• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI RUMAH YATIM DALAM MENINGKATKAN PENGHIMPUNAN ZAKAT INFAQ SEDEKAH DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS RUMAH YATIM KOTA MEDAN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI RUMAH YATIM DALAM MENINGKATKAN PENGHIMPUNAN ZAKAT INFAQ SEDEKAH DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS RUMAH YATIM KOTA MEDAN)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI RUMAH YATIM DALAM MENINGKATKAN

PENGHIMPUNAN ZAKAT INFAQ SEDEKAH DI KOTA

MEDAN (STUDI KASUS RUMAH YATIM KOTA

MEDAN)

Strategy Of Rumah Yatim In Improving Zakat Infaq Alms Collection In Medan (Case Study In Rumah Yatim Medan)

Siti Wulan Sari1, AlimMurtani2, M.AbrarKasmin Hutagalung3 1,2

Universitas Potensi Utama, K.L. Yos Sudarso KM 6,5 No. 3A Tj. Mulia – Medan. 3

Ekonomi SyariahUniversitasPotensiUtama Email:

1

ssarisitiwulan@gmail.com,alimmurtani@gmail.com2muhammadabrarkasminhutagalung@gmail.com3

ABSTRAK

Rumah Yatim adalah sebuah lembaga yang menjadi mediator dan fasilitator dalam membantu para yatim dan dhu'afa mendapatkan haknya agar bisa menjalani hidup dan pendidikan yang lebih layak ditempat mereka berada saat ini.Rumah Yatim berfokus pada penghimpunan Zakat Infaq Sedekah Wakaf dan Hibah.Pada tahun 2016 secara global Rumah Yatim telah menghimpun dana sebesarRp 74,464,462,800,- meningkat 18% dibandingkan pada jumlah penghimpunan pada tahun 2015 sebesarRp. 61.329.262.923,-. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk meneliti strategi– strategi yang dilakukan dalam meningkatkan penghimpunan Zakat Infaq dan Sedekah (ZIS) dan meneliti apa yang menghambat dalam meningkatkan penghimpunan ZIS. Pada penelitian ini peneliti memilih objek penelitian yaitu Rumah Yatim Medan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat lapangan yaitu penelitian yang memperoleh informasi dan data-data dari lapangan kemudian dianalisa lebih lanjut dan disimpulkan. Terdapat beberapa sumber dalam penelitian ini yang pertama adalah melakukan wawancara dengan informan yaitu Kepala Cabang Rumah Yatim Medan, dan sumber lainnya adalah seperti buku, jurnal, al-quran, dan hadis yang bersangkutan dengan judul penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan strategi dalam meningkatkan penghimpunan ZIS ada tiga cara yang pertama adalah strategi pelayanan, dengan memberikan pelayanan penjemputan dana ataupun dapat memberikan dana melalui platform online seperti tokopedia, bukalapak, link aja, ovo, dan lainnya. Yang kedua adalah strategi promosi dengan cara melakukan kampanye mengenai zakat, memberikan edukasi, sosialisasi dan pelatihan dan pemahaman ke sekolah-sekolah maupun lembaga. Strategi promosi yang dilakukan harusnya lebih ditingkatkan karena salah satu faktor yang menghambat peningkatan penghimpunan dana secara maksimal adalah mayoritas masyarakat tidak begitu paham dan mengerti bagaimana berzakat, masyarakat juga banyak yang belum paham berzakat infaq dan sedekah melalui lembaga dan image sebuah lembaga amil zakat belum sampai kepada masyarakat. Dan yang ketiga adalah strategi program dengan 7 program unggulan diantaranya program pendidikan, program dakwah, program ekonomi, program kesehatan, program kemandirian yatim dan dhuafa, program pendayagunaan, dan program kemanusiaan. Strategi program dilakukan untuk memberikan informasi secara jelas dan transparan kepada donatur mengenai pengalihan dana yang telah dihimpun oleh Rumah Yatim. Kata Kunci : Strategi, Rumah Yatim, Penghimpunan, Zakat, Infaq, Sedekah

(2)

ABSTRACT

Rumah Yatim is an institution that became mediator and facilitator in helping orphans and Dhu'afa get their right to be able to live a more decent education and their place is currently focused on raising now. Rumah Orphans Charity Donation Endowment and Zakat Hibah.Pada 2016 globally Rumah Yatim had raised sebesarRp 74,464,462,800, - an increase of 18% compared to the amount of the collection in 2015 sebesarRp. 61,329,262,923, -. This study is a qualitative study to examine the strategies undertaken to improve the collection of Zakat Infaq and Alms (ZIS) and examine what is holding in improving the collection of ZIS. In this study, the researchers chose the object of study, namely Rumah Yatim Medan. This study used qualitative research methods that are field research that obtaining information and data from the field and then be further analyzed and summarized. There are several sources in this study is the first conducted interviews with informants Branch Medan Rumah Yatim, and other sources is like a book, a journal, al-quran and hadith concerned with the title of this research. These results indicate a strategy to improve the collection of ZIS there are three ways the first is the service strategy, by providing services or pick up funds to provide the funds through online platforms such as Tokopedia, bukalapak, link wrote, OVO, and more. The second is the promotion strategy by carrying out a campaign about charity, providing education, socialization and training and understanding to schools and institutions. Promotion strategies undertaken should be increased because one of the factors that hinder the increase in fund-raising to the maximum are still many people who do not know and understand how the tithe, many people also do not understand tithe infaq and charity through institutions and image of an institution of zakat has not reached to the public. And the third is the program strategy with 7 flagship programs such as education programs, program propaganda, economic programs, health programs, programs of orphans and poor self-reliance, empowerment programs, and humanitarian programs. The program strategy is done to provide clear and transparent information the donors regarding the transfer of funds that have been collected by Rumah Yatim.

Keywords : Strategy, Rumah Yatim, Raising, Zakat, Infaq, Dole 1. PENDAHULUAN

Zakat sebagai dasar prinsipil untuk menegakkan struktur sosial Islam, zakat bukanlah derma atau sedekah, zakat merupakan perintah Allah yang harus dilaksanakan. Untuk itulah, Allah SWT menetapkan adanya rukun Islam yang merupakan kewajiban dan harus dipatuhi oleh setiap manusia. Pada hakikatnya kelima rukun Islam merupakan saran pembersih dan penyucian bagi manusia.[1] Infaq berbeda dengan zakat, infaq merupakan pemberian yang tidak ada nishabnya sedangkan zakat sebaliknya. Besar kecilnya sangat bergantung kepada keuangan dan keihlasan dalam memberi, yang terpenting adalah hak orang lain yang ada dalam harta kita sudah dikeluarkan.[2]

Zakat bisa berperan dalam pencegahan terhadap penumpukan kekayaan pada segelintir orang saja dan mewajibkan orang kaya untuk mendistribusikan harta kekayaannya kepada sekolompok orang fakir dan miskin. Maka, zakat juga berperan sebagai sumber dana yang potensial untuk mengentaskan kemiskinan. Akan tetapi, zakat belum dapat berfungsi secara optimal sebagai instrumen pemerataan dan pengentas kemiskinan dikarenakan pengetahuan masyarakat terhadap harta yang wajib dikeluarkan zakatnya masih terbatas. [3]

Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim sebesar 207.176.162 jiwa. Menurut ketua BAZNAS, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, CA, pada tahun 2018, pengumpulan ZIS secara nasional yang masih dalam proses perhitungan, diperkirakan bisa melampaui target 8 triliun. Meski demikian, jumlah tersebut hanyalah 3.5% saja dari perkiraan potensi zakat nasional 2018 sebesar 1,57% PDB atau sekitar Rp. 230 triliun. Hal ini mempengaruhi kegiatan penyaluran zakat yang tidak tersalur secara maksimal.Salah satu lembaga swadaya masyarakat yang memfokuskan pada pengelolaan zakat, infaq, shodaqoh, adalah rumah yatim. Rumah yatim sendiri

(3)

memiliki 41 cabang dari 13 Provinsi di Indonesia dan 1 cabang di Negara Turki. Pada tahun 2016 rumah yatim menghimpun dana sebesar Rp 74.464.462.800 meningkat 18% dibanding di tahun 2015 yang menghimpun dana sebesar Rp. 61.329.262.923 dengan jumlah donatur pada tahun 2016 adalah 372.246 orang.

Potensi zakat di Sumatera Utara sebenarnya sangatlah besar. Apalagi melihat jumlah penduduk muslim diperkirakan mencapai 8.579.830 jiwa. Namun belum mampu tergali secara maksimal dan berkontribusi banyak untuk sesama. Dari data yang diterima, target Sumatera Utara untuk mengumpulkan zakat pada tahun 2018 sekitar Rp 60 Miliar, sedangkan yang tercapai sebesar Rp 20 Miliar.[4] Hanya sekitar 33% dari target yang tercapai. Hal ini dikarenakan muzakki tidak semuanya menyalurkan zakatnya melalui badan maupun lembaga yang menhimpun dana zakat yang ada di kota Medan.

Melihat potensi zakat yang sangat besar maka disini Rumah Yatim Kota Medan mencoba untuk menyusun strategi dalam upaya meningkatkan minat muzakki untuk berzakat, infaq, sedekah. Sebab jika jumlah wajib zakat di Kota Medan meningkat maka dengan otomatis jumlah muzakki yang menyalurkan zakatnya ke lembaga amil zakat juga ikut bertambah. Dari permasalahan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Strategi Rumah Yatim Dalam

Meningkatkan Penghimpunan Zakat Infaq Sedekah di Kota Medan (Studi Kasus Rumah Yatim Kota Medan).”

2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dimulai hingga bulan September 2019. Penelitian ini dilakukan tepatnya di Rumah Yatim Kota Medan.

2.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat lapangan. Sumber utama penelitian ini adalah penelitian langsung ke lapangan (RumahYatim Cabang Kota Medan). 2.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pengelola ataupun Kepala Cabang Rumah Yatim Kota Medan 2.4 Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya, sumber data terbagi atas sumber data primer dan sekunder.

1.Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara berinteraksi secara langsung antara peneliti dengan sumber data. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala cabang Rumah Yatim Kota Medan.

2. Sumber Data Sekunder

sumber data yang diperoleh dari literature, jurnal, atau data-data yang berkaitan dengan penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu Al-Quran, hadis, buku-buku fiqh yang terkait terhadap zakat, infaq, sedekah.

2.5 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data 1. Wawancara

Dalam hal ini, peneliti melakukan tanya jawab atau wawancara secara langsung kepada Kepala Cabang Rumah Yatim Kota Medan.

(4)

Dokumentasi dalam hal ini melakukan pencarian data yang mengenai hal-hal seperti catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah kabar, majalah, prasasti, notulen, raport, leger, dan sebagianya. Teknik ini digunakan untuk memperoleh keterangan dan informasi dari studi kepustakaan yang berupa buku-buku, jurnal dan sumber lainnya

2.6 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengelolahan Data

Kegiatan pengolahan data merupakan kegiatan penting dalam penelitian sebelum proses penelitian berakhir. Suatu data yang telah diolah secara baik pada akhirnya dapat digunakan di dalam proses analisis dan interpretasi lebih lanjut, sehingga dapat dijadikan dasar kuat untuk pembuktian masalah.

Dalam pengolahan data ada beberapa langkah pokok yang harus dilakukan, yaitu : a) Editing

Editing adalah kegiatan untuk meneliti kembali rekaman hasil penelitian atau catatan data yang telah dikumpulkan oleh pencari data dalam suatu penelitian.

b) Classifiying

Di dalam proses pengolahan data coding/classifiying dapat diartikan sebagai usaha untuk mengklasifikasikan data menurut jenis-jenisnya. Data yang diperoleh dalam pengumpulan data yang terdiri dari hasil wawancara dan observasi diklasifikasikan agar mudah untuk di analisis dan disimpulkan.

c) Verification

Verification diperlukan untuk peninjauan kembali perihal kegiatan yang dijalankan sebelumnya sehungga hasilnya benar-benar tidak meragukan. [5]

2. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mendeskripsian data dan penyusunan transkip wawancara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tahap ini peneliti harus mendeskripsikan suatu obyek, fenomena, atau setting sosial yang akan dituangkan dalam tulisan yang bersifat naratif. Arti dalam penulisannya data dan fakta yang dihimpun dalam berbetuk kata atau gambar daripada angka dan berisi kutipan-kutipan data (fakta) yang diungkap di lapangan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan di laporannya.[6]

2.7 Teknik Pengecekan Keabsahan Data

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, digunakan untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian yang mengatakan tidak ilmiah.[7]

Uji keabsahan data dapat dilakukan dengan 4 metode yaitu: 1. Uji Kredibilitas

Uji Kredibilitas terhadap data hasil penelitian yang disajikan oleh penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan sebagai berikut:

a. Perpanjangan Waktu Pengamatan

Apabila mendapati data yang diperoleh kurang sesuai dengan sumber data asli ataupun dengan sumber data lainnya peneliti dapat melukan pengamatan lagi hingga mendapat data yang sebenarnya.

b. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

(5)

c. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber,berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian triangulasi dapat dibagi menjadi triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi waktu, penjelasannya sebagai berikut:

1) Triangulasi Sumber 2) Triangulasi Metode 3) Triangulasi Waktu

d. Menggunakan Bahan Referensi

Bahan referensi yang dimaksud adalah adanya pendukung untuk membuktikan data-data yang telah ditemukan oleh peneliti.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Deskripsi Hasil Penelitian

Setelah melakukan wawancara kepada Kepala Cabang Rumah Yatim Medan, peneliti berhasil memperoleh hasil penelitian sebangai berikut :

1. SejarahRumahYatim

Berawal pada tahun 1997, seorang pria bernama Abdullah meninggal dunia, akibat penyakit yang di deritanya sudah akut membuat beliau meninggalkan seorang istri dan empat buah hatinya yang masih anak-anak. Kondisi tersebut membuat sekelompok orang yang ada disekitarnya prihatin. Kemudian ada sekelompok orang yang tegerak untuk membantu mereka, meskipun dengan keterbatasan yang dimiliki oleh kelompok tersebut, mereka mencoba untuk menyisihkan apa yang mereka punya untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu Zainah beserta anak-anaknya yang sedang mengalami kondisi sulit. sekolompok orang tersebut mengontrak sebuah rumah sederhana untuk dapat ditinggali ibu Zainah sekeluarga dan melakukan upaya agar anak-anaknya dapat bersekolah sebagaimana layaknya. Tanpa diduga, orang-orang yang tinggal di sekitar rumah yang dikontrak oleh kelompok tersebut menaruh perhatian dan menunjukan rasa simpatunya atas apa yang kelompok tersebut lakukan. Mereka dengan sukarela memberikan sumbangsihnya kepada anak-anak yatim yang diasuh. Seiring dengan waktu berjalan, para dermawan yang disekitarpun ikut berbagi dan peduli terhadapa anak-anak yatim tersebut.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan anak-anak yatim dan terus bertambahnya permintaan dari anak –anak yang lain untuk diasuh, akhirnya mereka terinspirasi utnuk membentuk sebuah Lembaga formal yang dapat lebih baik lagi dalam usaha memberikan yang baik bagi anak-anak yatim dan dhuafa. Pada tahun 2006, lahirlah sebuah yayasan sosial bernama Rumah Yatim-Arrohman Indonesia yang bertujuan menampung dan mengasug anak-anak yatim yang tinggal di daerah Bandung dan sekitarnya. Hingga saat ini, Rumah Yatim teah menjadu sebuah institusi sosial yang professional dan legal mencoba memberikan pelayanan dan pengasuhan terbaik untuk anak-anak yatim dan dhuafa agar mereka tidak kehilangan kawalan dalam meraih masa depan yang lebih baik dan cemerlang.

2. Visi dan Misi RumahYatim Visi

Menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional yang mampu mewujudkan peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) umat yang terunggul dalam penerimaan, pengadministrasian, penyaluran dana ZISWAHIB di Indonesia.

Misi

1. Membantu untuk meningkatkan kualitas Pendidikan umat 2. Membantu untuk meningkatkan kesehatan umat.

(6)

3. Membantu untuk meningkatkan kualitas ekonomi umat.

4. Menjadi sebuah Lembaga Amil Zakat terunggul dalam penerimaan, pengelolaan dan penyaluran dana ZISWAHIB.

b. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Strategi Penghimpunan

Adapun strategi Rumah Yatim dalam meningkatkan penghimpunan zakat, infaq,sedekah, adalah sebagai berikut :

a. Strategi Promosi

Dalam strategi promosi, Rumah Yatim memanfaatkan sarana teknologi yang semakin berkembang, salah satunya adalah media elektronik seperti iklan, instagram, facebook, twitter, line, whatsapp, dll. Tidak hanya melalui media promosi tetapi juga dilakukan secara lapangan dengan cara seperti mengakampanyekan zakat, memberikan edukasi, sosialisasi, pelatihan dan pemahaman mengenai zakat ke sekolah ataupun ke lembaga-lembaga.

b. Strategi Pelayanan

Dalam strategi pelayanan, Rumah yatim menciptakan beberapa solusi agar tidak menghalangi kesempatan untuk berzakat, infaq, sedekah ditengah kesibukan para msutahik. Pelayanan yang diberikan yaitu, zakat, infaq, sedekah dapat dilakukan secara online melalui website Rumah Yatim, transfer bank sesuai akad, kotak amal ditempat umum, melalui platform online seperti tokopedia, bukalapak, kitabisa.com, gopay, ovo, link aja dan layanan penjemputan dana terhadap para mustahik.

Dana yang dihimpun di cabang dikumpulkan ke kantor pusat Rumah Yatim , lalu pusat akan mengatur berapa dana yang akan disalurkan kepada masing-masing cabang. Dengan alasan untuk memudahkan dalam mengkontrol semua anggaran yang disalurkan.

c. Strategi Program

Dalam meningkatkan penghimpunan ZIS strategi program ini dilakukan untuk memberikan informasi secara jelas dan trasnparan kepada donatur mengenai pengalihan dana yang telah di himpun oleh Rumah Yatim. Program-program nya adalah sebagai berikut :

1) Program kemanusiaan a) Bantuan Peduli Sesama

Adalah sebuah program bantuan dalam upaya menangani masalah-masalah tragis dari kaum dhuafa, baik dari sisi kesehatan maupun pada kondisi darurat tertentu, dengan tujuan untuk membantu menghilangkan beban mereka secara tuntas. b) Bantuan Bencana

Adalah sebuah program kepedulian yang ditujukan kepada korban-korban yang mengalami bencana, baik bencana alam maupun akibat bencana peperangan. 2) Program Kemandirian Yatim dan Dhuafa

a) Pendidikan Yatim dan Dhuafa

Adalah sebuah program untuk pemenuhan kebutuhan Pendidikan yatim dan dhuafa baik pendidikan formal maupun nonformal dan juga meliputi beberapa kebutuhan.

(7)

b) Kesehatan Yatim dan Dhuafa

Adalah sebuah program pemberian layanan kesehatan baik yang bersifat konsumtif maupun tindakan untuk mencegah ataupun mengurangi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

c) Pengembangan potensi anak

Adalah sebuah program yang mendukung pengembangan potensi anak salah satunya adalah bimbingan belajar.

d) Pemenuhan Nutrisi/Gizi bagi Yatim dan Dhuafa

Adalah sebuah program untuk memenuhi kebutuhan pangan anak yaitu berupa pemberian asupan makanan yang baik dan sesuai usia dan tumbuh kembang anak. e) Pemenuhan Sandang Yatim dan Dhuafa

Adalah sebuah program untuk memenuhi pakaian yang layak pakai untuk para yatim dan dhuafa.

f) Operational Asrama

Program pemenuhan kebutuhan penyelenggaran asrama baik yang bersifat regular (iuran listrik, PAM, telpon, dll) ataupun yang bersifat non regular.

3) Program Dakwah a) Santunan Da’i

Adalah sebuah program dari rumah yatim untuk kesejahteraan para ustadz/ustadzah dan guru ngaji yang telah mewakafkan diri dan waktunya demi melakukan dakwah dan pembinaan umat.

b) Bantuan Masjid dan Madrasah

Adalah sebuah program untuk meningkatkan pengembangan, pembangunan masjid-masjid dan madrasah-madrasah yang dimana sebagai sarana pendidikan dan pembinaan umat.

c) Bantuan Al-Qur’an dan Kitab

Adalah program bantuan dalam pengadaan Al-qur’an untuk memenuhi kebutuhan dakwah dan untuk meningkatkan kualitas umat.

4) Program Pendidikan a) Sarana Pendidikan

Adalah sebuah program bantuan untuk memenuhi sarana dan prasarana pendidikan baik berupa uang tunai maupun barang yang ditentukan dan berkesesuaian dengan kebutuhan penunjang kegiatan belajar siswa.

b) Beasiswa Dhuafa

Adalah sebuah program bantuan dalam bentuk biaya pendidikan untuk anak usia sekolah yang mengalami kendala dari sisi finansial yang dapat mengancam terjadinya putus sekolah.

c) Beasiswa Kuliah

Adalah sebuah program bantuan dalam bentuk dana pendidikan bagi siswa berprestasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi yang sudah ditentukan kriteria universitas dan jurusannya

d) Beasiswa Guru

Adalah sebuah program dalam bentuk bantuan biaya kuliah kepada guru dengan kriteria tertentu dengan tujuan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para guru.

e) Bimbel untuk Dhuafa

Adalah sebuah kegiatan bimbingan belajar secara intensif untuk para pelajar terpilih dengan kriteria tertentu.

(8)

Adalah sebuah program dalam bentuk kegiatan pendidikan dari Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas yang ditetapkan sesuai dengan standar kurikulum Dinas Pendidikan yang dipadukan dengan kurikulum berbasis Keluhuran islam dan pengembangan ilmu pengetahuan modern.

g) Rumah Qur’an

Adalah sebuah program pendidikan untuk peningkatan pengetahuan dan membentuk karakter anak melalui pendidikan Al Qur’an dengan mengimplementasikan kegiatan utamanya berbasis Tahsin

5) Program Ekonomi

Dalam Program ini setiap petani ataupun peternak diberikan bantuan modal usaha dan sarana usaha yang diiringi pendampingan dan pelatihan usaha dengan harapan dapat membantu peternak dan petani mandiri melakukan kegiatan dibidangnya dan menaikkan taraf perekonomian keluarga. Berikut adalah bidang-bidang dalam program ekonomi. a) Bidang peternakan

b) Bidang Pertanian c) Bidang Perkebunan d) Bidang Perikanan e) Bidang Insdustri Kreatif f) Bidang Enterpreneur 6) Program Pendayagunaan

a) Bantuan Biaya Hidup

Sebuah program bantuan dalam bentuk tunai yang ditujukan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup mustahik dan keluarganya.

b) Pemberian Sembako

Sebuah program bantuan dalam bentuk konsumtif untuk kaum dhuafa dengan tujuan membantu meringankan beban ekonomi dan kebutuhan rutin bahan pokok.

c) Bantuan Sarana Publik

Sebuah program bantuan dalam bentuk memenuhi sarana dan prasarana yang diharapkan bermanfaat untuk umum

d) Kemitraan

Sebuah program kerja sama dengan lembaga lain seperti Madrasah Dinniyah, Pesantren dan Lembaga Sosial Pengasuhan Anak yang masih dalam taraf pra sejahtera.

7) Program Kesehatan a) Pengobatan Gratis.

Sebuah program bantuan kesehatan dalam bentuk dana operasional untuk pengobatan, penggantian obat dan bantuan alat penunjang kesehatan.

b) Penyuluhan Kesehatan

Sebuah program dalam bentuk yang memberikan sosialasi kesehatan kepada masyarakat berupa edukasi dan penyuluhan kesehatan mengenai penyakit-penyakit tertentu beserta cara untuk mencegahnya.

c) Transportasi Ambulan

Sebuah program dalam bentuk memberikan pelayanan tanggap darurat dalam bentuk pemenuhan kebutuhan transportasi dalam upaya penanganan kasus kesehatan dan kematian bagi kaum dhuafa.

(9)

Sebuah program dalam bentuk pemberian layanan kesehatan bagi para dhuafa sehingga diharapkan dapat menangani masalah kesehatan dan meringankan biaya pengobatan para dhuafa.

e) Operasional Klinik

Sebuah program dalam bentuk pemenuhan kebutuhan operasional klinik seperti kebutuhan obat-obatan, kebutuhan penunjang pengobatan, iuran gaji para dokter, listrik, air dan tim medis lainnya.

Rumah Yatim masih menjalankan beberapa program lain, salah satunya adalah Infaq Shadaqoh terikat atau yang biasa disebut Ifso Terikat. Ifso terikat ini seperti program orang tua asuh dimana Infaq Shadaqahnya Muzakki diberikan kepada Mustahik tertentu. Program ini disebut program One on One atau Triple O. Rumah yatim sebagai fasilitator yang menghubungkan antara muzakki dan mustahik tersebut.Dana yang diberikan muzakki untuk program Triple O ini akan disalurkan kepada anak asuhnya tanpa dicampur dengan dana lainnya. Dana tersebut hanya berfokus kepada anak asuk dari muzakki tersebut.

Tabel 1. Rekap Data Kunjungan Donatur LAZ Rumah Yatim Cabang Sumatera Utara Berdasarkan Akad

Berdasarkan tabel kunjungan diatas, telihat bahwa total keseluruhan donatur di Rumah Yatim meningkat di tahun 2016 hingga 2018. Pada awalnya di tahun 2016 donatur zakat sebanyak 603 orang, Ifso Terikat 301 orang dan Ifso Umum sebanyak 2.393 orang. Pada tahun 2017 donatur zakat sebanyak 671 orang, Ifso Terikat 308 orang dan Ifso Umum 2.487 orang. Pada Tahun 2016 dan 2017 donatur melakukan kunjungan untuk melakukan zakat, infaq, sedekah hanya di cabang Setia Budi saja. Namun di tahun 2018 terdapat kenaikan kunjungan donatur, tidak hanya berzakat infaq sedekah dicabang setia budi tetapi juga ada Dwi Kora dengan masing- masing jumlah donaturnya adalah di cabang setia budi donatur zakat sebanyak 901 orang, Ifso Terikat 885 orang, Ifso Umum 2.558 orang dan di cabang Dwi Kora donatur zakat sebanyak 169 orang, Ifso Terikat 335 orang, Ifso Umum 345 orang.

2. Penghambat Meningkatkan Penghimpunan Zakat, Infaq, Sedekah pada Rumah Yatim Cabang Medan.

Berdasarkan wawancara Bersama Bapak Dasep Hardiyatman, selaku Kepala Cabang Rumah Yatim Medan pada tanggal 13 September 2019 meskipun strategi yang dilakukan menghasilkan peningkatan penghimpunan ZIS tetapi masih dapat ditemui beberapa hambatan yang ditemukan Rumah Yatim dalam meningkatkan penghimpunan zakat, infaq, sedekah secara maksimal yaitu:

a. Ketika mengkampanyekan zakat kepada masyarakat banyak hal tentang zakat yang belum di pahamidan di mengerti.

b. Banyak masyarakat yang belum paham berzakat, infaq, sedekah melalui Lembaga c. Image Lembaga belum sampai ke masyarakat.

(10)

4. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian di atas mengenai strategi Rumah Yatim dalam meningkatkan penghimpunan Zakat Infaq Sedekah di Kota Medan maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Rumah Yatim dalam strategi meningkatkan penghimpunan dana memiliki 3 strategi yaitu yang pertama strategi program yang terdiri 7 program utama yaitu program kemanusiaan, program kemandirian yatim dan dhuafa, program dakwah, program pendidikan, program ekonomi, program pendayagunaan, dan program kesehatan. Selain program tersebut dalam program Infaq shadaqah terdapat salah satu program yang bernama Ifsoh terikat. Yang kedua strategi pelayanan jemput dana terhadapat donatur atau muzakki dan dapat melalui secara online seperti website, transfer bank dan platform online lainnya. Yang ketiga adalah strategi promosi yang dilakukan melalui dengan memanfaatkan saran teknologi seperti iklan, instagram, facebook, twitter, line, whatsapp dll, dan juga melalui melakukan kampanye zakat. Memberikan edukasi, sosialiasi, pelatihan dan pemahaman mengenai zakat ke sekolah ataupun lembaga-lembaga.

2. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi pemasaran Rumah Yatim Kota Medan, adalah :

a. Masih minimnya pengetahuan mengenai zakat di dalam masyarakat.

b. Banyak masyarakat yang belum paham berzakat, infaq, sedekah melalui lembaga c. Image lembaga belum sampai ke masyarakat.

5. SARAN

Strategi dalam meningkatkan penghimpunan zakat, infaq, sedekah harus ditingkatkan lagi terutama dibidang promosi untuk dapat melakukan penghimpunan dana secara maksimal, karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap berzakat dan bagaimana manfaat berzakat, infaq, sedekah di lembaga akan sangat berdampak pada peningkatkan penghimpunan tersebut.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Universitas Potensi Utama yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sari, Elsi Kartika. Pengantar Hukum dan Wakaf, Grasindo, Jakarta, 2006.

[2] Ali Hasan, M. Zakat Dan Infaq: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial Di Indonesia, Kencana, Jakarta, 2006

[3] Hutagalung, M. (2016). PERSEPSI NASABAH TERHADAP APLIKASI DANA QARDHUL HASAN DI BPRS PUDUARTA INSANI TEMBUNG (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara)

[4] Aridin, Gus. Dalil-Dalil dan Keutamaan Zakat Infak Sedekah, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011.

[5] Atabik, Ahmad.”Peranan Zakat Dalam Pengentasan Kemiskinan” Jurnal Zakat dan Wakaf, Vol. 2 No. 2, Desember, 2015.

[6] Huda, Nurul. Dkk. Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoritis dan Sejarah, Kencana, Jakarta, 2012.

[7] Teguh Muhammad, Penelitiam Ekonomi Teori dan Aplikasi, RajaGrafindo Persada, Jakarta,1999.

[8] Wibisono, Dermawan, Riset Bisnis Panduan Bagi Praktisi dan Akademisi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2003.

(11)

[9] Murtani, A. (2019). Sosialisasi Gerakan Menabung. SINDIMAS, 1(1), 279-283.

[10] Arafah, S. (2017). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM

[11] SYARIAH DI PT. UNILEVER, TBK. Bisei: Jurnal Bisnis dan Ekonomi Islam, 2(2).

[12] Bahri, Bachtiar S “Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian Kualitatif” Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, 2010.

[13] Arafah, S., & Sembiring, E. A. (2018). ANALISIS PENGARUH KEPUASAN DENGAN PEMAKAIAN METODE PERPEKTUAL TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI QUICKBOOKS ACCOUNTING SYSTEM (Studi Kasus UD. Rizky assila ULFA). Bisei: Jurnal Bisnis dan Ekonomi Islam,3(2).

[14] Fitrah, Muh dan Lutfiyah. Metodologi Penelitian, Jejak Publisher, Sukabumi, 2017.

[15] Hutagalung, M. (2016). PersepsiNasabahTerhadapAplikasi Dana QardhulHasan Di Bprs Puduarta Insani Tembung(Doctoral dissertation, Universitas Islam Negru Sumatera Utara). [16] Arafah,S., &Sembiring, E.A. (2018). Analisis Pengaruh Kepuasan Dengan Pemakaian Metode

Perpektual Terhadap Penggunaan Aplikasi Quickbooks Accounting SYSTEM (Studi Kasus UD. Rizkyassila ULFA). Bisei :JurnalBisnisdanEkonomi Islam, 3(2)

[17] Hutagalung, M. A. K., Fitri, R., & Ritonga, S. R. W. (2019). Generasi Muslim Milenial dan Wirausaha. SINDIMAS, 1(1), 300-304.

[18] Murtani, A. (2019). Peran UPZ (Unit Pengumpul Zakat) Yayasan Ibadurrahman Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Mandau. Jurnal Al-Qasd Islamic Economic Alternative, 1(1), 52-64.

[19] Pasi, I. R. (2019). PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT PADA BANK SYARIAH. JURNAL AL-QASD ISLAMIC ECONOMIC ALTERNATIVE, 1(2), 189-201.

[20] Sembiring, E. A. (2019). PENGARUH METODE PENCATATAN PERSEDIAAN DENGAN SISITEM PERIODIK DAN PERPETUAL BERBASIS SIA TERHADAP STOCK OPNAME PADA PERUSAHAAN DAGANG DI PT JASUM JAYA. Accumulated Journal (Accounting and Management Research Edition), 1(1), 69-77.

[21] Siregar, E. A. (2019). PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA. Accumulated Journal (Accounting and Management Research Edition), 1(2), 160-170.

Gambar

Tabel 1. Rekap Data Kunjungan Donatur LAZ Rumah Yatim Cabang Sumatera Utara  Berdasarkan Akad

Referensi

Dokumen terkait

Diantara kedua variabel bebas tersebut ditemukan fakta bahwa variabel kompensasi merupakan variabel yang berpengaruh lebih besar yang memberikan pengaruh terhadap

Pemberlakuan sistem otonomi daerah dengan dasar Undang Undang (UU) Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mendelegasikan beberapa kewenangan

2.3. Tugas, Tanggung Jawab dan Kewajiban Dewan Pengawas a. Tugas dan tanggung jawab: 1) Melaksanakan pengawasan terhadap pengurusan perusahaan yang dilakukan oleh Direksi. 2)

Sumberdaya yang berada di dalam KHDTK Cikampek terdiri atas potensi flora, fauna, dan fisik.Ketiga jenis sumberdaya ini dapat ditemukan langsung oleh pengunjung saat berada

Pada Apartemen X ini, penghuni bangunan dapat dengan mudah mengakses sarana jalur evakuasi, hal ini disebabkan karena koridor yang terdapat pada bangunan ini

Untuk menentukan alternatif yang digunakan, pertama-tama yang harus dilakukan adalah membagi luas daerah tangkapan menjadi beberapa bagian sesuai dengan kondisi

Sebaran dan komposisi genus Polypedilum yang dominan di kawasan kajian memperlihatkan kesesuaian genus daripada famili Chironomidae sebagai penunjuk biologi

Besarnya angka koefisien determinasi 0,579 sama dengan 57,9%, yang menunjukkan bahwa kemampuan kerja, motivasi pegawai, kepemimpinan, iklim organisasi, hubungan