• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan mengenai kasus korupsi di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri untuk dibahas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembahasan mengenai kasus korupsi di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri untuk dibahas"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Pembahasan mengenai kasus korupsi di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri untuk dibahas. Hal ini dikarenakan negara Indonesia yang berpenduduk mayoritas beragama Islam akan tetapi tingkat korupsinya sangat tinggi. Korupsi di Indonesia merupakan sebuah kejahatan yang merugikan keuangan negara, menghambat pembangunan, menciptakan kemiskinan, dan memicu tindakan kriminal hingga menggerogoti ketahanan bangsa dan negara di semua bidang. Jika diungkit kasusnya, maka korupsi tidak akan ada habis-habisnya. Yang menjadi duduk persoalannya adalah terletak pada kebobrokan moral manusianya, yang tidak memahami ajaran nilai-nilai agama.

Jika ditinjau lebih lanjut, sebagaimana yang diungkapkan oleh Irfan (2012:5) jaringan korupsi benar-benar telah terajut diseluruh sektor kehidupan dan telah menjangkiti birokrasi dari atas hingga terbawah. Mulai dari lembaga perwakilan rakyat, lembaga militer, perbankan, KPU, organisasi kemasyarakatan, dunia pendidikan, dunia usaha, lembaga keagamaan, bahkan lembaga-lembaga yang bertugas memberantas korupsi, seperti kepolisian, kehakiman dan kejaksaan. Koruptor tetap saja melakukan aksinya karena menyadari bahwa peluang untuk tertangkap dan dihukum mati relatif rendah.

Sejalan dengan hal di atas, mari kita mengingat kembali catatan peristiwa korupsi yang telah terjadi di Indonesia. Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2016 yang diluncurkan oleh Transparency International, sebuah badan anti-korupsi dunia yang berpusat di Berlin, menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-90 dari 176 negara dengan skor 37. (http://ekbis.sindonews.com. diakses pada tanggal 24 oktober 2017 pukul 21.04). Beberapa kasus korupsi yang terjadi di Indonesia yaitu kasus Gayus Tambunan, seorang pegawai negeri sipil di Direktorat Jendral Pajak Kementrian Keuangan Indonesia yang menerima uang dari hasil penggelapan pajak, dalam kasus ini Indonesia mengalami kerugian sebesar 1,7 Triliun ( https://kompasiana.com diakses pada tanggal 25 oktober 2017 pukul 7.31).

(2)

dan APBN 2012 se rta pengadaan laboraturium computer MTs TA 011 di Kementrian Agama. dalam kasus ini Indonesia mengakami kerugian sebesar 3,4 Miliar. ………. Korupsi yang terjadi dalam lini mana pun merupakan hal yang bisa menghancurkan nilai-nilai etika serta norma sosial dan nilai agama, sehingga dapat menjadi prilaku yang mengkorupsi budaya secara bertahap atau sekaligus diterima masyarakat sebagai sesuatu yang wajar, maka di situ telah terjadi korupsi budaya yang kemudian membentuk budaya korupsi. namun yang terjadi adalah mereka yang harusnya menjadi pemberantas korupsi ternyata juga ikut terjun menjadi

koruptor.

Sejatinya pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 tahun 1999 jo.UU No.20 Tahun 2011 pasal 2 ayat (1) dan ayat (2)Tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, disebutkan bahwa dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam dalam ayat (1) dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat dijatuhkan. hal ini mengindikasikan bahwa penegakan hukum di Indonesia tergolong lemah sehingga korupsi yang terjadi semakin merajalela dan tidak menimbulkan efek jera. Di samping itu, sudah bukan rahasia bahwa banyak koruptor yang sudah merampok uang rakyat diberikan hukuman ringan, belum lagi mereka mendapat potongan masa

tahanan dan remisi. Bisa dibayangkan, seorang koruptor sudah dihukum ringan namun di penjara mendapatkan berbagai fasilitas nyaman bak hotel dan dalam waktu singkat sudah dapat menghirup udara bebas. Betapa tumpulnya mata pisau hukum kita. Sebab, salah satu penyebab lemahnya penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi adalah masih rendahnya moralitas aparat penegak hukum. Singkatnya, penegakan hukum hanya bisa dilakukan apabila lembaga-lembaga hukum bertindak profesional, jujur dan menerapkan prinsip good governance.

(3)

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/12/01/132724/korupsi-dan-lemahnya-penegakan-hukum-di-indonesia/

Perasaan kebangsaan dan kebanggaan kita terusik ketika membaca berbagai berita survey yang menempatkan kita sebagai salah satu negara terkorup, sementara negara tetangga kita mempunyai prestasi yang lebih baik.

Islam sebagai agama yang mengajarkan segala sesuatu dalam bidang kehidupan yakni melalui Al-Quran sejatinya telah memberikan larangan terkait praktik menyalahi amanah, sebagaimana termaktub dalam Q.S……

Tujuan penulisan

Tujuan yang hendak dicapai dari penulisan Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Quran ini adalah sebagai berikut.

1. Kajian tentang pemahaman prinsip Al-Quran terhadap perilaku korupsi

2. Mengetahui strategi represif dalam menganggulangi kasus tindak pidana korupsi melalui prinsip yang ditetapkan Al-Quran

3. Merumuskan langkah strategis dalam upaya pencegahan merebaknya kasus korupsi bagi masyarakat Indonesia

Manfaat Penulisan

Manfaat yang ingin diperoleh dari penulisan Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Quran ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Penulis

(4)

b. Sebagai sarana menanamkan kecintaan terhadap nilai-nilai Al-Quran melalui pemahaman secara komprehensive.

2. Bagi Peneliti Lain

a. Sebagai langkah awal untuk melakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam.

b. Sebagai sarana bertukar pikiran dalam rangka mewujudkan masyarakat yang berkarakter Islami

3. Bagi Masyarakat

a. Menjadi salah satu wacana yang memperkaya khasanah pengetahuan ilmu masyarakat

b. Bahan informasi sebagai landasan dalam berperilaku khususnya ketika diberi amanah untuk melakukan sesuatu.

4. Bagi Pemerintah

Karya tulis ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam rangka mewujudkan negara Indonesia yang bebas dari korupsi melalui perbaikan individu masyarakat. Khususnya bagi aparat penegak hukum, para pelaku institusi agar tercipta keadilan bagi masyarakat sebagi tanggung jawab yang harus diperhatikan dan tidak boleh dirugikan ataupun dikhianati.

5. Bagi Institusi Peradilan

Karya tulis ini dapat menjadi bahan pengingat kembali akan pentingnya menjalankan amanah sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah digariskan Al-Quran. Untuk menjalankan tugas sesuai dengan kode etik yang berlaku dan tidak tebang pilih dalam menegakkan keadilan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Meninjau Makna Korupsi dalam Pandangan Al-Quran dan Hadist

(5)

Belanda inilah kata itu turun ke bahasa Indonesia, yaitu korupsi. Secara harfiah korupsi ialah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral.

Sedangkan menurut Irfan (2012:36) baik secara etimologis maupun terminologis korupsi mempunyai arti yang semuanya mengarah kepada keburukan, ketidakadilan, kecurangan bahkan kezaliman yang akibatnya akan merusak dan menghancurkan tata kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa bahkan negara pun bisa bangkrut disebabkan korupsi. Kemudian Saputra dalam Arsyad (2013: 5) korupsi dipahami sebagai suatu tindakan pejabat publik yang menyelewengkan kewenangan untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan kelompok yang mengakibatkan kerugian negara.

Lebih lanjut menurut perspektif hukum Indonesia, definisi korupsi secara gamblang dijelaskan dalam UU No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Di dalamnya dijelaskan bahwa korupsi adalah usaha memperkaya diri atau orang lain atau suatu korporasi dengan cara melawan hukum yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Cuyuf, vol.5.2012.172

Menurut Irfan (2012:93) pada dasarnya penyebutan korupsi secara eksplisit tidak ditemukan Al-Quran, akan tetapi terdapat term-term yang merujuk kepada definisi yang mendekati terminologi korupsi di masa sekarang misalnya, term ghulul (penggelapan), risywah (penyuapan), ghasab (mengambil paksa hak/harta orang lain), khianat, sariqah (pencurian), hirabah (perampokan), almaks (pungutan liar), al-ikhtilas (pencopetan) dan al-ihtihab (perampasan). Mengingat begitu banyaknya term-term korupsi dalam Al-Quran, penulis hanya akan menjelaskan dalam tulisan ini term yang paling mendekati dengan istilah korupsi yakni ghulul (penggelapan), risywah (penyuapan),dan juga khianat.

(6)

Sedangkan menurut Irfan (2012:81) menyatakan makna ghulul yang pada mulanya hanya terbatas pada tindakan pengambilan, penggelapan atau berlaku curang, dan khianat terhadap harta rampasan perang. Akan tetapi dalam pemikiran berikutnya berkembang menjadi tindakan curang dan khianat terhadap harta-harta lain, seperti tindakan penggelapan terhadap harta baitul mal, harta milik bersama kaum muslimin, harta bersama dalam kerja sama bisnis, harta negara, harta zakat, dan lain-lain.

Kamil (2013:284) menyebutkan bahwa dalam bahasa Arab, sebagai sumber bahasa utama Islam, korupsi disebut dengan riswah (suap), fasad (kerusakan) atau ifsad (merusak), ta’affun (membusuk) dan ghulul (berkhianat) meskipun kata yang dipakai dalam bahasa Arab sekarang adalah fasad.

Yang dimaksud dengan korupsi dalam tulisan ini adalah korupsi dalam pengertian tiga tingkat, yaitu tindakan penghianatan terhadap kepercayaan (betrayal of trust), sebagai tindakan korupsi yang paling rendah; tindakan penyalahgunaan kekuasaan, walaupun tidak mendapatkan keuntungan material sebagai tindak korupsi tingkat menengah; dan tindak penyalahgunaan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan material yang bukan haknya, baik untuk diri sendiri, dan keluarga sebagai tindak korupsi yang paling akut yang melewati korupsi tingkat pertama dan kedua.

Terminologi korupsi dalam Al-Quran yang selanjutnya adalah risywah yang berasal dari kata rasya-yarsyu (….) yang berarti upah, hadiah, komisi dan suap. Adapun secara terminologis, Ibrahim et all dalam Irfan (2012:89) risywah adalah sesuatu yang diberikan dalam rangka mewujudkan kemaslahatan atau sesuatu yang diberikan dalam rangka membenarkan yang batil atau menyalahkan yang benar. Sedangkan Mansur bin Yunus Idris al-Bahuti dalam Irfan (2012:90) mengemukakan bahwa jika pihak pertama memberikan sesuatu kepada pihak kedua dalam rangka mencegah pihak pertama agar terhindar dari kezaliman pihak kedua dan agar pihak kedua mau melaksanakan kewajibannya maka pemberian semacam ini tidak dianggap sebagai riswah yang dilarang agama.

Referensi

Dokumen terkait

EFEKTIFITAS FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS TK-A2 DI SLB NEGERI CICENDO KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

pertambangan. Mereka yang membiayai hal ini terdorong oleh keuntungan yang dat diperoleh dari tiap ons akstraksi logam mulia dan harga tinggi pasar emas selama ini

atas segala nikmat cahaya ilmu pengetahuan, kemudahan serta petunjuk yang telah diberikan sehingga dapat terselesaikan dengan baik penulisan tesis dengan Pengujian Keseragaman

EFEKTIFITAS FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS TK-A2 DI SLB NEGERI CICENDO KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang masalah potensi wisata yang terdapat di Pasar Jumat Karanganyar, strategi pengembangan Pasar Jumat Karanganyar, dan

[r]

Hal ini dapat terlihat dari peningkatan pendapatan perbulan masyarakat disekitar perusahaan pertambangan tersebut. Peningkatan pendapatan ini disebabkan oleh adanya

Setelah melaksanakan kegiatan observasi dan orientasi di SMP N 39 Semarang praktikan mendapat pengetahuan dan pengalaman mengenai banyak hal yang berkaitan dengan