Ruang Lingkup Praktek
kegawatdaruratan sistem Persyarafan
By: Hidayah, S.Kep, Ners
Keperawatan gawat darurat
Merupakan pelayanan keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau sakit yang mengancam kehidupan
Lingkup pelayanan kep. gadar
Lanjutan????.
Scope kegawatdaruratan mencakup management klien melintasi batas umur dari lahir sampai meninggal dan semua kondisi kesehatan yang mendorong seseorang dengan umur berapa saja mencari perawatan gawat darurat.
Tujuan penanggulangan Gawat
Mencegah kematian dan cacat pada asien gawat darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat.
Merujuk pasien gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang memadai
Penanggulangan korban bencana
Ketenagaan
a. Peran dan fungsi perawat gawat darurat
1. Melakukan triage, mengkaji dan menetapkan dalam spektrum yang lebih luas terhadap kondisi klinis pada berbagai keadaan yang bersifat mendadak mulai dari ancaman nyawa sampai kondisi kronis.
Lanjutan????????..
2. Mengkaji dan memberikan asuhan keperawatan terhadap individu-individu dari semua umur dan berbagai kondisi
3. Mengatur waktu secara efisien walaupun informasi terbatas.
4. Memberikan dukungan emosional terhadap pasien dan keluarganya
5. Memfasilitasi dukungan spiritual
FUNGSI PERAWAT DI GAWAT
Independen
Asuhan keperawatan
BHD (Bantuan Hidup Dasar)
Balut bidai
Stabilisasi dan evaluasi
Penanggung jawab kelengkapan prasarana dan sarana IGD
Jahit luka
Memberikan obat
Resusitasi cairan
Intubasi/ett yang memerlukan obat-obat anastesi.
Kewenangan seorang perawat dalam pertolongan gawat darurat didasarkan pada kemampuan perawat memberikan pertolongan gawat darurat yang diperoleh melalui pendidikan maupun pelatihan khusus
Perawat yang mendapat pelatihan khusus tersebut memperoleh sertifikat yang diakui oleh profesi keperawatan maupun profesi kesehatan
Lanjutan????
Perawat yang telah mendapat sertifikat tersebut memperoleh izin untuk
melaksanakan praktek keperawatan gawat darurat sesuai lingkup kewenangannya.
Kompetensi perawat gawat darurat
Perawat RS;memiliki kompetensi khusus: pelatihan Basic trauma life support dan basic cardiology Support atau Penanggulangan penderita gawat darurat (PPGD)
Kompetensi( pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang harus ditingkatkan dan dipelihara sehingga menjamin perawat dalam melaksanakan peran dan fungsinya secara
Lanjutan??????.
Kompetensi diuraikan berdasarkan pendekatan sistem:
Sistem saraf
a. Mengetahui tanda-tanda koma dan memberi pertolongan pertama
b. Memberikan pertolongan pertama pada trauma kepala
c. Mengetahui tanda-tanda stroke dan memberi pertolongan pertama
Lanjutan??????.
Memberikan pertolongan pertama pada keadaan dengan kelaianan neurologis
Disamping kompetensi diatas, tenaga keperawatan harus memahami:
Sistem pengorganisasian
a. Mengetahui sistem penanggulangan penderita gawat darurat
b. Mampu mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keperawatan dalam sistem penanggulangan korban bencana
Sistem Komunikasi medis
1. Mengenal berbagai jenis alat komunikasi
2. Mampu mengoperasionalkan alat komunikasi
Ketrampilan teknikal perawat gadar
teknik, kadang dalam situasi stress, lingkungan dengan tekanan tinggi seperti resusitasi jantung
Pengetahuan dan ketrampilan hubungan dengan penanganan prosedur
Persiapan klien
Perawatan post prosedure
Lanjutan????.
Sistem pencatatan dan laporan
1. Mengenal jenis dan cara pengguna format untuk pencatatan dan pelaporan
2. Mampu melaksanakan pencatatan dan pelaporan secara tepat dan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
ASKEP GADAR
oleh perawat yang berkompeten untuk memberikan asuhan keperawatan diruang gawat darurat.
Askep di ruang gadar dipengaruhi oleh karakteristik ruang gawat darurat itu sendiri, sehingga menimbulkan askep spesifik sesuai dengan keadaan ruangan
Karakteristik unik dari ruangan gawat darurat yang mempengaruhi sistem
Kondisi kegawatan seringkali tidak terprediksi, baik kondisi klien dan jumlah klien yang datang ke ruang gawat darurat.
Keterbatasan sumber daya dan waktu
Pengkajian, diagnosis, dan tindakan keperawatan diberikan untuk seluruh usia, seringkali dengan data dasar yang sangat
Lanjutan??????
tindakan dengan kecepatan dan ketepatan
Adanya saling ketergantungan yang tinggi antara profesi kesehatan yang bekerja diruang gawat darurat
Prinsip umum asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat di ruang GADAR
Penjaminan keamanan diri perawat
Perawat bersikap cepat dalam melakukan triase, menetapkan diagnosa
keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi berkelanjutan
Tindakan keperawatan meliputi resusitasi dan stabilisasi diberikan u. mengatasi masalah biologi dan psikologi klien
Lanjutan?????..
meningkatkan kerjasama klien-perawat
Sistem monitoing kondisi klien harus dapat
Sistem dokumentasi yang dipakai dapat digunakan secara mudah cepat dan tepat
Lanjutan???????
Penjaminan tindakan keperawatan secara etik dan legal keperawatan
Konsep triage gadar: berdasarkan pengelompokkan atau pengklasifikasian klien ke dalam tingkatan prioritas
tergantung pada keparahan penyakit atau
Tahap pengelolaan penderita berlangsung 2 tahap:
Tahap pra Rumah sakit
Tahap rumah sakit
Prinsip utama adalah tidak boleh membuat keadaan lebih parah.? Do Not Further
Ideal: UGD datang ke penderita dan bukan sebaliknya. (ambulans yang datang memiliki peralatan lengkap)
Petugas yang datang pernah mendapatkan pelatihan khusus
Lanjutan???
Yang harus dilakukan oleh seorang
a. Menjaga airway dan breathing
b. Kontrol perdarahan dan syok
c. Imobilisasi penderita
d. Pengiriman ke rumah sakit terdekat
Tahap Rumah Sakit
Evakuasi penderita
Evakuasi penderita dari kendaraan ke brankar dilakukan oleh petugas RS dengan hati-hati.
Cara pemilahan penderita berdasarkan kebutuhan terapi dan sumber daya yang
Lanjutan??..
?Bila satu penderita, akan mencari masalah penderita.?
Bila banyak penderita, akan mencari penderita yang paling bermasalah)
Pemilahan berdasarkan ABC
2 jenis keadaan Triage dapat terjadi:
Dalam keadaan ini penderita dengan masalah gawat darurat dan multi trauma akan dilayani terlebih dahulu, sesuai prinsip ABC
Jumlah penderita dan beratnya perlukaan melampaui kemampuan petugas
Dalam keadaan ini yang akan dilayani terlebih dahulu adalah penderita dengan kemungkinan survival yang terbesar dan membutuhkan waktu, perlengkapan dan tenaga paling sedikit
Pengelompokkan Triage
Gawat Darurat (MERAH)
Klien yang tiba-tiba dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya dan bila tidak mendapat pertolongan secepatnya
Gawat Tidak darurat (PUTIH)
Lanjutan????.
Darurat tidak gawat (KUNING)
akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya.
Secara umum dapat bertoleransi menunggu beberapa jam untuk pelayanan kesehatan tanpa suatu resiko signifikan terhadap kemunduran
Tidak gawat, tidak darurat (HIJAU)
Meninggal- (HITAM)
Lanjutan????
Survey Primer dan resusitasi
Lakukan survey primer atau mencari keadaan yang mengancam nyawa adalah
a. Airway: Kontrol servikal (gangguan airway adalah pembunuh tercepat)
c. Circulation dengan kontrol perdarahan
d. Disability: status neurologis dan nilai GCS
e. Exposure/environmental: buka baju penderita tetapi
tetap cegah hipotermia
Langkah-Langkah Bantuan Hidup Dasar
DANGER
RESPONSE
AIRWAY
BREATHING
CIRCULATION
DANGER (BAHAYA)
lain dan korban.
Tolong korban jika keadaannya aman
- jangan menjadi korban berikutnya
- ingatkan orang disekitar kita dan minta mereka menjaga jarak
- pindahkan korban dari bahaya atau
Jika bahaya tidak dapat diamankan, tunggu bantuan ahli
DANGER ?!!!
RESPONSE
RESPONSE - periksa kesadaran dengan mengguncangkan bahu dan memanggil
Lanjutan????.
Sadar----Pemeriksaan selanjutnya
Tidak sadar lakukan ---- (primary survei)
(pegang kepala----pasang neck collar (bila curiga Fr. Cervical)
Pastikan tidak ada sumbatan jalan nafas di daerah mulut cross finger
PERIKSA KEMBALI KEADAAN KORBAN DENGAN CARA MENGGONCANGKAN BAHU KORBAN
SEGERA BERTERIAK MINTA PERTOLONGAN
Ketika meminta pertolongan, Penolong harus dapat menjawab pertanyaan petugas
Lokasi kejadian
Penyebabnya
Jenis pertolongan yang akan diberikan
Airway Control
Membebaskan jalan napas
Prioritas utama pada
Obstruksi airway yang akut.
Obstruksi airway ? pasien tak sadar
o/k jatuhnya pangkal lidah
ke arah posterior.
Pasien dengan respirasi distres dan masih napas spontan :
* berikan suplemen O2
Bila ventilasi tidak adekuat : * berikan bantuan
Cyanosis(+) aksesoris otot-otot pernapasan
retraksi suprasternal, intercostal, epigastrik.
Harus dianggap ? obstruksi airway yang
Lanjutan???..
Buka airway----Chin Lif
a. bila gurgling lakukan suction
b. Bila snoring lakukan Jaw Thrust (tindakan manual)---Gunakan OPA (pasien tidak sadar) atau NPA (pasien sadar)
c. Bila terdengar stridor---perlu airway definitif
Keterangan:
Snoring (ngorok), sering terjadi pada px tidak sadar karena pangkal lidah jatuh ke
karena cairan
Stridor: terjadi karena oedem faring
Tehnik untuk membebaskan airway pada keadaan ini : Chin lif + head tilt
Jaw trust
Pada pasien trauma ? C.Spine control tanpa head tilt
Jaw Thrust
Non trauma ? airway maneuver
Pertama : chin lif
Jaw thrust
Perlahan-lahan Head tilt
C spine control
Bila dengan cara-cara ( tanpa alat ) tidak berhasil ?
? airway adjunct
Airway adjunct
Oropharyngeal air way
Nasopharingeal airway
Endotracheal intubation
Crycothyrotomy
Tracheostomy
BREATHING
Periksa pernafasan
- LISTEN: dengarkan suara nafas
- FEEL : rasakan aliran udara dipipi
Lakukan selama 10 detik untuk
memastikan korban bernafas atau tidak.
Lanjutan?????.
Lanjutan??????.
Bantuan pernafasan
- nafas (-) : Ventilasi 2 x
- nafas (+) : nilai C + Posisi sisi mantap.
MULUT KE MULUT
MULUT KE HIDUNG
MULUT KE STOMA
POSISI SISI MANTAP (RECOVERY POSITION)
Evaluasi airway & breathing
Jika mengalami kesulitan untuk memberikan nafas buatan
yang efektif,periksa apakah masih ada sumbatan di mulut
pasien serta perbaiki posisi tengadah kepala dan angkat dagu
yang belum adekuat. Lakukan sampai dapat dilakukan 2 kali
nafas buatan yang adekuat.
Bila pasien kembali bernafas spontan dan normal tetapi tetap
belum sadar, ubah posisi pasien ke posisi miring mantap, bila
pasien muntah tidak terjadi aspirasi. Waspada terhadap
kemungkinan pasien mengalami henti nafas.kembali, jika
Jika tetap gagal memberikan napas buatan, tetap
lanjutkan ke pemeriksaan tanda-tanda sirkulasi
CIRCULATION
Periksa nadi (10 detik)
- Anak dan dewasa : Arteri karotis
- Bayi < 1th : Arteri Brachialis / A. Femoralis
Tanda-tanda syok:
- nadi lemah dan cepat
- kulit/akral dingin
- capillary reffil < 2 detik
- SpO2 < 95 %
Memastikan ada tidaknya denyut jantung
Arteri brakhialis
Evaluasi Airway, Breathing & Circulation
Sirkulasi ( - ) : teruskan PJL + NB
Nafas (-)
buatan 10- 12 x/menit
Sirk (+) Nafas (+)
mantap dan jaga jalan nafas
- 30 : 2 (tanpa terpasang ETT)
- terpasang ETT
kompresi 100 x/mnt + 8-10 x/mnt ventilasi
Nilai keberhasilan RJP
- 30 : 2 setiap 5 siklus
- setiap 2 menit
SAMPAI KAPAN RESUSITASI
Korban sadar (ada nafas dan nadi)
Resusitasi diambil alih oleh yang berkompeten
Tidak sadar, pernapasan spontan (-), dilatasi pupil 15-30 menit
Asistole selama 30 menit setelah RJP dan obat optimal
RJP Sebelum & Sesudah Intubasi
Sebelum intubasi
Anak (1-8 th)
30 : 2 (1 penolong)
15 : 2 (2 penolong)
Bayi (<1 th )
Setelah intubasi
Kompresi 100 x/mnt
Ventilasi 8 - 10 x/mnt
5 x siklus 30 :2 (= 2mnt) ? nilai ulang
EVALUASI
Sesudah 5 siklus ventilasi dan kompresi kemudian pasien dievaluasi kembali
Jika tidak ada nadi karotis, dilakukan kembali kompresi dan bantuan nafas dengan rasio
letakan pasien pada posisi sisi mantap
Jika tidak ada nafas tetapi nadi teraba, berikan bantuan nafas sebanyak 10- 12 x/menit dan monitor nadi setiap 10 detik.
Jika sudah terdapat pernafasan spontan dan adekuat serta nadi teraba, jaga agar jalan nafas tetap terbuka.
RJP TIDAK DILAKUKAN
DNAR (Do Not Attempt Resuscitation)
Tanda kematian : rigor mortis, dekapitasi
Sebelumnya dengan fungsi vital yang sudah sangat jelek dengan terapi
Bila menolong korban akan membahayakan penolong
Nafas buatan :
inflasi gaster
regurgitasi
mengurangi volume paru
Bila terjadi inflasi gaster
perbaiki jalan nafas
hindari TV yang besar dan laju nafas yang cepat
KOMPLIKASI RJP
Fraktur iga & sternum,sering terjadi terutama pada orang tua, RJP tetap diteruskan walaupun terasa ada fraktur iga. Fraktur mungkin terjadi bila posisi tangan salah.
Kontusio paru
Laserasi hati dan limpa, posisi tangan yang terlalu rendah akan menekan procesus xipoideus ke arah heper (limpa)
Emboli lemak
(A) Asses Responsiveness
Breathing
Place in recovery position
Rescue breathing ?Endotracheal intubation
Oxygen ?History
IV ?Physical Examination
Vital sign ?Monitor, 12 leads
Present on monitor/defibrillator?
Hypotension/ Shock/
Acute Pulmonary Edema
Intubate
Confirm tube placement; Consider end-tidal CO2 Indicator
Confirm ventilation
Determine rhythm & cause
Electrical Activity
Yes
Go to Fig 3
Lanjutan???
Survey sekunder
a. Pemeriksaan teliti yang dilakukan dari ujung rambut sampai ujung kaki, dari depan sampai belakang dan setiap lubang dimasukkan jari.
b. hanya dilakukan apabila penderita telah stabil
c. Meliputi: anamnesis
: Pemeriksaan Fisik
: Tambahan terhadap survei sekunder
Critical care nursing of Trauma
Kritis: kegiatan yang tidak hanya
keputusan oleh perawat.
Lanjutan???..
Kemampuan yang harus dimiliki oleh
a. Pengetahuan mengenai fisiologi dan patofisiologi tubuh
b. Proses keperawatan
c. Dasar pengetahuan untuk dapat menginterpretasikan dan dapat berespon terhadap masalah klinis dengan ketrampilan yang tinggi.
Fokus perhatian perawat dalam ruang lingkup perawatan Kritis :
Support hidup
Monitoring pasien kritis dan respon pasien terhadap tindakan yang diberikan
Penatalaksanaan INOS
Perhatian pada kenyamanan pasien
Dapat mengerti, bekerja sama dan memberi informasi dan penyuluhan pada
Seorang staf tekhnis ICU harus memiliki kemampuan:
Melakukan RJP
Pengelolaan jalan nafas termasuk intubasi
Terapi oksigen
Pemantauan HKG secara terus menerus
Pemasangan alat pacu jantung dalam kgd
Penatalaksanaan nutrisi enternal maupun
GAWAT DARURAT
By: Hidayah, S.Kep, Ners
PERMASALAHAN.1. (Kasus yang bermasalah)
Pasien dengan ?chest pain? datang ke UGD/IRD, dokter umum yg bertugas konsul ke dokter spesialis (kardiolog) melalui telpon/ menurut kardiolog pasien
Satu jam setelah pasien dirumah mendadak meninggal. Keluarga pasien tidak puas dan akan
BAGAIMANA SECARA ETIK & HUKUM
PENANGANAN PASIEN MELALUI TELPON
Permasalahan.2.
Seorang dokter spesialis orthopaedi ketika mencari pasien untuk memberikan contoh kasus di poliklinik, kebetulan melihat seorang peserta didik sedang
Kemudian peserta didik melakukan amputasi apakah tindakannya, ini dapat dibenarkan
Secara etik & hukum apakah dokter spesialis yg kebetulan berada disana bertanggung jawab terhadap penanganan pasien / Siapa yang bertanggung jawab terhadap tindakan residen/ peserta didik tsb, apakah Ka SMF/bag, apakah KPS, apakah residen.
Permasalahan.3.
Pasien yg telah didiagnosa fibrosis paru tdk mungkin sembuh, membuat pernyataan yg sah secara hukum. Bila dia mengalami distress pernafasan tdk mau diintubasi.
Suatu ketika dalam keadaan tdk sadar, ia
diintubasi dan setelah sadar ia minta ETT dicabut
Permasalahan.4.
Pasien tidak sadar, mati batang otak masih menggunakan ventilator, walau sudah mendapat penjelasan istrinya bersikeras ingin
mempertahankan penggunaan ventilator dengan biaya berapapun, walaupun telah diberikan penjelasan bahwa pasien tdk mungkin sembuh
Bagaimana sikap kita, bagaimana pandangan secara etik / hukum terhadap kasus ini.
Kasus gawat darurat
Perlu pelayanan medik cepat, tepat, terjangkau perlu aturan
NORMA HUKUM (aspek legal)
NORMA KEPERCAYAAN (agama)
NORMA KEMANUSIAAN (kesusilaan)
Etika dan hukum
Etika dibuat masyarakat atau kelompok profesi dengan membuat standar2. Bila terjadi
pelanggaran akan di berikan tuntunan
Hukum dibuat oleh negara sebagai undang2 atau ketentuan pemerintah. Bila terjadi pelanggaran terdapat sangsi sebagai tuntutan
Adalah norma-norma yang berlaku di masyarakat atau ketentuan yg ditentukan kelompok profesi dengan membuat standar standar yang disepakati bersama.
Bila terjadi pelanggaran tidak ada pengadilan tetapi ada teguran dan musyawarah untuk memberikan panduan dalam menjalankan
Diperlukan pada kejadian sehari hari membuat suatu keputusan moral dalam memberikan pelayanan medik, dipengaruhi oleh
Penugasan yg diberikan (duties)
Prinsip2 pelayanan (mencegah hal buruk pd pasien dan memberikan hal yg menguntungkan pasien)
Bersifat individual berdasarkan identifikasi, analisis terhadap permasalahan klinik
Hal yg merupakan prinsip dan mempengaruhi etika klinik
Autonomy : seseorang mempunyai hak untuk memilih pelayanan medis bagi dirinya.
Beneficence : ketentuan untuk memberikan sesuatu yg terbaik untuk pasien.
Nonmaleficence : ketentuan dalam memberikan pelayanan menghindarkan hal-hal yang buruk.
Justice : Ketentuan dalam memberikan penanganan yang sama pada setiap orang tidak memilih/
FUTILE CARE : pengobatan yg diberikan tidak memberikan manfaat/ perbaikan secara fisik, mental, sosial. Terjadi perdebatan apakah terapi akan dilanjutkan atau tidak.
ADVANCE DIRECTIVES : keinginan (sebelum terjadi kejadiannya) seseorang kepada dokter untuk mengambil keputusan tentang
kelangsungan hidupnya pd saat ybs dalam keadaan tdk berdaya
DILEMA YG DIHADAPI
DNAR Order (Do-Not-Attempt-Resuscitation) : adalah suatu permintaan khusus untuk menolak intervensi / resusitasi cardiopulmonal walaupun pd saat itu arrest (dipengaruhi prediksi outcome, keuntungan medis, antisipasi buruknya kualitas hidup pasca resusitasi)
ASPEK LEGAL PADA MASALAH MEDIK
Hukum Kedokteran (?)
UU Kesehatan
Hukum Pidana dan perdata
Hukum khusus (Negara)
Kode Etik Kedokteran (KODEKI)
Standar profesi
Standar operating procedure (Komite etik, pejabat atasan)
HAK DAN KEWAJIBAN
Hak pasien ; mendapatkan pelayanan
UU Kesehatan,
KUHP/KUHAP(?)
KEWAJIBAN PETUGAS MEDIS
Kewajiban menolong :
KUHPidana ps 304 : membiarkan seorang dlm keadaan sengsara
KUHPidana ps 531 : tidak memberikan pertolongan pada orang yg sedang menghadapi maut.
UU Kesehatan no 23/92 ps 5 : wajib memelihara dan meningkatkan kesehatan
KODEKI ps 15 wajib melakukan pertolongan darurat.
KEWAJIBAN PETUGAS MEDIS
KEWAJIBAN UTK BEKERJA HATI-HATI
UU Kesehatan ps 53, ps 54, ps 55, ps 59 :
perlindungan hukum, standar profesi & hak pasien lalai/ alpa, tindakan disiplin, ganti rugi, perijinan sarana kesehatan.
KUH Perdata ps 1365,ps 1366, ps 1367 : ganti rugi karena perbuatan hukum, ganti rugi karena kelalaian, ganti rugi krn perbuatan bawahan
KEWAJIBAN PETUGAS MEDIS
Kewajiban melapor
KUHAP ps 108 : melapor bila ada tindak pidana
Kewajiban membantu penyidik
KUHAP 179: wajib memberi keterangan ahli
UU Kesehatan 53(3) tindakan medis untuk kepentingan pembuktian
Kewajiban administratif
Permenkes no 585/Menkes/Per/IX/1989 : ttg persetujuan tindakan medis
Apakah tindakan pada pelayanan medik dapat dinilai dengan hukum pidana (???)
Kecelakaan, karena lalai/ alpa (KUHP ps
359-Bunuh diri, krn menyediakan sarana bunuh diri (KUHP ps 345)
Penganiayaan (KUHP ps 351-358)
Pembunuhan (KUHP ps 338-340)
HAK PASIEN
(Surat edaran DirjenYanmed no 02.04.3.5.2504)
Pedoman Hak Dan Kewajiban pasien Dokter dan Rumah Sakit
Mendapat informasi tata tertib dan peraturan
Mendapat pelayanan yg manusiawi, adil dan jujur.
Memilih dokter dan kelas perawatan
Dirawat oleh dokter yg bebas dari campur tangan fihak
Mencari second opinion
Mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yg diderita
HAK PASIEN
Mendapat informasi ttg penyakit, tindakan medik, penyulit, terapi, prognosa dan biaya.
Memberikan persetujuan dan ijin tindakan medik
Menolak tindakan dan pengobatan
Didampingi keluarga dalam keadaan kritis
Melaksanakan ibadah sesuai agama/ kepercayaannya
Mendapat keselamatan dan keamanan selama
Menolak atau menerima bimbingan moral maupun
MENCEGAH PELANGGARAN
BUAT STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP)
LAKUKAN PENCATATAN
Pencatatan semua tindakan medik
Pencatatan segala instruksi medik
Pencatatan serah terima pelayanan
BAGAIMANA SIKAP KITA
Perhatikan norma yang berlaku
Lakukan kewajiban dengan baik
Bantu pemerintah untuk menyusun UU & Hukum Kedokteran
Aspek legal gawat darurat
Doktrin gawat darurat
kebanyakan pasien di unit gawat darurat dapat memberkan ?ekspressed consent?, secara oral atau tertulis untuk pengobatan.
consent ini berdasarkan informasi yang diberikan pada pasien sehubungan dengan
Pada kejadian dimana seseorang tidak dapat memberikan ekspresed consent, pengadilan menangani consent pasien akan pengobatan pada situasi gawat darurat.
Implied consent diasumsikan pada
Tanpa penanganan, gangguan serius dapat terjadi. Akan tetapi, pasien yang sadar juga memiliki hak legal untuk menolak pengobatan
Lanjutan????.
Protokol penanganan
banyak institusi RS mengizinkan perawat dan personil kesehatan terkait lainnya seperti paramedis untuk menangani situasi yang mengancam jiwa dalam keadaan tidak adanya dokter, berdasarkan pedoman atau protokol penanganan yang telah disepakati.
Tugas untuk merawat
Confidentiality
Secara etik dan legal, perawat unit gawat darurat memiliki obligasi untuk