• Tidak ada hasil yang ditemukan

parameter kualitas limbah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "parameter kualitas limbah"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kualitas Limbah

Volume

Air Kualitas limbah ditentukan dari banyaknya parameter dalam limbah dan

konsentrasi setiap parameter. Semakin banyak volume air yang bercampur dengan

limbah semakin kecil konsentrasi pencemar. Badan penerima yang menerima

limbah sering tidak mendapat pengaruh.

Kualitas Air

Kualitas air badan penerima mengandung bahan/senyawa tertentu sebelum

menerima buangan. Kualitas tersebut menetapkan arah penggunaan air. Adanya

bahan pencemar yang sama, tidak akan mempengaruhi konsentrasi bahan dalam

air penerima. Tetapi bila konsentrasi bahan pencemar dalam limbah lebih besar

dari konsentrasi bahan pencemar dalam badan penerima (kemungkinan juga tidak

ada), maka konsentrasi bahan pencemar setelah bercampur akan menjadi

lebih kecil. Sejauh mana konsentrasi tersebut dapat ditoleransi sesuai dengan

standar kualitas lingkungan agar kualitas lingkungan tidak mengalami perubahan

sebagai yang telah distandarkan.

Kegunaan Air

Air dibutuhkan untuk bermacam-macam keperluan. Kualitas air untuk keperluan

minum berbeda dengan untuk keperluan industri.

(3)

• Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk dalam suatu lokasi tertentu turut mempengaruhi tingkat pencemaran lingkungan. Hal ini dikaitkan dengan tingkat kesadaran penduduk dalam memelihara lingkungan yang sehat dan bersih. Buangan air rumah tangga, padatan berupa sampah yang

dibuang ke sungai, air cucian kamar mandi maupun buangan tinja akan mempengaruhi

tingkatkandungan BOD, COD dan bakteri coli dalam air sungai. Semakin padat penduduk suatu lingkungan semakin banyak limbah yang harus dikendalikan.

• Lingkungan

Lingkungan seperti hutan, perkebunan, peternakan, alam yang 573 luas mempengaruhi kondisi badan penerima. Dalam keadaan

tertentu badan-badan pencemar akan ternetralisasi secara alamiah. Lintasan air sungai yang panjang dengan turbulensi yang keras akan mempengaruhi tingkat penyerapan oksigen ke dalam air. Adanya sinar matahari yang langsung masuk dalam badan penerima terjadi fotosintesa hingga sejumlah bakteri tertentu akan terancam. Adanya tumbuhan tertentu dalam badan penerima akan menetralisasi senyawa pencemar sebab sesuai dengan kondisi pertumbuhan.

Phosphat dalam air buangan menyuburkan tumbuh-tumbuhan tertentu, tapi tumbuhan itu sendiri akan merusak lingkungan.

(4)

• Volume Air Limbah

Seluruh air dalam pabrik pada umumnya ditampung dalam saluran-saluran untuk kemudian

disatukan dalam saluran yang lebih besar. Banyak saluran dan volume saluran disesuaikan dengan keadaan pabrik dan jumlah air yang akan dibuang. Volume air limbah akan menentukan konsentrasi bahan pencemar. Bahan pencemar dari suatu pabrik tergantung kepada banyaknya bahan-bahan yang terbuang. Dengan

asumsi bahwa semua terkendali dengan baik. Pengendalian hanya terbatas pada bahan pencemar yang tidak dapat dihindari, maka konsentrasi bahan pencemaran telah dapat diperkirakan

 jumlahnya. Penambahan volume air hanya menyebabkan konsentrasi turun. Dengan perkataan lain bahwa akibat pengenceran otomatis menyebabkan konsentrasi turun.

• Frekuensi Pembuangan Limbah

Limbah dari suatu pabrik ada kalanya tidak tetap volumenya. Untuk beberapa pabrik tertentu limbah airnya mengalir dalam jumlah yang sama setiap hari, tetapi ada lain yang mengalirkan limbah pada jam-jam (waktu) tertentu bahkan pada satu minggu atau satu bulan. Bercampurnya limbah air pada jumlah yang berbeda-beda mengakibatkan konsentrasi bahan pencemar pada badan penerima bervariasi. Kondisi ini menunjukkan bahwa standar kualitas lingkungan juga mengalami perubahan sesuai dengan limbah yang diterima.

(5)

Dari uraian di atas, kualitas limbah dapat

diukur pada dua tempat yaitu, pada titik

sebelum dan sesudah bercampur dengan

badan penerima. Penetapan kualitas limbah

ini perlu mendapat penegasan karena

beberapa hal yang mendasari yaitu: bila

limbah tidak dibuang ke tempat umum

dibuatkan tempat tersendiri dan tidak

bercampur dengan badan penerima. Biasanya

hal seperti ini terjadi untuk limbah air.

(6)
(7)

Baku mutu lingkungan

adalah batas kadar

yang diperkenankan bagi zat atau bahan

pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak

menimbulkan gangguan terhadap makhluk

(8)

Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan

menjadi:

1. Pencemaran air

2. Pencemaran udara

3. Pencemaran tanah

Baku mutu untuk mencegah berlimpahnya

limbah sehingga mengakibatkan baku mutu

lingkungan tidak memenuhi syarat

(9)

Pencemaran lingkungan dapat diukur dengan

parameter kualitas limbah. Parameter

tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat

pencemaran yang sudah terjadi di lingkungan.

(10)

parameter kimia kualitas air

1. BOD ( Biological Oxygen Demand )

BOD adalah ukuran kandungan oksigen terlarut yang diperlukan oleh

mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik yang ada di dalam air.

Apabila

kandunga

oksigen

dalam

air

menurun,

kemampuan

mikroorganisme aerob untuk menguraikan bahan buangan organik akan

menurun pula.

BOD ditentukan dengan mengukur jumlah oksigen terlarut pada limbah

cair akibat adanya mikroorganisme selama kurun waktu dan suhu

tertentu. Biasanya lima hari dengan suhu kurang lebih 293 K. Nilai BOD

diperoleh dari selisih oksigen terlarut awal dengan oksigen terlarut akhir.

BOD merupakan ukuran utama kualitas limbah air.

2. COD ( Chemical Oxygen Demand )

COD merupakan jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang

ada di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia. Indikator ini

umumnya berguna pada limbah industri.

(11)

3. DO ( Dissolved Oxygen )

DO adalah kadar oksigen terlarut dalam air. Penurunan DO dapat

diakibatkan oleh pencemaran air yang mengandung bahan organik

sehingga menyebabkan organisme air terganggu. Semakin kecil nilai

DO dalam air, tingkat pencemarannya semakin tinggi. DO penting

dalam pengoperasian sistem saluran pembuangan maupun

pengolahan limbah.

4. pH

Nilai pH limbah adalah ukuran keasaman atau kebasaan limbah. Air

yang tidak tercemar memiliki nilai pH antara 6,5

 –

7,5. Sifat air

tergantung pada besar kecilnya pH. Air yang memiliki pH lebih kecil

dari pH normal akan bersifat asam, sedangkan air yang memiliki pH

lebih besar dari pH normal akan bersifat basa. Air yang memiliki pH

lebih kecil atau lebih besar dari kisaran pH normal tidak baik untuk

kehidupan mikroorganisme.

(12)

Parameter Umum Limbah Cair

Oksigen terlarut (

Dissolved Oxygen =

DO) dibutuhkan

oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses

metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian

menghasilkan

energi

untuk

pertumbuhan

dan

pembiakan.

The BOD

5

is the amount of oxygen used over a five-day

period by microorganisms as they decompose the

organic matter in sewage at a temperature of 20° C

(68° F).

COD is the amount of oxygen required to oxidize the

organic matter by use of dichromate in an acid solution

and to convert it to carbon dioxide and water.

(13)

TSS (Total Suspended Solid) : Jumlah berat

kering Lumpur dalam ppm yang ada dalam

limbah cair setelah mengalami penyaringan

dengan membran ukuran 0,45 mikron.

Untuk menjaga keseimbangan air terhadap

lingkungannya diperlukan standar parameter

secara umum yang perlu mendapat perhatian

:

BOD < 75 ppm

COD < 100 ppm

DO > 3 ppm

SS (Suspended solid) < 100 ppm

pH 6

 –

9 (idealnya 6,5

 –

7,5)

(14)

Kecepatan difusi oksigen dari udara, tergantung sari beberapa

faktor, seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa

air dan udara seperti arus, gelombang dan pasang surut.

kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin

rendahnya suhu dan berkurang dengan semakin tingginya

salinitas.

Kandunganoksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm

dalam keadaan nornal dan tidak tercemar oleh senyawa

beracun (

toksik). Kandungan oksigen

terlarut minimum ini

sudah cukup mendukung kehidupan organisme . Idealnya,

kandungan oksigen terlarut tidakboleh kurang dari 1,7 ppm

selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat kejenuhan

sebesar 70 %. KLH menetapkan bahwa kandungan oksigen

terlarut adalah 5 ppm untuk kepentingan wisata bahari dan

(15)

ANALISIS OKSIGEN TERLARUT

Oksigen terlarut dapat dianalisis atau ditentukan

dengan 2 macam cara, yaitu :

1. Metoda titrasi dengan cara WINKLER

Prinsipnya

dengan

menggunakan

titrasi

iodometri. Sampel yang akan dianalisis terlebih

dahulu ditambahkan larutan MnCl2 den Na0H

-KI, sehingga akan terjadi endapan Mn02.

Dengan menambahkan H2SO4 atan HCl maka

endapan yang terjadi akan larut kembali dan

 juga akan membebaskan molekul iodium (I2)

(16)

Iodium yang dibebaskan ini selanjutnya dititrasi dengan

larutan standar natrium tiosulfat (Na2S203) danmenggunakan

indikator larutan amilum (kanji). Reaksi kimia yang terjadi

dapat dirumuskan :

MnCI2 + NaOH

Mn(OH)2 + 2 NaCI

2 Mn(OH)2 + O2

2 MnO2 + 2 H20

MnO2 + 2 KI + 2 H2O

Mn(OH)2 + I2 + 2 KOH

I2 + 2 Na2S2C3

Na2S4O6 + 2 NaI

2. Metoda elektrokimia

Cara penentuan oksigen terlarut dengan metoda elektrokimia

adalah cara langsung untuk menentukan oksigen terlarut

dengan alat DOmeter. Prinsip kerjanya adalah menggunakan

probe oksigen yang terdiri dari katoda dananoda yang

direndam dalam larutan elektrolit.

(17)

Pada alat DO meter, probe ini biasanya menggunakan katoda

perak (Ag) dan anoda timbal (Pb). Secara keseluruhan,

elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat

semi permeable terhadap oksigen. Reaksi kimia yang akan

terjadi adalah

Katoda : O2 + 2 H2O + 4e

4 HO

-Anoda : Pb + 2 HO

-

PbO + H20 + 2e

Untuk menentukan BOD, terlebih dahulu diukur

DO nya (DO 0 hari), sementara sampel yang

lainnya diinkubasi selama 5 hari pada suhu 20°C,

selanjutnya setelah 5 hari diukur DO nya (DO 5

hari). Kadar BOD ditentukan dengan rumus :

5 X [ kadar { DO(0 hari) - DO (5 hari) }] ppm

(18)

Selama penentuan oksigen terlarut, baik untuk DO

maupun BOD, diusahakan seminimal mungkin larutan

sampai yang akan diperiksa tidak berkontak dengan

udara bebas. Khusus untuk penentuan BOD, sebaiknya

digunakan botol sampel BOD dengan volume 250 ml

dan semua isinya dititrasi secara langsung.

Perhitungan kadar DO nya :

DO,ml/L = B/B -2 x 5,6 x 10 x N x V

Dimana :

B = volume botol sampel BOD = 250 ml

B - 2 = volume air dalam botol sampel setelah ditambah 1 ml larutan

MnCl2 dan 1 ml NaOH - KI.

5,6 = konstanta yang sama dengan ml oksigen ~ 1 mgrek tiosulfat

10 = volume K2Cr2O7 0,01 N yang ditambahkan

Referensi

Dokumen terkait

Artinya, sub sektor ini pada tingkat Provinsi Sulawesi Tengah (RPr) pertumbuhannya lebih tinggi dibanding pertumbuhan sektor pertanian di Provinsi Sulawesi Tengah, dan

Dari hasil penelitian dengan rata-rata indeks gain tiap kelas, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan representasi siswa yang memperoleh pembelajaran

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penundaan waktu pindah tanam 32 dan 39 hari setelah semai menghambat pertumbuhan tanaman, yaitu rerata jumlah daun, panjang daun, lebar

bentuk, isi, dan penampilan dari tari Retno Tanjung. Bentuk pertunjukan tari Retno Tanjung nampak pada pola pertunjukannya yaitu bagian awal, bagian inti atau isi dan

memberitahukan tentang cara yang baik untuk menyelesaikan masalah?” “Ada beberapa hal yang Bapak/Ibu bisa lakukan, misalnya, menceritakan masalah Bapak/Ibu kepada orang lain

Pada hari ini Minggu tanggal Sembilan bulan Februari tahun Dua Ribu Dua Puluh bertempat di Kantor/Balai Desa Badamita Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara telah

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa nasional milik bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Didirikan pada tanggal 12 Februari 1912 di Magelang

Semua komputer dalam setiap dilnibungkan dengan komputer pusat yang masok informasi seperti harga pokok, keterangan ng barang yang akan dicetak pada nota dll.. puter pusat ini