PENGEMBANGAN
PELATIHAN KEPEWARAAN
BAGI WARGA KELURAHAN JATISARI KECAMATAN
NGALIYAN
DALAM
MENDUKUNG PERCEPATAN KOTA
LAYAK ANAK
DI KOTA SEMARANG
oleh:
Siswanto, Agus $fismanto,
Arisul
Ulumuddin, Eva Ardiana Indrariani FPBSIKIP
PGRI Sernarangari s ul
lmal
e@y ah o o. c omAbstract
Along
with
the
increasing
activity
of
the
community,
concernfor
etiquette
and manners,we
always
mark
important
eventswith
special
ceremony.Organizing
successful eventswill
affect thecredibility of
the organizers, and HOST (Pewara) become an importantpart
that cannot
be separated. Thefact
is
thatpublic
spgaking sbills,particularly
skills intopewara
Semarang residents
still
requires
deepening.Based
on
observation
and
short interviewswith
a
numberof
residentsin
thefietd,
it
wasfound
that
most residents have arelatively low
speahing competence.This
is
indicated
by the
number
of
complaintsfrom
residents whofind it dfficult
to be pewara. Listening to this, would be a very important thingto do
"development trainingfor
Village
residentsJatisari
kepewaraanNgaliyan
District
in supporting the acceleration ofeligible children in
thecity
of Semarang City".In
this training, the solutions offeredare training with chronological strateg/.
Thisstrategt is a
way to give somethingin
stages, rangingfrom
mild,
to
the more
severe stages. Achievementof
these activitiesare:
1) skilled people intopewara;
2) people able toput
together theright
occasion;3)
citizensare able
to bring a
good
shaw, effective,and
communicative. Residentsable
to practicepreparing
andbringing
the showin a
variety of events, such as eventsreliji,
familial
andfficial
events.Keywords
Training,MC,
Citizens, Jatisari Ngaliyan SemarangAbstrak
Seiring
dengan semakin meningkatnyaaktivitas
masyarakat, kepedulian akan etiketdan tata
cara,
kita
selalu
menandai kegiatan-kegiatanpenting
dengan
acara ceremonial. Penyelenggaraan acarayarrg
suksesakan
mempengaruhikredibilitas
penyelenggarq
dan PembawaAcara
(Pewara) menjadi bagian pentingyang
tidak
dapat dipisahkan. Kenyataan menunjukkan bahwa keterampilanpublic
speaking, khususnya keterampilan menjadi pewara wargaKota
Semarang masih memerlukan pendalaman. Berdasarkan obsenrasi dan wawancara singkat dengan sejumlah wargadi
lapangan, ditemukan bahwa sebagian besar wargamemiliki
kompetensi berbicara yangrelatif
rendah.Hal
ini
ditunjukkan dengan banyaknya keluhan dari para warga yang merasa kesulitan untuk menjadi pewara.PENGEMBAI\GAN PELATIHAN KEPEWARAAN BAGI WARGA KELT'RAHAN JATISARI KECAMATAN NGALIYAI{ DALAM MENDUKUNG
PERCEPATAIY KOTA LAYAK ANAK DI KOTA SEMARANG
Siswanto. AguE ]Uisloaotp, Arrsul Inunouddra, EvaArdiana Indoriani
Menyimak
hal
tersebut, kiranya menjadi
hal
yang
sangat
penting
untuk
dilakukan "pengembangan pelatihan kepewaraanbagi
warga
Kelurahan Jatisari Kecamatan Ngaliyan dalam mendukung percepatan kota layak anakdi Kota
Semarang". Dalam pelatihanini,
solusi yang ditawarkan adalatr pelatihan dengan strategikronologis.
Strategiini
dilakukan
dengan cara memberikan sesuatu secara bertahap,mulai
dari
yangringan,
hingga pada tahap yang lebih berat. Pencapaian dari kegiatanini
adalah:l)
warga terampil menjadi pewara;2)
warga mampu menyusun acara yang tepat; 3) warga mampu membawakan acara yangbaik,
efektif, dankomunikatif.
Warga mampupraktik
menyusun dan mernbawakan acara dalam berbagaiacara, seperti acara
reliji,
kekeluargaan dan acara resmi.Kata Kunci:
Pelatihan, Kepewaraan, Warga, Jatisari Ngaliyan SemarangA.
PENDAHULUAN
Seiring dengan
semakinmeningkatnya
aktivitas
masyarakat
dan kepeduliannya akan etiket dan tata cara,kita
selalu
menandai kegiatan-kegiatan penting dengan acara ceremonial. Penyelenggaraanacara
yang
sukses
akan
mempengaruhikredibilitas
penyelenggara,dan
PembawaAcara
(Pewara) menjadi bagian
penting yang tidak dapat dipisahkan.Pewara
mempunyai
tugas
yangcukup berat
(terutama
pembawa
acara resmi), karena pada saat itulah puncak tugas keprotokoleran. Persiapan sebelumnyatidak
akan berarti
jika
pewara
tidak
berhasil membawakan acara, karena banyak masalahseperti,
suaranya
tidak
bagus,
tidak
berpenampilan(tampil
acak/asaDdan
lain
sebagainya.Hal
ini
dapatberakibat
acara berjalan tidak lancar dan tidak khidmat.Kenyataan
menunjukkan
bahwaketerampilan
public
speaking,
khususnya keterampilanmenjadi pewara warga Kota
Semarangmasih
memerlukan pendalaman.Berdasarkan
observasi
dan
wawancara singkat dengan sejumlah wargadi
lapangan,ditemukan bahwa
sebagian
besar
wargamemiliki
kompetensi berbicara yangrelatif
rendatr.
Hal
ini
dihrnjukkan
dengan banyaknyakeluhan
dari
para warga
yangmerasa
kesulitan
untuk
menjadi
pewara. Telah banyak pelatihan yang diberikan bagipara warga.
Akan
tetapi,
pelatihan
yang diberikan sebatas pelatihan untuk keperluanpenelitian.
Masih jarang upaya
pelatihanpengembangan
kepewaraan
yang diperuntukkan bagi warga.Selama
ini
masih
banyak
kendaladalam menjadi pewara, seperti:
masalah kebahasaan(pilihan
kata, tuturanefektif
dankomunikatif);
penyusunan acara yang tepat;PENGEMBAI\IGAN PELATIHAN KEPEWARAAN BAGI WARGA
KELURAHAN JATISARI KECAMATAI\I NGALIYAII DALAIVI MENDUKUNG PERCEPATAN KOTA LAYAK ANAK DI KOTA SEMARANG
Siswanto. Aeus Wismanto. Arisul Ulumuddin. Eva Ardiana Indrariani
dan bagaimana membawakan acara. Dengan demikian, pelatihan kepewaraan perlu untuk
dilakukan. Mengingat betapa
pentingnyaperanan Pewara
dalam
penyelenggarml
suatu
acarq
dan
semakin
tingginya perhatian masyarakat, dibutuhkan pelatihanguna
membekali
para
warga,
terutamawarga
bahasa
untuk
terampil dalam
halkepewaraan sehingga
bisa
memberikanbekal
keterampilan
kepadateman
sebaya.Warga
yang belum
terampil
menjadipewara;
rasa
tidak
percaya
diri
dalamberbicara
di
depan
umum,
khususnyasebagai pewara;
belum
mempunyai keterampilandalam men) rsun
acara yang belum tepat; danteknik
membawakan yang belumbaih
efektif,
dan komunikatif.Menyimak
paparandi
atas, kiranyamenjadi
hal
yang
sangat
penting
untukdilakukan
pengabdian masyarakat
yangberfokus
pada
tema
"pengembanganpelatihan
kepewaraan
bagi
wargoKelurahan
Jatisari
Kecamatan
Ngaliyandalam
mendukungpercepatan
kota
layak anak di Kota Semarang".B.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam pelatihan
ini,
solusi
yang ditawarkan adalah pelatihan dengan strategikronologis.
Strategi
ini
dilakukan
dengancara
memberikan sesuatu secara bertahap,mulai
dari yang
ringuru hingga pada tahapyang lebih
berat.Adapun
langkah-langkah pentrasferanilmu
kepewaraanyang
akandilakukan
kepadamitra
antaralain
sebagai berikut.1)
Tahap memilih
tema acara
yangmenarik
hati.
Dalam
hal
ini,
tim
pengabdian memberikan
materi
dasaryang
mengarah pada pemahamanmita
unhrkmemilih
tema acara yang menarik,baik
menurut
diri
sendiri
maupun masyarakat pada umumnya.2)
Tahap
membatasi
topik
acara.
Padatahap
ini,
mitra
diarahkan
untukberfokus pada program
acara tertentu.Topik+opik
tersebut
sepertimembawak
afl
acara pada perayaan ulangtahun
sahabat,
MC
pada
acaraperpisatran sekolah,
dan
MC
pada perayaanHUT
17 Agustus di kampung.3)
Talrap
mengumpulkon
bahan-bahan.Tahap
ini
menekankanadanya
upayauntuk
mencari
referensi
yangberhubungan dengan
topik
yang
akandisampaikan kepada audiens.
Bahanyang
dibutuhkan
dapat diakses
dariberbagai
sumber,
seperti
berita,informasi
orang laino
maupun pengalamanpribadi.
Bahan-bahanini
PENGEMBANGAN PELATTHAN KEPEWARAAN BAGI WARGA KELURAHAN JATISARI KECAMATAN NGALIVAIY DALAM MENDUKUNG PERCEPATAII KOTA LAYAK ANAK DI KOTA SEMARANG
Siswanto. Azus Wismanto. Arisul lllumuddin. Eva Ardiana Indrariani
4)
s)
6)
untuk
memperkuatdata
mengenai apayang
disampaikan
kepada
audiens. Sebagian besar, pesertalebih
memilih
pengalamanpribadi
danberita
di
surat kabar sebagai bahan referensi.Tahap merryusun
acara.
Pada tahapini,
mita
diaratrkanuntuk
mengembangkan rancangan acarl yang telah disusun. Tahap tampil secara percoyadiri.Tahap
ini
merupakan
tahap
puncak
dalamkegiatan
kepewaraan
Pada
tahap
ini,
mitra
dibimbing
oleh
tim
pengabdianuntuk
tampil
sebagai
pewara
seciraindividual
Tahap evaluasi. Tahap
ini
adalah tahapterakhir dalam kegiatan
kepewaraan. Setelahmitra tampil
di
depan
forum,langstrng diadakan evaluasi
untukmemperbaiki penampilan
berikutnya. Teknis pelaksanaannyatim
memberikankesempatan
kepada
peserta
untukmemberi
masukan
dan
komentar
atastampilan
temannya. Setelahitq
peserta yang baru saja tampil, diberi kesernpatanuntuk
menyampaikan perasaan selamatampil
sebagaipewara. Teraktrir, tim
memberi
masukandan
penguatan ataspenampilan peserta.
Kegiatan
ini
dilaksanakandi
gedungaula
Kelurahan Jatisari
KecamatanMijen
Kota Semarang dengan jarak tempuh kurang
lebih
15Km,
denganwaktu
tempuh sekitar45
menit.
Adapun transportasi yang adadi
lokasi
kegiatan adalah tranportasi
umurn,sepeda
motor,
dan
mobil.
Saranakomunikasi
yang
diguankan
Tim
dengan mitra adalah telepon dan surat.Secara
leksikal
pewara
artinya pembacaberita (wara:berita) namun
arti pewara (sebagai singkatan) adalah pembawa acara.Jadi
pewara merupakan tugas yangdibebankan
kepada
seseorang
olehprotokoler
untuk
membawakan
ataumembacakan
skenario acara
yang
telah disusunnya berdasarkan susunan acara yang diberikan protokoler kepadanya.Istilah
lainuntuk
pewara
ini
antara
lain
MC.
Kalauacana
yang
dibawakan
bersifatresmi/seremonial.
Jika
acata
yangdibawakan
menawarkan
produk
dagang,pewaranya
disebut
CM.
Pewara
yang menyungguhkan acarahiburan
pewaranyadisebut
EM.
Di
samping
itu,
ada
pulapewara
yang memimpin
acarakuis
maka pewaranya diistilahkan dengan QM.Pewara
mempunyai
tugas
yangcukup berat
(terutama
pembawa
acara resmi), karena pada saat itulah puncak tugas keprotokoleran. Persiapan sebelumnya tidakPENGEMBANGAN PELATIHAN KEPEWARAAN BAGI WARGA
KELURAHAN JATISARI KECAMATAN NGALIYAN DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN KOTA LAYAK ANAK DI KOTA SEIT{ARANG
Siswanto. Asus Wismanto. Arisul Ulumuddin. Eva Ardiana Indrariani
membawakan acara, karena banyak masalah
seperti,
suaranya
tidak
bagus,
tidak
berpenampilan(tampil
acalc/asal)dan
lain
sebagainya.Hal
ini
dapat berakibat
acara berjalan tidak lancar dan tidak khidmat.Dalam
kegiatan-kegiatan
resmisering
pula
kita
dengar
orang
menyebutistilah
protokol,
artinya" secara
leksikal (balrasa Yunani) berasal darikataprotos
dankolta. Protos berarti pertama
kolla
artnya
lem
atau perekat. Pada awalnya
istilalrprotokol
digunakanbagi
lembman pertamadari
suatu
gulungan
daun
papyrus.Kemudian
istilah protocol
digunakan untukmenyebut seluruh gulungan
papyns
yangmemuat
aturanaturan penyambutan
tamunegara
yang
bersifat nasional
danintemasional.
Pengertianprotokol
temyata berkernbang sesuai dengan perkembanganzarmrr, sehingga
istilah protokol
sekarangdiartikan:
a)
dokumenyang berisikan
tatacata
penyambutan
tamu(nasionaUinternasional
serta
daerah/local),b)
peraturan-peraturan upacara kenegaraan untuk menyambut tarnu negara (Darmastuti,2AA6:43),
c)
pemberian
servis/layanan kepada pimpinan/tamdpublik
dalam acarclkegiatan resmin
d)
tolok ukur
bagr daerah/unitkerja
dalam
menyelenggarakanacualkegiatan resmi.
Di
samping
itu
ada
lagi
istilahprotokoler,
yakni
semua
orang
yangmengatur
kelangsungansuafu acara,
danorang
ini
tulang
punggung
daripenyelenggara
suatu
acaruhtpacara. Jadiprotokolerlah
yang
menetapkantata
carapenyelenggaraan
suatu
acata
resmi.Sedangkan
pewara
hanyalatr bagran
dari keprotokoleran,yang
tugasnyamembacakan/membawakan
aeara
resmi waktu itu.Pembagian
pewara
didasarkan atasjenis
acara
yang
dibawakan
yaknisebagaimana
dinyatakan
oleh
Darmastuti (2006:50): a) pewara acararesmi di ruangan dandi
lapangan. Ketentuan acararesmi atau tidak resmi ditandai oleh antara lain, adanya aturan-aturan yang ketat dan aturanitu
harus dipahrhi oleh semua yang hadir dalam acara tersebut.Dan
juga
ditentukan
oleh
waktu, karena biasanya acararesmi
itu
waktunya sangat terbatas.Begitu
pula
pewara dalam acaraini
harus terkesan kaku karena ia haruspatuh pada
beberapa aturan,
misalnya, tenangtidak
banyak bergerak, anggun danberwibawa,
cara
berdiri/duduk
sertapandangan
tidak
liar,
sehingga
acara terkesan L*ridmat dan sempurna. Sedangkanacara
resmi
di
lapangan
hanrs
terkesanseperti
upacara/acara
militer.
MakaPENGEMBANGAN PELATIHAN KEPEWARAAN BAGI WARGA KELURAHAN JATISARI KECAMATAN NGALIYAIY DALAM MENDUKUNG PERCEPATAI\ KOTA LAYAK ANAK DI KOTA SEMARANG
Siswanto. Asus Wismanto. Arisul Ulumuddin. Eva Ardiana Indrariani
pembawa acara
di
lapanganini
harus tegas,baik
gerakan maupun ucapan,
sehinggatidak
ada kesan main-main dantidak
serius.Contoh
acararesmi
di
ruangan antara lain,semua
acara
pembukaan
(pembukaanlomba,
pembukaan
seminar/simposium) acara wisuda/diesnatalis,
acara peresmian gedungbaru,
serah terimajabatan,
sambut pisah dan sebagainya. Contoh acara resmi di lapangan, semua acara upacaradi
lapangan,b)
pewara
acarahiburan,
ketentuan untuk pewara hiburanini
tidak terlalu ketat seperti pada pewara resmi, karena pewaraini
harus lincah, lincah bergerak dan lincah berbahasa agar acara bisa lebihhidup
dan semarak, c)pewara
acara setengahresmi,
yakni
acarayang
aturan-aturantidak terlalu
ketat,
danyang
menjadi protokoler/yang
mengaturacara tidak terlalu
disiplin
menyelenggarakan
acata.
Suasana dalam acara tersebuttidak terlalu formal
(karenatidak
ada
aturan ketat),
tetapi
terkesan seperti sruxana kekeluargaan saja. Contoh: arisan, rapat, dan acara syukuran, serta acara ulang tahun.Penyelenggaraan
suafu
acara
akanditentukan
oleh
kemampuan
protokoler. Namun, keberhasilan suatu acaratidak
bisalepas
dari
keterampilan
pewaranya.Keterampilan
pewara berkaitan
dengansyarat-syarat
yang
harus
dimiliki
oleh seorangpewara.
Syarat-syaratitu
meliputi
hal-hal berkut.
Syaratfisik
pewara adalahberikut
ini.
Pertama,memiliki
suara yangnyaman
("pleasing"). Tidak
melengkingdan
tidak terlalu
rendah.Artinya,
pewaramemiliki
suarabulat,
bagus sesuai dengankodrat,
kalau
laki-laki
terkesan maskulindan
perempuan
feminim.
Kedua,memiliki/mampu
menghasilkanvokal
yangbersih, nyaring, bening, dan lembut,
tidakbersuara
pecah
yang
memberi
kesantenggorokan pendengar
ikut
terasa
sakit.Ketiga,
sehat sewaktumembawakat
acara. Pewara harus sehat agarterlihat
gairah dan bersemangat.Keempat,
tidak
cacat
fisik.
Artinya,
seorangpewara
harus
sempurna secaralahir
untuk
menghindari kesan yangtidak baik,
seperti
munculnya bisik-bisik
yang dapat mengganggu khidmatny a acara.Syarat
ilmiah
pewara
meliputi
hal berikutini.
Pertama,memilliki
pengetahuan,seperti
pengetahuan kebahasaan maupunpengetahuan
umum.
Seorang
pewaradiharapkan
kaya
dengan
perbendaharaankata,
agar mampu melahirkan
kalimat-kalimat yang hidup dan
menarik.
Pewarayang
baik memilki
informasi
yang
umumdan
hangat,
untuk
memperlancar
acara sehinggatidak
terkesankaku.
Kedua, akanPENGEIVIBAI{GAN PELATIHAN KEPEWARAAN BAGI WARGA
KELURAHAN JATISARI KECAMATAN NGALIYAN DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN KOTA LAYAK ANAK DI KOTA SENIARANG
Siswanto. Aeus Wismanto. Arisul Ulumuddin. Eva Ardiana Indrariani
lebih
sempurna
kalau
pewara
pernahmengikuti atau
memperoleh
teori
tentang pewara, misalnya pernahmengikuti
kursusatau diklat.
Syarat
kepribadian("appearance")
pewaraterdiri dari
hal-halberikut
ini.
Pertama, mampuberpikir
cepatdan
tepat.
Artinya,
mampu
mengambil keputusan dengan cepat dan benar. Kedua,memiliki
imajinasi
yang
positif
dalammemimpin
suatu
acara seorang
pewara hendaklah punya daya imajinasi yangtinggi
dalam
melihat
situasi,
kondisi, waktu
dantempat
serta
bentuk
acarayang
dipimpin
karena
akan
mempengaruhi suasana padawaktu
itu.
Ketiga,
bergairah
(antusias),pewara
harus tetap
bersemangat
dalamsituasi
yang
bagaimanapun,
acara
yang dibawakannya.Jika
pewaralesu dan
tidak bersemangatmaka
acarapunmenjadi
lesudan
tidak
semarakpula.
Keempat, rendahhati,
seorang
pewara
tahu
benar
bahwadirinya
punya
kelebihan,
kadang
bisa membuat pewarajadi
sombong dan angkuh ketika membawa acara.Hal ini
kadang bisaterlihat
dari
cara
dan
pemakaian bahasa.Kalau
hal
ini
dirasakanatau
teriihat
olehpendengar/hadirir
maka,
mereka
bereaksi antipasti dan berbisik-bisik.Akhirnya,
acarakurang khidmat.
Kelimq
memiliki
dayahumor
dan
bersifat fleksibel
(tanggap).Seorang
pewara
yang ideal
harus
mampu menyesuaikandiri
dengan situasi. Misalnya,dalam
keadaanletih
dan
capek
biasanyapendengar memerlukan
humor-humorsegara
untuk
menghilangkan
kejenuhan (terutamadalam
acaratidak
resmi/bebas).Dalam
acararesmi,
misalnya pewara perlumemvariasikan
nada serta intonasi
suaraketika
membacakan/membawakan
acara agar pendengar tidak bosan.Dari
uaraian
di
atas
dapatlah disimpulkan, bahwauntuk menjadi
pewarayang
baik
haruslah memenuhi
kriteria
(Fidhian, 1996)
sebagai
berikut;
(a) penampilan,(b) memiliki
sikapyang
bailq(c)
mampu
berbahasadengan
baik
dan benar,(d) memiliki
wawasanyang
cukup. Pewarayang
memiliki kriteria
di
atas danmampu menunjukannya
dalam
aktivitas membawakan acara dengan sempurna, makainilah
pewara
yang
memiliki
sikap
yang profesional tersebut.Suatu acara biasanya akan berjalan
lancar
dan
khidmat, apabila
pendengarmampu
memusatkan
perhatiannya
pada acata.Untuk
sampai pada perhatian penuhini,
maka
paling tidak
penampilan pewarayang menarik cukup
beralasan digunakan untukitu.
Penampilan pewara yang menarikPENGE}TBANGAN PELATIHAN KEPEWARAAN BAGI WARGA KELT'RAHAN JATISARI KECAMATAN NGALIYAI{ DALAM MENDUKUNG PERCEPATAII KOTA LAYAK ANAK DI KOTA SEMARANG
Siswanto. Acus Wismanto. Arisul lllumuddin. Eva Ardiana Indrariani
Penampilan pewaf,a
yang menarik
ini
pun bisa me,ncegah ataumengrrangi
rasa bosan dan kejentrhan pendengar akibat acara yangsifat
materinya monoton.
Bahkan,penampilan
pewara
yang
menarik
dapat mengubah kemasan acara yanghrang
baik
menjadi
baik.
Hal
ini
sangatperlu
karena keselunrhanjerih
payah
protokoler/panitia terobati dengan keterampilan pewaraini.
Untuk
lebih jelasnya,
pewara yang berpenampilanmenarik
ini
akan dijelaskan sebagai berikut. Pertama, pewara diharapkanberpakaian
sopan,
menarik"
terkesanfamiliar.
Pakaian
tidak
harus mahal
dan mewah, tetapi pantas, serasi, sesuai denganacara situasi
dan kondisi.
Kedua,
pewaraharus tampil
dengan
kondisi tubuh
yangprima,
sehat terkesan tangkas, cekatan danfleksibel
(tidak
kalcu
dan loyo).
Ketiga
pewara
harus dapat
manyesuaikan
diri
dengan
situasi
dan
kondisi,
mampumenempatkan
diri di
tengah-tengatrpendengar
dengan
tidak
memberi
kesanyang
berlebihan
(over).
Keempat,
pewarahanrs mampu menimbulkan sikap
percayadiri
denganpenampilannyq
agaria
mampumemimpin
acila.
Kelima,
seorang pewara diharapkan kalau p€rempum terlihatanggut
dan
kalau
laki-laki
kelihatan
gagah. Keenam,pr:
hendaknyaterlihat
tampil
siap dan
teliti
(ada map, pena dan alat-alatlain
yang diperlukan).
Kriteria
selanjutnyadari
sikap pewam
yang baik meliputi
halberikut.
Pertama,
gerak
dan
ekspresi (pewara acara resmi) harus terkesan tenang,tidak
tergesa-gesa,
dan
ada
ekspresiberterima kasih pada setiap orang
yangdipanggil
ke
depan, pandangan matatidak
boleh
liar
karena
terkesankurang
sopan.Kedua,
pilihan
kata
yang
digunakan tepatdan
rendah
hati
sehingga
mampu melahirkan sikap simpatik pendengar.Hal
berikut
adalahpewara
mampu berbahasayang
baik
dan
benar
sepertiberikut. Pertam4
pewara harus melafalkanatau
mengucapkan
setiap
bunyr
batrasadengan
tepat
dan jelas. Untuk
itu,diharapkan
pewara mampu
mengolah suaranya denganteknik
bernafas yang tepat(bernafas
dari
perut bukan
dari
dada),sehingga
lahirlah
vokal
yang bersih
dan bulat. Kedua, intonasi dan nada harus tepat agartidak kaku
atau monoton.
Temponya pun harus tepat.Artinya,
tidak terlalu lambat dantidak terlalu
cepat. Perludiingat
batrwapewara
tidak
sama intonasinya
denganpenyiar,
pembaca
puisi dan
pembacasaritilawah.
Ketiga,
diksi/ istilah
yang digunakan sopan. Pewara harus bertrati-hatidalam
memilih
kata/istilah
karenakadang-PENGEil{BANGAN PELATIHAN KEPEWARAAN BAGI WARGA
KELURAHAN JATISARI KECAMATAN NGALIYAN DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN KOTA I,AY.A,K ANAK DI KOTA SENIARANG
Siswanto. Asus Wismanto. Arisul Ulumuddin. Eva Ardiana Indrariani
kadang bisa melahirkan kesan
tidak
etis dan tidak sopan.Pewara harus
pandai
menempatkankata-kata
yang
sesuaidengan
situasi
dankondisi.
Misalnyq
pemakaian
istilah
di
lapangan: inspektur/pembina,komandan/pimpinan
dan
lain
sebagainya.Contoh
larr,
kata
"disampaikan"
(untuk pengganti kata yangmewakili
agar terkesanetis,
dankata
"oleh" untuk
yang
langsungdari
yang
bersangkutan/tidakdiwakili/orangnya
ada).
Pewara
haruskonsisten/disiplin,
dalam
pemakaian diksi
istilah,
misalnya
untuk
sebutangelar/pangkat seseorang.
Kalau
telahdimulai
memanggil seseorang dengan gelar, maka yang tain harus dipanggil dengan gelarkarena
hal
ini
sangat
sensitif
dan
dapat merusakkhidmatrya
acfira. Keempat, logisdan
ekonomis
(efektif
dan efisien), sg&
mudah memahami dan hemat
waktu. Tidak
perlu
salam
penghormatanterlalu
banyakseperti halnya
pidato.
Pewara
bukanlahberpidato,
tidak perlu
balryak
komentar setelah satu acara selesai. Misalnya, sesudahkata
sambutantidak perlu
ada
komentar panjang karena tidak ada gunanya.Tidak perlu
membacakan susunanacara
bila
materi
acara
banyak
dan materi/susunanacara ada pada
undangan.Tidak perlu
menyebutkan
judul
sambutan/pidato
jika
ada
perubahan pada penyampaian. Seorangpewara
yang
ideal diharapkanmemiliki
wawasan yang cukup, baik wawasan tentang kebahasaan, wawasanurnum, maupun wawasan
teori
pewara. Perpaduanwawasan
ini
dapat
merupakankesempumaan
kualitas
seorang
pewara.Wawasan
kebahasaan
akan
menunjangkeberhasilan
seorang
pewara
karena lafallucapannya yang tepat dan jelas, tempodan
inotasi
serta nada
yang tepat
danberuariasi
juga
akan
ikut
menentukan keberhasilan seorang pewara.Pilihan
katayang tepat dan bervariasi
sesuai
dengan tuntutan konseptual, serta penataan kalimatyang
efektif
adalah
modal utama
dalam kelancaran acara.Di
sampingitu
wawasanumum atau
wawasan pengetahuan umumperlu
terutama
untuk
memperkaya
istilah danmateri
acara) sehinggatidak
kaku,
dan acaraberjalan
lancar. Pengetahuan tentang pewarajuga tidak
kalah
pentingnya
bagicalon
pewara, agartampil
profesional
dantidak
memalukan.Misalnya
seorang pewara mengenal adanya susunan acata dan mampumenyusunnya
sesuai
ketentuan
acara.Susunan
acaru
adalah
materi
yang
akanmengisi
suafu
acata.
Materi
acara ini
PENGEMBANGAN PELATIHAII KEPEWARAAN BAGI WARGA KELURAIIAN JATISARI KECAMATAN NGALIYAN DALAM MENDUKUNG PERCEPATA}I KOTA LAYAK ANAK DI KOTA SEMARANG
Siswanto. Aeus Wismanto. Arisul Ulumuddin. Eva Ardiana Indrariani
kepada pewara,
Materi
acara
berisikanurutan-urutan
acara yarlg
akandibawakan/dibacakan
saat
acaraberlangsung.
Biasanya
susunan
acara berisikan garis besar acara saja.Materi
acara disusun sesuai dengan aturan yang berlaku,yakni
logis dan pantas sesuai dengan bentukacata.
Untuk
acara
yang
berupapidatoipembicaraan,
seperti:
laporan, sambutan atau sepatah kata, disusun dengan urutan pembicarayang
berjabatan terendahterlebih
dulu.
Pewara
boleh
membacakan susunan acara kalau urutan materinya tidakterlalu
banyak,
dan
tidak
ada
dalam undangan.Istilah lain
yang perlu
dipahamipewara adalah skenario acara.
Skenario acara merupakan gambaranutuh dari
aba-aba pelaksanaan acaru yang dibacakan oleh pewara,mulai
dari awal sampaiakhir
acara.Skenario acara
ditulis oleh
pewara
untukmemperlancar pelaksanaan acara,
karena skenarioini
boleh
dibacakanoleh
pewara sewakfu acara berlangsung. Pewara hanya menyesuaikan denganintonasi, tempo
dan nada, sertamimik
dan ekspresi yang tepat.Pencapaian
dari
kegiatanini
adalah sebagai berikut.l)
Warga terampil menjadi pewara.2)
Warga mampu
menyusun acara
yang tepat.3)
Warga mampu membawakan acara yang baik,efektil
dan komunikatif.Warga
praktik
men)rusun
danmembawakan
acaradalam
berbagai
tema acara. Contoh susunan dan teks acara yangtelah dibuat dan
dibawakan
warga
antara lain adalah sebagai berikut.1)
Susunan AcaraReliji (Isra'
Mi'raj)
a.
Pembukaanb.
PembacaanAyat
SuciAl-Qur'an
c.
Sambutan-sambutan.d.
CeramahInti
e. Do'a
f.
Penutupan2)
Susunan
Acara
Kekeluargaan
(Ulang Tahun)a.
Pembukaan: Perkenalandari
Orang Tua/Wakil
b.
Do'aAwal
c.
Tiup
lilin
dan potong kued.
Hiburan Menyanyi dan Berfotoe.
Menikamati Jamuanf.
Permainang.
Ucapan Terima kasihdari
orang tua/wakil,
foto.h.
Do'a Penutupi.
Penutupan3)
Susunan
Acara Resmi
@eresmianGedung Perpustakaan Desa Jatisari)
PENGEMBANGAN PELATIHAN KEPEWARAAN BAGI WARGA
KELURAHAN JATISARI KECAMATAN NGALTYAN DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN KOTA LAYAK ANAK DI KOTA SEMARANG
Siswanto. Asus Wismanto- Arisul Ulumuddin. Eva Ardiana Indrariani
b. Pembacmtayat
suciAl-Quran
c.
Sambutan-sambutan- Kepala Dinas Pendidikan - Lurah Desa Jatisari - Pengelola Perpustakaan
-Wakil
Karang Tarunad.
Orgen tunggal olehDwi
Purwa Grupe.
Makan bersamaf.
Doag.
PenutupanC.
SIMPULAN DAN
SARAN
Dari
pelatihan yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut.l)
Pelatihan
kepewaraan
bagi
warga Kelurahan Jatisari Kecamatan Ngaliyan dalam mendukung percepatan kota layakanak
di
Kota
Semarang
dipandangefektif.
Hal ini
ditandai dengan manfaat yang dirasakan oleh peserta dan adanyapeningkatan keterampilan
berpewara oleh peserta.2)
Pelatihan
ini
mendapatrespon
positif
dari
para pesertayang ditandai
adanya permintaan pelatihan serupa pada waktu mendatang.Saran
yang
dapat
diberikan
antara lain;l)
Kegiatan pelatihan
ini
hendaknyaditindaklanjuti
secara berkesinambungansehingga keterampilan
peserta
dari waktu ke waktu semakin meningkat;2)
Perlu adanyakerja
sama yangbaik
daripihak
kecamatan denganpihak
institutdalam
hal
penyelenggaraan kegiatan yang bemuansa iptek.D.DAF'TAR PUSTAKA
Arief,
Ermawati. "Performance"
PembawaAcara
yang
Profesional.
Jurnal
Bahasa dan SeniVol. l0 No.
I
Tahun 2009.Aryati,
Lies.
2008. Panduon untukMenjadi
MC.
Jakarta:
Gramedia
Pustaka Utama.Astuti, Wiwiek
Dwi.
1995.Pewara:
Tugasdan
Ucapannya.
Jakarta:
Balai Pustaka.Bari,
M.
Habib. 1995.
Teknik
dan Komunikasi PENYIARTelaisi
-
Radio-
MC
Sebuah Pengetahuan Praktis. Jakarta: Gramedia.Sirait,
CharlesBonar.
ThePower
of
Public
Sp e aking. Jakarta: Gramedia.