• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etiologi dan Pencegahan Kasus-Kasus Iatrogenik dalam Perawatan Endodontik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Etiologi dan Pencegahan Kasus-Kasus Iatrogenik dalam Perawatan Endodontik"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

.lKGUl 2Un. 7 (I:.lisi Khusrs) 161-169 Di I erh i t kan.l i Jaka tta

Jlnd K.doktcnn Cigl Uliv.Bitr! Itdo!.ri.

ETIOLOGI DAN PI,NCEGAHAN KASUS.KASUS IATROGENIK

DALAM PERAWATAN ENDODONTIK

.

Dewi A, Mrrgono

Bagian Ilmu Konservasi Gigi Fakultas Kcdokieran Cigi Universilas Indonesia

D.wi A. Mrrgono: Etiologi dan Pencegahan Kasus-Kt$s latrogenik Dalam Perawatan Endodontil. Jumal Kedokreran Cigi Universitas Indon€sia. 2000t 7 (Edisi Khusus): 464{69

Abstract

Successful of root canal tr€ahent is delcrmincd on climinalion of microorganism from lh€ root canal syst€m, enlargem€nt of the canals and a h€nnetic sesl to prevent infection or rcinf€€tion of thc periapicat lissues. The Ingle study revealed tha! th€ two m.jor causes of endodontic failure w€rc inperfccl inslrumentation and incompl€te obhJIation. Over 50'l" of incomplele obturation caused root p€rfolalion, meanwhile root perfomtion wer€ about l5%. Further und€rstanding ofth€ principal of endodontic triad and operaror skill, ialrogenic cas€s in Endodontic tr€atmsnt miy b€ prevented.

Abstrrk

Keberhasilan perawatan endodonlik ditentukan oleh faktor eliminasi mikoorganisme dan sislem saluran akar. pembersitnn dan pembentukan saluran akar s€na p€ngisian herm€tis unttrk m€ncegah infeksi atau r€infeksi dad jaringan periapeks. Dar' penelitian Ingle diungkapkan bahwa hampit dua P€niga dari seluruh kasus'kasus kegagalan endodontik berhubungan erat deogan dua hal utama dari triad endodontik yaitu instnmentasi dan pengisian saluran akar. Lebih dari 50''l. kasus kegagalan akibat pengisian saluran akar yang ridak sempuma menyebabkan terjadinya perkolasi apikal, sedangkan kasus perforasi akar sekilar l5%. Dengan memahami prinsip triad endodontik dengan benar sena meningkatkan ketrampilan operator, ka$ls-kasus iatrog€nik dalarn perawatan endodontik dapat dihindari.

(2)

, \ a , I r l , ^ , . - , t . t . . . t . r , - e . 1 r t t h u 1 - , i r u n r a l " d n n h l

Pendahuluan

Keberhasilan suatu perawatan endo-dontik sangat bergantung pada diagnosa. seleksi kasus dan prosedur perawatarmya. Keliga hal tersebut merupakan suatu urutan yang tidak boleh dipisah-kan dan saling ber-gantung satu dengan lainnya. Suatu kesalahan diagnosa akan mengakibatkan kesalahan da-lam penrilihan perawatan sehingga keadaan nrenjadi lebih parah. Demikian pula seleksi kasus yang kurang cermat akan merugikan penderitail

Kriteria yang digunakan dalam menen-lukan keberhasilan suatu perawatan endo-dontik didasarkan pada gambaran radiografik rdri||gan periapel,. serta leadaan tlinis gigi inr sendiri.r Suatu pera$atan dinilai berhasil apabila tidak ada keluhan dari pasien pada lligi yang dira at serta hilang atau mene-tapnl,a gambaran kelainan di jaringan pen-apcks sctclah satu tahun perawatan.rr

Dari distribusi kegagalan kasus-kasus gigi )ang tclah dirawat endodontik dua tahun setelah perat\atan menunjuk-kan bahwa lebih dari 50% kcgagalan disebabkan oleh peng-isian saluran akar yang tidak sempurna. S€ -dangkan perforasi akar nenduduki urutan kedua selelah pengisian. tlal ini menunjukkan bahwa lebih dari 2/3 kasus-kasus kegagalan endodontik djsebabkan karena dua hal pen-rine dan rflad endndonrik \ailu preparasi dan pengrsran saiuran aKar.

Sementara itu banyak penelitian menun-jukkan bahwa tahap preparasi dan irigasi sa-Iural dLar dapar mengelirnina.i 90o; balteri dari dalam salural akar. Banyak teori me-npLrngkap(an hah$a l0oo jurnlah ba(teri yang masih ada dalarn saluran akar. masih herada di ambane batas menetapnya radang pcriapeks atau dapat mati karena kekurangan lcnlpat dan nutrisi. selclah pengisian saluran akar vang efektif Hal tersebut nenunjuk-kan bahrva perrgisian nerupakan tahap yang sa-ngrl krili\ dan rncnjadi pcnyehab dari hampir seluruh kegagalan perawatan.5

Mengingat hal tersebut diatas, betapa penlingnya Inemahami setiap tahap dari triad

endodontik, serta menguasai pengetahuan

renrang anaromi ruang pulpa secara tiga

dimensi.untuk

dapat menunjang

keberhasilan

perauatan

endodontrl.

Dalam makalah

ini

akan diuraikan secara

garis besar ketiga hal

lersebut yang dapat mempengaruhi

keber-hasilan

perawatan

endodontik-Perawatan

saluran akar

Dalam melakul(an perawalan saluran

akar. penting

untuk memahami

anatomi

ruang

pulpa bes

rta variasinya. Hal ini sangat

dipcrlukan

untuk dapat lrelakukan preparasr

akses kamar pulpa serta saluran akar yang

baik dan benar. Ruang pulpa harus dapat

dibayangkan

secara

tiga dimensi serta

dire-fleksikan ragangannya

k

pcnnukaan

mah-kota. Bentuk ruang pulpa akan berubah

sejalan

dengan

pe(ambahan

usia. serta

rang-vng dari luar sepmi karies.abrasi.atnsr

dsbnJa

" ^

Kebcrhasilan

perawatan

endodontik

di-ler11ukan

oleh tiga faktor yaitu akses kanar

pulpa. preparasi

serta pengisian

salumn

akar.

Schilder

mengemukakan

bahwa

tujuan Lnnum

preparasi saluran akar adalah urtuk

meng-eliminir

jaringan

nekrotik.

debri\ dan balreri

secara

mekanis.

serta untuk mempersiapkan

saluan akar menerima

bahan pengisi.'lahap

preparasi saluran akar ini dapat

meng-eliminasi bakteri sebanyak

90olo.re

Menurut

penelitian lngle dibuktikan bahwa ada dua

f-aktor utama yang menyebabkan

kegagalan

endodontik adalah preparasi

dan pengisian

yang tidak sempuma.' Kualitas pengisian

mencerminkan

preparasi salumn akamya.

Karena itu prosedur

prcparasi

yang baik dan

benar

merupakan

kunci keberhasilan

p

ra$at-an endodontik.

Preparasi Akses ke Kamar Pulpa

Tujuan preparasi akses adalah untuk

mendapatkan

jalan masuk langsung. tanpa

hambatan

ke dalarn foramen apikal melalui

(3)

saluran

akar sehingga

seluruh

isi pulpa dapal

dikeluarkan.

Pembukaan

atap pulpa perlu untuk mem_

Deroleh

akses yang baik ke dalam saluran

alar. Preparasi

alses

yang baik adalah

kunci

dalam memaksimalkan

pembe$ihan. pern_

bentukan dan pengisian saluran akar. oleh

karena itu harus memenuhi

persyaralan

baik

untuk gigi anterior maupun

posterior.

Tanpa

hal iersebut 'naka pengendalian

instrumen

dan bahan

dalam saluan akar sulit dilakukan

PrinsiDnya

adalah instnunen

dapat melewati

kamai pulpa tanpa menyentuh

dinding dan

rnasuk lurus ke dalam saluran akar tanpa

Kesalahan

yang sering teriadi pada tahap

ini diantaranya

adalah terlatu banyaknya

Ja_

finpan

gigi yang rerhuang

dan nerforasi

ali-bai ocniar

ian saluran

atar I laleral.

furkasi).

atau ketidakberhasilan

nemperoleh jalan

vanq lurus ke saluran akar. P

nyebabnya

lia;aranya adalah

tjdak diperhatikannya

de-raiar inJ<linasi

aksial gigi terhalap

gigi-gigi

tctangga

dan tulang alveolar.

tidak sejajamya

posisi bur dengan sumbu panjang grgl atall

ietidakrnampuan

mengetahui

saat bur melc_

lvati kamar pulpa yang kecil atau sudah

mendatar

pada gigi berakar

jamak, sehingga

.taDat

mcngakibalkan

lerlalu

ban)aknya

peng'

,,nUitan

laringan

atau pcrforasi

di lurt'asi/

Untuk itu penting

untuk menguasai

mor-l!1,)qi eiqi bescna

\arra\inya

dengan

baik

sereirh irrr memperhatiLan

huhungan

lokasi

serta angulasi

gigi dengan

gigi-gigi tetangga

dan tulang alveolar

agar pr

parasr

aKses

yang

salah

arah dapat

dicegah.

Disamping

itu dapat

pula dibuat radiograf gigi dengan berbagai

sudot agar dapat diperoleh

infonnasi tcntang

r.rkuran

dan luas kanrar

pulpa sefta ada

tidak-nla perubahan

internal

seperti

kalsifikasi

atau

resorpsi.

iJnluk nenghindari

pembuangan

internal

lans bcrl

bihan

sena Perfbrasi

ke lateral.

ma-i' int t'nasi

hur hams diupalalan

tetap

seja-jar sumbu panjang gigi Dengan bantuan

radiograf dapat diukur jarak antara

pennu-Laan oklusal/ insisal dengan

atap kamar pul_

pa. larak lersebul

dapal dipindahkan

ke bur

dan digunakan

sebagai

tanda

batas

"

Seringkali ditemukan hambatan dalam

akses masuk ke dalam orifis salwan akar'

untuk ilu digrmakan bur Gates Glidden Drill

(GGD) untuk membuang

dentin pada dan di

bawah

orifis saluran

akar.

Pembersihan

dan Pembentukan

Salur-an Akar

Pada prinsipn)a dndakan insEumenlasi

seharusnya

dilakukan di dalam saluran akar

saja sehingga

perlukaan

jaringan penapeks

yang dapat

menimbulkan

keadaan

lebih parah

dapat dihindari. tjnluk itu diperlukan

peng-ukuran panjang

kerja yang diukur mulai dan

dalaran

ollucal insisal

sampai

konslrilsi

api-Lal CDJ. Dengan

memperhatikan

hal iru.

maka konsniksi

apilal yang merupakan

resis'

tanc

forrn/ penahan bahan pengisi saluran

akar tetap utuh.'

"'

Menurut penelitian Kuttler. ukuran da_

erah korrstriksi apikal/ CDJ adalah sebesar

0.25 s/d 0.30 mm (File no 25130

) dan

ber-iarak 0.5 mm atau lebih dari apeks oleh

Larena

itu penetrasijarum

endodontik

melalui

daerah tersebut dapat mengakibatkan

keru-sakan serta menghasilkan

radang jaringal

peiodontal ligamen

yang secara

klinis mem_

berikan

rasa sakit pada penderita.''

Sekali panjang kerja telah ditetapkan,

rnaka

prepara\i

aprLal

minilllal harus

men-tapar ukuran no.l0. Hal ini dirnaksudkan

untrrl

rnernpermu,iah

pengisran

dengan

bahan

sutta Percha,

-

iesalahan yang paling banyak terjadi

selama

pembersihan

dan pembentukan

salur-an akar adalah terbentuknva

b]rai (ledge\'

terbentuknya

saluran akar baru. perforast

akar. palahnya

instrunl

n

dan hilangnya

kon-striksi apikal yang mengakjbatkan

keluamya

debris/ cairan iigasi ke jaringan

pen-Penyebab

terbentuknya birai maupun

sa-luran akar baru diantaranya

adalah lidak

di-perolehnya

akses

lurus ke dalam salumn

akar.

ierlalu berlebihannya

pelebaran

salumn akar

(4)

lrt,1,,p&n Pakga]tun Ktr^ Kur^ lrbqentk lrtlun P?tu^utan t:nttdMti,

)ang bengkok serta hilangnya bentuk saluran akar asli karena tersuinbatnya debris di dalam saluran akar regio apeks.

Pencegahan terjadinya birai dimulai de-ngan pemeriksaan kelcngkungan saluran akar dan nrcniaga paniang kerja telap pada kete_ prrinn)a llal irr |enting unluk menghindari reriadinya birai. terbentuknya saluran akar baru. perfbrasi akar dan patahnya instrumen Akses yang lll'us kcatah orifis saluran akar .lapal dicafli selama prenarasi aLse\. leldpi aksesibilitas ke daerah l/3 apikal hanya dapat dicapai dengan membentuk salwan akar makin 'nelebar ke arah korona (corord,

Pada preparasi rnanml untuk menjaga ketepatan paniang kerja. maka tindakan yang harus dilakukan adalah sering melakukan re-kapitulasi khrLsusnya pada nomor k€cil pada saluran akar yang bengkok/ sangat bengkok dnr ga\r beFama--dmr dengan lubrila\i Prcparasi dengan gerakan manlLal merupakan kelrampilan dasar )ang harus dimiliki olch sctiap doktcr gigi sebelum mclakukan pre-parasi sa[uan akar dengan alat ]ang dige-rakkan dengan mesin- Di samping itu melatih kepekaan tangan/jari untuk preparasi saluran akar yang paling baik adalah dengan cara manual. Latihan ini sangat penting agar pada \\aklu beralih ke alal putar. tangan sudah cukup peka dalarn nengarahkan alat/ jarum endodontik. mcngingal kecepatan pengikisan dcntin oleh alat pular ini. 1' ir

I'anjang keria yang salah atau ketidak-,na'nfuarr mempcnahankan panjang kerja )ang tepat akan rnerusak fommen apikalis. lerlihahya darah scear di saluran akar atau inslrumen. nycri selafia preparasi saluran akar yang sebelunrnya tidak dirasakan. serta hilangnla hamhatan apikal secara tiba-liha r erupakan indikator pertbrasi foramen'

teng!unaJr \rOt | .ebagri hahan iri-gasi sendiri tidaklah cukup Lrntuk me,nberr-kan pclurrra-an \ang rrrirLqilnal karcna irU bantuan pelunlas dengan bahan Gliserin/ produk berbahan dasar Gliserin atau bahan I-DrA dapal sangat ncmbantu file agar de-ngan mudah masuk ke saluran akar sehingga

tekanan terhadap file berkurang dall

Fo-buangan

debris

dipermudah.rt

Pelumasan

ini juga mutlak dilakukan

ut|-tuk mencegah patahnya instrumen. Di

sam-ping itu harus dihindari gerakan memutar

penuh searah

jarum jam yang dapat

meng-akibatkan

terjepitnya

lile dalam saluran

akar.

sehingga

sulit dikeluarkan

dari dalam salurat

akar. Pada prinsipnya pengetahuan

tentang

alat-alat endodontik dan prosedur p

ng_

gunaannya, serta ketrampilan dan kepekaan

tangan merupakan komPonen yang harus

diiaga

keharmonisannya.''

Kesalahan

lain yang sering terjadi

sela-ma irigasi adalah

ekstrusi

cairan ke janngan

periradikular

yang mengakibatkan

nyeri hebat

(akut) dan rusaknyajarinSan

tersebut.

Karena

itu pemakaian

ianun iiigasi yang longgar

d€

ngan

tekanan

ringan atau pemakaian

jarum

yang berlubang-lubang

akan nencegah ter_

deraknta cairan iriga\i kc iaringan

peri-radikuler.

Pengisian

Saluran Akar

Pembersihan

dan p

mbentukan

saluran

akar yang benar adalah kunci pencegahan

masalah

pengisian

saluran

akar. karena

kesa-Iahan-kesalahan

ini biasanya

akibat dari

pre-pansi saluran

akar yang tidak bcnar. Secara

lrmum. .aluran

akar )ang tcldh dipreparasi

dengan baik akan terisi dengan tanpa

kesa-Masalah

yang seringkali limbul selama

pengisian

diantdran)a

adalah

nengisian

)an8

terlalu pendel. lerlalu panianS.

lerjadinya

retak/ fmktur dalarn saluran akar. Beberapa

penyebab

pengisian

yang kurang diantaranya

adalah

barier alamiah

di dalam saluran

akar'

birai yang terbentrk selama

preparasi

saluran

akar. pelebaran

yang tidak cukup. kon utama

\anq lidaL pas. dan lekanan

pemampatan

) a n P l l o a l \ m e m a o a l

Untuk menghindari

kesalahan-kesalahan

dalam proses

pengisian

saluran

akar,

sebaik-nya sebelum

melakukan

pcngisian

dilakukan

evaluasi hasil prepansi saluran akar' Per_

tama. mencoba

posisi master cone di dalam

(5)

sallLran akar dengan bantuan radiograf yang merupakan kunci untuk dapat m€mastikan hah$d nenpi\ian dapat se\uai dengan panJang lcrla. Dis rrrninp itu unlul mcngevalua\i ha-sil prcparasi apikal dnpat digunakan rpreddPr \rne dima\uki'arr lc dalam 'rlurrn al:lr de_ irgan jarak 1.0 mlrr dari panjang MAF

Apa-bila sDrcdder dapat masuk pada iarak ter-sebut. maka dapai dipastikan preparas; t€lah selesai dengan baik Pengangkatan dan pe-ra*alan ulang dari Pengisiat yang terlalu pendck/ panjang merupakan langlah mutlak ianc harrrs.Jirempuh unrut d.!nal mernproleh pcngrsran ] al1g narK

Pengisian lang terlalu panjang akan me-rusak iarinqan dan menirTrbulkan inllantast iarinean. Hal ini akan rncnimbulkan keluhan ictrdal'nr;rmanarmaltrr mengunlah

Pengisi-an yPengisi-ang terlalu pPengisi-anjPengisi-ang biasPengisi-anya merupakPengisi-an .kibat olerinstrulnenlasi mele\\'ati tbramen apikat. Jika apcks tetbuka karena hilangnya konstriksi apeks alarniah atau buatan. maka Li l(Iah unrul' Inerrnharr hahan pengisi ( r?.r irr.r,ce .for ) slrdah hilang sehingga kon-derr,r.i r.rk rerk 'nrr.l lJgi dan hahan nengisi akan melewati apeks. Penyebab lainnya ada-lah resopsi akjbal inflanasi dan perkem_ bangan aiar -vang tidak sempurna- Untul itu nada nrepara.i s.rhuan akar dengalr rneng-puna|'an ieknil apapun daerah ton<trr(si api-ial lang herfurresi -ebxgri tPsi'tan!! lorn tidal boleh ntsaL rtru hilang "'

llraktur atau .?'dc[ ikar dapat terjadi pa_ da sattt pengisian saluran akar akibat men_ dorong gulaperca ke arah apeks dengan me_ ningkatkan tekanan pemampat agar pengsran lebih padat atau pada saat melakukan lekanan tondcr.dsi te lclcral tl:rl ini alan merrim-bulkan keluhan kctidakn)amanan pasca ncrasct,n. di..rrrrnine rnenirnbulkan kcgacrl' itn pefa!{atan Iru seDoll-1.

Ringkasan

Kasus-kasus iAtrogenik dalam p€rawatan endodontik dapat dihindari dengan memaha-mi prinsip-prinsip vang ada dalarn lrrad

endodontik diantaranya ialah pt€parasi akses ke kamar pulpa. preparasi saluian akar serta pengisian saluran alar. Selain proredur Pera' watan. diagnosis dan seleksi kasus juga me-megang peranan penting dalam menunjang leberha.rlan perawalan endodonlrl. IIal lain yang harus dikuasai oleh seorang dokler gigi adalah pengetahuan dasar anatomi dan fisio-logi gigi. jaringan pulpa dan periapeks serta penggunaan alat-alat endodonlik berikut _ke_ tmmpilan dan kePekaan tangan merupakan komponen yang harus dijaga keharinonisan_ nya

Daftar Pustaka

t. Soendoro EH. Beberapa faklor yang nem-pengaruhi keberhasilan perawatan endodontik konvensn,nal. KPPIKG VIl. Jakarta. 1986:

124-9.

2. Ileling B. Kischinovsky D Factors affecting succesful €ndodontic therapy. J a/'/dc, ,,.r,. Soci€tv. 1979. 12 (2)i 83'9.

l. Lin LM el al. Clinical,radiographic.and hislologic study of endodoDtic treatmenl failures.'/Og OMOP. 1991. ll:603 ll 4. Ingle Jl. Endodontic Success and Failures' In:

f.nrlo(lontics. €d 2"d. Philadelphia. Lea & Febiger, t976r 34 5.

5. Siquera JF et al. Me€hanical reducl;on ofth€ baclerial population in the rool canal by thre€

ins!. Techniques. J Endotlohtics 1999.25 ( 5 ) : 3 3 2 - 3 s .

6. Trope M et al. Endodontic n€atment ofteelh with apical periodontitis: Single vs Multivisit Trcatment..I Endo,1999,25 (5) : 345-9 7. Schilder H. Cleaning and Shaping the roo!

canal . De t. (lin North )n.t914.\8t269. 8. Wahon RE. Vertucci FJ. I'rinciples and

Practice oi Endodontics. 2"u. Philadelphia. WB Saunders Co.. 1989 : 125-44. 214-8 9. Grtrber S cl al A New Method lo assess the

results of instrumentation techniques in the root canal,I tdo, 1999. 25 (8): 535'53. 10. SM Soerono A. Skategr preparasr saluran

akaf. KPPI,((;x, Jakarta 1994,180-85 ll Gurmann ll ,l ovdahl Pl Problems in

localing and negotiating lin€ and calcified canals. In: Proile,r s,lring ik Endodonti':s.

(6)

tinty,l!'n tuneotan XoeL\ Kdstt Ltlryeht* Ddld,t P.trtrtrltan Enddoxt,

t 2 .

t l

Gullman JL et al 3d ed. Sl. Louis. 1997: 69-8 9 .

Glickman GN. Dunsha TC Ptoblems in canal cleaning and shaping, ln: Ptuhlen stlrirs h t:hdoLlontics. Guttman JL et al. 3'' e d . S t . L o u i s . I 9 9 7 : 9 1 - 1 2 1 .

Itov'and EJ. Guilnann Jl-. Problems in rool caDal obturation, ln: Problen sol|ing in I.:ndodontits. Gutmann JL el al, 3'd ed.. St. t - o L r i s . 1 9 9 7 : 1 2 3 .

t4.

t 5

Taylor GN.Advanced Techniques for intra-canal prepamtion and filling in routine endodo ic therapy, The Dental clinics oj North A,netico. WB Saunders Co. 194, 26 ( 4 ) : 8 1 9 .

Frank AL et al. Clinicul dnd Swgical En.lotlontics: Concepts in Pr.tclice, Phil^' d e l p h i a . 1 9 8 3 .

Referensi

Dokumen terkait

data hasil dari proses ekstraksi watermark yang disisipkan pada file host audio dengan cara menghitung jumlah persentase bit error atau salah dari hasil ekstraksi

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan peneliti tentang pemahaman perawat tentang penerapanRJPdipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu umur, pendidikan,

al-Ra’d: 11, yaitu pengawasan dan bimbingan dari orang tua sebagai solusi pertama yang mampu memotivasi peserta didik, pemenuhan sarana belajar baik di rumah

Kompres hangat adalah suatu tindakan pemberian kompres hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi nyeri dan mengurangi atau mencegah terjadinya spasme otot

Pada kelompok K2 terjadi penurunan nilai rataan kreatinin clearance selama periode perlakuan karena kelompok ini mengalami pemaparan etilen glikol namun tidak diberi infusum

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta di bagian perawatan Lantai VA, Lantai VC, Lantai IVA, Lantai IVC dan Emergency dilakukan pada bulan

Karena gejala ini sangat universal, hal tersebut pasti merupakan sifat dasar yang dimiliki oleh manusia, dan jika sifat manusia ini secara alamiah membawa kepada

Catford (1965) dan teori yang mendukung penelitian ini adalah teori terjemahan oleh Mildred Larson (1998) Hasil dari penelitian ini ditemukan empat jenis Kategori