• Tidak ada hasil yang ditemukan

JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEKERJAAN KONSTRUKSI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Bismillahirahmanirahim.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19/PRT/M/2014 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2011 tentang Pembagian Subklasifikasi dan Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi, diketahui bahwa terdapat 2 (dua) klasifikasi dalam hal pengawasan teknis yakni:

No. Klasifikasi Kode Subklasifikasi

1 Pengawasan Arsitektur AR201 Jasa Pengawas Administrasi Kontrak

2 Pengawasan Rekayasa RE201 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung

RE202 Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Transportasi RE203 Jasa Pengawas

Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air RE204 Jasa Pengawas

Pekerjaan Konstruksi dan Instalasi Proses dan Fasilitas Industri

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka akan membutuhkan tenaga kerja ahli konstruksi yang memiliki Sertifikat Keahlian Kerja (SKA) dengan daftar klasifikasi/sub-klasifikasi tenaga kerja ahli konstruksi sebagai berikut:

No. Klasifikasi/Subklasifikasi (SKA) Kode

A Arsitektur

1 Arsitek 101

2 Ahli Desain Interior 102

3 Ahli Arsitektur Lansekap 103

4 Teknik Iluminasi 104

B Sipil

1 Ahli Teknik Bangunan Gedung 201

2 Ahli Teknik Jalan 202

3 Ahli Teknik Jembatan 203

4 Ahli Keselamatan Jalan 204

5 Ahli Teknik Terowongan 205

6 Ahli Teknik Landasan Terbang 206

7 Ahli Teknik Jalan Rel 207

8 Ahli Teknik Dermaga 208

9 Ahli Teknik Bangunan Lepas Pantai 209

10 Ahli Teknik Bendungan Besar 210

11 Ahli Teknik Sumber Daya Air 211

12 Ahli Teknik Pembongkaran Bangunan 214 13 Ahli Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan 215

(2)

No. Klasifikasi/Subklasifikasi (SKA) Kode

15 Ahli Geodesi 217

C Mekanikal

1 Ahli Teknik Mekanikal 301

2 Ahli Teknik Sistem Tata Udara dan Refrigerasi 302 3 Ahli Teknik Plambing dan Pompa Mekanik 303

4 Ahli Teknik Proteksi Kebakaran 304

5 Ahli Teknik Transportasi Dalam Gedung 305 D Elektrikal

1 Ahli Teknik Tenaga Listrik 401

2 Ahli Teknik Elektronika dan Telekomunikasi Dalam Gedung 405 3 Ahli Teknik Sistem Sinyal Telekomunikasi Kereta Api 406 E Tata Lingkungan

1 Ahli Teknik Lingkungan 501

2 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota 502

3 Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah 503

4 Ahli Teknik Air Minum 504

F Manajemen Pelaksanaan

1 Ahli Manajemen Konstruksi 601

2 Ahli Manajemen Proyek 602

3 Ahli K3 Konstruksi 603

4 Ahli Sistem Manajemen Mutu 604

Selain daftar tersebut, dapat juga melihat Daftar Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Sektor Usaha Jasa Konstruksi melalui link

https://wp.me/p9gWDT-3g sebagai salah satu acuan dalam menetapkan Jabatan Kerja dan Pengalaman Kerja dari Personil Manajerial yang akan dipersyaratkan.

Merujuk Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21/SE/M/2019 tentang Standar Susunan Tenaga Ahli untuk Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Melalui Penyedia, diketahui bahwa Susunan Tenaga Ahli Pengawasan Pekerjaan Konstruksi terdiri dari:

1. Supervision Engineer merupakan pihak atau orang yang bertugas memimpin, mengarahkan, dan mengendalikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi terhadap berjalannya pelaksanaan pekerjaan. Tugas dan kewajiban Supervision Engineerberupa:

a. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk setiap pelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan Pelaksana dan menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat dilakukan dengan cepat keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan utama serta rekayasa terperinci lainnya;

b. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis kepada Pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum; c. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara

benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan;

d. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak pekerjaan dan material;

e. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang dicapai Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui;

(3)

f. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu kepada PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum pada buku Spesikasi Umum dan hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka Supervision Engineer juga membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut;

g. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh Quantity Engineer; h. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan

pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak;

i. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan Pelaksana;

j. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa yang benar untuk bahan PPK pada setiap lokasi pekerjaan;

k. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan megupayakan agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO);

l. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh Pelaksana sebelum pelaksanaan;

m. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan dalam kontrak dan membuat laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi lapangan;

n. Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu dan keluaran hasil pekerjaan serta pemenuhan tingkat layanan terkait dengan usulan pembayaran yang diajukan Pelaksana;

o. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada PPK serta instansi lain yang terkait tepat pada waktunya; dan p. Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian,

laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran, pembayaran, gambar desain, laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan tingkat layanan jalan dan lainnya.

2. Inspection Engineer (IE) merupakan pihak atau orang yang bertanggung jawab kepada Supervision Engineer dan berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja. IE bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dan pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan aspek desain, pengukuran volume bahan dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi pekerjaan. Tugas dan kewajiban Inspection Engineer (IE)berupa:

a. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan;

b. Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan tentang keamanan dan keselamatan kerja;

c. Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang dijalankan Pelaksana;

d. Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan dinilai tidak benar atau membahayakan. Dalam segala hal, semua instruksi harus dicatat dalam buku harian (log book) serta segera memberi tahu kepada Supervision Engineer;

e. Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan penyimpangan dari perencanaan (pada lembar gambar Kemajuan Pekerjaan); dan

(4)

3. Quality Engineer merupakan pihak atau orang yang bertanggung jawab kepada Supervision Engineer dan berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja. Quality Engineer membantu Supervision Engineer dalam penjaminan mutu pekerjaan yang telah ditentukan oleh Dokumen Kontrak dan memahami benar terhadap metode pemeriksaan bahan, tes laboratorium yang disyaratkan. Tugas dan kewajiban Quality Engineer berupa:

a. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap pekerjaan, material dan peralatan yang ditempatkan di lapangan apakah sesuai dengan gambar dan spesifikasi;

b. Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan, pengaturan dan penempatan peralatan laboratorium lapangan pelaksana serta memantau alat-alat pengujian sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan;

c. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan pengujian yang dikerjakan oleh pelaksana dan tenaga-tenaganya dalam rangka pengendalian mutu material serta hasil pekerjaannya, dan memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada Supervision Engineer tentang kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik dalam prosedur pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang terdapat pada material atau mutu pekerjaannya;

d. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta menyerahkannya kepada Supervision Engineer rekomendasi secara tertulis tentang disetujui atau ditolaknya material dan hasil pekerjaan yang bersangkutan;

e. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang dilakukan oleh Pelaksana tidak kurang dari syarat minimum yang ditetapkan spesifikasi;

f. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi proyek sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi;

g. Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan bulanan mengenai semua hasil pengujian yang diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh Supervision Engineer kepada PPK. Laporan tersebut berisikan semua data laboratorium serta pengujian dilapangan berikut risalah/kesimpulan dari data yang ada;

h. Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan;

i. Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan pemenuhan mutu pekerjaan;

j. Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan mutu keluaran pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis;

k. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan (jika ada) dan tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian; dan

l. Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana mengenai metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika diperlukan). 4. Quantity Engineer bertanggung jawab kepada Supervision Engineer dan

berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja. Quantity Engineer bertanggung jawab terutama untuk melakukan pemeriksaan kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan dan pengendalian keluaran hasil pekerjaan yang sesuai dengan yang telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak. Tugas dan kewajiban Quantity Engineer berupa:

a. Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa pekerjaan dan volume pekerjaan yang telah dilaksanakan;

b. Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan pekerjaan di lapangan, serta selalu memberikan informasi tentang rincian pekerjaan kepada Supervision Engineer;

(5)

d. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari Supervision Engineer dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta bekerjasama dengan Quality Engineer untuk menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan dengan di laboratorium;

e. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus pada semua lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan, dan memberitahu dengan segera kepada Supervision Engineer tentang semua pekerjaan yang tidak memenuhi/tidak sesuai Dokumen Kontrak;

f. Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tertulis kepada Supervision Engineer pada hari itu juga;

g. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua hasil pengukuran, perhitungan kuantitas dan bukti pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran terhadap pelaksana sudah benar dan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak;

h. Bersama-sama pelaksana setiap hari membuat ringkasan/risalah tentang kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material, jumlah dan keadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran dilapangan, kejadian-kejadian khusus dan sebagainya dengan menggunakan formulir laporan standar (Laporan Harian) yang harus diserahkan/dikirim kepada Supervision Engineer dan PPK setiap hari setelah selesai kerja;

i. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap semua pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan mengenai peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan harian tersebut;

j. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Pelaksana dan evaluasi hasil pekerjaan (performa pekerjaan) di lapangan;

k. Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran hasil pekerjaan;

l. Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut dilaporkan secara tertulis kepada Supervision Engineer sebagai bahan masukan yang disampaikan kepada PPK;

m. Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil pekerjaan, perhitungan bobot pekerjaan terkait dengan usulan pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran terhadap Pelaksana sudah benar dan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak; dan

n. Membantu Supervision Engineer mengadakan pengukuran akhir secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah diselesaikan dan mutunya memenuhi syarat.

5. Health Safety Environment (HSE) Engineer berarti pihak atau orang yang bertugas memastikan bahwa aspek Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, dan lingkungan sudah tersedia dan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Tugas dan kewajiban Health Safety Environment (HSE) Engineer berupa:

a. Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan kerja. Hal ini termasuk membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan kemungkinan terjadinya bahaya tersebut (probability);

b. Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif. Upaya preventif bertujuan untuk mengurangi terjadinya bahaya atau kecelakaan di lingkungan kerja. Upaya korektif bertujuan untuk menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja;

c. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan kerja. Dokumentasi yang baik termasuk faktor penting dalam mencegah dan menanggulangi bahaya. Hal ini termasuk merancang prosedur baku dan memelihara barang atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan kerja; dan

(6)

d. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan korektif yang diambil.

Dalam hal pekerjaan konstruksi merupakan pekerjaan dengan skala kecil yang akan diawasi, sebaiknya hanya menggunakan susunan tenaga kerja pengawasan pekerjaan konstruksi melalui Penyedia berupa:

1. Supervision Engineer sebanyak 1 orang (Ahli/SKA)

2. Inspection Engineer sebanyak 1 orang (menggabungkan tugas dan kewajiban Quality Engineer dan Quantity Enginer kedalam tugas dan kewajiban Inspection Engineer) (Terampil/SKT)

3. Health Safety Environment (HSE) Engineer sebanyak 1 orang (Ahli K3 Konstruksi)

Dalam rangka menetapkan waktu penugasan aktual tenaga ahli Konsultan Pengawasan Pekerjaan Konstruksi, maka PPK dan Pokja Pemilihan perlu:

1. Memperhatikan efektifitas waktu penugasan aktual dari Tenaga Ahli yang disesuaikan dengan kompleksitas pekerjaan konstruksi yang diawasi

Misalnya

a. Pekerjaan Pengawasan Teknis Pembangunan Kantor BPBD selama 6 bulan

No. Tenaga Waktu Penugasan

1 Supervision Engineer 1 org (Ahli/SKA) 7 minggu 2 Inspection Engineer 1org (Terampil/SKT) 6 bulan 3 Health Safety Environment (HSE)

Engineer 1 orang (Ahli K3 Konstruksi) 6 minggu

b. Pekerjaan Pengawasan Teknis Rehabilitasi Jaringan Irigasi selama 5 bulan

No. Tenaga Waktu Penugasan

1 Supervision Engineer 1 org (Ahli/SKA) 6 minggu 2 Inspection Engineer 1org (Terampil/SKT) 5 bulan 3 Health Safety Environment (HSE)

Engineer 1 orang (Ahli K3 Konstruksi) 5 minggu

c. Pekerjaan Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan Poros A-B selama 4 bulan

No. Tenaga Waktu Penugasan

1 Supervision Engineer 1 org (Ahli/SKA) 5 minggu 2 Inspection Engineer 1org (Terampil/SKT) 4 bulan 3 Health Safety Environment (HSE)

Engineer 1 orang (Ahli K3 Konstruksi) 4 minggu Keterangan:

- Supervision Engineer merupakan pekerjaan yang memimpin, mengendalikan, mengkoordinasikan pekerjaan, sehingga diestimasikan membutuhkan waktu di setiap awal bulan dan akhir minggu pekerjaan selesai

- Inspection Engineer merupakan pekerjaan yang terus menerus di lapangan sehingga diestimasikan membutuhkan waktu sepanjang masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi

- Health Safety Environment (HSE) merupakan yang tidak terus menerus, sepanjang telah memberikan pengarahan kepada Ahli/Petugas K3 dari

(7)

Pelaksana, sehingga diestimasikan membutuhkan waktu di setiap akhir bulan.

- Estimasi waktu penugasan aktual ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kompleksitas dari pekerjaan konstruksi yang diawasi. 2. Memperhatikan kesesuaian waktu penugasan aktual yang dikalikan dengan

harga satuan remunerasi tenaga konstruksi ahli. Harga satuan dimaksud bersumber dari Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.

3. Memperhatikan harga satuan untuk tenaga penunjang yang disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi atau Upah Minimum Kabupaten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Memperhatikan volume Biaya Langsung Non Personil (khususnya sewa kendaraan, perjalanan lokal, biaya komunikasi, dan sebagainya) yang disesuaikan dengan waktu penugasan yang telah ditetapkan.

5. Memperhatikan Rancangan Kontrak yang mewajibkan kepada Penyedia untuk mengajukan Program Mutu sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Lampiran C. Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi halaman 165 s/d 168.

Demikian disampaikan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wallahu a’lam bish-shawabi

Maros, 1 Februari 2021

Kepala Bidang Bina Konstruksi dan Monev Dinas PUPR Kab. Maros,

W. SUMARLIN, S.Hut., M.Si Pangkat: Pembina / IVa NIP. 19810917 200003 1 001

Referensi

Dokumen terkait

Tentang : Pengesahan Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Institut Pertanian Bogor..

Yang paling sering digunakan adalah tes menjumlahkan angka-angka dengan waktu yang ditentukan atau biasanya disebut tes IQ (psikotes) dan juga dilakukan tes

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa Kewirau- Sahaan/ Ekonomi Kreatif Gagasan Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi

Metode pembahasan yang digunakan adalah metode Deskriptif yaitu dengan mengumpulkan dan menguraikan data primer dan sekunder, kemudian diolah dan dikaji dengan mengacu

Pada prinsipnya, fisika merupakan ilmu pengetahuan yang banyak memiliki hukum, teori, rumus, dan konsep yang abstrak, oleh karena itu tanpa penguasaan pengetahuan

[r]

[r]

Information about when the examinations can be taken can be found in the syllabus, which you can download from Teacher Support or our public website.. Examination dates are listed