• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EKSPERIMENTAL TERHADAP PERILAKU MEKANIS BETON AERASI The Experimental Study To The Mechanical Behavior Of Aeration Concrete - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI EKSPERIMENTAL TERHADAP PERILAKU MEKANIS BETON AERASI The Experimental Study To The Mechanical Behavior Of Aeration Concrete - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

53 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. KESIMPULAN

Dari analisis data yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Berat jenis rata – rata beton aerasi yang dihasilkan adalah 0.833 T/m3, sehingga jika dibandingkan dengan beton normal berat jenis yang dapat direduksi adalah 100%

4

2. Kuat tekan rata – rata beton aerasi pada umur 28 hari adalah 0,99 MPa. 3. Rasio kuat tekan beton aerasi adalah sebagai berikut

Berdasarkan tabel diatas, setelah umur 28 hari kuat tekan beton aerasi masih dapat meningkat.

4. Beton aerasi memiliki penyusutan yang sangat besar. Rasio susut antara beton normal dengan beton aerasi adalah 1 : 13

5. Pada umur 28 hari, beton mengalami susut sebesar 2,42 x 10-3, rasio susut antara beton normal dengan beton aerasi pada umur 28 hari adalah 1 : 7.

6. Jika dibandingkan dengan batu bata yang memiliki berat jenis 1,7 T/m3, beton aerasi dapat mereduksi beban sebesar = 100% 51%

7

7. Beton aerasi yang dihasilkan memiliki kuat tekan yang kecil sehingga tidak dapat digunakan sebagai material struktur, dan pada umumnya hanya digunakan sebagai partisi.

Umur

(hari) 0 7 14 21 28 35 42 49 56 60

(2)

54 V.2. SARAN

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran dan masukan kepada para peneliti selanjutnya dan praktisi teknik sipil sebagai berikut :

1. beton aerasi yang memiliki kekuatan yang tidak besar sebaiknya dipakai dengan mengkompositkan dengan material lain sehingga dapat menaikkan nilai manfaat dari penggunaan beton aerasi itu sendiri sehingga penggunaan beton aerasi tidak terbatas sebagai partisi saja tetapi juga dapat dikembangkan sebagai material struktur, misalnya dengan menggabungkannya dengan beton mutu tinggi (High Strength Concrete) atau yang dikenal dengan sandwich panel. Penggabungan beton aerasi sebaiknya dilakukan pada material yang

sama – sama berbahan dasar semen sehingga diperoleh lekatan yang baik antara kedua material.

Referensi

Dokumen terkait

Modulus Elastisitas beton diketahui dari benda uji berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dilakukan pada umur pengujian 56 hari.. tanpa penggunaan fly

Dari hasil pengujian kuat tekan menunjukkan bahwa kuat tekan beton dengan penambahan penggunaan fly ash 50 % sebagai penggati semen dapat meningkatkan kuat

Kualitas agregat menentukan kekuatan tarik beton karena bisa jadi dalam sebuah sampel beton walaupun lekatan antara pasta semen dengan agregat masih kuat tapi bila kekuatan

Pembuatan mix design bertujuan untuk menghitung proporsi yang tepat sesuai dengan data-data bahan dasar yang ada di lapangan, agar dihasilkan beton yang memiliki kekuatan

Pada pengujian kuat tekan beton normal ASTM digunakan spesimen berbentuk silinder dengan perbandingan antara tinggi dan diameter (l/d) adalah 1 : 2, biasanya berdimensi

Suatu campuran beton dengan butir agregat yang kecil memiliki permukaan bidang yang lebih besar dalam setiap satuan berat dibandingkan campuran dengan butir agregat yang lebih

Cara perawatan yang dilakukan terhadap benda uji silinder beton pada penelitian ini adalah dengan merendam benda uji dalam air, sesuai SK SNI M-62- 1990-03.. Perawatan

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan nano material abu sekam padi dan bahan tambah superplasticizer digunakan variasi prosentasi material nano abu sekam padi