• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Pasien dengan Ekokardiografi di Rumah Sakit Umum UKI Januari-April 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Profil Pasien dengan Ekokardiografi di Rumah Sakit Umum UKI Januari-April 2018"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Bunga Rampai Saintifika FK UKI

(Nomor 7)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

(3)

Buku:

Bunga Rampai Saintifika FK UKI (Nomer 7)

Penulis :

• Erica G. M. Simanjuntak, Andre Y. Tambunan • Robert H. Sirait, Bellatania Yuda

• Theza E. A. Pellondo’u, Glenn A. Poddalah • Trimurti Parnomo, Dini Gustiarini

• Tigor P. Simanjuntak, Citha N. Tallesang • Marwito Wiyanto, Deliza P. Mustamu • Rahayu Yekti, Cicylia A.I.N. Mangindaan • Sri U. Wahyudi, Anggi I. Mahaswari

• Abraham Simatupang, Elisabeth A.U. Harkristuti • Fri Rachmawati, Vebrianty Rantelino

• Frisca R. Batubara, Nur N. Prihantini • Reinne N. Christine

• Nur N. Prihantini

• Frits R.W Suling, Lavenia R. T. Bua • Pratiwi D. Kusumo, Anastasia K. Nae • Lili Indrawati, Yustina Simbolon • Andre C. P. Sihombing, Gabriella F.Tan • Desy Ria Simanjuntak, Ervina M. Sapranim • Januar Simatupang, Anastasia G. Simanjuntak • Soekidjo Notoadmodjo, Ereis Valentina Editor:

• Dr. dr. Forman Erwin Siagian, M. Biomed • Dr. Muhammad Alfarabi, S.Si, M.Si • Dr. Dra. Trini Suryowati, MS • Dr. dr. Robert Hotman Sirait, Sp.An • Fransiska Sitompul, M.Farm., Apt • Jap Mai Cing, S.Si, M.Si

• dr. Yunita RMB sitompul, MKK., Sp. Ok

Penerbit: FK UKI

Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13630 Telp. (021) 2936 2032 / 33 Fax. (021) 2936 2038

Email: fk@uki.ac.id

ISBN No. ... Hak cipta di lindungi undang-undang

(4)

Kata Pengantar

Syalom dan Salam Sejahtera untuk kita semua,

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya Seri ke 7 Rangkaian

hasil olah pikir para Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia ini. Buku ini

adalah kumpulan analisa para staff pengajar, berdasarkan hasil penelitian di lapangan. .

Dosen sebagai seorang ilmuwan wajib melakukan penelitian sebagai bagian dari tugas dan

tanggung jawabnya dalam menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi. Hasil penelitian itulah

yang dipublikasikan dalam serial Scientifika ini. Buku ini merupakan analisa berseri yang

terdiri dari penelitian singkat, dimulai dari latar belakang hingga kesimpulan dari beberapa kasus

yang menarik berdasarkan realita yang ditemui dalam kehidupan masyarakat sehari sehari.

Semoga serial buku Scientifika ini dapat dibaca dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas

terutama pengetahuan akan kesehatan. Serta semoga buku ini dapat menambah literatur buku

ilmu pengetahuan kedokteran, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Fakultas

Universitas Kristen Indonesia

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu terbitnya buku ini.

Dengan senang hati kami menerima saran dan kritikan dari para pembaca yang budiman.

Jakarta, 2018

Dekan FKUKI

(5)

Editorial

Rangkaian penelitian seyogyanya berujung kepada publikasi buku sehingga penelitian tersebut

dapat berguna bagi pembaca sebagai buku acuan dan tambahan informasi terbaru. Penerbitan

buku ini bertujuan untuk memberikan temuan-temuan terkini kepada khalayak yang lebih luas,

meski tetap harus dilakukan secara terbatas dan terukur.

Dalam buku nomor 7 Media karya Ilmiah FKUKI ini kembali disajikan beragam hasil penelitian

ilmiah baik dalam bentuk Laporan kasus maupun Hasil Tinjauan Pustaka. Buku ini berisi

beragam topik dari kumpulan tulisan dan analisa yang dapat digunakan sebagai acuan untuk

Penelitian berikutnya.

Seperti pepatah mengatakan ‘ tak ada gading yang tak retak’ maka dengan penuh kerendahan

hati kami menyampaikan permohonan maaf jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam

penyajian buku ini. Saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk membuat buku

seperti ini makin baik di amsa depan.

Selamat membaca.

Forman E. Siagian

(6)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Robert H. Sirait .………..………...

iii

Editorial

Forman Erwin Siagian ………...

iv

Daftar Isi ……….………...… v

Diabetes Melitius

Profil HbA1c pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia Periode Juli 2016 – Juni 2018

Erica G. M. Simanjuntak, Andre Y. Tambunan ……….………... 1

Anestesi Spinal

Profil Hemodinamik Pasien yang Menjalani Seksio Sesarea dengan Anestesi Spinal pada Primipara dan Multipara di RSU UKI Periode Tahun 2015-2017

Robert H. Sirait, Bellatania Yuda ……….………...…... 7

Hernia Nukleus Pulposus

Gambaran Penderita Hernia Nukleus Pulposus Di Rumah Sakit Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang pada Tahun 2015 sampai 2017

Theza E. A. Pellondo’u, Glenn A. Poddalah ………..………. 13

Ekstrak Bawang Putih

Uji Efektivitas Ekstrak Bawang Putih (alliumsativum l.) dalam Berbagai Konsentrasi Terhadap Pertumbuhan Kuman Staphylococcus Aureus

Trimurti Parnomo, Dini Gustiarini ……….………. 19

Hemoglobin

Analisis Kadar Hemoglobin Tikus Putih Betina (Rattus norvegicus) Sebelum dan Sesudah Intervensi Pemberian Ekstrak Buah Pinang (Areca catechu L.)

Tigor P. Simanjuntak, Citha N. Tallesang ……….………... 23

Hand Sanitizer

Efektifitas Penggunaan Hand Sanitizer dari 3 Jenis Berbeda di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Marwito Wiyanto, Deliza P. Mustamu ………..………..……… 31

Personal Hygiene

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Tentang Hygiene Personal terhadap Pityriasis Versicolor

pada Mahasiswa Angkatan 2016 FK UKI

Rahayu Yekti, Cicylia A.I.N. Mangindaan ……….………...………. 35

Bakteri Coli

Prevalensi Escherichia coli pada Minuman Jus Mangga di Wilayah Kelurahan Cawang, Jakarta Timur

Sri U. Wahyudi, Anggi I. Mahaswari ………..……… 41

Hipertensi dan Obat Antihipertensi

Profil dan Prevalensi Pasien Hipertensi Essensial serta Penggunaan Obat Antihipertensi di Prolanis Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Periode Januari 2017 – Januari 2018

(7)

Uji Toksin

Uji Toksisitas dan Fitokimia Ekstrak Suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth)

Fri Rachmawati, Vebrianty Rantelino ………..………...…… 51

Plastik dan Kanker

Polimerisasi Plastik dan Kanker

Frisca R. Batubara, Nur N. Prihantini ……….……… 57

Mata

Ulkus Kornea dengan Penyebab Bakteri; Sebuah Laporan Kasus

Reinne N. Christine ……….……… 63

Leptin

Hormon Leptin dan Sindrom Metabolik

Nur N. Prihantini ……….……….... 71

Ekokardiografi

Profil Pasien dengan Ekokardiografi di Rumah Sakit Umum UKI Januari-April 2018

Frits R.W Suling, Lavenia R. T. Bua ……….………...….. 77

Ekstrak Biji Alpukat

Aktivitas Antijamur Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap Pertumbuhan Candida albicans

Pratiwi D. Kusumo, Anastasia K. Nae ……….………..…. 85

Ekstrak Daun Sirsak

Efek Pemberian Ekstrak Daun Sirsak terhadap Gambaran Histopatologi Kolon Mencit sebagai Hewan Model Kanker Kolorektal

Lili Indrawati, Yustina Simbolon ……….………...…… 91

Nyeri Pinggang

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Nyeri Pinggang Bawah pada Pekerja Konveksi di Pademangan Timur Jakarta Utara Tahun 2018

Andre C. P. Sihombing, Gabriella F.Tan ……….………...………...…. 97

Karateristik Hipertensi

Gambaran Karakteristik Pasien Hipertensi Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum UKI Jakarta Timur pada Tahun 2018

Desy R.Simanjuntak, Ervina M. Sapranim ……….………...………... 101

Stress dan Disminore

Hubungan Antara Faktor Psikis (Stress) dengan Kejadian Dismenore pada Mahasiswi FK UKI Angkatan 2016-2017

Januar Simatupang, Anastasia G. Simanjuntak ………..………...……….. 105

Osteoartritis

Gambaran Osteoartritis Genu Berdasarkan Karakteristik Pasien dI RSUD Koja Periode Januari 2017 – Desember 2017

(8)

Bunga Rampai Saintifika FK UKI (Nomor 7) Ekokardiografi

Profil Pasien dengan Ekokardiografi

di Rumah Sakit Umum UKI Januari-April 2018

Frits R.W Suling1, Lavenia R. T. Bua2 1

Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta- Indonesia, Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia

2

Mahasiswi Program Pendidikan Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia

Abstraksi

Ekokardiografi merupakan alat non-invasif yang sangat berguna untuk menilai fungsi jantung tanpa memiliki efek samping serta resiko. Selain itu, ekokardiografi juga salah satu pemeriksaan penunjang yang tidak mahal sehingga sangat cocok untuk dipakai oleh pasien dari berbagai kalangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui profil pasien dengan ekokardiografi di RSU UKI periode Januari sampai April 2018. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif lintang potong dengan mengamati rekam medis pasien. Populasi penelitian seluruh pasien jantung koroner sebanyak 278 orang dan pasien gagal jantung sebanyak 53 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 177 orang. Data penelitian diambil dari data sekunder berupa rekam medis pasien. Analisis data dilakukan secara deskriptif terhadap usia, jenis kelamin, IMT (Indeks Massa Tubuh), Left Ventricle Ejection Fraction (LVEF), gagal jantung dan penyakit jantung koroner. Hasil: Pasien yang melakukan pemeriksaan ekokardiografi di Rumah Sakit Umum UKI periode Januari – April 2018 didominasi oleh perempuan (76 pasien/55,1%). Berdasarkan kategori usia, pasien terbanyak berada pada rentang umur 56-65 tahun (70 orang /50,7%). Pada variabel Indeks Massa Tubuh (IMT), mayoritas masuk kategori Normal sebanyak 65 orang (47,1%). Dari hasil ekokardiografi, pasien yang memiliki LVEF <50% menempati posisi tertinggi dengan berjumlah 48 orang (34,8%). Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, Penyakit Jantung Koroner memiliki hubungan yang signifikan dengan LVEF pasien (p=0,00). Pada kategori APS, LVEF ≥ 50 memiliki frekuensi

tertinggi yaitu sebanyak 7 orang (5,1%). Untuk kategori APTS, nilai LVEF tertinggi adalah ≥ 50% berjumlah 39 orang (28,3%). Untuk kategori NSTEMI, frekuensi tertinggi dimiliki oleh LVEF ≥ 50% dengan jumlah 36 orang (26,1%). Pada kategori STEMI, LVEF < 40% memiliki frekuensi 11 orang (8%). Gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal menduduki peringkat pertama dengan jumlah pasien sebanyak 20 orang (51,3 %). Kesimpulan: Pasien yang melakukan pemeriksaan ekokardiografi di Rumah Sakit Umum UKI periode Januari – April 2018 didominasi oleh perempuan dengan usia pasien berumur 56-65 tahun. Golongan Normal (18,5-24,9) pada variabel Indeks Massa Tubuh (IMT) memiliki frekuensi pasien tertinggi. Dari hasil ekokardiografi, pasien yang memiliki LVEF <50% menempati posisi tertinggi. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan,. Pada kategori APS, LVEF ≥ 50 memiliki frekuensi tertinggi. Untuk kategori APTS, nilai LVEF tertinggi adalah ≥ 50%. Untuk kategori NSTEMI, frekuensi tertinggi dimiliki oleh LVEF ≥ 50%. Pada kategori STEMI, LVEF < 40%. Untuk variabel gagal jantung, gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal menduduki peringkat pertama.

Kata Kunci: fraksi ejeksi, Gagal Jantung, Penyakit Jantung Koroner, LVEF, Rumah Sakit

The Profile of Patients Underwent Echocardiography

in General Hospital Universitas Kristen Indonesia

Abstract

Echocardiography is a non-invasive tool that is very useful for assessing heart function without having side effects and risks. In addition, echocardiography is also one of the inexpensive investigations so it is suitable for use by patients from various walks of life. The purpose of this study was to determine the profile of patients who performed echocardiography at the UKI General Hospital in the period January to April 2018. The research conducted was descriptive. The study population of all coronary heart patients was 278 people and heart failure patients were 53 people. The number of samples in this study were 177 people. The research design chosen for this study was a retrospective case study. The research data is taken from secondary data in the form of patient medical records. Data analysis was carried out descriptively on age, gender, BMI (Body Mass Index), Left Ventricle Ejection Fraction (LVEF), heart

(9)

Bunga Rampai Saintifika FK UKI (Nomor 7) Ekokardiografi

failure and coronary heart disease.Patients who performed echocardiographic examinations at the UKI General Hospital in January - April 2018 were dominated by women who had a frequency of 76 patients with a percentage of 55.1%. For the age category, patients aged 56-65 years had the highest number, namely 70 people (50.7%). In the variable Body Mass Index (BMI), Normal group (18.5-24.9) obtained as many as 65 people (47.1%). From the results of echocardiography, patients who have LVEF <50% occupy the highest position with a total of 48 people (34.8%). Based on the results obtained, Coronary Heart Disease had a significant relationship with LVEF patients (p = 0.00). In the APS category, LVEF ≥ 50 had the highest frequency as many as 7 people (5.1%). For the APTS category, the highest LVEF score was ≥ 50%, amounting to 39 people (28.3%). For the NSTEMI category, the highest frequency is owned by LVEF ≥ 50% with a total of 36 people (26.1%). In the STEMI category, LVEF <40% has a frequency of 11 people (8%). Heart failure with a normal ejection fraction was ranked first with the number of patients as many as 20 people (51.3%).Patients who performed echocardiography examinations at the UKI General Hospital January - April 2018 were dominated by women aged 56-65 years. The Normal Group (18.5-24.9) in the variable Body Mass Index (BMI) has the highest patient frequency. From the results of echocardiography, patients who have LVEF <50% occupy the highest position. Based on the results obtained, In the APS category, LVEF ≥ 50 has the highest frequency. For the APTS category, the highest LVEF value is ≥ 50%. For the NSTEMI category, the highest frequency is owned by LVEF ≥ 50%. In the STEMI, LVEF <40% category. For variable heart failure, heart failure with a normal ejection fraction was ranked first.

Keywords: Echocardiography, Heart Failure, Coronary Heart Disease, LVEF, UKI Hospital

Pendahuluan

Penyakit Kardiovaskular masih menjadi salah satu masalah kesehatan serius di negara maju maupun berkembang.1-3 Morbiditas dan mortalitas nya tinggi, selain itu sering disertai komplikasi fatal.4-6 Manifestasi nya sering ditemukan pada pria dan wanita paruh baya atau lanjut usia.1,2

Organisasi kesehatan dunia, WHO, menyatakan bahwa penyakit kardiovaskular telah membunuh sekitar 17,9 juta orang (44%) di dunia pada tahun 2016. Penyakit jantung koroner menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian didunia dengan jumlah 196.791 (10,4%) dan di daerah asia tenggara dengan jumlah 58.574 (12% dari total populasi di asia tenggara).3 Pada tahun 2018 Riskesdas telah melakukan pengumpulan data yang dilakukan pada 300.000 sampel rumah tangga (1,2 juta jiwa) dan ditemukan bahwa penderita penyakit jantung tertinggi di Indonesia terdapat di provinsi Kalimantan Utara yaitu sebesar 26400 jiwa (2,2%).4

Ekokardiografi merupakan alat non-invasif yang sangat berguna untuk menilai fungsi jantung dan hampir tanpa efek samping serta resiko. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui profil pasien yang dilakukan tindakan ekokardiografi di RSU UKI periode Januari sampai dengan April 2018.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif lintang potong dengan mengamati rekam medis pasien. Populasi penelitian seluruh pasien jantung koroner sebanyak 278 orang dan pasien gagal jantung sebanyak 53 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 177 orang. Data penelitian diambil dari data sekunder berupa rekam medis pasien. Analisis data dilakukan secara deskriptif terhadap usia, jenis kelamin, IMT (Indeks Massa Tubuh), Left Ventricle Ejection Fraction (LVEF), gagal jantung dan penyakit jantung koroner.

Hasil

Hasil penelitian pendataan rekam medik pasien penyakit jantung yang dirawat di Rumah Sakit Umum UKI Jakarta selama periode 1 Januari 2018 sampai 30 April 2018 didapatkan 331 pasien penyakit jantung yang terdiri dari 278 pasien sindrom koroner akut (83,99%) dan 53 pasien gagal jantung

(10)

Bunga Rampai Saintifika FK UKI (Nomor 7) Ekokardiografi

138 pasien sindrom koroner akut (77,97%) dan 39 pasien gagal jantung (22,03%) dan terdapat 154 pasien (46,53%) yang tidak memenuhi syarat inklusi. Data ini diperoleh berdasarkan data usia, jenis kelamin, dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Adapun karakteristik pasien pada penelitian ini ditampilkan dalam table 1.

Tabel 1. Kategori Usia Pasien Penyakit Jantung di RSU UKI Jakarta

Variabel Total Pasien

(n = 177) Persentase (%) Usia 36 – 45 46 – 55 56 – 65 ≥ 66 8 29 86 54 4,5 16,4 48,6 30,5 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 96 81 54,2 45,8 Indeks Massa Tubuh (kg/m2)

< 18,5 18,5 – 24,9 25 – 29,9 30 – 34,9 35 – 39,9 > 40 5 84 71 14 2 1 2,8 47,5 40,1 7,9 1,1 0,6

Tabel 1 menunjukkan adat demografi seluruh responden penelitian. Frekuensi umur pasien didominasi oleh kategori usia 56-65 tahun, yaitu berjumlah 86 orang (48,6%), diikuti dengan kategori usia ≥ 66 tahun yang berjumlah 54 orang (30,5%), kategori usia 46 – 55 yang berjumlah 29 orang (16,4%) serta yang terakhir berasal dari kategori usia 36-45 yang berjumlah 8 orang (4,5%).Pasien perempuan memiliki frekuensi yang lebih banyak dibandingkan laki- laki, yaitu 96 orang pasien berjenis kelamin perempuan (54,2%) dan 81 pasien (45,8%) merupakan pasien laki-laki.Pasien yang memiliki IMT 18,5-24,9 kg/m2 memiliki frekuensi tertinggi, yaitu sebanyak 84 orang (47,5%). Pasien dengan IMT 25 – 29,9 kg/m2 menduduki posisi kedua dengan jumlah pasien sebanyak 71 orang (40,1%). Golongan IMT dengan range 30-34,9 kg/m2, < 18,5 kg/m2 dan 35-39,9 kg/m2 mengikuti secara berurutan dengan frekuensi 14 orang (7,9%), 5 orang (2,8%), dan 2 orang (1,1%). Peringkat terakhir diperoleh oleh golongan > 40 kg/m2 dengan jumlah 1 orang (0,6%).

Berikut disajikan data hasil pemeriksaan ekokardiografi atas 177 orang pasien dengan keluhan Jantung di RSU FKUKI periode Januari-April 2018.

Tabel 2. Kategori Lvef Pasien Penyakit Jantung di RSU UKI

Left Ventricle Ejection Fraction Total Pasien

n = 177 Persentase (%) • < 40% • 40% - 49% • ≥ 50% 29 47 101 16,4 26,6 57,1

Data pada table 2 LVEF menunjukkan bahwa pasien yang memiliki LVEF ≥55% menempati posisi tertinggi dengan jumlah 101 orang (57,1%) diikuti dengan pasien yang memiliki LVEF 40% - 49% yang berjumlah 47 orang (26,6%). Pasien dengan LVEF <40% memiliki frekuensi terendah dengan jumlah 29 orang (16,4%).

(11)

Bunga Rampai Saintifika FK UKI (Nomor 7) Ekokardiografi

Tabel 3. Variabel Lvef Terhadap Penyakit Jantung Koroner RSU UKI

Left ventricle Ejection Fraction

<40% 40-49% ≥50% Total Penyakit Jantung Koroner APS Jumlah 1 2 7 10 % Penyakit Jantung Koroner 10 20 70 100 % Total 0,7 1,4 5,1 7,2 APTS Jumlah 1 13 39 53 % Penyakit Jantung Koroner 1,9 24,5 73,6 100 % Total 0,7 9,4 28,3 38,4 NSTEMI Jumlah 6 14 36 56 % Penyakit Jantung Koroner 10,7 25 64,3 100 % Total 4,3 10,1 26,1 40,6 STEMI Jumlah 11 4 4 19 % Penyakit Jantung Koroner 57,9 21,1 21,1 100 % Total 8 2,9 2,9 13,8 Total Jumlah 19 33 86 138 % Penyakit Jantung Koroner 13,8 23,9 62,3 100 % Total 13,8 23,9 62,3 100

Terlihat pada table 3 pada kategori APS, LVEF ≥ 50 memiliki frekuensi tertinggi yaitu sebanyak 7 orang (5,1%) diikuti oleh LVEF 40-49% berjumlah 2 orang (1,4%) dan LVEF < 40 % berjumlah 1 orang (0,7%). Untuk kategori APTS, nilai LVEF berturut-turut adalah ≥ 50% berjumlah 39 orang (28,3%), 40-49% berjumlah 13 orang (9.4%), < 40% berjumlah 1 orang (0,7%). Untuk kategori NSTEMI, frekuensi tertinggi secara berurutan dimiliki oleh LVEF ≥ 50% dengan jumlah 36 orang (26,1%), 40-49% dengan jumlah 14 orang (10,1%) dan < 40% berjumlah 6 orang (4,3%). Sedangkan untuk kategori STEMI, LVEF < 40% memiliki frekuensi 11 orang (8%). LVEF 40-49% dan ≥ 50% memiliki frekuensi yang sama yaitu 4 orang (2,9%).

Tabel 4. Variabel Gagal Jantung Di RSU UKI Jakarta

Gagal Jantung Total Pasien

(n = 39) Persentase

HFrEF

(Heart Failure reduced Ejection Fraction) 8 20,5% HFmrEF

(Heart Failure mid-ranged Ejection Fraction) 11 28,2% HFpEF

(Heart Failure preserved Ejection Fraction) 20 51,3%

Berdasarkan tabel 4 gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal atau Heart Failure preserved Ejection Fraction menduduki peringkat pertama dengan jumlah pasien sebanyak 20 orang (51,3%) diikuti dengan

(12)

Bunga Rampai Saintifika FK UKI (Nomor 7) Ekokardiografi

jumlah pasien sebanyak 11 orang (28,2%). Untuk posisi terakhir diduduki oleh gagal jantung dengan fraksi ejeksi menurun dengan jumlah pasien sebanyak 8 orang (20,5%).

Diskusi

Pada hasil analisis variable usia pasien kardiologi yang menggunakan ekokardiografi didominasi oleh kategori usia 56-65 tahun, yaitu berjumlah 86 orang (48,6%), diikuti dengan kategori usia ≥ 66 tahun yang berjumlah 54 orang (30,5%). Hasil ini selaras dengan yang dikemukakan oleh Dhingra et al.7 bahwa risiko seumur hidup untuk penyakit kardiovaskular lebih rendah pada usia 70 daripada pada usia 50 tahun, untuk individu yang faktor risiko gaya hidupnya tetap tidak berubah mengingat dengan bertambahnya usia, ada akuisisi tambahan beberapa faktor risiko penyakit kardiovaskular dalam rentang hidup seseorang. Meskipun masih ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi, usia masih tetap merupakan faktor risiko independen.7

Hasil analisis data jenis kelamin ditemukan bahwa pasien perempuan memiliki frekuensi yang lebih banyak dibandingkan laki- laki, yaitu berjumlah 96 pasien (54,2%). Pada pasien laki-laki didapatkan 81 pasien (45,8%). Hasil ini selaras dengan penelitian yang dilakukan Regitz-Zagrose et al.,8 dimana mereka menemukan pada empat penyakit kardiovaskular utama yang dapat mewakili — penyakit jantung iskemik, gagal jantung, hipertensi, dan penyakit jantung katup, populasi belgia yang berjenis kelamin perempuan mendominasi pada keempat penyakit tersebut. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan ekspresi gen dari kromosom seks dan perbedaan dalam hormon seksual yang mengarah pada perbedaan ekspresi dan fungsi gen dalam sistem kardiovaskular, misalnya dalam fungsi vaskular dan pensinyalan NO, dalam remodelling miokard di bawah tekanan atau metabolisme obat dengan ekspresi sitokrom spesifik jenis kelamin.8 Misalnya, depresi dan berbagai bentuk stres mental yang berkelanjutan seperti yang ditemukan dalam kondisi kecemasan, kemarahan, konflik perkawinan atau stres kerja. Faktor-faktor tersebut telah diakui sebagai faktor risiko etiologis dan prognostik untuk penyakit jantung. Mereka meningkatkan risiko untuk mengembangkan penyakit jantung ke tingkat yang sama pada wanita dan pria.6-8

Pada variabel Indeks Massa Tubuh (IMT), pasien yang memiliki IMT 18,5-24,9 kg/m2 memiliki frekuensi tertinggi, yaitu sebanyak 84 orang (47,5%). Pasien dengan IMT 25 – 29,9 kg/m2 menduduki posisi kedua dengan jumlah pasien sebanyak 71 orang (40,1%). Dapat disimpulkan bahwa pasien yang melakukan pemeriksaan ekokardiografi sebagian besar normal dan memiliki resiko obesitas atau

overweight. Hasil dari penelitian ini selaras dengan temuan Rosati et al.,9 dimana hasil yang mereka temukan memiliki korelasi yang tidak signifikan antara IMT dengan risiko penyakit kardiovaskular yaitu obesitas dengan menggunakan persentase skor risiko Framingham pada populasi di Kota Mataram. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien yang datang ke RS UKI periode Januari – April 2018 beresiko obesitas. Meskipun obesitas merupakan salah satu faktor terjadinya penyakit jantung, faktor penyebab lain seperti dyslipidemia, usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, merokok, hipertensi, diabetes melitus, kurang aktivitas fisik, asupan alkohol berlebih, stress emosional juga dapat menyebabkan kelainan pada jantung.5-8

Pada penelitian kali ini, didapatkan pasien yang memiliki LVEF ≥ 50% menempati posisi tertinggi dengan jumlah 101 orang (57,1%) diikuti dengan pasien yang memiliki LVEF 40% - 49% yang berjumlah 47 orang (26,6%). Data ini menunjukkan bahwa pasien yang melakukan ekokardiografi di Rumah Sakit Umum UKI sebagian besar memiliki LVEF yang normal. Hal ini memiliki kemungkinan bahwa mungkin saja mereka tidak mengalami kelainan jantung "nyata". Gejalanya mungkin karena penyakit paru-paru, obesitas, anemia dan / atau dekondisi dan bukan karena kelainan jantung.10 Ada kemungkinan bahwa dekompensasi mereka disebabkan oleh disfungsi sistolik transien akibat iskemia dan / atau hipertensi atau regurgitasi mitral yang telah teratasi pada saat LVEF diukur. Selain itu, kemungkinan lain adalah pasien mengalami berkurangnya kapasitas cadangan dalam beberapa sistem organ. Berkurangnya kapasitas cadangan global didorong oleh perubahan terkait usia, multipel komorbiditas bersamaan dan gangguan sistemik.11

Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, pada kategori APS, LVEF ≥ 50 memiliki frekuensi tertinggi yaitu sebanyak 7 orang (5,1%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian pasien yang datang dengan angina

(13)

Bunga Rampai Saintifika FK UKI (Nomor 7) Ekokardiografi

pektoris stabil tidak memiliki kelainan anatomi maupun fisiologi jantung. Hal-hal seperti stress emosional, cuaca panas dan dingin extrim, makanan berat juga dapat memicu angina pektoris stabil. Untuk kategori APTS, LVEF ≥ 50% memiliki frekuensi tertinggi, yaitu berjumlah 39 orang (28,3%). Hasil ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmed et al,12 Mereka menemukan bahwa pada pasien APTS terdapat secara berturut-turut 11%, 14% dan 17% pasien masing-masing dengan LVEF <35%, 35-55%, dan > 55%, dimana LVEF bernilai > 55% memiliki frekuensi tertinggi.30 Hal ini menunjukkan bahwa sebagian pasien yang datang dengan angina pektoris tidak stabil tidak memiliki kelainan anatomi maupun fisiologi jantung. Pemeriksaan ekokardiografi tidak memberikan data untuk diagnosis angina tak stabil secara langsung. Tetapi jika tampak adanya gangguan faal ventrikel kiri, insufisiensi mitral dan abnormalitas gerakan dinding regional jantung, menandakan prognosis kurang baik.

Untuk kategori NSTEMI dan STEMI, frekuensi tertinggi secara berurutan dimiliki oleh LVEF ≥ 50% dengan jumlah 36 orang (26,1%) dan < 40% memiliki frekuensi 11 orang (8%).

Jika otot jantung menjadi sangat tebal dan kaku sehingga ventrikel menampung volume darah yang lebih kecil dari biasanya, otot itu mungkin masih memompa keluar persentase normal dari darah yang masuk. Namun pada kenyataannya, jumlah total darah yang dipompa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh Anda. Berkurangnya fungsi tubuh didorong oleh perubahan terkait usia yang melekat, multipel komorbiditas bersamaan dan gangguan sistemik juga dapat menjadi alasan mengapa NSTEMI memiliki LVEF normal.13

Hasil kategori NSTEMI juga dapat dikaitkan dengan sebuah penelitian terbaru oleh Lucas Antonelli et al., (2015), Dibandingkan dengan pasien dengan gagal jantung sistolik, pasien gagal jantung dengan LVEF normal/HFpEF sering menunjukkan NSTEMI.13

Hasil proses data STEMI membenarkan bahwa setelah terjadinya proses infark, jantung berusaha mengkompensasi kehilangan miokard melalui remodeling yang akhirnya menurunkan fraksi ejeksi (LVEF).5

Berdasarkan olahan data untuk variable gagal jantung, didapatkan gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal atau Heart Failure preserved Ejection Fraction menduduki peringkat pertama dengan jumlah pasien sebanyak 20 orang (51,3%). Hal ini setara dengan yang ditemukan oleh the European Society of Cardiology oleh Ponikowski et al,11 bahwa terdapat 76% penderita gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal di seluruh dunia dan sebagian besar terdapat di negara berkembang. HFpEF pada orang tua ditandai oleh berbagai kelainan jantung dan non-jantung dan berkurangnya kapasitas cadangan dalam beberapa sistem organ. Berkurangnya kapasitas cadangan global didorong oleh perubahan terkait usia yang melekat, multipel komorbiditas bersamaan dan HFpEF itu sendiri, yang kemungkinan merupakan gangguan sistemik.11

Kesimpulan

Pasien yang melakukan pemeriksaan ekokardiografi di Rumah Sakit Umum UKI periode Januari – April 2018 didominasi oleh perempuan dengan usia pasien berumur 56-65 tahun. Golongan Normal (18,5-24,9) pada variabel Indeks Massa Tubuh (IMT) memiliki frekuensi pasien tertinggi. Dari hasil ekokardiografi, pasien yang memiliki LVEF <50% menempati posisi tertinggi. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, pada kategori APS, LVEF ≥ 50 memiliki frekuensi tertinggi. Untuk kategori APTS, nilai LVEF tertinggi adalah ≥ 50%. Untuk kategori NSTEMI, frekuensi tertinggi dimiliki oleh LVEF ≥ 50%. Pada kategori STEMI, LVEF < 40%. Untuk variabel gagal jantung, gagal jantung dengan fraksi ejeksi normal menduduki peringkat pertama.

Daftar Pustaka

(14)

Bunga Rampai Saintifika FK UKI (Nomor 7) Ekokardiografi

Cardiology Study on Pathobiological Determinants of Atherosclerosis in Youth study (1985–1995).

Nutr Metab Cardiovasc Dis. 2005;1:3–15.

2. Tunstall-Pedoe H, ed. (for the WHO MONICA Project) MONICA Monograph and Multimedia Sourcebook: World largest study of heart disease, stroke, risk factors and population trends 1979– 2002. Geneva: World Health Organization; 2003.256

3. Mathers C, Stevens G, Mahanani W, Ho J, Fat DM, Hogan D. Geneva: World Health Organization; 2018.

4. Mihardja LK, Delima, Soetiarto F, Suhardi, Kristanto AY. Hasil Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementeri-an Republik Indonesia. 2018.79-80.

5. Lee J-H, Park J-H. Role of echocardiography in clinical hypertension. Clinical Hypertension. 2015;21:9

6. Capotosto L, Massoni F, De Sio S, Ricci S, Vitarelli A. Early Diagnosis of Cardiovascular Diseases in Workers: Role of Standard and Advanced Echocardiography. Biomed Research International.2018;2018:73546

7. Dhingra R, Vasan RS. Age as a Cardiovascular Risk Factor. Med Clin North Am. 2012:96(1): 87–91 8. Regitz-Zagrosek V, Oertelt-Prigione S, Prescott E, Franconi F, Gerdts E, Foryst-Ludwig A, Maas

AH, Kautzky-Willer A, Knappe-Wegner D, Kintscher U, Ladwig KH, Schenck-Gustafsson K, Stangl V. Gender in Cardiovascular Diseases: Impact on Clinical Manifestations, Management, and Outcomes. Eur Heart J. 2015:37:24-34

9. Rosati I, Indrayana Y, Sari DP. Korelasi antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan risiko penyakit kardiovaskular menggunakan skor risiko Framingham pada populasi di kota Mataram. Unram Medical Journal. 2018:6(41):57-65

10. Little WC. Heart Failure with A Normal Left Ventricular Ejection Fraction: Diastolic Heart Failure. Trans Am Clin Climatol Assoc. 2008; 119: 93–102.

11. Upadhya B, Taffet GE, Cheng CP, et al. Heart failure with preserved ejection fraction in the elderly: scope of the problem. J Mol Cell Cardiol. 2015:83:73-87.

12. Ahmed A, Zile MR, Rich MW, Fleg JL, et al. Hospitalizations Due to Unstable Angina Pectoris in Diastolic and Systolic Heart Failure. Am J Cardiol. 2007: 99(4): 460–464.

13. Antonelli L, Katz M, Bacal F, et al. Heart Failure with Preserved Left Ventricular Ejection Fraction in Patients with Acute Myocardial Infarction. Arq Bras Cardiol: 2015:105(2):1-24.

(15)

Bunga Rampai Saintifika FK UKI (Nomor 7) Ekokardiografi

. Regitz-Zagrosek V, Oertelt-Prigione S, Prescott E, Franconi F, Gerdts E, Foryst-Ludwig A, Maas AH, Kautzky-Willer A, Knappe-Wegner D, Kintscher U, Ladwig KH, Schenck-Gustafsson K, Stangl V. Little Trans Am Clin Climatol Assoc. Upadhya B, Taffet GE, Cheng CP, J Mol Cell Cardiol. Ahmed Zile Rich Fleg

Gambar

Tabel 1. Kategori Usia Pasien Penyakit Jantung di RSU UKI Jakarta
Tabel 4.  Variabel Gagal Jantung Di RSU UKI Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Karena jarak usia bayi antara imunisasi Dpt combo dengan campak yang jauh dan terkadang ibu lupa, disaat ibu mendaftarkan nama bayi untuk pelayanan posyandu, apakah ada

Hasil penelitian terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang dilakukan sebanyak dua siklus pada pelajaran ilmu pengetahuan alam dikelas IV Sekolah

Atas dasar permasalahan di atas, maka perlu kiranya segera dibuat sebuah model pembelajaran praktik karawitan (ken- dang menurut penulis) yang dapat dipahami dan mudah dicerna

Beranjak dari hal tersebut, ide yang muncul dari rangsang awal pengalaman pribadi untuk mewujudkan teori dan fenomena aktivitas disaat proses pembuatan gamelan yang tertuang

 Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete pump yang menyalurkan beton dari beton molen ke lokasi pengecoran, dengan menggunakan

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Erik Estrada (2013), rendahnya motivasi berprestasi siswa akan membuat mereka tertarik pada hal-hal negatif. Ketika siswa

7) Integrasi Model Hidrologi dan Sistem Informasi Geografi untuk Manajemen Sumber Daya Air pada Daerah Aliran Sungai.. 8) Integrasi Model Hidrodinamik dan Sistem Informasi

Pokja Pengadaan mengumumkan pemenang pemilihan langsung pekerjaan Rehab Gedung Kantor Lanjutan Tahap IV Pengadilan Negeri Sibolga TA. Pandan Indah