• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerusakan Lingkungan akibat kegiatan Pen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kerusakan Lingkungan akibat kegiatan Pen"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU

KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN PENAMBANGAN

MATA KULIAH : AMDAL

DOSEN PENGAMPU : Agus Sudiro M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Mansura

Kelas : B Sore

Nim : 141410075

Prodi : Geograf

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA ( IKIP-PGRI )

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini, saya akan membahas mengenai “Pertambangan”.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Agus Sudiro selaku dosen mata kuliah Analisis Dampak Lingkungan yang telah yang telah memberikan tugas mengenai kerusakan lingkungan. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saran serta kritik yang dapat membangun dari pembaca sangat saya harapkan guna penyempurnaan pada makalah selanjutnya.

Harapan saya semoga makalah ini bisa membantu menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Demikian makalah ini saya buat, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Depok, 5 Januari 2016

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………...

Daftar Isi………...

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang……….. ... B. Rumusan masalah………... C. Tujuan………... D. Manfaat………..

BAB II Pembahasan

A. Kegiatan penambangan………... B. Dampak Aktifitas Penambangan……… C. Solusi Kegiatan Penambangan………..

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan………...

3.2 Saran………....………...

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah, baik itu sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam hayati. Sumber daya mineral merupakan salah satu jenis sumber daya non-hayati. Sumber daya mineral yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Endapan bahan galian pada umumnya tersebar secara tidak merata di dalam kulit bumi. Sumber daya mineral tersebut antara lain : minyak bumi, emas, batu bara, perak, timah, dan lain-lain. Sumber daya itu diambil dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.

Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional, akan tetapi kegiatan–kegiatan penambangan selain menimbulkan dampak positif juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup terutama perusahaannya, bentang alam, berubahnya estetika lingkungan, habitat flora dan fauna menjadi rusak, penurunan kualitas tanah, penurunan kualitas air atau penurunan permukaan air tanah, timbulnya debu dan kebisingan.

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Kegiatan penambangan. 2. Damak aktivitas pertambangan

3. Apakah solusi dari permasalahan tersebut?

C. Tujuan

1. Mengetahui kegiatan penambangan.

2. Mengetahui Dampak aktivitas penambangan 3. Menemukan solusi dari permasalahan tersebut.

D. Manfaat

1. Sebagai penambah wawasan mengenai aktivitas pertambangan 2. Mengetahui dampak akibat kegiatan pertambangan

(6)

BAB II PENBAHASAN

A. KEGIATAN PENAMBANGAN

Usaha pertambangan merupakan kegiatan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam tambang (bahan galian) yang terdapat dalam bumi Indonesia. Pembangunan pertambangan bertujuan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalam negeri, meningkatkan ekspor dan penerimaan negara serta memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja.

Usaha pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, kostruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pasca tambang. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pertambangan bahan-bahan galian dibedakan menjadi 8 (delapan) macam yaitu:

1. Penyelidikan umum, adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi.

2. Eksplorasi, adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh

informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas, dan sumber daya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.

3. Operasi produksi, adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi konstruksi, penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan penjualan, serta sarana pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan.

4. Konstruksi, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan.

(7)

6. Pengolahan dan pemurnian, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu mineral dan/atau batu bara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan.

7. Pengangkutan, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau batu bara dari daerah tambang dan/atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan.

8. Penjualan, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan mineral atau batu bara.

B. DAMPAK AKTIFITAS PERTAMBANGAN

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batu bara, panas bumi, migas).

Dampak dari pertambangan dibagi menjadi dua yaitu, dampak positif dan

b. masyarakat sekitar dapat memperoleh pekerjaan dari pertambangan tersebut. c. Sisi Ekonomi dan Sumber Daya Manusia

Tidak dapat dipungkiri baik secara langsung maupun tidak langsung sebagian besar dengan adanya kegiatan penambangan dan adanya perusahaan pertambangan disuatu daerah akan berdampak secara sistematik pada segi ekonomi masyarakat daerah tersebut.

Hal ini dapat terlihat dari peningkatan pendapatan perbulan masyarakat disekitar perusahaan pertambangan tersebut. Peningkatan pendapatan ini disebabkan oleh adanya penerimaan tenaga Kerja yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional. Meliputi tenaga managerial, teknis tambang, teknis operasional dan tenaga kerja pendukung.

(8)

Kegiatan penambangan oleh perusahaan pertambangan khususnya penambangan bahan-bahan tambang yang pengunaan akhirnya sebagai sumber energi secara langsung akan berdampak pada peningkatan dan mpemenuhan permintaan pasokan energi khususnya didaerah tersebut dan pada daerah lain secara luas.

e. Memacu Pembangunan.

Pembangunan didaerah kegiatan penambangan dan perusahaan pertambangan tentunya akan terus berkembang pesat sejalan dengan kegiatan penambangan itu sendiri. Pembangunan insfrastruktur pendukung kegiatan penambangan itu sendiri tentunya akan memicu peningkatan pembangunan didaerah tersebut guna mendukung kebutuhan perusahaan dan kegiatan penambangan itu sendiri mulai dari segi sosial, kesehatan, perekonomian dan lain-lain.

Seperti diterangkan sebelumnya kegitan penambangan itu sendiri akan merangsang pembangunan perusahaan pengguna dari bahan tambang itu sendiri yang akan berimbas secara berkelanjutan akan kebutuhan insfrastruktur sosial seperti tempat ibadah, ekonomi berupa perbankan dan pasar, serta sarana pendidikan.

f. industri pertambangan merupakan salah satu pandapatan terbesar dari sebuah Negara,

g. industri pertambangan memproduksi sebagian besar kebutuhan manusia di “DUNIA”.

h. industri pertambangan menyiapkan lapangan kerja bagi masyarakat dan mengurangi pengangguran.

i. mengangkat nama Negara di kalangan internasional.

2) Dampak Negatif

(9)

b. Usaha pertambangan dalam waktu yang relatif singkat dapat mengubah bentuk topografi dan keadaan muka tanah (land impact), sehingga dapat mengubah keseimbangan sistem ekologi bagi daerah sekitarnya.

c. Pencemaran akibat debu dan asap yang mengotori udara dan air, limbah air, tailing (ampas buangan) serta buangan tambang yang mengandung zat-zat beracun.

d. Suara bising dari berbagai alat berat.

e. pertambangan yang dilakukan tanpa mengindahkan keselamatan kerja dan kondisi geologi lapangan, dapat menimbulkan tanah longsor, ledakan tambang, keruntuhan tambang dan gempa.

Terganggunya arus jalan umum, konflik lahan hingga pergeseran sosial-budaya masyarakat.

k. Kerusakan lahan bekas tambang.

l. Merusak lahan perkebunan dan pertanian.

m. Membuka kawasan hutan menjadi kawasan pertambangan.

n. Dalam jangka panjang, pertambangan adalah penyumbang terbesar lahan sangat kritis yang susah dikembalikan lagi sesuai fungsi awalnya.

o. Pencemaran baik tanah, air maupun udara. p. Kerusakan tambak dan terumbu karang di pesisir.

q. Banjir, longsor, lenyapnya sebagian keanekaragaman hayati.

r. Air tambang asam yang beracun yang jika dialirkan ke sungai yang akhirnya kelaut akan merusak ekosistem dan sumber daya pesisir laut.

s. Menyebabkan berbagai penyakit dan mengganggu kesehatan t. Sarana prasarana seperti jalan rusak berat.

(10)

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap aktifitas penambangan tentunya akan membawa berbagai dampak-dampak tertentu baik dampak secara positif maupun secara negatif.dibawah ini merupakan Upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh penambang.

 Pendekatan teknologi, dengan orientasi teknologi preventif (control/protective).

 Pendekatan lingkungan yang ditujukan bagi penataan lingkungan sehingga akan

terhindar dari kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan. Upaya reklamasi dan penghijauan kembali bekas penambangan pasir besi dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk malaria.

 Pendekatan administratif yang mengikat semua pihak dalam kegiatan pengusahaan

penambangan untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku (law enforcement)

 Pendekatan edukatif, kepada masyarakat yang dilakukan serta dikembangkan untuk

membina dan memberikan penyuluhan/ penerangan terus menerus memotivasi perubahan perilaku dan membangkitkan kesadaran untuk ikut memelihara kelestarian lingkungan.

 tindakan mencegah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,

dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia agar kualitasnya tidak turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Dalam bentuk, pertama, remediasi, yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).

 Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan

lebih mudah, terdiri atas pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar

 bioremediasi, yaitu proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan

(11)

mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Ketiga, penggunaan alat (retort-amalgam) dalam pemijaran emas perlu dilakukan agar dapat mengurangi pencemaran Hg.

 perlu adanya kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan

Lingkungan atau kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam menyusun kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Sebelum dilaksanakannya, kegiatan penambangan sudah dapat diperkirakan dahulu dampaknya terhadap lingkungan. Kajian ini harus dilaksanakan, diawasi dan dipantau dengan baik dan terus-menerus implementasinya, bukan sekedar formalitas kebutuhan administrasi.

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan

setiap kegiatan pastilah menghasilkan suatu akibat, begitu juga dengan kegiatan eksploitasi bahan tambang, pastilah membawa dampak yang jelas terhadap lingkungan dan juga kehidupan di sekitarnya, dampak tersebut dapat bersifat negatif ataupun positif, namun pada setiap kegiatan eksploitasi pastilah terdapat dampak negatifnya, hal tersebut dapat diminimalisir apabila pihak yang bersangkutan bertanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya alamnya dan juga memanfaatkannya secara bijaksana. Jika dilakukan penelitian secara mendalam, akan banyak sekali dampak buruk dari daya rusak yang disebabkan oleh pertambangan ini.

Jika kita banyak belajar dari kasus-kasus pertambangan yang ada di Bengkulu seperti Batubara, pasir besi di Seluma, dan lain-lain. Mengandalkan pengerukan Sumber Daya Alam (SDA) sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah satu bentuk pemerintahan daerah yang tidak kreatif dan solutif.

(12)

Dalam kegiatan proses produksi, sering terjadi dampak yang ditimbulkan dari produksi tersebut. Dampak yang timbul itu banyak merugikan mahkluk hidup baik manusia, flora, fauna maupun lingkungan hidup. Di balik dampak tersebut, para pelaku produksi sering tidak memperhatikan dan memperdulikan penyebab yang mereka lakukan, mereka hanya memikirkan kepentingan pribadi mereka sendiri untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

Perubahan iklim dan kerusakan ekosistem sekitar tambang akan dapat terjadi jika kegiatan pertambangan tidak segera ditanggulangi dan diantisipasi. Permasalahan yang cukup serius dapat ditimbulkan dikemudian hari seperti terjadinya longsor dan timbulnya lahan kritis ataupun lahan terlantar yang tidak produktif. Eksploitasi besar – besaran dan degradasi lingkungan bekas pertambangan yang berdampak pada kawasan disekitanya dapat mengancam kehidupan makhluk hidup.

Akibat dari penelantaran lahan bekas pertambangan, akan merugikan pemerintah sekitar karena pemerintah harus mengalokasikan anggaran untuk penutupan tambang. Selain itu, pemerintah akan dibebani dengan tanggung jawab untuk mengembalikan lahan – lahan tersebut pada fungsi semula yang produktif, karena lahan bekas tambang dapat menjadi lahan terlantar yang tidak produktif dan memiliki potensi bencana longsor. Jika lahan yang tidak produktif ini ditelantarkan akan memberikan dampak negatif lagi kepada masyarakat yaitu terjadinya peningkatan kemiskinan karena perubahan lahan produktif menjadi tidak prodiktif mengurangi lahan pertanian.

Perlu dilakukannya perencanaan lahan bekas tambang supaya tidak merugikan banyak pihak. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kajian terhadap lahan bekas tambang yang terlantar untuk mengetahui arahan pemanfaatan lahan yang sesuai untuk dilakukan berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh lahan bekas tambang tersebut dan permintaan yang ada agar permasalahan yang terjadi akibat ditelantarkannya lahan bekas tambang dapat diminimalisir.

(13)

Sebaiknya dalam melakukan penambangan kita juga perlu memerhatikan pengelolaan lingkungan agar tidak berdampak buruk. Dengan demikian keuntungan fenesial saja yang kita dapatkan tetapi esehatan juga kita dapatkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pusatmakalah.com/p/kesimpulan-makalah-dampak-penambangan.html

http://aerorobotic.blogspot.co.id/2013/04/lingkungan-pertambangan.html

http://blogriyani.blogspot.co.id/2013/04/tugas-pengetahuan-lingkungan.html

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil yang telah didapat pada tabel 1 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa bentuk kesalahan yang paling dominan ditemukan pada tajuk rencana harian Waspada

Hal ini dikarenakan Proxy war terhadap Suriah diiringi dengan kebijakan konsisten Amerika Serikat yang telah mendominasi energi kaya Timur Tengah, apalagi sejak

Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa fenomenologi adalah suatu aliran yang membicarakan fenomena atau segala sesuatu fenomenologi adalah suatu aliran yang

Pada literatur tersebut dilakukan analisis terhadap jenjang pendidikan, kinerja algoritma yang digunakan, serta hasil dari penelitian untuk mencari informasi berkaitan

faktor-faktor yang berdasarkan hasil dari wawancara survei terbanyak mempengaruhi kinerja karyawan dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang meliputi

NOTIS: Pemilihan sarung tangan spesifik untuk aplikasi khas dan tempoh penggunaan di tempat kerja perlu mengambil kira semua faktor relevan tempat kerja seperti, tetapi tidak terhad

pada penelitian ini data yang digunakan ialah tuturan guru terhadap peserta didik dalam hal menasihati.. Bentuk dan strategi menasihati yang dikaji pada penelitian

Mitra perubahan cukup memahami kebutuhan pasar, sudah mampu melihat persaingan yang semakin ketat, oleh karena itu mitra perubahan menyadari bahwa Bank Jateng