• Tidak ada hasil yang ditemukan

7.2.3 Kerangka Acuan Triase

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "7.2.3 Kerangka Acuan Triase"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

TENTANG PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE)

PUSKESMAS KARANGLEWAS

No Dokumen

: KAK/C.VII/UKP/410/IV/2016

Tanggal Terbit : 4 April 2016.

No Revisi

:

-DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

TAHUN 2016

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Kerangka Acuan Kegiatan Tentang Pelatihan Gawat Darurat (Triase) Puskesmas Karanglewas. Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan persiapan akreditasi baik oleh pendamping maupun pelaksana akreditasi Puskesmas Karanglewas

Akreditasi mempersyaratkan adanya pembuktian pelaksanaanseluruh kegiatan pelayanan melalui dokumentasi dan penelusuran, karena pada prinsip akreditasi, seluruh kegiatan harus tertulis dan apa yang tertulis harus dikerjakan dengan sesuai. Buku ini berisi acuan yang dapat digunakan selama penanganan pasien Gawat Darurat (Triase) di Puskesmas Karanglewas.

Pada kesempatan ini perkenankan saya untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada semua karyawan yang telah terlibat dalam proses penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan Tentang Pelatihan Gawat Darurat (Triase) Puskesmas Karanglewas.

Semoga dengan digunakannya buku ini dapat mempermudah karyawan dalam melaksanakan pelayanan pada kasus Gawat Darurat (Triase) Puskesmas Karanglewas.

Karanglewas,4 April 2016 Kepala Puskesmas Karanglewas

SUJOTO, SKM

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

a. Pendahuluan 4

b. Latar Belakang 4

c. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus 4

d. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan 5

e. Cara Melaksanakan Kegiatan 5

f. Sasaran 8

g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 9

h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan 9

(4)

a. Pendahuluan

Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.

Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat darurat ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien gawat darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan bencana.

b. Latar belakang

Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat, maka diperlukan peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang diselenggarakan ditempat kejadian, selama perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan maupun di fasilitas pelayanan kesehatan.

c. Tujuan umum dan tujuan khusus

Tujuan umum

Meningkatkan pelayanan masyarakat dengan meningkatkan ketrampilan petugas UGD

Tujuan khusus

Meningkatkan kemampuan petugas di ruang gawat darurat (ruang tindakan)

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

Ruang lingkup pelayanan ruang Gawat Darurat meliputi :

(5)

nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolonngan secepatnya.

2. Pasien dengan kasus False Emergency yaitu pasien dengan :

 Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat

 Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya

 Keadaan tidak gawat dan tidak darurat

e. Cara melaksanakan kegiatan 1. Ruang Gawat Darurat

Adalah unit pelayanan di puskesmas yang memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin.

2. Triase

Adalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya trauma/ penyakit serta kecepatan penanganan / pemindahannya.

3. Prioritas

Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.

4. Survey Primer

Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa.

5. Survey Sekunder

Adalah melengkapi survei primer denganmencariperubahan – perubahananatomi yang akan berkembang menjadi semakin parah dan memperberat perubahan fungsi vital yang ada berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.

(6)

Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan menjadi cacat ) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.

7. Pasien Gawat Tidak Darurat

Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat misalnya kanker stadium lanjut.

8. Pasien Darurat Tidak Gawat

Pasien akibat musibah yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.

9. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat

Misalnya pasien dengan ulcus tropium , TBC kulit , dan sebagainya.

10.Kecelakaan (Accident)

Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera fisik, mental dan sosial.

Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut : 1. Tempatkejadian :

 Kecelakaan lalulintas

 Kecelakaan di lingkungan rumahtangga

 Kecelakaan di lingkungan pekerjaan

 Kecelakaan di sekolah

 Kecelakaan di tempat – tempat umum lain sepertihalnya :tempatrekreasi, perbelanjaan, di area olah raga, dan lain – lain.

(7)

a. Waktu perjalanan ( travelling / transport time )

b. Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain – lain.

11. Cidera

Masalah kesehatan yang didapat / dialami sebagai akibat kecelakaan.

12.Bencana

Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan atau manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan.

Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dari salah satu system / organ di bawah ini, yaitu :

1. Susunan saraf pusat 2. Pernafasan 3. Kardiovaskuler 4. Hati 5. Ginjal 6. Pancreas

Kegagalan ( kerusakan ) System / organ tersebut dapat disebabkan oleh : 1. Trauma / cedera

2. Infeksi

3. Keracunan( poisoning ) 4. Degerenerasi( failure) 5. Asfiksi

6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar( excessive loss of water and electrolit )

(8)

Kegagalan sistim susunan saraf pusat, kardiovaskuler, pernafasan dan hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat ( 4 – 6 ), sedangkan kegagalan sistim/organ yang lain dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lama. Dengan demikian keberhasilan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan oleh :

1. Kecepatan menemukan penderita gawat darurat 2. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan

a. Ditempatkejadian

b. Dalam perjalanan ke rumahsakit

Pertolongan selanjutnya secara mantap di rumah sakit

f. Sasaran

Sasaran program ini adalah tercapainya program pelayanan gawat darurat bagi pasien yang memerlukan

(9)

g. Jadwal pelaksanaan kegiatan

Untuk memperlancar kegiatan ini dibuat matrik kegiatan sebagai berikut:

2015 2016 No Kegiatan No v De s Ja n Fe b

Mar Apr Mei Ju n Ju l Ags Se p Okt Nov De s 1 Pembentuk an Tim Unit Gawat Darurat X 2 Pembuatan SK tim X 3 Pelaksanaa n kegiatan x x x x x x X x x x x x 4 Membuat laporan kegiatan X 5 Evaluasi kegiatan X

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal kegiatan dilakukan evaluasi. Jadwal nomor 1 dan 2 dilakukan oleh kepala puskesmas sedang 3 sampai 5 dilakukan oleh perawat (tim ) untuk dilaporkan kepada kepala puskesmas.

i. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini Kerangka Acuan Kegiatan, SPO Kegawat Daruratan, bukti pelayanan kegiatan.

Pelaporan dilakukan oleh tim setelah selesai kegiatan pelayanan kepada kepala puskesmas 2kali dalam 1 tahun.

Referensi

Dokumen terkait