TUGAS MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 1 TUGAS MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 1 TEKNOLOGI JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN) TEKNOLOGI JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)
Oleh : Theresia Dewi Sulistyorini
Oleh : Theresia Dewi Sulistyorini
–
–
18056552310033 18056552310033 UM TKI Kelas AUM TKI Kelas A
1.
1. Rangkuman uraian materi tentang konsep dasar jaringan WAN.Rangkuman uraian materi tentang konsep dasar jaringan WAN. Wide Area Network
Wide Area Network (WAN) adalah adalah suatu jenis jaringan data yang luas mencangkup (WAN) adalah adalah suatu jenis jaringan data yang luas mencangkup negara dan benua, sarana transmisi yang digunakan umumnya seperti telepon, kabel bawah laut dan negara dan benua, sarana transmisi yang digunakan umumnya seperti telepon, kabel bawah laut dan satelit. Singkatnya WAN yaitu jenis jaringan komputer yang mencangkup negara dan benua, atau satelit. Singkatnya WAN yaitu jenis jaringan komputer yang mencangkup negara dan benua, atau WAN merupakan gabungan dari jaringan LAN (Lokal Area Network) dan MAN (Metropolitan Area WAN merupakan gabungan dari jaringan LAN (Lokal Area Network) dan MAN (Metropolitan Area Network). Pen
Network). Pengimplementasian WAN gimplementasian WAN dapat dapat dibedakan dibedakan berdasarkan berdasarkan teknologi, keteknologi, kecepatan cepatan dan dan biayabiaya yang dibutuhkan.
yang dibutuhkan.
WAN menggunakan jalur data untuk membawa data menuju ke internet dan menghubungkan WAN menggunakan jalur data untuk membawa data menuju ke internet dan menghubungkan lokas-lokasi
lokas-lokasi perusahaan yang perusahaan yang terpisah-pisah. terpisah-pisah. Perangkat pada Perangkat pada pelanggan disebut pelanggan disebut CPE (CPE (CustomerCustomer Premises Equipment
Premises Equipment ) yang merupakan media milik pribadi atau menyewa dari) yang merupakan media milik pribadi atau menyewa dari service provider service provider yang yang digunakan untuk menghubungkan CPE ke sentral provide terdekat atau disebut
digunakan untuk menghubungkan CPE ke sentral provide terdekat atau disebutlokal looplokal loop. Perangkat. Perangkat yang meletakkan data ke lokalloop disebut
yang meletakkan data ke lokalloop disebutDCEDCE (( Data Circuit-terminating Data Circuit-terminating Equipment Equipment ). Sementara). Sementara perangkat yang melewatkan data ke DCE disebut dengan
perangkat yang melewatkan data ke DCE disebut denganDTEDTE ( ( Data Terminal Equipment Data Terminal Equipment ),), Jalur WANmenyediakan berbagai macam kecepatan data yang diukur dalam satuan
Jalur WANmenyediakan berbagai macam kecepatan data yang diukur dalam satuan
ki
ki lob
lobiits p
ts pe
err
se
seco
cond
nd
. WAN menguhubungkan beberapa LAN melalui jalur komunikasi dari service provide.. WAN menguhubungkan beberapa LAN melalui jalur komunikasi dari service provide. Karena jalur komunikasi tidak bisal angsung dimasukkan ke LAN maka diperlukan beberapa Karena jalur komunikasi tidak bisal angsung dimasukkan ke LAN maka diperlukan beberapa perangkat interface antara lain:perangkat interface antara lain: a)
a) RouterRouter
Befungsi untuk mengatur jaringan dengan menyediakan control dinamis melalui sumber Befungsi untuk mengatur jaringan dengan menyediakan control dinamis melalui sumber daya dan mendukung tuas dan tujuan jaringan.
daya dan mendukung tuas dan tujuan jaringan. b)
b) CSU/DSUCSU/DSU
Jalurkomunikasi membutuhkan sinyal dengan format yang sesuai.untuk jalur digital, sebuah Jalurkomunikasi membutuhkan sinyal dengan format yang sesuai.untuk jalur digital, sebuah Channel Service Unit
Channel Service Unit (CSU) dan (CSU) dan Data Data Service Service Unit Unit (DSU) dibutuhkan. Keduanya sering (DSU) dibutuhkan. Keduanya sering digabung menjadi sebuah perangkat yang disebut CSU/DSU.
digabung menjadi sebuah perangkat yang disebut CSU/DSU. c)
Merupakan sebuat perangkat yang dibutuhkan untuk mempersiapkan data untuk transmisi melalui lokal loop. Modem mengirin data melalui jalur telepon dengan memodulasi dan me-demodulasi sinyal.
d) Communication Server
Communication server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna dial-up d an remote akses ke LAN. Communication server memiliki beberapa interfaces analog dan digital serta mampu melayani beberapa user sekaligus.
WAN menggunakan OSI layer yang focus hanya pada layer 1 dan layer 2. Organisasi yang mengatur standard WAN dapat dilihat pada tabel berikut:
Protokol layer 1 menjelaskan bagaimana menyediakan secara lektris, mekanis, operasi dan fungsi koneksi yang disediakan oleh service provider. Beberapa standar fisik dan konektornya digambarkan dibawah ini:
Sementara data link layer menjelaskan bagaiman data dienkapsulasi untuk transmisi ke remote site, dan mekanisme untuk pengiriman yang mengasilkan frame. Beberapa teknologi WAN yang sering digunakan secara umum adalah:
b) Leased Lines, adalah teknologi WAN menggunakan koneksi langsung permanen antar perangkat dan memberikan koneksi kualitas line konstan.
c) X.25, dispesifikasikan oleh ITU-T suatu teknologi paket Switching melalui PSTN. Protocol2 X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antar DTE dan DCE di setup dan di maintain dalam PDN – public data network.
d) Frame Relay, adalah salah satu Teknologi WAN dalam paket Switching dimana komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi.
e) ISDN, mendefinisikan standard dalam menggunakan line telpon analog u ntuk transmisi data baik analog maupun digital.
f) ATM ( Asynchronous Transfer Mode), adalah koneksi WAN berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknologi paket switching dengan speed sampai 155 Mbps bahkan 622 Mbps. g) DSL ( Digital Subscriber Line), adalah satu set teknologi yang menyediakan penghantar data
digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat. h) T1, adalah leased line digital terdiri dari 24 saluran (disebut DS0, 1 DS0 adalah 64K) yang
memberikan kecepatan transfer hingga 1,544 Mbps, dan sering digunakan untuk menghubungkan jaringan perusahaan dan ISP ke Internet.
i) E3, E3 versi Eropa memberikan kecepatan hingga 34,368 Mbit / s (512 saluran) Versi Jepang J3 memberikan kecepatan sampai dengan 34,064 Mbps (480 saluran).
j) SONET (Synchronous Optical Network) merupakan sebuah hirarki standar kecepatan data digital untuk transmisi optik antarmuka yang diusulkan oleh Bellcore. Tarif data dalam jaringan serat optik dibagi dalam OC-tingkat.
k) VPN (Virtual Private Network ), dalah teknologi jaringan komputer yang memanfaatkan media komunikasi public (open connection atau virtual circuits), seperti internet untuk menghubungkan beberapa jaringan lokal.
l) Wireless (Microwave dan Satelite), Layanan WAN lewat microwave line of sight (wireless) dan satellite dapat digunakan pada remote site yang betul-betul extrem dimana sama sekali tidak tersedia layanan WAN.
Dasar-dasar Routing
a) Routing langsung dan tidak langsung
Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan jainnya. Proses pengiriman datagram IP selalu
menggunakan tabel routing. Tabel routing berisi informasi yang diperlukan untuk menentukan ke mana datagram harus dikirim.
Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat 192.168.1.3.
Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1. 2 mengirim data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5
Pada saat mengirimkan datagram, host harus memeriksa apakah alamat tujuan datagram terletak pada jaringan yang sama, jika yam aka datagram dapat langsung disampaikan. Jika ternyata lamat tujuan datagram tidak terletak pada jaringan yang sama, datagram tersebut harus disampaikan melallui host lain yang bertindak sebagai router. Pada saat menerima data gram host harus memeriksa apaka ia merupakan tujuan dari datagram tersebut. Jika memang demikian mala data diteruskan ke lapisan transport. Jika ia bukan tujuan dari datagram tersebut, maka datagram tersebut dibuang. Jika host yang menerima datagram tersebut sebuah router, makai a meneruskan datagram ke interface yang menuju alamat tujuan datagram.
b) Jenis konfigurasi routing
Konfigurasi routing secara umum terdiri dari 3 macam, yaitu: 1) Minimal routing
Merupakan konfigurasi yang paling sederhana namun mutlak diperlukan. Biasanya dipasang pada network yang terisolasi dari network lain atau dengan kata lain hanya digunakan untuk pemakaian lokal saja.
2) Static routing
Routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3 gateway, dan masih memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil. Sebab jika jaringan tidak stabil dapat membuat kacau seluruh routing. Dan untuk network yang semakin berkembang, setiap penambahan sebuah router maka router yang ada sebelumnya harus diberi table routing tambahan secara manual.
Jadi static routing tidak mungkin digunakan untuk jaringan besar, karena membutuhkaneffort yang besar untuk mengupdatenya.
Dalam network yang memiliki jalur routing lebih dari satu rute untuk mencapai tujuan yang sama, biasanya menggunakan dynamic routing . Dynamic routing akan bekerja secara otomatis berdasarkan routing protocol yang dipilih. Dynamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat table routing.
1. Routing Protokol
Merupakan aturan yang mempertukarkan informasi routing yang nantinya akan membentuk table routing. Semua routing protocol bertujuan untuk mencari rute tersingkat untuk mencapai tujuan. Routing protocol dibagi menjadi:
a) Interior Routing Protocol (IRP)
Digunakan dalam sebuah network yang dinamakan Autonomus System (AS). Diartikan sebagai sebuah network yang berada dalam satu kendali Teknik. AS bias terdiri dari beberapa sub network yang masing-masing mempunyai gateway untuk saling berhubungan. Implementasi dari IRP adalah:
1) RIP (Routing Information Protocol)
RIP memakai metode distance-vector algoritma, yang bekerja dengan menambahkan satu angka metrik kepada routing apabila melewati satu gateway. 2) OSPF (Open Shortest Path First )
Dengan protocol ini, rute dapat dibagi menjadi beberapa jalan, maksudnya untuk mencapai host tujuan dimungkinkan untuk mencapainya melalui dua atau lebih rute secara parallel.
b) Exterior Protocol
AS merupakan network dengan system policy yang dipegang dalam satu pusat kendali. Untuk bisa saling berhubungan antara AS, maka tiap-tiap AS menggunakan exterior protocol untuk pertukaran informasi routingnya. Implementasi dari exterior adalah:
1) EGP ( Exterior Gateway Protocol )
Protokol ini mengumumkan ke AS lainnya tentang network yang berada di bawahnya. Rute untuk ke sebua AS bisa jadi lebih dari satu rute, EGP menerima
semuanya tanpa mempertimbangkan rute terbaik. 2) BGP ( Border Gateway Protocol )
2. ARP ( Address Resolution Protocol )
Untuk keperluan mapping IP address ke alamat ethernet maka dibuat protocol ARP. Proses mapping ini dilakukan untuk datagram yang dikirim host karena pada saat inilah host menambahkan header ethernet pada datagram. Penerjemah dari ip address ke alamat ethernet dilakukan dengan melihat sebuah table yang disebutcache ARP . Entri cache ARP berisi IP Address host beserta alamat ethernet untuk host tersebut.
Secara ringkas proses ARP adalah:
a. Host mengirimkan paket ARP request dengan alamat broadcasr ethernet. b. Datagram IP yang dikirim dimasukkan ke dalam antrian.
c. Paket ARP respon diterima host dan host mengisi table ARP dengan entri baru. d. Datagram IP yang terletak dalam antrian diberi header ethernet.
e. Host mengirimkan frame ethernet ke jaringan.
Setiap data ARP yang diperoleh disimpan dalam table cache ARP dan cache ini diberi umur. Setiap umur entri tersebut terlampaui, entri ARP dihapus dari table. Jika host akan mengirimkan datagram ke host yang sudah dihapus dari cache ARP, maka host kembali melakukan langkah-langkah di atas.
c) Enkapsulasi HDLC ( High-level Data Link Control )
HDLC menggunakan transmisi serial synchronous yang men yediakan komunikasi bebas error di antara 2 titik. HDLC menjelaskan struktur frame layer 2 yang memperbolehkan flow control dan error control menggunakan acknowledgment dan windowing scheme. HDLC memiliki tiga tipe frame, yaitu:
1) Information frame ( I-frames), membawa data untuk dikirimkan. Menambahkan flow dan error control dimana data mungkin minta dikirimkan ulan g ( piggyback )
2) Supervisory frame (S-frames), meyediakan mekanisme rewuest dan respond ketika piggyback digunakan.
3) Unnumbered frames (U-frames), menyediakan tambahan fungsi pengontrolan jalur seperti setup koneksi, dan lain-lain.
d) Enkapsulasi PPP ( Point to Point Protocol )
PPP menggunakan arsitektur berlapis model logic, desain atau cetak biru yang membantu komunikasi diantara lapisan interkoneksi. PPP terdiri dari dua sub protocol yaitu:
1) Link Control Protocol (LCP), digunakan untuk membangun jalur point-to-point
2) Network Control Protocol (NCP), digunakan untuk mengkonfigurasi berbagai protocol network layer.
PPP dapat mengkonfigurasiberbagai tipe interface fisik yaitu: 1) Asynchronous serial
2) Synchrounous serial
3) High-Speed Serial Interface (HSSI) 4) ISDN
PPP menggunakan LCP untuk secara otomatis menyetujui pilihan format enkapsulasi seperti: 1) Authentication 2) Compression 3) Error detection 4) Multilink 5) PPP callback LCP juga melakukan:
1) Menangani berbagai batas dari ukuran paket 2) Mendeteksi kesalahan konfigurasi yang umum 3) Mengakhiri jalur
4) Memastikan ketika jalur berfungsi baik atau ketika sedan g rusak Field pada frame PPP adalah sebagai berikut:
1) Flag 2) Address 3) Control 4) Protocol 5) Data 6) FCS
Kelas LCP frame yang digunakan untuk PPP adalah:
1) Frame Pembangunan Jalur digunakan untuk membangun dan mengkonfigurasi jalur. 2) Frame Terminasi Jalur digunakan untuk mengakhiri jalur.
3) Frame Pemeliharaan Jalur digunakan untuk mengatur dan melakukan debug terhadap jalur. Tiga sesi pembangunan PPP adalah:
a. Fase Pembangunan Jalur, pada fase ini perangkat PPP mengirim LCP frame untuk mengkonfigurasi dan mengetes jalur data.
b. Fase Authentication, setelah jalur dibangun dan protocol otentikasi diputuskan, maka perlu melakukan proses otentikasi.
c. Fase Protocol network Layer, pada fase ini perangkat PPP mengirim paket NCP untuk memilih dan mengkonfigurasi satu atau lebih protocol ne twork layer seperti IP.
Jaringan Nirkabel
Jaringan nirkabel atau wireless adalah koneksi antar satu perangkat dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan media kabel, namun menggunakan media gelombang radio. Jaringan nirkabel merupakan teknologi jaringan telekomunikasi dan informasi yang digunakan untuk berbagai peralatan teknologi informasi yang tidak menggunakan kabel. Media transmisi nirkabel antara lain: microwave, radiowave, maupun infra red. Teknologi primer jaringan nirkabel adalah standar protocol802.11 yang dikenal dengan Wi-Fi.
Dalam membangun jaringan nirkabel diperlukan perangkat utama yaitu: a) Antena
Merupakan alat yang digunakan untuk menambahkan daya pancar dari sinyal analog, dan akan menyebarkan daya pancar melalui suatu medium udara. Antenna mengkonversi gelombang elektrik menjadi gelombang elektromagnetik. Jenis jenis antenna dapat digolongkan menjadi: 1) Antenna Directional
Digunakan pada sisi client dan mempunya gain yang sangat tinggi yang diarahkanke access point; memiliki sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah; jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas; umumnya focus sangat sempit dan biasa digunakan untuk koneksi point to point atau multiple point. Macam-macam antena directional adalah: antenna grid, dish, “parabolic”, yagi, dan antenna sectoral.
2) ANtena Omnidirectional (Omni)
Mempunyai pola radiasi 360 derajat dengan sudut pancar yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600. Cakupam antenna ini menyebar ke semua arah dan membentuk seperti semacam lingkaran. Antenna omni berfungsi untuk melayani cakupan area luas tetapi dengan jangkauan yang pendek.
b) Access Point
Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access points (AP) clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel secara wireless. Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).
c) Wireless Adapter (Wifi Adapter)
Adalah sebuah perangkat jaringan yang berfungsi menerima dan mentransmisikan sinyal atau membagikan koneksi WiFi (Wireless Fidelity) dari satu komputer ke komputer lain. Wifi adapter memiliki fungsi khusus untuk menerima dan menyebarkan atau membagikan sinyal koneksi wifi dari satu komputer ke komputer lainnya. Pada sistem jaringan, wifi adapter juga bisa digunakan untuk menukar koneksi antara PC dan laptop secara mudah dan cepat.
Di masa depan, diharapkan semua pengguna akan berbagi informasi pribadinya melalui jejaring social. Namun ini dapat menimbulkan konflik serius, dimana perlindungan identitas dan informasi pribadi menjadi tantangan utama dalam memastikan teknologi nirkabel tidak menimbulkan masalah
dan resiko pada pengguna. Salah satu solusi yang digunakan adalah dengan memperkenalkan identitas unik untuk setiap pengguna perangkat bergerak atau mobile DNA.
Klasifikasi Jaringan Nirkabel
Berdasarkan standar IEEE 802.11 yang menangani Wireless LAN (WLAN)& Mesh (Wi-Fi Certification), topologi jaringan nirkabel dibagi menjadi topologi Ad-Hoc dan topologi
infrastructure.
a) Topologi Ad-Hoc
Merupakan komunikasi antara dua atau lebi computer yang dilakukan secara langsung tanpa melalui perantara. Kelemahan dari topologi ini adalah tidak bisa berkomunikasi dengan computer kabel, serta jangkauan antar komputer terbatas.
b) Topologi Infrastructure
Merupakan jaringan nirkabel dimana komunikasi yang terjadi antara dua atau lebih computer menggunakan perantara berupa wireless access point. Access point bertindak sebagai hub atau switch dan menjadi sentral atau pusat jaringan nirkabel.
Berdasarkan topologi jaringan, jaringan irkabel yang khusus menggunakan perangkat Access Point (AP) ataupun Base Transceiver Station (BTS) dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a) Poin-to-Point
Merupakan jaringan nirkabel yang menghubungkan antar BTS atau antar access point. Frekuensi yang digunakan adalah 2.5 GHz, 5 GHz, 10 GHz, 15 GHz, dan seterusnya. Teknologi ini harus memenuhi kriteria LOS= Line of Sight , yaitu suatu kondisi di antara pemancar dan penerima terlihat tanpa ada penghalang.
b) Point-to-Multipoint
Merupakan topologi jaringan nirkabel yang menghubungkan satu AP atau BTS ke banyak titik perangkat wireless.topologi ini biasanya digunakan untuk jarak jangkauan yang relative dekat. Berdasarkan jarang jangkau jaringan dan daya sinyak nirkabel, teknologi nirkabel dikelompokkan menjadi empat yaitu:
1) Wireless WAN (WWAN)
Merupakan jaringan nirkabel yang pada umumnya menjangkau area luasmisalnya menghubungkan kantor pisan dan cabang antar propinsi. Jarang jangkau WAN puluhan kilometer dengan daya sampai ratusan mW.Wireless WAN menggunakan jaringan seluler untuk transmisi data sepertiCDMA, GSM, GPRS, EDGE, 3G, dan HSDPA.
2) Wireless MAN (WMAN)
Merupakan jaringan nirkabel yang menghubungkan beberapa W LAN. Jaringan WMAN diartikan sebagai jaringan yang mencover area dari satu wilayah perkantoran.contoh penerapan teknologi WMAN adalah teknologi WiMAX, dimana perangkat wireless dengan vendor yang berbeda dap at saling berkomunikasi atau dapat dikenali satu sama lain.
3) Wireless LAN (WLAN)
Merupakan jaringan wireless dengan jarang jangkau sekian ratus meter, dengan daya sekian puluh mW. WLAN yang popular adalah 802.11b WLAN membutuhkan access point dimana semua perangkat wireless terhubung ke access point tersbut, yang kemudian menghubungkan user ke jaringan kabel. WLAN digunakan di Gedung perkantoran, kampus, atau rumah agar user dapt berbagi koneksi internet.
4) Wireless PAN (WPAN)
Merupakan jaringan computer personal yang digunakan untuk melakukan komunikasi antar perangkat-perangkat computer milik seseorang.
Permasalahn Jaringan Nirkabel
Nirkabel juga memiliki kelemahan yaitu: kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Kelemahan pada konfigurasi adalah kecenderungan administrator menerapkan konfigurasi default dari fasilitas atu tools yang disediakan oleh vendor perangkat nirkabel.
Kelemahan nirkabel pada lapisan fisik antara lain: a) Interception atau penyadapan
c) Jamming
d) Locating Mobile Node e) Access Control
f) Hijacking
Kelemahan pada lapisan MAC yakni jika sudah terlalu banyak node yang menggunakan channel yang sama dan terhubung pada AP yang sama, maka bandwidth yang mampu dilewatkan akan menurun. Aspek gangguan sinyal jaringan nirkabel akan memberikan efek diantaranya:
a) Reflection (Refleksi)
b) Refraction (Refraksi) atau Scattering c) Diffraction (Difraksi)
Beberapa kesalahan pada jaringan irkabel beserta solusinya: 1) Jaringan lambat
Koneksi jaringan nirkabel yang lambat akibat pengguna sangat banyak terutama pada jam sibuk. Solusinya adalah membatasi bandwidth yang diterima oleh setiap user dengan menggunakan bandwidth manajemen.
2) Lupa password
Password dalam jaringan nirkabel berperan penting untuk membatasi pengguna yang terhubung dan dapat mengakses jaringan. Jika password jaringan telrupa, solusinya adalah dengan mereset modem atau AP ke pengaturan awal untuk dapat mengatur password baru.
3) Lupa mengatur IP Address
Jika menggunakan jaringan nirkabel disarankan untuk mengkonfigurasi pengalamatan menggunakan DHCP agar ip address yang diterima user tidak terjadi tabrakan (collision) dengan user lain. Namun jika menggunakan jaringan adhoc atau peer to peer , sebaiknya ip address yang digunakan adalah static agar ip address berada satu kelas yang sama dengan computer lain.
4) Sinyal lemah
Sinyal lemah dapat terjadi karena beberapa factor diantaranya: a) Ramainya pengguna
b) Berada jauh dari hotspot
c) Wireless network adapter terdisable d) Lupa membayar taguhan bulanan
Jaringan Fiber Optic
Kabel fiber optic adalah jenis kabel yang berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi cahaya dan mengalirkannya dari satu titik ke titik yang lain. Bahan utama dari kabel jenis fiber optic adalah serat kaca dan plastic yang sangat halus, bahkan lebih halus dari sehelai rambut manusia. Beda halnya dari kabel lain yang memakai bahan dari tembaga.
Kelebihan fiber optic adalah:
1) Jenis kabel fiber memiliki kemampuan mengantarkan data dengan kapasitas besar serta jarak transmisi yang sangat jauh. Dengan kapasitas Gigabyte per detik, maka memberikan kebebasan bagi perusahaan-perusahaan internet dan telepon untuk memilih bandwidth yang tinggi.
2) Meskipun memiliki kemampuan yang besar bentuk disik kabel ini lebih kecil dibandingkan dengan jenis lain karena bahannya dari serat kaca dan plastic. Hal ini memungkinkan tersedianya ruang yang cukup besar.
3) Karena tidak menggunakan arus listrik kabel fiber optic bebas dari gangguan sinyal elektromagnetik, sinyal radiom serta mempunyai ketahanan yang cukup kuat sehingga banyak digunakan perusahaan-perusahaan besar.
4) Meskipun memiliki kecepatan akses yang tinggi namun tetap kemungkinan hilangnya data san gat rendah, jadi validitas datanya pun tetap terjaga.
5) Karena tidak menggunakanlistrik maka kemungkinan tidak akan terjadi konleting, jadi kemanan terjamn.
Kekurangan fiber optic antara lain: 1) Harganya yang cukup tinggi
2) Perawatan fiber optic memerlukan biaya yang banyak
3) Peralatan yang digunakan untuk pemasangan fiber optic relative mahal
4) Memerlukan jalur pemasangan yang berbelok atau memiliki sudut yang sedikit melengkung. Jenis-jenis kabel fiber optic:
1. Single-mode fibers 2. Multi-mode fibers Alat kerja fiber optic: 1. Fusion Splicer 2. Stripper atau Miller 3. Cleaver
4. Optical Power Meter (OPM)
ISP Modem Router Switch AP 192.168.1.2 LAN Bengkel TKJ 192.168.1.1 192.168.1.3 192.168.1.4 192.168.1.5 192.168.1.6 192.168.1.7 192.168.1.8 192.168.1.9 192.168.1.10 192.168.1.11 192.168.1.12 6. Light Source
7. Optical Fiber Identifier 8. Visual Fault Locator 9. Bit Error Rate Test
Passive Optical Network (PON) merupakan sebuah teknologi tembaga yang digunakan baik pada narrow-band dan broadband . Teknologi ini dikatakan pasif karema memiliki elemen pembagi yang tidak memanipulasi sinyal optic. Salah satu jenis dari PON adalah GPON (Gigabit Ethernet PON )
2. Pengamatan jaringan LAN yang ada di sekolah dan mencatat teknologi WAN dan tipe enkapsulasi yang digunakan.
SMKN 2 Blitar merupakan sekolah yang berlangganan layananSpeedy Telkom dengan keceatan paket data 100Mbps. Satu alamat public ini kemudian dibagi menjadi beberapa sub jaringan, mengingat SMKN 2 terdiri dari beberapa program keahlian yang memiliki kebutuhan fasilitas internet yang berbeda-beda. Untuk jurusan Teknik Komputer dan Jaringan yang memiliki bengkel TKJ,
dialokasikan akses sebesar 2Mbps. Jalur yang terdapat pada b engkel TKJ diambil langsung dari server utama sekolah. Berikut topologi jaringan untuk bengkel TKJ di SMKN 2 Blitar:
Teknologi WAN yang digunakan di bengkel TKJ merupakan penerapan dari teknologiDSL ( Digital Subscriber Line) yakni ADSL ( Asymmetric Digital Subscriber Line). Karena bengkel TKJ merupakan sub jarigan dari jaringan utama SMKN 2 Blitar yang menyewa Speedy Telkom untuk berlangganan fasilitas internet. Speedy Telkom menyediakan layanan internet dengan menggunakan teknologi ADSL. Sehingga dapat dikatakan bahwa teknologi WAN yang digunakan pada bengkel TKJ SMKN 2 Blitar merupakan teknologi WAN ADSL.
Yang dimaksud dengan ADSL yaitu suatu bentuk teknologi pada komunikasi data yang dapat mentransmisikan data dengan cepat yang tinggi melalui kabel tembaga telepon dan memiliki sifat asimetrik, sifat asimetrik maksudnya bahwa data ditransferkan dengan kecepatan berbeda dari satu sisi ke sisi lainnya. Teknologi ADSL dapat mengirimkan data dengan kecepatan tinggi, antara 1.5 Mbps s/d 8 Mbps untuk arah dari sentral ke pelanggan atau disebut dengan Downstream dan 16 Kbps s/d 640 Kbps untuk arah pelanggan ke sentral atau disebut dengan Upstream. Dengan ADSL inilah sehingga dapat mengirimkan layanan interaktif multimedia dengan menggunakan jaringan akses kabel tembaga. Jadi dapat disimpulkan Fungsi dari ADSL yaitu suatu teknologi dalam komunikasi data yang digunakan untuk mentransfer data dan dapat digunakan untuk keperluan internet, yang secara fisik menggunakan line telepon.
Dari jaringan speedy Telkom (yang mana saat ini sudah menggunakan media fiber optic) kabel jaringan tersebut dihubungkan ke modem ADSL di ruangan server. Modem ADSL yaitu modem yang
menggunakan layanan ADSL (Asymetric Digital Subscribe Line) yang memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara berbarengan. Paket berlangganan milik SMKN 2 Blitar merupakan paket layanan 100 Mbps, yang mana tentunya memiliki kecepatan transfer data yang besar. Dengan paket layanan tersebut, jaringan utama yang diperoleh (dengan memiliki satu IP Publik yag diberikan oleh Telkom) kemudian dibagi lagi menjadi beberapa jaringan kecil yang cukup untuk dapat mengcover kebutuhan beberapa program keahlian dan titik-titik pancar hotspot untuk siswa maupun guru di lingkungan SMKN 2 Blitar. Untuk itu dari modem utama kemudian dihubungkanke sebuah router yang berfungsi untuk membagi jaringan menjadi beberapa sub jaringan sesuai kebutuhan.
Untuk bengkel TKJ sub jaringan yang diberikan memiliki kecepatan 2Mbps dengan media kabel jaringan UTP yang kemudian dihubungkan ke perangkat switch yang terdapat pada bengkel TKJ.
Adapun alamat jaringan yang terhubung ke bengkel TKJ adalah 192.168.1.0 dengan pengaturan mengijinkan maksimal 50 perangkat komputer maupun mobile computer yang dapat mengakses jaringan ini. Gateway atau alamat dari port router yang mengarah ke bengkel TKJ adalah 192.168.1.1, sehingga computer yang terdapat pada bengkel TKJ pun akan memiliki alamat jaringan yang sama
dengan alamat port router tersebut. Perangkat switch yang terdapat pada bengkel TKJ memiliki jumlah port sebanyak 16 port, dengan pembagian 1 port digunakan untuk menghubungkan media kabel dari
router sekolah, 10 port digunakan untuk menghubungkan switch dengan 10 komputer yang terdapat di bengkel TKJ, dan 1 port untuk menghubungkan switch dengan perangkat Access Point yang ada di bengkel TKJ.
Pengaturan jalur jaringan yang dari router sekolah ke bengkel TKJ memberikan pengalamatan jaringan yang bersifat dinamik atau otomatis. Sehingga setiap perangkat yang terhubung melalui switch menggunakan kabel jaringan akan menerima IP secara otomatis (dengan catatan pengaturan ip address di perangkat computer diatur ke otomatis juga). Namun mengingat computer yang terdapat di bengkel TKJ digunakan siswa untuk praktik pengaturan jaringan, maka alamat IP untuk setiap client dapat diatur menjadi statis dengan cara mendefinisikan alamat computer host secara manual yang masih merupakan satu alamat jaringan yang sama dengan alamat port router ke switch di bengkel TK J (192.168.1.x) dan mengatur gateway computer host menjadi 192.168.1.1 (alamat port router ke bengkel TKJ). Untuk jalur yang terhubung ke access point diatur untuk memancarkan jaringan nirkabel ke perangkat lain dengan system pengalamatan yang dinamis dengan menggunakan password.
Tipe enkapsulasi yang digunakan adalah PPP (Point-to-Point Protocol) karena jaringan WAN speedy yang terdapat di bengkel TKJ SMKN 2 Blitar merupakan jaringan internet dial up. Dan diketahui bahwa enkapsulasi PPP digunakan untuk setiap koneksi dial up ke Internet. PPP merupakan data link protokol yang umum digunakan dalam membangun hubungan langsung antara dua node jaringan. Dan dari topologi di atas dapat dilihat bahwa node jaringan (router) memiliki hubungan langsung yakni antara node dari jaringan speedy utama ke node router untuk diarahkan ke bengkel TKJ.
Demikian rangkuman dan Analisa jaringan yang ada di bengkel TKJ SMKN 2 Blitar tempat saya bertugas.