• Tidak ada hasil yang ditemukan

FQCOPTPRO11.a-Analisis Mutu Makanan Kaleng OK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FQCOPTPRO11.a-Analisis Mutu Makanan Kaleng OK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Kode Unit : Kode Unit : FQCOPTPRO11.A FQCOPTPRO11.A Judul Unit : Judul Unit :

Melakukan Analisis Mutu Makanan Kaleng Melakukan Analisis Mutu Makanan Kaleng Uraian Unit :

Uraian Unit : Uni

Unit t komkompetpetensensi i ini ini menmencakcakup up ketketeramerampilpilan an dan dan penpengetgetahuahuan an untuntuk uk melmelakuakukankan analisis atau pengujian mutu berbagai jenis makanan kaleng dengan menggunakan analisis atau pengujian mutu berbagai jenis makanan kaleng dengan menggunakan met

metode ode StaStandandar, r, baibaik k stastandandar r nasnasionional al (SN(SNI) I) maumaupupun n stastandandar r perperusausahaahaan. n. UniUnitt kompetensi ini dilakukan dalam rangka pengujian

kompetensi ini dilakukan dalam rangka pengujian dengan pengawasan rutin.dengan pengawasan rutin. S

Suub b KKoommppeetteennssii KKrriitteerriia a UUnnjjuuk k KKeerrjjaa 1

1. M. Meennyyiiaappkkaan pn peenngguujjiiaann 1..11 1.. SSaammppeel ml maakkaannaan kn kaalleenng dg diirreeggiissttrraassii//ddiiccaattaatt dan disiapkan untuk pengujian.

dan disiapkan untuk pengujian. 1.2.

1.2. PereakPereaksi, bahan habisi, bahan habis pakai dan sampels pakai dan sampel yang diperlukan disiapkan sesuai dengan yang diperlukan disiapkan sesuai dengan  persyaratan analisis.

 persyaratan analisis. 1.3.

1.3. SuplaSuplai air, listrik atau gas i air, listrik atau gas dikodikonfirmanfirmasisi tersedia dan siap untuk digunakan. tersedia dan siap untuk digunakan. 1.4.

1.4. Peralatan dipilih, Peralatan dipilih, disiapkan, disiapkan, dan diperiksdan diperiksaa untuk menjamin siap digunakan.

untuk menjamin siap digunakan. 1.5.

1.5. KerusKerusakan atau penyimpaakan atau penyimpangan dalamngan dalam

sampel, pereaksi, bahan habis, dan peralatan sampel, pereaksi, bahan habis, dan peralatan diidentifikasi atau dikenali, dilaporkan atau diidentifikasi atau dikenali, dilaporkan atau tidak digunakan dan diganti dengan yang tidak digunakan dan diganti dengan yang dapat digunakan.

dapat digunakan. 1.6.

1.6. StandStandar mutu makanaar mutu makanan kaleng ataun kaleng atau spesifikasi makanan kaleng dikonfirmasi spesifikasi makanan kaleng dikonfirmasi atau ditetapkan akan digunakan.

atau ditetapkan akan digunakan. 2

2. . MMeellaakkuukkaan n ppeenngguujjiiaann 22..11. . MMeettoodde e ppeenngguujjiiaan n ddiittaaaatti si seessuuaai i mmeettooddaa standar untuk makanan kaleng atau standar untuk makanan kaleng atau  prosedur/SOP yang ada di tempat kerja.  prosedur/SOP yang ada di tempat kerja. 2.2. Peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan 2.2. Peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan

dalam peng

dalam pengujian diguujian digunakan sesuai nakan sesuai jenisjenis analisis makanan kaleng atau prosedur/SOP analisis makanan kaleng atau prosedur/SOP yang ada di tempat kerja.

yang ada di tempat kerja.

2.3. Hasil pengujian dibaca dan diintrepretasi. 2.3. Hasil pengujian dibaca dan diintrepretasi. 2.4. Hasil pengujian yang diluar perkiraan 2.4. Hasil pengujian yang diluar perkiraan

diidentifikasi dan tindakan koreksi yang diidentifikasi dan tindakan koreksi yang  perlu dilakukan

 perlu dilakukan 3. Melengkapi pengujian dan

3. Melengkapi pengujian dan mencatat hasil

mencatat hasil

3.1. Limbah atau bekas-bekas pengujian/ 3.1. Limbah atau bekas-bekas pengujian/

analisis dipantau dan dibersihkan sesuai analisis dipantau dan dibersihkan sesuai

(2)

dengan prosedur yang ada di tempat kerja. 3.2. Peralatan dibersihkan sesuai SOP

3.3. Hasil pengujian dicatat dan dilaporkan dalam format yang sesuai.

3.4. Mutu makanan kaleng ditetapkan sesuai hasil pengujian

Persyaratan Unjuk Kerja 1. Konteks Unit Kompetensi

Dalam unit kompetensi ini bahan/atau produk pangan yang dianalisis atau diuji meliputi makanan kaleng yang umumnya berupa makanan kaleng yang berisi daging, ikan, buah-buahan atau sayuran. Jenis pengujian disesuaikan dengan standar mutu makanan kaleng yang dianalisis (bisa berupa SNI atau standar/spesifikasi perusahaan, yang umumnya meliputi atribut mutu dari makanan kaleng antara lain keadaan kaleng (kondisi fisik kemasan berupa  penyok, karat, bocor, cembung, noda pada permukaan dalam kaleng, lipatan,

label, berat, komposisi isi dan faktor sejenis yang bisa dilihat secara visual), keadaan isi (bentuk, tekstur, warna, bau dan rasa), kadar air, bobot bersih dan   bobot tuntas, sertaserta inspeksi kaleng berupa pemeriksaan sambungan atau lipatan penutupan (double seamer), pemeriksaan kevakuman kaleng, [enentuan head space (ruang hampa), pemeriksaan fisik kaleng bagian dalam, dan  pengukuran seam scale. Metode yang digunakan dapat berupa metode kualitatif 

dan kuantitatif. Tempat kerja yang dimaksud dalam unit kompetensi ini dapat meliputi laboratorium, fasilitas pengawasan mutu atau pabrik, serta dapat juga merupakan simulasi dari tempat-tempat tersebut.

2. Kebijakan/Prosedur yang Tersedia

a. SOP-SOP cara kerja alat atau manual alat, dan spesifikasi peralatan.

 b. Metode-metode standar pengujian makanan kaleng, baik berupa SNI atau metode yang dikembangkan perusahaan berdasarkan spesifikasi/standar  makanan kaleng perusahaan.

c. Prosedur pengambilan contoh makanan kaleng d. Jadwal dan instruksi produksi.

e. Material Safety Data Sheet  (MSDS)

f. Instruksi pabrik atau instruksi verbal dari manajer, supervisor atau operator  senior.

3. Peralatan dan Fasilitas yang Diperlukan

a. Peralatan pengujian/analisis disesuakan dengan yang tercantum dalam metode standar yang digunakan (SNI atau metode/spesifikasi perusahaan) yang digunakan untuk analisis suatu jenis makanan kaleng. Misalnya botol timbang, water bath, oven, pengaduk gelas, alat pengukur tekanan, gelas   beker, pipet, otoklaf, tabung reaksi, pembuka kaleng khusus, micrometer,  jangka sorong dan timbangan sedang.

(3)

 b. Sampel berupa makanan kaleng yang berisi daging, ikan, buah-buahan atau sayuran.

c. Sumber listrik, gas dan air.

d. Bahan berupa pereaksi disesuaikan dengan jenis makanan kaleng dan metode standar yang digunakan yang digunakan. Misalnya air destilata, dan alkohol.

e. Peralatan pengaman laboratorium seperti jas laboratorium, kacamata  pelindung, sarung tangan, sepatu dan lain-lain.

f. Formulir atau format untuk mencatat data. Acuan Penilaian

1. Prosedur Penilaian

Unit ini dapat dinilai dengan menggunakan prosedur penilaian sebagai berikut : a. Peragaan keterampilan-keterampilan praktek menganalisis makanan kaleng

  baik ditempat kerja maupun dalam bentuk simulasi dimana disediakan  perlengkapan minimum yang diperlukan .

  b. Penilaian kemampuan penunjang, berupa jawaban terhadap pertanyaan- pertanyaan lisan dan tertulis yang standar yang berhubungan dengan analisis

makanan kaleng.

c. Untuk standar kompetensi ditempat kerja, penilaian lain yang dianggap perlu dapat dilakukan, antara lain laporan pihak ketiga, dan kajian terhadap buku catatan hasil pengujian makanan kaleng di laboratorium, dan laporan peserta. 2. Persyaratan Awal atau Kaitan dengan Unit Kompetensi Lain

Personil yang dinilai dalam unit kompetensi ini harus kompeten dengan Unit Kompetensi Menggunakan Peralatan Dasar Non-gelas (FQCGENLAB02.A), Melakukan Pengujian Fisiko-Kimia Dasar (FQCCORCHE01.A), Melakukan Pengujian Kemasan Kaleng, Melakukan Pengujian Mikrobiologi Dasar  (FQCCORMIC03.A) dan Melakukan Analisis Mutu produk Makanan dan Minuman Kalengan (FQCCORPRO05.A).

3. Pengetahuan dan Keterampilan Penunjang

Calon diharapkan mengetahui dan dapat menjelaskan hal-hal berikut :

a. Prinsip dasar masing-masing jenis analisis makanan kaleng yang dilakukan yang tercantum dalam metoda standar (SNI atau standar   perusahaan).

 b. Tujuan analisis atau pengujian mutu makanan kaleng yang dilakukan. c. Kerusakan makanan kaleng dan bahaya yang ditimbulkannya terhadap kesehatan.

d. Spesifikasi proses, prosedur dan parameter-parameter operasi. e. Pengaruh tahapan proses terhadap hasil atau dampaknya.

f. Hal-hal yang menyebabkan penyimpangan atau gangguan terhadap hasil analisis dan tindakan koreksi yang harus dilakukan.

g. Jangkauan atau range hasil pengujian yang umum diperoleh. h. Bagaimana membaca dan menafsirkan hasil

(4)

 j. Prosedur dan cara pemeliharaan dan pembersihan dan sanitasi alat. k. Persyaratan atau format pencatatan data

4. Aspek Kritis Penilaian

Proses penilaian harus ditujukan bahwa calon kompeten terhadap aspek-aspek  kritis :

a. Mengakses infromasi ditempat kerja untuk mengetahui hal-hal yang diperlukan.

 b. Memilih dan menggunakan peralatan keselamatan yang sesuai. c. Mengkonfirmasi peralatan, bahan dan jasa yang diperlukan. d. Sampel atau pereaksi disiapkan sesuai keperluan.

e. Menggunakan peralatan yang sesuai dengan tujuan pengujian/analisis. f. Mengkonformasi kondisi dan status peralatan, anatara lain : mengenali   peralatan yang kotor, peralatan rusak atau diluar lingkup kalibrasi,  pengesetan alat, sambungan-sambungan listrik.

g. Melakukan pengujian makanan kaleng mengikuti metoda standar yang relevan.

h. Membaca dan menginterpretasi hasil

i. Mengenali hasil-hasil yang diluar perkiraan atau standar.

 j. Mengikuti prosedur untuk ulangan analisis atau validasi analisis/metode. k. Mengumpulkan, membersihkan dan membuang limbah yang dihasilkan selama analisis.

l. Menggunakan peralatan sesuai SOP sampai dengan mematikannya.

m. Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai format atau prosedur  yang berlaku.

Tingkat Kompetensi Kunci dalam Unit Ini

Informasi ini mengacu kepada tujuh area kompetensi umum yang mendukung kegiatan tempat kerja yang efektif. Kompetensi – kompetensi kunci ini mencakup tiga tingkat/level kinerja (unjuk kerja) dalam area berikut :

1. Pengertian Level Kompetensi Kunci

Level Karakteristik Level

1 Diartikan bahwa kompetensi dibutuhkan untuk melakukan aktifitas secara efisien dan memuaskan berdasar kemampuan mandiri dan memperoleh hasil kerja berdasar pada kriteria atau parameter yang ditetapkan.

2 Diartikan bahwa kompetensi dibutuhkan untuk mengatur kegiatan yang memerlukan alternatif/pilihan, aplikasi dan integrasi dari sejumlah elemen untuk membuat penilaian ( judgements) atas kualitas proses proses dan hasil.

3 Diartikan bahwa kompetensi dibutuhkan untuk mengevaluasi dan merancang kembali proses, menetapkan dan menggunakan prinsip- prinsip (rumus) dalam rangka menemukan cara yang terbaik dan tepat untuk pendekatan kegiatan serta menetapkan kriteria untuk   penilaian kualitas proses dan hasil.

(5)

2. Tingkat Kompetensi Kunci

KOMPETENSI KUNCI TINGKAT KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi

1 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika

2 Mengumpulkan, mengelola

dan menganalisis informasi

2 Memecahkan masalah 2

Merencanakan dan

mengorganisasi kegiatan

2 Menggunakan teknologi 2

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Divisi GerM SMMC bekerjasama dengan SMA Negeri 1 Medan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan dan Diskusi Ramadhan (PDR) 1439 H pada tanggal 30 Mei-1 Juni 2018 bertempat di Smansa

Kelompok mencit yang diberi kombinasi herbal C dengan dosis 0,08 ml/hari peroral dengan sonde lambung selama 1 minggu.. OK : Pengamatan pada

rencana struktur ruang wilayah provinsi yang meliputi sistem perkotaan dalam wilayahnya yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah

Selanjutnya dalam pasal 129 disebutkan bahwa Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan berfungsi memberikan pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki

3) Santoso (2007) dengan judul penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Untuk Berbelanja di Supermarket Carefour Yogyakarta”, menggunakan teknik analisis

Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

Untuk meningkatkan keragaman genetik ikan betok, dilakukan dengan cara introduksi individu-individu baru yang memiliki keragaman genetik yang lebih tinggi kedalam populasi

Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa simbol-simbol dalam penelitian merupakan sumber data, terutama dalam peneltian kualitatif, simbol-simbol agama tersebut