REGULASI
EARLY WARNING SCORE
Regulasi Keperawatan
UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
UU Nomor 44 tahun 2009 tentang RS
UU Nomor 38 tahun 204 tentang Keperawatan
Permenkes tentang Praktik Perawat
Survey
Apakah anda pernah melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP)
pada pasien yang anda rawat atau membantu RJP pasien lain?
Apakah pasien tersebut mengalami kegawatan yang tidak
terprediksi (tiba tiba)?
Bagaimana kondisi pasien tersebut setelah resusitasi? ROSC? (Return of Systemic Circulation)
Meninggal? Masuk ICU
Tetap di ruangan dengan sokongan alat bantu nafas dan obat
obatan inotropic serta terpasang monitor
Bagaimana perasaan Anda setelah RJP? Biasa saja?
Sedih? Marah? Senang?
Kasus 1
Pasien Tn B, usia 68 tahun masuk ICU karena cardiac arrest. RPD hipertensi dan Atrial Fibrilasi,dengan terapi digoxin. Pasien masuk ke rawat inap 3 hari yang lalu dengan
diagnosis infeksi paru (pneumonia) dan
mendapatkan terapi antibiotic IV dan fisioterapi dada.
Pasien dilakukan observasi 1 kali/ shift sesuai
kebijakan ruangan.
Kategori EWS hijau sejak masuk dirawat
Berikut review form monitoring pasien, 2 hari
sebelum arrest:
Kesadaran compos mentis namun pasien
cenderung mengeluh sesak nafas
Frekuensi napas cenderung meningkat dari 28
x/menit menjadi 29 x/menit
Tekanan darah menurun dari awal masuk 165/80
mmHg menjadi 100/65 mmHg
Frekuensi Nadi cenderung meningkat dari 98
x/menit menjadi 130 x/menit
Suhu cenderung demam 37.5-380C
Balans cairan menunjukkan penurunan produksi
urin dan intake oral yang menurun karena mual muntah
DISKUSI ETIKOLEGAL KASUS TN B
Apakah kasus Tn B merupakan kasus etik atau
hukum?
Apakah terjadi pelanggaran kode etik atau hukum?
Untuk menjawabnya silahkan jawab pertanyaan berikut:
Apakah Penyakit Tn B Merupakan kondisi terminal? Apakah diagnosis medis ditegakkan kurang dari 1 x
24 jam?
Apakah seluruh pemeriksaan / pemantauan untuk
mengidentifikasi masalah dilakukan dan tersedia?
Apakah pemeriksaan/ pemantauan dilakukan sesuai
dengan kebutuhan pasien? Atau sesuai dengan prosedur?
Apakah setiap masalah yang ditemukan ditangani
APAKAH PERAWAT TN B
BERISIKO TERKENA TUNTUTAN
HUKUM???
Perawat
dihukum karena
membuat
catatan palsu
tentang kondisi
pasien
Seorang Perawat Bunuh Diri karena merasa stress setelah melakukan Medication Error
Kim Hiatt seorang
perawat ICU senior
melakukan
kesalahan yang
tidak disengaja
ketika memberikan
obat kepada
seorang bayi
dengan dosis 10
kali lipat dari yang
seharusnya
Pembahasan Kasus:
Kasus 1 (Rebecca & Lauro):
KESENGAJAAN
Kasus 2 (Kim Hiatt):
KETIDAKSENGAJAAN
Kasus Tn. B:
KESENGAJAAN
atau
Pelayanan Asuhan
Keperawatan
HCU/ICU/ RANAP PROFESI KEPERAWAT AN UGD BEDAH PELAYANAN KESEHATAN LAINPelayanan kesehatan merupakan
sistem yang komplek dengan sifat
hubungan antar komponen yang
ketat
Praktek keperawatan harus dilakukan dengan tingkat kehati-hatian yang
tinggi
Semakin kompleks dan ketat semakin mudah terjadi kecelakaan
UU
Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum
terhadap semua kerugian yang ditimbulkan
atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan di rumah sakit
(Pasal 46 UU No. 44 tahun 2009)
UU No. 44 tahun 2009
Pasal 32
Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut
rumah sakit apabila rumah sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai
dengan standar baik secara PERDATA ATAUPUN
PIDANA
PENGERTIAN
Perawat
Adalah seseorang yang telah lulus pendidikan
tinggi keperawatan baik di dalam maupun di
luar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan
Pelayanan keperawatan
Adalah rangkaian kegiatan pemberian asuhan
keperawatan, profesional, terintegerasi dengan
pelayanan kesehatan lain yang ditujukan kepada
individu, keluarga, masyarakat baik sehat maupun
sakit
INTERAKSI
DOKTER/
NAKES LAIN
KLIEN /
PASIEN
INTERA KSI1. Patient safety
2. Pasien sembuh
PERAW AT TANGGUNG JAWAB HUKUMUU Keperawatan
UU Rumah Sakit
KOLABORA SI MANDIRISTANDAR PROFESI DAN
SPO
PROFESIONALISME
DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN
PROFESIONALISME KEPERAWATAN CONDUCT KOMPETEN EMPATY + PEDULI COGNITIF + FISIK KODE ETIK KEPERAWATA N BAIK BENAR PERLINDUNGAN DAN
KEPASTIAN HUKUM PERAWAT DAN PASIEN
FAKTA
1.
Badan Pengembangan dan pemberdayaan SumberDaya
Manusia Kesehatan (BPPSDMK) Kemkes RI :
Jumlah tenaga kesehatan secara kesluruhan 534567
orang, terdiri dari perawat sebanyak 220575 orang, 59492
orang tenaga medis dokter + dokter gigi (dokter umum
dan spesialis) dan tenaga kesehatan lainnya 251669
orang
2.
Tenaga keperawatan merupakan tenaga kesehatan
terbesar di Indonesia (60% dari seluruh tenaga kesehatan
yang ada)
3.
Keterbatasan tenaga dokter menimbulkan situasi
yang mengharuskan perawat melakukan tindakan
pengobatan atau medis yang bukan
kewenangannya
4.
Belum ada pengaturan tentang pelimpahan
kewenangan tindakan medis bagi perawat
PENYELENGGARAAN PRAKTEK
KEPERAWATAN
LULUS Perguruan Tinggi Ilmu
Keperawatan
Ijazah
Sertifikat Kompetensi Pernyataan Sumpah Profesi Rekomendasi dari organisasi profesi
Surat Keterangan berbadan sehat
Pasal 18
Perawat yang menjalankan praktek
keperawatan wajib memiliki STR
Uji Kompetensi
Konsil Keperawatan Indonesia (KKI) STR
PERIZINAN PRAKTEK
KEPERAWATAN
Pasal 19
Perawat yang menjalankan praktek
keperawatan wajib memiliki surat izin
praktek perawat
STR
Dinkes Kota/KabupatenSIPP
SIPP I
SIPP II
TUGAS PERAWAT
1. Pemberi Asuhan Keperawatan
2. Penyuluh dan konsuler bagi klien
3. Pengelola pelayanan keperawatan
4. Peneliti keperawatan
5. Pelaksana tugas berdasarkan
pelimpahan, dan/atau
6. Pelaksana tugas dalam keadaan
keterbatasan tertentu
TUGAS PERAWAT
DALAM KEADAAN KETERBATASAN
Merupakan penugasan pemerintah yang
dilaksanakan pada keadaan tidak ada tenaga
medis dan/atau tenaga kefarmasian di suatu
wilayah tempat perawat bertugas
Wewenang
1.
Melakukan pengobatan untuk penyakit umum dalam hal
tidak terdapat tenaga medis
2.
Merujuk pasien sesuai dengan ketentuan pada sistem
rujukan
3.
Melakukan pelayanan kefarmasian secara terbatas dalam
hal tidak terdapat tenaga kefarmasian
KEWENANGAN PERAWAT
1. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik
2. Menetapkan diagnosis keperawatan
3. Merencanakan tindakan keperawatan
4. Melaksanakan tindakan keperawatan
5. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan
6. Melakukan rujukan
7. Melakukan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi
8. Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter
9. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
10. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas
WEWENANG PERAWAT
DALAM KEADAAN
DARURAT
Dalam keadaan darurat untuk memberikan
pertolongan pertama, perawat dapat
melakukan tindakan medis dan pemberian
obat sesuai dengan kompetensinya
HUBUNGAN HUKUM DOKTER – PERAWAT
DALAM PELIMPAHAN KEWENANGAN
DOKTE R PASIEN PERAWAT PELIMPAHAN WEWENANG PASAL 30 KUP PERDATA • Sepakat • Cakap • Hal-hal tertentu
• Jangan melanggar undang-undang
PENDELEGASIAN KEWENANGAN
Pendelegasian wewenang adalah pemberian wewenang kepada orang-orang yang ditunjuk oleh pemegang
wewenang
Syarat pendelegasian :
1.Pendelegasian wewenang harus dibuat secara tertulis dan ditanda tangani / paraf dokter dalam rekam medis , tulisan mudah dibaca
2.Tindakan medis yang didelegasikan harus jelas sesuai dengan kompetensinya
3.Tidak boleh bersifat umum
4.Pemberi delegasi harus yakin bahwa perawat mampu melaksanakannya
5.Perawat tidak boleh mengambil kebijakan sendiri
6.Tindakan pendelegasian harus dalam pengawasan
7.Tanggung jawab atas tindakan medis ada pada pemberi pelimpahan wewenang