• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Nilai-Nilai Kewirausahaan Dalam Program Pembelajaran Al-Islam Di SMA Muhammadiyah 9 Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Nilai-Nilai Kewirausahaan Dalam Program Pembelajaran Al-Islam Di SMA Muhammadiyah 9 Surabaya"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN DALAM

PROGRAM PEMBELAJARAN AL- ISLAM

DI SMA MUHAMMADIYAH 9

SURABAYA

Muhamad Rudi Yoko Efendi

Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surabaya

ABSTRAK

Dampak dari keterpurukan perekonomian nasional menyisahkan banyak sekali persoalan, mulai dari tingkat pengangguran yang tak kunjumg berkurang hingga menimbulkan efek domino sampai pada tingkat degradasi moral bangsa ini, persolan tersebut direspon cepat oleh dunia pendidikan termasuk lembaga pendidikan SMA MUHAMMADIYAH 9, dengan mengusung sekolah berbasis islam yang di padukan dengan konsep kewirausahaan diharapkan akan muncul generasi muda berbakat serta mandiri dan berlandaskan ajaran agama islam, yang mampu menggerakan roda perekonomian di tingkat bawah, sehingga dapat mengurangi beban pemerintah dalam menanggulangi persoalan pengangguran hingga pada keterpurukan akhlaq generasi penerus bangsa ini.

(2)

Latar Belakang masalah

Dewasa ini perkembangan di dalam dunia pendidikan sangatlah berkembang dengan pesat, dari mulai mutu yang terus ditingkatkan oleh lembaga lembaga pendidikan yang ada hingga kwalitas dan kesejahteraan guru yang terus diperhatikan oleh pemerintah, dalam hal mutu pendidikan banyak di Indonesia ini bermunculan sekolah sekolah unggulan yang mempunyai tujuan – tujuan yang luar biasa demi mencetak generasi muda bangsa yang bisa berguna dan dibanggakan oleh keluarga, mayarakat, dan negara.

berbagai macam terobosan – terobosan di dunia pendidikan dilakukan agar didapati formula yang pas yang dapat memeniuhi kebutuhan peserta didik diera seperti saat ini, mulai dari konsep lembaga pendidikian yang menekankan pada aspek religius atau yang memadukan berbagai disiplin ilmu dengan aspek religi hingga lembaga pendidikan yang menitik beratkan pada aspek ketrampilan dan keahlian dibidang tertentu, tentu semua itu sangatlah bagus demi perkembangan baik dari kwalitas ataupun kwantitas pendidikan di Indonesia sebagaimana yang telah tercantum dalam tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demoratis serta bertanggung

jawab.1

Fenomena yang menarik dimasyarakat khususnya dikalangan ekonomi menengah kebawah adalah bagaimana putra-putri mereka atau anggota keluarga mereka pasca menempuh jalur pendidikan menengah keatas mampu dan segera mendapatkan pekerjaan agar dapat membantu perekonomian keluarga, maka dari itu banyak orang tua peserta didik yang memotivasi anak-anak mereka agar mau bersekolah di sekolah sekolah kejuruan.

Sekolah sekolah yang berbasis kompetensi dalam hal ini sekolah kejuruan memang sangat bagus dalam membentuk sifat mandiri pada diri peserta didik karena disana para peserta dididik dibekali kemampuan kemampuan praktis yang dapat mereka gunakan untuk mendapatkan pekerjaan setelah mereka lulus kelak, tetapi kebanyakan dari lembaga lembaga pendidikan yang ada hanya menitik beratkan pada pencapaian kemampuan kognitif psikomotorik dan kebanyakan dari lembaga-lembaga tersebut lupa disamping kedua kemampuan yang ada diatas ada juga sisi avektif dalam hal ini religiusitas yang tidak kalah pentingnya agar didapati lulusan lulusan yang bukan hanya ahli dalam keahlian tertentu tapi juga menjadi sosok yang kuat dalam keyakinan beragama.

(3)

Menyikapi kondisi-kondisi seperti itu maka perguruan muhammadiyaih yang ada di wiyung tepatnya di Surabaya selatan termotifasi untuk mendirikan sebuah lembaga yang mampu menjawab persoalan diatas, muhammadiyah sebagai salah satu organisasi da‟wah amar ma‟ruf nahi mungkar sangat sangatlah peduli pada dunia pendidkan bahkan sebelum organisasi muhammadiyah didirikan, KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri muhammadiyah telah mendirikan sebuah sekolah formal di kampung kauman, Jogjakarta tepatnya pada tahun 1908 sebelumya beliau juga telah merintis sekolah non formal di tempat yang sama ( sekarang biasa disebut dengan madrasah diniyah ).

Pendidikian bisa dikatakan sebagai wahana untuk mempersiapkan manusia didalam memecahkan problematika kehidupan dimasa kini maupun masa depan, karena itu sistim pendidikan yang baik harus disusun atas dasar kondisi lingkungan masyarakat, baik kondisi masa kini ataupun antisipasi masa mendatang. perubahan kondisi lingkungan merupakan tantangan dan peluang

yang harus direspon secara tepat dan memberikan nilai tambah.2

Dari akar akar pemikiran diatas, maka secara responsif lembaga pendidikan muhammadiyah wiyung mengakomodir semua masukan masukan baik dari fihak perguruan, wali murid, hingga masyarakat yang menginginkan adanya suatu lembaga pendidikan menengah keatas yang mampu menjadikan peserta didiknya mampu dan mahir dalam keahlian tertentu tanpa mengurangi nilai-nilai pendidikan agama demi masa depan peserta didik agar mampu menjalankan baik kodratnya sebagai manusia yang hidup didunia dan manusia sebagai makhluk cipataan ALLAH S.W.T, seperti yang tertulis didalam Q.S.Adz dzariyaat 56 :

اوَوًلُذلُع وَ جِاانَّاجِ ا وَ لْا اجِ لْاا وًَانَّ جِلا الُق لُ وَ ا وَ وًَ

“ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi

kepadaKU”3

Oleh karena itu pada tahun 2011 maka berdirilah lembaga pendidikan menengah keatas di wilayah kompleks perguruan muhammadiyah wiyung yang bernama SMA MUHAMMADIYAH 9 SURABAYA, sma muhammadiyah 9 surabaya mengusung sebuah konsep tentang bagaimana membentuk generasi islam yang mahir dalam berbisnis, yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan melihat peluang peluang yang ada di masyarakat, hal inilah yang menjadi tujuan utama dari SMA MUHAMMADIYAH 9 SURABAYA , agar alumni alumninya pasca menyelesaiakan pendidikannya mampu mandiri dan

2

Muh Kholid As.Misbach, pendidikan kemuhammadiyahan,(Surabaya:MAJELIS DIKDASMEN PWM JATIM 2013),1 3 Al-quran dan terjemah,Q.S.Adz dzariyaat 56, (Bekasi : SUKSES PUBLISHING)

(4)

segera terjun kedunia usaha dengan berbekal kemampuan kemampuan usaha mandiri yang telah dipelajarinya.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka dapat saya Tarik beberapa rumusan masalah diantaranya yaitu :

1. Bagaimana pandangan Kepala Sekolah dan Guru AL-Islam tentang

kewirausahaan ?

2. Bagaimanakah penerapan nilai-nilai kewirausahaan pada program

pendidikan agama islam di SMA MUHAMMADIYAH 9?

Tujuan

1. Untuk mendiskripsikan pandanganKepala Sekolah dan Guru AL-Islam

tentang kewirusahaan

2. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan hasil dari penerapan nilai-nilai

kewirausahan dalam program pendidikan agama islam di SMA MUHAMMADIYAH 9

Pendidikan al-Islam

Istilah pembelajaran al-islam yang saya tuangkan pada judul diatas merupakan bagian dari pembahasan pendidikan agama islam secara khusus dalam muhamamadiyah, namun untuk pemahaman semua saya akan bahas difinisi tentang al islam secara luas yaitu pendidikan agama islam, Untuk memahami pengertian pendidikan agama Islam ini secara mendalam, maka penulis akan mengemukakan beberapa pendapat tentang pendidikan agamaIslam sebagai berikut :

Menurut Zakiah Daradjat pendidikan agama Islam atau At-Tarbiyah

Al-Islamiah adalah usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup4. Sedangkan menurut Ahmad

D. Marimba (dalam Umi Uhbiyat) pendidikan Islam adalah: bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam, menuju terciptanya

kepribadian utama menurut ukuranIslam5,Pendidikan agama Islam adalah suatu

kegiatan yang bertujuan menghasilkan orang-orang beragama, dengan demikian

pendidikan agama perlu diarahkan ke arah pertumbuhan moral dan karakter6.

Ditinjau dari beberapa definisi pendidikan agama Islam di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah sebagai berikut:

1. Segala usaha berupa bimbingan terhadap perkembangan jasmani dan

rohani anak, menuju terbinanya kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama Islam.

4Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: BUMI AKSARA, 1996), 86. 5

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: PUSTAKA SETIA, 1998),9

6

Zuhairini dan Abdul Ghofir, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Malang: UNIVERSITAS MALANG, 2004),1

(5)

2. Suatu usaha untuk mengarahkan dan mengubah tingkah laku individu untuk mencapai pertumbuhan kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam dalam proses kependidikan melalui latihan-latihan akal pikiran (kecerdasan, kejiwaan, keyakinan, kemauan dan perasaan serta panca indra) dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

3. Bimbingan secara sadar dan terus menerus yang sesuai dengan

kemampuan dasar (fitrah dan kemampuan ajarannya pengaruh diluar) baik secara individu maupun kelompok sehingga manusia memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam secara utuh dan benar. Yang dimaksud utuh dan benar adalah meliputi Aqidah (keimanan), Syari‟ah (ibadah muamalah) dan akhlaq (budi pekerti).

Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa

Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.

Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneurship

sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis yaitu „entreprende‟ yang berarti

petualang, pencipta, dan pengelola usaha.Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon (1755). Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke

tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi.7Sebenarnya telah

banyak pakar yang mengemukakan pengertian mengenai kewirausahaan

berdasarkan sudut pandangnya masing-masing.Namun demikian, esensi

pengertian yang krusial senantiasa ada di setiap pengertian yang dikemukakan

oleh para ahli tersebut dan menjadi hal mendasar.

Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan

kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.8 Definisi tersebut

secara lebih luas dikemukakan oleh Hisrich dalam Suryana, yang mengatakan bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, risiko, dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi.

Sementara ituZimmere mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 tentang Gerakan Nasional

Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan, bahwasanya ;

“Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang

7 Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses,( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), 24

(6)

dalam menangani usaha dan kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produksi baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan

atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.9

Entrepreneur adalah seorang yang inofatif dan mampu mewujudkan cita-cita kreatifnya kedunia nyata, dengan kata lain entrepreneur adalah sutu cara berfikir, menelaah dan bertindak pada peluang bisnis, pendekatan holistik dan kepemimpinan yang seimbang, pendekatan holistik mengacu pada pembaruan nilai yang tidak lagi menggunakan shareholder approach, tetapi menggunakan stakeholder approach. inti daripada entrepreneurship adalah kreatifitas untuk menemukan peluang usaha.

Kewirausahaan dalam Perspektif Islam

Sebelum kita berbicara tentang pandangan islam tentang kewira usahaan, penting kirannya untuk memaparkan secara ringkas, tuntunan serta dorongan islam dalam kegiatan berekonomi, dalam hal ini perlu kiranya dipahami dulu tentang konsep dinul islam berikut ini sebagai rahmatan lil „alamin, atau menjadi rahmat untuk seluruh alam.

Secara difinisi dari segi Bahasa, islam mengandung empat pengertian yaitu damai, berserah diri, bersih dan suci serta selamat dan sejahtera. islam kemudian menjadi sebuah agama yang juga merupakan sistem kehidupan mencakup segala hal. karena itu islam bersifat universal meliputi seluruh dimensi ruang, dimensi waktu, bahkan segala sisi kehidupan manusia.

Konsep dasar islam adalah akidah, syariah, dan akhlak ketiganya menjadi satu bagian yang terintegrasi sehingga kemudian kaum muslim sebagai penganut agama islam disebut kaffah ( menyeluruh ), apabila telah menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. konsep ini mengatur hubungan antara manusia dengan tuhannya ( hablumminallah ), serta antara manusia dengan makhluk tuhan lainnya ( hablumminnannas ).

a. Ajaran islam dilaksanakan secara keseluruhan, tidak diambil beberapa

bagian saja secara parsial.

b. Seluruh aspek kehidupan harus dibingkai dalam ajaran islam.

Dengan demikian, islam benar-benar di implementasikan sebagai the way

of life atau sebuah pedoman bagi kaum muslimin. lalu bagaimana aktualisasi islam dalam kehidupan modern atau didalam berbisnis? dalam bagan terlihat bahwa islam mengatur perkehidupan manusia dalam satu sistem syariah yang berkembang menjadi ibadah serta muamalah.

Sedangkan dua komponen lain, yaitu akidah dan akhlak sifatnya tetap dan tidak mengalami perubahan sesuai dengan standrt yang telah ditentukan. adapun syariah diubah sesuai dengan kebutuhan dan taraf peradaban umat, lalu Nabi

(7)

Muhammad saw menyempurnakan syariat islam yang dibawanya secara komprehensif dan bersifat universal.Standart operasional syariah sebagai sebuah sistem kehidupan diatur didalam fiqih yang menjadi fiqih ibadah dan fiqih muamalah.fiqih bersumber dari Al-Qur‟an, as-sunnah dan al-Hadist. karena itu kebermanfaatan dan aktualisasi syariah islam berlaku hingga akhir zaman, manusia yang mengamalkan secara menyeluruh akan mencapai kemuliaan (fallah) dan mereka yang mengingkarinya akan terhinakan. reward dan punishment berlaku secara adil sebagai bukti kasih saying Allah swt kepada umat manusia.

kegiatan berekonomi dalam islam digolongkan sebagai praktek muamalah. sesuai dengan prinsip menyeluruh dalam islam maka kegiatan ini harus didasarkan pada akidah yang benar dan penyelenggaraannya sesuai dengan nilai-nilai moral (akhlak) yang lurus, dengan demikian dapat disebutkan bahwa islam juga teraktualisasi dalam kegiatan berekonomi (berbisnis) sehingga membawa pada suatu maslahat, baik didunia maupun akherat.

Dalam sejarah dikisahkan bahwa keegiatan perdagangan sudah dilakukan sejak dari masa arab kuno maupun masa-masa sebelum datangnya islam, lalu dikenalilah kemudian prinsip-prinsip ekonomi islam seiring apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. jadi apa yang disebut ekonomi islam sebenarnya telah muncul sejak islam itu dilahirkan bersama Nabi Muhammad saw.

Hal yang saya sampaikan diatas dapat dibuktikan dari diturunkanyya ayat ayat Al-Qur‟an yang berkaitan dengan ekonomi : QS al Baqoroh ayat 275 dan 279 tentang jual beli dan riba‟, QS al Baqoroh ayat 282 tentang pembukuan transaksi, QS al Maidah ayat 1 tentang akad, QS al A‟raf ayat 31 tentang pengaturan harta, Dr.Muh.Zuhri mengutip Prof. Abdul Wahab Khallaf menyatakan bahwa ada 70 ayat tentang dagang dan kontrak didalam Al-Qur‟an, hal ini memperlihatkan perhatian islam yang serius juga dalam persoalan bisnis.

Nabi Muhammad saw sendiri pun mewariskan begitu banyak hadist tentang ekonomi seperti yang telah di kompilasikan oleh Muhammad Akram

Khan dalam bukunya Economic Teachings of Prophet Muhammad (may peace be

upon him).buku ini memuat hadist yang menyangkut 11 kegiatan pokok ekonomi yaitu tentang kepemilikan, kekayaan, mencari rizqi, tanah, perburuan, modal, mekanisme pasar, uang dan kredit, keuangan negara, pembangunan ekonomi, dan tentang nilai-nilai ekonomi.

Ekonomi islam sebenarnya bukanlah sebuah disiplin ilmu tersendiri, melainkan bagian intergral dalam agama islam, artinya kegiatan ekonomi menjadi bagian kehidupan manusia yang di atur oleh islam, oleh karena itu ekonomi islam mengandung visi dan misi yang penting. visinya adalah kebaikan dan kesejahteraan didunia dan akherat. adapun misinya adalah terwujudnya peersamaan martabat di antara umat manusia sehingga disini perlu ditegakkan

(8)

keadilan, terutama dalam distribusi pendapatan secara makro, misalnya ini mengarah pada pembentukan negri yang makmur atau dalam Bahasa spirituanya

disebut baldatun thayyibun wa robbun ghofuur.

Nabi Muhammad saw, berdasarkan literatur sejarah diketahui

menghabiskan masa 25 tahun sebagai pebisnis. bahkan sosok beliau sempat menjadi buah bibir dikalangan para pebisnis jazirah Arab kala itu yang kerap berkumpul dalam suatu pasar. Muhammad saw terkenal karena beliau membawa transformasi dan inovasi cara yang berdagang yang tidak lazim dilakukan oleh bangsa Arab kala itu.

Hijrahnya Nabi Muhammad saw ke Madinah menjadi tonggak dasar pembangunan ekonomi berbasis negara. Nabi Muhammad saw menyadari tantangan besar untuk membangun tatanan ekonomi yang kala itu jauh dari nilai-nilai islami serta mayoritas ekonomi yang dikuasai oleh kaum yahudi. pada masa inilah Nabi Muhammad saw bertindak taktis diantaranya dengan membangun masjid nabawi sebagai pusat pemerintahan serta mengutus sahabatnya Abdurrahman bin auf untuk menyelidiki pasar dan memberikan solusi keluar dari monopoli ekonomi kaum yahudi.

Allah swt pun memberikan petunjuk kepada Nabi Muhammad saw ketika kaum muhajirin dan kaum anshor diikatkan sepasang sepasang dalam satu ikatan keluarga. dengan demikian kaum muhajirin yang praktis lemah secara ekonomi ketika berhijrah terbantu oleh saudaranya kaum anshor dalam sejarah kemudian

ini dikenal sebagai sistem muakhah (persaudaraan).

Revolusi ekonomi pun terjadi pada masa Nabi Muhammad saw, beliau mengeluarkan berbagai kebijakan ekonomi, seperti pengelolaan uang di naitul maal, kewajiban membayar jizyah (pajak) dan zakat, menetapkan anggaran belanja negara, menetapkan dasar dasar kebijakan fiscal dan menetapkan dasar-dasar keseimbangan moneter ( diantaranya menetapkan berlakunya dinar dan dirham sebagai alat tukar termasuk surat wesel dagang dan surat utang ). kebriliianan ini tentu tidak lepas dari pengalaman Nabi Muhammad saw selama 25 tahun menjadi pebisnis, sekaligus professional yang dipercayai Khadijah ra sebelum beliau menikah.

Secara umum bisnis Islam dapat dipahami sebagai serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah (kuantitas), kepemilikan hartanya (barang/jasa) termasuk profitnya, namun dibatasi dalam

cara perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada aturan halal dan haram).10

Pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa Islam mewajibkan setiap muslim, khususnya yang memiliki tanggungan untuk bekerja. Sebagaimana dikutip dari

Karim, Al-Syaibani mendefinisikan al-kasb (kerja) sebagai mencari perolehan

harta melalui berbagai cara yang halal. Dalam ilmu ekonomi, aktifitas tersebut

(9)

termasuk dalam proses produksi. Produksi dalam ekonomi Islam, aktifitas produksi yang yang terkait dengan halal dan haramnya suatu barang atau jasa dan cara memperolehnya. Islam memandang bahwa suatu barang atau jasa mempunyai nilai guna mengandung nilai kemaslahatan. Seperti yang diungkapkan oleh Al-Syaitibi, kemaslahatan hanya dapat dicapai dengan memelihara lima

unsur pokok kehidupan, yaitu: agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.11Dalam

pandangan Islam, aktivitas produksi merupakan bagian dari kewajiban ‘imaratul

kaun, yakni menciptakankemakmuran semesta untuk semua makhluk.

Berkenaan dengan hal tersebut, Al-Syaibani menegaskan bahwa kerja yang merupakan unsur utama produksi mempunyai kedudukan yang penting dalam kehidupan karena menunjang pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT, karenanya hukum bekerja adalah wajib. Hal ini disandarkan pada surat Al-Jumu‟ah ayat 10.

ا ًش ثوَکااللهًشلُکار وًَااللهاجِلضوَفا جِ ا ٌلُغوَتب ًا جِضسوَا ایجِف ً لُششوَت وَفالُةٌوَ نَّصا اجِقوَ جِضلُقا وَرجِ وَف

اوٌلُحجِ فتاملُک وَا

۝

“Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu

beruntung.”12

Orientasi bekerja menurut Al-Syaibani adalah hidup untuk meraih

keridhaan Allah SWT. Disisi lain, kerja merupakan merupakan usaha untuk mengaktifkan roda perekonomian, termasuk proses produksi, konsumsi dan distribusi yang berimpilkasi secara makro meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dengan demikian kerja mempunyai peranan penting dalam memenuhi hak Allah SWT, hak hidup, hak keluarga dan hak masyarakat.

Bekerja merupakan salah satu sebab pokok yang memungkinkan manusia memiliki harta kekayaan.Untuk memungkinkan manusia berusaha mencari nafkah, Allah SWT mengahalalkan jual beli. Seperti yang tercantum dalam surat Al-Baqoroh ayat 275 :

ا وَكجِاوَرا جِّ وَما اوَ جِ الُ وَط وَشا الُولُطنَّعوَخوَتوَیایجِزّا الُمٌلُ وَیا موَکاّاجِ اوَوٌلُ اٌلُ وَیوَا وٌَوَب جِّشا اوَوٌلُ لُکاوَ یاوَ یجِزوَا

هوَ وَجا وَموَف ٌۚوَب ّجِشا اوَم نَّشوَح وًَاوَع وَعا الُاللهاّلوَحوَ وًَ ٌۗوَب جِّشا الُلثجِ الُع وَعا ا وَمّ جِ اٌلُا وَقاملُيّ وَ جِب

٫لُ

ا جِّ اٌةوَظجِعٌوَ

الُووَ وَفایوَيوَتلْا وَفاجِوجِّب نَّس

٫

الُه لُشلْا وَ وًَا وَ وَ وَ ا وَ

٫

ا وَي جِفاملُىا ۖس ّنا لُعوَحصأا وَكجِئوَاًلُأوَفاوَد وَعا وَ وًَاۖاللهایوَاجِ

۝اوًلُزجِ وَ

ا

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah

11Asafri jaya Bakri, Konsep Maqasid Syariah Menurut Al-Syaitibi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), 71. 12 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Kudus: Menara Kudus, 2006), 933.

(10)

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum 10ocus10 larangan); urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka

orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”13

Jual beli dalam hal ini diartikan sebagai bisnis.Allah menghalalkan segala jenis jual beli atau bisnis.Tak terkecuali dalam berwirausaha.Allah SWT melapangkan bumi serta menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk mencari rezeki. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah pada surat Al-Mulk ayat 15:

اجِو وَاجِ وًَااۖوجِقص ّجِسا جِ ٌلُ لُک وًَالُ يجِعجِکاوَ نوَ ایجِف ٌلُشلْا فاًاٌلُاوَرا وَض لْاسوَا الُملُکوَااوَلوَ وَجایجِزّا وٌَلُى

الُسٌلُشنُّنا

۝

ا

“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezki-Nya.dan hanya kepada-Nya-lah

kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”14

„Berjalanlah di segala penjurunya‟ dapat ditafsirkan sebagai berjalan atau keluar untuk berusaha mencari rezeki salah satunya dengan berwirausaha dan dikuatkan dengan kalimat selanjutnya „makanlah sebagian dari rezeki Nya.

Dan dijelaskan kembali pada surat Al-A‟raf ayat 10:

اوً لُشلُکلْاشوَتا نَّ الا جِ وَقا ۗش ا وَي جِفاملُکوَاا وَن وَ وَج وًَا جِضسوَا ایجِفاملُکنَّننَّکوَ اذوَ ّا وًَ

۝

“Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan.Amat sedikitlah kamu

bersyukur.”15

Bukan hanya telah tertulis didalam Al-Qur‟an tentang bagaimana entrepreneur dalam pandangan islam, melainkan juga dalam hadist-hadist rosulullah juga disebutkan diantarannya :

1.Dari Al-Miqdam radhiyallahu „anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَ كُ، مَ مِ نَّلا نَّ مِ مَ نَّ مِ مَ، مِ مِ مَ مِلمَامَ يْ مِامَلكُ يْ مَ يْ مَ يْ مِا مً يْ مَ طُّ مَا مًا مَ مَ دٌ مَ مَ مَ مَ مَا مَا

كُ مَ نَّلا مِ يْ مَلمَ

مِ مِ مَ مِلمَامَ يْ مِاكُلكُ يْ مَ مَ مَ

“Tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan yang lebih baik dari makanan yang dihasilkan dari jerih payah tangannya sendiri.Dan sesungguhnya nabi Daud „alaihissalam dahulu senantiasa makan dari jerih payahnya sendiri.” (HR.

13Ibid., 69.

14Ibid., 956. 15Ibid., 222.

(11)

Bukhari, Kitab al-Buyu‟, Bab Kasbir Rojuli wa „Amalihi Biyadihi II/730 no.2072).

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, karena maksud tujuan dari penelitian ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat sifat atau hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Hasil Penelitian

1. Pandangan Kepala Sekolah dan Guru AL-Islam tentang

kewirausahaan.

Berdasarkan hasil wawancara dari narasumber yakni Kepala Sekolah dan Guru Al-islam, maka diketahui tentang pandangan mereka atas apa itu kewirausahaan keduanya berpendapat bahwa entrepreunership atau kewirausahaan adalah wujud dari pada pengambilan sikap dari mereka-mereka atau pribadi-pribadi yang menginginkan adanya suatu perubahan, pribadi-pribadi tersebut adalah pribadi-pribadi yang berfikir kritis yang tidak puas dengan keadaan yang ada sekarang, mereka menginginkan kehidupan yang lebih baik dan lebih maju pemikiran mereka dan terlebih lebih perbuatan mereka. para entrepreuner merupakan orang orang pionir yang berani mengambil resiko untuk suatu pereubahan, kadang-kadang pula resiko itu tidak diperhitungkan oleh seorang entrepreuner karena mereka belum menguasai metodologi, namun dia yakin akan sesuatu yang akan dicapainya.

Entrepreunership pada dasarnya adalah sebuah solusi dalam menghadapi era globalisasi seperti saat ini, apalagi dengan adanya masyrakat ekonomi asia tentu persaingan ketat didunia kerja makin tak terelakkan, ini terbukti bagaimana akhir akhir ini membludaknya tenaga asing yang masuk ke Indonesia, dan secara nama, mungkin pekerja asing mampu mendongkrak ketenaran sebuah perusahaan,dan ini berimbas pada tingkat pengangguran tenaga kerja pribumi bertambah.

Persoalan-persoalan seperti itu yang kami fikirkan, jadi disini kami mendidik serta membiasakan peserta didik untuk dapat mandiri dan berfikir kreatif serta tanpa meninggalkan aturan- aturan dari pada ajaran agama yang dianutnya, dengan adanya didikan serta teladan yang baik dari semua unsur yang ada disekolahan SMA Muhammadiyah 9 ini maka diharapkan muncul seorang entrepreneurship-entrepreneurship yang handal sesuai ajaran Agama Islam

2. Penerapan nilai-nilai kewirausahan dalam program pendidikan Al-Islam di SMA Muhammadiyah 9 Surabaya

Berdasarkan hasil wawancara saya dengan fihak fihak yang terkait dalam penerapan nilai nilai kewirausahann dalam program pendidikan Al-Islam di

(12)

SMA Muhammadiyah didapati sebuah penjelasan, bahwasaannya dalam menerapakan nilai nilai kewirausahaaan dalam program pendidikan Al-Islam managemen kurikulum di SMA Muhammadiyah 9 memasukkan muatan entrepreunership kedalam setiap mata pelajaran yang ada, tak terkecuali pendidikan Al-Islam

Untuk pelaksanaanya yaitu dengan pembuatan produk produk yang mempunyai nilai entrepreunership terkait pendidikan Al-Islam, serta mendidik dan membiasakan peserta didik dalam berwirausaha selalu memakai unsur syariat islam, hal ini seperti apa yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad S.A.W ketika beliau menjadi seorang pebisnis yang sukses, berikurt beberapa hal yang kami tanamkan kepada psserta didik dalam membentuk mindset wirausaha sepert rosulullah s.a.w

a. Meluruskan Niat

b. Mengutamakan Akhlak mulia c. Memegang Teguh Kejujuran d. Menjahui yang di Haramkan e. Mendorong Pembelajaran

f. Menganjurkan pelayanan terhadap orang lain

g. Mengembangkan Silaturahmi-Kemitraan (Networking) h Mementingkan Akad

i. Menguatkan Ibadah j. Cepat dan Istiqomah

3. Analisis Penerapan Nilai-Nilai Kewirausahaan Dalam Program

Pendiddikan Al-Islam di SMA Muhaammadiyah 9 Surabaya

Dari keterangan dari pembahasan diatas, serta bukti-bukti dari dokumen terkait topik penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka didapati sejumlah fakta terkait penerapan dari nilai-nilai kewirausahaan dalam program pendidikan Al-Islam yang kemudian di anal;isa oleh peneliti dengan hasil analisa sebagai berikut :

Pada dasarnya penerapan dari nilai-nilai kewirausahaan pada program pendidikan Al-Islam di SMA Muhammadiyah 9 itu memang ada dan bisa dilakukan, hal itu sebagai wujud masuknya muatan entrepreuneur pada setiap mata pelajaran yang ada termasuk Pendidikan Al-Islam, lantas bagaimana pelaksanannya tentu inikan yang menjadi pertanyaannya? secara umum penerapan dari ajaran islam terkait dengan entrepreneurship memang dijalankan mulai dari pembentukan aqidah yang benar yang dapat membentuk akhlak dari peserta didik hingga dasarp-dasar bagaimana menjadi seorang entrepreneur yang pernah dicontohkan oleh rosulullah S.A.W

Kesemua itu dilakukan secara bertahap dan berjenjang sesuai dengan pedoman kurikulum terpadu yang ada, terkait pendalaman atau bahaasan khusus

(13)

tentang ekonomi syariah memang belum dilakukan dan diharapkan pada peserta didik mampu mendalami tentang ekonomi syariah di tingkatan yang lebih tinggi yaitu tingkatan perguruan tinggi.

Itulah hasil analisa yang dilakukan oleh peneliti, diharapkan analisa ini mampu memberi masukan dan wawasan kepada para pembaca litertur ini dan ide penegmbangan kepada lembaga SMA Muhammadiyah 9 surabaya khususnya.

Daftar Pustaka

Undang-undang republik Indonesia no 20 th 2003, sistim pendidikan nasional, pasal 3

Misbach ,Muh Kholid As., pendidikan kemuhammadiyahan,(Surabaya: MAJELIS DIKDASMEN PWM JATIM 2013)

Al-quran dan terjemah,Q.S.Adz dzariyaat 56, (Bekasi : SUKSES PUBLISHING)

Bps,Datapengangguran,

http://www.bps.go.id/website/brs_ind/brsind-20151105121046,pdf, diakses 2-2-2016,08:30.

DaradjatZakiah, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: BUMI AKSARA, 1996) Uhbiyati Nur, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: PUSTAKA SETIA, 1998)

Abdul Ghofir dan Zuhairini, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Malang: UNIVERSITAS MALANG, 2004)

Kartib Bayu dan Yuyus Suryana, Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses,( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010)

Kasmir, Kewirausahaan-Edisis Revisi, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013)

Suherman Eman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2008),

winq cristina David s. kodrat, , Entrepreneurship sebuah ilmu, ( Jakarta : ERLANGGA,2015 )

Kotler, et al Philip., Manajemen Pemasaran cet 12(Jakarta: PT. INDEKS, 2009) Nawawi Ismail, Kewirausahaan Bisnis Kontemporer(Jakarta: VIV PESS, 2013) Sunarya, et al Abas., Kewirausahaan(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2011)

Nur Zaroni Akhmad, “Bisnis dalam Perspektif Islam”, Jurnal Ekonomi, Mazahib Vol. IV, No. 2, 2007)

jaya Bakri Asafri, Konsep Maqasid Syariah Menurut Al-Syaitibi(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996)

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Kudus: Menara Kudus, 2006)

Nazir Moh, Metode Penelitian, (Bogor : GHALIA INDONESIA,2005)

Achmadi,Abu Cholid Narbuko, , Metodologi Penelitian, (Jakarta : BUMI AKSARA,2002)

Mulyana Dedy, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT.REMAJA

(14)

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : RINEKA CIPTA,2002)

Moleong J Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. REMAJA ROSDAKARYA,1994)

Moleong J Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. REMAJA ROSDAKARYA,2012)

Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, ( Bandung : ALFABETA, 2010 )

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta : RHINEKA CIPTA,2006)

Nawawi Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta : GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS,2005 )

Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, ( Bandung : ALFABETA, 2014 )

Moleong J Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. REMAJA ROSDAKARYA,2012)

Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, ( Bandung :

ALFABETA, 2011 )

Moleong J Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. REMAJA ROSDAKARYA,2001)

Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, ( Bandung : ALFABETA, 2008 )

Jogiyanto Hartono, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, ( Yogyakarta : Andi Offset, 2006 )

Referensi

Dokumen terkait

Profil kemampuan komunikasi siswa dalam pemecahan masalah verbal, subjek PBT: (a) Tahap memahami masalah terdiri dari mencermati/menerjemahkan masalah dari

Jika pendedahan dan peluang ini diberikan pada pelajar-pelajar berkeperluan khas pekak ini, pelajar ini bukan sahaja mahir manghasilkan rekabentuk perabot sebagaimana

Tablet salut enterik yang dihasilkan menunjukkan bahwa formula bahan penyalut dengan kenaikan bobot 8% memberikan hasil terbaik dengan memenuhi persyaratan

Dalam konteks pembahasan tentang analisis data untuk peningkatan proses dengan menggunakan teknik-teknik statistika, termilogi kualitas didefinisikan sebagai

suatu tempat tinggal juga menjadi salah satu kewajiban seorang suami. Pasangan yang belum memiliki tempat tinggal biasanya akan.. memilih tinggal serumah dengan

Hubungan Lama dan Sikap Duduk Perkuliahan Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah Miogenik pada Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Naskah Publikasi, FIK

Menurut jurnal “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno - Hatta Unit

Merupakan orang-orang yang sudah berkecimpung di dunia pendidikan, untuk itu menurut penulis hal yang paling mungkin di lakukan adalah pelatihan dan penyuluhan, dengan tujuan