• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS. Kategori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V ANALISIS. Kategori"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

31

BAB V ANALISIS

5.1 Analisis Perbandingan Gudang

Berikut merupakan hasil perbandingan performa keempat gudang sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan.

Tabel 5. 1 Hasil Perbandingan Performa Gudang

Pekerja keempat gudang yang mengalami kelelahan sebelum dan sesudah bekerja yang paling tinggi tingkat kelelahannya yaitu gudang elektrik dengan hasil 14,19 untuk sebelum melakukan pekerjaan dan 23,06 untuk sesudah melakukan pekerjaan sehingga tergolong dalam kategori kurang. Penyebab kelelahan tersebut sangat terlilat pada saat sesudah bekerja, karena pada gudang elektrik pekerjaan dalam memindahkan barang cukup berat dibandingkan ketiga gudang lainnya. Faktor utamanya adalah barang elektrik berukuran besar sehingga memerlukan tenaga yang besar juga untuk mengangkutnya dalam berpindah tempat. Hal tersebut terjadi karena pekerja memiliki beban kerja yang tinggi diakibatkan oleh berkurangnya kecepatan, performansi, meningkatnya kesalahan dan kerusakan yang sering terjadi, kendornya perhatian serta ketidaktepatan dalam melaksanakan pekerjaan. Sedangkan untuk keempat gudang yang mengalami kelelahan sebelum dan sesudah bekerja yang paling rendah tingkat kelelahannya yaitu gudang plastik dengan hasil 16,78 untuk sebelum melakukan pekerjaan dan 15,93 untuk sesudah melakukan pekerjaan sehingga tergolong dalam kategori ragu-ragu. Penyebab tingkat kelelahan tersebut adalah barang-barang yang bersifat plastik memang lebih ringan dibanding barang-barang elektrik namun beberapa faktor lain seperti barang

Sebelum Bekerja Sesudah Bekerja Sebelum Bekerja Sesudah Bekerja

Gudang Elektrik 14,19 23,06 Ragu-Ragu Kurang

Gudang Pecah Belah 18,76 20,85 Ragu-Ragu Kurang Gudang Plastik 16,78 15,93 Ragu-Ragu Ragu-Ragu

Gudang Kedawung 17,43 20,73 Ragu-Ragu Kurang

Total 67,15 80,57

Rata-rata 16,79 20,14 Ragu-Ragu Kurang

Standar Deviasi 1,66 2,60

Kategori Hasil Kecepatan

(2)

berbahan plastik yang berukuran besar seperti lemari plastik bertingkat, ember besar (water drum), rak sepatu plastik dan lain-lain, sehingga membuat pekerja lama memindahkan barang karena barang tersebut satu persatu sebagian kerangka harus di lepas kemudian di pasang kembali jika sudah di pindahkan maka cukup repot dan lama pengerjaan dalam memindahkan barang plastik tersebut.

5.2 Bourdon Wiersma Gudang Elektrik

Tabel 5.1 merupakan hasil perhitungan kecepatan dari metode Bourdon Wiersma dimana kita dapat melihat kelelahan masing-masing pekerja tersebut masuk dalam kategori baik, cukup baik, cukup, ragu-ragu dan kurang seperti dibawah ini:

Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Kecepatan Gudang Elektrik

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Tabel 5.1 menunjukkan tingkat kecepatan pekerja seluruh pekerja gudang elektrik dalam jam kerja yang berlaku di gudang memiliki kategori kurang setelah melakukan pekerjaan untuk digolongkan dalam kriteria yang terdapat pada tabel interpretasi kuantitatif. Pada waktu rata-rata tingkat kecepatan di gudang elektrik sebelum melakukan aktivitas kerja tergolong dalam kriteria ragu-ragu dengan nilai waktu rata 14,19, sedangkan waktu rata-rata tingkat kecepatan setelah melakukan aktivitas kerja tergolong dalam kriteria kurang dengan nilai waktu rata-rata 23,06. Hal tersebut memiliki tingkat kategori ragu-ragu sebelum melakukan aktivitas bekerja yang dipengaruhi oleh beberapa faktor individu salah satunya kondisi pekerja sebelum sampai perusahaan sudah mengalami masalah seperti faktor telat masuk kerja yang menyebabkan pekerja tergesa-gesa sehingga pada saat sampai perusahaan kondisi tubuh sudah terasa lelah. Selain itu pekerjaan yang akan dilakukan sangat banyak dan harus segera

Sebelum Bekerja Sesudah Bekerja Sebelum Bekerja Sesudah Bekerja

Aldi 11,33 23,94 Baik Kurang

Yayat 14,01 18,26 Ragu-Ragu Ragu-Ragu

Rizal Qori 11,72 18,64 Baik Ragu-Ragu

Berry 16,49 23,61 Ragu-Ragu Kurang

Rini 17,39 30,87 Ragu-Ragu Kurang

Jumlah 70,95 115,31

Rata-rata 14,19 23,06 Ragu-Ragu Kurang

Gudang Elektrik

(3)

diselesaikan seperti pemindahan barang elektronik yang berat meliputi kulkas, mesin cuci, kompor listrik, kipas angin, water dispenser, dan lainnya menjadi salah satu penyebab pekerja mengalami kelelahan akibat memangku pada saat memindahkan barang-barang tersebut setiap harinya.

5.2 Bourdon Wiersma Gudang Pecah Belah

Tabel 5.2 merupakan hasil perhitungan kecepatan dari metode Bourdon Wiersma dimana kita dapat melihat kelelahan masing-masing pekerja tersebut masuk dalam kategori baik, cukup baik, cukup, ragu-ragu dan kurang seperti dibawah ini:

Tabel 5.3 Hasil Perhitungan Kecepatan Gudang Pecah Belah

Perolehan hasil setelah bekerja yang didapat dari ke lima pekerja gudang pecah belah yang memiliki tingkat kategori kurang. Waktu rata-rata tingkat kecepatan di gudang pecah belah sebelum melakukan aktivitas kerja tergolong dalam kriteria ragu-ragu dengan nilai waktu rata-rata 18,76, sedangkan waktu rata-rata tingkat kecepatan setelah melakukan aktivitas kerja tergolong dalam kriteria kurang dengan nilai waktu rata-rata 20,85. Hasil tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti lamanya saat melakukan pemindahan barang di gudang ini, dikarenakan barang yang akan di pindahkan bersifat rentan rusak (defect) apabila pekerja tidak hati-hati dalam menyimpan, sehingga pekerja diwajibkan harus mengetahui wawasan mengenai cara menyimpan barang dengan baik dan benar sehingga barang tidak boleh jatuh dan pecah. Akan tetapi pekerja juga ditargetkan harus cepat dalam bekerja, akibatnya tekanan yang terjadi pada pekerja cukup tinggi yang berdampak fatal pada beban mental pekerja terutama pada beban waktu, mental dan psikologis. Jika barang jatuh pekerja tersebut ditugaskan untuk mereturenya kembali kepada supplier, namun jika pekerja tersebut melakukan kesalahan yang

Sebelum Bekerja Sesudah Bekerja Sebelum Bekerja Sesudah Bekerja

Fitri 23,26 30,88 Kurang Kurang

Ucup 19,24 14,20 Kurang Ragu-Ragu

Aceng 20,63 25,30 Kurang Kurang

Warso 13,48 16,05 Baik Ragu-Ragu

Imung 17,18 17,82 Ragu-Ragu Ragu-Ragu

Jumlah 93,78 104,24

Rata-rata 18,76 20,85 Ragu-Ragu Kurang

Gudang Pecah Belah

(4)

menyebabkan barang menjadi rusak lebih dari 3 kali maka pekerja tersebut akan dikenakan sanksi seperti denda untuk menggantikan harga barang yang rusak atau cacat (defect). Hal tersebut tentu akan merugikan ekonomi perusahaan, tentunya pekerja yang melakukan kesalahan akan di pecat, sehingga pekerja diperlukan wawasan mengenai klasifikasi barang di gudang pecah belah ini agar tersimpan dengan baik dan benar, dimana pekerja di gudang pecah belah ini memiliki resiko kelelahan dan beban mental kerja yang cukup tinggi dibanding gudang lainnya.

5.3 Bourdon Wiersma Gudang Plastik

Tabel 5.3 merupakan hasil perhitungan kecepatan dari metode Bourdon Wiersma dimana kita dapat melihat kelelahan masing-masing pekerja tersebut masuk dalam kategori baik, cukup baik, cukup, ragu-ragu dan kurang seperti dibawah ini:

Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Kecepatan Gudang Plastik

Hasil yang diperoleh berdasarkan Tabel 5.3 yaitu rata-rata tingkat kecepatan di gudang plastik sebelum melakukan aktivitas kerja tergolong dalam kriteria ragu-ragu dengan nilai waktu rata-rata 16,78, sedangkan waktu rata-rata tingkat kecepatan setelah melakukan aktivitas kerja tergolong dalam kriteria ragu-ragu dengan nilai waktu rata-rata 15,93. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti barang berbahan plastik yang berukuran besar seperti lemari plastik bertingkat, ember besar (water drum), rak sepatu plastik dan lain-lain, sehingga membuat pekerja lama memindahkan barang karena barang tersebut satu persatu sebagian kerangka harus di lepas kemudian di pasang kembali jika sudah di pindahkan. Alasan dilepas dan di pasang kembali pada saat di pindahkan adalah jika barang tersebut secara utuh di pindahkan maka kualitas ketahanan pada barang tersebut akan berkurang sehingga barang akan mudah roboh (reot) dan tidak akan

Sebelum Bekerja Sesudah Bekerja Sebelum Bekerja Sesudah Bekerja

Rina 16,19 22,40 Ragu-Ragu Kurang

Hendar 18,07 10,24 Ragu-Ragu Cukup Baik

Adul 15,93 13,98 Ragu-Ragu Baik

Ary 17,67 14,72 Ragu-Ragu Cukup Baik

Didik 16,03 18,32 Ragu-Ragu Ragu-Ragu

Jumlah 83,89 79,67

Rata-rata 16,78 15,93

Nama Hasil Kecepatan Kategori

Ragu-Ragu Ragu-Ragu Gudang Plastik

(5)

bertahan lama kekuatannya. Maka para pekerja diutamakan harus teliti dan semangat dalam memindahkan. Ketelitian tersebut membutuhkan waktu yang cukup agar pekerja menuntaskan pekerjaan saat melakukannya. Apabila pekerja mengalami penurunan performansi dalam bekerja akibat lambatnya pekerja dalam melakukan aktivitas pekerjaan akibat dari kelelahan.

5.4 Bourdon Wiersma Gudang Kedawung

Tabel 5.4 merupakan hasil perhitungan kecepatan dari metode Bourdon Wiersma dimana kita dapat melihat kelelahan masing-masing pekerja tersebut masuk dalam kategori baik, cukup baik, cukup, ragu-ragu dan kurang seperti dibawah ini:

Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Kecepatan Gudang Kedawung

Hasil yang diperoleh berdasarkan Tabel 5.4 waktu rata-rata tingkat kecepatan di gudang kedawung sebelum melakukan aktivitas kerja tergolong dalam kriteria ragu-ragu dengan nilai waktu rata-rata 17,43, sedangkan waktu rata-rata tingkat kecepatan setelah melakukan aktivitas kerja tergolong dalam kriteria kurang dengan nilai waktu rata-rata 20,73. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor salah satunya yaitu kondisi di dalam gudang kedawung cukup sempit sehingga timbul ketidaknyamanan dan penurunan produktifitas karena udara yang masuk terbatas. Sehingga suhu ruangan didalam membuat pekerja mudah mengalami kegerahan dan kehausan serta gangguan konsentrasi akibat suhu ruangan panas yang menjadi dampak utama terjadinya kelelahan.

Kelelahan dalam bekerja yang dialami pada ke empat gudang diatas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi umur, masa kerja, kebiasaan bahkan seperti banyaknya tekanan, ketidaknyamanan baik dalam fisik, kimiawi, biologis, fisiologis yang terdapat dalam lingkungan kerja dan sekitarnya, atau

Sebelum Bekerja Sesudah Bekerja Sebelum Bekerja Sesudah Bekerja

Ruhiyat 21,87 19,49 Kurang Ragu-Ragu

Gita 14,42 19,76 Baik Ragu-Ragu

Tomo 18,96 24,58 Ragu-Ragu Kurang

Vera 15,97 27,32 Ragu-Ragu Kurang

Santi 15,92 12,51 Ragu-Ragu Baik

Jumlah 87,14 103,66

Rata-rata 17,43 20,73 Nama Hasil Kecepatan

Ragu-Ragu Kurang Kategori

(6)

bahkan merasa ketidakpuasan saat melakukan pekerjaannya sehingga terjadi penurunan produktivitas kerja, terutama pada bagian gudang pecah belah yang menunjukkan hasil resiko yang berdampak besar akan kelelahan sebelum melakukan aktivitas kerja tergolong dalam kriteria ragu-ragu dengan nilai waktu rata-rata 18,76 dan tingkat kecepatan setelah melakukan aktivitas kerja tergolong dalam kriteria kurang dengan nilai waktu rata-rata 20,85, hal tersebut terjadi karena beban kerja dan kelelahan di bagian gudang pecah belah sangat besar tanggung jawabnya serta cukup sulit untuk mengklasifikasikan jenis-jenis barang yang pada umumnya barang bersifat rentan atau mudah rusak (defect) akibat kesalahan pekerja dalam ketidaktepatan menyimpan ketika melakukan pekerjaan, sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk menunjang semangat dan performa pekerja dalam meningkatkan produktivitas kerja, karena semangat dan performa pekerja yang baik merupakan upaya untuk menurunkan tingkat kelelahan produktivitas pekerja dalam bekerja secara optimal.

(7)
(8)

Gambar 5.1 merupakan fishbone diagram dari kelelahan pekerja terdiri dari Man yaitu kualitas tidur buruk, status gizi dan kurang konsentrasi. Machine yaitu komputer error dan alat angkut hand pallet. Environment yaitu terjadinya kebisingan diruangan akibat ramainya di dalam ruangan dan di awal pintu masuk gudang akibat lalu lalangnya kendaraan berat menurunkan barang, pencahayaan kurang sulit mencari barang saat waktu penting barang tersebut dibutuhkan dan kondisi ruangan memiliki fentilasi udara yang sedikit (pengap) mengakibatkan rasa sesak saat bekerja. Material yaitu Pengaturan produk pada rak dan kriteria produk. Method yaitu pekerjaan yang berulang (monoton) dan bekerja secara multifungsi. Fishbone pada gambar 5.1 merupakan faktor-faktor permasalahan utama dari kelelahan pekerja.

Kelelahan dominan yang sering terjadi adalah pada saat memindahkan barang ke gudang menggunakan alat bantu yang minim dan pengecekan barang datang dihitung manual oleh pekerja dengan melakukan pekerjaan multifungsi secara bersamaan sekaligus. Pada saat barang datang melebihi kapasitas atau overload akibat volume barang datang yang lebih sehingga mengharuskan pekerja bekerja secara cepat. Kemudian tidak menerapkan sistem SOP pada saat bekerja yang berakibat pekerja tidak disiplin dalam bekerja. Space gudang tidak tertata dengan rapi sehingga penyimpanan barang tidak teratur karena sebagian produk dicampur dengan produk lainnya di penyimpanan gudang sementara. Kelelahan non dominan terjadi akibat faktor individual yang meliputi jarak tempuh dari rumah ke perusahaan jauh, kerja lembur pada saat audit barang, waktu istirahat terbatas akibat space kantin kecil sehingga penggunaan waktu istirahat pekerja tidak digunakan dengan optimal.

5.6 Usulan Perbaikan

Improvement kelelahan pekerja fishbone dari Gambar 5.1 yaitu:

a) Methode terjadinya pekerjaan yang berulang dan bekerja secara multifungsi merupakan penyebab pekerja menjadi kelelahan, sebaiknya perusahaan menetapkan para pekerja sesuai dengan job desk masing-masing.

(9)

b) Material berupa pengaturan produk pada rak dan kriteria produk merupakan faktor pekerja menjadi lelah yang diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan dan wawasan pekerja sehingga para pekerja kesulitan untuk menentukan kriteria barang, sebaiknya perusahaan melakukan training secara berkala.

c) Environment dilihat dari kondisi ruangan dan kebisingan sangat berdampak pada kelelahan kerja, faktor tersebut terjadi karena temperatur pada ruangan tidak sesuai, sirkulasi udara sedikit menyebabkan ruangan pengap, pencahayaan yang kurang serta terlalu ramai di dalam ruangan, perusahaan sebaiknya mengukur tingkat temperatur ruangan berdasarkan SOP yang sudah ditetapkan.

d) Machine komputer error dan alat angkut handvalet merupakan bagian dari output kelelahan kerja, sebab apabila komputer dan alat angkut terjadi kerusakan maka para pekerja akan melakukan pengangkatan barang secara manual dan bisa berdampak cedera lebih serius. Perusahaan menyiapkan komputer dan alat angkut handvalet cadangan untuk mengantisipasi hal-hal tersebut dan pekerja diwajibkan mengetahui kapasitas berat maksimal dari alat angkut handvalet agar tidak terjadi kerusakan secara terus menerus.

e) Man diantaranya kualitas tidur buruk, status gizi dan kurangnya konsentrasi jelas sangat mempengaruhi kelelahan dari pekerja, hal tersebut terjadi karena pekerja kurang memaksimalkan waktu istirahat yang baik dan kurangnya jam tidur dapat mengurangi tingkat produktivitas kerja, perusahaan melakukan kegiatan rutin diluar kerja seperti olahraga senam ataupun olahraga lainnya. Tujuannya agar para pekerja tidak merasakan bosan sehingga dapat berkonsentrasi dalam bekerja dan dapat meningkatkan produktivitas kerja.

Gambar

Tabel 5. 1 Hasil Perbandingan Performa Gudang
Gambar 5.1 Fishbone Diagram Kelelahan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dalam penelitian ini mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa pada saat seminar proposal skripsi mahasiswa PBSI. Kesalahan tersebut meliputi empat klasifikasi

Hal ini dapat diartikan bahwa 2,3 % semangat kerja pada model penelitian ini dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan transformasional dan lingkungan kerja, sedangkan

Azhar (2005) mengungkapkan bahwa kartu huruf adalah kartu abjad yang berisi gambar, huruf, tanda simbol, yang mengingatkan atau menuntun anak yang berhubungan dengan simbol-simbol

Selain ditransformasikan dari naskah tersebut, ajaran keislaman dan ilmu yang terkandung dalam teks Kyai Prêlambang juga ditransformasikan dari Kitab Sastra Gendhing

Pemberian minuman kopi dosis 1 ml/hari selama tujuh hari pasca induksi karbon tetraklorida (CCl 4 ) selama lima hari menunjukkan gambaran histopatologik berupa regenerasi

Dapat dilihat pada tabel tersebut, seluruh skenario uji coba yang telah dilakukan berhasil dan aplikasi berjalan dengan baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa

Lain halnya dengan kadar total gula, total padatan terlarut (TPT) distilat cuka kakao lebih besar pada prosentase volume lebih besar dari pada prosentase lebih kecil, yaitu 1,13 ±

Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penyuluhan telah memberikan perubahan sikap dan pengetahuan khalayak sasaran (kelompok mitra) terhadap pemanfaatan media sosial