ANALISA PERBANDINGAN LOAD BALANCING DENGAN
METODE PCC (PER CONNECTION CLASIFIER) DAN
ECMP (EQUAL COST MULTI PATH) UNTUK
OPTIMALISASI BANDWITH
PADA MIKROTIK
1Muhamad Miftah Indrawan,2Devie R. Sucehndra
1Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA 2Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA
Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp +62 22 75642823, Fax +62 22 75642822 Email : [email protected]
Abstrak
Dengan sehubungan pesatnya perkembangan teknologi komputer secara hardware maupun software yang mendukung juga perkembangan teknologi jaringan komputer tersebut, banyak perusahaan yang bersaing sebagai penyedia layanan internet yang biasa di sebut ISP (Internet Service Provider) untuk menjual produk internet yang berkualitas.
Banyak perusahaan yang menggunakan jasa ISP tersebut sedikit mengeluh saat terjadi down atau internetnya mati, dengan menggunakan teknologi Load Balancing kita dapat menyatukan 2 ISP dalam 1 jaringan dalam kantor maupun rumah secara personal maupun corporate.
Metode Load Balancing dengan Peer Connection Clasifier (PCC) dan ECMP digunakan untuk menganalisa metode mana yang bekerja lebih optimal. Implementasi ini di terapkan pada router mikrotik yang sudah terhubung antara dial up, switch hub dan modem sebagai perangkat kerasnya. Sistem Load Balancing bermanfaat bagi user yang cenderung lebih pada admin untuk meminimalisir terjadi putusnya koneksi jaringan internet yang disebabkan kerusakan dari server ISP.
Kata kunci : Loadbalancing, PCC, ECMP,Mikrotik
1. Pendahuluan
Pemanfaatan komputer pada zaman sekarang makin pesat apa lagi salah satu dari teknologi yang di miliki dari komputer yaitu jaringan komunikasi dunia maya yang biasa di sebut internet
(Interconnection Network) yang merupakan suatu jaringan komputer yang dapat menghubungkan seluruh dunia dalam dalam satu jaringan dengan menggunakan backbone untuk menghubungkan anatar kota,antar pulau dan antar Negara.
APJII merupakan Asosiasi yang terdiri dari Penyelenggara Jasa Internet ,Dengan data dari lembaga survey APJII melalui websitenya ada survey yang menunjukan bahwa pengguna internet di bandung mulai banyak 22,1% dari populasi penduduk di bandung data tersebut di ambil melalui apjii.or.id.
Dengan sehubungan pesatnya perkembangan teknologi komputer secara hardware maupun
software yang mendukung juga perkembangan
teknologi jaringan komputer tersebut, banyak perusahaan yang bersaing sebagai penyedia layanan
internet yang biasa di sebut ISP (Internet Service
Provider) untuk menjual produk internet yang
berkualitas.
Banyak perusahaan yang menggunakan jasa ISP tersebut sedikit mengeluh saat terjadi down atau internetnya mati, dengan menggunakan teknologi
Load Balancing kita dapat menyatukan 2 ISP dalam
1 jaringan dalam kantor maupun rumah secara
personal maupun corporate.
Metode Load Balancing dengan Peer Connection
Clasifier (PCC) dan ECMP digunakan untuk
menganalisa metode mana yang bekerja lebih optimal. Implementasi ini di terapkan pada router mikrotik yang sudah terhubung antara dial up, switch hub dan modem sebagai perangkat kerasnya. Sistem Load Balancing bermanfaat bagi user yang cenderung lebih pada admin untuk meminimalisir terjadi putusnya koneksi jaringan internet yang disebabkan kerusakan dari server ISP.
Dalam skripsi ini terdapat batasan – batasan masalah yang akan di bahas diantaranya:
1. Hanya membahas metode loadbalancing PCC dan ECMP pada mikrotik.
2. Tidak membahas segi keamanan terhadap jaringan.
Tujuan penelitian ini untuk menjawab beberapa pertanyaan penelitian dan untuk mencari tahu metode mana yang dapat mengoptimalkan dua koneksi internet agar dapat di gunakan secara efektif dengan pemanfaatan dua jalur gateway yang berbeda.
1.1 Landasan Teori
Load balance adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi
PCC akan memungkinkan untuk membagi lalu lintas ke jalur yang sama dengan kemampuan untuk menyimpan paket – paket dengan pillihan yang spesifik dalam satu jalur tertentu. PCC mengambil bidang yang di pilih dari header IP, dan dengan bantuan algoritma hashing mengubah bidang yang di pillih menjadi 32-bit. Nilai ini kemudian di bagi dengan penyebut tertentu dan sisanya kemudian di bandingkan dengan remainder tertentu, jika sama maka paket akan ditangkap
Load balance dengan metode ECMP, yang merupakan improvisasi dari metode round robin load balance. Load balance sendiri merupakan teknik untuk menggabungkan koneksi internet lebih dari satu
2. Perancangan Sistem Jaringan
2.1 Propose Desain Jaringan
ISP B
ISP A
ROUTER ADSL
USER 1 USER 2 USER 3 USER 4 USER 5
Keterangan : -ISP A : Modem Speedy -ISP B : Modem USB
Load Balancing PCC
Gambar 2.1. Skema Jaringan dengan
metode PCC
ISP B
ISP A
ROUTER ADSL
USER 1 USER 2 USER 3 USER 4 USER 5
Keterangan : -ISP A : Modem Speedy -ISP B : Modem USB
Load Balancing ECMP
Gambar 2.1. Skema Jaringan dengan
metode ECMP
2.2 Sistem Pengalamatan
No Perangkat IP Address SubnetMask
Gateway
1 Modem Router ADSL (ISP A)
Ip di dapat kan dari server ISP
Ip Ethernet : 192.168.1.254 2 Modem USB (ISP B) Ip di dapat kan dari
server ISP 3 Router Mikrotik 192.168.1.10 255.255.25 5.0 192.168.2 54 4 User1 DHCP DHCP 5 User2 DHCP DHCP 6 User3 DHCP DHCP 7 User4 DHCP DHCP 8 User5 DHCP DHCP 2.3 Tahap Implementasi
Tahapan implementasi sistem yang baru pada skema jaringan yang ada.
1. Persiapan Perangkat
Mempersiapakan Perangkat yang akan di pasangkan sesuai skema jaringan meliputi berikut: Mikrotik RB 951U-2ND RJ45 UTP Modem USB Modem ADSL2+ 5 Buah Laptop
2. Pemasangan Perangakat Sesuai Topologi Memasangkan perangkat yang sudah di siapkan sesuai skema jaringan yang ada pada desain jaringan yang sudah di gambarkan, dan mengconfigurasi system yang digunakan untuk penelitian sebagai berikut:
Routing
NAT
Mangle DHCP
3. Pemasangan Alamat IP Pada Perangkat Memasangkan ip sesuai table pengalamatan IP pada perangkat yang ada.
4. Configurasi Routing
Memasangkan routing static pada system pada mikrotik untuk mengalirkan paket pada setiap destenation address.
5. Configurasi NAT
Memasangkan NAT untuk dapat mengalirkan paket data dari ISP.
6. Configurasi Mangle
Memasangkan beberapa pengaturan
mangle
untuk
penggunaan
loadbalancing
3. Pengujian
3.1 Pengujian PCC
NO Keterangan Mode Tipe File Ukuran File Hasil 1 PC 1 Streaming Video Strea ming MP4 360P Saat streaming di lakukan awal terasa lambat saat memasuki website untuk streaming saat video mulai berjalan koneksi lancar dan grafik pada winbox saat di monitoring ISP A lebih awal melakukan transfer data
2 PC 2 Streaming Video Strea ming MP4 360P Setalah PC 1 memulai streaming masuk website streaming sedikit lancar tapi saat pemutaran video terjadi buffering tapi tidak terlalu lama perkiran 30 detik dan grafik pada winbox untuk ISP A sampai batas transfer data dan ISP B membantu teransfer data sedikit dari pada ISP A 3 PC 3 Streaming Video Strea ming MP4 360P Setelah PC 1 dengan PC 2 memulai streaming memasuki website streaming lebih lancar tapi di saat pemutaran video terjadi buffering lebih lama dari PC 2 yaitu 1 menit dan grafik pada winbox untuk kedua ISP mulai secara bersamaan melakukan transfer data tapi untuk ISP B tidak stabil 4 PC 1 Download File video Downl oad
MP4 489MB Saat mendownload data video melalui website lancar dengan kecepatan 100 sampai 170 KBps dan grafik pada winbox mulai meninggi pada ISP A tetapi untuk ISP B tidak terjadi transfer data 5 PC 2 Download File video Downl oad MP4 18MB Setelah PC 1 memulai download PC 2 pun memulai download melalui website dengan lancar saat PC 2 dan kecepatan download 80 sampai 120 KBps dan ISP B memulai transfering data 6 PC 3 Download File video Downl oad MP4 18MB Setelah PC1,PC2 memulai deonwload PC3 pun memluai download dengan kecepatan 60 sampai 90 KBps dan pada PC1 dan PC2 mengalami penurunan kecepatan PC1 80 sampai 90 KBps PC2 50 sampai 70 KBps tapi tidak tetap terkadang PC3 pun mengalami penurunan
dan antara PC1 dan PC2 mengalami kenaikan 7 PC 1 Download File exe Downl oad
EXE 1,8GB Saat PC1 mulai mendownload terjadi seperti saat download file video tapi kecepatan yang di dapat berbeda 100 sampai 110 KBps 8 PC 2 Download File exe Downl oad
EXE 126MB Saat PC1 sudah memulai download PC2 memulai download PC 1 tidak terjadi penurunan tetapi PC 2 mendapati kecepatan transfer 58 sampai 66 KBps 9 PC 3 Download File exe Downl oad EXE 24MB Setelah PC1,PC2 memulai download PC3 memulai download dan terjadi penuruan kecepatan pada PC1 80 sampai 95 KBps PC2 40 sampai 60 KBps PC3 mendapatkan 40 sampai 80 KBps Table 3.1 Hasil Pengujian Streaming dengan metode PCC
Gambar 3.1 Grafik pengujian metode PCC dengan streaming
Gambar 3.2 Grafik pengujian metode PCC dengan download Video dan EXE
3.2 Pengujian ECMP N O Keteranga n Mode Tipe File Ukura n File Hasil 1 PC 1 Streaming Video Streamin g MP 4 360P Saat PC 1 memasuki website streaming video sedikit kurang lancar dan grafik pada winbox ISP A dan B membagi 2 beban tetapi terbagi menjadi ISP A Upload ISP B Download 2 PC 2 Streaming Video Streamin g MP 4 360P Setelah PC 1 memulai PC 2 pun memulai streaming video dengan sedikit lancar dan grafik masih terjadi saat PC 1 melakukan streaming 3 PC 3 Streaming Video Streamin g MP 4 360P Setelah PC 1 dan PC 2 memulai streaming PC 3 memulai streaming video dengan lancar tapi terjadi buffering yang memakan waktu 1 menit dan grafik mesih sama seperti awal 4 PC 1 Download File video Downloa d MP 4 489M B PC 1 memulai download file video dengan kecepatan 100 sampai 170 KBps dan grafik sama seperti streaming 5 PC 2 Download File video Downloa d MP 4 18MB Setelah PC 1 memulai download lalu PC 2 memulai mendownloa d dan tidak terjadi penurunan kecepatan pada PC 1 dan kecepatan yang diterima PC 2 70 sampai 80 KBps 6 PC 3 Download File video Downloa d MP 4 18MB Setelah PC 1 dan 2 memulai download PC 3 pun memulai mendownlao d file video saat PC 3 memulai download terjadi penurunan kecepatan PC 1 80 sampai 110 KBps PC 2 60 sampai 79 KBps dan yang di terima PC 3 80 sampai 100 KBps 7 PC 1 Download File exe Downloa d EX E 1,8GB PC 1 memulai mendownloa d file dengan kecepatan 100 sampai 170 KBps 8 PC 2 Download File exe Downloa d EX E 126M B PC 1 setelah memulai download PC 2 pun memulai download dengan kecepatan 90 sampai 135KBps dan tidak ada penurunan kecepatan 9 PC 3 Download File exe Downloa d EX E 24MB Setelah PC 1 dan PC 2 memulai download PC 3 memulai download dengan kecepatan 200 sampai 300 KBps dan tidak ada penurunan kecepatan
Gambar 3.3 Grafik pengujian metode ECMP dengan streaming
Gambar 3.4 Grafik pengujian metode ECMP dengan download Video dan EXE
4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian metode load balancing PCC dan ECMP dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Hasil test streaming video pada metode PCC dapat membagi koneksi secara merata pada saat penggunaan streaming pada masing-masing PC. 2. Hasil test download file pada metode PCC dan
ECMP dengan dua tipe file berbeda bandwith yang digunakan pada saat download sangat optimal yaitu digunakan mendekati 100% bandwidth pada kedua ISP.
3. Hasil test streaming video pada metode ECMP penggunaan bandwith kurang terlihat optimal dimana pembagian beban yang di lihat sesuai grafik hanya membagi beban dimana transfer data di lakukan ISP A dan penerimaan data di lakukan ISP B.
Dari keselurhan rangkaian test dapat di simpulkan untuk pengoptimalan bandwith pada saat download dengan metode PCC dan ECMP, sedangkan saat penggunaan streaming PCC lebih unggul saat pengoptimalan bandwith.
4.2 Saran
Pada penelitian ini digunakan sumber dari ISP yang menggunakan media yang berbeda sebagai pengantar data dengan menggunakan ADSL2+ dan 3G, pada penelitian selanjutnya disarankan mencoba media yang lebih stabil saat pengujian seperti fiberoptic sebagai media pengantar data yang stabil, karena dari bahan kabel yang digunakan fiberoptic lebih dapat mengantarkan paket data dengan stabil karena bila ADSL2+ yang menggunakan kabel tembaga lebih tidak stabil di karenakan bila kabel tembaga terkelupas dari pelindung kabel saat menyentuh tihang dapat mengurangi db pada kabel kabel tembaga yang berakibat bandwith yang di gunakan tidak seluruh.
DAFTAR PUSTAKA
1. Lukitasari & Oklilas, (2010). Analisis Perbandingan Load Balancing Web Server Tunggal Dengan Web server Cluster Menggunakan Linux Virtual Server.
2. Kristianto Henry & Sulistyo Wiwin, (2012). Optimasi Perbandingan antara NTH Load
Balance dengan PCC Load Balance.
3. Dwi Andri Utomo, (2011). Implementasi Load Balancing Dua ISP Menggunakan Mikrotik. 4. Ali Zaki & Smithdev, (2009). Trik
Mengamankan Komputer untuk Pemula
5. Wahana Komputer, (2010). Membangun Warne dan Game Center Sendiri
6. Madcoms, (2010). Sistem Jaringan Komputer untuk Pemula