Nurhalida Sartika, 2014
Hubungan Antara Ketaatan Beribadah Dengan Tingkat Kecemasan Matematika Dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Smp Islam Di Kota Palu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
ditemukan:
1. Tidak terdapat hubungan negatif yang berarti antara ketaatan beribadah
dengan kecemasan matematika. Sehingga tidak dapat berlaku secara umum
dugaan bahwa semakin meningkatnya ketaatan seseorang maka kecemasan
matematikanya juga mengalami penurunan tetapi dalam jumlah yang sangat
kecil. Hubungan dua variabel ini kurang erat atau sangat lemah.
2. Terdapat hubungan positif antara ketaatan beribadah dengan hasil belajar
matematika. Sehingga dapat diduga bahwa semakin meningkatnya ketaatan
seseorang dalam beribadah maka hasil belajar matematikanya juga
mengalami peningkatan tetapi dalam jumlah yang kecil.
3. Tidak terdapat hubungan negatif yang berarti antara kecemasan matematika
dengan hasil belajar matematika. Sehingga tidak dapat berlaku secara umum
dugaan bahwa semakin meningkatnya kecemasan seseorang terhadap
matematika maka hasil belajar matematikanya mengalami penurunan dalam
jumlah yang sedikit.
4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kecemasan matematika siswa
berdasarkan tingkat ketaatan beribadah. Sehingga tidak dapat disimpulkan
bahwa siswa yang memiliki ketaatan yang tinggi, kecemasan matematikanya
lebih rendah dari siswa yang ketaatannya sedang . Dari hasil penelitian ini
diperoleh bahwa kecemasan matematika siswa yang ketaatannya tinggi lebih
rendah dari siswa yang ketaatannya rendah. Kecemasan matematika yang
89
Nurhalida Sartika, 2014
Hubungan Antara Ketaatan Beribadah Dengan Tingkat Kecemasan Matematika Dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Smp Islam Di Kota Palu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
5. Terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa berdasarkan tingkat
ketaatan beribadah, sehingga dapat diduga bahwa siswa yang memiliki
ketaatan yang tinggi memiliki hasil belajar matematika yang lebih baik
diabnding siswa yang ketaatannya sedang dan rendah. Dari penelitian ini
diperoleh bahwa hasil belajar matematika siswa yang memiliki ketaatannya
tinggi juga memiliki hasil belajar yang tinggi, begitu pula dengan siswa yang
ketaatannya sedang juga memiliki hasil belajar yang sedang. Hal ini juga
berlaku pada siswa dengan ketaatan yang rendah, hasil belajarnya juga
rendah.
6. Tidak terdapat perbedaan yang berarti pada hasil belajar matematika siswa
berdasarkan tingkat kecemasan matematika, sehingga tidak dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang kecemasan
matematikanya rendah lebih baik dari siswa yang kecemasan matematikanya
sedang. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa, hasil belajar matematika
siswa yang memiliki kecemasan sedang, lebih baik dari siswa yang
kecemasan matematikanya tinggi. Namun siswa kecemasan matematikanya
rendah masih lebih baik dari siswa yang mengalami kecemasan matematika
tinggi.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti ingin
memberikan saran sebagai berikut:
1. Untuk mengatasi permasalahan hasil belajar yang disebabkan oleh kecemasan
matematika, selain memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas guru dan
pihak sekolah perlu mempertimbangkan pembinaan akhlak siswa melalui
ibadah. Melalui pembinaan, diharapkan dapat mengatasi masalah
kecemasaman matematika yang dialami oleh siswa dan meningkatkan
prestasi belajar matematika siswa,
90
Nurhalida Sartika, 2014
Hubungan Antara Ketaatan Beribadah Dengan Tingkat Kecemasan Matematika Dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Smp Islam Di Kota Palu
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2. Perlu penelitian yang lebih mendalam mengenai hubungan ketaatan beribadah
dan kecemasan matematika dengan jenis hasil belajar lain yang lebih spesifik
seperti kemampuan prosedural, kemampuan berpikir kritis dan lain
sebagainya.
3. Perlu perbaikan kualitas instrumen pada penelitian ini agar di masa yang akan
datang dapat digunakan untuk mengukur variabel yang sama tetapi dengan
akurasi data yang lebih baik.
4. Selain perbaikan pada instrumen yang digunakan, pada penelitian berikutnya
perlu dilakukan verifikasi data secara menyeluruh agar memperoleh data yang
akurat.
5. Pada penelitian berikutnya hendaknya perlu mempertimbangkan kondisi
subjek penelitian yang akan diteliti baik dari proporsi jumlah sampel. Jumlah
sampel yang digunakan pada penelitian kedepan hendaknya disesuaikan
dengan sumber daya yang dimiliki peneliti berikutnya agar dapat mengontrol
dan mengantisipasi jika terjadi kondisi yang dapat mempengaruhi keakuratan
data penelitian.
6. Selain itu perlu mempertimbangkan karakter sampel yang digunakan. Sampel
yang digunakan diharapkan dapat mengungkapkan informasi yang sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya agar akurasi data yang diperoleh lebih baik.
7. Untuk penelitian berkaitan dengan kecemasan matematika, perlu dilakukan
pemeriksaan awala terhadap calon responden agar dapat diketahui kondisi