• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Proses pembangunan Kelurahan Karangtengah diarahkan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang terintegrasi dengan tujuan sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan yang telah disepakati bersama sebagaimana tercantum didalam RPJMD, sehingga dalam pencapaiannya harus dilakukan secara bersama–sama antara berbagai pemangku kepentingan (stakeholders). Untuk mencapai harapan dimaksud, proses pembangunan yang ada di wilayah Kelurahan Karangtengah harus dilaksanakan

secara sistematis mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, monitoring dan evaluasinya sampai dengan tahap pemanfaatan dan pemeliharaan hasil-hasilnya.

Berangkat dari pemikiran di atas, perencanaan

pembangunan, baik dilihat dari sisi proses manajemen maupun sebagai sebuah kebijakan, adalah merupakan salah satu instrumen pembangunan yang sangat penting karena didalamnya terkandung formulasi visi, misi, tujuan dan sasaran serta berbagai cara yang dipilih untuk mencapai tujuan dan sasaran dimaksud. Dengan kata lain, melalui perencanaan pembangunan yang baik diharapkan juga diikuti dengan pelaksanaan pembangunan yang lebih baik. Dengan demikian dapat memberikan manfaat serta dampak yang jauh lebih besar pula.

Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai unsur pelaksana

Pemerintah Kota Blitar di wilayah Kelurahan

Karangtengah Kecamatan Sananwetan mengemban tugas dan tanggung jawab agar proses perencanaan pembangunan di Kelurahan Karangtengah Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar dapat berjalan dengan baik, tersusun secara sistematis,

(2)

sinergis dan komprehensif sehingga sepenuhnya mengarah kepada pencapaian visi dan misi Kelurahan Karangtengah sebagaimana diharapkan semua pihak.

Untuk merealisasikan strategi pencapaian visi dan misi daerah tadi, secara fungsional Kelurahan Karangtengah dituntut untuk mampu menterjemahkannya ke dalam berbagai bentuk kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah, baik dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) yang berlaku selama lima tahun maupun Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) yang berlaku satu tahunan. Dokumen-dokumen perencanaan inilah yang kemudian mengilhami penyusunan Rencana

Strategis dan Rencana Kerja Tahunan Kelurahan

Karangtengah Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.

B. MAKSUD DAN TUJUAN B. 1. Maksud

1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan tugasnya untuk menentukan

prioritas-prioritas di bidang perencanaan

pembangunan, sehingga tujuan program dan

sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2011-2015 dapat tercapai.

2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta

pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal.

3. Memberikan informasi kepada pemangku

kepentingan (stakeholders) tentang rencana

pembangunan tahunan.

4. Menjadi kerangka dasar bagi Kecamatan

(3)

B. 2. Tujuan.

1. Merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks.

2. Mengelola keberhasilan organisasi secara

sistemik.

3. Memanfaatkan perangkat manajerial dalam

pengelolaan pemerintahan dan pembangunan.

4. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi pada masa depan.

5. Memudahkan para pemangku kepentingan

(stakeholders) untuk menghadapi masa depan.

6. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara prima.

7. Meningkatkan komunikasi antar pemangku

kepentingan (stakeholders).

C. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kelurahan

Karangtengah Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar tahun 2011 – 2015 didasarkan pada ketentuan – ketentuan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor -- Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kota Blitar

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

(4)

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonasia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang

Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576)

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

(5)

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Kepada Pemerintah,Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD,dan

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah Kepada Masyarakat;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan , Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 16. Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor ---- Tahun 2011

(6)

D. HUBUNGAN RENSTRA KELURAHAN KARANGTENGAH DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA.

Renstra Kelurahan Karangtengah pada hakekatnya adalah dokumen perencanaan lima tahunan yang berlaku secara internal bagi segenap jajaran Kecamatan sendiri. Substansinya merupakan bentuk kongkrit dari apresiasi

Kecamatan Sananwetan terhadap apa yang harus

dilakukan oleh Kelurahan Karangtengah agar proses perencanaan pembangunan daerah dapat berjalan dengan baik dan selalu mengarah kepada pencapaian visi dan misi Kelurahan Karangtengah.

Sehubungan dengan fungsinya untuk mengarahkan

pencapaian visi dan misi Kelurahan Karangtengah, maka Rencana Strategis Kelurahan Karangtengah merupakan salah satu dokumen teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011 – 2015 yang memuat visi, misi, tujuan , sasaran, strategi, kebijakan, dan indikasi rencana program lima tahunan meliputi program internal maupun eksternal, yang merupakan program SKPD Kelurahan Karangtengah.

E. SISTEMATIKA PENULISAN.

Dokumen Renstra Kelurahan Karangtengah di formulasikan dalam sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan

1. Latar belakang 2. Maksud dan Tujuan 3. Landasan Penyusunan

(7)

5. Sistematika Penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

A. Gambaran SKPD Kelurahan Karangtengah. 1. Struktur Organisasi

2. Tugas dan Fungsi

3. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan

B. Gambaran Urusan / Program dan Perlengkapan. 1. Indikator Makro

2. Program-Program Strategis. Kendala dan Hambatan

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS DI KELURAHAN kARANGTENGAH

1. Analisis SWOT 2. Isu-Isu Strategis 3. Masalah Mendesak

4. Kondisi yang diinginkan dan Proyeksi ke Depan

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

A. Visi & Misi Kelurahan Karangtengah. B. Tujuan

C. Sasaran D. Kebijakan.

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF.

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD.

(8)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD KELURAHAN KARANGTENGAH

A. GAMBARAN SKPD KELURAHAN KARANGTENGAH 1. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor : 9 Tahun 2008 tentang Struktural Organisasi Kelurahan di Kota Blitar. Adapun bagan struktur organisasi Kelurahan Karangtengah Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar adalah sebagai berikut:

Diagram 1

STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN

A. Tugas Pokok dan Fungsi a. Tugas Pokok

Kelurahan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta urusan pemerintahan lainnya yang dilimpahkan oleh Walikota

SEKSI

PEMERINTAHAN PEMBANGUNANSEKSI

SEKSI

KESEJAHTERAAN SOSIAL KETENTRAMAN & KETERTIBAN SEKSI LURAH

(9)

b. Fungsi

a. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan; b. Pemberdayaan masyarakat;

c. Pelayanan masyarakat;

d. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; e. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan

umum;

f. Pembinaan lembaga kemasyarakatan di tingkat kelurahan;

Susunan organisasi Kelurahan terdiri atas : 1. Lurah;

2. Sekretaris,

3. Seksi Pemerintahan; 4. Seksi Pembangunan;

5. Seksi Kesejahteraan Sosial;

6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban.

1).Sekretaris, mempunyai tugas melakukan pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi kelurahan.

Fungsi :

a. Penyusunan rencana, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan serta penyusunan laporan

b. Pelaksanaan tata usaha umum, kepegawaian dan perlengkapan rumah tangga

(10)

2).Seksi Pemerintahan, mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan umum

Fungsi :

a. Penyusunan program dan pembinaan

penyelenggaraan pemerintahan umum

b. Menyusun program dan penyelenggaraan

kependudukan dan catatan sipil

c. Pelaksanaan tugas-tugas keagrariaan

d. Pembinaan organisasi sosial kemasyarakatan dan lembaga kemasyarakatan

3).Seksi Pembangunan, mempunyai tugas melakukan Pembinaan pembangunan bidang ekonomi, produksi, distribusi, sarana dan prasarana umum serta lingkungan hidup.

Fungsi :

a. Penyusunan program dan pembinaan perekonomian masyarakat, produksi dan distribusi;

b. Penyusunan program dan penyelenggaraan

pembinaan sarana dan prasarana pelayanan umum; c. Penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat di

bidang ekonomi dan pembangunan;

d. Fasilitasi peningkatan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat;

e. Fasilitasi peningkatan kelestarian lingkungan hidup;

f. Fasilitasi penyelenggaraan musyawarah pembangunan tingkat kelurahan;

g. Fasilitasi program pembangunan pengentasan kemiskinan;

4).Seksi Kesejahteraan Sosial, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program pembinaan

kesehatan, pendidikan, keluarga berencana,

(11)

pemberdayaan perempuan serta bantuan pelayanan sosial.

Fungsi :

a. Penyusunan Program dan pembinaan bidang Sosial b. Pelayanan kepada masyarakat bidang sosial

c. Fasilitasi pembinaan sosial budaya masyarakat. d. Fasilitasi Program penyaluran bantuan korban

bencana alam dan bencana lainnya.

e. Fasilitasi pembinaan kepemudaan, kesenian, olah raga dan pemberdayaan perempuan

f. Fasilitasi Pembinaan masyarakat rentan sosial

3. SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN PERLENGKAPAN

a. SUSUNAN KEPEGAWAIAN

TABEL 1.DATA PEGAWAI KELURAHAN KARANGTENGAH KECAMATAN SANANWETAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

NO. JENIS KELAMIN JUMLAH

1. Laki-laki 7

2. Perempuan 4

JUMLAH 11

TABEL 2. DATA PEGAWAI KELURAHAN KARANGTENGAH KECAMATAN SANANWETAN BERDASARKAN KEPANGKATAN/GOL.RUANG

NO. GOLONGAN RUANG JUMLAH

1. Penata ( III/c ) 1

2. Penata Muda Tk. I (III/b) 4

(12)

4. Pengatur Muda Tk.I (II/b) 2

5. Pengatur Muda ( II/a ) 1

6. Petugas Kebersihan 1

7. P3N 1

JUMLAH 11

TABEL 3.DATA PEGAWAI KELURAHAN KARANGTENGAH KECAMATAN SANANWETAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

NO. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1. Pasca Sarjana (S2) - 2. Sarjana (S1) 2 3. Diploma IV - 4. Diploma III 1 5. Diploma II - 6. Diploma I - 7. SLTA 6 8. SLTP - 9. SD - JUMLAH 11

TABEL 4. DATA PEGAWAI KELURAHAN KARANGTENGAH KECAMATAN SANANWETAN BERDASARKAN DIKLAT YANG PERNAH DIIKUTI

NO. DIKLAT JUMLAH

(13)

2. ADUMLA - 3. ADUM / Diklatpim Tk. IV 4 4. Tehnis Fungsional 5. AKIP 4 6. MKO 1 7. KBD 2 8. SUSKALAK/LINMAS 0 9. KEARSIPAN 5 10. BENDAHARAWAN BARANG 4

11. MANAJEMEN BERBASIS KINERJA 10

12. OPR. KOMPUTER/APLIKASI INTERNET 3 13. DIKLAT KEPEGAWAIAN 3 14. DIKLAT PEMERINTAHAN 1 15. PELATIHAN SENSUS 1 JUMLAH 1. b. PERLENGKAPAN

Kelurahan Klampok memiliki kekayaan/aset peralatan dan sarana sebagai pendukung pelaksanaan tugas, dengan rincian sebagai berikut :

TABEL 5. DATA SARANA DAN PRASARANA KELURAHAN KARANGTENGAH KECAMATAN SANANWETAN

(14)

1 2 3

1. Tanah

2. Bangunan (Kantor) 1 Unit

3. Mesin computer 4 Unit

4. Laptop 1 Unit

5. Mesin ketik manual 2 unit

6. Televisi 2 buah

7. Printer 4 buah

8. Scanner -

9. Brankas -

10. Filling cabinet 1 buah

11. Almari kaca 1 buah

12. Almari biasa ( kayu ) 3 buah

13. Almari katalog 1 buah

14. Meja kerja pimpinan 1 buah

15. Meja kerja staf 9 buah

16. Meja Pimpinan rapat 2 buah

17. Meja Kursi Tamu 1 stel

1 2 3

18. Sepeda Motor 3 Unit

19. Sepeda Elektrik 1 Unit

20. Kursi rapat ( plastic ) 120 buah

21. Papan white board -

(15)

23. Exhouse fan -

24. Peawat telepon 1 buah

25. Tape recorder 1 buah

26 Handy Talky ( HT ) 1 buah

27 Kamera -

28 Kamera digital 1 buah

29 Sound system 1 unit

30 Alat musik ( Band ) 1 unit

B. GAMBARAN URUSAN/PROGRAM TAHUN 2011 – 2015. 1. INDIKATOR MAKRO

Pengukuran indikator makro sangat berguna untuk melihat trend yang terjadi selama kurun waktu 5 tahun yang lalu. Dengan melihat kecenderungannya yang terjadi selama 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, barulah didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untuk mengantisipasi trend yang terjadi. Pengukuran indikator kinerja Kelurahan Karangtengah berdasarkan pada pedoman pengukuran indikator kinerja utama sesuai Kepmenpan Nomor: 009 tahun 2007, Pada unit kerja setingkat eselon III/SKPD/unit kerja mandiri sekurang kurangnya menggunakan indikator keluaran. Sehubungan dengan hal tersebut, indikator makro diukur dengan indikator keluaran, dengan melihat sejauh mana pencapaian kinerja kegiatan secara kuantitatif. Dengan demikian pengukuran indikator makro untuk berbagai urusan/program tahun sebelumnya yang dilaksanakan oleh

(16)

Kecamatan Sananwetan, menggunakan analisis dari output yang berhasil dicapai dalam setiap tahunnya, dengan mengacu pada LAKIP Kecamatan Sananwetan tahun 2005 – 2010.

2. PROGRAM – PROGRAM STRATEGIS

Program program yang dijalankan oleh Kelurahan

Karangtengah bersifat strategis. Nilai strategis itu bukan hanya karena berkait dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai institusi Perangkat Daerah, namun juga karena sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan program-program Pemerintah. Program – program-program yang ditetapkan tersebut merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

3. KENDALA DAN HAMBATAN

Dengan memperhatikan pengukuran trend indikator makro

Kelurahan Karangtengah dapat dikemukakan beberapa

kendala dan hambatan pelaksanaan tugas Kelurahan Karangtengah sebagai berikut:

1. Adanya kegiatan yang tidak tepat waktu.

2. Masih terbatasnya SDM di bidang perencanaan program dan analisa kegiatan

3. Beberapa pejabat struktural kurang maksimal dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

4. Adanya beberapa tugas tambahan yang terjadi di wilayah yang tidak dapat diduga sebelumnya.

5. Sarana dan prasarana yang kurang mamadai/mendukung dalam melaksanakan tugas.

(17)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI.

A. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS ( Analisis SWOT ) 1. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

a. Faktor Kekuatan ( Strong )

1. Telah ditetapkannya Perda Kota Blitar Nomor 09 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Walikota Blitar Nomor

51 Tahun 2009 memberikan kejelasan mengenai

kedudukan, tugas pokok, fungsi, dan wewenang yang menjadi tanggung jawab seluruh komponen / perangkat Kelurahan Karangtengah.

2. Struktur organisasi pada Kelurahan Karangtengah telah terisi oleh pejabat yang mendukung pelaksanaan tugas – tugas dan fungsi Kelurahan dengan tingkat pendidikan yang cukup memadai. 3. Perangkat Kelurahan bekerja secara profesional,

memiliki integritas, dedikasi dan komitmen yang tinggi.

4. Pola kerja di Kelurahan Karangtengah yang

sistematik dan terjadwal sehingga bisa

memberikan hasil yang optimal, efisien, dan efektif.

5. Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan dan para pejabat fungsional sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman.

(18)

6. Tersedianya sarana/prasarana dan sumber pembiayaan yang relatif cukup memadai untuk kelancaran pelaksanaan tugas – tugas di Kelurahan.

b. Faktor Kelemahan ( Weakness )

1. Belum memdapatkan pelatihan sebagai tenaga Perencanaan yang diharapkan dapat mendukung di bidang Perencanaan.

2. Dalam pelaksanaannya, perencanaan pembangunan lewat musrenbang masih belum tepat waktu/belum sesuai jadwal yang ditetapkan. Hal ini karena proses dan mekanismenya yang membutuhkan siklus waktu yang panjang dalam rangkaian kegiatan yang berurutan serta sulitnya menjalin dan mengatur koordinasi antar Instansi dalam urusan perencanaan.

3. Belum tersedianya data pembangunan yang

tersusun secara sistematis dan akurat sehingga

menimbulkan kendala dalam perencanaan

pembangunan yang komprehensif dan

berkelanjutan.

4. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program – program pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen – dokumen perencanaan. 5. Belum Optimalnya partisipasi masyarakat dalam

(19)

2. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL a. Faktor Peluang ( Opportunity )

1. Kepemimpinan Lurah yang visioner, berkomitmen

dan berintegritas sehingga menciptakan

pembangunan yang berpatisipatif di Kelurahan Karangtengah.

2. Penerapan otonomi daerah yang memberikan

kesempatan berprakarsa seluas-luasnya bagi

daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan.

3. Hubungan yang harmonis dengan Instasi lain dan

juga dengan para pemangku kepentingan

(stakeholders).

4. Ditetapkannya Perda tentang RPJPD Kota Blitar Tahun 2005 – 2025 yang merupakan pedoman bagi perencanaan pembangunan di Kota Blitar.

.

b.Faktor Ancaman ( Threat )

1. Tuntutan dan aspirasi semakin beragam dengan berbagai kepentingan yang sering kali saling bertentangan dan hal tersebut harus ditampung dan diperhatikan.

2. Masih adanya aparat pemerintahan dan juga kelompok masyarakat yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan pembangunan parsitipatif.

3. Bervariasinya tingkat pendidikan, sosial

ekonomi masyarakat yang berpengaruh pada pola pikir dan pola tindak dari masyarakat di Kelurahan Karangtengah.

(20)

B.ISU – ISU STRATEGIS

1. Inkonsistensi terhadap pelaksanaan dokumen

perencanaan sebagai akibat kurangnya komitmen untuk melaksanakannya.

2. Masih adanya anggapan kurang pentingnya pelaksanaan Musrenbang, dan antipati terhadap proses perencanaan dalam Musrenbang.

3. Bergesernya penampungan aspirasi masyarakat sebagai wujud dari bottom up planning dari musrenbang ke mekanisme lain yang kurang sesuai aturan (cenderung ke ”jalan pintas”).

4. Masih lemahnya koordinasi antar SKPD dalam

perencanaan dan monitoring evaluasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

5. Kurangnya pemanfaatan sumberdaya perencanaan, baik hardware, software, maupun brainware.

6. Discresi pelayanan ke kelurahan

C. MASALAH MENDESAK

Masalah mendesak yang harus segera diselesaikan atau paling tidak diminimalisir adalah sebagai berikut:

1. Belum adanya diklat SDM di bidang perencanaan

2. Belum optimalnya koordinasi antar bidang, dan antar SKPD yang salah satu akibatnya adalah belum tepatnya jadwal perencanaan.

3. Mengendurnya semangat masyarakat akibat dari

menurunnya kepercayaan terhadap jaminan kepastian akan direalisasikannya rencana pembangunan hasil Musrenbang Kelurahan dan Musrenbang Kelurahan.

(21)

menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan dan berakibat pada tumbuhnya perilaku menempuh jalan pintas (shortcutting);

D. KONDISI YANG DIINGINKAN DAN PROYEKSI KE DEPAN

Setelah melaksanakan analisis kondisi lingkungan

Kelurahan Karangtengah saat ini, maka langkah

selanjutnya adalah menentukan kondisi yang diinginkan dan proyeksi kedepan Kelurahan Karangtengah.

1. KONDISI YANG DIINGINKAN

a. Dilaksanakannya Diklat Perencanaan bagi

perangkat Kelurahan.

b. Terlaksananya koordinasi antar Kepala seksi,

dan antar UPT/UPTD dengan optimal yang

bermanfaat untuk meningkatkan kinerja sbb : 1. Proses dan mekanisme perencanaan pembangunan

berjalan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

2. Data pembangunan tersusun secara sistematis dan akurat yang digunakan dalam perencanaan

pembangunan secara komprehensif dan

berkelanjutan (sustainable).

3. Meningkatnya semangat dan kepercayaan

masyarakat terhadap mekanisme musrenbang

sehingga dapat mewujudkan perencanaan

pembangunan partisipatif kepada seluruh

pemangku kepentingan (stakeholders).

4. Peningkatan komitmen multi pihak dan

kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat Kecamatan dalam perencanaan pembangunan

(22)

c. Komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan untuk melaksanakan perencanaan pembangunan partisipatif/melibatkan publik.

d. Munculnya komitmen dan konsistensi untuk

melaksanakan dokumen perencanaan yang telah disepakati.

2. PROYEKSI KE DEPAN KELURAHAN KLAMPOK.

a. Makin besarnya tantangan berkaitan dengan makin tinggi dan beragamnya tuntutan serta aspirasi masyarakat yang harus ditampung dan ditindak lanjuti.

b. Makin besarnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan.

c. Pemantapan sistem informasi manajemen dan

teknologi informasi dalam perencanaan

pembangunan, pengelolaan data pembangunan dan monitoring dan evaluasi pembangunan.

(23)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

A. VISI DAN MISI SKPD.

A.1. VISI KELURAHAN KARANGTENGAH.

Pemerintahan Kelurahan yang responsif dan berwibawa dalam pelayanan dan fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Responsif artinya mempunyai daya tanggap yang cepat

dan tepat dalam menghadapi dinamika dan tuntutan masyarakat

Berwibawa artinya senantiasa bertindak sesuai

aturan dan prosedur dengan tetap memperhatikan aspirasi dan dinamika yang ada pada masyarakat

A.2. MISI KELURAHAN KARANGTENGAH.

1. Mewujudkan sistem pemerintahan yang baik serta

menerapkan prinsip dan mewujudkan kualitas

pelayanan prima pemerintah kelurahan sebagai garda terdepan pelayanan dengan didukung oleh aparatur, sarana dan prasarana yang memadai

2. Fasilitasi peningkatan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan melalui program pemberdayaan

lembaga masyarakat dalam rangka mewujudkan

jaringan kerja dan lingkungan yang kondusif

3. Pengembangan potensi sumber daya wilayah dan

(24)

B. TUJUAN

Berdasarkan Visi dan Misi yang telah dijabarkan di atas ditetapkan tujuan sebagai berikut;

1. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat

2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan

3. Mewujudkan lingkungan sosial yang kondusif bagi kehidupan masyarakat

4. Menurunkan angka kemiskinan

5. Meningkatkan upaya pelestarian sejarah dan seni budaya

6. Meningkatkan kualitas infrastruktur bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat

7. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup

8. SASARAN

1. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat

2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan

3. Meningkatnya rasa aman dan nyaman masyarakat dalam menjalankan aktivitas ekonomi, sosial, keagamaan 4. Menurunnya angka kemiskinan

5. Meningkatnya upaya pelestarian sejarah dan seni budaya

6. Meningkatnya kualitas infrastruktur bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat

(25)

9. KEBIJAKAN

Kebijakan disusun berpedoman dan diselaraskan pada kebijakan sebagaimana tercantum didalam RPJMD Kota Blitar tahun 2011-2015 dan berdasarkan penjabaran visi dan misi Kelurahan Karangtengah, Selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur dan

kantor

2. Peningkatan kerja sama dengan SKPD/UPTD serta

komponen masyarakat dalam sistem pemerintahan

3. Mengefektifkan sistem dan prosedur pemerintahan

4. Peningkatan kapasitas aparatur perangkat

kelurahan

5. Meningkatkan pelayanan publik yang tepat dan

cepat

6. Menampilkan data /informasi kependudukan dan

wilayah kelurahan yang akurat dengan tingkat validitas tinggi

7. Mengembangkan pola penyusunan data dan stastistik

daerah

8. Meningkatkan peran serta lembaga masyarakat

Kelurahan dalam proses pembangunan

9. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan perempuan

dalam peningkatan kesejahteraan keluarga

10. Mengadakan pemantauan wilayah dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan

11. Pemberian stimulan kepada masyarakat miskin baik berupa dana, barang kebutuhan pokok, maupun

(26)

12. Memfasilitasi peran serta masyarakat dalam pengelolaan budaya

13. Peningkatan keberadaan dan ketersediaan infrastruktur dan fasilitas umum

14. Perlindungan terhadap sumber mata air dan

peningkatan kesadaran masyarakat dalam menangani masalah sampah

(27)

BAB V.

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

A. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

Keseluruhan program yang akan dikelola Kelurahan Karangtengah selama 5 tahun ke depan (2011-2015) diarahkan untuk mencapai tujuan sebagaimana tercantum dalam visi dan misi Kelurahan Karangtengah. Untuk

selanjutnya pencapaian visi dan misi Kelurahan

Karangtengah akan menunjang tercapainya visi dan misi Kota Blitar selama 5 tahun kedepan.

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil, yang dilaksanakan oleh

satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun

masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah guna mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Untuk mengimplementasikan dan melaksanakan kebijakan / program tersebut, ditetapkan Satu atau beberapa kegiatan dimana kegiatan itu sendiri merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran yang terukur dan terarah pada suatu program. Dengan kata lain rencana program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya, dan juga ada perencanaan anggarannya. Adapun program – program Kelurahan Karangtengah adalah sebagai berikut;

1. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana

Aparatur

2. Program Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi

Masyarakat Pedesaan/Kelurahan

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem

(28)

4. Program Peningkatan Disiplin Pegawai

5. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

6. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Prima

Pemerintah

7. Program Penataan Administrasi Kependudukan

8. Program Pengembangan Data /Informasi/Statistik

Daerah

9. Program Peningkatan Kualitas Penerapan Sistem

Pembangunan Partisipatif

10. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender dalam Pembangunan

11. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

12. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan PMKS Lainnya

13. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat 14. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

15. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 16. Program Lingkungan Sehat Perumahan

17. Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam 18. Program Pengembangan Kinerja Pengolahan Sampah

B. INDIKATOR KINERJA

Pengukuran indikator kinerja sangat berguna sebagai pedoman untuk memantau keberhasilan dan kinerja kegiatan pembangunan. Dengan berpedoman indikator kinerja, maka pengelolaan dan pengendalian kegiatan akan lebih terarah dan jika ditemui permasalahan akan lebih mudah pemecahan masalahnya.

Pengukuran indikator kinerja Kelurahan Karangtengah berdasarkan pada pedoman pengukuran indikator kinerja

(29)

kerja setingkat eselon III/SKPD/unit kerja mandiri sekurang kurangnya menggunakan indikator keluaran. Sehubungan dengan hal tersebut, indikator kinerja

Kelurahan Karangtengah disusun dibatasi dengan

menggunakan indikator keluaran.

C. KELOMPOK SASARAN

Kelompok sasaran dari kegiatan yang dikelola oleh

Kelurahan Karangtengah adalah meliputi internal

Kelurahan, Gakin Kelurahan Karangtengah, Kelompok

Kesenian, dan masyarakat Karangtengah pada umumnya. Sesuai dengan visi dan misi Kelurahan Karangtengah yang

salah satu point pentingnya adalah menumbuhkan

partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di lingkup Kelurahan Karangtengah maka

peningkatan fasilitasi, partisipasi dan komitmen

terhadap hal ini juga sangat diperhatikan dalam Renstra Kelurahan Karangtengah 2011-2015.

D. PENDANAAN INDIKATIF

Pendanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Kelurahan Karangtengah bersumber pada dana APBD Kota Blitar.

Gambar

TABEL  1.DATA PEGAWAI  KELURAHAN  KARANGTENGAH KECAMATAN  SANANWETAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
TABEL  3.DATA  PEGAWAI  KELURAHAN  KARANGTENGAH  KECAMATAN  SANANWETAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN  NO
TABEL  5.  DATA  SARANA  DAN  PRASARANA  KELURAHAN  KARANGTENGAH KECAMATAN SANANWETAN

Referensi

Dokumen terkait

Teknik replika, merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk memprediksi sisa umur, melalui pengambilan gambar dalam ben- tuk struktur mikro pada

Jika yang kita jadikan setpoint adalah saat motor ON sebanyak 3x, maka saat tombol ON ditekan untuk ketiga kalinya, maka motor akan hidup sesaat lalu mati walaupun tombol

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis

Setelah adanya penanganan terhadap dua kiteria kekumuhan yaitu jalan lingkungan dan drainase lingkungan terjadi perubahan nilai terhadap kawasan ini dimana secara total

Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode

Penambangan yang paling sederhana dan karena itu dapat diusahakan secara perorangan atau keluarga, ialah penggalian tanah untuk bahan mentah dalam pembuatan genting, bata dan

( Namun banyak calon siswa rata-rata sudah pernah merokok dan ada beberapa minum-minuman keras dari hasil wawancara guru yang mendampingi tes kesehatan.) Melakuka n

Konsep Desain dan Pengembangan Berdasarkan literatur sebelumnya, pada pengembangan ini akan digunakan be-berapa hardware dan metodologi yang berbeda, seperti metode