• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SOS 1000807 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SOS 1000807 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

51

Ruth Damayanti Sihombing, 2016

ADAPTASI KELUARGA PEMULUNG TERHADAP GAYA HIDUP MASYARAKAT PERKOTAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam bab V berikut ini penulis akan menguraikan hal yang merujuk atas penemuan

yang telah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Berdasarkan pemaparan dan

pembahasan penelitian yang terdapat pada bab IV mengenai adaptasi keluarga pemulung

terhadap gaya hidup masyarakat perkotaan, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan

yaitu sebagai berikut:

1. Gambaran keluarga pemulung di Kota Bandung dilihat dari dengan adanya perubahan

tingkat pendidikan anak-anak dari keluarga pemulung ters ebut, status sosial ekonomi

yang berubah setelah melakukan urbanisasi dari desa ke kotadengan keinginan untuk

memperbaiki kehidupan keluarganya. Peneliti menemukan beberapa perubahan

terhadap keluarga pemulung tersebut diantaranya pendidikan anak-anaknya yang lebih

baik dari pda orangtuanya yang kebanyakan dari orang tua keluarga pemulung tersebut

hanya sampai lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) saja, namun pendidikan

anak-anaknya sampai Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan ada yang sampai mengenyam

pendidikan di bangku kuliah atau perguruan tinggi, kemudian penghasilan keluarganya

jauh lebih baik dan meningkat meskipun tidak signifikan karena keluarga pemulung

tersebut dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menambah biaya sekolah

anak-anaknya, dan meskipun keluarga pemulung tersebut berasal dari kabupaten yang berada

di Jawa Barat bahkan di luar Jawa Barat namun keluarga pemulung tersebut dapat

menyesuaikan diri dengan baik dilingkungan masyarakat perkotaan.

2. Gambaran gaya hidup keluarga pemulung di Kota Bandung merupakan gambaran gaya

hidup yang sangat sederhana, jauh dari gaya hidup Kota Bandung yang selalu

mengikuti perubahan dan perkembangan zaman seperti perkembangan fashion,

teknologi, dan lain sebagainya. Bahkan cara berpakaian, pemanfaatan waktu luang, cara

perawatan kesehatan sangat berbeda dengan keluarga pemulung. Meskipun gaya hidup

keluarga pemulung sederhana namun keluarga pemulung tersebut dapat menerapkan

cara hidup sehat seperti mandi 2 kali sehari, pulang memulung mandi menggunakan

dettol, mencuci tangan sebelum makan, menggunakan topi, sarung tangan, celana

panjang, baju lengan panjang, dan masker saat sedang bekerja menjadi pemulung.

(2)

52

Ruth Damayanti Sihombing, 2016

ADAPTASI KELUARGA PEMULUNG TERHADAP GAYA HIDUP MASYARAKAT PERKOTAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak dan istrinya, berbeda dengan gaya hidup masyarakat perkotaan yang cara

berpakiannya sangat modis atau tren dan bermerk, membeli barang-barang berharga,

memanfaatkan waktu luang dengan pergi rekreasi ke tempat-tempat wisata, pusat

perbelanjaan, dan lain sebagainya. Namun keluarga pemulung dapat menyesuaikan diri

terhadap gaya hidup perkotaan dengan mengetahui perkembangan dan perubahan yang

terjadi di masyarakat perkotaan tanpa harus mengikuti dan memaksakan gaya hidup

masyarakat perkotaan tersebut.

3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan perubahan-perubahan yang ada

dilingkungan baru tersebut pastilah tidak akan mudah, khusunya dengan keluarga

pemulung. Namun hanya beberapa keluarga saja yang mengalami kesulitan ketika

beradaptasi dilingkungan yang berbeda atau baru. Meskipun begitu, keluarga pemulung

tersebut tidak lama mengalami kesulitan tersebut dan dapat mengatasinya. Adaptasi

atau penyesuaian keluarga pemulung terhadap gaya hidup masyarakat perkotaan dapat

dilakukan dengan baik, karena keluarga pemulung tersebut memiliki bahasa dan budaya

yang sama yaitu Sunda. Dengan begitu, keluarga pemulung dapat dengan mudah

berkomunikasi, bersosialisasi, berinteraksi dengan masyarakat perkotaan tanpa harus

malu, minder ketika melakukan aktivitas dilingkungan tempat tinggalnya maupun saat

bekerja saat memulung.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi keluarga pemulung terhadap gaya hidup

masyarakat perkotaan pada dasarnya dipicu oleh faktor ketidakpuasan manusia yang

didorong oleh keinginan hidup yang lebih baik. Pada umumnya keluarga pemulung

akan selalu berusaha untuk mencapai tingkat kehidupannya yang lebih baik meskipun

mengorbankan kepentingan bersama keluarganya. Tidak jarang kegiatan bersama

keluarga diabaikan bahkan ditinggalkan demi memenuhi kebutuhan keluarganya

sehari-hari dan untuk biaya sekolah anak-anaknya. Orientasi ekonomi inilah yang berkaitan

dengan tingginya tingkat urbanisasi, modernisasi, dan lain sebagainya.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan dari kesimpulan yang telah dipaparkan penulis, maka penelitian ini

mengajukan beberapa saran untuk pihak-pihak terkait. Saran-saran tersebut yaitu sebagai

berikut:

1. Bagi Keluarga Pemulung

Dari hasil penelitian ini diharapkan bagi keluarga pemulung untuk tetap bisa

(3)

53

Ruth Damayanti Sihombing, 2016

ADAPTASI KELUARGA PEMULUNG TERHADAP GAYA HIDUP MASYARAKAT PERKOTAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang memiliki banyak perbedaan seperti gaya hidupnya, pendidikan, status sosial

ekonomi dan lain sebagainya. Diharapkan juga untuk bisa beradaptasi dimanapun

mereka tinggal dan bermasyarakat tanpa harus memaksakan diri untuk mengikuti

gaya hidup masyarakat perkotaan diluar batas kemampuannya. Juga diharapkan untuk

tetap berusaha dan berjuang untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarganya

sehari-hari dan tetap dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai selesai dan berprestasi agar

mendapat pekerjaan yang jauh lebih baik dari sekarang, sehingga mereka dapat keluar

dari garis kemiskinan dan dapat meningkatkan derajat keluarga mereka di

tengah-tengah masyarakat perkotaan.

2. Bagi Masyarakat

Dari hasil penelitian ini diharapkan bagi masyarakat untuk bisa menerima keberadaan

orang lain dilingkungannya khususnya dilingkungan masyarakat perkotaan, tanpa

harus memandang negatif pekerjaan yang dimiliki orang tersebut. Sehingga

masyarakat juga dapat berbaur, bersosialisasi, berinteraksi dengan keluarga pemulung,

karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri

dan selalu berdampingan dengan orang lain.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya yang berminat mengkaji penelitian yang sama diharapkan

untuk mengembangkan penelitian ini jauh lebih baik. Peneliti harus menambah fokus

penelitiannya yang lebih beragam agar memberikan kekayaan dalam menggambarkan

Adaptasi keluarga pemulung terhadap gaya hidup masyarakat perkotaan.

4. Bagi Pemerintah

Pemerintah diharapkan untuk dapat mengendalikan arus urbanisasi agar masyarakat

desa atau yang berasal dari kabupaten disetiap daerah tidak berbondong-bondong

datang dan tinggal di perkotaan tanpa memiliki keahlian khusus. Diharapkan juga

pemerintah dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan mengadakan program

pelatihan keterampilan kepada para pemulung dan anak jalanan agar mereka mampu

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena dalam Staatsblaad Nomor 129 Tahun 1917 dan berdasarkan hukum adatnya bagi keturunan Tionghoa anak angkat diangap sebagai anak kandung dari orangtua

Objektif pengauditan dijalankan adalah untuk menilai sama ada pengurusan Tanah Rizab Melayu (TRM) oleh Jabatan Tanah Dan Galian Negeri Perlis telah dilaksanakan

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

posisi fitur pada wajah seperti mata, hidung, dan mulut sehingga peran dari blok pre- processing cukup vital dalam sistem pengenalan wajah yang telah dibuat,

Hasil uji statistik 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan signifikan antara pretest tingkat kelelahan mata sebelum dilakukan senam mata dan post test 4 tingkat kelelahan

Dari analisis diatas data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang diajukan yakni ada perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya

Tampak bahwa perlakuan atau pemberian mikoriza telah mampu mening-katkan produksi berat kering tanaman terutama pada asosiasi satu jenis rumput dengan satu jenis legum..

Hal ini terbukti bahwa para sahabat telah terlibat dalam perbedaan penafsiran sejak masa kenabian, sehingga saat ini kaum Muslimin hendaknya tidak saling mengkafirkan hanya