• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pergub Nomor 4 Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pergub Nomor 4 Tahun 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DI LINGKUNGAN DINAS KOPERASI,

USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA  GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk melaksanakan sebagian tugas   teknis   operasional   dan/atau   kegiatan   teknis penunjang pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, perlu dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas;

(2)

Mengingat : 1. Undang­Undang   Nomor   8   Tahun   1974   tentang Pokok­Pokok   Kepegawaian   (Lembaran   Negara Republik   Indonesia   Tahun   1974   Nomor   55, Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Nomor   3041)   sebagaimana   telah   diubah   dengan Undang­Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Nomor 3890);

2. Undang­Undang   Nomor   25   Tahun   1992   tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun   1992   Nomor   116,   Tambahan   Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502);

3. Undang­Undang   Nomor   27   Tahun   2000   tentang Pembentukan Provinsi  Kepulauan Bangka  Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a033);

4. Undang­Undang   Nomor   20   Tahun   2008   tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik   Indonesia   Nomor   93   Tahun   2008, Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Nomor 4866);

5. Peraturan   Daerah   Provinsi   Kepulauan   Bangka Belitung   Nomor   6   Tahun   2008   tentang   Organisasi dan   Tata   Kerja   Dinas   Daerah   Provinsi   Kepulauan Bangka Belitung;

6. Peraturan   Gubernur   Kepulauan   Bangka   Belitung Nomor 50 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

MEMUTUSKAN :

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat

Daerah   sebagai   unsur   penyelenggara   Pemerintah Daerah.

3. Gubernur   adalah   Gubernur   Kepulauan   Bangka Belitung.

4. Dinas   adalah   Dinas   Koperasi,   Usaha   Mikro,   Kecil dan Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Koperasi, Usaha

Mikro,   Kecil   dan   Menengah   Provinsi   Kepulauan Bangka Belitung.

6. Unit   Pelaksana   Teknis   Dinas   yang   selanjutnya disebut UPTD adalah unsur peiaksana teknis pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

7. Kepala   Balai   adalah   Kepala   UPTD   Balai   Latihan Perkoperasian, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung,   yang   sehari­ hari disebut Kepala Balai.

8. Sub   Bagian   Tata   Usaha   adalah   Sub   Bagian   Tata Usaha   pada   UPID   Balai   Latihan   Perkoperasian, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Dinas Koperasi, Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menengah   Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

9. Seksi   adalah   Seksi   pada   UPTD   Balai   Latihan Perkoperasian, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

(4)

BAB II Pembentukan

Pasal 2

Dengan   Peraturan   Gubernur   ini   dibentuk   Unit Pelaksana   Teknis   Dinas   Koperasi,   Usaha   Mikro,   Kecil dan Menengah, yaitu UPTD Balai Latihan Perkoperasian, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

BAB III Tugas dan Fungsi

Pasal 3

(1) UPID   Balai   Latihan   Perkoperasian,   Usaha   Mikro, Kecil   dan   Menengah   mempunyai   tugas   pokok melaksanakan   pelatihan   tenaga   Koperasi,   Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM).

(2) Dalam   melaksanakan   tugas   pokok   sebagai   mana dimaksud   pada   ayat   (1),   UPTD   Balai   Latihan Perkoperasian,   Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menengah mempunyai fungsi :

a. penyelenggara pengkajian bahan petunjuk teknis pelatihan tenaga KUMKM;

b. penyelenggara   dan   koordinasi   pelatihan   tenaga KUMKM.

(3) Rincian   Tugas   UPTD   Balai   Latihan   Perkoperasian, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah :

a. menyelenggarakan   penyusunan   program   kerja UPTD Balai Latihan Perkoperasian, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

b. menyelenggarakan   pengkajian   bahan   petunjuk teknis pelatihan tenaga KUMKM;

c. menyelenggarakan   perencanaan,   evaluasi   dan pelaporan pelatihan tenaga KUMKM;

d. menyelenggarakan   koordinasi   pelatihan   tenaga KUMKM dengan instansi yang terkait;

e. menyelenggarakan pelatihan tenaga KUMKM; f. menyelenggarakan   ketatausahaan   UPTD   Balai

(5)

g. menyelenggarakan   telaahan   staf   sebagai   bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

h. menyelengarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

BAB IV

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4

(1) Susunan   Organisasi   UPTD   Balai   Latihan Perkoperasian,   Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terdiri dari : a. Kepala Balai:

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Perencanaan, Evaluasi, Pelaporan; d. Seksl Penyelenggaraan Pelatihan;

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(1) Masing­masing Sub Bagain dan Seksi dipimpin oleh seorang   kepala   yang   berada   di   bawah   dan bertanggung   jawab   kepada   Kepala   UPTD   Balai Latihan   Perkoperasian,   Usaha   Mikro,   Kecil   dan Menengah Provinsi Kepuiauan Bangka Belitung. (2) Bagan   susunan   organisasi   UPTD   Balai   Latihan

Perkoperasian,   Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menengah Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung   sebagaimana tercantum   pada   lampiran   dan   merupakan   bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

BAB V URAIAN TUGAS

Pasal 5

(6)

widyaiswara  yang   ada  di   Balai  Pelatihan   Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

(2) Untuk melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Balai mempunyai fungsi : a. membantu Kepala Dinas dalam bidang tugasnya; b. penyiapan   data,   informasi   serta   mengolahnya guna   perumusan   Kebijakan   Teknis   di   bidang pelatihan;

c. perencanaan,   Pelaksanaan,   Monitoring, pengumpulan Data dan Informasi, Evaluasi serta Pelaporan program Kerja Tahunan Balai;

d. memimpin dan Mengkoordinir sub bagian, seksi­ seksi   dan   staf   yang   berada   di   bawah   UPTD Balatkop dan UMKM;

e. pengelolaan   Surat­menyurat,   Dokumentasi   dan Kearsipan;

f. pelaksanaan   Urusan   Administrasi   Kepegawaian dan Widyaiswara di Balatkop dan UMKM;

g. pelaksanaan   Pengelolaan   Keuangan   yang meliputi   Urusan   Anggaran,   Pembukuan   dan Perbendaharaan,   pertanggung   jawaban Keuangan dan Pelaporan;

h. pengelolaan   Perlengkapan   Rumah   Tangga Balatkop dan UMKM, Keprotokoian dan Humas; i. pelaksanaan   Urusan   Umum,   Dokumen   dan

perpustakaan;

j. pemberian   Saran   dan   Pertimbangan   kepada Kepala   Dinas   menyangkut   bidang   tugasnya, tentang   langkah­langkah   dan   tindakan   yang perlu dilakukan;

k. pelaksanaan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh Kepala Dinas.

Pasal 6

(7)

(2) Untuk Melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. membantu Kepala Balai dalam bidang tugasnya; b. menghimpun   data   dan   informasi   di   bidang

tugasnya;

c. melaksanakan   urusan   Surat­menyurat, Kearsipan, Dokumen dan Perpustakaan;

d. melaksanakan   Urusan   Kepegawaian,   Urusan Rumah   Tangga   dan   Perlengkapan,   Sarana   dan prasarana   Perjalanan   Dinas,   Keprotokolan   dan Humas;

e. mengatur   Penggunaan,   Penyimpanan, pemeliharaan   dan   Pengamanan   Barang­Barang Inventaris;

f. melaksanakan Administrasi Keuangan;

g. menyusun,   Mengurus   dan   Menatausahakan Anggaran Belanja Balai;

h. melaksanakan   dan   Mengawasi   Verifikasi   segala Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan; i. membina   dan   Mengatur   Penatausahaan Perbendaharaan   dan   Mengkoordinir   Tugas Bendaharawan sesuai Ketentuan yang berlaku;  j. membuat   Evaluasi   Pelaporan   Keuangan

pengunaan   Anggaran   (Rencana   dan   Realisasi) secara berkala;

k. melaksanakan   Monitoring,   Evaluasi   dan pelaporan dibidang tugasnya;

l. memimpin,   Mengkoordinir   serta   Mengendalikan Staf   yang   berada   dalam   bawahan   bidang tugasnya;

m. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh atasannya.

Pasal 7

(1) Seksi   Perencanaan,   Evaluasi   dan   Pelaporan mempunyai   tugas   pokok   melaksanakan Perencanaan,   Evaluasi,   pendataan,   Pengolahan Informasi dan Pelaporan;

(8)

a. membantu Kepala Balai dalam bidang tugasnya; b. menghimpun   bahan,   data,   informasi,

mengolahnya   dan   menyajikannya   sesuai kebutuhan;

c. melaksanakan   penyusunan   rencana   program Balatkop   dan   UMKM   sesuai   dengan   Kebijakan ditetapkan;

d. mengusulkan   Program   dan   Kegiatan   Tahunan yang telah disusun kepada instansi terkait; e. melaksanakan   Monitoring,   Evaluasi   serta

membuat   laporan   sebagai   upaya   pengendalian terhadap program dan kegiatanyang berjalan; f. menyusun   laporan   secara   periodik   seperti

bulanan,   semester,   triwulan,   tahunan   tentang Pelaksanaan   tugas­tugas   Balai   dalam Penyelenggaraan   Pelatihan   Perkoperasian   dan UMKM;

g. melaksanakan   Koordinasi   dalam   Penyusunan perencanaan   baik   antar   bidang/bagian   lingkup internal Dinas, maupun dengan Instansi terkait; h. memberikan   saran­saran   dan   pertimbangan

kepada   Kepala   Balai   tentang   langkah­langkah dan tindakan­tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

i. memimpin,   mengkoordinir   dan   mengendalikan Staf   yang   berada   dalam   bawahan   lingkup tugasnya;

j. melaksanakan   tugas­tugas   lain   yang   diberikan oleh atasannya.

Pasal 8

(1) Seksi   Penyelenggara   Pelatihan   mempunyai   tugas pokok   mengatur   Penyelenggaraan   Pelatihan Perkoperasian   dan   UMKM   meliputi   Pengendalian, Perencanaan,   persiapan,   Pelaksanaan   dan Pengendalian Kegiatan Pelatihan Perkoperasian dan UMKM.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada   ayat   (1),   Seksi   Penyelenggara   Pelatihan mempunyai fungsi sebagai berikut :

(9)

Tenaga Widyaiswara Pelatihan Perkoperasian dan UMKM;

c. menginventarisasi   dan   Merencanakan   Program Pelatihan   Perkoperasian   dan   UMKM   secara Komprehensif;

d. mempersiapkan   Bahan,   Pedoman,   Petunjuk, Pelaksanaan   Kegiatan   Pelatihan   Perkoperasian dan UMKM;

e. mempersiapkan   Peserta   Pelatihan   dari   unsur pengelola Koperasi dan UMKM;

f. mempersiapkan Sarana dan Prasarana Pelatihan Perkoperasian dan UMKM;

g. melaksanakan   Koordinasi   dalam   Penyusunan Rencana,   Pelaksanaan   dan   Pengendalian Pelatihan   baik   antar   Bidang/Bagian   Lingkup Internal Dinas maupun dengan Instansi Terkait; h. memberikan   Saran   dan   Pertimbangan   kepada

Kepala   Balai   tentang   langkah­langkah   dan tindakan   yang   perlu   diambil   dalam   bidang tugasnya;

i. memimpin,   mengkoordinir   dan   mengendalikan staf dalam bawahan lingkup tugasnya;

j. melaksanakan   tugas   lain   yang   diberikan   oleh atasan.

BAB VI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 9

(1) Kelompok   Jabatan   Fungsional   mempunyai   tugas pokok   melaksanakan   sebagian   tugas   Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah

tenaga   fungsional   yang   diatur   dan   ditetapkan berdasarkan   ketentuan   peraturan   perundang­ undangan.

(3) Setiap kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional yang ditunjuk.

(4) Jenis   dan   jenjang   Jabatan   Fungsional   diatur berdasarkan peraturan perundang­undangan.

(10)

BAB VII Tata Kerja

Pasal 10

(1) Dalam   melaksanakan   tugas   pokok   dan   fungsinya, kepala UPTD, Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Seksi,   Kelompok   Jabatan   Fungsional   dan Koordinator Sub Unit Pelayanan, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integritasi dan sinkronisasi, baik dalam   lingkungan   masing­masing   maupun   antar satuan organisasi di lingkungan UPTD atau UPTB; (2) Kepala UPTD wajib mengawasi bawahannya, dengan

ketentuan   dalam   hal   terjadi   penyimpangan   harus mengambil langkah­langkah yang diperlukan sesuai ketentuan peraturan perundang­undangan.

(3) Kepala   UPTD   bertanggungjawab   memimpin   dan mengkoordinasikan   bawahan   dan   memberikan bimbingan   serta   petunjuk   bagi   peiaksanaan   tugas bawahannya.

(4) Kepala   UPTD   wajib   mengikuti   dan   mematuhi petunjuk   dan   bertanggungjawab   kepada   atasan serta   menyampaikan   laporan   berkala   secara   tepat waktu.

(5) Setiap laporan yang diterima oleh kepala UPTD dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut. (6) Dalam melaksanakan tugas, Kepala UPTD dan unit

organisasi   dibawahnya,   wajib   mengadakan   rapat berkala dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan.

BAB VII PENUTUP

Pasal 11

Hal­hal   yang   belum   cukup   diatur   dalam   Peraturan Gubernur   ini   sepanjang   mengenai   teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut,

(11)

Peraturan ini berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar   setiap   orang   mengetahuinya,   memerintahkan pengundangan   Peraturan   Gubernur   ini   dengan penempatan   dalam   Berita   Daerah   Provinsi   Kepulauan Bangka Belitung.

Ditetapkan di Pangkalpinang  pada tanggal 21 Januari 2013        

GUBERNUR

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto

EKO MAULANA ALI Diundangkan di Pangkalpinang

pada tanggal 21 Januari 2013 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

dto

IMAM MARDI NUGROHO

Referensi

Dokumen terkait

The social marketing activities have been effective when integrated with intervention programmes in public health, such as: (i) consumer-oriented planning, since the initial process

literatur yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Untuk lebih jelasnya, sumber-sumber literatur yang penulis dapatkan. adalah

Laporan Projek Akhir II ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan D-III pada Program Studi Metrologi dan Instrumentasi Fakultas

B(mendapat ekstrak kedelai dosis 520mg/hari) dan kelompok C(mendapat ekstrak kedelai dosis 780 mg/hari) lebih tinggi dibandingkan dengan rerata jumlah spermatozoa

Pemberian ekstrak kedelai (Glycine max) dengan dosis 260 mg/hari, 520 mg/hari dan 780 mg/hari dapat meningkatkan motilitas spermatozoa akan tetapi tidak

atas usul Dewan Moneter daripada Direktur-direktur yang lain untuk.. waktu selama-lamanya

dapat digunakan untuk input data analog, juga dapat digunakan sebagai pin digital. I/O, kecuali pin A 6 dan A 7 yang hanya dpat digunakan untuk input

Mesin Penetas Telur Berbasis Arduino nano, Elangga, Surabaya, 2006. Hadi, Akses Sensor suhu dan kelembaban DHT22 berbasis