• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar wawancara ( pertayaan dan jawaban ) Respondennya adalah Ibu Diyah Maryatini selaku Marketing Manager Financing Bank Muamalat Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daftar wawancara ( pertayaan dan jawaban ) Respondennya adalah Ibu Diyah Maryatini selaku Marketing Manager Financing Bank Muamalat Indonesia."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

Daftar wawancara ( pertayaan dan jawaban )

Respondennya adalah Ibu Diyah Maryatini selaku Marketing Manager Financing Bank Muamalat Indonesia.

1. Pertayaan:

Seperti yang kita tahu bahwa konsep bagi hasil mempunyai 2 prinsip yaitu prinsip Revenue sharing dan Profit Sharing, dari kedua prinsip bagi hasil tersebut manakah yang lebih cenderung dipakai oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk?

Jawabannya:

bahwa sebenarnya kita tahu bahwa prinsip Bagi hasil itu ada 2 yaitu Revenue Sharing dan Profit sharing yang dimana revenue sharing adalah Penghitungan menurut pendekatan ini adalah perhitungan laba didasarkan pada pendapatan yang diperoleh dari pengelola dana, yaitu pendapatan usaha sebelum dikurangi dengan biaya usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut. Sedangkan Profit Margin adalah ) Penghitungan menurut pendekatan ini adalah hitungan bagi hasil yang berdasarkan pada laba dari pengelola dana, yaitu pendapatan usaha dikurangi dengan biaya usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut. Dan disini memang Bank Muamalat Indonesia Tbk lebih cenderung menggunakan prinsip Revenue sharing yang dimana pendapatan usaha sebelumnya dikurangi dengan beban usaha untuk mendapatkan pendapatan tersebut dalam Revenue sharing, ke dua belah pihak akan selalu mendapatkan bagi hasil, karena

(2)

bagi hasil dihitung dari pendapatan pengelola dana. Sepanjang pengelola dana memperoleh Revenue maka pemilik dana akan mendapatkan distribusi bagi hasil. Ditinjau dari sisi pemilik dana / Bank Muamalat Indonesia Tbk, maka prinsip ini menguntungkan, karena selama pengelola dana/ PT. Lancar memperoleh Revenue maka pemilik dana pasti mendapatkan bagi hasilnya. Tetapi, bagi pengelola dana hal ini dapat memberikan resiko bahwa suatu periode tertentu pengelola dana akan mengalami kerugian, karena bagi hasil yang diterimanya lebih kecil dari beban usaha untuk mendapatkan Revenue tersebut. Disinilah ketidak adilan dapat dirasakan oleh pengelola dana karena terdapat risiko kerugian, pemilik dana terbebas dari risiko kerugian.

2. Pertayaan:

Apakah terdapat perbedaan Neraca Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan Neraca bank Konvensional saat ini?

Jawabanya:

Ada yang berbeda dari Neraca Bank syariah dengan Bank Konvensional yaitu terletak pada “dana syirkah temporer”. Dana syirkah temporer adalah dan pihak ketiga yang di titipkan/diserahkan kepada entitas syariah untuk di kelola tanpa ikatan dari penitipa dana atau dikelola secara bebas sesuai syariah . dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya penyajian dalam neraca mencakup,tetepi tidak terbatas pada,pos-pos aktiva,

(3)

3. Pertayaan:

Dilihat dari sisi keadilan, manakah yang lebih adil diantara Revenue Sharing dan Profit sharing dalam pembagian Bagi hasil dan bila rugi manakah yang lebih terkena kerugian? Pihak pengelola dana / Nasabah atau kah Pemilik dana / PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk?

Jawabannya:

Dalam hal ini apabila pengelola dana/nasabah,mendapatkan laba besar maka pemilik dana/ PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, juga mendapatkan bagian besar, sedangkan kalau labanya kecil maka pemilik dana juga mendapatkan bagi hasil dalam jumlah yang kecil pula, jadi keadilan dalam berusaha betul-betul terwujud. Meskipun dalam profit sharing keadilan dapat di wujudkan, mungkin pemilik dana tidak seratus persen setuju dengan mekanisme tersebut, mana kala pengelola dana menderita kerugian normal sehingga pemilik dana tidak akan mendapatkan bagi hasil, sedangkan dalam bank konvesional deposan/pemilik dana akan selalu mendapatkan bunga walupun bank mengalami kerugian. Kalo hanya di lihat dari aspek ekonomi saja profit sharing kelemahan di bandingkan dengan prinsip bunga/konvensional yang nota bene di harapkan. Untuk mengurangi resiko di tolak nya calon investor yang akan menginpentasikan dana nya maka pengelola dana dapat memberikan porsi bagi hasil lebih besar dibandingkan dengan porsi bagi hasil menurut Revenue Sharing. Untuk mengatasi Ketidak setujuan prinsip Profit Sharing karena adanya kerugian bagi pemlik dana maka prinsip Revenue

(4)

Sharing dapat diterapkan, yaitu bagi hasil yang didistribusikan kepada pemilik dana didasarkan pada Revenue pengelola dana tanpa dikurangi dengan beban usaha untuk mendapatkan pendapatan. Dalam Revenue Sharing, kedua belah pihak akan selalu mendapatkan bagi hasi, karena bagi hasil dihitung dari pendapatan pengelola dana. Sepanjang pengelola dana memperoleh Revenue maka pemilik dana akan mendapatkan distribusi bagi hasil. Ditinjau dari sisi pemilik dana, maka prinsip ini menguntungkan, karena selama pengelola dana memperoleh Revenue maka pemilik dana pasti mendapatkan bagi hasilnya. Tetapi, bagi pengelola dana hal ini dapat memberikan resiko bahwa satu periode tertentu pengelola dana akan menagalami kerugian bagi hasil yang diterimanya lebih kecil dari beban usaha unuk mendapatkan Revenue Tersebut. Di sinilah ketidak adilan dapat di rasakan oleh pengelola dana karna terdapat resiko kerugian, sedangkan pemilik dana terbebas dari resiko kerugian. Jalan ke luar yang dapat di jalankan adalah pengelola dan harus menjalankan usaha dengan prinsip prudent atau usaha penuh kehati-hatian, sehingga dengan Revenue sharing resiko kerugian dapat ditekan sekecil mungkin agar pemilik dana/ Investor tertarik mengivenstasikan dananya pada usaha yang dikelola bank Syariah. Konsep bagi hasil ini banyak diterspksn pada lemabaga bismis syariah, terutama Bank Maumalat Indonesia Tbk, disamping itu, lembaga Bisnis yang lain juga menerapkan konsep bagi hasil tersebut, yaitu pada perusahaan Takaful atau Asuransi yang menerapkan Bagi hasil dalam Investasi Mudharabah atas dana yang dihimpun dari pantnernya. Bahkan, dibidang pertania

(5)

konsep bagi hasil tersebut telah diterapkan sejak dahulu kala dimasyarakat dahulu kala di Masyarakat pertanian Di Indonesia. Jadi, bagi hasil merupakan konsep yang sudah diterima sejak dahulu dalam usaha yang syar’i.

4. Pertayaan:

apakah Pengakuan, Pengukuran dan Pengukapan pembiayaan mudharabah telah sesuai dengan ketentuan PSAK no. 105 ?

Jawabannya:

telah sesuai yang dimana isinya:

1. Penyajian

Bagaimana pengelola dana dan pemilik dana dapat menyajkanm laporan keuanganya, dalam PSAK 105 telah mengatur bahwa:

a. pemilik dana menyajikan investasi mudharabah dalam laporan keuangan sebesar nilai tercatat.

b. pengelola dana menyajikan transaksi mudharabah dalam laporan keuangan:

1. dana syirkah temporer dari pemilik dana disajikan sebesar nilai tercatatnya untuk setiap jenis mudharabah.

2. bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diperhitungkan tetapi belum diserahkan kepada

(6)

pemilik dana disajikan sebagai pos bagi hasil yang belum dibagikan kewajibannya.

2. Pengungkapan

Dalam PSAK 105 telah menagtur tentang pengukapan yang berkaitan dengam mudharabah baik bagi pemilik dana maupun pengelola dana, sperti berikut ini:

a. pemilik dana mengungkapkan hal-hal yang terkait transaksi mudharabah tetapi tidak terbatas, pada:

1. isi kesepakatan utama usaha mudharabah, seperti porsi dana, pembagian hasil

2. rinciaan jumlah investasi mudharabah, dan lain-lain

3. penyisihan kerugian investasi mudharabah selama periode berjalan

4. pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101: penyajian

b. Pengelola dana mengungkapan hal-hal yang terkait transaksi mudharabah tetapi tidak terbatas pada:

a. isi kesepakatan utama usaha mudharabah, seperti porsi dana, pembagian hasil usaha, aktivitas usaha mudharabah dan lain-lain

(7)

b. rincian dana syirkah temporer yang diterima berdasarkan jenisnya

c. penyaluran dana syang berasal dari mudharabah muqqayadah

d. pengungkapan yang diperlukan sesuai dengan PSAK 101 : penyajian laporan keuangan syariah

5. Pertayaan:

apakah pedoman akuntansi syariah dan penerapan PSAK No. 105 telah diterapkan oleh PT Bank Muamalat Indonesia?

Jawabanya:

. Telah sesuai dan telah diterapkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia itu sendiri.

6. Sejak Kapankah PSAK 105 diterapkan pada PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk?

(8)

LAMPIRAN 2

Neraca PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Periode Tahun 2007-2008

(9)
(10)
(11)
(12)

Neraca PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Periode Tahun 2008- 2009

(13)
(14)
(15)
(16)

Neraca PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Periode Tahun 2010-2011

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)

LAMPIRAN 3

Laporan Laba Rugi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Periode Tahun 2007-2008

(22)

Laporan Laba Rugi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Periode Tahun 2008-2009

(23)

Laporan Laba Rugi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Periode Tahun 2010-2011

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas transaksi penyerahan mobil bekas yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak mobil

Koorders tercatat sebagai orang pertama yang menemukan gambut di Indonesia pada tahun 1895, melalui pengamatannya di hutan rawa pantai Timur Sumatera (Noor dan Sarwani,

Perubahan orientasi tentang kajian linguistik dari diakronis menuju ke sinkronis terjadi pada abad ke 19 yang merupakan tonggak dari sejarah linguistik

Dari hasil pemeriksaan dengan perangkat High Performance Liquid Chromatographic (HPLC) ditemukan kandungan residu antibiotika penisilin cukup tinggi hal ini disebabkan karena

Tahapan ini dilakukan Laboratorium Geologi, Jurusan Ilmu Kelautan, FPIK, Universitas Diponegoro.Analisis sedimen meliputi analisa ukuran butir sedimen dasar dengan

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh faktor kepribadian, faktor kognitif dan faktor lingkungan terhadap stres pada pasien hipertensi di Puskesmas Wisata

The bioplastic was produced from sorghum starch as a matrix and combined with filler (sorghum stalk), fiber (E. spinosum) , and plasticizer (glycerol).. Sorghum grain as a raw

Dengan berakhirnya periode masa berlakunya, atau setiap lima tahun, pemegang sertifikat harus disertifikasi ulang oleh Pusat sertifikasi, dengan mengikuti ujian kualifikasi