• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode Forward Chaining Untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit Pada Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Metode Forward Chaining Untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit Pada Manusia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Metode Forward Chaining Untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit

Pada Manusia

Sasmita,M.Kom

Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Pagar Alam

JalanMasik Siagim No.75 Simpang Mbacang Kec.Dempo Tengah Kota Pagar Alam

Sur-el :

sasmitha661@gmail.com

Abstrak:

Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh dan bagian terluar dari tubuh manusia yang lentur dan kulit yang lembut dari benteng pertahanan sangat mudah ditembus dari berbagai penyakit yang datang dari luar. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang didapatkan dari Eka Rahmayanti,S.Kep. Ners bahwa cara mendekteksi penyakit kulit yang di lakukan UPTD Puskesmas sidorejo Kota Pagar Alam ini masih manual yaitu dengan cara pasien datang langsung ke Puskesmas. Sistem pakar merupakan sistem yang menggunakan pengetahuan manusia yang terekam dalam komputer untuk memecahkan persoalan yang biasanya memerlukan keahlian manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sistem pakar diagnosa penyakit kulit untuk membantu masyarakat dibidang kesehatan terutama penyakit kulit. Penelitian ini menggunakan metode forward chaining dan metode pengembangan sistem adalah metode

waterfall yang terdiri dari analisa, desain, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan, yangdiharapkan bisa

membantu memberikan fasilitas mudah dan cepat, terutama dalam hal konsultasi kesehatan dan penyampaian informasi tentang penyakit kulit pada masyarakat untuk mengatasi penyakit kulit. Kesimpulan yang didapat yaitu dengan adanya sistem pakar ini dapat membantu masyarakat mengetahui tentang penyakit kulit dan cara mengatasinya.

Kata kunci : Penyakit kulit, Sistem Pakar, Web,Waterfall dan Forward Chaining.

Abstract:

The skin is the largest organ in the body and the outermost part of the human body is supple, and the soft skin of the fortress is very easily panetrted from various diseases that come from outside. Based on observations and interviews obtainted from Eka rahmayanti that how to detect skin diseases carried out at UPTD The sidorejo Health Center in Pagar Alam City is still manual, namely by way of patients coming directly to the puskesmas . Expert systems are systems that use human knowledge captured on a computer to solve problems that usually require human expertise. In the field of health, especially skin diseases, this research uses the forward chaining method which testing and maintenance which is expected to help provide easy and quick facilites. Especially in terms of health consultations and the delivery of informations about skin diseases in hemans to overcome skin disseases the conclusion obtained is that the existence of this expert system can help the public know about skin diseases about skin diseases and ways.

(2)

1.

PENDAHULUAN

Sistem pakar merupakan sistem yang menggunakan pengetahuan manusia yang terekam dalam komputer untuk memecahkan persoalan yang biasanya memerlukan keahlian manusia. Sistem pakar diagnosa penyakit kulit ini merupakan suatu sistem pakar yang dirancang sebagai

alat bantu untuk mendiagnosa jenis penyakit kulit pada manusia yang disebabkan oleh infeksi jamur. Sistem pakar ini dibangun untuk memberikan informasi mengenai diagnosis penyakit kulit akibat infeksi jamur pada manusia serta cara penatalaksanaannya, dan dapat menghasilkan suatu alternatif solusi yang cepat dalam menentukan jenis

penyakit kulit infeksi jamur dengan melihat gejala yang timbul tanpa harus berkonsultasi dengan seorang pakar. (Dini Agustina1, 2016)

Berdasarkan penelitian (Riandari, 2017) dalam jurnal “Sistem Pakar Diagnosa penyakit Kulit Wajah Menggunakan Metode certainty Factor” didapatkan hasil bahwa, sehingga dengan adanya sistem ini masyarakat dapat mengetahui secara dini gejala-gejala penyakit pada wajah dan cara penanggulangannya sebelum konsultasi ataupun membeli obat ke dokter kulit. Tujuan nya adalah agar dapat merancang sebuah sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kulit wajah berdasarkan gejala yang diinputkan dan dapat menerapkan metode certainty factor untuk mendiagnosa penyakit kulit wajah. Metode yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah dengan menggunakan certainty Factor.

Berdasarkan hasil penetian yang dilakukan (ramadhan, 2018) dengan judul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Berbasis Web dengan Metode Forward

Chaining” didapatkan hasil bahwa, Jika

pada tubuh seseorang terkena suatu penyakit, maka akan menganggu

penampilan dan aktifitas orang tersebut. Jika hal tersebut terus-menerus dibiarkan maka akan menyebabkan penyakit kulit tersebut menjadi membesar sehingga akan sulit untuk mengobatinya. Tujuan nya adalah agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi yang telah berkembang saat ini untuk menjaga pola hidup serta kesehatan cendrung lebih terjaga. Rancangan sistem penyakit kulit pakar diharapkan bisa membantu hasilnya memberikan fasilitas yang mudah dan cepat, terutama dalam hal konsultasi kesehatan dan penyampaian informasi tentang penyakit kullit kepada masyarakat untuk mengatasi penyakit kulit. Metode yang gunakan untuk sistem pakar diagnosa penyakit kulit ini adalah Forward chaining.

Menurut penelitian (Dini Agustina1, 2016) dengan jurnal berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Akibat Jamur” didapatkan hasil, sebagai alat bantu untuk mendiagnosa jenis penyakit kulit pada manusia yang disebabkan oleh infeksi jamur. Sistem pakar ini dibangun untuk memberikan informasi mengenai diagnosis penyakit kulit akibat infeksi jamur pada manusia serta cara penatalaksanaannya, dan dapat menghasilkan suatu alternatif solusi

(3)

yang cepat dalam menentukan jenis penyakit kulit infeksi jamur dengan melihat gejala yang timbul tanpa harus berkonsultasi dengan seorang pakar. Tujuannya adalah dalam penelitian ini adalah merancang dan membangun sistem pakar online untuk mendiagnosa penyakit kulit akibat infeksi jamur. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah mempermudah pengguna pasien) untuk mengidentifikasi penyakit pada kulit yang di akibatkan oleh infeksi jamur sehingga pengguna dapat mengetahui penyakit yang dikeluhkan. Metode yang dapat digunakan untuk sistem pakar ini adalah certainty Factor.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang didapatkan dari Eka Rahmayanti,S.Kep. Ners bahwa cara mendekteksi penyakit kulit yang di lakukan UPTD Puskesmas sidorejo Kota Pagar Alam ini masih manual yaitu dengan cara pasien datang langsung ke Puskesmas lalu langsung menuju ke bagian rekam medis atau bagian informasi untuk meminta nomor antrian setelah itu langsung dipanggil oleh bagian rekam medis, dan mereka bertanya ditanya keluhan penyakitnya apa kalau penyakit kulit ke poli umum. Dengan pembuatan sistem pakar ini agar dapat mempermudah seorang pasien untuk mengetahui penyakit yang diderita.

Dengan latar belakang dan uraian di atas maka penulis tertarik membuat sistem dengan judul penelitian “ Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Forward Chaining

2.

METODE PENELITIAN

Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses Penelitian. Sedangkan Penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati sistematis untuk mewujudkan kebenaran (Mardalis, 2014:24).

2.1

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Dalam tahap ini penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak yang terkait yaitu pemilik kebun salak.

b. Observasi

Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung terhadap objek penelitian. Adapun data yang didapat dari hasil penelitian lapangan ini adalah mengenai proses pertumbuhan buah salak dari awal penanaman.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode yang digunakan dalam mencari data-data yang berkaitan dengan penelitian. d. Kuesioner

Kuesioner diberikan untuk melakukan pengujian dengan black box

(4)

tersebut diberikan kepada instrument terkait pada bidangnya.

e. Studi Pustaka

Penulis mengumpulkan data dari buku dan jurnal yang berhubungan dengan penelitian.

2.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini penulis menggunakan model pengembangan SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linier)

atau alur hidup klasik (classic life cyle).

Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Berikut adalah gambar model air terjun (Rosa A.S M. , 2016)

.

2.3.Kecerdasan Buatan (

Artificial

Inteligence

)

Kecerdasan buatan berasal dari bahas inggris (Artificial Inteligence) atau di singkat AI. Inteligence adalah kata sifat yang berarti cerdas, Sedangkan

Artificial artinya buatan. Kecerdasan

buatan yang dimaksud disini merujuk pada mesin yang mampu berfikir, menimbang tindakan tindakan yang akan diambil dan mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan manusia. Kecerdasan buatan merupakan bidang ilmu komputer yang sangat penting di era kini dan masa yang akan datang untuk mewujudkan sistem komputer yang cerdas. Bidang ini telah berkembang sangat pesan di 20 tahun

terakhir seiring dengan kebutuhan perangkat cerdas pada pada industri dan ruamah tangga (Zulfian Azmi, 2017:11). 2.4. Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang terwujud dalam bahasa jiwa dan pikiran seseorang karena adanya reaksi, sentuhan dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya.

2.5. Jaringan Semantik

Jaringan semantik merupakan teknik representasi pengetahuan yang digunakan untuk menggambarkan data dan informasi yang menunjukan hubungan antara objek. 2.6.Sistem (System)

Sistem merupakan sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas besama-sama. Secara garis besar, sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen utama.

2.7. Pakar (Expert)

Pakar adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan, pengalaman dan metode khusus, serta mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah atau memberi nasihat. Seorang pakar harus mampu menjelaskan dan mempelajari hal-hal baru yang berkaitan dengan topik permasalahan, jika perlu harus mampu menyusun kembali pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan, dan dapat memecahkan aturan-aturan serta menentukan relevansi kepakarannya (T.Sutojo, 2011).

(5)

2.8. Sistem Pakar (Expert System)

Sistem pakar merupakan program kecerdasan buatan yang menggabungkan pangkalan pengetahuan base dengan sistem inferensi untuk menirukan seorang pakar. Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem pakar ini, pengguna dapat menyelesaikan masalah tertentu, tanpa bantuan para ahli dalam bidang tersebut (Zulfian Azmi, 2017:11).

2.9.Mesin inferensi

Mesin inferensi (Inference engine)

merupakan otak dari sistem pakar, bagian ini mengandung mekanisme fungsi befikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar.

2.10. Forward Chaining

Forward Chaining merupakan suatu

metode dari inference engine untuk memulai penalaran suatu data dari fakta-fakta yang ada menuju suatu kesimpulan.

Forward

Chaining juga dapat diartikan

strategi pengambilan keputusan yang

dimulai dari bagian premis (fakta)

menuju konklusi (kesimpulan akhir).

2.11. MySQL

MySQL merupakan sebuah software

sistem manajemen basis data (database

management system) atau DBMS. Dalam

MySQL ini sebuah website disimpan dan diolah. MySQL cukup popular terutama

dikalangan web programmer yang

bernaung di bawah sistem operasi UNIX atau LINUX(Junaidi, 2010:4).

2.12. Axure

Axure merupakan salah satu desain

yang spesialisasi dalam perancangan aplikasi bebasis browser, 12 tahun kemudian axure dikenal sebagai sebuah standar dalam pembuatan perancangan sebuah aplikasi (Melanesia N.W. Rumbiak, 2017:91).

2.13. Rancangan Sistem a. Usecase Diagram

Gambar 1 Usecase Diagram b. Class Diagram

Gambar 2 Class Diagram

admin user Login Logout akun Gejala Penyakit Hasil Konsultasi Laporan Validasi Konsultasi View Input edit hapus View Input edit hapus View Input edit hapus View Input edit hapus View cetak <<include>> Cek Validasi cetak <<include>> Login +id +username +password +get id_admin() +set id_admin() +get username() +set username() +get password() +set password() +query lihat() +query input() +query edit() +query Hapus() Gejala +id +_gejala +id_penyakit +get id() +set id_gejala() +get gejala() +set gejala() +get id_penyakit() +set id_penyakit() +query lihat() +query input() +query edit() +query hapus() penyakit +id +nm_penyakit +keterangan +gambar +solusi +get id() +set id() +get nm_penyakit() +setnm_penyakit() +get keterangan() +set keterangan() +get gambar() +set gambar() +get solusi() +set solusi() +query lihat() +query input() +query edit() +query hapus() Konsultasi +id +user +id_penyakit +tanggal +get id() +set id() +get user() +set user() +get id_penyakit() +set id_penyakit() +get tanggal() +set tanggal() +query lihat() +query input() +query edit() +query hapus() user +id_ +nama +tanggal lahir +jk +alamat +telpon +get idr() +set id() +get nama() +set nama() +get tanggal lahir() +set tanggal lahir() +get jk() +set jk() +get alamat() +set alamat() +get telpon() +get telpon() +query lihat() +query input() +query edit() +query hapus() mengelola admin +input admin() +edit admin() +hapus admin() +lihat admin() mengelolah gejala +input gejala() +edit gejala() +hapus gejala() +lihat gejala() mengelolah penyakit +input penyakit() +edit penyakit() +hapus penyakit() +lihat penyakit() Mengelolah konsultasi +input konsultasi() +edit konsultasi() +hapus konsultasi()

+lihat Konsultasi() Kelolah user

+input user() +edit user() +hapus user() +lihat user()

Koneksi basis data

+host +database +username +password +open() +close() Validasi +login() +logout() antarmuka +form admin() +form gejala() +form penyakit() +form konsultasi() +form user() +tampilkan admin() +tampilkan gejala() +tampilkan penyakit() +tampilkan konsultasi() +tampilkan user() main +admin() 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

(6)

c. Story Board

Gambar 3 Halaman Utama

Gambar 4 Halaman user d. Rancangan Menu Akun User

Gambar 5 Menu Akun User e Rancangan Halaman Konsultasi

Gambar 6 Halaman Konsultasi

f. Rancangan Halaman Hasil Konsultasi

Gambar 7 Halaman Hasil Konsultasi g. Rancangan Halaman Cetak Konsultasi

Gambar 8 Halaman Cetak Konsultasi

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Dari Penelitian ini telah didapatkan hasil menentukan Diagnosa Penyakit Kulit Pada Manusia menggunakan metode

forward chaining adalah sistem yang yang

memberikan informasi mengenai Penyakit Kulit dan membantu user untuk mengetahui hasil Penyakit Kulit melalui gejala-gejala yang diinputkan kedalam sistem pakar ini. Untuk mewujudkan sistem pakar yang sesuai dengan gejala tersebut, digunakan

metode forward chaining yang

menggunakan data-data atau fakta-fakta awal untuk selanjutnya diproses dan akan menghasilkan suatu informasi tentang Penyakit kulit pada Manusia. Dengan informasi berbasis sistem pakar

(7)

orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit, yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli.

a. Tampilan Halaman Utama

Halaman utama merupakan form utama pada saat user maupun admin mengakses sitem pakar ini. Menu ini akan digunakan

oleh user secara umum, untuk memilih

apakah sebagai user atau admin.

Gambar 12 Halaman Menu Utama b. Halaman Utama User

Halaman utama user merupakan halaman awal yang ditampilkan pada saat

user berhasil login kedalam sistem Halaman

ini adalah menu beranda, akun, konsultasi dan

logout.

Gambar 13 Halaman Utama User c. Halaman Akun User

Halaman Data akun user atau pengguna merupakan halaman yang menampilkan data user yang diinpukan oleh

user, user dapat mengubah (edit), seperti

gambar dibawah ini. .

Gambar 14 Halaman Akun User d. Halaman Konsultasi

Halaman konsultasi merupakan halaman dimana user dapat melakukan konsultasi dengan cara memilih gejala yang dialami, seperti gambar dibawah ini.

Gambar 15 Halaman Konsultasi e. Halaman Hasil Konsultasi

Halaman Hasil konsultasi merupakan halaman dimana user dapat melakukan konsultasi dengan cara memilih gejala yang dialami, setelah itu sistem melakukan proses dan mengeluarkan hasil konsultasi dari data gejala yang telah klian pilih. Seperti gambar dibawah ini.

(8)

Gambar 16 Halaman Hasil Konsultasi f. Halaman Cetak Hasil Konsultasi

Berisi tentang data hasil konsultasi yang dapat dicetak oleh pengguna atau user. Seperti gambar dibawah ini.

Gambar 17 Halaman Cetak Konsultasi

4.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dalam hal membuat Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada Mansuia Menggunakan Metode Forward

Chaining Pada UPTD Puskesmas Sidorejo

Kota Pagar Alam, dapat disimpulkan bahwa:

1. Sistem pakar ini dapat memberikan informasi dan diagnosa untuk mengetahui penyakit kulit agar masyarakat lebih mengetahui gejala yang dialami tentang penyakit kulit. 2. Sistem pakar ini dapat membantu

pengguna (user) untuk mempermudah mendapatkan informasi tentang

Penyakit kulit pada manusia sesuai dengan gejala yang dialami.

3. Sistem pakar ini juga dapat di jadikan sebagai media penerapan intelegensi seorang ahli atau pakar menganalisis penyakit kulit pada manusia sesuai dengan gejalanya.

DAFTAR RUJUKAN

[1] Agus Prayitno, Y. S. (2015). Pemanfaatan Sistem Informasi Perpustakaan Digital BerbasisWebsite untuk para Penulis. [2] Alexander, F. (2013 ). Web Programing

Power Pack.

[3] Arhami, M. (2005). Konsep Dasar Sistem

Pakar. Yogyakarta: Penerbit ANDi.

[4] Ari Basuki, A. D. (2002 ). Sistem

Pendukung Keputusan. Jakarta

[5] Azmi zulfian, S. Y. (2017). Penghantar

Sistem Pakar dan Metode. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

[6] Budi, r. (2016). Modul Pemprograman.

Bandung: 26.

[7] Comas Eko Suharyanto, J. E. (2017). Perancangan sistem informasi pergajian Terintegrasi berbasis web. Jurnal nasional

sistem informasi, 225-232.

[8] Dini Agustina1, H. M. (2016). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Akibat Infeksi Jamur. JUITA, 2086-9398.

[9] Hartati&Iswanti, S. H. (2008). Sistem

Pakar&Pengembanganya. Yogyakarta:

Graha ilmu.

[10] Hasan Abdurahman, A. R. (2014). Aplikasi pinjaman pembayaran secara kredit pada Bank Yudha Bhakti. computech dan bisnis, 61-69.

[11] Ibeng, P. (2019). Retrieved from Pengertian Diagnosis. Ciri, manfaat dan tahap Diagnosa: http://pendidikan.co.id [12] M. Ramaddan Julianti1, A. B. (2018).

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Berbasis Web dengan Metode Forward

(9)

Chaining. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 2088 – 1762.

[13] M.shalahuddin, R. A. (2016). Rekayasa

Perangkat Lunak terstruktur dan

berorientasi Objek. bandung: informatika .

[14] Mardalis, D. (2014). metode penelitian

suatu pendekatan proposal. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

[15] Neni merlina, M. R. (2012). Perancangan

sistem pakar. Bogor: Ghalia Indonesia.

[16] Paryati. (2011). SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT. 95 – 102.

[17] Pratama, I. P. (2014). Sistem Informasi dan

Implementasinya. Bandung: Informatika

Bandung.

[18] Putratama, V. (2002). pemprograman WEB

dengan menggunakan PHP dan

FRAMEWORK CODEIGNITER. 96.

[19] Raharjo, R. (2018). Belajar Faremework

Codeigniter. Bandung: Informatika

Bandung.

[20] Riandari, F. (Desember 2017). SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT WAJAH MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Jurnal

Mantik Penusa, 2580-9741.

[21] Rosa, & Shalahuddin, M. (2018). Rekayasa

Perangkat Lunak. Bandung: Informatika.

[22] Sibero, A. F. (2013). WEB programing

power pack. Yogyakarta.

[23] Sulaini, I. (2007). Pemprograma Internet

dengan PHP. Palembang.

[24] T.Sutojo, S. L. (2011). Kecerdasan Buatan.

yogyakarta : C.V ANDI OFFSET.

[25] Untari, E. (2013). DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR POKOK BAHASAN PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR. Jurnal

Ilmiah STKIP PGRI Ngawi, 13.

[26] Verdi Yasin, S. M. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

[27] Wibowo, U. (2017). Retrieved from http://journey.utuhwibowo.com

[28] yasin, V. (2012). Rekayasa Perangkat

Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra.

[29] Zulfian Azmi, S. d. (2017). Penghantar

Sistem Pakar dan Metode. Jakarta: Mitra

Gambar

Gambar  2 Class Diagram
Gambar 6  Halaman Konsultasi
Gambar 12 Halaman Menu Utama  b. Halaman Utama User
Gambar 17 Halaman Cetak  Konsultasi

Referensi

Dokumen terkait

PT Chubb Life Insurance Indonesia berhak untuk tidak menjalankan instruksi yang tertera pada formulir ini jika menemukan hal-hal yang mencurigakan sehubungan dengan permohonan

11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya: Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami

1. Mengasumsikan kerapatan bahan, jumlah jari-jari, radius-dalam hub, radius-luar hub dan radius-luar rim benda putar. Mengasumsikan radius-dalam rim. Menghitung panjang pendekatan

Berdasarkan koefisien determinasi bahwa Experiential Marketing pada promosi buy 1 get 1 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Loyalitas Konsumen pengguna TIX ID dengan

Pada Tugas Akhir ini membahas mengenai model persediaan suku cadang dengan mempertimbangkan peluang stockout yang terjadi pada kasus backorder dan lost sales untuk

The hybrid ZP 704 (15), having at the same time the above average grain yield and the lowest interaction, also can be recommended for the cases when it is more important to

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan ridla-Nya, serta shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,

Perancangan Video Company Profile Sebagai Media Pemasaran Produk (Studi Kasus Di PT. Propan Raya ICC Semarang) merupakan sebuah media informasi yang mengangkat