LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN
POST PARTUM BLUES POST PARTUM BLUES
1.1
1.1 Konsep Konsep Anatomi Anatomi FisiologiFisiologi
1.1.1
1.1.1 Alat Alat Reproduksi Reproduksi Bagian Bagian DalamDalam
Alat reproduksi bagian dalam wanita terdiri atas ovarium (kandung telur), tuba Alat reproduksi bagian dalam wanita terdiri atas ovarium (kandung telur), tuba fallopi atau oviduk (saluran telur), dan vagina (saluran kelamin).
fallopi atau oviduk (saluran telur), dan vagina (saluran kelamin). a.
a. OvariumOvarium
Ovarium berjumlah sepasang yang terdapat di rongga perut, yaitu tepatnya Ovarium berjumlah sepasang yang terdapat di rongga perut, yaitu tepatnya di sebelah kiri dan kanan daerah pinggang. Fungsi ovarium ini untuk di sebelah kiri dan kanan daerah pinggang. Fungsi ovarium ini untuk menghasilkan sel telur atau ovum dan hormon-hormon kelamin wanita, menghasilkan sel telur atau ovum dan hormon-hormon kelamin wanita, seperti progesteron dan .Ovarium dilindungi oleh suatu kapsul pelindung seperti progesteron dan .Ovarium dilindungi oleh suatu kapsul pelindung yang mengandung folikel-folikel.Setiap folikel berisi sebuah sel telur yang yang mengandung folikel-folikel.Setiap folikel berisi sebuah sel telur yang diselubungi satu atau lebih lapisan sel-sel folikel.Folikel merupakan suatu diselubungi satu atau lebih lapisan sel-sel folikel.Folikel merupakan suatu struktur yang berbentuk bulatan-bulatan dan terdapat di sekeliling oosit, struktur yang berbentuk bulatan-bulatan dan terdapat di sekeliling oosit, berguna
berguna sebagai sebagai penyedia penyedia makanan makanan dan dan pelindung pelindung bagi bagi sel sel telur telur yangyang sedang mengalami pematangan.
sedang mengalami pematangan. b.
b. Tuba FallopiTuba Fallopi
Tuba fallopi yang lazim disebut sebagai oviduk berjumlah sepasang.Tuba Tuba fallopi yang lazim disebut sebagai oviduk berjumlah sepasang.Tuba fallopi ini merupakan suatu saluran yang menghubungkan ovarium dengan fallopi ini merupakan suatu saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus). Tuba fallopi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu ismus yang rahim (uterus). Tuba fallopi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu ismus yang merupakan bagian tuba fallopi yang terletak dekat uterus atau merupakan bagian tuba fallopi yang terletak dekat uterus atau
rahim,
rahim, ampula,yaitu daerah ampula,yaitu daerah yang berbentuk lengkungan yang berbentuk lengkungan yang terletak yang terletak didi atas
atas ovarium, ovarium, dan dan infudibulum, infudibulum, yaitu yaitu daerah daerah pangkal pangkal tuba tuba fallopi fallopi yangyang berbentuk corong (fimbria).
berbentuk corong (fimbria).
Pangkal tuba fallopi yang berbentuk corong disebut pula Pangkal tuba fallopi yang berbentuk corong disebut pula infudibulum.Infudibulum mengandung tonjolan-tonjolan seperti kaki infudibulum.Infudibulum mengandung tonjolan-tonjolan seperti kaki cumi-cumi yang berjumbai-jumbai disebut fimbriae.Fimbriae ini berperan untuk cumi yang berjumbai-jumbai disebut fimbriae.Fimbriae ini berperan untuk menangkap ovum.Ovum yang telah ditangkap fimbriae, kemudian diangkat menangkap ovum.Ovum yang telah ditangkap fimbriae, kemudian diangkat oleh tuba fallopi.
oleh tuba fallopi.
Dengan adanya gerak peristaltik serta dinding tuba fallopi yang bersilia, Dengan adanya gerak peristaltik serta dinding tuba fallopi yang bersilia, ovum kemudian diangkat menuju rahim. Dengan demikian, tuba fallopi ovum kemudian diangkat menuju rahim. Dengan demikian, tuba fallopi memiliki beberapa fungsi, yaitu untuk menyalurkan ovum menuju uterus memiliki beberapa fungsi, yaitu untuk menyalurkan ovum menuju uterus dan menyediakan lingkungan yang cocok bagi proses pembuahan dan dan menyediakan lingkungan yang cocok bagi proses pembuahan dan perkembangan telur sebelum fertilisasi terjadi.
perkembangan telur sebelum fertilisasi terjadi. c.
c. UterusUterus
Uterus lazim disebut rahim, pada manusia hanya terdiri dari satu ruang Uterus lazim disebut rahim, pada manusia hanya terdiri dari satu ruang yang disebut simpleks.Uterus ini berbentuk seperti buah pear dan berotot yang disebut simpleks.Uterus ini berbentuk seperti buah pear dan berotot cukup tebal. Pada wanita-wanita yang belum pernah melahirkan, ukuran cukup tebal. Pada wanita-wanita yang belum pernah melahirkan, ukuran panjang rahimnya adalah 7 cm dengan lebar antara 4
panjang rahimnya adalah 7 cm dengan lebar antara 4 cm sampai 5 cm. Padacm sampai 5 cm. Pada rahim bagian bawah bentuknya mengecil dan dinamakan serviks uterus, rahim bagian bawah bentuknya mengecil dan dinamakan serviks uterus, sedangkan bagian yang lebih besar disebut badan rahim atau corpus uterus. sedangkan bagian yang lebih besar disebut badan rahim atau corpus uterus. Rahim pada manusia dan mamalia tersusun atas tiga lapisan, Rahim pada manusia dan mamalia tersusun atas tiga lapisan, yaitu
yaitu perimetrium, perimetrium, meiometrium, meiometrium, dan dan endometrium. endometrium. Pada Pada lapisanlapisan endometrium dihasilkan banyak lendir, serta terdapat banyak pembuluh endometrium dihasilkan banyak lendir, serta terdapat banyak pembuluh darah. Lapisan endometrium ini mengalami proses penebalan dan akan darah. Lapisan endometrium ini mengalami proses penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya apabila tidak terdapat zigot yang terimplantasi mengelupas setiap bulannya apabila tidak terdapat zigot yang terimplantasi (tertanam). Uterus ini merupakan tempat untuk pertumbuhan dan (tertanam). Uterus ini merupakan tempat untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
perkembangan janin.
Di samping itu, rahim juga terbagi atas tiga bagian, yaitu fundus, bagian Di samping itu, rahim juga terbagi atas tiga bagian, yaitu fundus, bagian paling
paling atas atas yang yang berdekatan berdekatan dengan dengan saluran saluran telur, ismus bagian telur, ismus bagian tengahtengah rahim,
rahim, dan dan serviks serviks yang sering yang sering kali kali disebut disebut sebagai sebagai leher leher rahim rahim adalahadalah bagian paling bawah dan tersempit, yang
d.
d. VaginaVagina
Merupakan bagian dalam kelamin wanita yang berbentuk seperti tabung Merupakan bagian dalam kelamin wanita yang berbentuk seperti tabung dilapisi dengan otot yang arahnya membujur ke arah bagian belakang dan dilapisi dengan otot yang arahnya membujur ke arah bagian belakang dan atas.Bagian dinding vagina lebih tipis dibandingkan dengan dinding rahim atas.Bagian dinding vagina lebih tipis dibandingkan dengan dinding rahim dan terdapat banyak lipatan-lipatan. Lipatan-lipatan tersebut berguna untuk dan terdapat banyak lipatan-lipatan. Lipatan-lipatan tersebut berguna untuk mempermudah jalannya proses kelahiran bayi. Di samping itu, pada vagina mempermudah jalannya proses kelahiran bayi. Di samping itu, pada vagina juga
juga terdapat terdapat lendir lendir yang yang dikeluarkan dikeluarkan oleh oleh dinding dinding vagina vagina dan dan sepasangsepasang kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar bartholi.Vagina ini merupakan organ kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar bartholi.Vagina ini merupakan organ persetubuhan (kopulasi) pada wanita.
persetubuhan (kopulasi) pada wanita. 1.1.2
1.1.2 Alat Alat Reproduksi Reproduksi Bagian Bagian LuarLuar
Alat reproduksi bagian luar pada wanita disebut vulva, terdiri atas labia Alat reproduksi bagian luar pada wanita disebut vulva, terdiri atas labia mayora, mons pubis, labia minora, organ klitoris, orificium uretra, dan himen mayora, mons pubis, labia minora, organ klitoris, orificium uretra, dan himen (selaput dara). Labia mayora adalah bibir bagian luar dari vagina yang tebal (selaput dara). Labia mayora adalah bibir bagian luar dari vagina yang tebal dan berlapiskan lemak, sedangkan mons pubis merupakan bagian tempat dan berlapiskan lemak, sedangkan mons pubis merupakan bagian tempat bertemunya dua bibir vagina
bertemunya dua bibir vagina dengan bagian atas dengan bagian atas yang terlihat yang terlihat membukit.Labiamembukit.Labia minora atau bibir kecil, yaitu sepasang lipatan kulit pada vagina yang halus minora atau bibir kecil, yaitu sepasang lipatan kulit pada vagina yang halus dan tipis serta tidak mengandung lapisan lemak.
dan tipis serta tidak mengandung lapisan lemak.
Organ klitoris, merupakan bagian vagina yang berbentuk tonjolan kecil yang Organ klitoris, merupakan bagian vagina yang berbentuk tonjolan kecil yang sering kali disebut klentit.Adapun orificium uretra adalah muara saluran sering kali disebut klentit.Adapun orificium uretra adalah muara saluran kencing yang letaknya tepat di bawah organ klitoris. Di bagian bawah saluran kencing yang letaknya tepat di bawah organ klitoris. Di bagian bawah saluran kencing yang mengelilingi tempat masuk ke vagina, terdapat himen yang kencing yang mengelilingi tempat masuk ke vagina, terdapat himen yang dikenal dengan nama selaput darah
dikenal dengan nama selaput darah
1.2
1.2 Konsep Konsep PenyakitPenyakit 1.2.1
1.2.1 Definisi Definisi Post Post Partum Partum BluesBlues
Postpartum Blues sendiri sudah dikenal sejak lama. Savage pada tahun 1875 Postpartum Blues sendiri sudah dikenal sejak lama. Savage pada tahun 1875
telah menulis refrensi di literature kedokteran mengenai suatu keadaan disforia telah menulis refrensi di literature kedokteran mengenai suatu keadaan disforia ringan
pasca-ringan pasca-salin yang disebut “ milk fever “ karena gejala disforia tersesalin yang disebut “ milk fever “ karena gejala disforia terse but but muncul bersamaan dengan laktasi. Dewasa ini, postpartum blues atau sering muncul bersamaan dengan laktasi. Dewasa ini, postpartum blues atau sering juga disebut maternity blues atau baby b
gangguan afek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah gangguan afek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan atau pada saat fase taking in, cenderung akan memburuk
persalinan atau pada saat fase taking in, cenderung akan memburuk pada haripada hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau dua ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau dua minggu pasca persalinan.
minggu pasca persalinan.
Post partum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, Post partum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu sekitar dua hari hingga
biasanya hanya muncul sementara waktu sekitar dua hari hingga 10 hari sejak10 hari sejak kelahiran bayinya.
kelahiran bayinya.
1.2.1 Etiologi 1.2.1 Etiologi
Penyebab pasti belum
Penyebab pasti belum diketahui secara pasti, namun bdiketahui secara pasti, namun banyak faktor anyak faktor yang didugyang didugaa berperan dapat menyebabkan po
berperan dapat menyebabkan post partum blues, diantaranya :st partum blues, diantaranya : a.
a. Faktor hormonal yang berhubungan dengan perubahan kadar estrogen,Faktor hormonal yang berhubungan dengan perubahan kadar estrogen, progesterone,
progesterone, prolaktin prolaktin dan dan ekstradiol. ekstradiol. Penurunan Penurunan kadar kadar estrogen estrogen setelahsetelah melahirkan sangat berpengaruh pada gangguan emosional pascapartum melahirkan sangat berpengaruh pada gangguan emosional pascapartum karena estrogen memiliki efek supresi aktivitas enzim monoamine aksidase karena estrogen memiliki efek supresi aktivitas enzim monoamine aksidase yaitu suatu enzim otak yang bekerja menginaktifasi noradrenalin dan yaitu suatu enzim otak yang bekerja menginaktifasi noradrenalin dan serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan depresi.
serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan depresi. b.
b. Faktor demografi yaitu umur dan paritas.Faktor demografi yaitu umur dan paritas. c.
c. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan. d.
d. Latar belakang psikososial ibu, seperti ; tingkat pendidikan, statusLatar belakang psikososial ibu, seperti ; tingkat pendidikan, status perkawinan,
perkawinan, kehamilan kehamilan yang yang tidak tidak diinginkan, diinginkan, riwayat riwayat gangguan gangguan jiwajiwa sebelumnya, social ekonomi serta keadekuatan dukungan social dari sebelumnya, social ekonomi serta keadekuatan dukungan social dari lingkungan ( suami, keluarga dan teman ). Apakah suami menginginkan lingkungan ( suami, keluarga dan teman ). Apakah suami menginginkan juga
juga kehamilan kehamilan ini, ini, apakah apakah suami, suami, keluarga keluarga dan dan teman teman memberikanmemberikan dukungan moril ( misalnya dengan membantu pekerjaan rumah tang selama dukungan moril ( misalnya dengan membantu pekerjaan rumah tang selama atau berperan sebagai tempat ibu mengadu/berkeluh-kesah ) selama ibu atau berperan sebagai tempat ibu mengadu/berkeluh-kesah ) selama ibu menjalani kehamilannya atau timbul permasalahan misalnya suami yang menjalani kehamilannya atau timbul permasalahan misalnya suami yang tidak membantu, tidak mau mengerti perasaan istri maupun persoalan tidak membantu, tidak mau mengerti perasaan istri maupun persoalan lainnya dengan suami, problem dengan orangtua dan mertua, problem lainnya dengan suami, problem dengan orangtua dan mertua, problem dengan si sulung.
e.
e. Takut kehilangan bayinya atau kecewa dengan bayinya.Takut kehilangan bayinya atau kecewa dengan bayinya.
Ada beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa postpartum blues Ada beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa postpartum blues tidaktidak berhubungan deng
berhubungan dengan perubahan hormonal, biokan perubahan hormonal, biokimia atau kekurangan gizi.imia atau kekurangan gizi. Antara 8 % sampai 12 % wanita tidak dapat menyesuaikan peran sebagai Antara 8 % sampai 12 % wanita tidak dapat menyesuaikan peran sebagai orang tua dan menjadi sangat tertekan sehingga mencari bantuan dokter. orang tua dan menjadi sangat tertekan sehingga mencari bantuan dokter. Dengan kata lain para
Dengan kata lain para wanita lebih mungkin mengembangkan depresiwanita lebih mungkin mengembangkan depresi
postpartum jika mereka tertekan secara sosial dan emosional serta baru saja postpartum jika mereka tertekan secara sosial dan emosional serta baru saja
mengalami peristiwa kehidupan yang menekan. mengalami peristiwa kehidupan yang menekan.
Ada juga pendapat bahwa kemunculan dari postpartum
Ada juga pendapat bahwa kemunculan dari postpartum blues ini disebabkanblues ini disebabkan oleh beberapa faktor dari dalam dan luar individu. Penelitian dari Dirksen oleh beberapa faktor dari dalam dan luar individu. Penelitian dari Dirksen dan De Jonge Andriaansen ( 1985 )
dan De Jonge Andriaansen ( 1985 ) menunjukan bahwa depresi tersebutmenunjukan bahwa depresi tersebut membawa kondisi yang berbahaya bagi perkembangan anak dikemudian membawa kondisi yang berbahaya bagi perkembangan anak dikemudian hari.
hari. 1.2.3
1.2.3 Tanda Tanda dan dan GejalaGejala
Gejala-gejala post partum blues, sebagai berikut : Gejala-gejala post partum blues, sebagai berikut :
a.
a. Cemas tanpa sebab.Cemas tanpa sebab. b.
b. Menangis tanpa sebab.Menangis tanpa sebab. c.
c. Tidak percaya diri.Tidak percaya diri. d.
d. Sensitif, mudah tersinggung dan tidak sabarSensitif, mudah tersinggung dan tidak sabar e.
e. Merasa kurang menyayangi bayinya.Merasa kurang menyayangi bayinya. f.
f. Tidak memperhatikan penampilan dirinya.Tidak memperhatikan penampilan dirinya. g.
g. Kurangnya menjaga kebersihan dirinya.Kurangnya menjaga kebersihan dirinya. h.
h. Gejala fisiknya seperti : kesulitan bernafas, ataupun perasaan yangGejala fisiknya seperti : kesulitan bernafas, ataupun perasaan yang berdebar-debar.
berdebar-debar. i.
i. Ibu merasa kesedihan, kecemasan yang berlebihan.Ibu merasa kesedihan, kecemasan yang berlebihan. j.
j. Ibu merasa kurang diperhatikan oleh suami atau pun keluarga.Ibu merasa kurang diperhatikan oleh suami atau pun keluarga.
1.2.4 Patofisiologi 1.2.4 Patofisiologi
Riwayat kehamilan
Riwayat kehamilan adalah faktor adalah faktor utama yang utama yang bisa menimbulkan bisa menimbulkan terjadinyaterjadinya post
post partum partum blues blues atau atau biasanya biasanya dikenal dikenal dengan dengan baby baby blues blues . . Riwayat Riwayat sepertiseperti kehamilan yang tidak diinginkan, adanya problem dengan orang tua atau kehamilan yang tidak diinginkan, adanya problem dengan orang tua atau mertua, kurangnya biaya untuk persalinan, kurangnya perhatian yang mertua, kurangnya biaya untuk persalinan, kurangnya perhatian yang diberikan pada si ibu dan faktor psikologi lainya merupakan penyebab utama. diberikan pada si ibu dan faktor psikologi lainya merupakan penyebab utama.
Penurunan kadar astrogen setelah melahirkan sangat berpengaruh pada Penurunan kadar astrogen setelah melahirkan sangat berpengaruh pada gangguan emosional pascapartum karena estrogen memiliki efek supresi gangguan emosional pascapartum karena estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim monoamine oksidase yaitu suatu enzim otok yang berkerja aktifitas enzim monoamine oksidase yaitu suatu enzim otok yang berkerja menginaktifasi nonadrenalin dan serotonin yang berperan dalam perubahan menginaktifasi nonadrenalin dan serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan kejadian depresi. Karena proses ini pula seorang ibu setelah mood dan kejadian depresi. Karena proses ini pula seorang ibu setelah melahirkan mengalami perubahan pada tingkat emosional. Biasaya ibu akan melahirkan mengalami perubahan pada tingkat emosional. Biasaya ibu akan mengalami kenaikan dalam resons psikologisnya, sensitive dan lebih mengalami kenaikan dalam resons psikologisnya, sensitive dan lebih membutuhkan perhatian, kasih sayang dari orang disekitarnya yang dianggap membutuhkan perhatian, kasih sayang dari orang disekitarnya yang dianggap penting
penting baginya. baginya. Keabnormalitas Keabnormalitas pada pada post post partum partum blues, blues, ini ini mengakibatkanmengakibatkan rasa tidak nyaman, kecemasan yang mendalam pada diri ibu, tidak jarang rasa tidak nyaman, kecemasan yang mendalam pada diri ibu, tidak jarang terkadang seorang ibu menangis tanpa sebab yang pasti. Khawatir pada terkadang seorang ibu menangis tanpa sebab yang pasti. Khawatir pada bayinya dengan kekhw
1.2.5 Pathway 1.2.5 Pathway
Faktor HormonalFaktor Hormonal
Faktor psikologi ibuFaktor psikologi ibu
Faktor bayiFaktor bayi
Faktor keluargaFaktor keluarga
Faktor Pengalaman dalam prosesFaktor Pengalaman dalam proses
kehamilan dan
kehamilan dan persalinanpersalinan
Faktor demografiFaktor demografi
Post partum blues Post partum blues
Perubahan psikologi Perubahan psikologi Sensitivitas Sensitivitas meningkat meningkat Sensitivitas Sensitivitas meningkat meningkat Perubahan emosi
Perubahan emosi KebutuhanKebutuhan
bertambah bertambah Penambahan Penambahan keluarga baru keluarga baru Menangis Menangis Gangguan pola Gangguan pola tidur tidur Penambahan pola Penambahan pola peran peran Ansietas
Ansietas KetidakefektifanKetidakefektifan koping koping
1.2.6 Komplikasi 1.2.6 Komplikasi
Beberapa masalah yang dap
Beberapa masalah yang dapat timbul pada pasien yat timbul pada pasien yang ang mengalami post partummengalami post partum blues diantaranya yaitu :
blues diantaranya yaitu : a.
a. Kerusakan psikoafektifKerusakan psikoafektif b.
b. Resiko bunuh diriResiko bunuh diri c.
c. Resiko mencederai diriResiko mencederai diri d.
d. Resiko mencederai anakResiko mencederai anak
Post partum blues dapat dicegah dengan cara : Post partum blues dapat dicegah dengan cara : a.
a. Anjurkan ibu untuk merawat dirinya, yakinkan pada suami atau keluargaAnjurkan ibu untuk merawat dirinya, yakinkan pada suami atau keluarga untuk selalu memperhatikan si ibu.
untuk selalu memperhatikan si ibu. b.
b. Menu makanan yang seimbang.Menu makanan yang seimbang. c.
c. Olahraga secara teratur.Olahraga secara teratur. d.
d. Mintalah bantuan pada keluarga atau suami untuk merawat ibu dan bayinya.Mintalah bantuan pada keluarga atau suami untuk merawat ibu dan bayinya. e.
e. Rencankan acara keluar bersama bayi berdua dengan suami.Rencankan acara keluar bersama bayi berdua dengan suami. f.
f. Rekreasi.Rekreasi.
1.2.7 Prognosis 1.2.7 Prognosis
Berbagai studi mengenai post partum blues di luar negeri melaporkan angka Berbagai studi mengenai post partum blues di luar negeri melaporkan angka kejadian yang cukup tinggi dan sangat bervariasi antara 26 % - 85 %
kejadian yang cukup tinggi dan sangat bervariasi antara 26 % - 85 % yangyang kemungkinan disebabkan karena adanya perbedaan populasi dan kriteri kemungkinan disebabkan karena adanya perbedaan populasi dan kriteri aa diagnosis yang digunakan.
diagnosis yang digunakan.
1.2.8
1.2.8 Penanganan Penanganan MedisMedis
Sampai saat ini belum ada alat test khusus yang dapat mendiagnosa secara Sampai saat ini belum ada alat test khusus yang dapat mendiagnosa secara langsung post partu blues.
langsung post partu blues.
Penangganan gangguan mental pasca-salin pada prinsippnya tidak berbeda Penangganan gangguan mental pasca-salin pada prinsippnya tidak berbeda dengan penangganan gangguan mentak pada momen-momen lainnya. Para ibu dengan penangganan gangguan mentak pada momen-momen lainnya. Para ibu yang mengalami post-partum blues membutuhkan pertolongan yang yang mengalami post-partum blues membutuhkan pertolongan yang sesungguhnya. Para ibu ini membutuhkan dukungan pertolongan yang sesungguhnya. Para ibu ini membutuhkan dukungan pertolongan yang sesungguhnya. Para ibu ini membutuhkan dukungan psikologis seperti juga sesungguhnya. Para ibu ini membutuhkan dukungan psikologis seperti juga kebutuhan fisik lainnya yang harus juga dipenuhi. Mereka membutuhkan kebutuhan fisik lainnya yang harus juga dipenuhi. Mereka membutuhkan
bantuan
bantuan dari dari teman teman dan dan keluarga, keluarga, mereka mereka mungkin mungkin perlu perlu untuk untuk mengatur mengatur atauatau menata kembali kegiatan rutin sehari-hari,atau mungkin menghilangkan beberapa menata kembali kegiatan rutin sehari-hari,atau mungkin menghilangkan beberapa kegiatan, disesuaikan dengan konsep mereka tentang keibuan dan perawatan bayi. kegiatan, disesuaikan dengan konsep mereka tentang keibuan dan perawatan bayi. Bila memang
Bila memang diperlukan dapat diperlukan dapat diberikan pertolongan diberikan pertolongan dari para dari para ahli, misalnyaahli, misalnya dari seorang psikolog atau
dari seorang psikolog atau konselor yangberpengalaman dalam bidang tersebut.konselor yangberpengalaman dalam bidang tersebut. Para ahli obstetri memegang peranan penting untuk mempersiapkan para wanita Para ahli obstetri memegang peranan penting untuk mempersiapkan para wanita untuk kemungkinan terjadinya gangguan mental pasca-salin dan segera untuk kemungkinan terjadinya gangguan mental pasca-salin dan segera memberikan penangganan yang tepat bila terjadi gangguan tersebut, bahkan memberikan penangganan yang tepat bila terjadi gangguan tersebut, bahkan merujuk kepada para ahli psikologi/konseling bila memang diperlukan. merujuk kepada para ahli psikologi/konseling bila memang diperlukan. Dukungan yang memadai dari para petugas obstetri, yaitu : dokter dan Dukungan yang memadai dari para petugas obstetri, yaitu : dokter dan bidan/perawat
bidan/perawat sangat sangat diperlukan, diperlukan, misalnya misalnya dengan dengan cara cara memberikan memberikan informasiinformasi yang memadai/adekuat tentang proses kehamilan dan persalinan, termasuk yang memadai/adekuat tentang proses kehamilan dan persalinan, termasuk penyulit-penyulit
penyulit-penyulit yang yang mungkin mungkin timbul timbul dalam dalam masamasa masamasa tersebut tersebut sertaserta penangganannya.
penangganannya.
Post-partum blues juga dapat dikurangi dengan cara belajar tenang dengan Post-partum blues juga dapat dikurangi dengan cara belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan meditasi, tidur ketika bayi tidur, berolahraga ringan, menarik nafas panjang dan meditasi, tidur ketika bayi tidur, berolahraga ringan, ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu, tidak perfeksionis dalam hal ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu, tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi, membicarakan rasa cemas dan mengkomunikasikannya, bersikap mengurusi bayi, membicarakan rasa cemas dan mengkomunikasikannya, bersikap fleksibel, bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru. Dalam penangganan para fleksibel, bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru. Dalam penangganan para ibu yang mengalami post-partum blues dibutuhkan pendekatan ibu yang mengalami post-partum blues dibutuhkan pendekatan menyeluruh/holistik.
menyeluruh/holistik.
Pengobatan medis, konseling, emosional, bantuan-bantuan praktis dan Pengobatan medis, konseling, emosional, bantuan-bantuan praktis dan pemahaman
pemahaman secara secara intelektual intelektual tentang tentang pengalaman pengalaman dan dan harapan-harapan harapan-harapan merekamereka miungkin pada saat-saat tertentu. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa miungkin pada saat-saat tertentu. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa dibutuhkan penanganan ditingkat perilaku, emosional, intelektual, social dan dibutuhkan penanganan ditingkat perilaku, emosional, intelektual, social dan psikologis secara
psikologis secara bersama-sama bersama-sama dengan melibatkan dengan melibatkan lingkungannya yaitu : lingkungannya yaitu : suami,suami, keluarga, dan juga teman dekatn
1.3
1.3 Rencana Rencana Asuhan Asuhan Klien Klien dengan dengan Post Post Partum Partum BluesBlues 1.3.1 Pengkajian
1.3.1 Pengkajian a.
a. IdentitasIdentitas b.
b. Riwayat penyakit sekarang dahulu dan keluargaRiwayat penyakit sekarang dahulu dan keluarga c.
c. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik d.
d. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang
1.3.2
1.3.2 Diagnosa Diagnosa Keperawatan Keperawatan yang yang mungkin mungkin munculmuncul Diagnosa 1 : Ansietas
Diagnosa 1 : Ansietas 2.2.1 Definisi
2.2.1 Definisi
Perasaan tidak nyaman atau kekawatiran yang samar disertai respon Perasaan tidak nyaman atau kekawatiran yang samar disertai respon autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu) perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap individu) perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahanya. Hal
bahanya. Hal ini ini merupakan isyarat merupakan isyarat kewaspadaan kewaspadaan yang memperingatkanyang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
bertindak menghadapi ancaman. 2.2.2
2.2.2 Batasan Batasan KarakteristikKarakteristik
PerilakuPerilaku AffektifAffektif FisiologisFisiologis SimpatikSimpatik
Parasimpatik dan kognitifParasimpatik dan kognitif
2.2.3
2.2.3 Faktor yFaktor yang berhubuang berhubunganngan
Perubahan dalam (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, polaPerubahan dalam (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola
interaksi, fungsi peran, status peran) interaksi, fungsi peran, status peran)
Pemajanan toksinPemajanan toksin
Terkait keluargaTerkait keluarga
HerediterHerediter
Infeksi/kontaminasi interpersonalInfeksi/kontaminasi interpersonal
Krisis maturasi, krisis situasionalKrisis maturasi, krisis situasional
Diagnosa 2 : Ketidakefektifan koping Diagnosa 2 : Ketidakefektifan koping 2.2.4 Definisi
2.2.4 Definisi
Ketidak mampuan untuk membentuk penilaian valid tentang stressor, Ketidak mampuan untuk membentuk penilaian valid tentang stressor, ketidak adekuatan pilihan respon yang dilakukan dan/atau ketidak ketidak adekuatan pilihan respon yang dilakukan dan/atau ketidak mampuan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia
mampuan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia 2.2.5
2.2.5 Batasan Batasan karakteristikkarakteristik
Perubahan dalam pola komunikasi yang biasaPerubahan dalam pola komunikasi yang biasa
Perilaku destruktif terhadap orang lainPerilaku destruktif terhadap orang lain
Perilaku destruktif terhadap diri sendiriPerilaku destruktif terhadap diri sendiri
Ketidakmampuan memerhatikan informasiKetidakmampuan memerhatikan informasi
Ketidakmampuan memenuhi kebutuha dasarKetidakmampuan memenuhi kebutuha dasar
Ketidakmampuan memenuhi harapan peranKetidakmampuan memenuhi harapan peran
Pemecahan masalah yang tidak adekuatPemecahan masalah yang tidak adekuat
Kurangnya perilaku yang berfokus pada pencapaian peranKurangnya perilaku yang berfokus pada pencapaian peran
Mengungkapkan ketidakmampuan meminta bantuanMengungkapkan ketidakmampuan meminta bantuan
Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalahMengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah
Pengambilan resiko, gangguan tidurPengambilan resiko, gangguan tidur
Menggunakan koping yang menggangu perilaku adaptifMenggunakan koping yang menggangu perilaku adaptif
2.2.5
2.2.5 Faktor yFaktor yang bang berhubunganerhubungan
Gangguan dalam pola penilaian ancaman, melepas tekananGangguan dalam pola penilaian ancaman, melepas tekanan
Gangguan dalam pola melepaskan tekanan/ keteganganGangguan dalam pola melepaskan tekanan/ ketegangan
Tingkat persepsi kontrol yang tidak adekuatTingkat persepsi kontrol yang tidak adekuat
Ketidakadekuatan kesempatan untuk bersiap terhadap stresorKetidakadekuatan kesempatan untuk bersiap terhadap stresor
Krisis maturasi, krisis situasiKrisis maturasi, krisis situasi
RaguRagu
Tingkat percaya diri yang tidak adekuat dalam kemampuan mangatasiTingkat percaya diri yang tidak adekuat dalam kemampuan mangatasi
masalah masalah
Dukungan sosial yang tidak adekuat yang diciptakan olehDukungan sosial yang tidak adekuat yang diciptakan oleh
karakteristik hubungan karakteristik hubungan
2.3 Perencanan 2.3 Perencanan
Diagnosa 1 : Ansietas Diagnosa 1 : Ansietas 2.3.1
2.3.1 Tujuan Tujuan dan dan Kriteria hasilKriteria hasil (outcomes criteria(outcomes criteria) berdasarkan NOC) berdasarkan NOC
Anxiety self-controlAnxiety self-control
Anxiety levelAnxiety level
CopingCoping
Kriteria Hasil : Kriteria Hasil :
-- Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemasKlien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
-- Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan teknik untukMengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas
mengontrol cemas
-- Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitasPostur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
menunjukkan berkurangnya kecemasan
2.3.2
2.3.2 Intervensi Intervensi Keperawatan Keperawatan berdasarkan berdasarkan NICNIC Anxiety Reduction (penurunan kecemasan) Anxiety Reduction (penurunan kecemasan) a.
a. Gunakan pendekatan yang menenangkanGunakan pendekatan yang menenangkan b.
b. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pasien Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pasien c.
c. Pahami prespektif pasien terhadap situasi stresPahami prespektif pasien terhadap situasi stres d.
d. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takutTemani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut e.
e. Dorong keluarga untuk menemani pasienDorong keluarga untuk menemani pasien f.
f. Identifikasi tingkat kecemasanIdentifikasi tingkat kecemasan g.
g. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasanBantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan h.
h. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsiDorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi i.
i. Kolaborasi dalam memberikan obat untuk mengurangi kecemasanKolaborasi dalam memberikan obat untuk mengurangi kecemasan
Diagnosa 2 : Ketidakefektifan koping Diagnosa 2 : Ketidakefektifan koping 2.3.3
2.3.3 Tujuan Tujuan dan Kriteria dan Kriteria hasilhasil (outcomes criteria(outcomes criteria) berdasarkan NOC) berdasarkan NOC
Decision makingDecision making
Role inhasmetRole inhasmet
Sosial supportSosial support
Kriteria Hasil : Kriteria Hasil :
-- Mengatakan penurunan stresMengatakan penurunan stres
-- Klien mengatakan telah menerima tentang keadaannyaKlien mengatakan telah menerima tentang keadaannya -- Mampu mengidentifikasi strategi tentang kopingMampu mengidentifikasi strategi tentang koping
2.3.4
2.3.4 Intervensi Intervensi Keperawatan Keperawatan berdasarkan berdasarkan NICNIC Decision making
Decision making a.
a. Menginformasikan kepada pasien alternatif atau solusi lainMenginformasikan kepada pasien alternatif atau solusi lain penanganan
penanganan b.
b. Memfasilitasi pasien untuk membuat keputusanMemfasilitasi pasien untuk membuat keputusan c.
c. Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan, kerugian dari keadaanBantu pasien mengidentifikasi keuntungan, kerugian dari keadaan Role inhancemet
Role inhancemet a.
a. Bantu pasien untuk mengidentifikasi bermacam-macam nilaiBantu pasien untuk mengidentifikasi bermacam-macam nilai kehidupan
kehidupan b.
b. Bantu pasien mengidentifikasi strategi positif untuk mengatur polaBantu pasien mengidentifikasi strategi positif untuk mengatur pola nilain yang dimiliki
nilain yang dimiliki Coping
Coping enhancemenenhancementt a.
a. Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi gambaran perubahan peranAnjurkan pasien untuk mengidentifikasi gambaran perubahan peran yang realistis
yang realistis b.
b. Gunakan pendekatan tenang dan menyakinkanGunakan pendekatan tenang dan menyakinkan c.
c. Hindari pengambilan keputusan pada saat pasien berada dalam stresHindari pengambilan keputusan pada saat pasien berada dalam stres berat
berat d.
d. Berikan informasi aktual yang terkait dengan diagnosis, terapi danBerikan informasi aktual yang terkait dengan diagnosis, terapi dan prognosis
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2004). Buku Ajar: Keperawatan Maternitas edisi-4. Jakarta: Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2004). Buku Ajar: Keperawatan Maternitas edisi-4. Jakarta:
EGC. EGC.
Diposting oleh Agus Sutiono dalam Postpartum Blues. 2008. Tags: Konsep Dasar dan Askep Diposting oleh Agus Sutiono dalam Postpartum Blues. 2008. Tags: Konsep Dasar dan Askep
Postpartum Blues.
Postpartum Blues. http://agussutionopathy.bloghttp://agussutionopathy.blogspot.com/2008/05/bab-i-tinjauan-pustaka- spot.com/2008/05/bab-i-tinjauan-pustaka-konsep-dasar.html.
konsep-dasar.html. diakses tanggal 09 januari 2011 diakses tanggal 09 januari 2011 Diposting Oleh
Diposting Oleh zietraelmartzietraelmart dalam Postpartum Blues. 2008. Tags: Ilmu Jiwadalam Postpartum Blues. 2008. Tags: Ilmu Jiwa Kebidanan
Kebidanan.http://zietraelmart.multiply.com/journal/item/8/POST_PARTUM_BLUES..http://zietraelmart.multiply.com/journal/item/8/POST_PARTUM_BLUES. diakses tanggal 09 januari 2011
diakses tanggal 09 januari 2011 Marilyn E. Doenges, 1999,
Marilyn E. Doenges, 1999,
R
Re
encana A
ncana Asuhan K
suhan K e
ep
pe
erraw
awat
atan
an
, Penerjemah Kariasa I Made,, Penerjemah Kariasa I Made, Jakarta : EGC.Jakarta : EGC.
Palangka
Palangka Raya, Raya, Desember Desember 20172017
Preseptor Akademik, Preseptor Akademik,
(