EDISI III/TAHUN 2014
13
29
Presiden Republik Indonesia ke Dili tanggal 19 Mei 2012. Gagasan cerdas ini diapresiasi dan akhirnya tergelarlah kejuaraan olahraga perbatasan sebagai wujud kerjasama pengembangan pemuda dan
olahraga. Borders games ini diikuti oleh 4 kabupaten di NTT yakni Belu, Malaka, Timor Tengah Utara dan Kabupaten Kupang. Sedangkan Timor Leste diikuti oleh Districk Covalima, Oeccussi dan Bobonaro. Realita ini menegaskan, olahraga tidak kenal batas wilayah, batas budaya apalagi agama. Olahraga menciptakan perdamaian, menyemaikan dan memelihara persahabatan, mengantar kaum muda kepada suasana hidup bersama secara damai dan saudara, sekalipun administrasi pemerintahan memisahkan kita sebagia dua negara.
Miquel Manetelu sebagai Menteri Pem\uda dan Olahraga Timor Leste bahkan menyapa seluruh kontingen dari Indonesia dalam nada sahabat, selamat datang di rumah sendiri. Pembukaan border games diawali
dengan pertandingan bola kaki antara klub sepak bola dari SMP Maliana dengan SMP Dili.
Tendangan perdana dilakukan oleh Menteri Miquel, dengan tendangan operan kepada rekannya Wakil Gubernur Benny, yang menendang bola ke arah para pemain.
Pasca menendang bola, Menteri Miquel dan Wakil Gubernur Benny berjabatan tangan sambil berpelukan
dalam senyum sumringah. Ah... Betapa indahnya sebuah persahabatan yang terjalin dari lapangan pertandingan.