• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sifat Mekanis Logam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sifat Mekanis Logam"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1.

1.1. Latar BelakangLatar Belakang

Ilmu material merupakan suatu ilmu atau mata kuliah penting Ilmu material merupakan suatu ilmu atau mata kuliah penting dalam sebuah program pendidikan Teknik Mesin. Tak terlepas dari mesin, dalam sebuah program pendidikan Teknik Mesin. Tak terlepas dari mesin, mesin terbuat dari beberapa material campuran. Material campuran terebut mesin terbuat dari beberapa material campuran. Material campuran terebut sebagian besar adalah logam. Suatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu sebagian besar adalah logam. Suatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu yang dibedakan atas sifat fisik, mekanik,

yang dibedakan atas sifat fisik, mekanik, thermal thermal , dan korosif. Salah satu, dan korosif. Salah satu yang penting dari sifat tersebut adalah sifat mekanik. Sifat mekanik terdiri yang penting dari sifat tersebut adalah sifat mekanik. Sifat mekanik terdiri dari keuletan, kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan. Sifat mekanik dari keuletan, kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan. Sifat mekanik merupakan salah satu acuan untuk melakukan proses selanjutnya terhadap merupakan salah satu acuan untuk melakukan proses selanjutnya terhadap suatu material, contohnya untuk dibentuk dan dilakukan proses suatu material, contohnya untuk dibentuk dan dilakukan proses  permesinan.

 permesinan. Untuk Untuk mengetahui mengetahui sifat sifat mekanik mekanik pada pada suatu suatu logam logam harusharus dilakukan pengujian terhadap logam tersebut. Salah satu pengujian yang dilakukan pengujian terhadap logam tersebut. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik. Dalam pembuatan suatu konstruksi dilakukan adalah pengujian tarik. Dalam pembuatan suatu konstruksi diperlukan material dengan spesifikasi dan sifat-sifat yang khusus pada diperlukan material dengan spesifikasi dan sifat-sifat yang khusus pada setiap bagiannya. Sebagai contoh dalam pembuatan konstruksi sebuah setiap bagiannya. Sebagai contoh dalam pembuatan konstruksi sebuah  jembatan. Diperlukan material yang kuat untuk menerima beban diatasnya.  jembatan. Diperlukan material yang kuat untuk menerima beban diatasnya. Material juga harus elastis agar pada saat terjadi pembebanan standar atau Material juga harus elastis agar pada saat terjadi pembebanan standar atau  berlebih

 berlebih tidak tidak patah. patah. Salah Salah satu satu contoh contoh material material yang yang sekarang sekarang banyakbanyak digunakan pada konstruksi bangunan atau umum adalah logam.

digunakan pada konstruksi bangunan atau umum adalah logam.

Meskipun dalam proses pembuatannya telah diprediksikan sifat Meskipun dalam proses pembuatannya telah diprediksikan sifat mekanik dari logam tersebut, kita perlu benar-benar mengetahui nilai mekanik dari logam tersebut, kita perlu benar-benar mengetahui nilai mutlak dan akurat dari sifat mekanik logam tersebut. Oleh karena itu, mutlak dan akurat dari sifat mekanik logam tersebut. Oleh karena itu, sekarang ini banyak dilakukan pengujian-pengujian terhadap sampel dari sekarang ini banyak dilakukan pengujian-pengujian terhadap sampel dari material. Pengujian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui besar sifat material. Pengujian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui besar sifat mekanik dari material, sehingga dapat dlihat kelebihan dan mekanik dari material, sehingga dapat dlihat kelebihan dan kekurangannya. Material yang mempunyai sifat mekanik lebih baik dapat kekurangannya. Material yang mempunyai sifat mekanik lebih baik dapat memperbaiki sifat mekanik dari material dengan sifat yang kurang baik memperbaiki sifat mekanik dari material dengan sifat yang kurang baik dengan cara

dengan cara alloying alloying . Hal ini dilakukan sesuai kebutuhan konstruksi dan. Hal ini dilakukan sesuai kebutuhan konstruksi dan  pesanan.

(2)

Seiring dengan kemajuan teknologi, manusia menemukan teknik  peleburan, pencampuran, dan penempaan logam, yaitu ketika peradaban Indonesia memasuki Zaman Logam. Hal ini membuktikan bahwa sifat sifat mekanis berperan penting dalam peradaban manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi, Indonesia memasuki Zaman Logam, terutama Besi ketika mulai dikenal teknik pengolahan logam besi.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini antara lain :

1. Apakah yang dimaksud sifat mekanis ?

2. Bagaimanakah pengujian dari sifat mekanis logam ?

3. Bagaimanakah penerapan sifat mekanis dalam kehidupan sehari-hari ?

1.3. Tujuan

Selain penilaian sebagai metode pembalajaran, Adapun tujuan yang akan dibahas pada makalah ini antara lain :

1. Mengetahui pengrtian umum sifat mekanis

2. Mengetahui apa saja pengujian dari sifat mekanis logam

3. Mengetahui penerapan dari sifat mekanis dalam kehidupan sehari-hari

1.4. Metode Penulisan

Penulisan memakai kajian literature dan kepustakaan dalam  penulisan makalah ini.referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari  buku,melainkan dari media lain seperti website dan media massa yang di

(3)

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

2.1. Pengertian Umum Sifat Mekanis 2.1.1. Pengertian Sifat Mekanis

Sifat mekanik adalah benda dengan sifat-sifatnya yang khas dimanfaatkan dalam bangunan, mesin, peralatan atau produk. Termasuk di dalamnya, logam, keramik, polimer (plastik), serat, gelas, kayu, batu,  pasir, dan lain-lain. Secara singkat, ilmu dan teknologi bahan meliputi  pengembangan dan penerapan pengetahuan mengenai hubungan antara komposisi, struktur dan pemerosesan bahan dengan sifat-sifat dan  pemakaiannya.

Adapun istilah istilah penting dalam sifat mekanis antara lain : 1. Kekuatan ( strength)

Merupakan kemampuan suatu material untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan material menjadi patah. Berdasarkan pada jenis beban yang  bekerja, kekuatan dibagi dalam beberapa macam yaitu kekuatan tarik,

kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung. 2. Kekakuan ( stiffness)

Kemampuan suatu material untuk menerima tegangan/beban tanpa mengakibatkan terjadinya deformasi atau difleksi.

3. Kekenyalan (elasticity)

Didefinisikan sebagai kemampuan meterial untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan, atau dengan kata lain kemampuan material untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah mengalami deformasi (perubahan bentuk).

4. Plastisitas ( plasticity)

Kemampuan material untuk mengalami deformasi plastik (perubahan  bentuk secara permanen) tanpa mengalami kerusakan. Material yang mempunyai plastisitas tinggi dikatakan sebagai material yang ulet

(4)

(ductile), sedangkan material yang mempunyai plastisitas rendah dikatakan sebagai material yang getas (brittle).

5. Keuletan (ductility)

suatu sifat material yang digambarkan seprti kabel dengan aplikasi kekuatan tarik. Material ductile ini harus kuat dan lentur. Keuletan  biasanya diukur dengan suatu periode tertentu, persentase keregangan. Sifat ini biasanya digunakan dalam bidan perteknikan, dan bahan yang memiliki sifat ini antara lain besi lunak, tembaga, aluminium, nikel, dll. 6. Ketangguhan (toughness)

Merupakan kemampuan material untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan.

7. Kegetasan (brittleness)

Suatu sifat bahan yang mempunyai sifat berlawanan dengan keuletan. Kerapuhan ini merupakan suatu sifat pecah dari suatu material dengan sedikit pergeseran permanent. Material yang rapuh ini juga menjadi sasaran pada beban regang, tanpa memberi keregangan yang terlalu besar. Contoh bahan yang memiliki sifat kerapuhan ini yaitu besi cor.

8. Kelelahan ( fatigue)

Merupakan kecenderungan dari logam untuk menjadi patah bila menerima  beban bolak-balik (dynamic load ) yang besarnya masih jauh di bawah  batas kekakuan elastiknya.

9. Melar (creep)

Merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi  plastik bila pembebanan yang besarnya relatif tetap dilakukan dalam

waktu yang lama pada suhu yang tinggi. 10. Kekerasan (hardness)

Merupakan ketahanan material terhadap penekanan atau indentasi /  penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance) yaitu

(5)

11. Kekuatan Luar (load)

Didefinisikan sebagai kekuatan eksternal yang mendukung bagian dari sutau mesin. Beban ini terdiri dari 3 tipe, yaitu:

 Beban tetap (steady load), dikatakan beban tetap apabila beban

dalam keadaan diam dimana benda tersebut tidak dapat erubah arah.

 Beban gerak (variying load), apabila beban dapat dipindahkan

secara kontiyu.

 Beban kejut (shock load), apabila bebam digunakan dan

dipindahkan secara tiba-tiba. 12. Tegangan ( stress)

Saat gaya atau beban dari system eksternal terjadi pada benda kerja, gaya internal aka muncul dari dalam benda kerja baik searah ataupun  berlawanan arah sebagai reaksi atas gaya eksternal tersebut. Stress adalah  besarnya gaya internal yangtimbul per satuan luas area pada benda kerja. 13. Regangan

Suatu gaya yang diberikan pada suatu benda dengan memberikan tegangan tarik sehingga benda tersebut juga mengalami perubahan bentuk. 14. Tensile Stress / Tegangan Tarik

Suatu sifat bahan hubungan tegangan-regangan pada tarikan memberikan nilai yang cukup berubah tergantung pada laju tegangan temperature dll. Umumpnya kekuatan tarik lebih rendah daripada umpannya seperti baja, duralumin dll.

15. Compressive Stress / Tegangan Tekan

Compressive ini terjadi bila suatu benda kerj ayang menjadi sasaran aksial yang sama ata berlawanan, dimana tekanan ini disebabakan pada setiap sisi dari benda kerja dan inilah yang disebut dengan compressive stress. Pertimbangan lain akan menunjukkan bahwa dengan adanya tegangan  beban, akan ada penurunan penjang benda kerja dimana perbandingan  pengurangan panjang dengan panjang asli suatu benda kerja dikenal

(6)

16. Tegangan Geser ( shear stress)

Ketika benda kerja menjadi sasaran dua kekuatan yang sama atau  berlawanan, bergerak secara tangensial dengan sisi yang berlawanan, dimana ini disebabkan pada setiap sisi dari benda kerja dan inilah yang disebut shear stress. Dan yang berhubungan dengan regangan dikenal shear strain, yang diukur dengan sudut deformasi yang berdekatan dengan  shear stress

17. Modulus Young

Hukum Hook menyatakan bahwa ketika benda kerja pada sutu bahan yang elastis maka tegangan akan seimbang dengan regangan. Dimana E adalah konstanta maka dapat dikatakan modulus young, dan satuan yang digunakan adalah kg/cm2 atau N/mm2.

18. Tegangan Dukung (bearing stress)

Pembatasan compressive stress pada area antara 2 bagian dikenal sebagai  bearing stress. Bearing stress ini dapat digunakan dalam mendesign  penyambungan paku. Distribusi dari bearing stress ini tidak selalu sama tetapi bergantung pada bentuk permukaan benda kerja dan sifat-sifat fisik dari dua material tersebur. Sedangkan distribusi tekanan akan sama. Bila  pendistribusian stress sulit untuk ditentikan oleh karena itu bearing stress  biasanya dikalkuasikan dengan membagi beban pada beberap area.

19. Tegangan Tekuk (bending stress)

Dalam kegiatan perteknikan, bagian-bagian atau anggota structural mungkin menjadi sasaran pada beban statis atau dinamis yang disebut sebagai bending stress. Sedikit pertimbangan akan menujukkan karena adanya moment bending, kabel pada bagian atas benda kerja akan diperpendek karena akompresi terebut.

(7)

2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sifat Mekanis Logam

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kekerasan dalam perlakuan panas antara lain :

1. Komposisi kimia,

2. Langkah Perlakuan Panas, 3. Airan Pendinginan,

4. Temperatur Pemanasan, dan lain-lain

2.2. Pengujian Sifat Mekanis Logam

Dalam proses pengujian bahan ada dua macam jika ditinjau  berdasarkan sifat dari pengujian tersebut yaitu:

2.2.1. Pengujian Destruktif

Sesuai dengan namanya pengujian ini bersifta merusak bahan yang diuji sehingga bahan yang diuji akan rusak atau cacat. Bahan yang diuji adalah bahan yang telah memenuhi bentuk dan jenis secara internasional .

umumnya ada beberapa pengujian destruktif yaitu: 1) Pengujian Kekerasan

Pengujian ini dilakukan dengan dua pertimbanagn yaitu untuk mengetahui karakteristik suatu material baru dan melihat mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesifikasi kualitas tertentu. Berdasarkan  pemakaianya dibagi menjadi:

a) Pengujian kekerasan dengan penekanan(indentation test)

Pengujian ini dilakukan merupakan pengujian kekerasan terha-dap bahan logam dimana dalam menentukan kekerasaannya deilakukan dengan cara menganalisis indentasi atau bekas penekanan pada benda uji sebagai reaksi dari pembebanan tekan

 b) Pengujian kekerasan dengan goresan( sratch test )

Merupakan pengujian kekerasan terhadap benda (logam) dimana dalam menentukan kekerasannya dilakukan dengan mencari perban-dingan dari  bahan yang menjadi standart. Contohnya adalah pengujian metode MOH’S

(8)

c) Pengujian kekerasan dengan cara dinamik(dynamic test )

Merupakan pengujian kekerasan dengan mengukur tinggi pantu-lan dari  bola baja atau intan(hammer )yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu. 2) Uji Tarik

Pengujian ini merupakan proses pengujian yang biasa dilakukan karena  pengujian tarik dapat menunjukkan perilaku bahan selama proses  pembebanan. Pada uji tarik , benda uji diberi beban gaya tarik , yang  bertambah secara kontinyu, bersamaan dengan itu dilakukan pengamatan

terhadap perpanjangan yang dialami benda uji. 3) Uji Lengkung

Pengujian ini merupakan salah satu pengujian sifat mekanik bahan yang diletakkan terhadap specimen dan bahan, baik bahan yang akan digunakan  pada kontraksi atau komponen yang akan menerima pembebanan terhadap suatu bahan pada satu titik tengah dari bahan yang ditahan diatas dua tumpuan.

4) Uji Impact

Uji impact dilakukan untuk menentukan kekuatan material sebagai sebuah metode uji impct digunakan dalam dunia industry khususnya uji impact charpy dan uji impact izod. Dasar pengujian ini adalah penyerapan energy  potensial dari pendulum beban yang mengayun dari suatu ketinggian

tertentu dan menumbuk material uji sehingga terjadi deformasi. 5) Uji Struktur

Uji struktur mempelajari struktur material logam untuk keperluan  pengujian material logam dipotong-potong kemudian potongan diletakkan dibawah dan dikikisdengan material alat penggores yang sesuai. Untuk  pemeriaksaannya dilakuakan dengan alat pembesar ataupun mikroskop

elektronik

6) Uji dengan larutan ETSA

(9)

2.2.2. Pengujian Non Destruktif

Pengujian ini tidak merusak dan merupakan bagian dari  pengujian bahan. Pengujian destruktif pengujian nendstruktif terdiri dari: 1) Penetrant testing

Yaitu pengujian yang digunakan untuk melihat keretakan dan perositas dari suatu bahan. Pengujian dengan penetrant terdiri dari 4 tahap yaitu  pembersihan awal, pemberian penetrant, pembersihan penetrant, dan  pemberian developer. Pengujian ini memiliki keuntungan yaitu murah dan

cepat dilaksanakan.

2)  Magnetic particle testing 

Pengujian yang juga biasa disebut dengan pengujian menggu-nakan  partikel magnetic ini digunakan untuk diskontinuitas yang ada dipermukaan dan dekat permukaan. Pengujian ini dapat kita lakukan untuk melihat keretakan permukaan pada semua logam induk maupun ion, laminasi fusi yang tidak sempurna, undercut , dan  subsurface crack . Jika dibandingkan dengan uji penetrant, pengujian ini dilakuakn untuk diskontinuitas yang lebih dalam.

3) Ultrasonic testing 

Pengujian ini menggunakan metode gelombang suara dengan frekuensi tinggi. Keuntungan dari pengujian ini yaitu dapat dilakukan pada semua  bahan dan lebih dalam jika dibandingkan dengan uji magnetic dan uji  penetrasi karena menggunakan pantulan gelombang.

4)  Radiography

Pengujian dengan menggunakan x-ray untuk mendapatkan gambar dari material. Prinsipnya sama denagn penggunaan pada tubuh material hanya saja menggunakan gelombang yang lebih pendek.

5) Eddy Current

Eddy current memiliki prinsip dasar yang hampir sama dengan teknik medan magnet tetapi disini medan listrik yang dipancarkan adalah arus  bolak-balik. Prisnsipnya hamper sama denggan impedensi

(10)

2.3. Penerapan Sifat Mekanis Logam

Indonesia terus mengalami kemajuan peradaban, khususnya dalam bidang teknologi. Perkembangan teknologi terjadi seiring dengan  perkembangan material, terutama logam. Sifat sifat mekanis mengajarkan

kita bagaimana mempelajari pengolahan logam dan desain berbagai material untuk aplikasi tertentu berperan penting dalam kemajuan teknologi. Sebagai contoh, stainless steel yang bersifat ulet dan kuat ini digunakan untuk membuat pisau dan gunting karena stainless steel dapat ditempa hingga tajam dan memiliki ketahanan terhadap korosi. Begitu pula untuk membuat sendok dan garpu dengan menggunakan stainless steel. Sendok dan garpu dibuat dari logam dengan proses casting dan stailess steel dipilih karena ketahanan terhadap korosi. Sifat tembaga yang dapat menghantarkan panas mendasari penggunaannya sebagai kabel listrik.

Dalam kehidupan sehari-hari pemakaian logam biasanya  berdasarkan sifat yang dimiliki logam tersebut contoh pada pembuatan konstruksi untuk jembatan dibutuhkan logam yang kuat dan tangguh  berbeda dengan pemakaian logam untuk pagar rumah yang tidak terlalu memperhatikan sifat mekaniknya. Selain jembatan dan pagar, Sifat sifat mekanis logam juga berperan dalam pembuatan peralatan yang lebih modern, seperti mobil, pesawat terbang, komputer, dan handphone. Pembuatan benda-benda tersebut menggunakan teknik pengujian sifat mekanis logam yang lebih untuk memastikan suatu karakter logam tersebut sperti kekersaan, keuletan, kekenyalan dll. Komponen-komponen dari benda-benda tersebut menggunakan material dan logam sesuai dengan sifat yang dibutuhkan. Komponen mobil sebagian besar terbuat dari baja,  pesawat terbang terbuat dari aluminium, sedangkan komponen komputer dan handphone terbuat dari material semi konduktor. Akan tetapi, material

(11)

 benda-benda tersebut menggunakan beberapa jenis material sesuai dengan sifat yang diperlukan pada bagian tertentu.

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sifat mekanik adalah benda dengan sifat-sifatnya yang khas dimanfaatkan dalam bangunan, mesin, peralatan atau produk. Termasuk di dalamnya, logam, keramik, polimer (plastik), serat, gelas, kayu, batu,  pasir, dan lain-lain. Dimana beban-beban tersebut dapat berupa beban tarik, tekan, bengkok, geser, puntir,atau beban kombinasi.beberapa sifat mekanis logam antara lain Kekuatan ( strength) Kekakuan ( stiffness), Kekenyalan (elasticity), Plastisitas ( plasticity), Keuletan (ductility), Ketangguhan (toughness), Kegetasan (brittleness), Kelelahan ( fatigue), Melar (creep), Kekerasan (hardness), Kekuatan Luar (load), Tegangan ( stress), Regangan, Tensile Stress / Tegangan Tarik, Compressive Stress / Tegangan Tekan, Tegangan Geser ( shear stress), Modulus Young, Tegangan Dukung (bearing stress), Tegangan Tekuk (bending stress). Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil kekerasan dalam perlakuan panas antara lain komposisi kimia, langkah perlakuan panas, airan pendinginan, temperatur pemanasan, dan lain-lain.

Dalam proses pengujian bahan ada dua macam jika ditinjau  berdasarkan sifat dari pengujian tersebut yaitu pengujian destruktif dan  pengujian non destruktif. Pengujian destruktif adalah pengujian yang  bersifat merusak bahan yang diuji sehingga bahan yang diuji akan rusak atau cacat.sedangkan pengujian non destruktif adalah pengujian yang tidak merusak dan merupakan bagian dari pengujian bahan.

Dalam kehidupan sehari-hari pemakaian logam biasanya  berdasarkan sifat yang dimiliki logam tersebut contoh pada pembuatan konstruksi untuk jembatan dibutuhkan logam yang kuat dan tangguh

(12)

 berbeda dengan pemakaian logam untuk pagar rumah yang tidak terlalu memperhatikan. Pembuatan benda-benda tersebut menggunakan teknik  pengujian sifat mekanis logam yang lebih untuk memastikan suatu karakter logam tersebut sperti kekersaan, keuletan, kekenyalan dll. Komponen-komponen dari benda-benda tersebut menggunakan material dan logam sesuai dengan sifat yang dibutuhkan.

3.2. Saran

Dalam pembuatan makalah “Sifat Mekanis Logam” ini, diharap mahasiswa mengetahui tentang pengertian sifat sifat mekanis logam, mengerti tentang faktor faktor yang mempengaruhi sifat sifat mekanis logam. tidak hanya itu saja, diharapkan mahasiswa dapat memahami  pengujian pengujian sifat mekanis logam dan penerapan sifat mekanis

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Andra. 2013. “Pengujian Sifat Mekanik, Kekerasan Bahan Logam dan Baja” http://andra.biz

Andreas Triwoyono, Mekanika Bahan. Yogyakarta :Universitas Gadjah Mada, 2000

Dimas Yudha Satria. 2013. “Pentingnya Penerapan Ilmu Material dan Metalurgi (Bahan-bahan Teknik) Bagi Kemajuan Industri di Indonesia” http://dsatriaz.blogspot.com

Hari Amanto dan Daryanto, Ilmu Bahan, Cetakan Kedua, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2003.

Referensi

Dokumen terkait

Disamping itu, manfaat atau pentingnya pembuatan neraca awal yaitu dapat memberikan informasi yang jelas kepada Pemerintah Kabupaten Belu (Manajemen Pemerinatah

Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah: untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah daerah didukung

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurrahman dan Isworo (2002), hal-hal yang diperoleh dari perendaman menggunakan tawas antara lain: a) Umur atau daya simpan dari

Seseorang yang sedang jatuh cinta dan masih terus berharap cintanya akan tersampaikan gambaran -Menjelaskan gambaran -Menghidupkan gambaran -Menimbulkan efek keindahan 20.

Beberapa pengembangan melihat PAC sebagai suatu pendekatan yang membantu dalam e-commerce baru, lingkungan berbasis web dimana status langkah pertama dari suatu bisnis sanga

Sistem penghasil kuis otomatis berdasarkan Linked Data dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan fungsionalitasnya dan dapat digunakan sebagai media yang efisien

Secara keseluruhan ideologi serta penampilan maupun aksesoris yang digunakan punkers merupakan salah satu cara para punkers mengexpresikan dirinya terhadap dunia

Menurut Nurhadi dkk, (2004) Pembelajaran kontekstual (contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata kedalam kelas