• Tidak ada hasil yang ditemukan

L K I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LUWU UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "L K I P LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LUWU UTARA"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2017

L K I P

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN ANGGARAN 2016

(2)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 i

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara ini dibuat sesuai Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah yang merupakan tindak lanjut TAP MPR RI

Nomor: XI/MPR/1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dengan mengindahkan prinsip-prinsip Clean Government dan Good Governance.

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dipandang perlu adanya pelaporan kinerja Badan Pusat Statistik untuk mengetahui kemampuan dalam pelaksanaan tugas unit-unit kerja dalam pencapaian visi, misi dan tujuan penyelenggaraan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan Badan Pusat Statistik.

Laporan Kinerja BPS Kabupaten Luwu Utara ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai penyelenggaraan kegiatan pelaksanaan tugas yang diberikan pemerintah kepada Badan Pusat Statistik dalam menyelenggarakan perstatistikan, melaksanakan koordinasi dan kerjasama serta mengembangkan dan membina perstatistikan dengan instansi lain baik pemerintah maupun swasta, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Laporan kinerja ini juga sebagai masukan bagi pemerintah dalam mengevaluasi kegiatan BPS Kabupaten Luwu Utara Tahun Anggaran 2016 dan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi BPS.

Kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan sampai penerbitan laporan ini, pimpinan BPS Kabupaten Luwu Utara mengucapkan terima kasih, kritik dan saran sangat kami hargai.

Masamba, 20 Februari 2017 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LUWU UTARA

K e p a l a,

Joni Matasik

(3)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 ii

D A F T A R I S I

Halaman

Kata Pengantar i

Daftas Isi ii

Daftar Lampiran iii

Ringkasan Eksekutif iv

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Maksud dan Tujuan 2

1.3 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi 2

1.4 Sumber Daya Manusia BPS 7

1.5 Potensi dan Permasalahan 8

1.6 Sistematika Penyajian Laporan 10

Bab II Perencanaan Kinerja

2.1 Rencana Strategis BPS Kabupaten Luwu Utara Tahun

2015 - 2019 11

2.2 Perjanian Kinerja (PK) BPS 2016 18

Bab III Akuntabilitas Kinerja

3.1 Capaian Kinerja BPS Tahun 2016 23

3.2 Perkembangan Capaian Kinerja 2016 terhadap Tahun

2015-2016 28

3.3 Capaian Kinerja BPS Tahun 2016 terhadap Target

Renstra 2015-2019 29

3.4 Kegiatan Prioritas BPS Tahun 2016 32

3.5 Realisasi Anggaran Tahun 2016 32

Bab IV Penutup

4.1 Tinjauan Umum 34

4.2 Tindak Lanjut 35

(4)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 iii

D A F T A R LAMPIRAN

Halaman Lampiran. 1 Susunan Organisasi

38 Lampiran. 2 Renstra BPS 2015 – 2019

40 Lampiran. 3 Rencana Kinerja Tahunan 2016

42 Lampiran. 4 Perjanjian Kinerja Tahun 2016

54

Lampiran. 5 Pengukuran Kinerja Tahun 2016 59

Lampiran. 6 Sumber Daya Manusia BPS

63 Lampiran. 7 Kegiatan BPS Tahun 2016

67 Lampiran. 8 Mailing List Publikasi Tahun 2016

(5)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 iv

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sesuai Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan statistik melalui sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lainnya, serta mengumumkan hasilnya secara berkala atau sewaktu-waktu dan terbuka kepada masyarakat baik instansi pemerintah, lembaga swasta, lembaga swadaya masyarakat ataupun perorangan.

Adapun tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kegiatan perstatistikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yakni menyediakan data dan informasi statistik yang berkualitas (lengkap, akurat, mutakhir, berkelanjutan dan relevan bagi pengguna data). Sementara visi BPS Kabupaten Luwu Utara, yaitu “ Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua” (The Agent Of Trustworthy Statistical Data For All) dan akan diupayakan untuk dicapai dengan menerapkan misi BPS Kabupaten Luwu Utara.

Misi BPS Kabupaten Luwu Utara adalah :

1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional,

2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik,

3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan.

Pembangunan perstatistikan bertujuan untuk :

a. Meningkatkan ketersediaan informasi statistik yang berkualitas (lengkap, akurat, mutakhir, berkelanjutnan dan relevan bagi pengguna data) pada skala daerah dan nasional bagi para pengguna data dan stakeholder.

b. Mengkoordinasikan seluruh penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral dan statistik khusus.

(6)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 v c. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di bidang statistik yang tepat guna dan berdaya guna untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang statistik serta terselenggaranya good governance.

Sasaran strategis pembangunan perstatistikan yang ingin dicapai adalah :

a. Tersedianya data dan informasi statistik yang lengkap, akurat, dan tepat waktu di seluruh bidang pembangunan serta meningkatkan pelayanan bagi pengguna data dan informasi statistik;

b. Terwujudnya struktur organisasi BPS secara efektif dan efisien dalam kerangka mewujudkan good governance serta meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS;

c. Meningkatnya kapasitas SDM dalam pengetahuan, penguasaan ilmu, metoda statistik, dan teknologi informasi mutakhir guna menyempurnakan metoda pengumpulan, pengolahan dan diseminasi statistik;

d. Meningkatnya kerjasama antar lembaga statistik/peneliti dalam negeri maupun internasional atas dasar saling menghormati kemandirian dan menguntungkan dalam rangka menghasilkan data dan informasi statistik berkualitas internasional; e. Terwujudnya SSN dalam menunjang kelancaran tugas dan fungsi lembaga-lembaga

statistik yang ada baik di instansi pemerintah, swasta maupun masyarakat;dan f. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana fisik.

Guna mencapai sasaran dari pembangunan perstatistikan yang telah ditetapkan, maka pada Tahun 2016 BPS Kabupaten Luwu Utara menetapkan 3 (tiga) program dengan capaian masing-masing program adalah sebagai berikut :

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS, dengan rata-rata capaian sebesar 100,00 persen.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara (PSPAN), dengan rata-rata tingkat capaian sebesar 100,00 persen.

3. Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS, dengan rata-rata tingkat capaian sebesar 100,00 persen.

(7)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 vi Pelaksanaan program-program tersebut dibiayai melalui APBN yang dituangkan ke dalam DIPA dengan nilai sebesar sebesar Rp 4.334.544.000,-. Sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp. 4.067.051.794,- atau sebesar 93,83 persen.

Dalam melaksanakan program-program tersebut di atas, BPS Kabupaten Luwu Utara sering diperhadapkan pada beberapa kendala yang mengakibatkan keterlambatan atau tidak selesainya pelaksanaan kegiatan teknis dan anggaran secara tepat waktu. Secara umum kendala ini disebabkan oleh :

A. Teknis

- Kualitas/kompetensi sumber daya manusia yang tersedia, khususnya petugas lapangan belum memadai, disamping kesulitan merekrut tenaga non-organik BPS sebagai mitra statistik yang dapat diandalkan.

- Sarana komunikasi dan transportasi yang belum memadai, khususnya di daerah dengan kondisi geografis yang cukup sulit (daerah pegunungan yang tidak memiliki sarana transportasi regular).

- Responsibilitas masyarakat terhadap kegiatan pengumpulan data oleh BPS relatif sudah cukup baik, namun terkadang sulit ditemui khususnya dari kalangan petani yang berangkat ke kebun/ladang, sawah dipagi hari dan kembali pada sore hari dan juga kalangan dunia usaha.

- Waktu antara pelaksanaan kegiatan statistik oleh BPS dengan kebutuhan data semakin pendek.

- Keterbatasan tenaga untuk menangani pekerjaan teknis yang mendukung penyusunan kebijakan pemerintah kabupaten termasuk dalam pengembangan metodologi dan melakukan pengawasan pelaksanaan survei.

- Kurangnya fasilitas komputer untuk pengolahan data.

B. Anggaran

- Kebutuhan anggaran untuk berbagai kegiatan-kegiatan BPS Kabupaten tidak sepenuhnya dapat tercukupi serta minimnya biaya transport yang terima dibandingkan dengan beban kegiatan yang dilaksanakan.

(8)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 vii - Pemanfaatan anggaran yang harus semakin efektif dan efisien, dengan mengelola anggaran yang tertib, bersih, dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme ( KKN ).

Berbagai upaya dilakukan BPS Kabupaten Luwu Utara untuk mengatasi kendala tersebut dengan menyesuaikan keadaan dan situasi daerah setempat.

Sesuai dengan visi BPS sebagai “ Pelopor data statistik terpercaya untuk semua”, dicerminkan dari keberhasilannya menyediakan data statistik yang relevan,

akurat, tepat waktu, mudah diakses, terbandingkan, konsisten, dan lengkap . Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan jangka pendek, menengah dan jangka panjang bagi keperluan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

Hasil evaluasi dari pelaksanaan fungsi dan tugas BPS sesuai dengan visi-nya, menyimpulkan bahwa secara umum pencapaian hasil kinerja dan akuntabilitas BPS Kabupaten Luwu Utara menunjukkan tingkat keberhasilan yang sangat nyata (significant result). Simpulan ini tercermin dari angka rata–rata pencapaian kinerja sasaran sebesar 100,00 persen. Tingkat pencapaian kinerja tersebut memberi arti bahwa pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Luwu Utara telah sesuai program kegiatan, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik dan sekaligus telah mampu memenuhi Misi BPS Kabupaten Luwu Utara.

(9)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 1

BAB

I

P

E N D A H U L U A N

1.1. Latar Belakang

Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, demokratis, dan efektif. Upaya untuk mewujudkan suatu tata kepemerintahan yang baik hanya dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran ketiga pilar, yaitu pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Upaya tersebut telah dilaksanakan oleh BPS Kabupaten Luwu Utara yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan, antara lain :

- TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 Tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN

- UU Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN

- UU Nomor 16 Tahun 1997 Tentang Statistik

- Inpres Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

- Keppres Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen.

- Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah.

Satu diantara inti pokok dari peraturan tersebut di atas adalah bahwa, setiap instansi pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), dengan tujuan untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai satu diantara beberapa prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) merupakan suatu instrumen untuk menciptakan transparansi instansi pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam Pembangunan Nasional, serta terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada

(10)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 2 pemerintah. Sistem AKIP meliputi Rencana Strategis, Rencana Kinerja, Penetapan Kinerja, dan Laporan Pertanggungjawaban Kinerja.

Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah (LKIP) Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016, adalah perwujudan kewajiban Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2016 serta akan digunakan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara di tahun yang akan datang.

1.2. Maksud dan Tujuan

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dipandang perlu adanya pelaporan kinerja Badan Pusat Statistik untuk mengetahui kemampuan unit-unit kerja dalam pencapaian visi, misi dan tujuan penyelenggaraan kegiatan dan pekerjaan bidang statistik.

Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai penyelenggaraan kegiatan pelaksanaan tugas Badan Pusat Statistik Tahun Anggaran 2016, sehingga melalui laporan ini dapat diketahui kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun. Disamping kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana, disajikan pula keberhasilan yang telah dicapai dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran 2016 yang mengakibatkan tidak terpenuhi target yang ditetapkan.

Laporan kinerja ini juga sebagai masukan bagi pemerintah dalam mengevaluasi kegiatan tahun anggaran 2016 dan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pusat Statistik.

1.3. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres RI) Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, maka tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Badan Pusat Statistik sebagai berikut :

1. Kedudukan

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS ) Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah.

(11)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 3 1. BPS Kabupaten/Kota adalah Perwakilan BPS di Daerah yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala BPS Propinsi. 2. BPS Kabupaten/Kota dipimpin oleh seorang Kepala.

2. Tugas

BPS Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan Statistik dasar di Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta penyediaan data dan informasi yang berkualitas (lengkap, akurat, mutakhir, berkesinabungan dan relevan bagi pengguna data).

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPS Propinsi/Kab/Kota menyelenggarakan fungsi: a. Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan dibidang statistik

b. Koordinasi kegiatan Fungsional dalam melaksanakan tugas BPS Kabupaten/Kota c. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar

d. Penetapan sistim statistik nasional

e. Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan Instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik di Kabupaten/Kota

f. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum ketatausahaan, dan rumah tangga BPS Kabupaten/Kota

4. Susunan Organisasi

Untuk melaksanakan tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi dan tata kerja tersebut, sesuai Keputusan Kepala BPS Nomor 121 tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah, telah ditentukan struktur organisasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara, yaitu :

Kepala BPS Kabupaten Luwu Utara mempunyai tugas dan tanggungjawab memimpin Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara dalam menjalankan tugas dan fungsi BPS, membina aparatur BPS Kabupaten Luwu Utara agar berdayaguna dan berhasil guna serta bertanggung jawab kepada Kepala BPS Provinsi.

(12)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 4 Berdasarkan struktur organisasi yang ada, Kepala BPS Kabupaten Luwu Utara membawahi 5 Kepala Seksi dan 1 Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Koordinator Statistik Kecamatan, dan Tenaga Fungsional.

a. Subbagian Tata Usaha

Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap program, administrasi dan sumber daya dilingkungan Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara meliputi: a. Melakukan penyiapan bahan dan penyusunan rancangan usulan program kerja

dan anggaran tahunan BPS Kabupaten Luwu Utara;

b. Melakukan kegiatan tata usaha kepegawaian, pengadaan, dan mutasi pegawai, pembinaan pegawai, hukum dan perundang-undangan, organisasi dan tata laksana, kesejahteraan pegawai, administrasi jabatan fungsional, serta penggajian;

c. Melakukan kegiatan tata usaha keuangan, perbendaharaan, verifikasi, dan pembukuan, serta pengendalian pelaksanaan anggaran;

d. Melakukan kegiatan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, pemeliharaan gedung, keamanan, dan ketertiban lingkungan, perjalanan dinas, dan penggandaan/percetakan;

Membantu Kepala BPS Kabupaten Luwu Utara dalam melaksanakan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan di BPS Kabupaten Luwu Utara.

b. Seksi Statistik Sosial

Kepala Seksi Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dibidang statistik sosial, melakukan penyiapan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pengumpulan statistik sosial yang mencakup kegiatan statistik kependudukan, kesejahteraan rakyat, ketahanan sosial, serta kegiatan statistik sosial lainnya; membantu kepala BPS Kabupaten dalam melaksanakan pembinaan petugas lapangan dalam rangka pengumpulan data statistik sosial di kabupaten dan di Kecamatan; serta membantu Kepala BPS dalam koordinasi dan kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik sosial baik dengan Pemerintah daerah maupun instansi lain.

(13)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 5 Kepala Seksi Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dibidang statistik produksi, melakukan penyiapan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pengumpulan statistik Produksi yang mencakup kegiatan statistik pertanian, perikanan, peternakan, industri, pertambangan, energi, konstruksi, serta kegiatan statistik Produksi lainnya; membantu kepala BPS Kabupaten dalam melaksanakan pembinaan petugas lapangan dalam rangka pengumpulan data statistik Produksi di kabupaten dan di Kecamatan; serta membantu Kepala BPS dalam koordinasi dan kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik Produksi baik dengan Pemerintah daerah maupun instansi lain.

d. Seksi Statistik Distribusi dan Jasa

Kepala Seksi Statistik Distribusi dan Jasa mempunyai tugas melaksanakan kebijakan di bidang statistik distribusi dan jasa, melakukan penyiapan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pengumpulan statistik Distribusi yang mencakup kegiatan statistik harga konsumen dan perdagangan besar, keuangan dan harga produsen, niaga dan jasa , serta kegiatan statistik Distribusi lainnya; membantu kepala BPS Kabupaten dalam melaksanakan pembinaan petugas lapangan dalam rangka pengumpulan data statistik Distribusi di Kabupaten dan di Kecamatan; serta membantu Kepala BPS dalam koordinasi dan kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik Distribusi baik dengan Pemerintah daerah maupun instansi lain.

e. Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Kepala Seksi Neraca dan Analisis Statistik mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dibidang neraca dan analisis statistik, melakukan penyiapan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk penyusunan neraca wilayah dan analisis statistik yang mencakup penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi dan neraca lainnya, analisis dan pengembangan statistik, serta penyusunan neraca wilayah dan analisis statistik lainnya yang ditentukan; melakukan penyusunan neraca wilayah dan analisis statistik lintas sektor; serta membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan dan mengembangkan neraca wilayah dan analisis statistik.

(14)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 6 Kepala Seksi Integritas Pengolahan dan Diseminasi Statistik mempunyai tugas melaksanakan kebijakan di bidang metodologi dan informasi statistik, melakukan koordinasi pengelolaan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyusun sistem pengelolaan data melakukan pengolahan data dan koordinasi pengolahan data bekerjasama dengan satuan terkait; melakukan penyusunan, pemeliharaan serta pengembangan sistem basis data statistik dan basis data manajemen sesuai peraturan yang berlaku; melakukan kajian dan evaluasi kebutuhan pengolahan data termasuk bahan komputer, bekerjasama dengan satuan organisasi terkait; melakukan kompilasi naskah dari satuan organisasi di lingkungan BPS kabupaten/kota dalam bentuk softcopy untuk dijadikan naskah publikasi siap cetak; dan melakukan pengelolaan bahan pustaka dan dokumen statistik sesuai pedoman yang ditentukan.

g. Koordinator Statistik Kecamatan

Koordinator Statistik Kecamatan mempunyai tugas meliputi mengikuti pelatihan kegiatan survei, sensus, dan kegiatan statistik lainnya sesuai ketentuan; melakukan pengumpulan data statistik secara langsung dan menghimpun data statistik yang dihasilkan oleh petugas instansi lain yaitu berupa data sekunder sesuai dengan yang telah ditetapkan; membantu Camat dalam melaksanakan pembinaan statistik desa, registrasi penduduk, dan statistik dasar lainnya. Koordinator Statistik Kecamatan dalam menjalankan tugasnya secara teknis dan administratif bertanggung jawab kepada Kepala BPS Kabupaten/Kota yang membawahi kegiatannya dan berkoordinasi dengan Camat setempat.

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Secara rinci struktur organisasi BPS Kabupaten Luwu Utara terdapat pada Lampiran 1. Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, Badan Pusat Statistik Provinsi/Kab/Kota mempunyai kewenangan :

a. Penyusunan rencana daerah di Kabupaten/Kota secara makro di bidang Statistik

b. Perumusan kebijakan di bidang statistik untuk mendukung pembangunan daerah di Kabupaten/Kota

(15)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 7 d. Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku

1.4. Sumber Daya Manusia BPS

Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki andil yang besar dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi tidak terkecuali instansi pemerintah. Pencapaian visi dan misi dari instansi pemerintah sangat ditentukan oleh kualitas SDM aparatur yang dimiliki sebagai penggerak instansi. Tuntutan global yang sarat akan tantangan, persaingan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamisasi masyarakat membutuhkan pengembangan SDM aparatur yang berkualitas dan professional untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan tugas pemerintah. Salah satu tugas Bagian Administrasi Kepegawaian untuk memperoleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan kualitas SDM BPS baik di pusat maupun di daerah, antara lain pengadaan pegawai dengan cara membuat system rekruitmen yang diarahkan untuk mencari dan memperoleh calon PNS yang berkualitas dan mampu melaksanakan tugas pekerjaan dengan baik.

Dalam rangka mendapatkan SDM BPS yang berkualitas dan professional serta mendukung kegiatan pengadaan SDM, Bagian Administrasi Kepegawaian juga melaksanakan kegiatan Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan, Penyusunan Uraian Pekerjaan dalam rangka Penyusunan Informasi Jabatan dan Perbaikan Data Sistem Informasi dan Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).

Terkait perkembangan kapasitas SDM yang dimiliki, BPS Kabupaten Luwu Utara yang merupakan instansi vertikal BPS hanya menerapkan kebijakan – kebijakan yang ditetapkan oleh BPS Pusat dan Provinsi Sulawesi Selatan. Meskipun demikian, BPS Kabupaten Luwu Utara tetap berupaya dengan terus mendorong semua pegawai agar meningkatkan kapasitas dan kompetensi serta bekerja secara professional. Pada tahun 2016, BPS Kabupaten Luwu Utara memiliki 26 pegawai dan 50% memiliki tingkat pendidikan minimal D-IV/S-1. Dari 26 pegawai tersebut sebanyak 6 orang (23.07%) menduduki jabatan fungsional tertentu.

Dengan jumlah pegawai sebanyak 26 orang masih dirasa kurang dan masih jauh dari ideal. Karena masih ada Seksi yang tidak punya staf, yaitu Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik.

(16)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 8

1.5. Potensi dan Permasalahan

BPS merupakan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BPS mempunyai tugas, fungsi dan wewenang yang diatur berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2007. Perpres tersebut menjelaskan mengenai organisasi dan tata kerja BPS sebagai badan penyelenggara kegiatan statistik, terutama data statistik dasar , baik untuk pemerintah dan masyarakat umum, baik secara nasional maupun regional.

1.5.1 Potensi

Penyelengaraan Statistik di Indonesia diatur melalui Undang-undang UU No 16 Tahun 1997 tentang Statistik, sebagai pengganti UU No 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU No 7 Tahun 1960 tentang Statistik, dikarenakan dua UU tersebut sudah tidak sesuai lagi dan tidak dapat menampung berbagai perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan. Selain itu, terdapat PP No.51 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik yang mengatur tentang kegiatan-kegiatan statitik baik berupa sensus maupun survei.

Sesuai UU No, 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik, secara kelembagaan, BPS ditegaskan sebagai instansi vertikal. Oleh karena itu BPS mempunyai perwakilan di daerah yaitu BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota yang merupakan bagian integral dari BPS Republik Indonesia. Perpres tersebut menjamin koordinasi vertikal dalam penyelenggaraan kegiatan statistik, terutama untuk menyediakan dan memberikan pelayanan data dan informasi statistik dasar baik di pusat maupun di daerah.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah (Pusat), Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, menempatkan BPS pada posisi strategis dalam mengembangkan Sistem Statistik Nasional, baik di pusat maupun daerah. BPS menjadi Badan yang bertanggung jawab dalam penyediaan data dan informasi statistik dasar, serta menjalankan fungsi koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan statistik sektoral oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Untuk itu, BPS mengeluarkan Peraturan Kepala BPS Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Statistik Sektoral oleh Pemerintah Daerah yaitu dengan menetapkan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK). Dengan adanya payung hukum tersebut baik berupa undang-undang maupun peraturan pemerintah, membuat data dan informasi statistik

(17)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 9 BPS menjadi rujukan utama perstatistikan di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Luwu Utara.

Di lain pihak, kebutuhan masyarakat akan data statistik semakin meningkat, begitu juga dengan kepedulian masyarakat terhadap isi data. Penyebaran informasi saat ini berlangsung sangat cepat karena hal ini didukung oleh perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat. Momentum ini dapat dimanfaatkan oleh Badan Pusat Statistik untuk menjadi jalur agar data yang ada di BPS dapat sampai kepada konsumen data yaitu masyarakat.

1.5.2 Permasalahan

Dalam melaksanakan kegiatan pokok BPS Luwu Utara baik Sensus maupun Survei dan kegiatan perstatistikan lainnya, masih terdapat beberapa permasalahan yang umumnya sering ditemui, antara lain:

- Kualitas/kompetensi sumber daya manusia yang tersedia, khususnya petugas lapangan belum memadai, disamping kesulitan merekrut tenaga non-organik BPS sebagai mitra statistik yang dapat diandalkan.

- Sarana komunikasi dan transportasi yang belum memadai, khususnya di daerah dengan kondisi geografis yang cukup sulit (daerah pegunungan yang tidak memiliki sarana transportasi regular).

- Responsibilitas masyarakat terhadap kegiatan pengumpulan data oleh BPS relatif sudah cukup baik, namun terkadang sulit ditemui khususnya dari kalangan petani yang berangkat ke kebun/ladang, sawah dipagi hari dan kembali pada sore hari dan juga kalangan dunia usaha.

- Waktu antara pelaksanaan kegiatan statistik oleh BPS dengan kebutuhan data semakin pendek.

- Keterbatasan tenaga untuk menangani pekerjaan teknis yang mendukung penyusunan kebijakan pemerintah kabupaten termasuk dalam pengembangan metodologi dan melakukan pengawasan pelaksanaan survei;

- Kebutuhan anggaran untuk berbagai kegiatan-kegiatan BPS Kabupaten tidak sepenuhnya dapat tercukupi serta minimnya biaya transport yang terima dibandingkan dengan beban kegiatan yang dilaksanakan.

(18)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 10 - Pemanfaatan anggaran yang harus semakin efektif dan efisien, dengan mengelola

anggaran yang tertib, bersih, dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme ( KKN ).

Permasalahan-permasalahan di atas menyebabkan Tahapan berikutnya yaitu Ketepatan Waktu Penyajian Hasil Survei Dan Sensus Masih Belum Optimal. Hal ini berkaitan erat dengan proses pengumpulan, pengolahan dan analisis hasil statistik yang kerap terkendala adanya tumpang tindih pelaksanaan survei baik dari sisi waktu maupun dari sisi cakupan.

1.6. Sisitematika Penyajian Laporan

Laporan Kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara selama tahun 2016 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang. LKIP disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan, menggambarkan secara ringkas mengenai Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi, Sumber Daya Manusia, Potensi dan Permasalahan, dan Sistematika Penyajian Laporan.

Bab II : Perencanaan Kinerja yang meliputi Rencana Strategis (Renstra) BPS 2016-2019 dan Perjanjian Kinerja (PK) BPS 2016

Bab III : Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan Capaian Kinerja BPS Tahun 2016, Perkembangan Capaian Kinerja BPS Tahun 2016 Terhadap Tahun 2010 – 2016, Capaian Kinerja BPS Tahun 2016 Terhadap Target Renstra 2016 – 2019, Kegiatan Prioritas BPS Tahun 2016, dan Realisasi Anggaran tahun 2016

Bab IV : Penutup, mencakup, Tinjauan Umum dan Tindak Lanjut Lampiran : Memuat data pendukung sebagai lampiran yang meliputi :

1. Struktur Organisasi,

2. Rencana Strategis (Renstra) 2016 – 2019, 3. RKT,

4. Perjanjian Kinerja 2016,

5. Pengukuran Capaian Kinerja 2016, 6. Sumber Daya Manusia BPS 2016, 7. Kegiatan BPS 2016,

(19)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 11

BAB II

P

ERENCAAN

K

INERJA

2.1 Rencana Strategis BPS Kabupaten Luwu Utara 2016 - 2019

Dalam rangka peningkatan kualitas data yang menjadi salah satu sasaran Strategi yang akan dicapai BPS, serta sebagai pedoman dan tolok ukur dalam pelaksanaan pembangunan statistik yang diselaraskan dengan strategi dan arah kebijakan program pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 2005-2025 dan Pembangunan Jangka Menengah (PJM) 2015 - 2019, Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara dalam menetapkan rencana strategis Tahun 2015 - 2019 mengacu Renstra BPS Pusat 2015 - 2019.

Tuntutan terhadap penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintah yang bersih (clean government), merupakan hal mutlak bagi kepercayaan masyarakat yang harus diterapkan dalam kegiatan pemerintahan. Keterbukaan atau setidaknya transparasi instansi pemerintah di bidang informasi (termasuk informasi statistik) mengharuskan pemerintah menyajikan informasi yang obyektif, akurat, tepat waktu, terpercaya, dan lengkap. Untuk itu, BPS Kabupaten Luwu Utara perlu menyusun suatu perencanaan strategis (Renstra) pembangunan di bidang statistik yang komprehensif dan mampu mengemban tugas pokok dan fungsinya yang secara tidak langsung dapat mempercepat terwujudnya good governance dan clean government tersebut.

Rencana Strategis Pembangunan Statistik BPS Kabupaten Luwu Utara adalah dokumen perencanaan pembangunan di bidang statistik yang berskala Kabupaten Luwu Utara yang berlaku selama kurun waktu 2015 - 2019.

1. Visi BPS Kabupaten Luwu Utara;

Visi adalah kondisi masa depan yang ingin dicapai oleh organisasi. Perumusan visi dimaksudkan untuk (a) mencerminkan apa yang ingin dicapai organisasi pada suatu periode waktu tertentu di masa datang, (b) memberikan arah dan fokus strategis

(20)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 12 yang jelas, (c) mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis yang terdapat dalam sebuah organisasi, (d) memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga seluruh elemen organisasi memiliki penyikapan yang sama tentang masa depan organisasi, (e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan organisasi; dan (f) mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.

Visi BPS Kabupaten Luwu Utara merujuk pada Visi Badan Pusat Statistik Republik Indonesia yaitu:

“Pelopor data statistik terpercaya untuk semua” (The Agent of trustworthy statistical data for all).

2. Misi BPS Kabupaten Luwu Utara;

Misi dimaksudkan adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi organisasi menjelaskan alasan keberadaan suatu organisasi (the reason of being). Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.

Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi BPS Kabupaten Luwu Utara yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

4. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional,

5. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik,

6. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan.

3. Tujuan BPS Kabupaten Luwu Utara

Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan BPS untuk menyediakan data dan informasi statistik pada skala nasional maupun regional, serta melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standarisasi dalam penyelenggaraan statistik.

(21)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 13 Tujuan utama pembangunan statistik BPS Kabupaten Luwu Utara lima tahun kedepan adalah meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas serta pelayanan prima dalam rangka mewujudkan SSN yang handal, efektif, dan efisien. Untuk itu, BPS Kabupaten Luwu Utara perlu meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait, integrasi, sinkronisasi, dan standarisasi kegiatan statistik. Adapun tujuan Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara sebagai berikut ; Tujuan 1 : Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka

penjaminan kualitas.

Tujuan 2 : Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik di Kabupaten Luwu Utara.

Tujuan 3 : Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik.

Tujuan 4 : Peningkatan birokrasi yang akuntabel di BPS Kabupaten Luwu Utara

Dalam rangka mengatasi lingkungan strategis yang berkembang, maka pembangunan statistik dilakukan melalui reformasi birokrasi dengan menerapkan program STATCAP CERDAS (Statistical Capacity Building – Change and Reform for Development of Statistics in Indonesia). Empat pilar reformasi birokrasi dilakukan dalam tempo 2015 - 2019, meliputi :

a. Peningkatan kualitas data,

b. Pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,

c. Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta sarana kerja, dan, d. Penguatan kelembagaan dan hubungan dengan sumber data dan pengguna data.

4. Sasaran BPS Kabupaten Luwu Utara

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh suatu organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, serta dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya)

(22)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 14 masingmasing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis.

Berdasarkan visi misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, serta mengacu pada strategi pembangunan nasional dibidang statistik dalam RPJM nasional, maka BPS Kabupaten Luwu Utara menetapkan strategi-strategi yang merupakan serangkaian aktivitas utama untuk mencapai sasaran-sasaran proses. Sasaran merupakan target jangka pendek atau tahunan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan BPS mempunyai 4 (empat) yang dicanangkan dalam Rencana Strategis Periode 2015 – 2019. Tujuan tersebut dirumuskan untuk setiap sasaran proses yang meliputi :

TUJUAN SASARAN STRATEGIS (SS)

Tujuan 1.

Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas

1. Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas

data BPS Kabupaten Luwu Utara

2. Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data

(respondent engagement) di Kabupaten Luwu Utara

3. Memastikan pengendalian mutu yang ekonomis, efektif

dan efisien dalam lingkup kerja BPS Kabupaten Luwu Utara Tujuan 2.

Peningkatan pelayanan

prima hasil kegiatan statistik

4. Meningkatnya kualitas hubungandengan pengguna data

(user engagement) di Kabupaten Luwu Utara

5. Meningkatnya kualitas diseminasi data dan informasi

statistik di Kabupaten Luwu Utara

6. Meningkatnya pengguna layanan yang puas terhadap

sarana dan prasarana BPS Kabupaten Luwu Utara Tujuan 3.

Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik

7. Meningkatnya koordinasi dan kerjasama dalam

penyelenggaraan Sistem Statistik Nasional

8. Meningkatnya kualitas pembinaan dalam

penyelenggaraan Sistem Statistik Nasional Tujuan 4.

Peningkatan birokrasi yang akuntabel

9. Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia

BPS Kabupaten Luwu Utara

10. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja

aparatur BPS Kabupaten Luwu Utara

11. Meningkatnya tata kelola penggunaan anggaran dan

(23)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 15

5. Kebijakan BPS Kabupaten Luwu Utara

Arah kebijakan penyelenggaraan BPS Kabupaten Luwu Utara mengacu pada strategi pembangunan statistik yang terkait dengan visi dan misi BPS Kabupaten Luwu sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 19 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan BPS Kabupaten Luwu Utara Tahun 2010 – 2015 sebagai berikut :

a. Memelopori terselenggaranya kegiatan statistik yang efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang andal dan prima dengan berlandaskan kepada asas keterpaduan, keakurasian, dan pemutakhiran. Keterpaduan mempunyai makna bahwa penyelenggaraan kegiatan statistik yang dilakukan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat harus saling mengisi dan saling memperkuat dalam memenuhi kebutuhan data dan informasi statistik, serta menghindari terjadinya duplikasi kegiatan.

b. Mewujudkan kondisi yang mendukung penerapan atas Norma, Standard, Prosedur, dan Kriteria (NSPK). NSPK akan mempermudah pengguna dalam menganalisis data dan informasi statistik dan dapat melakukan perbandingan antara data yang satu dengan lainnya, baik perbandingan dalam skala regional, nasional, maupun internasional. c. Memfasilitasi peningkatan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi informasi, khususnya ilmu statistik, melalui penelitian-penelitian maupun studi. Penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan ini terutama ditujukan untuk mencapai penyelenggaraan kegiatan statistik yang lebih efektif dengan kualitas hasil yang mendorong peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap data dan informasi statistik yang disajikan.

d. Mengupayakan terwujudnya sistem informasi statisitik yang andal dan efisien dengan memanfaatkan teknologi mutakhir yang tepat guna dan berhasil guna. Hasil kegiatan statistik akan sia-sia bila tidak dimanfaatkan para pengguna. Sistem informasi statistik merupakan sarana untuk menyebarluaskan hasil kegiatan statistik, baik kepada pemerintah maupun masyarakat luas.

e. Mengupayakan pembinaan dalam pengembangan sistem informasi statistik terhadap seluruh penyelenggara kegiatan statistik nasional. Penguasaan teknologi informasi masih belum merata pada penyelenggara kegiatan statistik. Kesetaraan pengetahuan tentang teknologi informasi akan menunjang pengembangan Sistem Statistik Nasional yang terpadu.

(24)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 16 f. Memelopori peningkatan kemampuan para palaksana kegiatan statistik dalam

menyelenggarakan dan menyajikan data dan informasi statistik. Kualitas SDM pelaksana kegiatan statistik sangat berpengaruh terhadap kualitas data dan informasi statistik yang dihasilkan dan disajikan. Tingginya kualitas SDM palaksana akan menghasilkan data dan informasi statistik yang bermutu tinggi.

g. Mengupayakan peningkatan kesadaran masyarakat akan arti penting dan kegunaan statistik. Selain tergantung kepada kualitas pelaksana, mutu data dan informasi statistik juga dipengaruhi oleh sumber data. Masyarakat sebagai sumber data akan ikut menentukan kualitas data yang dihasilkan, mengingat data yang diperoleh sangat tergantung kepada mutu jawaban yang diberikan masyarakat sebagai sumber data. h. Mengupayakan pembinaan untuk pendayagunaan satuan kerja bidang statistik di semua

lembaga pemerintah maupun swasta. Satuan kerja bidang statistik di berbagai lembaga tersebut belum mempunyai pengetahuan yang merata di bidang statistik, penyetaraan pengetahuan tentang statistik diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembangunan statistik.

i. Mengupayakan penyediaan kelengkapan peralatan teknologi informasi seperti

notebook/laptop untuk petugas Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) dalam rangka pengembangan teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi melalui sistem elektronik survei.

6. Program Yang Dilaksanakan Oleh BPS Kabupaten Luwu Utara

Untuk dapat mencapai visi dan misi BPS Kabupaten Luwu Utara, maka untuk Tahun 2016 dilaksanakan 3 (tiga) program yaitu :

1. Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (P2IS).

Bertujuan untuk menyediakan dan memberi pelayanan informasi statistik yang berkualitas dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna data. Untuk menyediakan data dan informasi statistik, BPS Kabupaten Luwu Utara mempunyai program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik yang bertujuan sebagai berikut :

a) Menyediakan data statistik dasar secara berkelanjutan yang berkualitas dibidang kesejahteraan rakyat, demografi, ekonomi dan moneter, dan bidang lain yang bersifat sektoral maupun lintas-sektor seperti kependudukan,

(25)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 17 kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran dan lainnya melalui berbagai sensus, survei, studi, dan kompilasi catatan administrasi ;

b) Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan dibidang teknis dan manajemen statistik, serta komputasi data administrasi;

c) Mengembangkan sistem informasi statistik secara terus menerus sesuai dengan perkembangan nasional dan internasional dibidang teknologi dan informasi yang dibutuhkan pemerintah maupun masyarakat;

d) Mengembangkan metodologi penyelenggaraan statistik sesuai dengan ragam statistik yang diperlukan;

e) Menyediakan statistik wilayah kecil dan spesifik daerah guna mendukung perencanaan pembangunan daerah; dan

f) Meningkatkan koordinasi instansi pemerintah dibidang statistik dalam hal penyeragaman konsep, definisi, perumusan indikator, serta hal-hal lainnya guna terciptanya sistem statistik nasional.

2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Kegiatan Teknis Lainnya BPS

Program ini bertujuan untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kegiatan kenegaraan dan kepemerintahan dibidang penyediaan data statistik. Sasaran program ini adalah terselenggaranya tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam melaksanakan penyelenggaraan kegiatan kenegaraan dan kepemerintahan dibidang penyediaan data statistik.

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara (PSPA) BPS

Program ini dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana fisik yang telah ada di BPS Kabupaten Luwu Utara, antara lain kenyamanan dan kelengkapan fasilitas ruang kerja.

Program peningkatan sarana dan prasarana ini dilakukan secara bertahap setiap tahun, yang pada gilirannya diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional pengumpulan data di lapangan dan pengolahannya. Dengan demikian tanggung jawab BPS Kabupaten Luwu Utara dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

(26)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 18 Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih memadai akan memberi suasana kerja yang nyaman sehingga akan sangat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan mendorong terciptanya kondisi yang dapat memacu prestasi kerja para pelaksana dalam melaksanakan tugasnya. Berdasarkan kondisi tersebut maka peningkatan sarana dan prasarana fisik yang sudah ada diharapkan mampu memberi kenyamanan, kemudahan dan keamanan pada pegawai serta dapat lebih memperlancar dan mempercepat proses kegiatan statistik.

2.2. Perjanjian Kinerja (PK) BPS 2016

Selama periode 2016 telah ditetapkan target yang harus dipenuhi oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara yang menjadi ukuran keberhasilan dalam memenuhi tugas sebagai lembaga pemerintahan. Berikut pada tabel ditampilkan perjanjian kinerja yang menjadi tanggung jawab Kepala BPS Kabupaten Luwu Utara. Target yang dicanangkan menjadi tolok ukur Indikator Kinerja yang akan di evaluasi pada akhir tahun yakni dengan membandingkan capaian atau realisasi sampai dengan akhir tahun 2016 terhadap target.

Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

(1) (2) (3) (4)

1. Peningkatan kualitas data statistik

Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik

Persen 80

1.1Meningkatnya

kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS

Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik

Persen 80

Persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama

Persen 65

Persentase pemutakhiran data MFD dan MBS

Persen 80

Jumlah Release Data yang tepat waktu

Aktivitas -

Jumlah Publikasi/Laporan yang terbit tepat waktu

Publikasi 34

Persentase pengolahan data hasil kegiatan statistik yang dikirim ke pusat tepat waktu

Persen 80

1.2.Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (respondent

engagement)

Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan rumah tangga

Persen 94

(27)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 19

Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

(1) (2) (3) (4)

(response rate) survei dengan pendekatan usaha

Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan non rumah tangga non usaha

Persen 95

2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik

Persentase Kepuasan Konsumen

terhadap pelayanan data BPS Persen 90

2.1.Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user engagement)

Persentase kepuasan konsumen

terhadap pelayanan data BPS Persen 90

Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS

Pengunjung 500 Persentase Konsumen yang

puas terhadap akses data BPS Persen 80

Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS

Persen 80

3. Peningkatan

penyelenggaraan/pelaksan aan birokrasi yang

akuntabel

Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat

Point 67,50

3.1.Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS

Persentase Pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu

Persen 28

Persentase Pegawai yang berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I

Persen 50

3.2.Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS

Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat

Point 67,50

Sebagai penyedia data dan informasi maka fokus BPS Kabupaten Luwu Utara adalah menyediakan data yang berkualitas, dengan kata lain kualitas data memegang peranan penting dalam penyediaan statistik resmi yang menjadi tugas dan wewenang BPS Kabupaten Luwu Utara. Sehingga dalam membuat indikator kinerja semaksimal mungkin dapat memenuhi ukuran dari berbagai dimensi data berkualitas. Ada beberapa dimensi data berkualitas yaitu:

(28)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 20

A. Relevansi

Data dikatakan mempunyai relevansi jika memenuhi kebutuhan pengguna, untuk mengukur secara kuantitatif dilakukan dengan Survei Kepuasan Pengguna

B. Akurat

Akurat adalah kedekatan antara nilai perkiraan dengan nilai populasi sebenarnya (yang tidak diketahui,) indikator yang menunjukkan akurasi yaitu besarnya kesalahan sampling dan kesalahan non sampling.

C. Ketepatan

Sebagian besar pengguna ingin data terkini yang secara periodik disajikan dan tepat waktu sesuai jadwal. Ukuran ketepatan waktu yaitu perbedaan waktu antara tanggal tersedianya dengan tanggal yang seharusnya tersedia.

D. Mudah diakses

Data statistik sangat tinggi nilainya jika mudah diakses dalam bentuk yang diinginkan pengguna, dan dokumentasi yang cukup untuk memahami data tersebut. Indikator yang menunjukan kemudahan akses data dapat diketahui dari banyaknya media yang digunakan dan jenis-jenis media untuk menyebarluaskan data.

E. Keterbandingan

Statistik karakteristik tertentu sangat bermanfaat jika nilainya dapat dibandingkan dengan karakteristik antar waktu dan antar tempat. Indikator untuk keterbandingan antar tempat yaitu jumlah dan persentase produk statistik yang menunjukk an perbedaan pengukuran unit untuk area yang berbeda. Indikator untuk keterbandingan antar waktu yaitu jumlah periode deret waktu dari data atau variabel.

F. Konsistensi

Data statistik dapat dikatakan konsisten apabila dapat digabung secara reliabel dengan cara berbeda untuk tujuan berbeda, tanpa harus melihat apakah berasal dari satu sumber. Indikator konsistensi meliputi konsistensi antara data provinsi dan data nasional, data bulanan dengan data tahunan.

G. Kelengkapan

Kelengkapan statistik adalah ketersediaan data dan informasi dengan statistik yang seharusnya tersedia menurut keperluan pengguna. Indikator kelengkapan yaitu persentase statistik yang tersedia dibandingkan dengan yang seharusnya

(29)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 21 tersedia. Selain itu juga kelengkapan referensi terhadap dokumen penting yang seharusnya ada di tingkat nasional.

Selain dimensi kualitas maka BPS Kabupaten Luwu Utara yang merupakan lembaga penyelenggara perstatistikan khususnya statistik dasar yang dibutuhkan pemerintah daerah, harus mengacu pula pada Prinsip Dasar Statistik Resmi yang telah disepakati secara internasional. Adapun prinsip-prinsip tersebut yaitu:

A. Berikan Keterangan Lengkap Secukupnya Saja

Statistik - resmi menyediakan unsur yang mutlak diperlukan dalam sistem informasi suatu masyarakat demokratis, serta melayani pemerintah, perekonomian dan umum dengan data mengenai keadaan ekonomi, demografi, sosial, dan lingkungan. Pada akhirnya statistik-resmi yang ternyata memiliki manfaat praktis harus dirangkum dan disediakan untuk umum oleh lembaga perstatistikan tanpa pilih kasih, untuk menghormati hak warga negara mendapatkan informasi tentang masyarakat.

B. Statistik Hanya Menyediakan Informasi yang Terpercaya Saja

Untuk memperoleh kepercayaan dalam statistik - resmi, lembaga perstatistikan perlu menentukan atas dasar pertimbangan profesional, termasuk prinsip - prinsip ilmiah dan etika, tentang metode dan prosedur pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penyajian data statistik.

C. Statistik Harus Dapat Dipahami Dengan Mudah Oleh Pengguna

Agar data yang dikumpulkan dalam kegiatan perstatistikan dapat ditafsirkan oleh pengguna dengan benar, lembaga perstatistikan harus menyediakan informasi terkait standar ilmiah mengenai sumber data, metode dan prosedur yang digunakan.

D. Statistik Hanya Menyediakan Keterangan Yang Benar Saja

Lembaga perstatistikan berhak menunjukkan terjadinya salah tafsir tentang statistik resmi serta penyalahgunaan statistik.

E. Statistik Ganda-Sumber, Ganda-Manfaat, dan Ganda-Pakai

Data untuk keperluan kegiatan perstatistikan dapat dipetik dari berbagai jenis sumber, bisa berasal dari survei atau catatan administrasi. Lembaga perstatistikan bertugas memilih sumber itu dengan mempertimbangkan mutu, kemuktahiran, biaya serta beban yang ditanggung oleh responden survei.

(30)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 22

F. Kerahasiaan Data Individu

Data individu yang dikumpulkan oleh lembaga perstatistikan untuk kompilasi statistik, baik merupakan perseorangan atau badan legal, harus diperlakukan secara rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan perstatistikan.

G. Transparansi Tatacara Perstatistikan

Undang-undang, peraturan dan proses pengolahan/penghitungan sesuai sistem statistik yang digunakan harus diumumkan.

H. Koordinasi Antar Lembaga Pengumpul Informasi

Koordinasi antara berbagai badan dan lembaga yang mengumpulkan statistik di dalam suatu negara adalah persyaratan mutlak agar diperoleh konsisensi (ketaat-asasan) dan efisiensi dalam sistem perstatistikan.

I. Pembakuan Konsep-Konsep Lintas Negara

Penggunaan konsep-konsep internasional, klasifikasi dan metode mengenai perstatistikan di setiap negara akan mendorong konsistensi/ketaat-asasan dan keefisienan sistem perstatistikan pada setiap perangkat lembaga resmi.

J. Kerjasama Internasional

Kerjasama bilateral dan multilateral dalam kegiatan perstatistikan akan merupakan sumbangan penting untuk sistem perstatistikan-resmi di semua negara.

(31)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 23

BAB

III

A

KUNTABILITAS

K

INERJA

Undang–Undang nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik memberi amanat kepada BPS untuk menyelenggarakan statistik dasar dan mengumumkan hasilnya secara teratur dan transparan kepada masyarakat. Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000, menetapkan BPS sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang menjalankan kewenangan di bidang statistik dasar baik di pusat maupun di daerah– daerah.

Akuntabilitas Kinerja BPS Kabupaten Luwu Utara merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi BPS dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban secara periodik selama satu tahun. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPS Kabupaten Luwu Utara dilakukan sesuai dengan rencana strategis seperti tertulis pada Bab II.

3.1 Capaian Kinerja Tahun 2016

Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Luwu Utara. Secara umum, BPS Kabupaten Luwu Utara berhasil dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dibidang statistik, hal ini dapat dilihat jelas dari hasil-hasil pengukuran kegiatan pada lampiran 5.

Tujuan 1 :

Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas

Tujuan utama yang ingin dicapai adalah tersedianya data dan informasi statistik yang berkualitas, pada Tahun 2016 ini target dari tujuan tersebut tercapai sebesar 80 persen. Keinginan pemerintah dan masyarakat terhadap data dan informasi yang berkualitas mendorong BPS khususnya BPS Kabupaten Luwu Utara untuk mampu menyajikan data dan informasi yang dapat diandalkan dan terpercaya. Tuntutan kualitas data sangat dipengaruhi oleh kelengkapan data dan jumah sampel yang mewakili populasi serta pemasukan dokumen (renponse rate) merupakan indikator kualitas data dan informasi yang dihasilkan.

(32)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 24 Jumlah publikasi/laporan terbit tepat waktu, pemasukan dokumen dari setiap kegiatan survei yang dilaksanakan (response rate) baik rumah tangga maupun perusahaan pada Tahun 2016 mencapai 102 persen dari target kinerja yang ditentukan, besaran ini menunjukkan kinerja BPS Kabupaten Luwu Utara dalam penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas.

Tujuan Target 2016 Realisasi 2016 Tingkat Capaian (%) Ket. 2016 2015 2014 Peningkatan Kualitas

data statistik 80% 102% 127.5% 87.5% 100% IKU

Sasaran 1.1 : Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS

Tingkat pencapaian SASARAN 1.1 BPS Kabupaten Luwu Utara dapat dilihat dengan terlaksananya penyajian publikasi statistik ekonomi, sosial, dan neraca diatas target rancana sebanyak 36 judul publikasi (target sebanyak 34 judul publikasi).

Masalah/Kendala Yang Dihadapi ;

1. Lambatnya dan kurang lengkapnya data sekunder dari sumber data sehingga dalam penghitungan PDRB juga mengalami keterlambatan dari waktu yang ditetapkan, khususnya data-data yang bersumber dari kecamatan-kecamatan.

2. Tidak konsistennya serta berfluktuatif data sekunder.

Strategi Untuk Mengatasi Masalah/Kendala ;

1. Mengatasi ketidak konsistennya data sekunder dan primer melalui kunjungan ulang guna mengkonfirmasikan dengan sumber data.

2. Pengawas lapangan diharapkan untuk lebih cermat dalam pemeriksaan agar ketidak konsisten dan kesalahan-kesalahan pengisian dokumen oleh petugas pencacah dapat segera diperbaiki di lapangan.

3. Lebih proaktif dalam menjemput dokumen dari sumber data oleh petugas data yang dikirim dan atau petugas diharapkan mengisi sendiri dokumen tanpa harus menunggu.

Untuk mengevaluasi capaian sasaran, tabel berikut ini menyajikan capaian dimaksud dengan indikator kinerja utama:

(33)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 25

Indikator Kinerja Target Realisas

i Tingka t Capaia n Ket. (1) (2) (3) (4) (5)

1.1.a. Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik

1.1.b. Persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama

1.1.c. Persentase pemutakhiran data MFD dan MBS

1.1.d. Jumlah Release Data yang tepat waktu 1.1.e. Jumlah Publikasi/Laporan yang terbit tepat waktu

1.1.f. Presentase Publikasi/Laporan sensus yang terbit tepat waktu 90% 95% 100% 100% 34 pubikasi 100% 90% 95% 100% 100% 36 publikasi 100% 100% 100% 100% 100% 105.8% 100% IKU

Sasaran 1. 2 : Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (respondent engagement)

Tingkat pencapaian Sasaran 2.2 dilihat dengan terlaksananya penyelenggaraan pelayanan terhadap pengguna data. Pelayanan pengguna data yang dilakukan oleh BPS dilaksanakan dengan menyelenggarakan Pelayanan Statistik Terpadu (PST), Website serta jumlah publikasi yang dikirim ke instansi terkait.

Tingkat pencapaian terhadap peningkatan hubungan dengan pengguna data lebih dari 100,00 persen namun ada beberapa kendala yang dihadapi. Sampai dengan akhir Tahun 2016 BPS Kabupaten Luwu Utara melaksanakan sosialisasi dengan pemerintah daerah menyangkut kegiatan yang dilaksanakan.

Masalah/Kendala Yang Dihadapi ;

1. Terbatasnya peserta sosialisasi.

Strategi Untuk Mengatasi Masalah/Kendala ;

(34)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 26 Untuk mengevaluasi capaian sasaran, tabel berikut ini menyajikan capaian dimaksud dengan indikator kinerjanya meningkatkan hubungan dengan pengguna data :

Indikator Kinerja Target Realisasi Tingkat Capaian Ket.

(1) (2) (3) (4) (5)

1.2.a. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan rumah tangga 1.2.b. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan usaha 1.2.c. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan non rumah tangga non usaha 94% 95% 95% 100% 95.5% 100% 106.38% 100.52% 105.26% IKU

Tujuan- 2 : Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik

Tujuan utama yang ingin dicapai adalah meningkatnya pelayanan prima dalam hasil kegiatan statistik pada Tahun 2016 ini target dari tujuan tersebut dapat dilampaui diatas 100,00 persen dengan sangat signifikan hingga mencapai 300 persen. Hal ini dikarenakan karena gaung Sensus Ekonomi sehingga menarik pengunjung mengakses website BPS Kabupaten Luwu Utara. Keinginan pemerintah dan masyarakat terhadap data dan informasi yang berkualitas mendorong BPS khususnya BPS Kabupaten Luwu Utara untuk mampu menyajikan data dan informasi yang dapat diandalkan dan terpercaya. Dari tuntutan kualitas data tersebut, BPS Kebupaten Luwu Utara terus melakukan penyajikan dengan tingkat ragam data yang cukup dan menganalisa secara deskriptif sesuai dengan kemampuan SDM yang ada serta melakukan sosialisasi pada setiap kegiatan .

Tujuan

Target Realisasi Tingkat Capaian

Ket. 2016 2016 2016 2015 2014

Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik

(35)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 27

Sasaran 2.1 : Meningkatkan kualitas pengolahan data dan informasi statistik

Tingkat pencapaian Sasaran 2.1 dilihat dengan pengiriman hasil entri data lapangan yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Luwu Utara yang tepat waktu.

Masalah/kendala yang dihadapi :

1. Tenaga untuk melakukan entri data sangat terbatas 2. Terbatasnya media komputer untuk menunjang entri data

Strategi untuk mengatasi masalah/kendala :

1. Pegawai BPS yang memenuhi syarat untuk melakukan entri data dilibatkan dalam melakukan entri data.

2. Perekrutan mitra untuk melakukan entri data sehingga pada saat pegawai sibuk dengan kegiatan yang menjadi kewajibannya, kegiatan entri data tetap dapat dilakukan.

3. Menggunakan sarana komputer/laptop pribadi untuk kegiatan entri.

Tabel mengenai capaian kinerja sasaran 2.1 yang dirinci menurut indikator kinerja adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target 2016 Realisasi 2016 Tingkat Pencapaian Ket. (1) (2) (3) (4) (5)

2.1.a. Persentase Kepuasan Konsumen terhadap pelayanan data BPS

90% 90% 100%

IKU 2.1.b Jumlah pengunjung

eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS 500 pengunjung 5558 Pengunjung 1111.2% 2.1.c Persentase Konsumen

yang puas terhadap akses data BPS

80% 80% 100%

2.1.c Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS

90% 90% 100%

Tujuan- 3 : Peningkatan birokrasi yang akuntabel

Sumber daya manusia merupakan hal yang tidak kalah penting dikelola demi terwujudnya tujuan-tujuan BPS. Oleh karena itu tujuan BPS yang selanjutnya adalah peningkatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas SDM.

Pencapaian kinerja BPS Kab. Luwu Utara terkait dengan peningkatan kapasitas SDM dan penataan kelembagaan dapat dilihat dari tabel berikut :

(36)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPS Kab. Luwu Utara Tahun 2016 28 Tujuan Target 2016 Realisasi 2016 Tingkat Capaian (%) Ket. 2016 2015 2014 Peningkatan Kualitas Manajemen Sumber Daya Manusia BPS 100% 91.07% 91.07% 100% 98% IKU

Sasaran 3.1 : Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS

Tingkat pencapaian Sasaran 3.1 dilihat dari indikator pegawai yang memangku jabatan fungsional tertentu.

Masalah/kendala yang dihadapi :

1. Minat pegawai BPS Kabupaten Luwu Utara yang kurang terhadap jabatan fungsional tertentu karena susahnya menyusun DUPAK.

Strategi untuk mengatasi masalah/kendala :

1. Memberikan pembinaan kepada pegawai BPS Kabupaten Luwu Utara betapa pentingnya menjadi pejabat fungsional tertentu.

Tabel mengenai capaian kinerja sasaran 3.1 yang dirinci menurut indikator kinerja adalah sebagai berikut :

Indikator Kinerja

Target Realisasi Tingkat Capaian (%)

Ket. 2016 2016 2016 2015 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Persentase pegawai yang memangku jabatan fungsional tertentu

28%

23%

82.14%

100%

90%

IKU Persentase pegawai yang berpendidikan

minimal DIV/SI 50% 50% 100% - - IKU

3.2.Perkembangan Capaian Kinerja 2016 terhadap Tahun 2015 – 2016

Kinerja BPS Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 cukup berhasil, dengan rata- rata pencapaian target sebesar 181.95 persen. Hal ini menunjukkan bahwa BPS Kabupaten Luwu Utara masih dapat mempertahankan kinerjanya melebihi dari kinerja yang

Gambar

Tabel mengenai capaian kinerja sasaran 2.1 yang dirinci menurut indikator  kinerja adalah sebagai berikut :
Tabel  mengenai  capaian  kinerja  sasaran  3.1  yang  dirinci  menurut  indikator  kinerja  adalah sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Daftar isi dicetak pada halaman baru dan diberi judul DAFTAR ISI yang ditulis dengan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan titik.. Halaman ini memuat nomor bab, nomor anak

Dari data tersebut tidak dipungkiri bahwa perusahaan lain juga bisa melakukan hal yang sama melihat kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil.. Selian itu

LKS Asing yang telah melaksanakan kerja sama paling singkat 2 (dua) tahun dan dinilai baik dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan fasilitas perpajakan dan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat 30 item soal Two-tier Multiple Choice (TTMC) untuk mengukur keterampilan proses sains siswa

Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menggambarkan/menunjukkan kegiatan keluar masuknya arus kas

Sehubungan dengan penelitian tesis program pascasarjana (S-2) program studi Magister Manajemen, Univesitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, saya memerlukan informasi

Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000, menetapkan BPS sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang menjalankan kewenangan di bidang statistik

1) PROGRAM PENYEDIAAN DAN PELAYANAN INFORMASI STATISTIK BPS Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS), bertujuan untuk menyediakan dan memberi