1
PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV
SDN 4 CAKRANEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
JURNAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (SI) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Lovita Dewi
NIM.E1E212124
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
ii PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 4 CAKRANEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Oleh
Lovita Dewi, Muhammad Turmuzi, Heri Hadi Saputra Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar matematikan siswa kelas IV SDN 4 Cakranegara.Hal ini disebabkan karena sebagaian besar siswa menganggap bahwa mata pelajaran matematika sebagai sebuah mata pelajaran yang sulit.Selain itu dalam menyampaikan materi, guru kurang kreatif memvariasikan metode pembelajaran sehingga metode yang digunakan terkesan sangat monoton.Suasana di kelas cenderung teacher-centered sehingga peran siswa masih pasif karena siswa terlalu mengandalkan informasi dari guru tanpa adanya upaya untuk belajara sendiri. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode Course Review Horay (CRH)dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 4 Cakranegara tahun pelajaran 2015/2016?.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 4 Cakranegara melalui penerapan metode Course Review Horay (CRH).Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, dengan tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi.Hasil penelitian ini menunjukan aktivitas guru dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan skor rata-rata yaitu sebesar 5, hal ini bisa dilihat dari meningkatnya aktivitas guru pada siklus I sebesar 14 dengan kategori baik menjadi 19 dengan katagori sangat baik pada siklus II. Demikian juga untuk aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan skor rata-rata sebesar 15,5, hal ini bisa dilihat dari meningkatnya aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 50 dengan kategori cukup aktif menjadi 65,5 dengan katagori aktif pada siklus II. Selain itu. diperoleh juga nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 67,42 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 61% dan meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 82,08 serta persentase ketuntasan klasikalnya sebesar 86%. Hal ini menunjukan bahwa penerapan metode Course Review Horaysecara optimal dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 4 Cakranegara tahun pelajaran 2015/2016.
iii
IMPLEMENTATION OF COURSE REVIEW HORAY (CRH) METHOD TO IMPROVE MATHEMATICS LEARNING OUTCOMES OF FOURTH GRADE STUDENTS FROM
SDN 4 CAKRANEGARA ACADEMIC YEAR 2015/2016
BY
Lovita Dewi, Muhammad Turmuzi, Heri Hadi Saputra Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram
ABSTRACT
This research was distributed by the low yield learning math of fourth grade from SDN 4 Cakranegara. This is because all of student mean that math is very difficult. Excep that for explain contents, teachers are less creative to vary the learning methods so that the method that used was impressed very monotonous. Ambience in class oriented tacher-centered so that character of student is pasif because who often take information from teacher without orientated of self learned. The problem in this research is how the application of Course Review Horay (CRH) methods to improve math learning outcomes of fourth grade students from SDN 4 Cakranegara academic year 2015/2016?.The purpose of this research is to improve math learning outcomes of fourth grade students from SDN 4 Cakranegara through the application of Course Review Horay (CRH) methods.This type of research is a Class Action Research which conducted by two cycles, with the stages is planning, implementation of the action, observation and evaluation, and then reflection.The methods that used to collect data in this research are to do observation and tests. The results of this study indicate the teachers activity from cycle I to cycle II experienced an increase in the average score is 5, it can be seen from increasing the teacher activity in the cycle I by 14 with good be 69.5 with very good categories in cycle II. Likewise for the learning activities of students in cycle I and cycle II experienced an increase in the average score is 15,5, it can be seen from the increasing student learning activities on cycle I by 50 with the category is active enough into 65,5 with the category is active in cycle II. In addition, it also obtained the average value of student learning outcomes in the cycle I is 67.28 with a classical completeness percentage is 61.11% and increased in cycle II with the average value is 81.25 as well as the classical completeness percentage is 86,11%. This indicates that the application of the Course Review Horay methods can improve the math learning outcomes of fourth grade students from SDN 4 Cakranegara academic year 2015/2016.
1
A. PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah di lakukan di SDN 4 Cakranegara pada hari Senin tanggal 4 Januari 2016 bahwa hasil belajar siswa pada pada mata pelajaran matematika memiliki tingkat ketercapaian terendah dalam ujian semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Pada hasil ujian tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran matematika adalah 56,66. Nilai yang diperoleh siswa belum mencapai KKM yang telah ditetapkan, yaitu 70 dengan ketuntasan klasikal 85%. Secara klasikal persentase siswa yang tidak tuntas pada mata pelajaran matematika adalah 47,22% yang berjumlah 17 orang dari jumlah siswa 36 orang yang terdiri dari 20 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Sedangkan siswa yang tuntas berjumlah 19 orang atau sekitar 52,78%. Padahal ketuntasan klasikal yang diharapkan 85%. Dengan hasil yang seperti ini, dapat dikatakan bahwa terdapat kendala atau permasalahan dalam berlangsungnya proses belajar mengajar.Rendahnya hasil belajar tersebut tidak luput dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor penyebab hasil belajar siswa tergolong rendah dikarenakan sebagaian besar siswa menganggap bahwa mata pelajaran matematika sebagai sebuah mata pelajaran yang sulit, yang menakutkan, bukan menjadi mata pelajaran yang disenangi dan hanya beberapa siswa yang paham dan yang menyenangi mata pelajaran matematika. Selain itu dalam menyampaikan materi, guru kurang kreatif memvariasikan metode pembelajaran sehingga metode yang digunakan terkesan sangat monoton. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Penerapan Metode
Course Review Horay(CRH) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 4 Cakranegara Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah penerapan metode Course Review Horay (CRH) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 4 Cakranegara Tahun Pelajaran 2015/2016?”
Untuk mengatasi masalah yang ada maka diterapkan metode Course Review Horay.Metode Course Review Horay merupakan salah satu metode pembelajaran yang mendorong siswa aktif dan saling membantu untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran. Berdasarkan Huda (2014: 230-231) mengemukakan bahwa langkah-langkah pelaksanaan metode Course Review Horay adalah sebagai berikut:
2 (1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, (2) guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik dengan tanya jawab (3) guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok, (4) untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan guru, (5) guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya di dalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru, (6) setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis didalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi, (7) bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda
check list (√) dan langsung berteriak “horee!!” atau menyanyikan yel-yelnya, (8) nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak “horee!! (9) guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering memperoleh “horee!, (10) penutup
Tujuan yang diharapkan dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SDN 4 Cakranegara melalui penerapan metode Course Review Horay (CRH) tahun pelajaran 2015/2016”.
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Metode Pembelajaran Course Review Horay (CRH)
Istilah Course Review Horray merupakan istilah yang berasal dari bahasa inggris yang apabila diartikan ke dalam bahasa Indonesia mengandung arti evaluasi mata pelajaran dengan bentuk pengulangan dimana dibutuhkan kata “hore” bagi yang benar menyelesaikannya. Pembelajaran ini merupakan suatu pengujian terhadap pemahaman konsep siswa menggunakan kotak yang diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan jawabannya.Melalui pembelajaran Course Review Horay diharapkan dapat melatih siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukan kelompok kecil (Shoimin, 2014: 54).
2. Hasil belajar
Purwanto (2014: 34) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar. Menurut Sudjana (2013: 22) “Hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Suprijono (2012: 5) mengemukakan bahwa “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan yang dialami siswa baik dalam sikap dan tingkah lakunya sebagai hasil dari kegiatan belajar, hasil itu dapat berupa perubahan dalam spek kognitif, afektif
3 maupun psikomotorik. Selain itu dengan mengetahui hasil belajar siswa, guru dapat menentukan kedudukan siswa dalam kelas apakah ia pandai, sedang atau kurang.
3. Teori yang Relevan
a. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2010), dengan judul “Penerapan Model
Course Review Horay Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SDN Sering Tahun Pelajaran 2009/2010
b. Penelitian lain yang berkaitan dengan metode Course Review Horay dilakukan oleh Mariyanti (2013), dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Menggunakan Metode Course Review Horay siswa kelas V SDN 2 Midang Tahun Pelajaran 2012/2013”.
4. Kerangka Berfikir
Rendahnya hasil belajar matematika yang dialami oleh siswa kelas IV SDN 4 Cakranegara, disebabkan karena karena sebagaian besar siswa menganggap bahwa mata pelajaran matematika sebagai sebuah mata pelajaran yang sulit, yang menakutkan, bukan menjadi mata pelajaran yang disenangi dan hanya beberapa siswa yang paham dan yang menyenangi mata pelajaran matematika. Selain itu pada saat menyampaikan materi, guru kurang kreatif memvariasikan metode pembelajaran sehingga metode yang digunakan terkesan sangat monoton. Terkait dengan hal itu maka perlu adanya suatu metode pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif dan bersemangat dalam menerima pembelajara, sehingga pelajaran menjadi tidak membosankan. Salah satu metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran adalah metode Course Review Horay. Oleh karena itu penerapan metode
Course Review Horay (CRH) secara optimal menjadi salah satu alternatif yang akan digunakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 4 Cakranegara tahun pelajaran 2015/2016.
Berdasarkan krangka berfikir di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah “Jika metode Course Review Horay di terapkan secara optimal, maka hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 4 Cakranegara tahun pelajaran 2015/2016 akan meningkat”.
4
C. PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Setting Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Cakranegara yang beralamat dijalan Chairil Anwar No. 16 Seganteng Cakranegara Selatan.Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 yaitu pada bulan Mei 2016.
2. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah guru (peneliti) dan seluruh siswa kelas IV SDN 4 Cakranegara pada tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 36 siswa, terdiri dari 20 orang siswa perempuan dan 16 orang siswa laki-laki.
3. Metode Pengumpulan Data 1) Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa: a. Data Aktivitas Guru
b. Data Aktivitas Siswa c. Data Hasil Belajar 2) Sumber Data
Sumber data yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 4 Cakranegara yang berjumlah 36orang siswa
4. Instrument Pengumpulan Data
Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Lembar Observasi Aktivitas Guru
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen observasi aktivitas guru
No Indikator Deskriptor
1. Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang sudah dipelajari sebelumnya
Guru menyampaikan kembali konsep penting yang harus dikuasai siswa terkait materi yang dipelajari
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan 2. Mendemonstrasikan materi Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat bangun ruang
sederhana
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi sifat-sifat bangun ruang sederhana
Guru mengajukan pertanyaan terkait materi yang disampaikan
5 3. Membagi siswa dalam
kelompok-kelompok
Guru mengelompokkan siswa menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 5-6 orang secara heterogen
Guru meminta siswa untuk berkumpul pada kelompoknya masing-masing
Guru meminta siswa membuat yel-yel jika nanti jawabannya benar atau bisa langsung berteriak hore
4. Untuk menguji
pemahaman, siswa diminta membuat kartu jawaban sesuai dengan kebutuhan. Kartu jawaban tersebut kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan guru.
Guru membagikan kertas kepada masing-masing kelompok untuk dibuat kartu
Guru membimbing siswa dalam membuat kartu jawaban
Guru meminta siswa untuk mengisi nomor dikartu jawaban
5. Guru membaca soal secara acak dan meminta siswa menulis jawaban didalam kartu yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan
Guru membacakan soal dan meminta siswa menuliskan jawabannya didalam kartu
Guru memberikan intruksi kepada siswa dalam menjawab soal dikartu jawaban
Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan jawabanya
6. Setelah semua soal selesai dibacakan dan siswa juga telah selesai menulis semua jawabanya didalam kartu, kemudian guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan.
Guru menunjuk kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya kedepan
Guru membahas jawaban benar dan salah
Bagi pertanyaan yang dijawab dengan salah, guru meminta siswa memberi tanda (x) dan benar, siswa member tanda (√) pada kartu jawaban dan langsung berteriak hore atau menyanyikan yel-yelnya
7. Guru menghitung nilai siswa dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak “horee!!”.
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan kartu jawaban Guru membacakan nama kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering berteriak hore atau menyanyikan yelyelnya
Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling sering berteriak hore atau menyanyikan yelyelnya
2) Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen observasi aktivitas siswa
No Indikator Deskriptor
1. Menyampaikan
kompetensi yang ingin dicapai
Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai dengan materi yang sudah dipelajari
Siswa mendengarkan konsep penting yang disampaikan terkait materi yang sudah dipelajari
Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru
6 materi Siswa bertanya kepada guru mengenai sifat-sifat bangun
ruang sederhana
Siswa menjawab pertanyaan guru terkait materi yang disampaikan
3. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok
Siswa membentuk kelompok secara heterogen sesuai dengan arahan guru
Siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing Siswa bersama-sama dengan kelompoknya dalam menentukan yel-yel jika nanti menjawab benar
4. Untuk menguji
pemahaman, siswa diminta membuat kartu jawaban sesuai dengan kebutuhan. Kartu jawaban tersebut kemudian diisi dengan nomor yang ditentukan guru.
Siswa menerima kertas yang dibagikan guru
Siswa membuat kartu jawaban sesuai dengan arahan guru
Siswa mengisi nomor dikartu sesuai dengan arahan guru
5. Guru membaca soal secara acak dan meminta siswa menulis jawaban didalam kartu yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan
Siswa mendengarkan soal yang dibacakan guru
Siswa mengikuti aturan dari guru tentang cara mengerjakan soal di kartu jawaban
Siswa berdiskusi bersama teman kelompoknya dalam menjawab pertanyaan yang telah diberikan
6. Setelah semua soal selesai dibacakan dan siswa juga telah selesai menulis semua jawabanya didalam kartu, kemudian guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan.
Siswa maju mempresentasikan hasil diskusi kelomponya tanpa rasa takut.
Siswa memperhatikan guru mengenai jawaban yang benar dan salah
Siswa member tanda (x) jika jawabannya salah dan benar, siswa member tanda (√) pada kartu jawaban dan langsung berteriak hore atau menyanyikan yel-yelnya 7. Guru menghitung nilai
siswa dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak “horee!!”.
Siswa mengumpulkan kartu jawabannya
Siswa mendengarkan nama kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi atau yang paling sering berteriak hore atau menyanyikan yelyelnya
Siswa menerima penghargaan dari guru dengan rasa gembira
3) Tes Hasil Belajar (THB) Tabel 3.3Kisi-kisi soal evaluasi
No Indikator Item Soal
1. Menjelaskan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok 1,2,6
Menggambar bangun ruang kubus dan balok 7,8
2. Mengidentufikasi jaring-jaring bangun ruang kubus dan balok 3,4,5
7 5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Data Hasil Belajar
a. Ketuntasan Individu
Nilai akhir individual per siswa ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Nilai = x 100
(Purwanto, 2008: 112) b. Menghitung nilai rata-rata
Hasil belajar dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata denagn menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan: M = Rata-rata siswa X = Nilai siswa N = Jumlah Siswa (Nurkancana, wayan. 1990: 173) c. Ketuntasan Klasikal Belajar Siswa
Untuk mengetahui persentase ketuntasan kalasikal, digunakan rumus sebagai berikut.
KB = x 100
Keterangan: KB = Ketuntasan Belajar
P = Banyaknya siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 N = Jumlah siswa seluruhnya
(Aqib, Zainal dkk. 2010: 41)
2) Data Aktivitas Guru
a. Menentukan skor aktivitas guru untuk masing-masing deskriptor yaitu:
Skor 1 diberikan apabila pernyataan Nampak
Skor 0 diberikan apabila pernyatakan tidak nampak
b. Menentukan Skor Maksimal ideal (SMi)
Skor Maksimal ideal (SMi) = banyak indikator x banyak deskriptor setiap indikator x skor maksimal tiap deskriptor = 7 x 3 x 1 = 21
c. Menentukan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) dengan rumus. Mi = ½ (SMi)= ½ (21) = 10,5
SDi = (Mi) = (10,5) = 3,5 (Nurkancana, wayan. 1990: 100) M = X1 + X2 + X3 + ……. + Xn
8 d. Kriteria untuk menentukan aktivitas guru
Tabel 3.4 Kategori penilaian aktivitas guru
Skala Nilai Kategori
Mi + 2SDi s/d ≤ Mi + 3SDi 10,5 + 2 (3,5) s/d 10,5 + 3(3,5) 18 s/d ≤ 21 Sangat Baik Mi + 1SDi s/d < Mi + 2SDi 10,5 + 1 (3,5) s/d < 10,5 + 2 (3,5) 14 s/d < 18 Baik Mi – 1SDi s/d< Mi + 1SDi 10,5 – 1 (3,5) s/d < 10,5 + 1 (3,5) 7 s/d < 14 Cukup Baik Mi – 2SDi s/d < Mi – 1SDi 10,5 – 2 (3,5) s/d < 10,5 – 1 (3,5) 4 s/d < 7 Kurang baik Mi – 3SDi s/d < Mi – 2SDi
10,5 – 3 (3,5) s/d < 10,5 – 2 (3,5) 0 s/d < 4 Sangat Kurang Baik (Nurkencana, wayan. 1990:103)
3) Data Aktivitas Siswa
a. Menentukan skor aktivitas siswa diperoleh dengan ketuntasan sebagai berikut:
Skor 4 diberikan jika x (27 – 36 orang) ≥ 75% siswa melakukan deskriptor yang dimaksud.
Skor 3 diberikan jika 51% dimaksud. (18 – 27 orang) ≤ x ≤ 74% siswa melakukan deskriptor yang
Skor 2 diberikan jika 26% ≤ x ≤ 50% siswa melakukan deskriptor yang dimaksud. (9 – 18 orang)
Skor 1 diberikan jika x (0 – 9 orang) ≤ 25% siswa melakukan deskriptor yang dimaksud.
b. Menentukan Skor Maksimal ideal (SMi)
Skor Maksimal ideal (SMi) = banyak indikator x banyak deskriptor setiap indikator x skor maksimal tiap descriptor = 7 x 3 x 4 = 84
c. Menentukan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) dengan rumus. Mi = ½ (SMi)= ½ (84) = 42
SDi = (Mi) = (42) = 14
d. Menentukan Kriteria Aktivitas Siswa Tabel 3.5 Kategori penilaian aktivitas siswa
Skala Nilai Kategori
Mi + 2SDi s/d ≤ Mi + 3SDi
42 + 2 (14) s/d ≤ 42 + 3 (14) 76 s/d ≤ 84 Sangat Aktif Mi + 1SDi s/d < Mi + 2SDi
9 Mi – 1SDi s/d< Mi + 1SDi 42 – 1 (14) s/d < 42 + 1 (14) 28 s/d < 56 Cukup Aktif Mi – 2SDi s/d < Mi – 1SDi 42 – 2 (14) < 42 – 1 (14) 14 s/d < 28 Kurang aktif Mi – 3SDi s/d < Mi – 2SDi
42 – 3 (14) s/d < 42 – 2 (14) 0 s/d < 14 Sangat Kurang Aktif (Nurkencana, wayan. 1990:103)
6. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah dengan ketentuan sebagai berikut: a. Aktivitas siswa dikatakan meningkat apabila terjadi peningkatan skor aktivitas siswa
pada setiap siklusnya dan minimal aktivitas siswa berkatagori aktif.
b. Aktivitas guru dikatakan meningkat apabila terjadi peningkatan skor aktivitas guru yang minimal berkatagori baik.
c. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika siswa telah mencapai skor ≥ 70 dan persentase ketuntasan klasikal ≥ 85% sesuai dengan harapan yang ingin dicapai
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
1) Deskripsi Data Siklus I
a. Hasil Observasi dan Evaluasi a) Hasil observasi aktivitas guru
Tabel 4.1 Hasil observasi aktivitas guru siklus I
Berdasarkan tabel diatas jumlah skor aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama diperoleh skor aktivitas guru sebesar 13 dengan kategori cukup baik dan pada pertemuan kedua mengalami peningkata skor aktivitas guru sebesar 15 dengan kategori baik, sehingga total skor dari kedua pertemuan tersebut adalah 28 dan skor rata-rata aktivitas guru yang diperoleh adalah 14 termasuk dalam kategori baik
Banyak Indikator Deskriptor setiap indikator Jumlah seluruh deskriptor Jumlah skor Total skor Rata -rata Kategori P.1 P.2 7 3 21 13 15 28 14 Baik
10 b) Hasil observasi aktivitas siswa
Tabel 4.2 Hasil observasi aktivitas siswa siklus I
Data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama diperoleh skor aktivitas siswa sebesar 49 dengan kategori cukup aktif dan pertemuan kedua diperoleh skor aktivitas siswa sebesar 51 dengan kategori cukup aktif, sehingga total skor dari kedua pertemuan tersebut adalah 100 dan skor rata-rata aktivitas siswa yang diperoleh adalah 50 yang tergolong dalam kategori cukup aktif.
c) Hasil evaluasi
Tabel 4.3 Hasil evaluasi belajar siswa siklus I
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 30
Nilai rata-rata siswa 67,42
Jumlah siswa kelas IV 36
Siswa yang mengikuti pembelajaran 35 Siswa yang tidak mengikuti pembelajaran 1 Siswa yang tuntas secara individu 22 Siswa yang tidak tuntas secara individu 14
Persentase ketuntasan klasikal 61 %
Berdasarkan table hasil evaluasi belajar di atas hasil tes evaluasi yang diberikan diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 67,42 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 22 orang dari 35 siswa yang mengikuti tes evaluasi, dan terdapat 14 orang siswa yang belum mencapai KKM sehingga dari jumlah siswa yang tuntas tersebut diperoleh persentase ketuntasan secara klasikalnya adalah 61%.
b. Refleksi
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I adapun kekurangan-kekurangan yang terjadi pada suklus I antara lain:
(a) Guru tidak menyampaikan kembali konsep penting yang harus dikuasai siswa terkait materi yang diajarkan, (b) guru kurang runtun dalam menjelaskan kompetensi
Banyak Indikator Deskriptor setiap indikator Jumlah seluruh deskriptor Jumlah skor Total skor Rata -rata Kategori P.1 P.2 7 3 21 49 51 100 50 Cukup Aktif
11 yang hendak dicapai, (c) guru kurang kreatif dalam menyajikan atau mendemonstrasikan materi pembelajaran, (d) siswa masih ragu dalam merespon pertanyaan yang diajukan oleh guru dan masih belum berani bertanya hal-hal yang belum dipahami, (e) guru tidak mempersiapkan siswa dalam kelompok sebelum mengajar, sehingga menyebabkan kelas sedikit gaduh dan waktu terbuang percuma, (f) guru masih kesulitan dalam mengontrol aktivitas siswa ketika melakukan diskusi kelompok, (g) kurangnya kerjasama siswa dalam diskusi kelompok dan siswa yang selalu berperan aktif adalah siswa yang pintar
Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan pada siklus I, dilakukan perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Adapun perbaikan-perbaikannya sebagai berikut:
(a) Guru akan menyampaikan kembali konsep penting terkait dengan materi yang pernah diajarkan, (b) guru berusaha lebih runtun dan jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa, (c) dalam menyajikan atau mendemonstrasikan materi pembelajaran, guru akan lebih mengoptimalkan media bangun ruang yang telah digunakan dan akan lebih mengaktifkan tanya jawab pada saat pelaksanaan penjelasan tentang materi, sehingga tercipta komunikasi timbale balik antara guru dengan siswa, (d) menunjuk langsung siswa untuk menjawab pertanyaan guru serta memberikan arahan kepada siswa dalam menjawab pertanyaan guru, (e) guru akan mengubah anggota kelompok secara heterogen, baik dalam hal kemampuan akademik, jenis kelamin, suku, ras dan agama, (f) guru member motivasi kepada semua kelompok untuk mengikuti diskusi dengan baik dan akan diberikan hadiah kepada kelompok terbaik, (g) guru menghimbau kepada setiap anggota kelompok agar masing-masing ikut mengerjkana tugas kelompok dan mendiskusikan jawabanya dengan anggota kelompoknya
2) Deskripsi Data Siklus II
a. Hasil Observasi dan Evaluasi a) Hasil observasi aktivitas guru
Tabel 4.4 Hasil observasi aktivitas guru siklus II Banyak Indikator Deskriptor setiap indikator Jumlah seluruh deskriptor Jumlah skor Total skor Rata -rata Kategori P.1 P.2 7 3 21 18 20 38 19 Sangat Baik
12 Berdasarkan table di atas aktivitas guru mengalami peningkatan skor aktivitas dari siklus sebelumnya yaitu pertemuan pertama diperoleh skor kegiatan guru sebesar 18 dengan kategori sangat baik dan pada pertemuan kedua skor aktivitas guru meningkat menjadi 20 dengan kategori sangat baik, sehingga total nilai dari kedua pertemuan tersebut adalah 36 dan rata-rata aktivitas guru yang diperoleh sebesar 19 yang berkatagori sangat baik.
b) Hasil observasi aktivitas siswa
Tabel 4.5 Hasil observasi aktivitas siswa siklus II
Berdasarkan tabel di atas skor aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu pada pertemuan pertama diperoleh skor aktivitas siswa sebesar 63 dengan katagori aktif dan mengalami peningkatan pada pertemuan kedua dengan skor aktivitas siswa sebesar 68 dengan kategori aktif sehingga total skor dari kedua pertemuan tersebut adalah 131 dan skor rata-rata aktivitas siswa yang diperoleh adalah 65,5 yaitu berkatagori aktif.
c) Hasil evaluasi
Tabel 4.6 Hasil evaluasi belajar siswa siklusII
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 45
Nilai rata-rata 82,08
Jumlah siswa kelas IV 36
Siswa yang mengikuti pembelajaran 36
Siswa yang tidak mengikuti pembelajaran -
Siswa yang tuntas secara individu 31
Siswa yang tidak tuntas secara individu 5
Persentase ketuntasan klasikal 86%
Berdasarkan tabel hasil evaluasi belajar di atas diketahui bahwa hasil evaluasi belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Hasil tes evaluasi yang diberikan diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 82,08 dimana jumlah siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 31 orang dan 5 orang siswa yang belum mencapai KKM dengan nilai terendah 45 serta nilai tertinggi 100 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 86%. Sehingga penelitian tindakan kelas ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya
Banyak Indikator Deskriptor setiap indicator Jumlah seluruh deskriptor Jumlah skor Total skor Rata -rata Kategori P.1 P.2 7 3 21 63 68 131 65,5 Aktif
13 b. Refleksi
Proses pembelajaran siklus II, guru melakukan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang dilakukan pada siklus sebelumnya. Proses pembelajaran pada siklus II telah terjadi peningkatan baik aktivitas siswa, aktivitas guru serta hasil belajar siswa. Namun ada berapa siswa yang nilainya tetap dan berkurang, hal ini disebabkan karena siswa tersebut tidak mengikuti pembelajaran pada pertemuan sebelumnya dan tidak mempelajari kembali materi yang telah diberikan.
2. Pembahasan
Tabel 4.7 Rekapitulasi hasil aktivitas guru, siswa dan hasil belajar siklus I dan siklus II
Siklus
Aktivitas guru Aktivitas siswa Hasil Belajar Siswa
Rata-rata Katagori Rata-rata Katagori Rata-rata Ketuntasan klasikal I 14 Baik 50 Cukup Aktif 67,42 61% II 19 Sangat Baik 65,5 Aktif 82,08 86% Peningkatan 5 15,5 14,66 25%
Berdasarkan tabel diatas bahwa: 1. Aktivitas Guru
Hasil observasi aktivitas guru dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan skor rata-rata yaitu sebesar 5, hal ini bisa dilihat dari meningkatnya aktivitas guru pada siklus I sebesar 14 dengan katagori baik menjadi 19 dengan katagori sangat baik pada siklus II. 2. Aktivitas Siswa
Hasil observasi menunjukan bahwa perkembangan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II ditandai dengan meningkatnya skor rata-rata sebesar 15,5, hal ini bisa dilihat dari meningkatnya jumlah skor aktivitas siswa pada siklus I sebesar 50 dengan katagori cukup aktif menjadi 65,5 dengan katagori aktif pada siklus II.
3. Hasil Belajar Siswa
Hasil analisis terhadap hasil tes evaluasi belajar siswa menunjukan peningkatan, peningkatan hasil belajara siswa dari siklus I ke siklus II terlihat dari peningkatan nilai rata-rata siswa sebesar 14,66 dari 67,42 di siklus I menjadi 82,08 di siklus II dan meningkatnya persentase ketuntasan klasikal sebesar 25% dari 61% pada siklus I menjadi 86% pada siklus II.
14
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan metode pembelajaran Course Review Horay secara optimal dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SDN 4 Cakranegara tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya. Adapun hasil belajar siswa pada siklus I dengan skor rata-rata hasil belajar sebesar 67,42 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 61% dan meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 82,08 serta persentase ketuntasan klasikalnya sebesar 86%.
2. Saran
Dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki untuk keberhasilan penelitian selanjutnya, adapun saran dari peneliti adalah:
a) Bagi guru
Guru sebaiknya mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan dalam pembelajaran, serta dapat memotivasi siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran di kelas.
b) Bagi siswa
Siswa hendaknya lebih siap dalam mengikuti pembelajaran dan lebih seksama dalam memperhatikan penjelasan guru serta ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran baik pelajaran matematika ataupun pelajaran yang lain sehingga memperoleh hasil belajar yang lebih maksimal.
c) Bagi kepala sekolah
Hasil penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi sekolah sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan mutu dan kinerja guru melalui penelitian tindakan kelas. Sehingga kualitas proses dan hasil belajar, khususnya padamata pelajaran matematika dan seluruh mata pelajaran pada umumnya menjadi lebih baik.
15 DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widyanama
Huda, Miftahul. 2014.Cooperative Learning. Yogyakarta:Pustaka Pelajaran.
Mariyanti. 2013. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Menggunakan Metode Course Review Horay Siswa Kelas V SDN 2 Midang Tahun Pelajaran. Skripsi tidak diterbitkan. Mataram. Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Mataram.
Nurkancana, Wayan & Sunartana. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional
Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar.
Rahmawati. Penerapan Metode Course Review Horay untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SDN Sering Tahun Pelajaran. Skripsi Tidak Diterbitkan. Mataram. Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Mataram.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Sudjana, Nana. 2013. PenilaianHasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.