• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

P U T U S A N

NOMOR : 143/PDT/2016/PT.MDN.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dibawah ini dalam perkara antara :

FINUS SIMANJUNTAK, yang bertempat tinggal di Jalan Irigasi IV Nomor 189 Permai, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Propinsi Sumatera Utara, Yang diberikan kuasa kepada :1.TRIBRATA HUTAURUK, SH. MH; 2. UKUR MULI SEBAYANG, SH.; 3 MUHAMMAD FAISAL RAMBEY, SH. Advokat – Advokat, Law Office Targetz berkantor di Jalan Banda Aceh Nomor : 35 Medan, berdasarkan Surat Kuasa tanggal 11 Juni 2015, selanjutnya disebut sebagai -PELAWAN sekarang PEMBANDING ;

M E L A W A N

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Alamat Jalan Imam Bonjol Nomor 7 Lt. V Medan, selanjutnya disebut sebagai -TERLAWAN I sekarang TERBANDING I;

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Medan, Alamat Gedung Keuangan Negara Medan di Jalan Diponegoro Nomor : 30 A Medan, selanjutnya disebut sebagai -TERLAWAN II sekarang TERBANDING II ;

PENGADILAN TINGGI TERSEBUT ;

Setelah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini ;

(2)

2

TENTANG DUDUKNYA PERKARA :

Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatan tanggal 15 Juni 2015 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 15 Juni 2015 dalam Register Nomor : 306/Pdt.Plw/2015/PN.Mdn telah mengajukan gugatan sebagai berikut :

1. Bahwa Pelawan adalah pemilik tanah seluas 329 M2 berikut bangunan diatasnya, berdasarkan SHM 296/Kemenangan Tani tertulis atas nama Rinawati terletak di Jl. Irigasi IV No. 189 Permai, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan Propinsi Sumatera Utara.

2. Bahwa Pelawan telah menerima Surat No. RTR.RCR.BCR.MDN/2207/2015 tanggal 28 Mei 2015, Perihal Pemberitahuan Tanggal Lelang dan Pengosongan Objek Lelang, guna pelaksanaan lelang pada hari Rabu tanggal 24 Juni 2015, tempat Garuda Citra Hotel Jl. SM Raja N0. 27/39 Medan. (Vide Bukti P-1)

3. Bahwa Pelawan keberatan/menolak akan dilakukan lelang sebagaimana tersebut pada point 2 diatas dengan terbuka/umum, oleh karena Pelawan sebelumnya tidak pernah diberikan kesempatan sebagai penangkap lelang oleh Terlawan-1untuk membeli kembali (prioritas) tanah miliknya;

4. Bahwa selanjutnya sesuai dengan ketentuan Pasal 227 Rbg/207 ayat (3) HIR mengatur untuk dapat mengajukan Perlawanan guna mencegah atau menunda pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan sampai adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap dalam perkara perlawanan ini.

5. Bahwa secara yuridis Pelawan berhak mengajukan Perlawanan sesuai dengan Yurisprudensi MARI Nomor 510 K/Pdt/2000 tanggal 27 Pebruari 2001 yang menyatakan bahwa “….yang dapat mengajukan gugatan Perlawanan (Verzet), pemilik tanah yang akan dilelang karena Pelawan selaku pemilik tanah yang akan dilelang sampai saat di ajukannya perlawanan ini patut menurut hukum seharusnya diberikan prioritas untuk membeli kembali tanahnya yang akan dilelang seluas 329 M2 berikut bangunan diatasnya, berdasarkan SHM 296/Kemenangan Tani tertulis atas nama Rinawati terletak di Jl. Irigasi IV No. 189 Permai, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Propinsi Sumatera Utara.

Maka berdasarkan segala apa yang terurai diatas, sehingga sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa perkara perlawanan ini untuk mengabulkan gugatan perlawanan ini dengan Keputusan sebagai berikut :

(3)

3 PRIMAIR:

1. Menerima Gugatan Perlawanan Pelawan untuk keseluruhannya.

2. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang baik dan dilindungi oleh Undang-Undang.

3. Menyatakan Pelawan adalah pemilik tanah seluas 329 M2 berikut bangunan diatasnya, berdasarkan SHM 296/Kemenangan Tani tertulis atas nama Rinawati terletak di Jl. Irigasi IV No. 189 Permai, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Propinsi Sumatera Utara;

4. Memerintahkan untuk menunda Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan Surat No. RTR.RCR.BCR.MDN/2207/2015 tanggal 28 Mei 2015;

5. Menyatakan hak prioritas kepada Pelawan untuk membeli kembali atas tanah/rumah miliknya, berdasarkan SHM 296/Kemenangan Tani tertulis atas nama Rinawati terletak di Jl. Irigasi IV No. 189 Permai, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Propinsi Sumatera Utara;

6. Menghukum terlawan 1 dan terlawan 2 secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara ini;

Apabila Pengadilan Negeri Medan berpendapat lain, maka :

SUBSIDAIR:

Dalam peradilan yang baik, mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono);

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk Pelawan dan Terlawan I serta Terlawan II masing - masing menghadap Kuasanya tersebut;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk GERCHAT PASARIBU, SH. MH. Hakim pada Pengadilan Negeri Medan, sebagai Mediator, akan tetapi perdamaian tidak dapat, maka pemeriksaan perkara dilanjutkan

(4)

4

dengan membacakan gugatan Penggugat, yang isinya tetap dipertimbangkan Penggugat ;

Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh Pelawan ;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Pelawan tersebut Terlawan I dan Terlawan II memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:

JAWABAN DARI TERLAWAN I

1. Bahwa TERLAWAN I menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil gugatan PELAWAN kecuali hal-hal yang secara tegas diakui oleh TERLAWAN I. 2. Bahwa TERLAWAN I adalah sebuah Bank Nasional – Badan Usaha Milik

Negara yang terkemuka dan dikenal memiliki reputasi sangat baik di Indonesia karena Kinerja Keuangan yang sangat baik dan selalu memberikan pelayanan terbaik kepada nasabahnya. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya terkait pemberian fasilitas kredit kepada debitur, TERLAWAN I juga selalu berpedoman pada prinsip kehati-hatian (prudential banking) dan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Bahwa PELAWAN telah mengajukan permohonan kredit kepada TERLAWAN I dengan tujuan untuk Tambahan Modal Kerja Usaha Perdagangan ATK, Percetakan, Foto Studio dan Warnet dan Perdagangan Sembako sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah) sesuai dengan Surat Permohonan Kredit Pelawan tanggal 1 Agustus 2012 ;

4. Bahwa permohonan kredit PELAWAN tersebut telah disetujui oleh TERLAWAN I yang dituangkan dalam Perjanjian Kredit Modal Kerja No. CRO.MDN/416/KMK/2012 tanggal 15 Agustus 2012 (“Perjanjian Kredit”) untuk utang sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah) dengan jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 15 Agustus 2012 sampe dengan 14 Agustus 2013.

5. Bahwa untuk menjamin pelunasan fasilitas kredit, maka PELAWAN telah menyerahkan agunan antara lain berupa :

tanah dan bangunan dengan SHM No. 296/Kemenangan Tani atas nama Rinawati, yang terletak di Jl. Irigasi IV No. 189 Permai, Kelurahan Kemenangan Medan Tuntungan, Propinsi Sumatera Utara;

Selanjutnya disebut “Agunan”.

(5)

5

6. Bahwa kemudian Agunan sebagaimana butir (i) diatas telah dibebani oleh TERLAWAN I dengan Hak Tanggungan sesuai Sertpipikat Hak Tanggungan No. 12420/2012 tanggal 12 Oktober 2012 yang terbit berdasarkan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) No. 169/2012 tanggal 14 September 2012 yang dibuat di hadapan Lila Meutia, SH, PPAT di Kota Medan.

7. Bahwa kemudian fasilitas kredit tersebut diperpanjang dengan limit tetap sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah) dengan jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan) terhitung sejak tanggal 15 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 14 Agustus 2014 berdasarkan Addendum I Perjanjian Kredit Modal Kerja No. CRO.MDN/416/KMK/2012 tanggal 15 Agustus 2012, tertanggal 29 Juli 2013.

8. Bahwa setelah jangka waktu fasilitas kredit diperpanjang sesuai butir 7, Pelawan tidak melakukan pembayaran sebagaimana yang telah disepakati dalam Perjanjian Kredit yang telah disepakati / ditandatangani oleh Pelawan dan Terlawan I ;

9. Bahwa Terlawan I telah melakukan upaya penagihan secara optimal, baik melalui telepon (Call Customer), mengirimkan beberapa kali surat pemberitahuan dan peringatan kepada Pelawan serta memberikan kesempatan kepada Pelawan untuk menyelesaikan / melunasi fasilitas kreditnya sebagaimana tercantum dalam surat Terlawan I kepada Pelawan sebagai berikut :

a. Surat Pemberitahuan I (Pertama) No. BBC/MIB/TL3.1265/2014 tanggal 03 Juni 2014 perihal Pemberitahuan Pertama Kewajiban Kredit Saudara; b. Surat Pemberitahuan II (Kedua) No. BBC/MIB/TL3.1367/2014 tanggal 02

Juli 2014 perihal Pemberitahuan Kedua Kewajiban Kredit Saudara;

c. Surat Pemberitahuan III (Ketiga) No. BBC/MIB/TL3.1472/2014 tanggal 04 Agustus 2014 perihal Pemberitahuan Ketiga Kewajiban Kredit Saudara d. Surat No. RTR.FCM/BCR.RRC.MDN.3198/2014 tanggal 22 September

2014 perihal Penyelesaian Kewajiban Kredit Saudara;

e. Surat Peringatan I No RTR.FCM/BCR.RRC.MDN.4058/2014 tanggal 17 November 2014;

f. Surat Peringatan II No RTR.RCR.BCR.MDN.0167/2015 tanggal 06 Februari 2015;

g. Surat Peringatan III No RTR.RCR.BCR.MDN/0287/2015 tanggal 20 Februari 2015;

10. Bahwa meskipun Terlawan I telah beberapa kali menyampaikan surat kepada Pelawan sebagaimana dijelaskan dalam butir 9 dan juga telah melakukan pertemuan dengan Pelawan, namun sampai perlawanan ini diajukan,

(6)

6

Pelawan belum juga menyelesaikan / melunasi fasilitas kreditnya karenanya Terlawan I menyampaikan surat Pernyataan Wanprestasi melalui Surat No. RTR.RCR.BCR.MDN./0550/2015 tanggal 10 Maret 2015 perihal Penyelesaian Fasilitas Kredit Saudara – Pernyataan Default / Wanprestasi ; 11. Bahwa Terlawan I kembali menyampaikan penawaran kepada Pelawan agar

segera menyelesaikan fasilitas kreditnya dengan memberikan keringanan pembayaran seluruh bunga dan denda melalui surat No. RTR.RCR.BCR.MDN.0737/2015 tanggal 12 Juni 2015 perihal Penawaran Penyelesaian Kredit dengan Keringanan Bunga dan Denda. Tetapi penawaran dan niat baik yang disampaikan oleh Terlawan I tidak mendapat tanggapan dari Pelawan ;

Bahwa Terlawan I dengan itikad baiknya mengunjungi Pelawan di Lokasi Agunan dan menyarankan Pelawan untuk segera menyelesaikan fasilitas kreditnya, namun Pelawan tidak pernah menanggapi dengan serius usulan penyelesaian fasilitas kredit yang disampaikan oleh Terlawan I ;

12. Bahwa Terlawan I sudah mengingatkan Pelawan untuk segera melunasi seluruh kewajibannya kepada Terlawan I baik secara lisan maupun tertulis. Melalui surat Terlawan I No. BBC/MIB/TL3.1472/2014 tanggal 4 Agustus 2014, Terlawan I menyampaikan jumlah kewajiban atas fasilitas kredit yang harus dibayar oleh Pelawan Apabila Pelawan tidak segera menyelesaikan seluruh kewajibannya maka Terlawan I sesuai Perjanjian Kredit yang sudah disepakati / ditandatangani oleh Pelawan dan Terlawan I, Terlawan I berhak untuk menyatakan fasilitas kredit Pelawan jatuh tempo dan sleuruh kewajiban atas fasilitas kredit yang terhutang harus dibayar sekaligus lunas oleh Pelawan dalam hal Pelawan belum membayar lunas seluruh kewajiban atas fasilitas kreditnya maka Terlawan I akan melakukan eksekusi / lelang agunan yang sudah diserahkan kepada Terlawan I ;

13. Bahwa Terlawan I sudah memberikan kesempatan Pelawan untuk menyelesaikan kewajiban atas fasilitas kredit yaitu sejak tanggal 4 Agustus 2014 sampai dengan diajukannya Perlawanan ini atau sudah 1 (satu) tahun, namun dalam jangka waktu tersebut belum ada upaya penyelesaian kredit konkrit yang dilakukan oleh Pelawan baik dengan meminta bantuan pihak ketiga maupun dengan menjual sendiri agunan kredit. Pelawan I dengan itikad tidak baiknya malah mengajukan perlawanan ini untuk menghalang – halangi Terlawan I menggunakan haknya melelang agunan guna mendapatkan pembayaran atas fasilitas kredit Pelawan ;

14. Bahwa untuk menjamin pelunasan fasilitas kreditnya, Pelawan telah menyerahkan agunan sebagaimana butir 5 diatas, dan agunan telah diikat

(7)

7

sekara yuridis sempurna dengan Hak Tanggungan. Dengan demikian Pelawan sadar dengan segala akibat hukum yang timbul dengan diserahkannya agunan tersebut termasuk kemungkinan untuk dilakukan eksekusi / lelang agunan manakala Pelawan / Debitur lalau memenuhi seluruh kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit ;

15. Bahwa ketidaksanggupan PELAWAN untuk membayar kewajiban atas fasilitas kreditnya menunjukkan bahwa PELAWAN telah INGKAR JANJI dalam Perjanjian Kredit, meskipun telah diberi kesempatan dan waktu yang cukup bahkan disertai beberapa surat peringatan atau pemberitahuan, PELAWAN tetap tidak memenuhi kewajibannya dengan baik dan juga tidak memberikan konsep penyelesaian kredit yang jelas. Oleh karenanya berdasarkan ketentuan Pasal 6 dan Penjelasan dalam UU Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda yang berkaitan dengan Tanah (”UU Hak Tanggungan”), TERLAWAN I selaku Pemegang Hak Tanggungan berhak dan diberi kewenangan oleh UU Hak Tanggungan untuk menjual objek agunan dan hasilnya digunakan sebagai pelunasan hutang kredit PELAWAN.

16. Selain itu, pada Pasal 2 Akta Pengikatan Hak Tanggungan (APHT) diatur bahwa pemilik agunan telah berjanji¸ jika Debitor (in casu PELAWAN) tidak memenuhi kewajiban untuk melunasi utangnya, berdasarkan perjanjian utang piutang, oleh Pihak Pertama (in casu Pemilik Agunan/PELAWAN), Pihak Kedua selaku pemegang Hak Tanggungan Peringkat Pertama dengan akta ini diberi dan menyatakan menerima kewenangan, dan untuk itu kuasa, untuk tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Pertama (in casu Pemilik Agunan/PELAWAN) :

a. Menjual atau suruh menjual di hadapan umum secara lelang Obyek Hak Tanggungan baik seluruhnya maupun sebagian-sebagian; b. Mengatur dan menetapkan waktu, tempat, cara dan syarat-syarat

penjualan;

c. ...dst. sama...

17. Bahwa berdasarkan Perjanjian Kredit jo. Addendum I Perjanjian Kredit, PELAWAN selaku Debitur telah setuju dan berkomitmen kepada TERLAWAN I selaku Kreditur sebagaimana diatur secara tegas dalam Pasal 6 tentang Pembayaran Kembali sebagai berikut :

(1) DEBITUR wajib melakukan pembayaran kembali Jumlah Terhutang selambat-lambatnya pada :

(a) Tanggal yang disebutkan dalam ayat 4 Pasal 2 Perjanjian Kredit ini;

(8)

8

(b) Setiap saat yang ditentukan oleh Bank apabila terdapat

peristiwa yang mengakibatkan terjadinya Kejadian Kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 Syarat-syarat Umum. 18. Bahwa dalam Perjanjian Kredit juga diatur mengenai hak yang dimiliki

TERLAWAN I ketika terjadi Kejadian Kelalaian dari PELAWAN, sebagaimana diatur dalam Pasal 13 tentang Kejadian Kelalaian dan Akibatnya yang mengatur secara tegas bahwa :

(1) DEBITUR (in casu PELAWAN) akan dianggap lalai jika terjadi salah satu hal atau lebih kejadian kelalaian tersebut pada ayat (1) Pasal 15 Syarat-syarat Umum.

(2) Sebagai akibat terjadinya kejadian kelalaian, BANK berhak untuk melaksanakan haknya sebagaimana disebutkan dalam ayat (2) Pasal 16 Syarat-Syarat Umum.

19. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka jelas UU Hak Tanggungan, APHT dan Perjanjian Kredit berikut addendumnya telah secara tegas menjamin Hak TERLAWAN I untuk mengambil pelunasan kredit dari hasil penjualan objek Agunan dan karenanya TERLAWAN I layak mendapat perlindungan hukum

20. Bahwa sebelum pelaksanaan lelang Agunan, TERLAWAN I secara prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku telah mengirimkan surat pemberitahuan tanggal lelang dan surat pengosongan jaminan kepada PELAWAN, namun PELAWAN tidak mempunyai itikad baik untuk menyelesaikan kewajiban kreditnya kepada TERLAWAN I.

21. Bahwa PELAWAN pada butir 2 Gugatan Perlawanan aquo menyatakan dengan tegas bahwa telah menerima Surat No. RTR.RCR.BCR.MDN/2207/2015 tanggal 28 Mei 2015 perihal Pemberitahuan Tanggal Lelang dan Pengosongan Objek Lelang, guna pelaksanaan lelang pada hari Rabu tanggal 24 Juni 2015, bertempat di Garuda Citra Hotel Jl. SM Raja No. 27/39 Medan merupakan suatu pengakuan yang sempurna di muka hakim bahwa PELAWAN I telah menerima surat pemberitahuan Lelang dari TERLAWAN I adalah benar sesuai fakta hukum yang sebenarnya.

22. Bahwa TERLAWAN I menolak dengan tegas seluruh dalil PELAWAN pada butir 3 s/d 5 dalam Gugatan Perlawanan aquo yang pada intinya menyatakan bahwa PELAWAN sebelumnya tidak pernah diberikan kesempatan sebagai penangkap lelang oleh TERLAWAN I untuk membeli kembali (prioritas) tanah miliknya dan mencantumkan ketentuan Pasal 227 Rbg/207 ayat (3) HIR serta Yurisprudensi MARI No 510 K/Pdt/2000 tanggal 27 Februari 2001.

(9)

9

23. Bahwa dalil PELAWAN tersebut tidak benar dan menyesatkan sama sekali karena pada faktanya PELAWAN telah menerima surat pemberitahuan dan peringatan dari TERLAWAN I namun tetap tidak memenuhi kewajibannya juga, sehingga sesuai ketentuan dalam Perjanjian Kredit maupun SUPK, maka TERLAWAN I selaku kreditur berhak untuk menyatakan PELAWAN telah lalai/wanprestasi/cidera janji dan oleh karenanya menyatakan fasilitas kredit jatuh tempo seketika. PELAWAN berkewajiban untuk membayar seluruh kewajibannya kepada Terlawan I terkait dengan fasilitas kredit yang diterima oleh Pelawan ;

24. Bahwa sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang (“PMK Juklak Lelang No. 93”), sebagai ketentuan tentang Lelang yang berlaku pada saat pelaksanaan Lelang Obyek Hak Tanggungan dalam perkara a quo, maka Lelang yang akan dilaksanakan hanya dapat dibatalkan dengan permintaan Penjual atau penetapan provisional atau putusan dari lembaga peradilan umum atau sebab-sebab lain sebagaimana diatur dalam Pasal 27 PMK Juklak Lelang No. 93.

25. Bahwa TERLAWAN I merupakan kreditur yang beritikad baik yang telah memberikan fasilitas kredit kepada PELAWAN dan menguasai obyek sengketa dengan alas hak yang sah sesuai peraturan perundang-undangan sehingga demi hukum dan keadilan harus dilindungi kepentingannya sampai fasilitas kredit yang dijamin dengan Obyek Sengketa lunas terbayar.

26. Bahwa demikian juga TERLAWAN I menolak seluruh posita gugatan PELAWAN karena tidak berdasar hukum, menyesatkan, mengada-ada dan tidak ada relevansinya dengan TERLAWAN I.

27. Bahwa berdasarkan fakta – fakta hukum sebagaimana tersebut diatas, maka TERLAWAN I menolak seluruh dalil perlawanan dan petitum yang diajukan oleh PELAWAN ;

Maka : Berdasarkan alasan yang telah diuraikan di atas, TERLAWAN I mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara Nomor 306/PDT.Plw/2015/PN.MDN agar berkenan memutuskan perkara ini sebagai berikut :

Dalam Pokok Perkara

 Menolak perlawanan PELAWAN untuk seluruhnya

 Menyatakan PELAWAN adalah PELAWAN yang tidak baik;  Menghukum PELAWAN untuk membayar biaya perkara.

(10)

10

Atau apabila majelis hakim Pengadilan Negeri Medan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil – adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat dan Turut Tergugat telah mengajukan dan menyerahkan Jawabannya dipersidangan masing-masing tertanggal 24 Februari 2014, yang pada pokoknya sebagai berikut :

JAWABAN TERGUGAT : DALAM EKSEPSI:

JAWABAN DARI TERLAWAN II

A. DALAM EKSEPSI

Bahwa dengan tegas Terlawan II menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan Pelawan dalam surat gugatan perlawanannya kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas kebenarannya.

1. Eksepsi Diskualifikasi

a. Dalam gugatannya Pelawan mendalilkan bahwa Pelawan adalah pemilik tanah seluas 329 M2 berikut bangunan di atasnya, berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 296/Kemenangan Tani tertulis a.n. Rinawati terletak di Jl. Irigasi IV No. 189 Permai, Kel. Kemenangan Tani, Kec. Medan Tuntungan Propinsi Sumatera Utara.

b. Bahwa dalil tersebut di atas bertentangan dengan Pasal 1 angka 20 jo. Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah jo. Pasal 19 ayat (2) huruf c Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria yang menyebutkan bahwa “sertifikat adalah surat tanda bukti untuk hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan”.

c. Bahwa sesuai dengan bukti kepemilikan (merupakan salah satu dokumen persyaratan lelang), maka obyek yang diperkarakan (SHM No. 296/Kemenangan Tani terletak di Jl. Irigasi IV No. 189 Permai, Kel.

(11)

11

Kemenangan Tani, Kec. Medan Tuntungan Propinsi Sumatera Utara), adalah milik Rinawati.

d. Bahwa oleh karena itu sudah terbukti bahwa Pelawan adalah orang yang tidak mempunyai kualitas/berhak untuk mengajukan gugatan berkaitan dengan obyek yang diperkarakan dalam perkara a quo, maka sudah seharusnya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo menyatakan gugatan perlawanan Pelawan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard).

2. Eksepsi Kurang Pihak

a. Bahwa objek sengketa perkara dimaksud berupa sebidang tanah berikut bangunan di atasnya dengan alas hak SHM No. 296/Kemenangan Tani terletak di Jl. Irigasi IV No. 189 Permai, Kel. Kemenangan Tani, Kec. Medan Tuntungan Propinsi Sumatera Utara, atas nama Rinawati, bukan Pelawan.

b. Bahwa berdasarkan hal tersebut, maka sudah seharusnyalah Sdri. Rinawati selaku pemilik yang sah atas SHM tersebut di atas ditarik sebagai pihak dalam perkara a quo.

c. Bahwa menurut M.Yahya Harahap, dalam bukunya berjudul “Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan”, Cetakan Pertama, Sinar Grafika, Jakarta 2005”, pada halaman 439, menyatakan bahwa: “ Alasan pengajuan eksepsi plurium litis consortium, yaitu apabila orang yang ditarik sebagai tergugat tidak lengkap. Atau orang yang bertindak sebagai penggugat tidak lengkap. Masih ada orang yang harus ikut dijadikan sebagai penggugat atau tergugat, baru sengketa yang dipersoalkan dapat diselesaikan secara tuntas dan menyeluruh”.

d. Bahwa oleh karena itu, dengan tidak dimasukkannya Sdri. Rinawati dalam perkara dimaksud, menjadikan gugatan perlawanan dalam perkara a quo menjadi tidak lengkap pihaknya.

B. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa apa yang diuraikan dalam eksepsi tersebut di atas, mohon dianggap telah menjadi satu kesatuan dalam pokok perkara ini, serta Terlawan II menolak seluruh dalil Pelawan, kecuali terhadap apa yang diakui secara tegas kebenarannya.

(12)

12

2. Bahwa objek yang disengketakan dalam perkara a quo adalah SHM No. 296/Kemenangan Tani atas nama Rinawati (istri dari Pelawan), yang merupakan jaminan hutang Pelawan dan Rinawati kepada Terlawan I yang diikat dengan hak tanggungan.

3. Bahwa selanjutnya debitor ternyata tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar hutang sehingga oleh kreditor/Terlawan I dinyatakan Wanprestasi.

4. Bahwa sesuai Pasal 6 Undang-undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan maka” apabila debitor cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut”.

5. Bahwa pada tanggal 24 Juni 2015 atas permintaan Terlawan I, obyek perkara di lelang oleh Terlawan II dan dinyatakan tidak ada penawaran. 6. Bahwa nilai limit lelang terhadap obyek perkara pada tanggal 24 Juni 2015

sebagaimana dimaksud di atas ditetapkan oleh penjual sebesar Rp. 571.000.000,-.

7. Bahwa pelaksanaan lelang tersebut telah dilengkapi dengan dokumen lelang sesuai peraturan lelang dan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan sebagaimana dimuat dalam Risalah Lelang Nomor: 774/2015 tanggal 24 Juni 2015.

8. Bahwa dalil Pelawan pada angka 3 pada posita dalam gugatan perlawanannya yang pada intinya menyatakan, “Pelawan keberatan/menolak akan dilakukan lelang terhadap obyek sengketa dengan terbuka/umum, oleh karena Pelawan sebelumnya tidak pernah diberikan kesempatan sebagai penangkap lelang oleh Terlawan I untuk pembeli kembali (prioritas) tanah miliknya”.

9. Bahwa dalil Pelawan sebagaimana Terlawan II sampaikan pada angka 8 di atas sangat mengada-ada atau tidak berdasar hukum bahkan bertentangan dengan hukum yang berlaku oleh karenanya harus ditolak, dengan alasan :

- Bahwa berkaitan dengan perjanjian kredit antara Pelawan dengan Terlawan I dengan jaminan obyek perkara, maka kewajiban Pelawan (dan istri) sebagai debitor) adalah membayar hutangnya kepada kreditornya (vide 1381 KUH Perdata, yang isinya mengatur hal-hal apa saja yang dapat menjadikan Hapusnya suatu Perikatan).

(13)

13

- Bahwa pada ketentuan lelang Pasal 69 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 106/PMK.06/2013 yang disebutkan bahwa : “..., pada pelaksanaan Lelang Eksekusi, pihak tereksekusi/debitor/tergugat/terpidana yang terkait dengan lelang dilarang menjadi peserta lelang”.

- Bahwa Pasal 1 ayat 1 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 106/PMK.06/2013 yang berbunyi : “Lelang adalah penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan yang semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang didahului dengan pengumuman lelang”,

- Bahwa sesuai Pasal 27 huruf c Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 106/PMK.06/2013 mengatur :

Pembatalan lelang sebelum pelaksanaan lelang diluar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dilakukan oleh Pejabat Lelang dalam hal:

a. ... dst; b. ... dst;

c. Terdapat gugatan atas rencana pelaksanaan Lelang Eksekusi berdasarkan Pasal 6 UUHT dari pihak lain selain debitor/suami atau istri debitor/tereksekusi yang terkait kepemilikan objek lelang.

Berdasarkan ketentuan-ketentuan dimaksud di atas, maka jelas terbukti bahwa gugatan perlawanan pelawan tidak berdasar dan hanya mengada-ada dengan maksud untuk menunda lelang.

10. Berdasarkan uraian kami di atas, maka Mohon Majelis Hakim menolak atau mengesampingkan seluruh dalil Pelawan pada posita, karena:

- Berdasarkan bukti otentik kepemilikan objek perkara, maka Pelawan tidak mempunyai kualitas/berhak atau tidak berwenang terhadap objek perkara sebagaimana telah dijelaskan oleh Terlawan VIII pada Eksepsi Diskualifikasi dalam jawaban ini.

- Bahwa tuntutan Pelawan untuk membeli jaminan hutannya tidak berdasar hukum dan tidak pula dapat menunjukan adanya suatu Perbuatan Melawan Hukum oleh Terlawan II berkaitan dengan Lelang tanggal 24 Juni 2015 terhadap obyek yang diperkarakan.

(14)

14

- Bahwa lelang tanggal 24 Juni 2015 terhadap objek perkara telah dilaksanakan berdasarkan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sehingga tindakan Terlawan II adalah sah secara hukum dan tidak mengandung adanya unsur Melawan Hukum. Maka, berdasarkan uraian-uraian Jawaban tersebut di atas, Terlawan II mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan berkenan memutus dengan amar sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:

 Menyatakan Eksepsi Terlawan II cukup beralasan dan dapat diterima;  Menyatakan gugatan perlawanan Pelawan tidak dapat diterima (Niet

Ontvankelijk Verklaard).

Dalam Pokok Perkara :

 Menolak gugatan perlawanan Pelawan seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan perlawanan Pelawan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard);

 Menyatakan Pelawan sebagai debitor yang tidak mempunyai etikad tidak baik.

 Menghukum Pelawan untuk membayar biaya perkara.

Apabila Majelis Hakim yang mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).

IV. Membaca Relaas Pemberitahuan isi Putusan hari Kamis tanggal 03 Desember 2015 yang di tanda tangani oleh Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan dan telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum ; PELAWAN/ PEMBANDING oleh ; M.FAISAL RAMBEY,SH dan telah diberitahukan pada Kuasa Hukum para TERLAWAN oleh ; IQBAL YASIR Srg Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan ;

V. Permohonan Akte Banding Nomor : 199/2015 yang ditanda tangani oleh PANITERA /SEKERETARIS Pengadilan Negeri Medan oleh ; SUGENG WAHYUDI,SH .MM. pada tanggal 15 Desember 2015 Nomor ; 306/Pdt.Plw/2015/PN-Mdn,tanggal 03 Nopember 2015,.yang dibuat dan ditandatangani Panitera Pengadilan Negeri Medan yang menerangkan bahwa Pembanding, telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan, dan pernyataan banding tersebut telah diberitahukan kepada TERGUGAT yang buat dan ditanda tangani Juru Sita oleh ; JULI SRINITA,SH.

(15)

15

pada tanggal 15 Januari 2016 dan telah diberitahukan pada Para TERBANDING yang diterima Jurusita oleh ; JULI SRINITA,SH tanggal 12 Januari 2016 ;

VI. Membaca Relaas Pemberitahuan Mempelajari Berkas Perkara, No.306/Pdt.G.2015/PN.Mdn yang dibuat dan ditanda tangani ; JULI SRINITA,SH, Jurusita pada Pengadilan Negeri Medan yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari kerja, telah diberi kesempatan kepada kedua belah pihak yang berperkara, untuk membaca/mempelajari /memeriksa berkas perkara telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum Pembanding/Para Terbanding tanggal 28 Januari 2016, No306/Pdt.G/2015/PN-Mdn, sebelum berkas tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan dan tanggal 15 Januari 2016 diberi tahukan Para Terbanding dan tanggal 12 Januari 2016 Para Terbanding ;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan Pembanding, semula Pelawan telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-caraserta sarat-sarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa kuasa hukum dari Pelawan/ Pembanding telah mengajukan akte banding tanggal 15 Desember 2015, akan tetapi tidak ada mengajukan risalah banding;

Menimbang, bahwa walupun Pelawan/Pembanding tidak mengajukan memori banding atau risalahnya, majelis hakim tingkat banding wajib melakukan telaah terhadap gugatan perlawanan, berita acara dan menjadi pertimbangan putusan pengadilan tingkat pertama;

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan mempelajari dengan cermat dan seksama Berita Acara Persidangan dan surat-surat dalam berkas perkara Nomor :306/Pdt.Plw/2015/PN.MDN dan salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 306/Pdt.Plw/2015/PN.MDN , tanggal 03 Nopember 2015, Majelis Hakim tingkat banding menilai bahwa pertimbangan hukum Hakim Tingkat Pertama telah tepat dan benar dalam memeriksa dan mengadili perkara ini, oleh karena itu pertimbangan hukum Hakim tingkat pertama tersebut diambil alih dan dijadikan dasar pertimbangan sendiri dalam memutus perkara ini di tingkat Banding;

(16)

16

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 306/Pdt.Plw/2015/PN.MDN tanggal 03 Nopember 2015 dapat dipertahankan dan dikuatkan;

Menimbang, bahwa karena Pembanding semula Pelawan tetap dipihak yang kalah, maka haruslah dihukum untuk membayar semua biaya dalam kedua tingkat peradilan;

Memperhatikan KUHPerdata dan R.B.g, serta peraturan-peraturan hukum lainnya yang bersangkutan dalam perkara ini;

MENGADILI

- Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula Pelawan tersebut;

- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 306/Pdt.Plw/2015/PN.MDN tanggal 03 Nopember 2015, yang dimohonkan banding tersebut;

- Menghukum Pembanding semula Pelawan untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

DEMIKIANLAH, diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi pada hari RABU tanggal 22 Juni 2016 oleh ; RUSTAM IDRIS, SH. Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua, ROBERT SIMORANGKIR,SH.MH. dan MARYANA,SH.MH. masing-masing Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim - Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 20 April 2016 Nomor : 143/Pdt/2016/PT.Mdn, untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding, Putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari SELASA ,tanggal 28 Juni 2016, oleh Hakim Ketua tersebut diatas dengan dihadiri Hakim - Hakim Anggota

(17)

17

serta MASRUKIYAH, SH.Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara maupun Kuasanya.

Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua, ttd ttd

ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH RUSTAM IDRIS,SH. ttd MARYANA,SH MH. Panitera Pengganti. ttd MASRUKIYAH, SH. Ongkos - ongkos : 1. Meterai……….…Rp. 6.000,- 2. Redaksi………Rp. 5.000,- 3. Leges ... Rp. 3.000,- 4. Biaya Proses………...Rp.136.000,- Jumlah…………..Rp.150.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terjadi karena dengan penggunaan arus 140 A masukan panas yang dihasilkan juga lebih kecil, sehingga peak temperatur yang dicapai juga lebih rendah,

Mengenai  kepala  Negara,  adanya  program  kerja  yang  dilakukan  Benazir  setelah  tepilih  menjadi  Perdana  Menteri  Pakistan  yang  berkaitan  dengan 

• H02 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat risk portofolio optimal yang dibentuk dengan metode single index model dengan tingkat risk yang dibentuk dengan

Implikasi penempatan semula turut dirasai oleh Orang Asli yang tidak menjadi mangsa penempatan semula apabila mereka berhijrah meninggalkan kediaman dengan meneroka

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ruang perkotaan yang menjadi tempat remaja, dan melakukan penilaian teknis perancangan atas ruang publik atau yang bersifat

K0 : Kontrol (Perlakuan Konvensional, sesuai dengan kebiasaan petani setempat) K1 : SRI. K2 : SRI kombinasi sistem tanam jajar legowo 4:1 dengan sisip. K3 : SRI kombinasi

Smart (2002) menyebutnya sebagai re-ordering , yakni penyusunan prioritas analisa dari yang begitu dipengaruhi oleh pemikiran strukturalis dengan tema utamanya adalah

Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa jamaah tarekat Naqsyabandiyah semakin bertambah, hal tersebut menunjukan bahwa jamaah yang telah mengikuti aktifitas majelis