• Tidak ada hasil yang ditemukan

d mtk 0909904 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "d mtk 0909904 chapter3"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Dalam

pelaksanaannya digunakan siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok

kontrol. Pada kelompok eksperimen, peneliti memberlakukan pembelajaran

matematika realistik berbasis budaya, yang bertujuan untuk melihat gejala atau

dampak yang ditimbulkan pada diri siswa terkait dengan kemampuan berpikir

kritis dan kreatif matematis. Selanjutnya, untuk melihat gejala yang muncul pada

subjek yang diberi perlakuan, diperlukan kelompok subjek pembanding yang

disebut kelompok kontrol. Hal ini dilakukan untuk melihat perbedaan atau

membandingkan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis

pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Selain menghadirkan

kelompok pembanding, peneliti berupaya semaksimal mungkin melakukan

pengontrolan terhadap variabel-variabel luar yang tidak menjadi fokus kajian

dalam penelitian.

B. Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SLTP se-Kota Ambon

yang didasarkan atas pertimbangan: (1) tingkat perkembangan kognitif siswa

SMP masih berada pada tahap operasi konkrit, sehingga penerapan pendekatan

matematika realistik berbasis budaya akan sangat membantu siswa untuk

memahami materi matematika yang diberikan dan pengembangan keterampilan

(2)

budaya di SLTP memberikan dampak positif terhadap kekritisan, kreativitas,

karakter dan hasil belajar siswa.

Dalam penelitian ini dipilih sekolah dengan level menengah dan bawah.

Karena, pada level ini kemampuan akademik siswanya heterogen, mulai dari yang

terendah sampai dengan yang tertinggi terwakili. Sampel penelitian adalah SMP

Negeri di Kota Ambon dengan level sekolah level sekolah sedang (berakreditasi

B) dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 63, dan level sekolah

rendah (berakreditasi B) dengan kriteria ketuntasan minimal 60. Subyek penelitan

ditentukan dengan menggunakan teknik stratified random sampling (sampel acak

strata).

Sekolah yang terpilih sebagai sampel penelitian untuk sekolah

berakreditasi B adalah SMPN 10 Ambon dan sekolah berakreditasi B adalah

SMP Xaverius Ambon. Pada setiap sekolah dilakukan pemilihan sampel kelas

dengan teknik sampel acak kelompok kelas. Pada SMPN 10 Ambon terpilih

sebagai sampel adalah kelas VII.1 (kelas eksperimen) dan kelas VII.2 (kelas

kontrol). Sedangkan, pada SMP Xaverius Ambon terpilih sebagai sampel adalah

kelas VII.b (kelas eksperimen) dan kelas VII.c (kelas kontrol).

Tabel 3.1 Berikut disajikan sebaran sampel penelitian tersebut.

Tabel 3.1

Sebaran Sampel Penelitian

Kelompok Siswa Sekolah Berakreditasi

Kelompok Eksperimen(PMR)

Kelompok

Kontrol (PMB) Jumlah

SMP Level Sedang 30 29 59

SMP Level Rendah 22 25 47

(3)

Berdasarkan data sebaran sampel penelitian kedua sekolah beragreditasi B,

namun untuk menentukan level sekolah dengan kategori rendah dan katagori

sedang peneliti menentukan berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM)

untuk mata pelajaran matematika. Pada SMPN 10 dengan KKM adalah 65 untuk

level sekolah sedang dan pada SMP Xaverius KKM adalah 62 untu level sekolah

randah.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan desain kelas

kontrol pre tes-post tes. Pengelompokan siswa ditentukan berdasarkan kategori

tingkat kemampuan matematis (tinggi, sedang, rendah), dengan pembelajaran

menggunakan pendekatan matematika realistik (PMR) berbasis budaya dan

pendekatan matematika biasa (PMB). Selanjutnya, untuk mengetahui perbedaan

kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis dengan menggunakan

pembelajaran matematika realistik (PMR) dan menggunakan pembelajaran

matematika biasa (PMB).

A O X O

A O O

Keterangan:

A : Pengambilan sampel secara acak kelas

X : Penerapan pembelajaran matematika realistik

O : Pre tes dan post tes pembelajaran matematika realistik (PMR) untuk

(4)

Pada desain ini, pengelompokkan subjek penelitian dilakukan secara acak

kelas (A), kelompok eksprimen diberi perlakukan pembelajaran dengan

pendekatan PMR (X), dan kelompok kontrol pembelajaran dengan pendekatan

pembela konvensional atau biasa, kemudian masing-masing kelompok diberi pre

tes dan post tes (O). Tidak ada perlakuan khusus yang diberikan pada kelompok

kontrol artinya pembelajaran yang dilakukan bersifat klasikal atau konvensional.

Selanjutnya, untuk melihat pengaruh penggunaan kedua pendekatan tersebut

terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis, karakter siswa dan

kemampuan PMR, maka dalam penelitian ini melibatkan tingkat kemampuan

matematika siswa (tinggi, sedang, rendah). Keterkaitan antar variabel bebas,

terikat, dan kontrol disajikan dalam model yang disajikan pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis, Karakter Siswa,

Pembelajaran, Level Sekolah, dan Keseluruhan Siswa

(5)

D. Instrumen Penelitian

Salah satu komponen penting dalam sebuah penelitian adalah tersedianya

instrumen yang baik serta dapat diandalkan untuk menjaring dan mengumpulkan

data penelitian sesuai dengan kebutuhan penelitian. Instrumen yang digunakan

dalam kegiatan penelitian ini adalah: tes kemampuan berpikir kritis dan kreatif

matematis, sakala sikap siswa, skala karakter siswa dan skala PMR. Agar

instrumen-instrumen tersebut memenuhi kriteria baik dan dapat diandalkan, maka

sebelum digunakan terlebih dahulu dikembangkan. Secara terperinci

pengembangan instrumen penelitian tersebut beserta hasil-hasilnya diuraikan

sebagai berikut.

1. Tes Kemampuan Awal Matematis (KAM)

Kemampuan awal matematis adalah pengetahuan yang dimiliki siswa

sebelum pembelajaran berlangsung. Pengetahuan awal matematika siswa diukur

melalui seperangkat soal tes dengan materi yang sudah dipelajari di kelas VII.

Pemberian tes kemampuan awal matematika, selain bertujuan untuk mengetahui

pengetahuan siswa sebelum pembelajaran, juga dimaksudkan untuk memperoleh

data untuk mengetahui kesetaraan antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Ini dilakukan agar sebelum diberikan perlakukan kedua kelompok pada

masing-masing sampel penelitian dalam kondisi awal yang sama dan pembagian

kemampuan awal matematis (KAM) juga digunakan untuk penempatan siswa

berdasarkan kelompok rendah, sedang dan tinggi. Kriteria pengelompokan

berdasarkan skor kemampuan matematis siswa (KAM) berdasarkan penilaian

(6)

Tabel 3.3

Kriteria Kategori Kemampuan Awal Matematis (KAM)

Kemampuan Awal Mahasiswa Kategori

KAM ≥ 75% skor ideal = 75 Tinggi

55% skor ideal =55 < KAM < 75% skor ideal = 74 Sedang

KAM ≤ 55% skor ideal = 54 Rendah

Keterangan: Skor Ideal KAM adalah 100 2. Tes Berpikir Kritis Matematis

Tes untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa ini

disusun tes kemampuan yang dikembangkan berbentuk tes uraian. Sebelum tes

tersebut digunakan, terlebih dahulu dilakukan validasi isi oleh pembimbing,

dosen/pakar pendidikan matematika realistik, dan guru SMP sebagai penimbang.

Validasi muka, meliputi: kejelasan dari segi bahasa, kejelasan dari sisi format

penyajian, kejelasan dari segi gambar/representasi dan disajikan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Hasil Validitas Muka Soal Tes Berpikir Kritis Matematis

Penim

bang

Uraian Nomor soal Ket

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Kejelasan bahasa L L L L L L L L

Kejelasan format penyajian L L L L L L L L Kejelasan gambar L L L L L L L L 2 Kejelasan bahasa L TL L L L L L TL R

Kejelasan format penyajian L L L L L L L L Kejelasan gambar L L L L L L L L 3 Kejelasan bahasa L L TL TL L L L TL R

(7)

Item yang direvisi untuk penimbang ke-2 soal nomar 2 dan nomor 8 dan

penimbang ke 3 soal nomor 3, nomor 4 dan nomor 8 yaitu kejelasan bahasa.

Validasi isi, meliputi: kesesuaian dengan materi pokok, kesesuaian

dengan indikator pencapaian hasil belajar, kesesuaian dengan karakteristik

kemampuan berpikir kritis matematis, kesesuaian PMR dan dengan tingkat

kesukaran siswa SLTP pada Tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5.

Hasil Validitas Isi Soal Tes Berpikir Kritis Matematis

Penim Bang

Uraian Nomor soal Ket

. 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Kesesuaian materi L L L L L L L L Kesesuaian Indikator hasil belajar L L L L L L L L Kesesuaian Karakter berpikir kritis L L TL L L L TL L R Kesesuaian PMR dengan L L L L L L L L 2 Kesesuaian materi L L L L L L L L Kesesuaian Indikator hasil belajar L L L L L L L L Kesesuaian Karakter berpikir kritis L L L L L L L TL R Kesesuaian PMR dengan L L L L L L L L

3 Kesesuaian materi L L T L L L L

Kesesuaian Indikator hasil belajar \

L L L L L L L L Kesesuaian Karakter berpikir kritis L L TL L TL L L TL R Kesesuaian PMR dengan L L L L L L L L Ket : L = Layak , TL = Tidak Layak dan R = Revisi

Item yang direvisi untuk penimbang-1 soal nomor 3 dan soal no 7,

penimbang ke-2 soal nomar 2 dan nomor 8 dan penimbang ke 3 soal nomor 3,

nomor 5 dan nomor 8 yaitu kesesuaian karakter berpikir kritis. setelah di revisi

(8)

Hasil perhitungan uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas butir soal,

reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal menggunakan program

Excel 2007. Setelah dilakukan uji coba, menunjukkan bahwa soal yang ada layak

untuk dilakukan penelitian karena memenuhi validitas, daya pembeda, tingkat

kesukaran dan reliabilitas seperti tertera pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6.

Hasil Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran dan Reliabilitas Tes Berpikir Kritis Matematis

No Keofisien Kolelasi Validitas

Indeks Daya Pembeda

Indeks Kesukaran

1 0.891

Valid 0.274 Cukup 0.447 Sedang

2 0.894

Valid 0.251 Cukup 0.472 Sedang

3 0.878

Valid 0.309 Cukup 0.432 Sedang

4 0.759

Valid 0.227 Cukup 0.614 Sedang 5

0.451 Valid 0.078 Cukup 0.429 Sedang 6

0.451 Valid 0.097 Cukup 0.318 Sedang 7

0.451 Valid 0.155 Jelek 0.566 Sedang 8

0.451 Valid 0.192 Jelek 0.351 Sedang Keofisien

Reabelitas

0.989

Setelah dianalisis untuk memperoleh data kemampuan berpikir kritis

matematis, dilakukan penskoran terhadap jawaban siswa untuk setiap butir soal.

Kriteria penskoran menggunakan skor rublik yang dimodifikasi dari Facione

(9)

Tabel 3.7.

Pedoman Penskoran Respon Siswa pada Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

Aspek yang

Diukur Respos Siswa terhadap Soal atau Masalah Skor

Mengidentifikasi

Tidak menjawab, atau memberikan jawaban salah 0 Hanya menjelaskan konsep-konsep yang digunakan tetapi benar. 1 Menjelaskan konsep-konsep yang digunakan kurang lengkap tetapi

benar dengan alasan yang salah. 2

Menjelaskan konsep-konsep yang digunakan kurang lengkap tetapi

benar dengan alasan yang benar. 3

Menjelaskan konsep-konsep yang digunakan dengan lengkap tetapi benar dan memberikan alasan yang benar. 4

Menghubungkan

Tidak menjawab, atau memberikan jawaban salah 0 Hanya melengkapi data pendukung dengan lengkap dan benar. 1 Melengkapi data pendukung dengan lengkap dan benar, tetapi salah

dalam menentukan aturan 2

Melengkapi data pendukung dan menentukan aturan dengan lengkap dan benar tetapi penjelasan cara memperolehnya kurang lengkap. 3 Melengkapi data pendukung dan menentukan aturan serta

memberikan penjelasan cara memperolehnya, semuanya lengkap

dan benar. 4

Menganalisis

Tidak menjawab, atau memberikan jawaban yang salah. 0 Hany.a memeriksa masalah saja tetapi benar. 1 Memeriksa masalah dengan benar tetapi memberikan penjelasan yang tidak dapat dipahami dan tidak memperbaiki kekeliruan.

2 Memeriksa masalah dengan benar dan memberikan penjelasan yang benar tetapi tidak memperbaiki kekeliruan

3 Memeriksa, memperbaiki, dan memberikan penjelasan setiap langkah masalah dengan lengkap dan benar

4

Memecahkan masalah

Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang salah. 0 Mengidentifikasi soal dengan benar tetapi model matematika dan

penyelesaiannya salah. 1

Mengidentifikasi soal dengan benar tetapi terdapat kesalahan dalam model matematika sehingga penyelesaian dan hasilnya salah. 2 Mengidentifikasi soal dan model matematika dengan benar, tetapi penyelesaiannya terdapat kesalahan dalam proses perhitungan sehingga hasilnya menjadi salah.

3 Mengidentifikasi dan membuat model matematika dengan benar, kemudian penyelesaiannya dengan benar. 4

(10)

Tes untuk mengukur kemampuan siswa ini disusun dan dikembangkan

oleh peneliti berdasarkan prosedur penyusunan instrumen yang baik dan benar.

Indikator yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan berpikir kreatif matematis

yang disusun berbentuk tes uraian. Sebelum tes tersebut digunakan, terlebih

dahulu dilakukan validasi muka dan konten (isi) oleh pembimbing, dosen/pakar

pendidikan matematika realistik, dan guru SLTP sebagai penimbang. Validasi

muka, meliputi: kejelasan dari segi bahasa, kejelasan dari sisi format penyajian,

kejelasan dari segi gambar/representasi pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8

Hasil Validitas Muka Soal Tes Berpikir Kreatif Matematis

Penim Bang

Uraian Nomor soal Ket.

1 2 3 4 5 6 7

1 Kejelasan bahasa L L L L L L L

Kejelasan format penyajian L L L L L L L

Kejelasan gambar L L TL L TL L TL R

2 Kejelasan bahasa L L L L L L L

Kejelasan format penyajian L L L L L L L

Kejelasan gambar L L L L TL L L R

3 Kejelasan bahasa TL L L L L L L R

Kejelasan format penyajian L L L L L L L

Kejelasan gambar L L L L L L L

Ket : L = Layak , TL = Tidak Layak dan R = Revisi

Item yang direvisi untuk penimbang ke-1 soal nomar 3, nomor 5 dan nomor 8 dan

penimbang ke-2 soal nomor 5, nomor 4 dan nomor 8 yaitu kejelasan gambar.

Untuk penimbang ke-3 soal no 1 kejelasan bahasa.

(11)

dengan indikator pencapaian hasil belajar, kesesuaian dengan karakteristik

kemampuan berpikir kritis matematis, kesesuaian PMR dan dengan tingkat

kesukaran siswa SLTP pada Tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9

Hasil Validitas Isi Soal Tes Berpikir Kreatif Matematis

Penim Bang

Uraian Nomor soal Ket.

1 2 3 4 5 6 7

1 Kesesuaian materi L L L L L L L

Kesesuaian Indikator hasil belajar L L L L L L L

Kesesuaian Karakter berpikir kritis L L TL L TL L L R Kesesuaian PMR dengan L L L L L L L

2 Kesesuaian materi L L L L L L L

Kesesuaian Indikator hasil belajar L L L L L L L

Kesesuaian Karakter berpikir kritis L L L TL TL L L R Kesesuaian PMR dengan L L L L L L L

3 Kesesuaian materi L L T L L L

Kesesuaian Indikator hasil belajar L L L L L L L

Kesesuaian Karakter berpikir kritis L L TL L TL L L R Kesesuaian PMR dengan L L L L L L L

Ket : L = Layak , TL = Tidak Layak dan R = Revisi

Item yang direvisi untuk penimbang-1 soal nomor 3 dan soal no 5, penimbang

ke-2 soal nomar 4 dan nomor 5 dan penimbang ke-3 soal nomor 3, nomor yaitu

kesesuaian karakter berpikir kritis. setelah di revisi kemudian dilakukan uji coba

tes berpikir kritis kepada siswa SMP berjumlah 27 siswa.

Hasil Perhitungan uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas butir

(12)

Excel 2007. Setelah dilakukan ujicoba menunjukkan bahwa soal yang ada layak

untuk dilakukan penelitian karena memenuhi validitas, daya pembeda, tingkat

kesukaran dan reliabilitas seperti tertera pada tabel 3.10.

Tabel 3.10.

Hasil Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran dan Reliabilitas Tes Berpikir Kreatif Matematis

No Keofisien Kolelasi Validitas

Indeks Daya Pembeda Indeks Kesukaran

1 0.753 Valid 0.427 Baik 0.571 Sedang

2 0.853 Valid 0.337 Cukup 0.487 Sedang 3 0.825 Valid 0.217 Cukup 0.392 Sedang 4 0.574 Valid 0.317 Cukup 0.356 Sedang

5 0.408 Valid 0.400 Baik 0.422 Sedang

6 0.483 Valid 0.275 Cukup 0.297 Sukar 7 0.662 Valid 0.200 Cukup 0.283 Sukar Keofisien

Reabelitas

0.7033

Setelah dianalisis untuk memperoleh data kemampuan berpikir kreatif

matematis, dilakukan penskoran terhadap jawaban siswa untuk setiap butir soal.

dimodifikasi dari Evans (1991) bahwa komponen berpikir divergen terdiri atas

komponen sensitivity, fluency, flexibility, originality dan elaboration.

Tabel 3.11

Pedoman Penskoran Soal Berpikir Kreatif Matematis

Indikator Reaksi terhadap soal/masalah Skor

Fluency (kefasihan atau

kelancaran)

Tidak memberi jawaban 0

Mengembangkan gagasan dan memberi jawaban yang tidak rinci dan salah

1 Mengembangkan gagasan dan memberi jawaban yang tidak rinci tetapi hasil benar

2 Mengembangkan gagasan dan memberi jawaban yang rinci tetapi hasil salah

(13)

Mengembangkan gagasan dan memberi jawaban yang rinci dan

Tidak memberi jawaban 0

Tidak menggambarkan kepekaan dalam memberikan jawaban dan mengarah pada jawaban salah

1 Menggambarkan kepekaan dalam memberikan jawaban, tetapi mengarah pada jawaban salah

2 Menggambarkan kepekaan dalam memberikan jawaban dan mengarah pada jawaban benar

3 Menggambarkan kepekaan dalam memberikan jawaban dan

jawaban benar

4

Originality (keaslian)

Tidak memberi jawaban 0

Memberi gagasan/jawaban yang tidak beragam dan salah 1 Memberi gagasan/jawaban yang tidak beragam tetapi benar 2 Memberi gagasan/jawaban yang beragam tetapi salah 3 Memberi gagasan/jawaban yang beragam dan benar 4 Elaboration

(elaborasi)

Tidak memberi jawaban 0

Memberi gagasan/jawaban yang tidak beragam dan salah 1 Memberi gagasan/jawaban yang tidak beragam tetapi benar 2 Memberi gagasan/jawaban yang beragam tetapi salah 3 Memberi gagasan/jawaban yang beragam dan benar 4

4. Skala Pendapat Terhadap Karakter Siswa.

Karakter siswa dijaring melalui angket tertutup yang disusun berdasarkan

nilai-nilai karakter (Hasan, dkk: 2010) meliputi: Religius, Jujur, Toleransi,

Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat

Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Mengenghargai Prestasi, Bersahabat/Komuniktif,

Cinta Damai, Sikap, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, dan

Tanggung-jawab.

Skala karakter siswa terdiri dari item-item kegiatan dan pendapat dalam

bentuk pernyataan yang bersifat positif dan negatif dengan lima pilihan yaitu SS

(14)

Tidak Setuju). Instrumen ini akan diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan tes

kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis yang dikembangkan dari

Sumarmo (2010). Sebelum instumen ini digunakan, dilaksanakan uji coba empiris

dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan uji coba terbatas kepada siswa pada

kelas uji coba di luar sampel tapi setara. Tujuan dari uji coba ini untuk mengetahui

tingkat keterbacaan bahasa dan untuk meperoleh gambaran apakah kegiatan dan

pendapat dapat dipahami oleh siswa

Tujuan uji coba ini untuk mengetahui tingkat validitas setiap item kegiatan

dan pendapat sekaligus untuk menghitung skor setiap pilihan (SS, S, N, TS, STS)

dari setiap kegiatan dan pendapat dengan menggunakan program Excel 2007.

Dengan demikian, pemberian skor dari setiap kegiatan atau pendapat siswa

ditentukan secara aposteriori yaitu berdasarkan jawaban responden dengan

menentukan skala deviasi normal (Azwar 1995:125).

Hasil uji coba skala pendapat terhadap karakter dan budaya siswa tertera

pada tabel 3.12.

Tabel 3.12

Hasil Uji Coba Skala Pendapat Terhadap Karakter Siswa

No T table T hitung Kriteria No T table T hitung Kriteria

1 0.38 0.42 Valid 28 0.38 0.79 Valid

2 0.38 0.55 Valid 29 0.38 0.48 Valid

3 0.38 0.44 Valid 30 0.38 0.43 Valid

4 0.38 0.53 Valid 31 0.38 0.39 Valid

5 0.38 0.49 Valid 32 0.38 0.49 Valid

6 0.38 0.59 Valid 33 0.38 0.64 Valid

7 0.38 0.46 Valid 34 0.38 0.39 Valid

8 0.38 0.42 Valid 35 0.38 0.49 Valid

9 0.38 0.42 Valid 36 0.38 0.40 Valid

(15)

11 0.38 0.55 Valid 38 0.38 0.41 Valid

12 0.38 0.44 Valid 39 0.38 0.40 Valid

13 0.38 0.50 Valid 40 0.38 0.57 Valid

14 0.38 0.62 Valid 41 0.38 0.70 Valid

15 0.38 0.46 Valid 42 0.38 0.54 Valid

16 0.38 0.52 Valid 43 0.38 0.48 Valid

17 0.38 0.50 Valid 44 0.38 0.43 Valid

18 0.38 0.44 Valid 45 0.38 0.68 Valid

19 0.38 0.54 Valid 46 0.38 0.79 Valid

20 0.38 0.54 Valid 47 0.38 0.54 Valid

21 0.38 0.75 Valid 48 0.38 0.61 Valid

22 0.38 0.76 Valid 49 0.38 0.54 Valid

23 0.38 0.79 Valid 50 0.38 0.43 Valid

24 0.38 0.47 Valid 51 0.38 0.41 Valid

25 0.38 0.53 Valid 52 0.38 0.46 Valid

26 0.38 0.51 Valid 53 0.38 0.50 Valid

27 0.38 0.45 Valid

Berdasarkan hasi uji coba menunjukkan bahwa skala karakter dan budaya

dan karakter menunjukkan setiap item soal valid dan hasil jawaban siswa

bervariasi yaitu SS, S, N, TS dan STS untuk jawaban pernyataan positif dan STS,

TS, N, S dan SS untuk jawaban pernyataan negatif, menunjukkan bahwa skala

pembinaan karakter dan budaya dapat di gunakan dalam penelitian ini.

5. Skala Pendapat terhadap Pembelajaran Matematika Realistik (PMR)

Skala pendapat terhadap PMR dapat dijaring melalui angket tertutup yang

disusun berdasarkan aspek-aspek PMR yaitupengalaman langsung (P erformance

Experience), pengalaman dari orang lain (Vicarious Experience), aspek

Sosial/Verbal (Verbal Persuasion) dan aspek Psikologis (Physiological and

Affective State).

Skalapendapat terhadap PMR terdiri dari item-item kegiatan dan pendapat

(16)

yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (tidak setuju), dan STS

(Sangat Tidak Setuju). Instrumen ini dikembangkan dari sumarmo (2010) dan

akan diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan tes kemampuan berpikir kritis

dan kreatif matematis . Sebelum instumen ini digunakan, dilaksanakan ujicoba

empiris dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan uji coba terbatas kepada siswa

kelas uji coba di luar sampel tapi setara. Tujuan dari uji coba ini untuk mengetahui

tingkat keterbacaan bahasa dan untuk memperoleh gambaran apakah kegiatan dan

pendapat dapat dipahami oleh siswa dengan baik.

Tujuan uji coba ini untuk mengetahui tingkat validitas setiap item kegiatan

dan pendapat sekaligus untuk menghitung skor setiap pilihan (SS, S, K, J, JS) dari

setiap kegiatan dan pendapat dengan menggunakan progam Excle 2007. Dengan

demikian, pemberian skor dari setiap kegiatan atau pendapat siswa ditentukan

secara aposteriori yaitu berdasarkan jawaban responden dengan menentukan skala

deviasi normal (Azwar 1995:125).

Hasil uji coba skala pendapat terhadap RME tertera pada Table 3.13

Tabel 3.13

Hasil Uji Coba Skala Pendapat terhadap RME

No T table T hitung Kriteria No T table T hitung Kriteria

1 0.38 0.40 Valid 23 0.38 0.64 Valid

2 0.38 0.38 Valid 24 0.38 0.56 Valid

3 0.38 0.54 Valid 25 0.38 0.77 Valid

4 0.38 0.84 Valid 26 0.38 0.57 Valid

5 0.38 0.54 Valid 27 0.38 0.41 Valid

6 0.38 0.41 Valid 28 0.38 0.69 Valid

7 0.38 0.69 Valid 29 0.38 0.59 Valid

8 0.38 0.58 Valid 30 0.38 0.39 Valid

9 0.38 0.39 Valid 31 0.38 0.54 Valid

10 0.38 0.38 Valid 32 0.38 0.75 Valid

(17)

12 0.38 0.44 Valid 34 0.38 0.41 Valid

13 0.38 0.40 Valid 35 0.38 0.69 Valid

14 0.38 0.70 Valid 36 0.38 0.53 Valid

15 0.38 0.45 Valid 37 0.38 0.47 Valid

16 0.38 0.78 Valid 38 0.38 0.40 Valid

17 0.38 0.54 Valid 39 0.38 0.42 Valid

18 0.38 0.73 Valid 40 0.38 0.44 Valid

19 0.38 0.58 Valid 41 0.38 0.40 Valid

20 0.38 0.45 Valid 42 0.38 0.39 Valid

21 0.38 0.69 Valid 43 0.38 0.44 Valid

22 0.38 0.69 Valid 44 0.38 0.97 Valid

Berdasarkan hasi uji coba skala pendapat terhadap PMR, menunjukkan

untuk setiap item soal valid dan jawaban siswa bervariasi yaitu SS, S, N, TS dan

STS untuk jawaban pernyataan positif dan STS, TS, N, S dan SS untuk jawaban

pernyataan negative. Dengan demikian, skala pendapat terhadap PMR dapat

digunakan dalam penelitian ini.

6. Skala Pendapat Terhadap Sikap Siswa

Skala sikap siswa dapat dijaring melalui angket tertutup yang disusun

berdasarkan sikap siswa dalam pemebelajaran matematika yaitu pengalaman

langsung (Performance Experience), pengalaman dari orang lain (Vicarious

Experience), aspek Sosial/Verbal (Verbal Persuasion) dan aspek Psikologis

(Physiological and Affective State).

Skala sikap siswa terdiri dari item-item kegiatan dan pendapat dalam

bentuk pernyataan yang bersifat positif dan negatif dengan lima pilihan yaitu SS

(Sangat Sekali), S (Sering), N (Neral), TS (tidak setuju), dan STS (Sangat Tidak

Setuju ) . Instrument ini dikembangkan dari Sumarmo (2010) dan akan diberikan

(18)

matematis . Sebelum instumen ini di gunakan, dilaksanankan ujicoba empiris

dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan uji coba terbatas kepada siswa kelas

uji coba di luar sampel tapi setara. Tujuan dari uji coba ini untuk mengetahui

tingkat keterbacaan bahasa dan untuk meperoleh gambaran apakah kegiatan dan

pendapat dapat dipahami oleh siswa dengan baik.

Tujuan uji coba ini untuk mengetahui tingkat validitas setiap item kegiatan

dan pendapat sekaligus untuk menghitung skor setiap pilihan (SS, S, N, TS, STS)

dari setiap kegiatan dan pendapat dengan menggunakan program Excel 2007.

Dengan demikian, pemberian skor dari setiap kegiatan atau pendapat siswa

ditentukan secara aposteriori yaitu berdasarkan jawaban responden dengan

menentukan skala deviasi normal (Azwar 1995:125).

Hasil uji coba skala sikap tertera pada Table 3.14.

Tebel 3.14.

Hasil Uji Coba Skala Sikap Siswa.

No T tabel T hitung Kriteria No T tabel T hitung Kriteria

1 0.38 0.40 Valid 19 0.38 0.48 Valid

2 0.38 0.40 Valid 20 0.38 0.45 Valid

3 0.38 0.47 Valid 21 0.38 0.69 Valid

4 0.38 0.41 Valid 22 0.38 0.84 Valid

5 0.38 0.54 Valid 23 0.38 0.61 Valid

6 0.38 0.43 Valid 24 0.38 0.50 Valid

7 0.38 0.40 Valid 15 0.38 0.40 Valid

8 0.38 0.49 Valid 16 0.38 0.49 Valid

9 0.38 0.61 Valid 27 0.38 0.42 Valid

10 0.38 0.42 Valid 28 0.38 0.46 Valid

11 0.38 0.46 Valid 29 0.38 0.51 Valid

12 0.38 0.40 Valid 30 0.38 0.47 Valid

13 0.38 0.40 Valid 31 0.38 0.40 Valid

14 0.38 0.54 Valid 32 0.38 0.50 Valid

(19)

16 0.38 0.42 Valid 34 0.38 0.67 Valid

17 0.38 0.52 Valid 35 0.38 0.74 Valid

18 0.38 0.46 Valid

Berdasarkan hasi uji coba, skala sikap siswa menunjukkan untuk setiap

item soal valid dan jawaban siswa bervariasi yaitu SS, S, N, TS dan STS untuk

jawaban pernyataan positif dan STS, TS, N, S dan SS untuk jawaban pernyataan

negative. Dengan demikian, skala sikap siswa dapat di\gunakan dalam penelitian

ini.

7. Lembar Observasi

Penelitian ini menggunakan dua jenis pedoman observasi yaitu pedoman

observasi pelaksanaan pembelajaran yang berfungsi untuk melihat keefektifan

kegiatan guru dalam menerapkan kedua model pembelajaran di kelas. Khusus

untuk PMR, dikembangkan berdasarkan lima karakteristik PMR, dan pedoman

observasi keaktifan siswa berfungsi untuk melihat keaktifan siswa dalam

pembelajaran di kelas atau kelompok, keaktifan siswa meresponi arahan guru

dalam pembelajaran dan kemampuan guru mengelola pembelajaran.

Pedoman observasi pembelajar berupa item pernyataan yang tertera pada

angket untuk menilai aktivitas guru dan siswa dengan skala penilaian sebagai

berikut:

1) kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran dengan skala penilaian

yaitu : 2 : Ya, 1: Tidak Jelas dan 0 : Tidak

2) keaktifan siswa dalam diskusi kelas atau kelompok dengan skala penilaian

yaitu : 2: Aktif, 1: Kurang Aktif dan 0: Aktif

(20)

skala penilaian yaitu : 2: Sering, 1: Kadang-kadang dan 0: Jarang

Lembar observasi berupa cek list yang digunakan oleh observer pada saat

proses pembelajaran untuk menilai aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran

berlangsung. Observer dilakukan oleh dua orang yang diberikan arahan tentang

PMR.

8. Pedoman Wawancara

Wawancara berfungsi untuk mempertegas dan melengkapi data

yang dirasakan kurang lengkap atau belum terjaring melalui observasi dan tes.

Selain itu, wawancara juga dapat digunakan untuk mengetahui strategi, cara

berpikir (kritis dan kreatif), langkah-langkah, serta kesulitan-kesulitan yang

dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada tes berpikir kirtis dan kreatif

matematis.

E. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Bahan Ajar PMR berbasis budaya

khususnya budaya Maluku yang berisi materi dan lembaran mengikuti materi

pelajaran matematika SLTP sesuai dengan KTSP 2006 dan mengacu pada

karakteristik dan alur pembelajaran PMR .

Bahan Ajar dibuat untuk 10 tatap muka yang berisi (1) deskripsi situasi

atau permasalahan yang pemecahannya harus dipikirkan dan diselesaikan siswa;

(2) tugas-tugas terbimbing (terstruktur) yang berangsur-angsur menuju

tugas-tugas yang tidak terbimbing; (3) soal-soal yang mengukur kemampuan

(21)

menganalisis dan memecahkan masalah. Sedangkan, untuk kreatif matematis

meliputi kelancaran, keaslian, kelenturan dan elaborasi; (4) soal-soal yang

mengukur kemampuan PMR; dan (5) permasalahan yang mengukur kemampuan

siswa dalam intertwinment dan pemodelan matematik. Semua komponen ini

disusun berdasarkan karakteristik dan alur pembelajaran dalam PMR.

Permasalahan yang disajikan dalam bahan ajar ini berupa permasalahan

kontekstual yang berkaitan dengan karakter dan budaya klususnya berkaitan

dengan budaya Maluku yang nantinya dikerjakan oleh seluruh kelompok.

Selanjutnya, dari hasil pekerjaan masing-masing kelompok itu didiskusikan

bersama untuk mendapatkan pemecahan masalah yang tepat.

Dengan menggunakan bahan ajar dalam proses pembelajaran sangat

diharapkan keaktifan seluruh siswa dalam kelompoknya masing-masing. Di sini

peran guru hanya sebagai pembimbing dan fasilitator bagi siswa. Siswa harus

dipandang sebagai individu yang mempunyai potensi untuk mengembangkan

pengetahuan dalam dirinya. Siswa diharapkan aktif mengkonstruksi

pengetahuannya. Bahkan diharapkan siswa tidak sekedar aktif sendiri, tetapi ada

aktivitas bersama di antara mereka (interaktivitas). Selanjutnya di akhir

pembelajaran, diharapkan siswa dapat menyimpulkan atau merangkum tentang

pengetahuan matematika yang ia peroleh selama pembelajaran berlangsung, baik

secara individu maupun kelompok. Apabila siswa mengalami kesulitan dalam

merumuskan kesimpulan, maka guru dapat memberikan bimbingan seperlunya.

Hal ini dimaksudkan agar pengetahuan yang diperoleh siswa dapat merata dan

(22)

Sebelum bahan ajar tersebut digunakan, terlebih dahulu dilakukan validasi

muka dan isi oleh pembimbing, dosen/pakar pendidikan matematika realistik, dan

guru SMP sebagai penimbang. Pertimbangan validasi muka dan isi bahan ajar

dengan pendekatan matematika realistik untuk siswa SMP yang dimaksudkan

adalah berkenaan dengan hal-hal berikut:

1. Format; berkaitan dengan sistematika penyajian, kejelasan bahasa yang

digunakan, kejelasan ilustrasi/gambar.

2. Isi; berkaitan dengan kesesuaian terhadap standar kompetensi dan kompetensi

dasar, kesesuaian terhadap tingkat perkembangan mental siswa, keruntutan

penyajian, kesesuaian dengan alokasi waktu.

3. Proses; berkaitan dengan unsur kontekstual, unsur matematisasi (in

formal/formal, model of, model for, formal mathematics), unsur kontribusi

siswa, unsur keterjalinan (intertwine).

Hasil validitas bahan ajar ditampilkan pada tabel 3.15

Tabel 3.15.

Hasil Validitas Muka Bahan Ajar

Penim

Bang Uraian

10 Pertemuan Ket

.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Kejelasan bahasa L L TL L L L L TL L L R Kejelasan

format penyajian

L TL L L L L L L L L R

Kejelasan gambar

L L TL L L L TL L L L R 2 Kejelasan

bahasa

L L L L L L L L L L

Kejelasan format penyajian

L L L L L L TL L L TL R Kejelasan

gambar

L L L L L L L L L L

3 Kejelasan bahasa TL L TL L L L TL L L L R

(23)

format penyajian

Untuk jelasan format penyajian penimbang-1 bahan ajar 2, penimbang -2 bahan

ajar 7 dan bahan ajar 10. Kejelasan gambar penimbang-1 bahan ajar 3 dan bahan

ajar 7, penimbang-2 bahan ajar 5 dan untuk penimbang ke-3 bahan ajar 3.

Validasi isi, meliputi: kesesuaian dengan materi pokok, kesesuaian dengan

indikator pencapaian hasil belajar, kesesuaian dengan karakteristik kemampuan

berpikir kritis matematis, kesesuaian PMR dan dengan tingkat kesukaran siswa

SLTP pada Tabel 3.16.

Tabel 3.16.

Hasil Validitas Muka Bahan Ajar

Penim

Kesesuaian Indikator hasil belajar

Kesesuaian Indikator hasil belajar

Kesesuaian Indikator hasil belajar

L L L L L L L L L L Kesesuaian Karakter

berpikir kritis dan kreatif

L L L L T

(24)

bahan ajar 3 dan bahan ajar 6, penimbang ke-2 bahan ajar 3, bahan ajar 5 dan

bahan ajar 9 dan penimbang -3 bahan ajar 5 dan bahan ajar 9. Untuk kesesuaian

dengan PMR penimbang-1 bahan ajar 2 dan bahan ajar 3 , penimbang -2 bahan

ajar 3, bahan ajar 5 dan bahan ajar 19 dan penimbang-3 bahan ajar 2 dan bahan

ajar 7.

F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan proses pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan dengan

Pendekatan Matematika Realistik (PMR) berbasis budaya sebagai perlakuan pada

kelompok eksprimen dan Pendekatan Matematika Konvensional/ Biasa (PMB)

pada kelompok kontrol. Dengan demikian, pada tiap sekolah yang menjadi sampel

penelitian terdapat dua kelas yang diteliti yaitu satu kelas sebagai kelompok

eksprimen dan satu kelas sebagai kelompok kontrol. Tabel 3.17, menunjukkan

gambaran model pedagogi yang dilakukan pada kelas eksprimen dan kelas

kontrol.

Tabel 3.17

Model Pedagogi pada Kelas Eksprimen dan Kelompok Kontrol

No. Pendekatan Matematika Realistik Pendekatan Matematika Biasa

1

Bahan Ajar dirancang dalam bentuk masalah kontekstual yang harus diselesaikan oleh siswa. Konsep matematika dibangun sendiri oleh siswa melalui proses matematisasi

Bahan ajar yang digunakan adalah buku ajar yang biasa dipakai oleh guru. Kegiatan pembelajaran biasanya dilakukan dengan membahas contoh soal dan dilanjutkan dengan latihan.

2

Guru berperan sebagai fasilitator, mediator, dan partner dengan menyajikan berbagai masalah kontekstual, serta melakukan negosiasi secara eksplisit, intervensi, kooperatif, penjelasan, pembenaran setuju dan tidak setuju, pertanyaan atau refleksi dan evaluasi.

(25)

3

Siswa berperan sebagai peserta yang aktif. Kontribusi dalam proses pembelajaran diharapkan datang dari siswa sendiri dengan memproduksi dan mengkonstruksi sendiri model secara bebas.

Siswa berperan sebagai penerima informasi yang diberikan oleh guru dan berlatih menyelesaikan soal-soal latihan.

4 Interaksi dalam kegiatan pembelajaran bersifat multi arah

Interaksi dalam kegiatan pembelajaran bersifat satu atau dua arah

G. Analisis Data

Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini, diperoleh/dijaring dari tes

kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswa, tes dilakukan pada awal

pembelajaran (sebelum perlakuan), yang disebut sebagai pre tes dan pada akhir

pembelajaran (setelah perlakuan), yang disebut post tes. Dari skor pre tes dan post

tes kedua kemampuan tersebut, dihitung N-Gain (gain ternormalisasi).

Selanjutnya, nilai N-Gain inilah yang diolah sesuai permasalahan dan hipotesis

yang diajukan.

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan seperti berikut:

1. Uji prasyarat, menguji persyaratan statistik yang diperlukan sebagai dasar

dalam pengujian hipotesis yaitu menggunakan uji normalitas dan

homogenitas baik terhadap bagian-bagiannya maupun secara keseluruhan.

2. Dari hasil pengujian diketahui data berdistibusi normal dan bervariasi normal

maka digunakan uji-t untuk uji perbedaan dua rata-rata dan uji Anova untuk

uji perbedaan lebih dari dua rata-rata.

3. Jika data diketahui tidak berdistribusi normal digunakan kaidah-kaidah

statistik non parametrik digunakan uji wilcoyon atau uji Mann-Whitney

untuk uji perbedaan dua sampel dan uji krurskal walls untuk uji perbedaan

(26)

Seluruh perhitungan statistik menggunakan bantuan komputer program

Exel 2007 dan SPSS 17. Selain dilakukan analisis secara kuantitatif, peneliti

juga akan melakukan analisis secara kualitatif terhadap jawaban setiap butir

soal, data hasil observasi, data hasil wawancara, dan data respon siswa. Hal ini

bertujuan untuk mengkaji lebih jauh tentang kemampuan berpikir kritis dan

kreatif matematis, serta untuk mengetahui apakah pelaksanaan pembelajaran

sesuai dengan ketentuan-ketentuan pembelajaran yang ditetapkan pada kedua

pembelajaran.

Tabel 3.18.

Keterkaitan antara Masalah, Hipotesis, Kelompok Data Dan Jenis Uji Statistik yang digunakan dalam Analisa Data

Masalah Nomor

Hipotesis

Kelompok Data Jenis Uji Statistik

Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang menggunakan PMR lebih tinggi jika dibandingkan dengan PMB di tinjau dari keseluruhan siswa

1a Kemampuan berpikir kritis

matematis siswa yang menggunakan PMR lebih tinggi jika dibandingkan dengan PMB di tinjau dari KAM siswa

1b

Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang menggunakan PMR lebih tinggi jika dibandingkan dengan PMB di tinjau dari keseluruhan siswa

2a Kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa yang menggunakan PMR lebih tinggi jika dibandingkan dengan PMB di tinjau dari KAM siswa

(27)

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang menggunakan PMR lebih tinggi jika dibandingkan dengan PMB ditinjau dari tinggi jika dibandingkan dengan

PMB ditinjau KAM siswa 3b yang menggunakan PMR lebih tinggi jika dibandingkan dengan PMB ditinjau dari keseluruhan siswa yang menggunakan PMR lebih tinggi jika dibandingkan dengan PMB ditinjau dari KAM siswa

4b

Terdapat pengaruh interaksi antara faktor pembelajaran dan KAM siswa, terhadap pencapaian kemampuan beripikir kritis matematis siswa

5a antara faktor pembelajaran dan KAM siswa, terhadap

(28)

Terdapat perbedaan Karakter dan budaya siswa yang menggunakan PMR dan PMB di tinjau dari keseluruhan siswa

Terdapat perbedaan Karakter dan budaya siswa yang menggunakan PMR dan PMB di tinjau dari KAM siswa Terdapat asosiasi antara

peningkatan kemampuan

Penelitian eksprimen ini dilakukan dengan prosedur yang melalui tahapan

alur kerja. Penelitian dimulai dari merumuskan identifikasi masalah, rumusan

masalah dan studi literatur yang pada akhirnya diperoleh perangkat penelitian

berupa RPP, bahan ajar dan instrumen penelitian. Perangkat penelitian ini

sebelum diujicobakan terlebih dahulu dilakukan validasi muka dan validasi isi

oleh para ahli (pakar pendidikan yang berkompetensi) dan selanjutnya dilakukan

perbaikan seperlunya sesuai hasil validasi muka dan isi. Setelah perbaikan

berdasarkan hasil validasi muka dan isi, kemudian diujicobakan. Data hasil uji

coba, selanjutnya dianalisis untuk melihat validitas, reliabilitas, daya pembeda

dan tingkat kesukaran. Pemilihan subyek penelitian sebagai kelompok eksprimen

dan kelompok kontrol dilakukan secara acak. Selanjutnya, dilakukan uji beda

(29)

mereka dengan menggunakan tes kemampuan awal matematika (KAM) siswa.

Pelaksanaan penelitian diawali dengan pemberian pre tes pada kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol. Selama pelaksanaan penelitian, kelompok

eksperimen diberi perlakuan berupa pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan

matematika realistik (PMR). Sedangkan, kelompok kontrol tetap menggunakan

pendekatan konvensional/biasa (PMB). Selama pembelajaran, dilakukan pula

observasi pada kelompok eksperimen, yang bertujuan untuk melihat aktivitas

siswa dan kemajuan yang terjadi selama eksperimen berlangsung. Selanjutnya,

pada akhir penelitian dilakukan post tes, pengisian lembar respon siswa, dan

wawancara. Post tes bertujuan untuk melihat kemampuan berpikir kritis dan

kreatif matematis dan kemampuan PMR yang diperoleh siswa selama pelaksanaan

penelitian. Pengisian lembar respon siswa, bertujuan untuk melihat bagaimana

respon siswa terhadap penerapan PMR, pendapat atau pandangan terhadap

karakter siswa dan sikap siswa, pelaksanaan pembelajaran, perangkat

pembelajaran yang digunakan, cara pendampingan guru, dan bahan ajar yang

digunakan. Sedangkan wawancara, bertujuan untuk mengetahui strategi, cara

berpikir (kritis dan kreatif), langkah-langkah, serta kesulitan-kesulitan yang

dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada tes yang diberikan pada akhir

penelitian. Data yang diperoleh dari hasil observasi, lembar respon siswa, dan

wawancara ini, selanjutnya digunakan untuk kebutuhan analisis data secara

kualitatif. Sedangkan, analisis secara kuantitatif dilakukan terhadap data N-Gain

yang diperoleh dari post tes dan pre tes untuk setiap kemampuan (berpikir kritis

(30)

matematis), interaksi kemampuan (berpikir kirtis dan kreatif matematis), interaksi

sikap siswa, pendapat karakter siswa (berpikir kritis dan kreatif matematis) dan

Asosiasi antara pembelajaran dan KAM siswa (kemampuan berpikir kritis dan

kreatif matematis). Analisis secara kuantitatif yang dilengkapi secara kualitatif

didasarkan pada pendapat Glaser dan Strauss (dalam Moleong, 1999) yang

mengatakan bahwa dalam banyak hal kedua data kuantitatif dan kualitatif

diperlukan, bukan kuantitatif menguji kualitatif, melainkan kedua bentuk data

tersebut digunakan bersama dan apabila dibandingkan, masing-masing dapat

digunakan untuk keperluan menyusun teori. Selanjutnya, dari hasil analisis data,

dilakukan pula pembahasan guna menghasilkan temuan dari penelitian ini. Secara

(31)

Gambar. 3.1 Bagan Alur Penelitian TEMUAN-TEMUAN

STUDI PENDAHULUAN

IDENYIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH, STUDI LITERATUR DLL.

PENGEMABANGAN NSTRUMEN PENELITIAN DAN UJI COBA

PENETAPAN SUBJEK PENELITIAN

PRE TES

PEMBELAJARAN

MATEMATIKA REALISTIK

PEMBELAJARAN

MATEMATIKA BIASA

OBSERVASI KEAKTIFAN DAN KEEFEKTIFAN TERHADAP PMR

ANGKET RESPON SISWA

(Pendapat terhadap PMR, Karakter Siswa, Sikap Siswa

POST TES

PENGOLAHAN DATA

ANALISIS DATA

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ANGKET RESPON SISWA

(32)

Gambar 3.2. Bagan Alur Pengujian Data DATA PENELITIAN

KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN

UJI

NOMALITA

UJI NON

PARAME-

UJI

NOMALITA

UJI

HOMOGEN

UJI

PARAMERTIK

(33)

2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2011 sampai dengan Febuari 2012.

Uraian disajikan pada tabel 3.19 berikut:

No Waktu Penelitian Kegiatan

1 Agustus – September 2011

Tahap Persiapan

2 Oktober 2011 – Febuari 2012

a. Tes Pengetahuan Awal b. Pelaksanaan Pembelajaran

c. Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis

d. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

e. pendapat karakter siswa f. Pengisian Angket

Gambar

Tabel 3.1 Sebaran Sampel Penelitian
Tabel 3.2 Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis,  Karakter Siswa,
Tabel 3.4 Hasil Validitas Muka Soal  Tes  Berpikir Kritis Matematis
Tabel 3.5. Hasil Validitas Isi Soal  Tes  Berpikir Kritis Matematis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Identitas Nasional pada hakikatnya merupakan “ manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu nation (bangsa) dengan ciri-ciri khas, dan

Keadaan di atas yang kemudian memunculkan pertanyaan bagi penulis yang kemudian diangkat menjadi rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini yaitu bagaimana

Variabel Local yang memiliki koefisien positif sebesar 2,44dan nilai Wald sebesar 4,34 dengan tingkat signifikansi 0,04 yang berarti signifikan pada level 5%, sehingga dapat

yang memiliki kesimpulan bahwa survey menunjukan banyak konsumen yang menyukai kopi yang dijual pada coffee shop yang sudah memiliki nama (kopi produk luar),

Sejauh ini informasi yang ada menggenai total flavonoid dan uji akivitas antioksidan dengan mengunakan metode Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP) dalam

energi yang dapat dihasilkan oleh teknologi baru baik yang berasal dari energ1 terbarukan maupun sumber energi tak terbarukan. Energi Terbarukan adalah energi yang

Adapun faktor pendukung penyuluh agama Islam dalam memberikan bimbingan terhadap calon mempelai di Kantor Urusan Agama Kecamatan Tamalate adalah keharmonisan dalam suatu hubungan

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Optimasi Tablet Metformin HCl Menggunakan Amilum