• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAANDI SMK PGRI BATANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAANDI SMK PGRI BATANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

93 BAB IV

ANALISIS NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAANDI SMK PGRI BATANG

Pada bab ini peneliti akan melakukan analisis dari survey baik pustaka maupun lapangan. Dalam hal ini peneliti menganalisa Nilai-Nilai Kepemimpinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan di SMK PGRI Batang. Ekstrakurikuler merupakan suatu tempat untuk menampung bakat, minat, peserta didik agar dapat tersalurkan dengan baik.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data yang bersifat kualitatif. Dengan demikian dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilakukan kemudian memberikan analisis berdasarkan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti kemudian dirujuk kembali kepada teori yang sudah ada. Dari analisis ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan pemahaman tentang Nilai-Nilai Kepemimpinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan di SMK PGRI Batang.

A. Analisis Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan di SMK PGRI Batang Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan diluar kelas dan diluar jam pelajaran untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk

(2)

membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.1

Menurut Lord Baden-Powell (terjemahan) kepramukaan itu bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun, bukan pula merupakan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan bagi yang membutuhkannya. Kepramukaan adalah suatu permainan yang mengandung pendidikan yang dapat memberikan sumbangan positif terhadap Negara dengan penyemaian benih-benih calon pemimpin yang patriotis.2

Kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan di SMK PGRI Batang dilaksanakan setiap hari jum’at pukul 14.00-16.00 WIB. Kegiatannya berjalan dengan baik dan aktif setiap minggunya, kecuali dalam minggu itu ada ujian baik UTS, US, maupun UN kegiatan kepramukaan diliburkan karena peserta didik membutuhkan waktu dan konsentrasi untuk belajar. Kegiatan yang ada dalam program latihan gudep yakni bersifat teori dan bersifat praktik. Agar peserta didik tidak bosan dengan materi-materi yang ada dalam kepramukaan.

Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Lord Baden-Powel bahwa kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan.3

1

Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Panduan Ektrakurikuler

Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Departemen Agama RI, 2005), hal 9.

2Andri Bob Sunardi. Boyman :Ragam Latih Pramuka (Bandung: CV.Nuansa Muda,2006), hlm. 3.

3

(3)

Kegiatan kepramukaan di SMK PGRI Batang diwajibkan untuk kelas X dengan tujuan untuk menanamkan kepribadian yang baik pada peserta didik, apalagi sejak berlakunya kurikulum 2013 sehingga kegiatan ini dikembangkan sebagai sarana pengembangan diri baik dari jasmani maupun rohaninya, baik dari mental maupun prestasi siswa. Kegiatan ini juga sebagai suatu proses pembelajaran dalam menuntut ilmu.

Kegiatan ekstrakurikuler di SMK PGRI Batang berjalan dengan aktif, baik dan lancar dengan dibentuknya Dewan Ambalan Penegak yang dipimpin oleh seorang Ketua yang disebut dengan Pradana yang dipilih dari para pemimpin Sangga yang aktif, dan berdasarkan musyawarah angota ambalan. Seorang Pradana Pramuka di SMK PGRI Batang bertugas untuk menggerakkan dan mengajak anggotanya untuk melaksanakan program kegiatan dengan suka rela tanpa paksaan dan mengadmisnistrasikan semua kegiatan pramuka, memberikan materi kepada adik kelas atau anggotanya.

Hal ini sesuai dengan pengertian kepemimpinan menurut Purwanto dalam bukunya Veithzal Rivai yang berjudul Pemimpin Dan Kepemimpinan Dalam Organisasi bahwa kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.4

4Veithzal Rivai, dkk, Pemimpindan Kepemimpinan dalam Organisasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 4-5.

(4)

Pembina maupun Dewan Penegaknya itu mengikuti kegiatan kepramukaan dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun.

Hal ini sesuai dengan The World Organization of The Scout Movement

(WOSM) menyatakan bahwa kepramukaan adalah Kesukarelaan, yang artinya

ketentuan konstitusional keanggotaan organisasi Gerakan Pramuka di seluruh dunia. Gerakan Pramuka yang keanggotaannya tidak berdasarkan kesukarelaan bukanlah organisasi Gerakan Pramuka dan tidak bisa menjadi anggota The World

Organization of The Scout Movement (WOSM). Seseorang menjadi anggota

organisasi Gerakan Pramuka berupa Kode Kehormatan Pramuka Tri Satya dan Dasa Darma serta secara sukarela mengucapkan Tri Satya dan mengamalkannya.5

Di dalam kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan diajarkan bentuk kepemimpinan yang demokratis yakni artinya seorang pemimpin harus mendiskusikan terlebih dahulu kepada anggotanya mengenai program-program kegiatan, berlaku adil dan bertanggung jawab. Dalam organisasi dewan ambalan ada seorang pradana putra dan putri dan didalam suatu pangkalan terdiri dan beberapa sangga yang dipimpin oleh ketua sangga. Dalam rencana kegiatan akan dimusyawarahkan bersama anggota akan diberi kesempatan untuk mengusulkan pendapatnya dan akan ditengahi atau dimoderatori, sehingga rapat untuk mengambil keputusan yang tepat dari pertimbangan usulan dari anggotanya.

Hal ini sesuai dengan teori tipe kepemimpinan yang demokratis, menafsirkan kepemimpinannya bukan sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin ditengah-tengah anggota kelompoknya. Hubungan dengan

5

Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Tengah, Pedoman Pembina Pramuka Mahir

(5)

anggota kelompoknya bukan sebagai majikan terhadap bawahannya, melainkan sebagai saudara tua diantara teman-teman sekerjanya atau sebagai kakak terhadap saudara-saudaranya. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan-tindakan dan usaha-usahanya, ia selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya, dan mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.6

Selain itu juga diajarkan untuk menjadi pemimpin yang berbicara didepan, percaya diri, diberi tanggung jawab. Kepemimpinan yang jujur, adil, berwibawa dan penyayang anggota.

Upaya SMK PGRI Batang dalam menumbuh kembangkan kepramukaan di bidang kepemimpinan yakni diantaranya dengan adanya senior dan yunior itu berarti bisa kerja sama , membuat organisasi yang difasilitasi dari sekolahan, Sifat kepemimpinan dapat timbul karena ada struktur organisasi, Mendogma bahwa pemimpin itu mempunyai kemauan, tekad, kemampuan, dan Memilih setiap calon pradana, memberikan latihan dasar kepemimpinan(LDK).

B. Analisis Nilai-Nilai Kepemimpinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan di SMK PGRI Batang.

Menurut Ordway Tead dalam bukunya Kartini Kartono yang berjudul Pemimpin dan Kepemimpinan mengemukakan 10 sifat kepemimpinan yaitu a. energi jasmaniah dan mental (physical and nervous energy), b. kesadaran akan tujuan dan arah (A sense of purpose and direction), c. antusiasme

6Musfirotun Yusuf, Manajemen Pendidikan, (Pekalongan: STAIN Press, 2012), hlm. 128.

(6)

(enthusiasm; semangat, kegairahan, kegembiraan yang besar), d. keramahan danc kecintaan (Friendliness and affection), e. integritas (integrity, keutuhan, kejujuran, ketulusan hati), f. penguasaan teknis (technical mastery), g. ketegasan dalam mengambil kepuutusan (decisiveness), h. kecerdasan

(intelligence), i. keterampilan mengajar (teaching skill), j. kepercayaan.7 Dalam setiap kegiatan kepramukaan itu mengandung nilai-nilai pendidikan. Setelah peneliti melakukan observasi, dokumentasi, dan wawancara di SMK PGRI Batang, ada beberapa nilai-nilai kepemimpinan yang terkandung dalam kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan di SMK PGRI Batang yaitu:

1. Tanggungjawab

Kegiatan-kegiatan di SMK PGRI Batang yang mengandung nilai-nilai kepemimpinan tanggungjawab yaitu dengan sebuah sanksi yang diberikan oleh Pembina kepada peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan kepramukaan. Selain sanksi ada kegiatan lain yang juga mengandung nilai-nilai kepemimpinan yakni dengan adanya struktur organisasi yang sudah dibuat bersama demi terlaksananya kegiatan. Dengan adanya sebuah tugas akan mengetahui seberapa besar tanggungjawab mereka pada tugas yang telah diberikan oleh Pembina.8

Sesuai dengan The World Organization of The Scout Movement

(WOSM) menyatakan bahwa kepramukaan adalah membina dan

7 Kartini kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1998), hlm. 37-41.

8 Hasil Observasi Latihan Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan di SMK PGRI Batang, tanggal 10 April 2015.

(7)

mengembangkan rasa tanggungjawab pribadi serta membangkitkan hasrat peserta didik untuk bersikap dan bertindak laku yang bertanggungjawab.9 2. Kemandirian

Kegiatan yang mengandung nilai-nilai kepemimpinan kemandirian yaitu seperti perkemahan. Dalam kegiatan perkemahan peserta didik dilatih agar bisa jauh dari keluarga, dilatih agar mampu menyiapkan makanan sendiri, bisa melakukansemuakegiatansendiri. Kegiatan pramuka di SMK PGRI Batang dalam pemberian materi berupa teori atau praktek selalu di laksanakan langsung oleh peserta didik dengan Dewan Penegak, karena seorang Pembina hanya bertugas untuk mengamati dan memberi arahan saja.

Sesuai dengan tujuan gerakan pramuka adalah mendidik dan membina kaum muda Indonesia yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan Negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional.10

3. Adil

Dalam melaksanakan sebuah kegiatan biasanya dilaksanakan pembagian tugas oleh masing-masing Dewan Penegak yang dipimpin oleh Pradana secara adil dengan musyawarah terlebih dahulu agar dalam pelaksanaan kegiatan berjalan lancar.

9

Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Tengah, Op.Cit,.hlm. 10-`12 10

(8)

Seorang pemimpin harus bijaksana dan adil dalam membagi pekerjaan dan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkenaan dengan perseorangan atau kelompok-kelompok kecil di dalam organisasi.11

4. Demokratis

Dalam menggerakkan anggotanya seorang Ketua atau Pradana Pramuka selalu berusaha untuk mendahulukan kepentingan bersama dan tujuan organisasi dengan kepentingan pribadinya. Dalam rencana kegiatan akan dimusyawarahkan bersama anggota akan diberi kesempatan untuk mengusulkan pendapatnya dan akan ditengahi atau dimoderatori, sehingga rapat untuk mengambil keputusan yang tepat dari pertimbangan usulan dari anggotanya.

Pemimpin yang demokratis selalu berusaha untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan-tindakan dan usaha-usahanya, ia selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya, dan mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.12 5. Percaya diri

Setelah peneliti melakukan observasi, ada salah satu dari beberapa kegiatan yang mengandung nilai kepemimpinan percaya diri. Kegiatan

public speaking merupakan salah satu kegiatan yang melatih agar

peserta didik berani tampil di depan umum. Pada mulanya peserta didik

11Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 2002),hlm.84-90.

12Musfirotun Yusuf, Manajemen Pendidikan, (Pekalongan: STAIN Press, 2012), hlm. 128.

(9)

malu-malu, takut, dan kurang percaya diri untuk tampil di depan umum. Kemudian kakak dewan penegak memberikan penjelasan tujuan dari kegiatan public speaking yakni untuk melatih percayadiri dan kreativitas peserta didik. Setelah diberikan penjelasan tentang tujuan dari kegiatan public speaking, akhirnya setiap anggota berani maju kedepan dan berpidato di depan teman-temannya walaupun ada beberapa anak yang belum berani tampil.

Seorang pemimpin harus selalu yakin bahwa dengan kemampuan yang dimilikinya setiap beban kerjanya akan dapat diwujudkan.13

6. Jujur

Dalam melaksanakan tugas, setiap anggota harus melaporkan semua tugas yang telah dijalaninya dengan benar dan tepat. Semua harus dilaporkan sesuai keadaan tanpa dibuat-buat.

Pemimpin itu harus bersifat terbuka, merasa utuh bersatu, sejiwa dan seperasaan dengan anak buahnya bahkan merasa senasib sepenanggungan dalam satu perjuangan yang sama. Dengan segala ketulusan hati dan kejujuran, pemimpin memberikan ketauladanan agar dia dipatuhi dan diikuti oleh anggota kelompoknya.14

7. Wibawa

Dalam latihan kegiatan pramuka Pembina, para anggota dan peserta didik selalu berpakaian lengkap yang sesuai dengan tata tertib

13

Hadari Nawawi, Op.Cit,.hlm.79 14

(10)

yang sudah ditetapkan yakni dari memakai seragam pramuka, hasduk, topi, dan lain-lain.

Setiap pemimpin harus memiliki satu atau beberapa kemahiran teknis tertentu, agar ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin kelompoknya.15

8. Kerja sama

Dalam sebuah permainan-permainan yang ada dalam kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan sebagian besar mengandung nilai-nilai kepemimpinan yaitu kerjasama. Peserta didik di ajarkan agar mereka bisa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas maupun masalah. Tidak hanya dalam permainan, dalam sebuah kegiatan yang dibentuk susunan dewan penegak, juga melatih mereka agar bisa bekerjasama dengan teman-temannya supaya kegiatan berjalan dengan baik.

Sesuai dengan pendapat Ordway Tead memberikan rumusan bahwa Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan.16

15Ibid, hlm. 39.

16Veithzal Rivai, dkk, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 4.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011:148) mengemukakan dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar,

Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA UNTUK TANAMAN ENDEMIK JAWA BARAT MENGGUNAKAN GISARCVIEW.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selanjutnya pengamatan struktur fisik telur yakni menimbang setiap jenis telur , pecahkan telur kedalam cawan dan amati lapisan encer dan kental setiap telur lalu pisahkan

JASA ADVETORIAL PEMBANGUNAN DAERAH , maka dengan ini Saudara kami undang untuk mengikuti acara Pembuktian Kualifikasi dan Negosiasi Harga, yang akan dilaksanakan

Ada maupun tidak ada kebijakan baru dari pemerintah tentang kenaikan harga listrik, telepon dan BBM, yang terpenting adalah bukti nyata dari adanya peningkatan

Dengan menggunakan media infografis, dapat memudahkan dalam penyampaian informasi atau secara cepat dan jelas mengenai museum tokoh pahlawan di Jakarta kepada masyarakat

sebagai pihak antagonis yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah; 4) dalam merepresentasikan Umat Muslim dalam kaitan pembuatan tajuk menyangkut kasus Makam