• Tidak ada hasil yang ditemukan

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG

Jl. Way Semangka No. 16A, Pahoman, Bandar Lampung

Telpon : (0721) 251373, Fax : (0721) 251373 website : www.ombudsman.go.id KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI LAMPUNG NOMOR 01 TAHUN 2021

TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERWAKILAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA PROVINSI LAMPUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PERWAKILAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA PROVINSI LAMPUNG

Menimbang : a. bahwa untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenang Ombudsman Republik Indonesia, serta memperjelas organisasi dan tata kerja Asisten Ombudsman di kantor Perwakilan;

b. bahwa Keputusan Kepala Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Provinsi Lampung Nomor 01 Tahun 2020 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Provinsi Lampung tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan kebutuhan organisasi, sehingga perlu dicabut dan diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Provinsi Lampung tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Provinsi Lampung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 139, Tambahan Nomor 4899);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Nomor 5038);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Susunan, dan Tata Kerja Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia di Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2017 tentang Perubahan

(2)

Pembentukan, Susunan, dan Tata Kerja Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6143);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia pada Ombudsman Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5328); 5. Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 29

Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Ombudsman Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia di Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 466);

6. Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Asisten Ombudsman Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 478). 7. Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 38

Tahun 2019 tentang Tata Cara Investigasi Atas Prakarsa Sendiri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1072);

8. Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pencegahan Maladministrasi Penyelenggaraan Pelayanan Publik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1769);

9. Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pada Keasistenan Ombudsman Republik Indonesia;

10. Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Ombudsman Republik Indonesia Tahun 2020-2024;

11. Peraturan Sekretaris Jenderal Ombudsman Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2018 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal

(3)
(4)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN OMBUDSMAN PROVINSI LAMPUNG NOMOR 01 TAHUN 2021

TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERWAKILAN

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA PROVINSI LAMPUNG

STRUKTUR ORGANISASI PERWAKILAN

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA PROVINSI LAMPUNG KEPALA PERWAKILAN : NUR RAKHMAN YUSUF, S.Sos. KEASISTENAN PENERIMAAN

DAN VERIFIKASI LAPORAN

KEPALA KEASISTENAN : UPI FITRIYANTI, S.P., M.Si.

ANGGOTA : 1. AHMAD SALEH DAVID FARANTO, S.H., M.H. 2. SINGGIH SAMSURI, S.E.

KEASISTENAN

PEMERIKSAAN LAPORAN

KEPALA KEASISTENAN : DODIK HERMANTO, S.H., M.H. ANGGOTA : 1. HENDI RENALDO, S.A.N..

2. TEGAR ADIWIJAYA, S.H. 3. HARDIAN RUSWAN, S.I.P.

4. ALFERO SEPTIAWAN, S.H., M.H.

5. SHINTYA GUGAH ASIH TEFFIDY, S.I.P., M.I.P KEASISTENAN PENCEGAHAN

KEPALA KEASISTENAN : ATIKA MUTIARA OKTAKEVINA, S.I.P., M.H ANGGOTA : 1. MUHAMMAD BURHAN, S.Pd., M.Si.

2. HIDAYAT PRATAMA, S.H. KESEKRETARIATAN

PENYUSUN LAPORAN

KEUANGAN : EKO SUTOWO, S.E.

ANALIS TATA USAHA : DIAN PUSPITA SARI, S.A.N. KUSTODIAN BMN : RISQA TRI OKTAVIANI, S. Hum. STAF : 1. ADI SUNARDI

2. TRI SUTRISNO 3. AGUS FIRMANSYAH

(5)

BAGAN ORGANISASI PERWAKILAN

(6)

TATA KERJA PERWAKILAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA PROVINSI LAMPUNG

1. DASAR HUKUM

a. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 139, Tambahan Nomor 4899);

b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Nomor 5038);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Susunan, dan Tata Kerja Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia di Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2017 tentang Perubahan Pembentukan, Susunan, dan Tata Kerja Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6143);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia pada Ombudsman Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5328);

e. Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Ombudsman Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pembentukan , Susunan dan Tata Kerja Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia di Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 466);

f. Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Asisten Ombudsman Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 478).

g. Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2019 tentang Tata Cara Investigasi Atas Prakarsa Sendiri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1072);

h. Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pencegahan Maladministrasi Penyelenggaraan Pelayanan Publik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1769);

i. Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pada Keasistenan Ombudsman Republik Indonesia;

(7)

j. Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Ombudsman Republik Indonesia Tahun 2020-2024;

k. Peraturan Sekretaris Jenderal Ombudsman Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2018 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Ombudsman Republik Indonesia;

l. Peraturan Sekretaris Jenderal Ombudsman Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Peta Proses Bisnis di Lingkungan Sekretariat Jenderal Ombudsman Republik Indonesia.

2. TATA KERJA

a. Kepala Perwakilan, Kepala Keasistenan, Asisten, Kesekretariatan pada Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam lingkungan unit masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Perwakilan Ombudsman Provinsi Lampung, dan antar satuan organisasi di lingkungan Ombudsman Republik lndonesia serta dengan instansi lain di luar Ombudsman berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. Kepala Perwakilan, Kepala Keasistenan, Kesekretariatan pada Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung merencanakan dan mengendalikan serta bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan di lingkungan masing-masing.

c. Kepala Perwakilan, Kepala Keasistenan, Kesekretariatan pada Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung wajib menerapkan asas kepatutan, keadilan, nondiskriminasi, tidak memihak, akuntabilitas, keseimbangan, keterbukaan, dan kerahasiaan, kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsional.

d. Kepala Perwakilan, Kepala Keasistenan, Kesekretariatan pada Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung dalam merancang kebijakan khususnya berkenaan dengan kepegawaian wajib melibatkan pegawai yang terkait sebagai mitra aktif.

e. Kepala Perwakilan, Kepala Keasistenan, dan unit di bawahnya pada Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung wajib melaksanakan tugas dan mencapai target kinerja yang ditetapkan secara optimal, intensif, efektif, proporsional, serta berkesinambungan untuk dipertanggungjawabkan kepada Pimpinan.

(8)

3. Tugas dan Fungsi Unit Kerja

Tugas dan fungsi unit kerja Perwakilan Ombudsman Provinsi Lampung tercantum pada tabel dibawah ini :

NO UNIT KERJA TUGAS FUNGSI

1. Keasistenan Penerimaan dan Verifikasi Laporan Keasistenan Penerimaan dan Verifikasi Laporan Perwakilan mempunyai tugas penyelenggaraan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi penyelesaian laporan pada tahapan penerimaan, pencatatan dan verifikasi laporan di wilayah kerjanya.

a. Pelayanan konsultasi oleh pelapor dan/atau calon pelapor atau masyarakat umum;

b. Melakukan penerimaan dan pencatatan laporan masyarakat yang diterima secara langsung; c. Merumuskan dan melaksanakan

kegiatan penerimaan dan konsultasi laporan secara langsung (on the spot); d. Melakukan verifikasi syarat

kelengkapan Verifikasi formil terhadap laporan masyarakat; e. Melakukan penelusuran

informasi terkait situasi atau perkembangan terkini dari

laporan masyarakat berdasarkan hasil verifikasi formil;

f. Melakukan verifikasi materiil atas laporan masyarakat; g. Memastikan laporan yang

disampaikan sesuai dengan batasan kewenangan

Ombudsman.

h. Menyusun produk verifikasi formil dan materil; dan i. Melakukan permintaan kelengkapan syarat dan

pemberitahuan kepada pelapor; dan

j. Melakukan penutupan laporan untuk laporan yang tidak memenuhi syarat dan/atau bukan wewenang Ombudsman berdasarkan hasil Rapat Pleno

(9)

Perwakilan.

k. Melakukan tugas lain yang diberikan pimpinan dan/ atau Kepala Perwakilan. 2. Keasistenan Pemeriksaan Laporan Keasistenan Pemeriksaan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi pelaksanaan pemeriksaan laporan pada wilayah kerjanya.

a. Melakukan perumusan kebijakan pemeriksaan laporan masyarakat yang menjadi lingkup kerja

Perwakilan;

b. Melakukan pemeriksaan

dokumen laporan atas laporan masyarakat yang menjadi lingkup kerja Perwakilan;

c. Melakukan

pemeriksaan/klarifikasi kepada terlapor baik secara tertulis, pertemuan, pemanggilan sebagai tindak lanjut laporan masyarakat yang menjadi lingkup kerja

Perwakilan;

d. Melakukan pemeriksaan

lapangan sebagai tindak lanjut laporan masyarakat yang menjadi lingkup kerja Perwakilan;

e. Meminta keterangan kepada pelapor, saksi, ahli dan/atau penerjemah sebagai tindak lanjut laporan masyarakat yang menjadi lingkup kerja Perwakilan;

f. Melakukan penyelesaian laporan melalui mekanisme konsiliasi sebagai tindak lanjut laporan masyarakat yang menjadi lingkup kerja Perwakilan;

g. Melakukan penyelesaian laporan atas permasalahan layanan

publik yang menjadi lingkup kerja Perwakilan melalui mekanisme respon cepat ombudsman; h. Menyusun kesimpulan

(10)

korektif dalam laporan hasil akhir pemeriksaan;

i. Melakukan investigasi atas prakarsa sendiri terhadap permasalahan layanan publik pada lingkup kerja Perwakilan; j. Penyusunan dan penyampaian

laporan pelaksanaan tugas Perwakilan secara periodik; k. Membangun jaringan kerja; l. Melakukan kooordinasi dengan

keasistenan utama; dan m. Pelaksanaan tugas lain yang

diberikan oleh pimpinan dan/ atau Kepala Perwakilan.

3. Keasistenan Pencegahan Maladministrasi Keasistenan Pencegahan Maladministrasi mempunyai tugas merumuskan kebijakan, melakukan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang deteksi, analisis dan perlakuan pelaksanaan saran dalam rangka pencegahan Maladministrasi a. Melakukan inventarisasi

permasalahan dan identifikasi potensi maladministrasi serta pihak terkait pada permasalahan layanan publik;

b. Mengumpulkan data terkait pelayanan publik dengan metode pemetaan dan/atau kompilasi terhadap data laporan, isu

pelayanan publik, informasi/data pemangku kepentingan pada permasalahan layanan publik; c. Melakukan telaah atas hasil

kompilasi dan pemetaan dalam rangka menentukan

permasalahan layanan publik, pihak yang diduga terlibat dan potensi Maladministrasi pada permasalahan layanan publik; d. Melakukan kegiatan analisis

dalam rangka mengidentifikasi penyebab maladministrasi dan memastikan telah terjadi

maladministrasi dalam lingkup Perwakilan;

(11)

e. Melakukan kegiatan survei dan kajian sebagai satu kesatuan kegiatan analisis pada pada lingkup Perwakilan;

f. Melakukan pengumpulan data secara langsung atas

permasalahan layanan publik dalam rangka analisis dan perumusan saran pada lingkup Perwakilan;

g. Melakukan telaah atas

permasalahan layanan publik dalam rangka analisis pada lingkup Perwakilan;

h. Melakukan perumusan saran atas permasalahan layanan

publik dalam rangka analisis dan perumusan saran pada lingkup Perwakilan;

i. Melakukan penyampaian saran perbaikan penyelenggaraan layanan publik kepada instansi penerima saran pada lingkup Perwakilan;

j. Penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan tugas Keasistenan Pencegahan

Maladministrasi secara periodik; k. Melakukan koordinasi dengan

Keasistenan Utama dan/atau antar Perwakilan;

l. Membangun jaringan kerja; dan n. Pelaksanaan tugas lain yang

diberikan oleh pimpinan dan/ atau Kepala Perwakilan.

4. Kesekretariatan Mendukung pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang Perwakilan Tugas Utama

Penyusun Laporan Keuangan :

a.

Melakukan pengujian dan

pembayaran atas pengajuan pembayaran kepada yang

(12)

Ombudsman (Pasal 9 ayat 3 (tiga) PP No. 21 Tahun 2011 Tentang Pembentukan, Susunan, dan Tata Kerja Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Di Daerah)

berhak menerima setelah mendapat persetujuan dari Kuasa Pengguna Anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran

pelaksanaan tugas;

b.

Menolak pengajuan pembayaran yang tidak memenuhi

persyaratan sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi Bagian

Keuangan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

c.

Mencatat seluruh penerimaan panjar yang berlaku dari tupoksi Bagian Keuangan; diterima dari bendahara pengeluaran dan

d.

Mencatat seluruh pengeluaran

berdasarkan tanda bukti pengeluaran yang sah, secara tertib dan teratur ke dalam Buku Kas Umum Kegiatan dan buku-buku pembantu serta buku-buku dan register lainnya sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi Bagian

Keuangan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

e.

Mendokumentasikan seluruh

tanda bukti penerimaan dan pengeluaran serta dokumen lainnya secara tertib dan teratur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bagian Keuangan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

f.

Mempertanggungjawabkan atas seluruh pengeluaran yang diurusnya baik secara formal maupun material kepada Pengguna Anggaran melalui Bendahara Pengeluaran sesuai

(13)

dengan ketentuan

g.

Menyimpan sisa kas yang dikelolanya di rekening giro / rekening tabungan pada bank yang sesuai dengan tugas pokok

dan fungsi Bagian Keuangan;

dan

h.

Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis. Tugas Tambahan

1. Bendahara P engeluaran

Pembantu

a. Menerima dan menyimpan Uang Persediaan (UP) ; b. Menerima melakukan

pengujian dan pembayaran

atas tagihan yang dananya

bersumber dari UP; c. Melakukan pembayaran

yang dananya bersumber

dari UP berdasarkan

perintah PPK;

d. Menolak perintah

pembayaran apabila tidak

memenuhi persyaratan

untuk dibayarkan ;

e. Melakukan pemotongan / pemungutan dari

pembayaran yang dilakukan atas kewajiban kepada

negara; f. Menyetorkan

pemotongan/pemungutan

kewajiban kepada Negara ke

kas negara;

g. Menatausahakan transaksi UP;

h. Menyelenggarakan

(14)

dan

i. Mengelola rekening tempat penyimpanan UP.

2.

Analis Tata Usaha

a. Menerima surat masuk yang disampaikan melalui pos, Faximile, e-mail atau media lain;

b. Meng-scan dan mengarsipkan softfile surat masuk yang diterima pada komputer arsip; c. Membubuhi lembar disposisi

pada surat masuk yang diterima dan menyerahkan kepada Pimpinan untuk didisposisi;

d. Mendistribusi surat masuk yang telah didisposisi oleh Pimpinan;

e. Menerima surat keluar dari pegawai dan asisten untuk dibubuhi nomor surat keluar; f. Meng-scan dan mengarsipkan

softfile surat keluar pada komputer arsip;

g. Membuat daftar hadir pegawai; h. Membuat surat keputusan (SK)

Kepala Perwakilan tentang insentif asisten;

i. Menerima laporan kinerja asisten sebagai lampiran SK insentif asisten dan daftar hadir;

j. Meregistrasi laporan masyarakat pada aplikasi Simpel setelah rapat pleno perwakilan;

k. Mengelola arsip map kuning pada aplikasi AoRA;

(15)

diberikan oleh Pimpinan dan /atau Kepala Perwakilan.

3.

Kustodian BMN

a. Melaksanakan Inventarisasi Barang Milik Negara yang Ada di Kantor Perwakilan Ombudsman RI;

b. Membuat Laporan Inventaris Barang Milik Negara ke Kantor Pusat Ombudsman RI;

c. Membuat Daftar Barang

Ruangan di Kantor Perwakilan Ombudsman RI;

d. Melakukan Penyimpanan dan Pemeliharaan Dokumen Kerumahtanggaan Kantor Perwakilan Ombudsman RI; e. Mengelola Barang Habis Pakai di

Kantor Perwakilan Ombudsman RI;

f. Membuat Laporan Barang Habis Pakai di Kantor Ombudsman RI; g. Membuat Laporan Persediaan

Stock Opname Barang di Kantor Perwakilan.

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan dan atau/ Kepala Perwakilan.

4.

Rumah Tangga

a. Pelaksanaan pelayanan umum rumah tangga perwakilan Ombudsman; b. Membantu administrasi

penyelesaian laporan masyarakat;

c. Analisa kebutuhan serta

pengelolaan administrasi dan arsip perwakilan Ombudsman;

(16)

d. Penerimaan,

pengagendaan dan pendistribusian surat /dokumen masuk serta pengelolaan pengiriman; e. Menerima dan mengelola

persediaan sarana perkantoran; f. Menjamin persediaan sarana perkantoran; g. Melakukan pengelolaan BMN ; h. Melakukan pencatatan BMN;

i. Melakukan perawatan dan pemeliharaan sarana perkantoran;

j. Pemeliharaan keamanan kantor; dan

k. Transportasi kedinasan l. Melaksanakan tugas lain

yang diberikan pimpinan dan atau/ Kepala

Referensi

Dokumen terkait

meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4C SD Negeri 002 Balikpapan Barat, khususnya pada pelajaran IPS dengan materi membaca peta lingkungan setempat. 2)

Tetapi upaya pendekatan tersebut akan lebih efektif jika dapat dilakukan melalui pelanggan yang telah melakukan pembelian dan merasa puas dengan pelayanan yang

Proses perkembangan Agama Katolik di Paroki Kristus Raja sudah terlihat ketika Paroki ini menjadi bagian dari stasi Paroki Tegalsari dan Pematang Panggang yang

Hasil analisis penerapan OADM menggunakan FBG dalam sistem serat optik menunjukkan pada spasi kanal 100 GHz terjadi penurunan panjang grating 1,6048 mm sampai

Tujuan utama di Kerja Praktek ini adalah untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai dunia industri serta penerapan ilmu yang telah didapatkan secara nyata

Populasi adalah pasien struma noduler yang dikirim ke Bagian Radiologi untuk dilakukan pemeriksaan ultrasonografi leher Sampel sebanyak 36 sampel dari penderita

Tingkat kematangan DS10 Mengelola permasalahan 3.18 22 Kepastian akan minimnya dampak bisnis dalam kejadian gangguan layanan atau perubahan TI PO6 Mengkomunikasika