• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 5, No. 1 Agustus 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vol. 5, No. 1 Agustus 2007"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Educare Vol 5, No. 1.doc

ISSN 1412-579X

Vol. 5, No. 1 Agustus 2007

EDUCARE adalah jurnal ilmiah yang terbit setiap tiga bulan sekali, bertujuan untuk meningkatkan apresiasi dan menyebarluaskan konsep-konsep pendidikan dan budaya.

Pelindung: Rektor UNLA.

Penasehat: Pembantu Rektor I UNLA, dan

Ketua Penelitian dan Pengembangan UNLA.

Penanggung Jawab: Dekan FKIP UNLA. Tim Asistensi: Pembantu Dekan I, Pembantu

Dekan II, dan Pembantu Dekan III FKIP UNLA.

Tim Ahli: Prof. H.E.T. Ruseffendi, S.Pd.,

M.Sc., Ph.D.; H. Otoy Sutarman, Drs., M.Pd.; Dr. Hj. Erliany Syaodih, Dra., M.Pd.; Mumun Syaban, Drs., M.Si.; Eki Baihaki, Drs.,M.Si.

Pemimpin Redaksi: Asep Hidayat, Drs., M.Pd. Sekretaris: Hj. Elly Retnaningrum, Dra., M.Pd. Redaktur Khusus PIPS: Ketua Jurusan PIPS

FKIP UNLA; Hj. Rita Zahara, Dra.; Cucu Lisnawati, S.Pd.

Redaktur Khusus PMIPA: Ketua Jurusan

PMIPA FKIP UNLA; Puji Budi Lestari, Dra., M.Pd.; Irmawan, S.Pd.

Tata Usaha, Pimpinan: B. Anantha Sritumini,

Dra.; Bendahara: Tatang Sopari, S.Pd.; Sirkulasi: Sumpena, Syaban Budiman.

Penerbit: Badan Penerbitan FKIP UNLA. Percetakan: C.V. Sarana Cipta Usaha. Setting dan Layout: 3Nur Studio

Terbitan Pertama: 02 Mei 2002

DAFTAR ISI

PENGANTAR REDAKSI

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL

Oleh: Erliany Syaodih _____________________________________________ 1 ASESMEN PORTOFOLIO

Oleh: H. Erman S.Ar _____________________________________________ 26 PENDIDIKAN MORAL: PILAR REFORMASI YANG TERLUPAKAN

Oleh: Elly Retnaningrum __________________________________________ 36 E-LEARNING DAN KELAS JAUH

Oleh: Asep Hidayat ______________________________________________ 41 STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN DI KAWASAN ASIA

(RRC, KOREA SELATAN, JEPANG )

Oleh: Ismail Eka Wijaya___________________________________________ 48 PEMBERIAN MOTIVASI GURU DALAM PEMBELAJARAN

Uus Manzilatusifa _______________________________________________ 67 MAKNA PERUBAHAN PENDIDIKAN

Oleh: Popon Mariam _____________________________________________ 74 KEMAMPUAN LOBI DAN NEGOSIASI

MENJADI SUATU KEHARUSAN GLOBAL

Oleh: Rusly ZA Nasution __________________________________________ 84 LAMPIRAN

Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 057/O/2007 tenang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan ______________________________________________________ 97

Redaksi menerima tulisan dengan panjang tulisan maksimal 6000 kata dan sudah ditulis dan dikemas dalam disket dengan format Microsoft Word. Isi tulisan ilmiah populer, hasil penelitian, atau gagasan orisinal pada bidang pendidikan dan budaya. Isi tulisan, secara yuridis formal menjadi tanggung jawab penulis. Naskah yang dikirim ke Redaksi menjadi milik redaksi Jurnal Educare.

Alamat Penerbit dan Redaksi:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana Jl. Karapitan No. 116 Bandung 40261, Telp. (022) 4215716.

(2)
(3)

Educare Vol 5, No. 1.doc PENGANTAR REDAKSI

Educare Volume 5 Nomor 1 edisi Agustus 2007 menyajikan tujuh buah tulisan yang berkenaan dengan pembelajaran, manajemen pendidikan, masalah budaya dan agama serta masalah sosial.

Pada edisi ini dilampirkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 057/O/2007 tenang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan. Mudah-mudahan dapat menjadi pencerahan bagi fakultas dan memotivasi diri untuk meningkatkan kualitas.

Redaksi Educare pada penghujung tahun ini makin memantapkan kesiapannya untuk mengajukan akreditasi jurnal ini. Untuk itu, tulisan-tulisan yang dimuat ke depan akan lebih spesifik lagi yang dalam bidang pendidikan dan pembelajaran akuntansi dan matematika.

Terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan pada seluruh penulis atas sumbangan karyanya. Untuk terbitan berikut, kami menunggu karya anda.

Bandung, 1 Agustus 2007

(4)

Educare Vol 5, No. 1.doc 41

E-LEARNING DAN KELAS JAUH Oleh: Asep Hidayat

Drs. Asep Hidayat, M.Pd. adalah dosen tetap pada Universitas Langlangbuana di Bandung

Abstrak: Sejalan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, memungkinkan menjadi sarana interaksi yang dapat digunakan dalam pendidikan jarak jauh untuk proses pembelajaran secara timbal balik di antara penyelenggara pendidikan, pendidik dan peserta didik. Salah satu teknologi informasi dan komuniksi yang digunakan adalah teknologi internet yang dapat diterapkan di berbagai bidang termasuk di bidang pendidikan atau latihan. Dengan adanya aplikasi pendidikan jarak jauh yang berbasiskan internet, maka ketergantungan akan jarak dan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pendidikan dan latihan akan dapat diatasi, karena semua yang diperlukan akan dapat disediakan secara online sehingga dapat diakses kapan saja.

Kata Kunci: e-learning, web, pendidikan jarak jauh

A. Pendahuluan

Sepuluh tahun terakhir ini marak sekali penyelenggaraan pendidikan tinggi kelas jauh atau cukup disebut kelas jauh (sekali lagi: kelas jauh bukan pendidikan jarak jauh atau long distance education). Kelas jauh ini menyelenggarakan pendidikan di mana peserta didiknya terpisah dari kampusnya dan pembelajarannya menggunakan modus tatap muka antara dosen dan mahasiswa. Dengan demikian, kegiatan belajar yang dilakukan tetap klasikal dengan dosen sebagai sumber belajar utama. Secara fisik, kelas jauh ini sama dengan kampus jauh namun jauh dari apa yang dimaksud dengan kampus pada umumnya. Di mana yang tersedia hanyalah ruang kelas dan ruang sekretariat. Ruang kelas ini bisa berada di sebuah hotel, instansi pemerintah atau perusahaan yang menjadi mitra, sekolah dan sedikit sekali yang menggunakan kampus di daerah sebagai mitra.

Perkuliahan dilaksanakan pada akhir minggu, apakah itu Jum’at-Sabtu atau Sabtu-Minggu bahkan ada yang hari Minggu saja dengan satu hari

(5)

Educare Vol 5, No. 1.doc 42 perkuliahan disetarakan dengan dua sampai empat kali tatap muka di kampus reguler. Dengan demikian, dalam tempo satu bulan dua sampai tiga matakuliah bisa dituntaskan pembelajarannya, berapapun bobot satuan kredit semester dari matakuliah tersebut. Dengan pola perkuliahan demikian, jaminan mutu baik proses maupun hasil. Bahkan cenderung kepada hasil yang sangat akhir, yaitu selembar ijazah.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional telah berulang kali membenahi kelas jauh ini. Berkenaan dengan inilah, maka pada tahun 2000 Dirjen Dikti melarang PTN atau PTS menyelenggarkan kelas jauh, kemudian pada tahun 2002 tiga buah PTN terkemuka di Jawa diminta untuk segera menghentikan kelas jauh ini. Bahkan pada tahun 2001 ada somasi Bupati Kebumen terhadap salah satu PTS di Jakarta yang menyelenggarakan kelas jauh di wilayahnya, karena ketidaktransparanan penyelenggaraannya. Namun itu semua tidak membuat penyelenggara kelas jauh bergeming. Keinginan untuk berpartisipasi dalam mencerdaskan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia, terutama dalam menghadapi pelaksanaan otonomi daerah seringkali menjadi rasional dari penyelenggaraan kelas jauh ini adalah keingingan PTN dan PTS. Suatu hal yang sepintas masuk akal, karena daya tampung PTN dan PTS memang terbatas ditambah dengan jarak tempat tinggal dan tempat bekerja yang cukup jauh dari kampus yang diminati.

Berdasarkan hal tersebut di atas, persoalan yang muncul adalah bagaimana memenuhi hak setiap PTN dan PTS untuk berpartisipasi dalam mencerdaskan masyarakat dengan tetap tidak mengurangi hak setiap masyarakat memperoleh layanan pendidikan yang bermutu.

Sejalan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, memungkinkan menjadi sarana interaksi yang dapat digunakan dalam pendidikan jarak jauh untuk proses pembelajaran secara timbal balik di antara penyelenggara pendidikan, pendidik dan peserta didik. Salah satu teknologi informasi dan komuniksi yang digunakan adalah teknologi internet yang dapat

(6)

Educare Vol 5, No. 1.doc 43

diterapkan di berbagai bidang termasuk di bidang pendidikan atau latihan. Dengan adanya aplikasi pendidikan jarak jauh yang berbasiskan internet, maka ketergantungan akan jarak dan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pendidikan dan latihan akan dapat diatasi, karena semua yang diperlukan akan dapat disediakan secara online sehingga dapat diakses kapan saja.

B. Pendidikan Tinggi Jarak Jauh

Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain. Pendidikan jarak jauh ini lebih menekankan kepada belajar mandiri adalah kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik secara mandiri baik secara perorangan maupun kelompok dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar. Sumber belajar adalah sarana, narasumber, teknik, lingkungan, bahan ajar, dan media yang dimanfaatkan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran jarak jauh. Bahan ajar adalah kemasan materi pembelajaran yang dikembangkan sebagai bahan yang dapat dipelajari secara mandiri dan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran jarak jauh. Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan dengan cakupan pendidikan berbasis mata pelajaran (terbatas untuk satu atau beberapa mata pelajaran), program studi/pendidikan, atau satuan pendidikan. Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan dalam modus pengorganisasian tunggal (single mode), ganda (dual mode), atau konsorsium. Pengorganisasian pendidikan jarak jauh modus tunggal berbentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan hanya secara jarak jauh. Pengorganisasian modus ganda berbentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan baik secara tatap muka maupun jarak jauh. Pengorganisasian modus konsorsium berbentuk jejaring penyelenggaraan pendidikan jarak jauh secara kolaboratif atau kerja sama secara lintas satuan pendidikan dengan lingkup wilayah nasional dan/atau internasional. Struktur organisasi satuan pendidikan jarak jauh ditentukan berdasarkan modus,

(7)

Educare Vol 5, No. 1.doc 44 cakupan, dan sistem operasional yang diterapkannya.

C. E-Learning Sebagai Aplikasi Pendidikan Jarak Jauh Berbasis Internet Aplikasi Web merupakan salah satu tekonologi internet yang telah berkembang sejak lama dan yang paling umum dipakai dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh (e-Learning). Secara umum aplikasi di internet terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Synchronous System. Aplikasi yang berjalan secara waktu nyata dimana seluruh pemakai bisa berkomunikasi pada waktu yang sama, contohnya: chatting, Video Conference, dsb.

2. Asynchronous System. Aplikasi yang tidak bergantung pada waktu dimana seluruh pemakai bisa mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka disesuaikan dengan waktunya masing-masing, contohnya: BBS, e-mail, dsb.

Dengan fasilitas jaringan yang dimiliki oleh berbagai pendidikan tinggi atau institusi di Indonesia baik intranet maupun internet, sebenarnya sudah sangat mungkin untuk diterapkannya sistem pendukung e-Learning berbasis Web dengan menggunakan sistem synchronous atau asynchronous, namun pada dasarnya kedua sistem diatas biasanya digabungkan untuk menghasilkan suatu sistem yang efektif karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Dibeberapa negara yang sudah maju dengan kondisi infrastruktur jaringan kecepatan tinggi akan sangat memungkinkan penerapan teknologi multimedia secara waktu nyata seperti video conference untuk kepentingan aplikasi e-Learning, tetapi untuk kondisi umum di Indonesia dimana infrastruktur jaringannya masih relatif terbatas akan mengalami hambatan dan menjadi tidak efektif. Namun demikian walaupun tanpa teknologi multimedia tersebut, sebenarnya dengan kondisi jaringan internet yang ada sekarang di Indonesia sangat memungkinkan, terutama dengan menggunakan sistem asynchronous ataupun dengan menggunakan sistem synchronous seperti

(8)

Educare Vol 5, No. 1.doc 45

chatting yang disesuaikan dengan sistem pendukung pendidikan yang akan dikembangkan.

Dengan adanya sistem ini proses pengembangan pengetahuan tidak hanya terjadi di dalam ruangan kelas saja dimana secara terpusat guru memberikan pelajaran secara searah, tetapi dengan bantuan peralatan komputer dan jaringan, para siswa dapat secara aktif dilibatkan dalam proses belajar-mengajar. Mereka bisa terus berkomunikasi sesamanya kapan dan dimana saja dengan cara akses ke sistem yang tersedia secara online. Sistem seperti ini tidak saja akan menambah pengetahuan seluruh siswa, akan tetapi juga akan turut membantu meringankan beban guru dalam proses belajar-mengajar, karena dalam sistem ini beberapa fungsi guru dapat diambil alih dalam suatu program komputer yang dikenal dengan istilah agent.

Disamping itu, hasil dari proses dan hasil dari belajar-mengajar bisa disimpan datanya di dalam bentuk database, yang bisa dimanfaatkan untuk mengulang kembali proses belajar-mengajar yang lalu sebagai rujukan, sehingga bisa dihasilkan sajian materi pelajaran yang lebih baik lagi.

Learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Kini, e-Learning menjadi salah satu alternatif pembelajaran karena keunggulan yang dimilikinya. Dalam banyak hal, suksesnya program e-Learning sangat tergantung dari penilaian apakah: (a) e-Learning itu sudah menjadikan suatu kebutuhan; (b). Tersedianya infrastruktur pendukung seperti telepon dan listrik (c). Tersedianya fasilitas jaringan internet (Internet Infrastructure) dan koneksi internet (Internet Connections); (d). Software pembelajaran (management course tools); (e). Kemampuan dan ketrampilan orang yang mengoperasikannya; dan (f). Kebijakan yang mendukung pelaksanaan program e-Learning tersebut.

Disarankan bahwa sebelum seseorang atau lembaga tertentu menggunakan teknologi e-Learning, hendaknya dilakukan feasibility study yang memadai dengan mempertimbangkan apakah pemanfaatan teknologi

(9)

e-Educare Vol 5, No. 1.doc 46 learning tersebut technologically feasible, economically profitable dan socially acceptable.

D. Penutup

Berdasarkan paparan di atas, e-learning sebagai salah satu aplikasi pendidikan jarak jauh berbasis internet dapat digunakan untuk membenahi penyelenggaraan kelas jauh, sehingga menjadi kelas virtual bahkan kampus virtual. E-learning yang dikembangkan dapat berbasis mata pelajaran (terbatas untuk satu atau beberapa mata pelajaran), program studi/pendidikan, atau satuan pendidikan. Penyelenggaraan kelas jauh ini dapat menggunakan modus ganda (dual mode), yaitu off line atau tatap muka dan online melalui internet.

Ada beberapa kendala yang harus diantisipasi pada saat dikembangkannya e-learning sebagai kelas atau kampus virtual:

1. Infrastruktur yang relatif masih mahal dan belum merata. Sebagai suatu gambaran, bila menggunakan jasa warung internet harus mengeluarkan dana kuarang lebih Rp.4.000,00/jam atau bila menggunakan jaringan telepon Rp.100,00-Rp.160,00/menit dan bila menggunakan GPRS Rp.3,00-Rp.5,00/kb.

2. Kebiasaan membaca masih kurang dari mahsiswa. Melalui internet dapat diakses banyak sumber belajar secara lebih variatif dan murah. Namun dengan kebiasaan membaca masih kurang hal ini menyebabkan kehilangan makna dan manfaat.

3. Kurang siapnya pengajar untuk membuat materi (content) berbasis web, karena berbentukan dengan konsep berbagi (sharing) masih belum meresap dan masalah Intellectual Property Rights dan konsep open source dan open content.

Daftar Pustaka

Bullen, M. (2001), e-Learning and the Internationalization Education, Malaysian Journal of Educational Technology 1(1), 37-46.

Hartanto, A.A. dan Purbo, O.W. (2002), Teknologi e-Learning Berbasis PHP dan MySQL, Elex Media Komputindo, Jakarta.

(10)

Educare Vol 5, No. 1.doc 47

Hashim, Y. and Razmah. Bt. Man (2001), An Overview of Instructional Design and Development Models for Electronic Instruction and Learning, Malaysian Journal of Educational Technology 1(1), 1-7.

Johnson D. W., Johson R. T., and Smith K., “Active Learning: Cooperation in the Classroom?k?, Edina, MN: Interaction Book Company (1991).

Johson D. W., “Learning together and alone?”, Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.

Munaf, D.R. (2001), Cultural Threats on Development of ICT as a Tool for Open and Distance Learning. Speech delivered at the 7th International Symposium on Distance Education and Open Learning at Yogyakarta, November 2001.

Soekartawi (1995), Monitoring dan Evaluasi Proyek Pendidikan, PT Rajawali Press, Jakarta.

Soekartawi (2002a). Prospek Pembelajaran Melalui Internet. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional ‘Teknologi Kependidikan’ yang diselenggarakan oleh UT-Pustekkom dan IPTPI, Jakarta, 18-19 Juli 2002.

Soekartawi (2002b), e-Learning: Konsep dan Aplikasinya. Bahan-Ceramah/Makalah disampaikan pada Seminar yang diselenggarakan oleh Balitbang Depdiknas, Jakarta, 18 Desember 2002.

Soekartawi, Suhardjono, T. Hartono dan A. Ansjarullah (1999), Rancangan Instruksional, PT Rajawali Press, Jakarta.

Sunday Star (30 June 2002), Learning in an Electronic Age. Kuala Lumpur.

Williams, B. (1999). The Internet for Teachers. IDG Books Worldwide.Inc., New York.

Referensi

Dokumen terkait

Apa yang dilakukan hanyalah sebuah pemahaman pembacaan kode semiotik Roland Barthes yang sangat dangkal terhadap bangunan arsitektur dengan langgam post-modern, kode yang

Swan juga mengatakan bahwa “In some structures preposition may stay together with its verb or noun at the end of the clause” (1999:453). Dapat disimpulkan dari kedua pendapat

Obat pelumpuh otot sangat membantu pelaksanaan anestetik umum, antara lain memudahkan intubasi endotrakeal serta memberi relaksasi otot sehingga mempermudah pembedahan

Variabel yang digunakan adalah nilai raport anak, frekuensi sakit anak, pengeluaran pendidikan, pengeluaran kesehatan, usia anak, pendidikan kepala keluarga, dependesi anak,

PENYESUAIAN DIRI TERHADAP PROFIL GAYA ORANG LAIN Tip-tip Menghadapi Pemimpin/Pelopor.. KECEPATAN

‐ disebabkan karena kegagalan dalam rekanalisasi duktus

Materi formal content merupakan materi yang ada dalam kurikulum, sedangkan materi informal content merupakan materi yang tidak ada dalam kurikulum PPKn tetapi termasuk

Mengingat bahwa perairan Indonesia masih luas dan potensi lestari yang masih berada sangat jauh di atas hasil produksi tangkapan tuna saat ini, maka peluang untuk meningkatkan