• Tidak ada hasil yang ditemukan

VARIAASI KATA D Variasi Kata Dalam Bahasa Indonesia Yang Berdimensi Makna Gerak Pada Tabloid Bola Edisi 2.371-2.372.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "VARIAASI KATA D Variasi Kata Dalam Bahasa Indonesia Yang Berdimensi Makna Gerak Pada Tabloid Bola Edisi 2.371-2.372."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

VARIAASI KATA D MA U Pendid FAKULT UNIVER DALAM B AKNA GER E NA Untuk mem Gun dikan Baha ARIN TAS KEGU RSITAS M BAHASA IN RAK PADA EDISI 2.371 ASKAH PUB menuhi seba na mencap Sarjana asa, Sastra Disusun o NA ZAHRA A310080 URUAN DA MUHAMMA 2012 NDONESIA A TABLOI 1-2.372 BLIKASI agian persy ai derajat S-1 Indonesia, oleh: ATUN NISA 0283 AN ILMU ADIYAH S 2

A YANG B ID BOLA

yaratan

, dan Daera

(2)
(3)

ABSTRAK

VARIASI KATA DALAM BAHASA INDONESIA YANG BERDIMENSI MAKNA GERAK PADA TABLOID BOLA EDISI 2.371-2.372 Arina Zahratun Nisa A 310 080 283. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra

Indonesia, dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta 2012.

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan variasi kata dalam bahasa Indonesia yang berdimensi makna gerak pada Tabloid Bola edisi 2.371-2.372 (2) mendeskripsikan jenis variasi kata dalam bahasa Indonesia yang berdimensi makna gerak pada Tabloid Bola edisi 2.371-2.372.

Data dalam penelitian ini adalah kalimat yang mengandung kata berdimensi makna gerak. Sumber data dalam penelitian ini adalah media cetak yang berupa data tertulis yang terdapat dalam tabloid Bola edisi 2.371-2.372. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber. Analisis data penelitian dalam penelitian ini menggunakan analisis padan.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ditemukan kata dalam bahasa Indonesia yang berdimensi makna gerak pada tabloid Bola edisi 2.371-2.372 yaitu: (1) Kata berdimensigerak kaki: (a) Gerak kaki: mencetak, tendangan, mengejar, melompat, menjebol, mendekati, mendepak, membuat, jegal, berlarian dan memanjat, (b) Gerak kaki bermakna personifikasi: berjalan, (c) Gerak kaki bermakna konotatif: melangkah. (2) Kata berdimensi gerak tangan: (a) Gerak tangan: menerima, membuka, ketukan, menjatuhkan, menulis, diacungi, ditepis, menahan, dilempari, mengangkat, melambaikan, mengetuk, jotos, memukul dan diacungi, (b) Gerak tangan bermakna personifikasi: membawa, membungkam, menyapu, menggandeng, mencatat, mengambil, menampar (c) Gerak tangan bermakna konotasi: membuka, memeras, menarik, merebut, memegang, meraup, dipetik, menyingkirkan, membawa, mendorong, menudingnya, memetik, mematahkan. (3) Kata berdimensi gerak kepala: sundulan, menyundul, menoleh. (4) Kata berdimensi gerak mata: (a) Gerak mata: memantau, mengawasi, melihat, menyaksikan, menonton, menatap, membaca, melirik, memandangnya dan menangis, (b) Gerak mata bermakna personifikasi: membidik dan mengintip. (5) Kata berdimensi gerak mulut: (a) Gerak mulut: ucapan, menuturkan, memanggil, menggerutu, berbincang, berbicara, siulan, meminum, mencium, bicara, mengatakan, menyanyi, meniup, melantunkan, menenggak, berteriak dan gigit, (b) Gerak mulut bermakna konotasi: mengecap, memakan, mencicipi. (6) Kata berdimensi gerak benda: (a) Gerak benda: melambung, menyemprotkan, menetes, bergulir, melintasi, membentur, memantul, bergerak, terpeleset, tergelincir, (b) Gerak benda bermakna personifikasi: membersihkan, berkeliaran, (c) Gerak benda bermakna konotasi: menggusur, memangkas.

(4)

PENDAHULUAN

Salah satu bentuk bahasa sebagai alat komunikasi yaitu penggunaan bahasa tulis dalam surat kabar. Penggunaan bahasa dalam tabloid dikemas dalam bentuk yang menarik dan berkarakter. Tabloid merupakan jendela informasi olahraga yang menghubungkan dengan dunia luar. Berbagai peristiwa dan perkembangan dunia olahraga, baik dari dalam maupun luar negeri disampaikan dalam tabloid. Tabloid Bola awalnya terbit sebagai sisipan harian Kompas pada 3 Maret 1984, namun empat tahun kemudian mulai diterbitkan terpisah. Pada tahun 1997, Bola hanya diterbitkan seminggu sekali, yaitu pada hari Jumat. Tabloid Bola mempunyai fokus pada berita-berita sepak bola dan sering mengirimkan

wartawannya untuk meliput ajang olahraga di luar negeri, termasuk Piala Dunia FIFA. Tabloid Bola pada 6 Maret 2006 mulai terbit tiga kali dalam seminggu, pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Tabloid Bola sangat populer dan pelopor dalam penerbitan media massa bertema olahraga di Indonesia.

Keraf (2004:24) mengatakan bahwa kata merupakan bentuk unit yang paling kecil dalam bahasa yang mengandung konsep atau gagasan tertentu.

Pateda (2001:133) Semantik leksikal menekankan kajian makna pada tingkat kata. Kata merupakan momen kebahasaan yang bersama-sama dalam kalimat menyampaikan pesan dalam suatu komunikasi.

Penulis tertarik meneliti penggunaan kata yang berdimensi makna gerak pada tabloid Bola, hal ini karena kata-kata yang dipergunakan menarik. Berita yang disajikan berskala regional, nasional dan internasional.

Kata berdimensi makna gerak tinjauan semantik yang terdapat dalam tabloid Bola sangat menarik untuk diteliti, karena terdapat berbagai variasi kata yang berdimensi gerak. Contoh dimensi makna gerak tinjauan semantik sebagai berikut; (1) gerak yang dilakukan oleh kaki; menendang, berjalan, berlari, (2) gerak yang dilakukan oleh tangan; memindah, tepuk tangan, mengelap, dll, (3) gerakan benda dan gerak lain-lain.

(5)

berdimensi makna gerak dengan mengangkat judul “Variasi Kata dalam Bahasa Indonesia yang Berdimensi Makna Gerak pada Tabloid Bola Edisi 2.371-2.372”.

LANDASAN TEORI 1. Pengertian Semantik

Fatimah (1999:1) mengatakan bahwa semantik adalah ilmu bahasa yang mempelajari makna. Fatimah (2001:8) memaparkan arti dan makna menjadi dua istilah yang perlu dibedakan. Arti merupakan konsep atau pengertian umum sebagai hasil generalisasi terhadap segala sesuatu (benda, peristiwa, hal, sifat, keadaan, jumlah) yang memiliki sifat fundamental yang sama.

Hasan, dkk (2005:1025) pengertian semantik sebagai ilmu tentang makna kata dan kalimat; pengetahuan mengenai seluk beluk dan pergeseran arti kata; bagian struktur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan atau struktur makna suatu wacana. Verhaar (2001:7) mengatakan bahwa semantik berarti teori makna atau arti, pokok kajian semantik adalah makna. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa semantik sebagai ilmu yang mempelajari mengenai makna atau arti kata atau satuan bahasa.

2. Pengertian Makna

Keraf (2002:16) mengasumsikan bahwa makna adalah isi yang terkandung di bentuk-bentuk bahasa yang menimbulkan reaksi tertentu. Fatimah (2003:5) mengatakan bahwa mengkaji atau memberikan makna suatu kata adalah memahami kajian kata, yang berkenaan dengan hubungan-hubungan makna yang membuat kata berbeda dengan kata lain, dalam hal tersebut menyangkut makna leksikal.

(6)

3. Pengertian Kata

Rodiyah, dkk (2001:70) mengatakan bahwa kata sebagai satuan terkecil dari kalimat dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna. Fatimah (1999:27) mengatakan kata atau lambang memiliki konsep dan konsep ini dapat diketahui melalui keberadaannya sendiri atau melalui hubungannya dengan satuan lain. Kridalaksana (2001:98) mendefinisikan kata sebagai satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal.

4. Pengertian Dimensi Makna Gerak

Nunung (2008:101) konsep gerak dalam biologi tidak hanya diartikan sebagai perpindahan tempat akan tetapi gerakan dari bagian-bagian tubuh disebut sebagai gerakan. Manusia bergerak berpindah tempat atau hanya menggerakkan bagian tubuhnya (tidak berpindah tempat) sesuai dengan keinginannya. Gerakan tubuh manusia terjadi karena adanya kerjasama antara tulang dan otot. Hasan, dkk (2005:356) Gerak sebagai peralihan tempat atau kedudukan, baik hanya sekali maupun berkali-kali.

METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian

Suatu penelitian memiliki objek yang akan diteliti karena objek merupakan suatu sasaran yang menjadi pokok permasalahan. Adapun objek yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah kata beserta variasi kata yang Berdimensi Makna Gerak pada Tabloid Bola Edisi 2.371-2.372 ”.

2. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

(7)

3. Strategi Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Setelah data terkumpul, dianalisis dengan metode padan sesuai dengan tujuan penelitian. Sudaryanto (1993:15) mengemukakan bahwa metode padan sebagai metode yang alat penentunya berada di luar bahasa, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan.

Penelitian dalam tabloid Bola edisi 2.731-2.372, berdasarkan metode padan dapat dianalis dengan analisis kata berdimensi makna gerak dengan tinjauan semantik. Di bawah ini contoh kalimat yang mengandung kata berdimensi makna gerak dalam tabloid Bola.

HASIL DAN PEMBAHASAN

(8)

Gerak mulut bermakna konotasi: mengecap, memakan, mencicipi. (6) Kata berdimensi gerak benda: (a) Gerak benda: melambung, menyemprotkan, menetes, bergulir, melintasi, membentur, memantul, bergerak, terpeleset, tergelincir, (b) Gerak benda bermakna personifikasi: membersihkan, berkeliaran, (c) Gerak benda bermakna konotasi: menggusur, memangkas.

PENUTUP 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dimensi makna gerak pada tabloid Bola edisi 2.371-2.372 ditemukan enam jenis gerak dan terdapat 205 data berupa kalimat yang di dalamnya terdapat kata berdimensi makna gerak.

Kata berdimensi makna gerak yang terdapat pada tabloid Bola edisi 2.371-2.372 ditemukan fakta sebagai berikut:

1) Kata berdimensi makna gerak kaki:

a. Gerak kaki: mencetak, tendangan, mengejar, melompat, menjebol, mendekati, mendepak, membuat, jegal, berlarian dan memanjat.

b. Gerak kaki mengandung makna personifikasi: berjalan. c. Gerak kaki bermakna konotatif: melangkah.

2) Kata berdimensi makna gerak tangan:

a. Gerak tangan: menerima, membuka, ketukan, menjatuhkan, menulis, diacungi, ditepis,menahan, dilempari, mengangkat, melambaikan, mengetuk, jotos, memukul dan diacungi.

b. Gerak tangan mengandung makna personifikasi: membawa, membungkam, menyapu, menggandeng, mencatat, mengambil, menampar.

c. Gerak tangan bermakna konotasi: membuka, memeras, menarik, merebut, memegang, meraup, dipetik, menyingkirkan, membawa, mendorong, menudingnya, memetik, mematahkan.

(9)

4) Kata berdimensi makna gerak mata:

a. Gerak mata: memantau, mengawasi, melihat, menyaksikan, menonton, menatap, membaca, melirik, memandangnya dan menangis.

b. Gerak mata mengandung makna personifikasi: membidik dan mengintip.

5) Kata berdimensi makna gerak mulut:

a. Gerak mulut: ucapan, menuturkan, memanggil, menggerutu, berbincang, berbicara, siulan, meminum, mencium, bicara, mengatakan, menyanyi, meniup, melantunkan, menenggak, berteriak dan gigit.

b. Gerak mulut bermakna konotasi: mengecap, memakan, mencicipi. 6) Kata berdimensi makna gerak benda:

a. Gerak benda: melambung, menyemprotkan, menetes, bergulir, melintasi, membentur, memantul, bergerak, terpeleset, tergelincir.

b. Gerak benda mengandung makna personifikasi: membersihkan, berkeliaran.

c. Gerak benda bermakna konotasi: menggusur, memangkas.

2. Saran

1. Penelitian yang dihasilkan penulis pada analisis dimensi makna gerak yang terdapat dalam tabloid Bola edisi 2.371-2.372 belum maksimal dan masih membutuhkan penelitian yang lebih luas.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Djajasudarma, T.Fatimah. 1999. Semanti 1. Bandung: PT Refika.

Djajasudarma, T. Fatimah. 2003. Semantik 1 Pengantar ke Arah Ilmu Makna. Bandung: Refika Aditama.

Gina, dkk. 1990. “Tipe-tipe Semantik Adjektiva dalam Bahasa Jawa”. Penelitian Ilmiah. Jakarta: Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.

Jerniati I. 1998. “Perian Semantik Kata Kerja Bermakna Menyakiti Tubuh dalam Bahasa Mandar”. Penelitian Ilmiah. Ujung Pandang: Balai Penelitian Bahasa Ujung Pandang.

Keraf, Gorys. 2002. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa: Komposisi Lanjutan I Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mahsum. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahap Strategi, Metode dan Tekniknya. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Moeleong, Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Muthalib, Abdul, dkk. 1985. “Kata Tugas dalam Bahasa Tolaki”. Penelitian Ilmiah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nurhayati, Nunung. 2008. Biologi Bilingual. Bandung: Yrama Widya.

Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Rodiyah, dkk. 2011. Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

(11)

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sutopo, H.B. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Verhaar, J.W.M. 2006. Azas-azas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Namun, menjual sesuatu yang tidak ada wujudnya pada waktu transaksi berlangsung untuk waktu yang akan datang, tetapi dapat dipastikan adanya komoditi menurut

Pengorganisasian (organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di

“ Untuk mengatasi hambatan waktu, pimpinan seharusnya lebih meluangkan waktunya untuk berada di kantor dan sering mengadakan rapat, dengan rapat yang rutin pegawai

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO,27 TERHADAP PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN DALAM PENYAJIAN INFORMASI KEUANGAN YANG WAJAR PADA Ki>RI DARMA KARYA

Optimal conditions obtained in the mole ratio variation is 1:5 with the results of biodiesel volume 48 ml, and the optimal condition at 60 minutes reaction time, the

Tingkat kedisiplinan para siswa kelas VIII SMP Joanness Bosco Yogyakarta dalam mengikuti kegiatan akademik di sekolah dalam tiap aspek, adalah sebagai berikut: (1) Aspek

Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa dari 12 saham perusahaan yang dijadikan sampel, terdapat 2 saham yang masuk dalam kandidat portofolio optimal dengan model

Dalam matriks graf Nauru dapat disimpulkan bahwa setiap kolom dan baris yang ada pada graf Nauru memiliki tiga yang bernilai 1 dan selebihnya bernilai 0 sehingga apabila