1
EXECUTIVE SUMMARY
PEMBANGUNAN IPAL KAWASAN PARIWISATA TANAH LOT
1. LATAR BELAKANG
Kawasan Pariwisata Tanah Lot yang dikenal dengan Kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot terletak di Banjar Batugaing, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Kawasan ini merupakan kawasan pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun dari mancanegara. Jumlah pengunjung meningkat sangat cepat dari tahun ke tahun. Dari data yang tersedia di kantor Manajemen Operasional DTW Tanah Lot selama 15 tahun terakhir memperlihatkan pertambahan jumlah pengunjung rata rata 10,74 % per tahun, dan pada tahun 2015 jumlah pengunjung terbanyak sehari mencapai 24.000 jiwa yang terdiri dari pengunjung domesik maupun wisatawan asing.
Dengan banyaknya para pengunjung maka air limbah yang dihasilkan menjadi meningkat, baik dari kegiatan seperti rumah makan atau warung makan maupun yang merupakan buangan manusia, dan tentunya hal ini perlu diimbangi dengan fasilitas infrastruktur yang memadai. Kondisi saat ini fasilitas pengolahan berupa sistem on – site, yaitu septik tank untuk buangan dari WC, sedangkan buangan air bekas cucian dari warung makan maupun air buangan (grey water) masih dibuang ke saluran drainase yang ada, selanjutnya disalurkan ke sungai atau pantai. Sungai yang melintasi area Pura Pekendungan dan bermuara di sekitar pantai Tanah lot adalah Tukad Yeh Kutikan.
Pembangunan sistem perpipaan air limbah terpusat yang mencakup sistem pengumpulan dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) direncanakan dengan tujuan untuk meningkatkan dan menjaga kualitas air tanah, air permukaan (sumur pompa) dan air laut atau pantai. Dan dengan sistem pengelolaan air limbah yang baik maka lingkungan menjadi lebih nyaman dan bersih, sehingga image pariwisata bertaraf internasional ini akan meningkat.
Pantai Tanah lot
2. AREA PELAYANAN
Area pelayanan sistem perpipaan air limbah terpusat yang direncanakan mencakup area kawasan DTW Tanah Lot dengan luas sekitar 30 ha, yang terdiri dari area permukiman, pertokoan dan kios,
2 rumah makan dan warung makan, penginapan, vila dan hotel. Dari hasil survey diketahui jumlah bangunan yang ada saat ini sekitar 900 unit baik merupakan milik pribadi maupun lahan atau bangunan sewa. Jumlah Toilet Umum yang ada cukup banyak yaitu sekitar 25 lokasi dengan kondisi dan jumlah bilik yang bervariasi. Perencanaan kapasitas sistem perpipaan air limbah ini dengan mempertimbangkan pengembangan kedepan untuk periode perencanaan sampai dengan tahun 2036, menyesuaikan dengan perencanaan Master Plan Air Limbah Kabupaten Tabanan.
Gambar 1. Peta Area Pelayanan
pipa air limbah
lokasi outlet lokasi IPAL
3
3. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan pembangunan terletak di Banjar Batugaing, Desa Beraban, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan.
4. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan terdiri dari:
a. Pembangunan jaringan perpipaan air limbah sepanjang lebih kurang 3,4 km diameter 200mm – 400mm, lengkap dengan komponen komponen nya
4 c. Pembangunan sambungan pelayanan sebanyak 300 unit
JARINGAN PERPIPAAN AIR LIMBAH
Jaringan perpipaan air limbah secara rinci terdiri dari - Jaringan pipa induk, diameter 300 dan 400mm
- Jaringan pipa sekunder dan tersier, diameter 200 dan 250 mm
- Pipa lateral (diameter 150 mm) dan bak HI atau end cap bagi tanah kosong atau belum bersedia untuk menyambung
- Pompa wet –pit bagi area pelayanan dengan elevasi agak rendah
- Sambungan pelanggan sebanyak 300 unit. Khusus untuk rumah makan/warung makan dilengkapi dengan penangkap lemak
Lay out jaringan pipa air limbah diperlihatkan pada Gambar 1. Peta Area Pelayanan.
BANGUNAN IPAL (INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH)
Lokasi bangunan IPAL direncanakan dan sudah disepakati di area parkir dekat dengan gedung Wantilan Agung, seluas 500 m2 (5 are).
Untuk mengganti lahan parkir telah disepakati untuk menggunakan lahan milik Pura Pekendungan seluas 25 are, terletak disebelah utara lokasi area parkir yang akan digunakan untuk IPAL. Lokasi rencana bangunan IPAL dan lahan pengganti area parkir diperlihatkan pada peta dan foto berikut.
5
Gambar 2. Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Lahan Parkir Pengganti
Lokasi IPAL
6
Sistem Pengolahan Air Limbah
Sistem pengolahan air limbah menerapkan sistem FBAS (Fixed Bed Biofilm Activated
Sludge), yang merupakan sistem yang kompak dilengkapi dengan sistem kontrol scada, dengan pertimbangan:
- Lokasi di area publik, area pariwisata taraf internasional - Berada di dekat kawasan suci
- Luas lahan terbatas
- Arsitektur dan Estetika, menarik untuk kunjungan, tidak menimbulkan bau dan tidak mengganggu lingkungan sekitar
- Efluen hasil pengolahan dibuang ke sungai menuju/dekat pantai tempat rekreasi, memenuhi Baku Mutu Permen LHK no. 68, tahun 2016.
Pada tahap perencanaa dari pihak Manajemen Operasional Kawasan DTW Tanah Lot dan pihak – pihak terkait meminta untuk menurunkan bangunan pengolahan IPAL. Dengan perubahan ini maka beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan, yaitu:
- Dari hasil penyelidikan tanah di lokasi tersebut, pada kedalaman diatas 3 m, tanah berupa tanah keras dan kedalaman > 4 m merupakan tanah padas dengan nilai N > 50. Dengan kedalaman galian sekitar 5m, diperlukan metode dan peralatan khusus
- Terdiri dari unit pengolahan yang kompak dan banyak menggunakan peralatan, dimana perlu mempertimbangkan akses masuk pada waktu pemasukan dan pemasanganya dalam ruangan, juga untuk keperluan operasi nya
- Dengan adanya perubahan tersebut maka berdampak pada biaya pembangunan, menjadi meningkat
Lay out bangunan IPAL dan Toilet Umum yang direncanakan diperlihatkan pada gambar berikut.
7
Rencana Bangunan IPAL DAN TOILET UMUM
Site Plan Bangunan IPAL dan Toilet Umum
Ketinggian bangunan pengolahan air limbah telah diturunkan sesuai permintaan dan masukan pada rapat pembahasan di kantor manajemen operasional DTW pada tahap perencanaan. Setelah diturunkan, tinggi dinding kolam pengolahan adalah 1,00 m dari atas permukaan tanah, sedangkan ketinggian muka air adalah 50 cm diatas muka tanah.
Denah dan potongan bangunan pengolahan IPAL diperlihatkan pada gambar berikut.
IPAL
8
DENAH LANTAI DASAR B
DENAH LANTAI BAWAH
2.80 3.60 3.55 2.75 12 .9 9 18 .8 5 0. 09 18 .0 5 0. 35 1 : 200 19.50 0.35 0.35 0.35 B 5. 74 2. 47 5. 34 0. 40 3. 99
FIXED-BED BIOFILM ACTIVATED SLUDGE
3.03 3.68 3.55 2. 12 0. 35 21 .3 2 S - 01 0. 26 0. 40 0.40 0.35 0.35 22.31 0. 26 3. 96 0.40 NAMA GAMBAR : UNIT : Disetujui Oleh : Diperiksa Oleh : Digambar : Direncanakan : No.GAMBAR : SKALA : No. HALAMAN :
KEPALA URUSAN PERENCANAAN
RHIZA CHAIRINNA WS, ST
NIP. 19841011 201012 2 002
-D I R E K T O R A T J E N -D E R A L C I P T A K A R Y A
DAN PERUMAHAN RAKYAT
SATKER PENGEMBANGAN SISTEM PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BALI
KOMPLEK DEP. PU. WERDHAPURA SANUR JL. DANAU TAMBLINGAN 49 DENPASAR ( 80228 ) Telp. (0361) 283626 Fax. (0361) 288763
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
IR. I WAYAN BUDIARSA, DIPL. SE
NIP. 19600221 198803 1 002
SATKER PENGEMBANGAN SISTEM PLP BALI PPK PEMBINAAN TEKNIS PSPLP PROVINSI BALI
FASILITASI PENYUSUNAN DED IPAL KAWASAN PARIWISATA TANAH LOT
PAKET PEKERJAAN : 3. 99 18 .7 2 RL 0.0 EQUALIZATION TANK RL -1.3 INTEGRATED PRE-TREATMENT SYSTEM DEWATERING UNIT DISFILTER CHAMBER DISCFILTER FCR CONTAINER BLOWER RL -1.3 FFL -1.3 T1_FCR_TANK_1 0.35 B 73,6 m³ 3.55 14,1 m² -4,00 0.35 T1_FCR_TANK_5 11.02 B 73,7 m³ -4,00 0.35 14,2 m² 2.80 1.60 T1_FCR_TANK_2 19.47 0.35 73,7 m³ 0.35 1.60 14,2 m² -4,00 2.40 0.35 T1_FCR_TANK_4 0.35 1.60 73,7 m³ 3.55 0.35 14,2 m² -4,00 0.35 1.60 T1_FCR_TANK_3 3.55 1.60 73,7 m³ 0.35 0.35 14,2 m² -4,00 11.02 1.60 SLUDGE STORAGE TANK 0.35 0.35 59,4 m³ 5. 83 15 .89 1.60 24,8 m² 13 .02 2.95 0.35 A 0. 35 1.60 3. 99 5. 48 18 .8 5 0. 35 0. 35 22.28 A 3. 99 3.99 18 .8 5 0. 35 0. 35 EQUALIZATION TANK 3.99 3. 99 408,2 m³ 0. 35 77,2 m² 1. 38 -4,00 0. 35 2.25 0. 35 -4,00 T1_FCR_TANK_6 73,6 m³ 14,1 m² -4,00 0. 35 5. 48 22.28 10.90 11.37 0.35 6.30
Gambar Perspektif IPAL Denah Unit Pengolahan IPAL
Potongan Unit Pengolahan IPAL
+ 1.00
Organica Biomodule
+ 0.00
9
Desain TOILET UMUM
Bangunan toilet umum didisain dengan mempertimbangkan lokasi dan fungsinya. Seperti
telah dijelaskan pada uraian sebelumnya bahwa di area kawasan pariwisata Tanah Lot
saat ini terdapat 25 unit bangunan Toilet Umum dengan jumlah bilik dan kondisi yang
bervariasi, beberapa bangunan terlihat cukup baik namun masih banyak yang belum
memenuhi persyaratan teknis. Mengingat kawasan ini merupakan kawasan pariwisata
yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun asing, maka tentunya keberadaan
fasilitas ini merupakan hal yang sangat penting dan bangunan ini diharapkan akan
menjadi contoh untuk bangunan sejenis lainnya.
Bangunan ini juga didisain dengan mempertimbangkan :
-
Kondisi bilik tidak pengap dan cukup terang karena adanya sirkulasi alami udara yang
baik
-
Mudah dibersihkan
-
Nyaman
5.
PERKIRAAN BIAYA
Biaya Pembangunan dan Pengadaan Peralatan
Biaya pembangunan dan pengadaan peralatan jaringan pipa dan instalasi pengolahan
air limbah (IPAL) diperkirakan sebesar Rp. 60,3 Milyar
Biaya Operasi dan Pemeliharaan
Biaya operasi dan pemeliharaan diperkirakan sebesar Rp.
50juta per bulan atau Rp.
10