Bab: I Pendaahuluan A. Latar Belakang

(1)

sebagai suatu pathogen yang "auh berbeda dari mikroorganisme parasitik lain. sebagai suatu pathogen yang "auh berbeda dari mikroorganisme parasitik lain. Akibat infeksi virus pada sel mengakibatkan tiga kemungkinan dengan implikasi Akibat infeksi virus pada sel mengakibatkan tiga kemungkinan dengan implikasi yang berbeda! di antaranya akan ter"adi transformasi sel! sel men"adi lisis! dan yang berbeda! di antaranya akan ter"adi transformasi sel! sel men"adi lisis! dan kemungkinan ter"adi infeksi laten # persisten yang mengakibatkan virus tidak kemungkinan ter"adi infeksi laten # persisten yang mengakibatkan virus tidak dapat dihilangkan dari dalam tubuh.

dapat dihilangkan dari dalam tubuh. e

enynyakakit it yayang ng didisesebababkbkan an ololeh eh vivirurus! s! sasangngat at beberprpereran an dadalalamm morbi

morbiditas dan ditas dan mortmortalitalitas as he$an serta he$an serta menyebmenyebabkan kerugian ekonomi abkan kerugian ekonomi yangyang nyata. %elain itu! bila penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut menyerang nyata. %elain itu! bila penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut menyerang he$an piaraan! bukan tidak mungkin akan menambah masalah baru dengan he$an piaraan! bukan tidak mungkin akan menambah masalah baru dengan me

menynyebaebabkbkan an kekemamatitian an papada da mamanunusisia. a. &&ububuh uh mamanusnusia ia titidadak k mumungngkikinn te

terrhihindndar ar dadarri i lliningkgkunungagan n yayang ng mmenengagandndunung g mimikrkroboba a papatthohogegenn disekelilingnya. 'ikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit infeksi pada disekelilingnya. 'ikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit infeksi pada manusia. 'ikroba patogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks. leh manusia. 'ikroba patogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks. leh karena itu respon imun tubuh manusia terhadap berbagai macam mikroba karena itu respon imun tubuh manusia terhadap berbagai macam mikroba patogen "uga berbeda

patogen "uga berbeda m

mumumnynya a gagambmbararan an bibiolologogic ic spspesesififik ik mimikrkroboba a memenenentntukukanan mekanisme imun mana yang berperan untuk proteksi. *egitu "uga respon mekanisme imun mana yang berperan untuk proteksi. *egitu "uga respon imun terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraseluler atau bakteri intraseluler imun terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraseluler atau bakteri intraseluler mempunyai karakteriskik tertentu pula.&ubuh manusia akan selalu terancam mempunyai karakteriskik tertentu pula.&ubuh manusia akan selalu terancam ole

oleh h pappaparaaran n baktbakterieri! ! virvirus! us! parparasiasit! t! radradiasiasi i matmataharahari! i! dan dan polpolusiusi. . %tr%tressess emo

emosiosional nal ataatau u fifisiosiologlogis is dardari i ke"ke"adiadian an ini ini adaladalah ah tantantantangan gan lailain n untuntuk uk mem

memperpertahtahankaankan n tubtubuh uh yanyang g sehsehat. at. *ia*iasansanya ya kitkita a dildilindindungungi i oleoleh h syssystemtem pertahanan tubuh! sistem kekebalan tubuh! terutama

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(3)

BAB II BAB II Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka

A.

A. PePengengertrtian imuian imunolnologogii

+munologi adalah

+munologi adalah ilmuilmuyang mencakup ka"ian mengenai semua aspekyang mencakup ka"ian mengenai semua aspek sistemsistem imun

imun (kekeb(kekebalan) alan) pada pada semuasemua organismeorganisme. +munologi memiliki berbagai penerapan. +munologi memiliki berbagai penerapan pada

pada berbagai berbagai disiplin disiplin ilmu ilmu dan dan karenanya karenanya dipecah dipecah men"adi men"adi beberapa beberapa subdisiplinsubdisiplin sseeppeerrttii, , mmaallffuunnggssi i ssiisstteem m iimmuun n ppaadda a ggaanngggguuaan n iimmuunnoollooggi i (( penyakit penyakit autoimun

autoimun!! hipersensitivitashipersensitivitas!! defisiensi imundefisiensi imun! penolakan allograft)- karakteristik fisik!! penolakan allograft)- karakteristik fisik! kimia$i! dan fisiologis komponenkomponen sistem imun. +munologi "uga di katakan kimia$i! dan fisiologis komponenkomponen sistem imun. +munologi "uga di katakan sebagai suatu bidang ilmu yang luas yang meliputi penelitian dasar dan penerapan sebagai suatu bidang ilmu yang luas yang meliputi penelitian dasar dan penerapan klinis ! membahas masalah antigen! antibodi! dan fungsi / fungsi berperantara sel klinis ! membahas masalah antigen! antibodi! dan fungsi / fungsi berperantara sel terutama yang berhubungan dengan imunitas terhadap penyakit ! reaksi biologik yang terutama yang berhubungan dengan imunitas terhadap penyakit ! reaksi biologik yang bersifat hipersensitif

bersifat hipersensitif! alergi dan penoloakan "aringan asing.! alergi dan penoloakan "aringan asing.

+munologi merupakan pemeriksaan darah yang bertu"uan untuk mendeteksi a$al +munologi merupakan pemeriksaan darah yang bertu"uan untuk mendeteksi a$al ada

adanya nya infinfekseksi i virvirus! us! memmemperperkirkirakan akan stastatus tus imuimun n dan dan pempemantantauaauan n resrespon pon paspascaca vaksinasi. +munologi adalah spesialisasi medis yang berkaitan dengan kekebalan dan vaksinasi. +munologi adalah spesialisasi medis yang berkaitan dengan kekebalan dan se

semumua a asaspek pek dadari ri kekemamampmpuauan n tutububuh h ununtutuk k memelala$a$ann infeksiinfeksi dan dan penypenyakiakit t yangyang disebabkan oleh

disebabkan oleh patogen patogen ( (organismeorganisme penyebab penyakit! yang biasanya adalah mikro penyebab penyakit! yang biasanya adalah mikro organisme).

organisme). .. 

 +munolgi terbagi men"adi 0 yaitu imunologi infeksi dan imunologi kanker.+munolgi terbagi men"adi 0 yaitu imunologi infeksi dan imunologi kanker.

1.

1. +m+mununolologogi ini infefeksksii

*ila suatu mikroorganisme menembus kulit atau selaput lendir! maka tubuh *ila suatu mikroorganisme menembus kulit atau selaput lendir! maka tubuh akan mengerahkan keempat komponen sistem imun untuk menghancurkannya! akan mengerahkan keempat komponen sistem imun untuk menghancurkannya!

(4)

(5)

kom

kompleplemen men dan dan pagopagosit sit serserta ta komkomponeponen n imuimun n nonsnonspespesififik ik lailainnynnya a dapdapatat beker"a langsung untuk menghancurkannya.

beker"a langsung untuk menghancurkannya.

0.

0. +m+mununululogogi i kakanknker er 

eerraan n ppeennttiinng g iimmuunniittaas s llaaiinnnnyya a aaddaallaah h uunnttuuk k meenm neemmuukkaan n ddaann menghancurkan

menghancurkan tumor tumor . %el tumor menun"ukan antigen yang tidak ditemukan. %el tumor menun"ukan antigen yang tidak ditemukan pada

pada sel sel normal. normal. ntuk ntuk sistem sistem imun! imun! antigen antigen tersebut tersebut muncul muncul sebagai sebagai antigenantigen asi

asing ng dan dan kehakehadirdiran an mermereka eka menmenyebyebabkaabkan n sel sel imuimun n menmenyeryerang ang sel sel tumtumoror.. Ant

Antigeigen n yanyang g ditditun"un"ukaukan n oleoleh h tumtumor or memmemililiki iki bebbeberaerapa pa sumsumberber- - bebebeberaprapaa berasal dari virus

berasal dari virus onkogenik onkogenik seperti seperti papilloma virus papilloma virus! yang menyebabkan! yang menyebabkan kanker kanker leher rahim

leher rahim! sementara lainnya adalah protein organisme sendiri yang muncul! sementara lainnya adalah protein organisme sendiri yang muncul pada

pada tingkat tingkat rendah rendah pada pada sel sel normal normal tetapi tetapi mencapai mencapai tingkat tingkat tinggi tinggi pada pada selsel tumor.

tumor. %a

%alalah h sasatu tu cocontntoh oh adadalalahah en2imen2im yang yang disebudisebutt tirosinasetirosinase yang yang ketikketikaa ditun"ukan pada tingkat tinggi! merubah beberapa sel kulit (seperti

ditun"ukan pada tingkat tinggi! merubah beberapa sel kulit (seperti melanositmelanosit)) men"a

men"adi di tumor yang tumor yang disebudisebutt melanomamelanoma. 3emungkinan sumber ketiga antigen. 3emungkinan sumber ketiga antigen tu

tumomor r adadalalah ah prprototeiein n yayang ng sesecacara ra nonormrmal al pepentntining g ununtutuk k memengngatatur ur pertumbuhan

pertumbuhan dan dan proses proses bertahan bertahan hidup hidup sel! sel! yang yang umumnya umumnya bermutasibermutasi men

men"ad"adi i kankanker ker memmembu"bu"uk uk molmolekuekul l sehsehingingga ga sel sel tertermodmodififikaikasi si sehsehinginggaga me

meniningkngkatatkan kan kegkegananasasan an sesel l tutumomorr.%.%el el yayang ng tetermrmododififikikasasi i sesehihinggnggaa meningkatkan keganasan sel tumor disebut

meningkatkan keganasan sel tumor disebutonkogenonkogen.. R

Reessppoon n uuttaamma a ssiisstteem m iimmuun n tteerrhhaaddaap p ttuummoor r aadadallaah h uuntntuuk k men

menghanghancurcurkan kan sel sel abnabnormormal al menmenggunggunakaakan n sel sel & & pempembunubunuh! h! terterkadkadangang dengan bantuan sel & pembantu. Antigen tumor ada pada molekul '45 kelas dengan bantuan sel & pembantu. Antigen tumor ada pada molekul '45 kelas + pada cara yang mirip dengan antigen virus. 4al ini menyebabkan sel & + pada cara yang mirip dengan antigen virus. 4al ini menyebabkan sel &

(6)

(7)

memiliki molekul '45 kelas + lebih sedikit pada permukaan

memiliki molekul '45 kelas + lebih sedikit pada permukaan mereka daripadamereka daripada keadaan normal- hal ini merupakan fenomena umum dengan tumor.&erkadang keadaan normal- hal ini merupakan fenomena umum dengan tumor.&erkadang ant

antiboibodi di dihdihasiasilkalkan n melmela$aa$an n sel sel tumtumor or yang yang menmenyebyebabkaabkan n kehakehancuncuranran mereka oleh sistem komplemen

mereka oleh sistem komplemen *eb

*eberaerapa pa tumtumor or menmenghighindarndari i sissistem tem imuimun n dan dan terterus us berberkemkembangbang sampai men"adi kanker.%el tumor sering memiliki "umlah

sampai men"adi kanker.%el tumor sering memiliki "umlah molekul '45 kelasmolekul '45 kelas +

+ yang yang berberkurkurang ang pada pada perpermukmukaan aan mermereka! eka! sehsehingingga ga dapdapat at menmenghighindandariri deteks

deteksi oleh i oleh sel & pembunuh. *eberapa sel sel & pembunuh. *eberapa sel tumor "uga mengeluartumor "uga mengeluarkan kan produk produk yang mencegah respon imun- contohnya dengan mengsekresikan sitokin

yang mencegah respon imun- contohnya dengan mengsekresikan sitokin &67&67 8

8! ! yayang ng memeneknekan an akaktitivivitatass makrofaga makrofaga dan danlimfositlimfosit. . &&oleraoleransi nsi imunolimunologikalogikal dapat berkembang terhadap antigen tumor! sehingga sistem imun tidak lagi dapat berkembang terhadap antigen tumor! sehingga sistem imun tidak lagi menyerang sel

menyerang sel tumortumor..

'akrofaga dapat meningkatkan perkembangan tumor ketika sel tumor 'akrofaga dapat meningkatkan perkembangan tumor ketika sel tumor mengirim sitokin yang menarik makrofaga yang menyebabkan dihasilkannya mengirim sitokin yang menarik makrofaga yang menyebabkan dihasilkannya sit

sitokiokin n dan dan fakfaktor tor perpertumtumbuhbuhan an yanyang g memmemelieliharhara a perperkemkembangbangan an tumtumoror.. 3om

3ombinbinasi asi hiphipoksoksia ia padpada a tumtumor or dan dan sitsitokiokin n dipdiprodroduksuksi i oleoleh h makmakrofrofagaaga m

meennyyeebbaabbkkaan n sseel l ttuummoor r mmeenngguurraannggi i pprroodduukkssi i pprrootteeiin n yyaanngg menghalangi

menghalangi metastasis metastasis dan dan selselan"an"utnutnya ya memmembantbantu u penypenyebaebaran ran sel sel kankkankerer.. telah mengidentifikasikan sel kanker. 3etika melampaui batas menyatukan telah mengidentifikasikan sel kanker. 3etika melampaui batas menyatukan dengan sel kanker! makrofaga (sel putih yang lebih kecil) akan menyuntkan dengan sel kanker! makrofaga (sel putih yang lebih kecil) akan menyuntkan toksin yang akan membunuh sel tumor.

toksin yang akan membunuh sel tumor.

B.

B. Jenis Pemeriksaan ImmunologiJenis Pemeriksaan Immunologi

N

Noo JJeenniis s PPeemmeerriikkssaaaann MMeettooddee

1

1 AAnnttii HHIIVV EELLIISSAA

2

2 AAnnttii HHIIVV II RRaappiidd

3

(8)

(9)

6 6 HHbbssAAgg EELLIISSAA 7 7 AAnnttii HHbbssAAgg EELLIISSAA 8 8 HHbbeeAAgg RRaappiidd 9 9 HHbbeeAAgg EELLIISSAA 1

1 AAnnttii HHAAVVIIgg!!""IIgg ## RRaappiidd 1

111 RR$$RR AAgg%%&&ttiinnaassii 1 122 ''$$HHAA He(ag%&tiHe(ag%&ti nasi nasi 1 133 ''$$HHAA RRaappiidd 1

144 IIg g ! ! HHee))ppees s SSii((pp%%ee* * 11 EELLIISSAA 1

155 IIg g ! ! HHee))ppees s SSii((pp%%ee* * 22 EELLIISSAA 1

166 IIg g ! ! HHee))ppees s SSii((pp%%ee** EELLIISSAA 1

177 CC++tt,,((eeggaa%%,,--ii))&&s s IIg g !! EELLIISSAA 1

188 CC++tt,,((eeggaa%%,,--ii))&&s s IIg g ## EELLIISSAA 1

199 eenngg&&ee IIgg!!""IIgg ## RRaappiidd 2

2 RR//ee&&((aatt,,iid d 00aatt,,)) AAgg%%&&ttiinnaassii 2

211 '',,**,,pp%%aass((a a g,g,nnddiii i IIg g !! EELLIISSAA 2

222 '',,**,,pp%%aass((a a g,g,nnddiii i IIg g ## EELLIISSAA 2

233 iiddaa%% AAgg%%&&ttiinnaassii 2

244 ''eess ee//aa((ii%%aann RRaappiidd 2

255 AASS''  AAnntti i SStt))eepptt,,%%iissiinn AAgg%%&&ttiinnaassii 2

266 CCRR$ $ CCRReeaattii--e e $$)),,tteeiinn AAgg%%&&ttiinnaassii

C.

C. PePengengertrtian serian seroloologigi

em

emerieriksaksaan an serseroloologis gis adaladalah ah penpengu"gu"ian ian yang yang menmenggunggunakaakan n serserum um sebsebagaiagai sampel. rinsip utama u"i serologis adalah mereaksikan antibodi dengan antigen yang sampel. rinsip utama u"i serologis adalah mereaksikan antibodi dengan antigen yang sesuai. Antibodi adalah 2at kekebalan yang dilepaskan oleh sel darah putih untuk sesuai. Antibodi adalah 2at kekebalan yang dilepaskan oleh sel darah putih untuk mengenali serta menetralisir antigen (bibit penyakit baik virus maupun bakteri) yang mengenali serta menetralisir antigen (bibit penyakit baik virus maupun bakteri) yang ada dalam tubuh

(10)

(11)

bereaksi

bereaksi dengan dengan agen agen infeksius infeksius tersebut. tersebut. Reaksi Reaksi serologis serologis dapat dapat digunakanuntuk digunakanuntuk me

mengngetetahuahui i rerespspon on tutububuh h teterhrhadadap ap agagen en ininfefeksksiuius s sesecarcara a kukualalititatatif if mamaupuupunn kuantitatif.

kuantitatif.

emeriksaan serologik sering dilakukan sebagai upaya menegakkan diagnosis. emeriksaan serologik sering dilakukan sebagai upaya menegakkan diagnosis. 9alaupun saat ini pemeriksaan serologik tidak terbatas pada penyakit infeksi! namun 9alaupun saat ini pemeriksaan serologik tidak terbatas pada penyakit infeksi! namun unt

untuk uk menmenun"un"ang ang diadiagnosgnosis is penypenyakiakit t infinfekseksi i memmemang ang hal hal yanyang g sersering ing dildilkukkukan.an. mem

memungkungkinkinkan an dildilakukakukannyannya a penpengamgamataatan n secsecara ara in in vitvitro ro terterhadhadap ap perperubahubahanan kom

komplepleks ks antantigeigenannantitibodi bodi (Ag(AgAbAb). ). enengu"gu"ian ian tertersebsebut ut berberdasdasar ar pada pada proprosesses presipitasi atau

presipitasi atau aglutinasi atau aglutinasi atau aktivasi komplemen aktivasi komplemen yang yang diakibatkan diakibatkan oleh oleh perubahanperubahan status fisik kompleks.

status fisik kompleks.

Reaksi antigenantibodi secara in vitro dapat dimanfaatkan untuk, Reaksi antigenantibodi secara in vitro dapat dimanfaatkan untuk,

1.

1. +d+denentitififikakasi si antantigigenen

Apabila antigen tidak diketahui! misal , Apabila antigen tidak diketahui! misal , a)

a) Reaksi Reaksi presipresipitipitin untuk n untuk mengklmengklasifasifikasi ikasi grup sgrup strepttreptokokusokokus b)

b) Reaksi aglutinasi untuk mengklasifikasi serotipe salmReaksi aglutinasi untuk mengklasifikasi serotipe salmonella! shigellaonella! shigella c)

c) Reaksi prReaksi presipiesipitin untuk metin untuk mengidenngidentifitifikasi antikasi antigen variogen variola pada lesi smla pada lesi smallpoallpoxx 0.

0. DetDetekseksi kuantii kuantitastasi antibi antibodi yang disekodi yang disekresresi pada i pada serserum! air susuum! air susu! dan ! dan caicairanran tubuh lainnya. ada

tubuh lainnya. ada kasus ini antibodi tidak kasus ini antibodi tidak diketdiketahui. emeriksahui. emeriksaan aan antibantibodiodi dapat digunakan untuk,

dapat digunakan untuk, a)

a) 'enil'enilai imai imunitas unitas terhaterhadap rubdap rubella! ella! mumpsmumps! poli! poliomyeliomyelitistis b)

b) 'enilai 'enilai prevalensi prevalensi infeksi infeksi oleh oleh mikroorganisme mikroorganisme dalam dalam suatu suatu komunitas komunitas atauatau survei serologik pada kelompok umur

survei serologik pada kelompok umur c)

c) 'endet'endeteksi "areksi "aringan yang diingan yang diinvasinvasi suatu miki suatu mikroorroorganismganisme! mis, 4aeme! mis, 4aemophilophilusus inf

influeluen2a n2a pada pada brobronkinkititis s krokronis nis ataatau u antantiboibodi di :. :. colcoli i pada pada infinfekseksi i tratraktuktuss urinarius.

urinarius. d)

d) 'endia'endiagnosa penyagnosa penyakit! mikit! misalnyasalnya, brucel, brucellosislosis! tifoid! tifoid! VD! D47! VD! D47! dsb! dsb ada pemeriksa

ada pemeriksaan an terhaterhadap dap spesispesimen serum men serum tunggaltunggal! ! konklukonklusi yang si yang dapat dibuatdapat dibuat sangat terbatas! mengingat bah$a banyak kasus antibodi dapat distimulasi setiap sangat terbatas! mengingat bah$a banyak kasus antibodi dapat distimulasi setiap

(12)

(13)

%eb

%ebaikaiknya nya dildilakuakukan kan pempemerieriksaksaan an tehtehadap adap 0 0 sersera! a! satsatu u dikdikoleoleksi ksi padpada a saasaatt penyakit

penyakit timbul! timbul! dan dan yang yang lain lain 1;1< 1;1< hari hari brikutnya. brikutnya. 3enaikan 3enaikan titer titer antibodiantibodi spesifik sampai < kali lipat spesimen u"i! merupakan indikasi signifikan yang spesifik sampai < kali lipat spesimen u"i! merupakan indikasi signifikan yang menun"ukkan bah$a sedang ter"adi infeksi aktif.

menun"ukkan bah$a sedang ter"adi infeksi aktif. 7aktor7aktor

7aktor7aktor enting =enting =ang 4arus Diperhatikan ada emeriksaan %erolang 4arus Diperhatikan ada emeriksaan %erologiogi 1. serum kontrol, dalam hal ini harus diperhatikan

1. serum kontrol, dalam hal ini harus diperhatikan beberapa sifat serum kontrolbeberapa sifat serum kontrol a.

a. sisifafat at antntikikomomplplemeementnter er b.

b. tidak memiliki inhibitor spesiftidak memiliki inhibitor spesifik ik c.

c. titidak dak toktoksik sik terterhadhadap ap kulkultur tur selsel d.

d. mememimililiki aglki aglututinininin e.

e. dapdapat menat menghasghasilkilkan prean presipsipititat non spat non spesiesifik fik 0.

0. 3o3ontntrorol l antantigigen, en, anantitigegen n yanyang g didigugunaknakan an haharurus s mememimililiki ki akaktitivivitatas s titingnggigi.. An

Antitigen gen dadapapat t berbersisifafat t antantikikomomplplememenenteterr! ! ototooaglaglututininasasi! i! dadan n mumungkngkinin terkontaminasi! halhal tersebut dapat berpengaruhpada pengu"ian.

terkontaminasi! halhal tersebut dapat berpengaruhpada pengu"ian. >.

>. 3on3ontrotrol l pelpelaruarut, pelart, pelarut yang ut yang digdigunaunakan ada kan ada kemkemungkungkinainan n terterkontkontamiaminasnasi! hali! hal ini dapat menyebabkan ter"adi perubahan p4! efek toksisk! dsb.

ini dapat menyebabkan ter"adi perubahan p4! efek toksisk! dsb. <.

<. AntAntiseisera standara standar, antigr, antigen en cendcenderuerung ng tidtidak ak stastabil pada penyibil pada penyimpampanan dibandnan dibandinging sera! kontr

sera! kontrol u"i untuk standar sera negatif ol u"i untuk standar sera negatif dan standar sera positdan standar sera positif yang if yang telatelahh diketahui titernya

diketahui titernya

D.

(14)

(15)

kons

konsententrasrasi i terterendendah ah (t(tabunabung g terterakhiakhir). r). reresipsipitaitat t titimbumbul l pada pada tabtabung ung yangyang mengandung Ag dan Ab secara proporsional.

mengandung Ag dan Ab secara proporsional. b.

b. resipitasi 5incinresipitasi 5incin

Antigen dilapiskan pada serum (antibodi)! ter"adi difusi setelah mencapai ikatan Antigen dilapiskan pada serum (antibodi)! ter"adi difusi setelah mencapai ikatan proporsional dengan antibodi akan menghasilkan presipitasi berbentuk cincin. proporsional dengan antibodi akan menghasilkan presipitasi berbentuk cincin. cc.. DDiiffuussi i 66eell

ada pengu"ian ini

ada pengu"ian ini memunmemungkinkan antigen dan gkinkan antigen dan antubodantubodi i berdiberdifusi perlahan darifusi perlahan dari arah tertentu melalui gel. ada cara ini homogenitas dan dera"at kemurnian dari arah tertentu melalui gel. ada cara ini homogenitas dan dera"at kemurnian dari berbagai

berbagai antigen antigen dapat dapat diu"i. diu"i. ita ita presipitasi terbentuk presipitasi terbentuk pada pada setiap setiap antigen antigen dapatdapat saling bertemu! atau bersilangan menun"ukkan,

saling bertemu! atau bersilangan menun"ukkan,

 bersabersambungambungan! antigen idn! antigen identik secentik secara imunara imunologik (tologik (terhadap seerhadap serum u"i)rum u"i)  berbercabacabang! anting! antigen berhgen berhubunubungan sebagan sebagiagiann

 bersibersilanganlangan! menun! menun"ukkan a"ukkan antigentigen tidan tidak berhuk berhubunganbungan



 'etode difusi tunggal'etode difusi tunggal

Di sini anti serum dalam agar semi solid! 2ona buffer dari agar dan antigen Di sini anti serum dalam agar semi solid! 2ona buffer dari agar dan antigen terpisah secara vertikal dalam tabung. 6aris presipitasi terbentuk dalam 2ona terpisah secara vertikal dalam tabung. 6aris presipitasi terbentuk dalam 2ona buffer

buffer.. a)

a) 'e'etotode dde dififususi gai gandndaa Ag

Agar ar diditutuang ang papada da plplatat. . Di Di babagigian an tetengngah ah didiisisi i anantitigegen n atatau au antantisisererumum sedangkan sera atau ekstrak di

sedangkan sera atau ekstrak di bagian tepi. ita presipitasi terbentuk dalam gelbagian tepi. ita presipitasi terbentuk dalam gel pada

(16)

(17)

'erupakan metode kuantitatif! dilakukan elektroforesis antigen ke dalam gel 'erupakan metode kuantitatif! dilakukan elektroforesis antigen ke dalam gel yang

yang telah mengandung antibodi. resipittelah mengandung antibodi. resipitasi asi yang yang ter"ter"adi adi berbenberbentuk tuk roketroket!! pan"ang masingmasing roket menun"ukkan konsentrasi antigen.

pan"ang masingmasing roket menun"ukkan konsentrasi antigen. d)

d) +mm+mmunounodifdifusi radiausi radial l tuntunggalggal

Antiserum monospesifik ditambahkan ke dalam gel! kemudian dituang pada Antiserum monospesifik ditambahkan ke dalam gel! kemudian dituang pada sli

slide de petpetridridisk isk ataatau u lemlempenpeng g plaplastistik. k. DibDibuat uat lublubang ang gelgel! ! larlarutautan n antantigeigenn dimasukkan pada lubang. &er"adi difusi sehingga terbentuk 2ona sirkuler yang dimasukkan pada lubang. &er"adi difusi sehingga terbentuk 2ona sirkuler yang menun"ukkan "arak proporsional dengan "umlah antigen yang ditambahkan menun"ukkan "arak proporsional dengan "umlah antigen yang ditambahkan pada

pada setiap setiap lubang. lubang. 3uantitasi 3uantitasi antigen antigen yang yang diperiksa diperiksa diketahui diketahui daridari perbandingan

perbandingan cincin cincin presipitasi presipitasi dibandingkan dibandingkan dengan dengan cincin cincin presipitasipresipitasi kontrol.

kontrol. 0.

0. ""i agi agllututiinanasisi Di

Digugunanakakan n ununtutuk k anantitigegen n beberurukukuraran n bebesasarr! ! papada da rereakaksi si inini i anantitibobodidi di

dikokontntakakkakan n dedengangan n anantitigegen n yayang ng memerurupapakan kan bagbagiaian n perpermumukakaan an susuatatuu ma

mateteririal al mimisasalnlnya ya ererititrorosisit! t! mimikrkrooroorgaganinismsme e atatau au parpartitikekel l anoanorrganganik ik (polystyrenelatex) yang telah dicoated dengan Ag. Reaksi AbAg membentuk (polystyrenelatex) yang telah dicoated dengan Ag. Reaksi AbAg membentuk agregat yang dapat diamati atau

agregat yang dapat diamati atau aglutinasi.aglutinasi. >

>.. ""i i ??iittiik k

"i ini tergantung pada proses lisis dari darah atau bakteri dari suatu sistem "i ini tergantung pada proses lisis dari darah atau bakteri dari suatu sistem yang

yang menmengandgandung ung antantigeigen! n! dirdireakeaksiksikan an dengdengan an antantiboibodi di dan dan komkompleplemenmen.. Antigen yang digunakan berupa ,

Antigen yang digunakan berupa , a.

a. %e%el (l (u"u"i li lititik ik lalangngsusungng)) b.

(18)

(19)

 VViriral hal haeaemamagglgglututininatatioion inn inhihibibititionon

 VVirairal neul neutrtraliali2at2ation tion test est menmengguggunakanakan 5: n 5: padpada kula kultur tur B.

B. +m+mmumunonoflflourouresescecencence 5at

5at flofloureurescescence nce ataatau u rhorhodamdamin in diidiikatkatkan kan pada pada antantiboibodi di tantanpa pa mermerusausak k spesifitasnya. %uatu kon"ugat dikombinasi dengan antigen (misalnya potongan spesifitasnya. %uatu kon"ugat dikombinasi dengan antigen (misalnya potongan "aringan)

"aringan) dan dan diikat diikat oleh oleh antibodi antibodi akan akan tampak tampak dengan dengan mikroskop mikroskop VV!! distribusi

distribusi Ag pada "aringan Ag pada "aringan atau selatau sel C

C.. %%kkiin &n &eesstt

'emanfaatkan reaksi kulit sebagai indikator sistem. Ada dua cara, 'emanfaatkan reaksi kulit sebagai indikator sistem. Ada dua cara,

o

o asif! bila antigen dan serum diinokulasikan! misalnya mengu"i toksinasif! bila antigen dan serum diinokulasikan! misalnya mengu"i toksin antitoksin

antitoksin o

o Aktif! bila status immunologik diu"iAktif! bila status immunologik diu"i

 %ki%kin ten test dst digigunaunakakan untn untuk muk menengegetatahuhui adai adanyanya,,  AnAntitibobodi di teterhrhadadap ap babaktktererii

 RReeaakkssi i aalleerrggii .

. AntAntigeigen *n *indinding ing &&echnechniEuiEueses

'etode ini digunakan untuk mengethui level antibodi dengan menentukan 'etode ini digunakan untuk mengethui level antibodi dengan menentukan kapasitas antiserum dalam kompleks dengan antigen radioaktif! atau dengan kapasitas antiserum dalam kompleks dengan antigen radioaktif! atau dengan men

(20)

(21)

kultur#identifikasi bakteri! dan pengambilan sampel relatif mudah yaitu darah. kultur#identifikasi bakteri! dan pengambilan sampel relatif mudah yaitu darah. *eberapa u"i serologi ,

*eberapa u"i serologi , a.

a. ReaReaksi sksi seroerologlogis untis untuk saluk salmonmonellella &a &ypnoypnosasa em

emerieriksaksaan an serseroloologis gis yanyang g digdigunakunakan an untuntuk uk diadiagnognosa sa penpenyakiyakitt demam typhoid yang disebabkanoleh %almonella disebut pemeriksaan 9idal. demam typhoid yang disebabkanoleh %almonella disebut pemeriksaan 9idal. "

"i i 99ididal al didirarancncanang g sesecacara ra khkhususus us ununtutuk k memembmbanantudiagnotudiagnosis sis demam demam typhoityphoidd

deng

dengan an carcara a menmengaggaglutlutinainasiksikan an basbasililus us typtyphoihoid d dendengan gan serserum um pendpenderierita.ta.

Namun!istilah

Namun!istilah ini ini kadangkadang kadangkadang diterapkan diterapkan secara secara tidak tidak resmi resmi padapada

u"i

u"i aglaglutiutinasnasi i lailain n yanyang g menmengguggunakanakan n biabiakankanororganganismisme e yanyang g dimdimatiatikankan

dengan panas selain %almonella.

 eememeririksksaan aan 99ididal al didigugunaknakan uan untntuk ,uk ,

emeriksaan 9idal adalah pemeriksaan yang bertu"uan mengetahui emeriksaan 9idal adalah pemeriksaan yang bertu"uan mengetahui ada

adanynya a dedemamam m titifofoid id yanyang g didisesebabbabkakan n ololeh eh ininfefeksksi i kukumamann SalmonellaSalmonella typhi

typhi atau atau SaSalmlmoneonelllla a papararatytyphphii AA!!**!!55. . eemmeerriiksksaaaan n 99iiddaal l sseerriinngg menun"ukkan reaksi silang dengan kuman yang berasal dari usus sehingga menun"ukkan reaksi silang dengan kuman yang berasal dari usus sehingga pemeriksaan

pemeriksaan ini ini tidak tidak bersifat bersifat spesifik. spesifik. ntuk ntuk mendeteksi mendeteksi infeksiinfeksi dengan

dengan Salmonella typhiSalmonella typhi yang spesifik dapat diperiksa yang spesifik dapat diperiksa Salmonella typhiSalmonella typhi+g'.+g'. 1.

1. 'en'engetgetahuahui i diadiagnosgnosa a thythypus abdopus abdomiminalinalis dan s dan penpenyakiyakit t parparathathyposyposa A! *! a A! *! 5!5! D

D 0.

0. 'en'engetgetahuahui i proprognosgnosa a penpenyakiyakitt >.

(22)

(23)

b.

b. Reaksi serologi untuk treponemaReaksi serologi untuk treponema Rea

Reaksi ksi serseroloologi gi untuntuk uk tretreponponema ema dildilakukakukan an daldalam am menmenegakegakkan kan diadiagnognosasa penyakit

penyakit sifilis. %ifilisadalah sifilis. %ifilisadalah suatu suatu penyakit penyakit yang yang ditularkan ditularkan melalui melalui hubunganhubungan sek

seksuasual! l! disdisebaebabkan bkan oleoleh h &&repreponemonemaalaallidlidum.um.+nf+nfekseksi i tretreponeponema ma palpallilidumdum dalam tubuh akan menimbulkan dua macam antibodi! yaitu,

dalam tubuh akan menimbulkan dua macam antibodi! yaitu, 1.

1. AntAntiboibodi di non non tretreponeponema ma (re(reagiagin)n) 0.

0. AnAntitibobodi tdi trerepoponenemama

emeriksaan serologi untuk treponema dibagi men"adi

emeriksaan serologi untuk treponema dibagi men"adi dua "enis yaitu,dua "enis yaitu, 1.

1. NoNon tren trepoponenemamal antl antigigen teen testst



 rreaeaksksi i flflokokululasasi i , , 33ahahn! n! VDVDR?R?! ! 'u'urratata! a! 3l3linine! e! ''a2a22i2inini! ! 4i4intntonon

partikel antigen yang berupa lipid akan mengalami flokulasi setelah dikocok partikel antigen yang berupa lipid akan mengalami flokulasi setelah dikocok

dengan regain. dengan regain.



 reaksi fiksasi komponen , 9asserreaksi fiksasi komponen , 9asserman! 3olmerserum yang man! 3olmerserum yang mengandung reaginmengandung reagin

dapat mengikat komplemen "ika ada cardiolipin sebagai antigen. dapat mengikat komplemen "ika ada cardiolipin sebagai antigen.

(24)

(25)

dan :va :ngvall untuk menganalisis adanyainteraksi

dan :va :ngvall untuk menganalisis adanyainteraksi antigenantigen dengan dengan antibodiantibodi

di dalam suatu sampel dengan

di dalam suatu sampel dengan menggumenggunakannakan en2imen2im sebagai pelapor (reporter sebagai pelapor (reporter label ).

label ).

rinsip ker"a :?+%A reader sama dengan spektofotometer.mumnya rinsip ker"a :?+%A reader sama dengan spektofotometer.mumnya :?+%A dib

:?+%A dibedakan edakan men"adi men"adi dua dua "enis! "enis! yaitu yaitu cocommpepetitittivive e asassasay yay yang ng menggumenggunakannakan ko

kon"n"ugugat at anantitigegen n / / enen2i2im m atatau au kokon"n"ugugat at anantotobobodi di / / enen2i2im! m! dadan n nononn com

compepetitititive ve asassasay y yayang ng memengnggungunakakan an dudua a anantitibobodidi. . adada a :?:?+%+%AnAnonon competitive assay antibodi kedua akan dikon"ugasikan dengan en2im sebagai competitive assay antibodi kedua akan dikon"ugasikan dengan en2im sebagai indikator.

indikator. &

&eknieknik k kedkedua ua ini ini serseringingkalkali i disdisebut ebut sebsebagaagai i %and%and$ic$ich h :?+:?+%A. %A. "i "i iniini dilak

dilakukan ukan pada pada plate HC plate HC $ell $ell berbahaberbahann polistirena. polistirena.ntuk melakukan teknik ntuk melakukan teknik %and$ich :?+%A ini! diperlukan beberapa tahap yang

%and$ich :?+%A ini! diperlukan beberapa tahap yang meliputi,meliputi, 1.

1. 99ell ell dildilapiapisi si ataatau diu ditemtempelpeli ani antitigen.gen. 0.

0. %am%ampel (anpel (antibtibodiodi) yang ingi) yang ingin diu"i din diu"i ditamtambahbahkan.kan. >.

>. DiDitatambmbahahkan kan antantibibodi odi kekedua dua yanyang g didikonkon"u"ugasgasikikan an dedengngan an en2en2im im tetertrtenentutu seperti peroksidase alkali. Antibodi kedua ini akan menempel pada antibodi seperti peroksidase alkali. Antibodi kedua ini akan menempel pada antibodi sampel sebelumnya.

(26)

(27)

tambahan untuk menyingkirkan penyebab lain seperti virus hepatitis Adan 5.

%edangkan untuk penyaring! cukup dilakukan pemeriksaan 4*sAg dan Anti

4*s.



 !Bs Ag!Bs Ag

@ika positif! pasien dianggap terinfeksi hepatitis *. engulangan

@ika positif! pasien dianggap terinfeksi hepatitis *. engulangan tes setelah C bulantes setelah C bulan untukmenentukan infeksi telah sembuh atau kronik. 4*sAg positif setelah C bulan untukmenentukan infeksi telah sembuh atau kronik. 4*sAg positif setelah C bulan tetap terdeteksi dalamdarah selama lebih dari enam bulan berarti telah men"adi tetap terdeteksi dalamdarah selama lebih dari enam bulan berarti telah men"adi kronis

kronis..



 Anti !BsAnti !Bs

@ika positif! pasien dianggap memiliki kekebalan terhadap hepatitis * (baik

karena infeksi yang telahsembuh atau karena vaksinasi). 4epatitis * karier

kronis dapat menun"ukkan 4*sAg dan Anti 4*s positif. positif untuk 4bsAg

dan anti 4*s pada saat yang bersamaan! tetapi hal ini sangat "arang ter"adi

(I1J). @ika negatif pasien belum memiliki kekebalan terhadap virus hepatitis

*



 !beAg!beAg 4*e

4*eAg Ag pospositiitif f berberhubhubungaungan n dendengan gan tintingkagkat t infinfekseksi i yang yang tintinggi ggi dan dan padpadaa

karier kronik dengan peningkatan

karier kronik dengan peningkatan resiko sirosis. &resiko sirosis. &es ini dapat digunakan es ini dapat digunakan untuk untuk

mengamati perkembangan hepatitis *kronik.



(28)

(29)

'

'.. enienis ( enis Pems ( enis Pemerikeriksaan Imsaan Imonoonologi Dalogi Dan Sern Serologologii

1

1.. ""i i 55rrpp

&u"uan , untuk mendeteksi adanya infeksi kerusakan "aringan! inflamasi &u"uan , untuk mendeteksi adanya infeksi kerusakan "aringan! inflamasi 'etode , kualitatif

'etode , kualitatif

rinsip , aglutinasi pasif terbalik dimana latex dilapisi antibodi 5R dan yang rinsip , aglutinasi pasif terbalik dimana latex dilapisi antibodi 5R dan yang dideteksi adalah antigen 5R dalam serum dengan kadar tinggi! aglutinasi dideteksi adalah antigen 5R dalam serum dengan kadar tinggi! aglutinasi terlihat dalam $aktu 0 menit

terlihat dalam $aktu 0 menit

Alat emeriksaan , kaca obyek! transferpet K tip! pengaduk Alat emeriksaan , kaca obyek! transferpet K tip! pengaduk *ahan , serum

*ahan , serum

Reagen , ?atex (suspensi polysterin latex) Reagen , ?atex (suspensi polysterin latex)

5ara 3er"a , masukkan B; mikro? serum dalam test slide! tambahkan satu 5ara 3er"a , masukkan B; mikro? serum dalam test slide! tambahkan satu tetes suspensi! campurkan suspensi dengan cara digoyang. utar test slide tetes suspensi! campurkan suspensi dengan cara digoyang. utar test slide selama dua menit lihat aglutinasi yang ter"adi.

selama dua menit lihat aglutinasi yang ter"adi.

+nterpretasi 4asil , hasil positif L aglitunasi kasar - positif lemah L aglutinasi +nterpretasi 4asil , hasil positif L aglitunasi kasar - positif lemah L aglutinasi

(30)

(31)

me

mengnggungunakakan an alalat at didispspososablable e ununtutuk k mememamaststikikan an seselulururuh h lulubabang ng tetestst tercampur

tercampur. putar test slide! . putar test slide! selama 0 menit lihat selama 0 menit lihat aglutinasi yang ter"adi.aglutinasi yang ter"adi. >

>.. enengguu""iiaan Rn Rf f &

&u"uu"uan an , , menmengetgetahui ahui RheRheumaumatoitoid d 7ac7actor tor daldalam am serserum um secsecara ara kuakualitlitatiatif.f. 'etode ,Aglutinasi?atex

'etode ,Aglutinasi?atex ri

rinsinsip p , , arartiktikel el latlatex ex yang yang dildilapiapisi si gamgamma ma gloglobulbulin in manmanusiusia a yanyang g teltelahah d

diimmuurrnniikkaann!!kkeettiikka a ssuussppeennssi i llaatteex x ddiiccaammppuur r ddeennggaan n sseerruumm yangkadarR7nyameningkat!aglutinasi"elasterlihatdalam$aktu0menit.

yangkadarR7nyameningkat!aglutinasi"elasterlihatdalam$aktu0menit. A

Allaat t eemmeerriikkssaaaan n , , ppeennggaadduukk! ! tteesst t sslliiddee! ! mmiikkrrooppiippeett.. *ahan , serum

*ahan , serum

Reagen , kontrol (K) L mengandung antibodi R7 - kontrol (/) L bebas antibodi Reagen , kontrol (K) L mengandung antibodi R7 - kontrol (/) L bebas antibodi R7 - latex L suspensi latex polyesterin dilapisi fraksi 75 termodifikasi dari R7 - latex L suspensi latex polyesterin dilapisi fraksi 75 termodifikasi dari +g6 dalam buffer stabil.

+g6 dalam buffer stabil. 5ar

5ara a 3er3er"a "a ,r,reageeagen n dan dan seuseum m diidiinkubnkubasi asi daldalam am suhsuhu u kamkamarar! ! tetteteskeskan an B;B; mikro? serum pasien ke dalam lubang slide. 3ocok reagen latex! kemudian mikro? serum pasien ke dalam lubang slide. 3ocok reagen latex! kemudian teteskan ke dalam lubang dengan penetes yang disediakan. campur tetesan teteskan ke dalam lubang dengan penetes yang disediakan. campur tetesan

(32)

(33)

).

). #il#ilai ai #o#ormrmalal Pria Pria 4ematologi 4ematologi @enis %pesimendarah @enis %pesimendarah Darah ?engkap Darah ?engkap :

:rriittrroossiitt , , <<..B B / / BB..H H ((<<..B B / / BB..BB) ) ((""uuttaa##uull)) 4

4aaeemmoogglloobbiin n ((44bb) ) , , 11>>..B B / / 11..B B ((11> > / / 11CC) ) ((gg##ddll)) 4

(34)

(35)



rrootteeiinn , , nneeggaattiif f robilinogen

robilinogen , , ;.1 ;.1 / / 1.; 1.; (:#dl)(:#dl) Nitrit

Nitrit , negatif , negatif

:

:sstteerraasse e lleeuukkoossiitt , , nneeggaattiif f %edimen %edimen ? ?eeuukkoossiitt , , ; ; / / B B ((; ; / / >>) ) ((##??**)) : :rriittrroossiitt , , ; ; / / 1 1 ((##??**)) %

%iilliinnddeerr , , nneeggaattiif f ((##??33)) :

(36)

(37)

A

Allbbuummiin n , , >>..M M / / BB..; ; ((ggr r JJ)) 6lobulin

6lobulin , , 0.> 0.> / / >.0 >.0 (gr (gr J)J) +munologi dan %erologi

+munologi dan %erologi 9idal 9idal %almonella typhy %almonella typhy %almonella paratyphy A %almonella paratyphy A %almonella paratyphy * %almonella paratyphy * %almonella paratyphy 5 %almonella paratyphy 5 V VDDRR?? , , nneeggaattiif f

(38)

(39)

'

'oonnoossiit t , , 0 0 / / M M ((JJ)) rinalisa

rinalisa

@@eenniis s %%ppeessiimmeen n , , uurriinne e mmiiddssttrreeaam m # # ppoorrssi i tteennggaahh rine ?engkap

rine ?engkap 9

9arna arna , , kuninkuningg 3e"ernihan

3e"ernihan , , "ernih"ernih 6lukosa

6lukosa , , negatif negatif

*

*iilliirruubbiin n , , nneeggaattiif f 3

(40)

(41)

Start Free Trial Cancel Anytime. ?D? ?D? / / kolesterol kolesterol , , I I 1B; 1B; (mg#dl)(mg#dl)  rreeuum m , , 1B 1B / / <<; ; ((mmgg##ddll)) 3 3rreeaattiinniin n , ;, ;..B B / / 11..B B ((mmgg##ddll)) Asam

Asam urat urat , , 0.< 0.< / / B. B. (mg#dl)(mg#dl) *

*iilliirruubbiin n ttoottaal l , , ;;..0 0 / / 1 1 ((mmg g JJ)) *

*iilliirruubbiin n ddiirreek k , , ; ; / / ;;..0 0 ((mmg g JJ)) *

*iilliirruubbiin n iinnddiirreek k , ;, ;..0 0 / / ;;..M M ((mmg g JJ)) %

%66& & , , B B / / <<; ; ((uu##ll)) %

(42)

(43)

(44)

+munol

+munologi ogi adalaadalahh ilmu ilmuyanyang g menmencakcakup up ka"ka"ian ian menmengenagenai i semsemua ua aspaspekek sistemsistem imun

imun (k(kekeekebabalalan) n) padpada a sesemumuaa organismeorganisme. . +m+mununolologogi i mememimililiki ki beberbrbagagaiai penerapan pada berbagai disiplin ilmu dan

(45)

'aryani! dkk. 0;11.*uku raktikum %erologi. %urakarta, ?aboratorium

'ikrobiologi 7akultas3edokteran niversitas %ebelas 'aret.