• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGPAUD 1010103 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGPAUD 1010103 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Yuli Febriantini, 2014

Upaya peningkatan kemampuan berhitung anak melalui permainan logico Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian,pembahasan dan analisis temuan penelitian

maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kondisi awal kemampuan Berhitung anak kelompok B2 TK Islam Ibnu Sina

Kecamatan Cimenyan kabupaten Bandung, sebelum penerapan permainan

logicomenunjukkan 20% anak berkembang sangat baik, 30% berkembang

sesuai harapan dan 50 % mulai berkembang, hal ini bisa terlihat dari hasil

observasi kemampuan berhitung anak dari setiap aspek indicator hasilnya

tidak memenuhi indikator kinerja. Adapun kemampuan berhitung anak yang

diharapkan sesuai dengan standar perkembangan anak usia dini (Depdiknas,

2007) antara lain : Menyebut dan membilang 1-20, mengenal lambang

bilangan 1-20, menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan,

membuat urutan bilangan dengan benda, membandingkan konsep yang sama

dan tidak sama, banyak dan sedikit, serta mengenal konsep penjumlahan dan

pengurangan dengan benda.

2. Penerapan permainan logico dalam meningkatkan kemampuan berhitung

anak kelompok B2 di TK Islam Ibnu Sina dilaksanakan melalui dua siklus

dimana masing-masing siklus terdiri dari dua tindakan. Siklus ke I yaitu

penjelasan kepada anak dalam memainkan permainan logico secara benar,

dan Siklus ke II penjelasan lembar-lembar soal logico secara detil agar

(2)

Yuli Febriantini, 2014

Upaya peningkatan kemampuan berhitung anak melalui permainan logico Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

disusun secara sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan

refleksi yang dilakukan pada setiap tindakan dari masing-masing siklus.

3. Kondisi akhir kemampuan berhitung anak kelompok B2 setelah penerapan

melalui permainan logico mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil

observasi kondisi awal sebelum diberi tindakan yaitu 20 % anak pada kategori

Berkembang Sangat Baik (BSB),30 % berada pada kategori Berkembang

sesuai harapan (BSH), dan 50% berada pada kategori Mulai Berkembang

(MB). Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung anak maka

dilanjutkan siklus I, hasilnyameningkat menjadi 50 % anak kategori

Berkembang Sangat Baik (BSB), 30% anak kategori Berkembang Sesuai

Harapan (BSH) dan 20% pada kategori Mulai berkembang (MB). Observasi

selanjutnya diteruskan tindakan I dan II pada siklus II. Berdasarkan hasil

observasi diperoleh data sebagai berikut. Dalam kategori Berkembang Sangat

Baikmenjadi 90 % anak, kategori Berkembang sesuai harapan 10%, dan

kategori Mulai berkembang 0% Dari hasil tersebut maka indikator kinerja

pada penelitian ini dapat dikatakan berhasil di siklus II, sehingga tidak perlu

dilakukan lagi penelitian pada siklus selanjutnya. Hasil peningkatan

kemampuan berhitung anak ini membuktikan bahwa penggunaan media

permainan logico mempunya keunggulan antara lain dapat menumbuhkan

kreativitas dan imajinasi, mengembangkan kemampuan kognitif dan motorik,

mengasah kemampuan berfikir logis yang mengarah kepada pemecahan

masalah, serta menumbuhkan semangat pantang menyerah dan usaha mandiri.

Dengan menggunakan metode permainan logico dalam belajar berhitung anak

(3)

Yuli Febriantini, 2014

Upaya peningkatan kemampuan berhitung anak melalui permainan logico Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran

sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Kepada guru, agar meningkatkan pembelajaran berhitung dengan

menerapkan berbagai metode pembelajaran yang lebih menarik sebagai

upaya untuk menambah wawasan pada anak, melatih anak dalam

memecahkan masalah sederhana, meningkatkan daya konsentrasi anak,

melatih keseimbangan mengembangkan kecakapan emosional, melatih

kreativitas anak untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih baik.

2. Bagi Sekolah

Penggunaan Alat permainan edukatif dan berbagai media yang menarik

akan menumbuhkan minat anak untuk belajar , salah satu cara untuk

meningkatkan kemampuan berhitung pada anak adalah dengan

menggunakan alat permainan logico.

3. Bagi pembaca

Agar pembaca memiliki wawasan dan lebih memahami tentang kegiatan

berhitung dengan metode permainan logico, dengan menggunakan alat

permainan edukatif logico secara maksimal dalam kegiatan berhitung pada

proses pembelajaran, maka akan menanamkan pemahaman konsep bilangan

dengan cepat pada anak, selain itu dapat mengenal lebih cepat konsep

bilangan sama dan tidak sama, banyak dan sedikit , serta memahami konsep

(4)

Yuli Febriantini, 2014

Upaya peningkatan kemampuan berhitung anak melalui permainan logico Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Peneliti selanjutnya

Mengingat pelaksanaan penelitian ini hanya berjalan 2 siklus, maka peneliti

atau guru lain diharapkan dapat melanjutkan untuk mengembangkan

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI UPAYA PEMBINAAN KARAKTER SISWA KELAS V SD LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI.. Universitas Pendidikan

Peningkatan kemampuan matematika dalam konsep berhitung setelah melakukan permainan tradisiona l “Gepuk Pole” pada anak kelompok B di TK Kartika IX-8, pada siklus II

EFEKTIVITAS PERMAINAN TANGGA KELIPATAN DUA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN DUA PADA SISWA TUNARUNGU RINGAN KELAS V SDLB DI SLB NEGERI CILEUNYI..

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN FUTSAL MELALUINMODIFIKASI PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI KELAS XI SMKN

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK USIA DINI 4-5 TAHUN DI KELOMPOK A TK PUTRA II SERANG TAHUN AJARAN 2015/2016 Universitas

Kontribusi Komponen-Komponen Kondisi Fisik Terhadap hasil Permainan Woodball Pada Atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Woodball UPI Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Pembelajaran gerak dasar forehand drive dalam permainan bulutangkis melalui permainan lempar shuttlecock pada prosesnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, aktivitas

HUBUNGAN WHOLE BODY REACTION TIME DAN ANTICIPATION REACTION TIME DENGAN KETEPATAN PENGEMBALIAN SERANGAN SMASH PADA PERMAINAN BULUTANGKIS Universitas Pendidikan Indonesia