• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEANEKARAGAMAN JENIS POHON DAN BURUNG DIBEBERAPA AREAL HUTAN KOTA MALANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEANEKARAGAMAN JENIS POHON DAN BURUNG DIBEBERAPA AREAL HUTAN KOTA MALANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KEANEKARAGAMAN JENIS POHON DAN BURUNG

DIBEBERAPA AREAL HUTAN KOTA MALANG SEBAGAI

SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Disusun oleh : RIZAL ISNAINI 201110070311072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

KEANEKARAGAMAN JENIS POHON DAN BURUNG

DIBEBERAPA AREAL HUTAN KOTA MALANG SEBAGAI

SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Disusun oleh : RIZAL ISNAINI 201110070311072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala karunia, kenikmatan, kesehatan, hidayah dan taufiq-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Keanekaragaman Jenis Pohon dan Burung Dibeberapa Areal Hutan Kota Malang Sebagai Sumber belajar Biologi ”. Penulisan skripsi ini digunakan untuk syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Biologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.

Selama proses penyusunan hingga penyelesaian skripsi ini penulis telah banyak memperoleh dukungan, bantuan, bimbingan, arahan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi.

3. Bapak Dr. Sukarsono, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dr.Rr.Eko Susetyarini, MSi. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penelitian serta penyelesaian skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen bersama staf Program Studi Pendidikan Biologi

Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.

5. Ibu Dra.Roimil Latifa, Msi selaku Kepala laboratorium Biologi UMM yang selalu memberikan semangat doa dan Mami Lilik Windariyati yang selalu menasehati serta Bapak Sumaryoto yang selalu Mendoakan

6. Keluarga besar Asisten Lab Biologi angkatan 2011, Endrik,Sely,Rindang, Reni,Elgi,Tika Rifky dan vebrina, Serta Mabak Fitroh,Mas Nanang, Mbak qorry, dan adik-adik asisten Laboratorium Semuanya

(5)

mendengarkan cerita, memotivasi, Mendukung, Mendoakan serta selalu bikin tertawa lepas

8. Teman-Teman group gesrek yang selalu bikin Happy

9. Serta Semua Pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang mendukung terciptanya karya ini

Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada berbagai pihak, serta dapat memotivasi berkembangnya studi dan penelitian lebih lanjut. Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan karya ini.

Malang, September 2015

(6)
(7)

2.2.1 Pengertian Burung ... 12

2.4 Pengembangan Sumber Belajar Berupa Booklet ... 22

(8)

3.5.1 Pengumpulan Data Vegetasi ... 29

3.7 Pembuatan Sumber Belajar Berupa buku Petunjuk Praktikum ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 34

4.1.1 Jenis-Jenis Pohon dan Burung yang ditemukan di Beberapa areal Hutan Kota Malang ... 34

4.2 Hasil Pembahsan ... 65

4.2.1 Jenis-Jenis Pohon dan Burung di Beberpa Areal Hutan Kota Malang ... 65

4.2.2 Nilai Kekayaan Jenis Pohon dan Burung di beberapa areal Hutan Kota Malang ... 66

4.2.3 Indeks Keanekaragaman Jenis Pohon dan Burung di beberapa areal Hutan Kota Malang ... 67

4.2.4 Nilai Kemerataan Jenis Pohon dan Burung di beberapa areal Hutan Kota Malang ... 68

4.2.5 Hasil Korelasi Pearson antara Pohon dan burung ... 70

4.2.6 Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar ... ... 72

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 75

5.2 Saran ... 76

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Hasil Penelitian Burung di Hutan Kota ... 78

Lampiran 2. Data Pohon Hutan Kota ... 86

Lampiran 3. Hasil Analisis Kekayaan Jenis Pohon ... 88

Lampiran 4. Hasil Analisis Kekayaan Jenis Burung ... 94

Lampiran 5. Hasil Korelasi Pearson ... ...109

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Alikodra HS. 1993. Pengelolaan Satwaliar Jilid II. Bogor: Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB.

Adang. 2008. Studi Keanekaragaman Burung di Hutan Kota Buperta Cibubur Jakarta Timur. Skripsi. Program Studi Biologi Fakultas SAINTEK Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

BAPPENAS. 2003. National Biodiversity Action Plan for International

Development. BAPPENAS Jakarta.

Bibby C, Jones M, Marsden S. 2000. Expedition Field Techniques Birds Surveys. London: Expedition Advisor Centre.

Dedy.Dkk, 2006 Keanekaragaman Jenis Pohon dn Burung di Beberapa Areal Hutan Kota Bandar Lampung. Jurnal Managemen Hutan Tropika Vol.XII No : 1-13, Universitas Lampung

Fachrul,Melati Ferianita.2012.Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara

Indriyanto. 2010. Ekologi Hutan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Indriyanto. 2008. Pengantar Budi Daya Hutan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Fatrah, dkk. 2012. Keanekaragaman Jenis Burung di Pulau Panikiang Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Jurnal. Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Makassar.

Heriyanto, N. M., R. Garsetiasih dan P. Setio. 2008. Status Populasi dan Habitat Burung di BKPH Bayah, Banten. Pusat Litbang dan Konservasi Alam, Bogor. Jurnal Hutan dan Konservasi Alam vol V(3), 239-249.

Hernowo JB. 1989. Berita Ornitologi. Media Konservasi. II(02): 57-58

(11)

Kaban, Aronika. 2013. Keanekaragaman Jenis Burung pada Beberapa Tegakan di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi. Departemen Konservasi Sumber Daya Alam, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Lampiran PP RI No.7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa

Leksono Setyo Amin. 2012.Ekologi Pendekatan Deskriptif dan Kuantitatif. Bayu Media , Malang.

MacKinnon J, Phillipps K, van Balen B. 1998. Seri Panduan Lapangan Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Birdlife International Indonesia. Program – Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI Cibinong.

Magurran A.E. 1998. Ecological Diversity and Its Measurement. New Jersey: Princeton University Press

Odum EP.1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga. (terjemahan). Universitas Gajah Mada.

Peterson, R. T. 1980. Pustaka Life. Jakarta: Tiara Pustaka.

PP RI No.7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa

PP RI No. 8/1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.

Sitepu, BP. 2008. Pengembangan Sumber Belajar. Jurnal Pendidikan Penabur No. 11/Tahun ke-7/Desember 2008 ).

Sudjana.1992. Metodologi Statistik. Tarsito.Bandung

(12)

Swastikaningrum, Hening, dkk. 2012. Keanekaragaman Jenis Burung Pada Berbagai Tipe Pemanfaatan Lahan Di Kawasan Muara Kali Lamong, Perbatasan Surabaya- Gresik. Jurnal. Program studi S1 biologi fakultas SAINTEK universitas airlangga Surabaya

Whitten. B. H. Et al., 2000. Buku Saku Pengenalan Jenis Satwa Liar yang

Diliandungi (Aves). Departemen Kehutanan dan Perkebunan Direktorat

Jendral Perlindungan dan Konservasi Alam. Direktorat Perlindungan Hutan dan Kebun. Bogor.

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara yang dilewati garis katulistiwa. Hal ini

menyebabkan Indonesia menjadi negara yang tropis. Negara Indonesia terdiri dari

ribuan pulau yang memiliki keanekaragaman dan biodeversitas yang melimpah.

Kondisi iklim yang cocok menjadikan keanekaragam makhluk hidup dapat

menempati daerah-daerah di kepulauan Indonesia. Banyak makhluk hidup yang

menempati Indonesia, baik fauna maupun flora. (Adang, 2008)

Kekayaaan alam Indonesia telah mendapatkan pengakuan dunia sebagai

negara dengan tingkat biodeversitas kedua tertinggi Setelah Brazil. Dengan

demikian Negara Indonesia disebut sebagai Negara Megabiodiversity dengan

keanekaragaman hayatinya (Heriyanto, 2007).

Vegetasi hutan kota sangat di pengaruhi oleh komposisi pohon yang di

tanam dalam areal hutan tersebut, yang di maksud dengan pohon adalah tumbuhan

yang berkayu yang memiliki batang utama yang tegak menopang tajuk pohon

(Tjitrosoepomo,1993). Dalam ekosistem hutan kota akan di temukan berbagai

macam pohon yang akan menjadi tempat tinggal beberapa burung dan sebagai

sumber makanan, sehingga akan mewujudkan suatu tatanan hutan kota yang

kompolek dengan segala vegetasi yang ada di dalamnya yang saling berinteraksi

satu sama lainnya. Setiap jenis pohon memiliki karakteristik yang berbeda satu

(14)

2

di sekitar pohon tersebut, misalnya pada pohon beringin akan di temukan burung

Pipit, burung Kacamata, sedangkan pada pohon Akasia akan di temukan burung

Prenjak dan burung Cucak. Dalam pengamatan yang dilakukan (Ontario et al.

1990) jenis-jenis burung yang umum dijumpai dibeberapa kota di jawa

diantaranya burung gereja (Passer montanus), Prenjak (Orthotomus ruficeps),

kutilang (Pycnonotus aurigaster), gelatik batu (Parus major), wallet (Collocalia

linchi), ciblek (Prinia familiaris), burung madu (Nectarinia jugularis dan

Anthreptes malaccensis), cucak (Pycnonotus goiavier), dan pipit (Lonchura

leucogastroides).

Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata)

yang memiliki bulu dan sayap. Jenis-jenis burung yang ada di bumi ini begitu

bervariasi, mulai dari burung Kolibri yang memiliki bentuk tubuh paling kecil

hingga burung Unta yang lebih tinggi dari manusia. Diperkirakan terdapat sekitar

8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia (Whitten, 2000).

Menurut Schultze et al. (2004) dan Waltert et al. (2004) dalam Aronika

(2013), penelitian terhadap burung sangat penting karena burung diketahui

menjadi kelompok satwa yang menjadi indikator dalam menjaga keseimbangan

ekosistem.

Kekayaan spesies dan struktur komunitas burung berbeda dari suatu

wilayah dengan wilayah yang lainnya (Karr,1976 dalam Johsingh dan

Joshua,1994). Keanekaan spesies di suatu wilayah di tentukan oleh berbagai

faktor dan mempunyai sejumlah komponen yang dapat memberi reaksi secara

(15)

3

Keanekaragaman spesies kecil terdapat pada komunitas daerah dengan lingkungan

yang Ekstrem seperti daerah kering, tanah miskin dan bekas kebakaran atau

letusan gunung berapi, sedangkan keanekaragaman yang tinggi biasanya terdapat

pada lingkungan yang optimum. (Indriyanto.2101). Dalam Penelitian ini burung-

burung yang diteliti adalah burung-burung Diurnal, yaitu burung yang beraktifitas

pada siang hari, sedangkan burung Nocturnal, yaitu burung yang beraktifitas pada

malam hari tidak dilakukan pengamatan karena keterbatasan alat.

Peran Hutan Kota adalah sebagai tempat untuk ruang tumbuh bagi

berbagai jenis tumbuhan lain (selain pohon), baik perdu, semak, maupun efiphit

sehingga akan memiliki keanekaragaman flora yang tinggi. Kondisi tersebut akan

menciptakan habitat bagi berbagai jenis satwa, khususnya burung, dengan

menyediakan pakan, cover (tempat berlindung), tempat bermain, dan berkembang

biak. Burung perkotaan berperan sebagai pembantu proses ekologis kota,

menekan populasi hama pertanian, membantu penyerbukan, objek wisata kota dan

sarana pendidikan lingkungan (Kehati, 2015).

Dalam ekosistem, burung mempunyai peranan yang cukup penting,

diantaranya adalah membantu mengontrol populasi serangga, membantu

penyerbukan bunga dan pemencaran biji. Burung merupakan salah satu

sumberdaya alam yang memiliki nilai tinggi, baik ditinjau dari segi ekologis, ilmu

pengetahuan, ekonomis, rekreasi, seni dan kebudayaan. Bahkan dapat dikatakan

bahwa burung merupakan satwa liar yang paling dekat dengan lingkungan

(16)

4

sifatnya yang kosmopolit memungkinkan burung dapat dijumpai diberbagai

macam tipe habitat, termasuk diperkotaan (Hernowo, 1989).

Dalam memaksimalkan potensi sumber daya alam khususnya hubungan

korelasi antara jenis pohon dan burung diperlukan suatu bahan sebagai sumber

belajar, Sumber Belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk

memfasilitasi belajar seseorang (Dale, 2014), baik itu orang, pesan, peralatan,

bahan, buku, latar (lingkungan), dan teknik, yang dapat memungkinkan terjadinya

belajar. Sumber belajar menjadi sangat penting karena merupakan media

pembelajaran yang dapat membuat siswa belajar dengan sangat mudah dan

menyenakan, sehingga dapat menambah wawasan pengetahuan siswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dikemukakan bahwa terdapat

hubungan keanekaragaman jenis pohon dan burung yang memiliki peran yang

sangat penting dalam ekosistem hutan kota. Keberadaan jenis-jenis burung

tersebut harus diketahui dan dijadikan bahan sumber belajar bagi siswa-siswa

sekolah baik jenjang SD, SMP dan SMA agar para lulusan sekolah tersebut

menjadi manusia yang peduli terhadap kelestarian lingkungan, sehingga peneliti

mengangkat judul “Keanekaragaman Jenis Pohon dan Burung di Beberapa

(17)

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah jenis-jenis pohon dan burung yang terdapat di beberapa areal

hutan kota Malang ?

2. Bagaimanakah nilai kekayaan spesies jenis pohon dan burung di beberapa

areal hutan kota Malang ?

3. Bagaimanakah nilai indeks keanekaragaman jenis pohon dan burung di

beberapa areal hutan kota Malang ?

4. Bagaimanakah nilai kemerataan jenis pohon dan burung di beberapa areal

hutan kota Malang ?

5. Bagaimanakah korelasi antara keanekaragaman jenis pohon dan burung di

beberapa areal hutan kota Malang ?

6. Bagaimanakah hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber belajar

biologi kelas X pada materi pokok keanekaragaman hayati ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Mengetahui jenis-jenis pohon dan burung yang terdapat di beberapa areal

hutan kota Malang.

2. Mengetahui nilai kekayaan spesies jenis pohon dan burung di beberapa

(18)

6

3. Mengetahui nilai indeks keanekaragaman jenis pohon dan burung di

beberapa areal hutan kota Malang.

4. Mengetahui nilai pemerataan jenis pohon dan burung di beberapa areal

hutan kota Malang.

5. Mengetahui korelasi antara keanekaragaman jenis pohon dan burung di

beberapa areal hutan kota Malang.

6. Mengetahui manfaat hasil penelitian yang di gunakan sebagai sumber

belajar biologi pada materi pokok keanekaragaman hayati.

1.4 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan

Manfaat dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pengetahuan

untuk keilmuan biologi tentang hubungan keanekaragaman jenis pohon

dan burung di beberapa areal hutan kota Malang.

2. Manfaat Praktis

Manfaat Praktis dari penelitian ini yaitu mengembangkan kajian ekologi

tumbuhan dan hewan khususnya tentang hubungan keanekaragaman jenis

pohon dan burung di beberapa areal hutan kota Malang dan manfaat

teoritis bagi peneliti yaitu untuk menambah wawasan keilmuan tentang

keanekaragaman hayati Indonesia.

(19)

7

Hasil penenelitian ini dapat diimplemetasikan sebagai sumber belajar

biologi berupa Buku Jenis-Jenis Burung di Kota Malang

1.5 Batasan Penelitian

Agar penelitian tidak menyimpang dari fokus permasalahan, perlu adanya

batasan penelitian sebagai berikut :

1. Hutan Kota di kota Malang yang di jadikan sampel penelitian adalah

Hutan Kota Malabar, Hutan Kota Velodrom dan Hutan Kota Jalan Jakarta.

2. Kegiatan penelitian di lakukan pada bulan maret tahun 2015.

3. Burung yang diteliti adalah burung-burung Diurnal (Burung Siang),

sedangkan burung Nocturnal tidak diteliti karenaketerbatasan alat

4. Metode Sampling yang di gunakan adalah Metode Cruising atau Jelajah

(Rivaldi, 2013).

1.6 Definisi Istilah

Definisi istilah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hutan Kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon

yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah

negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat

yang berwenang (PP Nomor 63 Tahun 2002).

2. Burung adalah salah satu hewan vertebrata atau mempunyai tulang

belakang yang memiliki bulu dan sayap digunakan untuk terbang biasanya

(20)

8

3. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mengandung informasi yang

dapat memfasilitasi pemelajar memperloleh informasi yang diperlukannya

Referensi

Dokumen terkait

Lebih lanjut berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005), stimulasi verbal yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kemampuan bicara

TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN PERKAWINAN BAGI MEREKA YANG BERBEDA AGAMA.. (Studi Kasus Di Pengadilan

Pada Gambar 2 Di atas terlihat jelas bahwa terdapat interaksi atau berasosiasi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal matematis siswa, sehingga pada

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Dari data yang diperoleh, penulis menemukan permasalahan yang ada Bengkel Las Stenless belum melakukan pengklasifikasian antara biaya bahan baku langsung dan bahan baku penolong, Biaya

Sedangkan penelitian di Indonesia oleh Siregar dan Utama (2005) menemukan bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan menggunakan natural logaritma nilai pasar ekuitas perusahaan

Dari hasil percobaan menunjukan bahwa nilai stabilitas campuran AC-WC dengan tambahan LDPE cenderung menurun dengan bertambahnya kadar aspal hal ini disebabkan semakin

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun secara parsial current ratio, debt ratio, net profit margin, dan return on equity berpengaruh terhadap