• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tingkat Pertumbuhan dan Ketimpangan Antar Kabupaten/Kota. Studi Empiris Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera Tahun 2000 - 2004

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Tingkat Pertumbuhan dan Ketimpangan Antar Kabupaten/Kota. Studi Empiris Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera Tahun 2000 - 2004"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(2)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(3)

Universitas

Terbuka

ABSTRAKSI

Ketimpangan pendapatan antardaerah dapat menjadi pemicu masa/ah

disintegrasi bangsa di

Indon

esia,

ketimpangan

pembangzman antarwilayah yang

rerjadi

ridak saja dapat di/ihat dari perbedaan

tin

gkat

kesejahreraan dan perkembangan

ekonomi

antanri/ayah tetapi dapat juga dengan membandingkan penguasaan

PDRB

(Pendapatan

D

omestik

Regional Bruto) dan laju pertumbuhan PDRB amar pulau.

Ketimpangan antanl'i/ayah dapat

r

erjadi di dalam pr

op

insi rertenf!l anrar kota

1

kabupaten

dalam satu pulau

.

Penelitian

ini

bertujuan

(1)

menghiwng

dan

menganali

sis perrwnbuhan ekonomi

koralkabupaten

di Pulau

Sumatera berdasarkan karakterisrik pertumbuhan ekonomi dan

PDRB

perkapita dengan

Tipologi Klassen

.

(2)

m

e

n

ghi

rung

dan

menganalisis ringkat

ketimpangan regional dari disrribusi

pendapatan antanl'ilayah

(

l\

o

r,t

1

Kabupaten)

di

Pulau Sumatera dengan menggunakan

lndeks Th

eil yang

m

e

liputi komp

o

nen

dalam grup

Kabupuren

/

Kota dan

kompon

en antar grup Kabupaten

/

Kota

.

Teknik ana/isis untuk

menganalisi

s perrwnbuhan

ekonomi

daerah rnenggunakan

Tipologi

Klassen dan zmwk

menganalisis

tingkar

pemeraraan distribusi pendapatan

antardaerah digunakan

lndeks

Entrophy Theil dan

!nd

eks

K

e

timpangan

Williamson.

Data yang digunakan yaitu data sekzmder dari Biro Pusar Sraristik pada kurun

waktu

2000-200-1

.

Berdasarkan ana/isis tipologi klasse11 di Pulau Sumatera kabupaten

l

kota

yang

rermasuk da/am kategori cepat maju dan

cepat

tumbuh kecenderangan berada di Kota

Propinsi dan sebagain di Kabupaten

!

Kota

yang

memiliki

sumber daya

yang

dimanfaarkan secara maksima/ seperti, pertambangan dan perdagangan

.

Pola sebaran

pertumbuhan

antan~·ilayah

di Pulau Sumatera yang cederu11g mengumpu/ pada kuadran

II

dan Kuadran

Ill.

Sementara itu daerah yang memi/iki pertumbuhan

tinggi

berada pada

kuadran

I

dan cenderung menyebar

terutama

di daerah-daerah yang

m

enjadi pusat-pusat

pertumbuhan

dan hanya terjadi

di beberapa

t

empa

l

yang merupakan pusat pertumbuhan

dengan intensitas yang berbeda.

lndeks

ketimpangan PDRB perkapita antarpropinsi di

Pulau Sumatera selama

periode tahun

2000-200-1 dengan me11gunakan

indeks

Williamson

menunjukkan kecenderungan

yang

menurzm

Sementara itu hasil perhitungan

indeks

Theil

menunjukkan hasil

sama yaitu

ke

ce

nderun

gan

penunman

ketimpangan

Wa/aupun

cederung

menurun angka indeks rata

-

rata k

e

rimpanang Williamson terseblll

masih

relatif

tinggi

(kategori

ketimpangan rarafting

g

i

yakni

diatas

0.50). Kondisi

t

e

rsebut

menunjukkan

PDRB per kapita

di Propinsi di Pulau Swnarera

relarif tidak

rn

era

ta

.

Berdasarkan hasil perhitungan indeks

Wiliamson dan indeks entropi

Theil

k

e

timpangan

antardaerah yang

tertinggi te1jadi

di Propinsi Sumatera Utara,

Propinsi

Kepulauan

Riau

dan

Propinsi

Lampung.

Ketimpangan pendapatan antardaerah tidak

akan dihilangkan sama

sekali

karena

tiap daerah mempunyai karakteristik dan

sumberdaya yang

berbeda-beda

namun begitu nilainya

sebaiknya

tents ditekan

agar suaru daerah

mempunyai

ketimpangan

pendapatan taraf rendah karena

kerimpangan pendapatan

merupakan sumber

pemicu dari

disintegrasi suatu daerah maupun bangsa

81535.PDF

(4)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(5)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(6)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(7)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(8)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(9)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(10)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(11)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(12)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(13)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(14)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(15)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(16)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(17)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(18)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(19)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(20)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(21)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(22)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(23)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(24)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(25)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(26)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(27)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(28)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(29)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(30)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(31)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(32)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(33)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(34)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(35)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(36)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(37)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(38)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(39)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(40)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(41)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(42)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(43)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(44)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(45)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(46)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(47)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(48)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(49)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(50)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(51)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(52)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(53)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(54)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(55)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(56)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(57)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(58)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(59)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(60)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(61)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(62)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(63)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(64)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(65)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(66)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(67)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(68)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(69)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(70)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(71)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(72)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(73)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(74)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(75)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(76)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(77)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(78)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(79)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(80)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(81)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(82)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(83)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(84)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(85)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(86)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(87)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(88)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(89)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(90)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(91)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(92)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(93)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(94)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(95)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(96)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(97)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

(98)

Universitas

Terbuka

81535.PDF

Referensi

Dokumen terkait

MUHAMAD ADIM, Pengaruh Dosis dan Frekuensi Waktu Pemupukan KCl Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Pada Sistem Irigasi Tetes (Dibimbing

Hasil penelitian mengenai hubungan antara efikasi diri akademik dengan kematangan karir menunjukkan adanya sumbangan efektif sebesar 26,3% yang diberikan efikasi

Kedua nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh informasi yang didiskusikan di media sosial terhadap persepsi remaja tentang

Perancangan sistem kerja merupakan cara bagaimana sistem berkerja dan komponen alat yang dibutuhkan yang akan dikerjakan,dalam sistem kerja dapat digambarkan dalam

Faktor – faktor yang mendukung Lembaga Pelatihan dan Bimbingan Belajar Bintang Solusi Mandiri Cabang Cipinang dalam strategi komunikasi pemasaran yaitu lokasi yang

Titik impas ( break event point - BEP ) adalah suatu titik dimana jumlah pendapatan sama dengan jumlah biaya, dengan kata lain laba sama dengan nol, margin of Safety adalah

Menurut Kamal Kar (2008), keberhasilan fasilitasi CLTS dipengaruhi oleh elemen pemicuan yang tepat untuk menggugah dan pasca pemicuan yang berupa pendampingan dari

Dalam paper ini akan dibahas mengenai alternatif penyiapan lahan yang mungkin dapat dipertimbangkan dalam peremajaan (replanting) tanaman karet yang ramah lingkungan melalui