• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

37

terdiri dari 2 siklus yang akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Pingit. Setiap pelaksanaan siklus terdiri dari 3 x pertemuan, satu pertemuan terdiri dari 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Dalam pelakanaan tindakan ini langkah-langkah yang akan digunakan peneliti ada 3 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan observasi, dan refleksi.

4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1

4.1.1.1 Perencanaan

Dalam perencanaan siklus 1 peneliti akan melaksanakan penelitian sebanyak tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dan pertemuan kedua penyampaian materi sedangkan pertemuan ketiga hanya untuk evaluasi pembelajaran yang sudah disampaikan pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

Sebelum penelitian dilaksanakan, terleblih dahulu berdiskusi dengan guru kelas 4 tentang materi yang akan dijadikan penelitian terutama untuk Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, dan kapan pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan. Kemudian diperoleh kesepakatan, penelitian akan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 Maret 2014, hari Kamis tanggal 20 Maret 2014, dan hari Senin tanggal 24 Maret 2014.

Setelah mendapat materi dari guru kelas 4 kemudian dilanjutkan dengan membuat indikator dan menyusun soal evaluasi. Untuk soal evalusai sebelum diujicobakan terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Setelah disetujui dosen pembimbing kemudian soal tersebut diuji validitasnya. Dari 35 soal yang dinyatakan valid ada 23 soal. Kemudian soal yang dinyatakan valid akan digunakan untuk evaluasi pembelajaran pada siklus 1. Soal tersebut diuji validitas di kelas yang lebih tinggi yaitu di kelas 5 SD Negeri 3 Pingit dengan jumlah siswa 31 anak.

(2)

Hasil uji validitas dinyatakan sudah mewakili setiap indikator. Jadi instrumen tersebut bisa digunakan untuk soal evaluasi siklus 1. Selanjutnya penyusunan RPP dilakukan dengan menggunakan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikator yang sudah ditentukan oleh guru kelas 4. Di dalam RPP tersebut menggunakan metode Numbered Heads Together berbantuan media Mind mapping.

RPP yang sudah disusun terdiri dari tiga kali pertemuan. Untuk pertemuan pertama dan kedua penyampaian materi dengan menggunakan metode Numbered Heads Together berbantuan media Mind mapping dan pertemuan ketiga digunakan untuk evaluasi pembelajaran. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, RPP terlebih dulu dikonsultasikan dengan guru kelas 4 SD Negeri 3 Pingit. Setelah itu baru dipersiapkan alat peraga dan Lembar kerja siswa berupa soal yang akan digunakan pada saat pembelajaran yang tentunya sesuai dengan materi pembelajaran pada siklus 1.

4.1.1.2 Pelaksanaan dan Pengamatan

Siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 Maret 2014. Pada hari senin pukul 07.00WIB biasanya sekolah mengadakan upacara bendera maka pelaksanaan penelitian dilaksanakan setelah upacara bendera yaitu pukul 07.35WIB.

Setelah bel sekolah berbunyi, siswa kelas 1-6 masuk ke kelas masing-masing. Guru kelas 4 dan peneliti sebagai observer masuk ke kelas 4 untuk memulai pelajaran. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah berdoa, mengucapkan salam, presensi siswa dan meneliti apakah siswa sudah siap untuk menerima pelajaran. Kemudian guru bertanya kepada siswa saat berlatih drumband, bagaimana cara memainkan setiap alat musik seperti pianika, bass, timbal dan minor. Setelah bertanya jawab kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan pertama.

Setelah menjelaskan materi tentang penerapan bunyi dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru membentuk kelompok dengan anggota satu kelompok berjumlah 4 orang. Setiap anggota kelompok diberi nomor kemudian guru

(3)

memberikan lembar kerja siswa kepada setiap kelompok untuk didiskusikan bersama anggota kelompoknya.

Diskusi yang dilakukan dengan menampung pendapat anggota kelompok kemudian baru hasil diskusi yang sudah disepakati ditulis dilembar kerja siswa, sehingga semua anggota mengetahui dan paham tentang jawaban dari tugas yang diberikan guru. Setiap anggota kelompok diminta mempersiapkan hasil diskusi.Hasil diskusi kemudian dibuat dengan cara menggambar Mind mapping dengan mengikuti langkah-langkah pembuatan Mind mapping yang sudah dijelaskan. Dalam mempresentasikan hasil diskusi guru akan memanggil acak nomor yang sudah diberikan kepada siswa.

Setelah diskusi kelompok selesai kemudian guru memanggil salah satu nomor untuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya. Kemudian siswa yang lain diminta menanggapi hasil diskusi kelompok yang sedang dipresentasikan. Setelah itu guru memanggil lagi nomor secara acak lagi begitu seterusnya.

Setelah mempresentasikan hasil diskusinya kemudian siswa atau kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi hasil diskusi dari siswa yang sudah mempresentasikan di depan kelas. Kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan dengan menggunakan Mind mappingtentang materi yang sudah dipelajari pada siklus 1 pertemuan pertama.

Guru mengakhiri pembelajaran siklus satu pertemuan pertama dengan menyampaikan pesan agar siswa jangan lupa belajar lagi dirumah dan mempelajari lagi pelajaran yang sudah disampaikan kemudian mengucapkan salam.

Pertemuan kedua yaitu merupakan lanjutan dari pertemuan pertama. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Maret 2014. Pada pertemuan kedua ini dilaksanakan setelah istirahat pertama yaitu pukul 09.00WIB karena pada jam pertama ada mata pelajaran Pendidikan Agama.

Pertemuan kedua ini sama dengan pertemuan pertama yaitu kegiatan awal yang dilakukan guru adalah berdoa, mengucapkan salam, presensi siswa dan meneliti apakah siswa sudah siap untuk menerima pelajaran. Selanjutnya guru

(4)

memberikan apersepsi tentang materi pelajaran yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan ini.

Guru menjelaskan dulu materi yang akan dipelajari pada pertemuan kedua. Setelah itu guru membagikan siswa dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 orang. Pembagian kelompok sama seperti yang telah dilakukan pada siklus pertama. Setiap kelompok mendapat tugas yang sama dari guru. Kemudian siswa diminta mendiskusikan soal tersebut dengan kelompoknya. Hasil diskusi kemudian dicatat dan dibuat Mind mapping, seteah selesai akan dipresentasikan di depan kelas. Guru memanggil nomor secara acak, nomor yang dipanggil kemudian maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lainnya memperhatikan. Kemudian guru memanggil lagi nomor secara lagi secara acak begitu seterusnya.

Setelah itu guru memberikan kesimpulan dengan menggunakan Mind mapping yang sudah dimulai dari pertemuan pertama dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belaum dipahami selama proses pembalajaran dari pertemuan pertama. Karena pertemuan ketiga siswa hanya mengerjakan soal evaluasi.

Kemudian guru mengakhiri pembelajaran pada pertemuan kedua dengan mengucapkan salam.

Pelaksanaan siklus 1 pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Senin tanggal 24 Maret 2014. Setalah mengikuti upacara, pukul 07.35WIB siswa kelas 4 masuk kelas dan pada pertemuan ketiga ini guru tidak menyampaikan materi. Setelah guru masuk kelas kemudian guru mengucapkan salam dilanjutkan dilanjutkan dengan membagi soal evaluasi siklus 1 yang harus dikerjakan oleh siswa.

Selama proses belajar mengajar pada siklus 1 observer mengamati kegiatan siswa dan kegiatan guru. Dengan melihat bagaimana keadaan yang ada dikelas dan keterlaksanaan sintak pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode Numbered Heads Together berbantuan Mind mapping.

(5)

4.1.1.3 Refleksi

Setelah pelaksanaan siklus 1 pertemuan pertama dan kedua yang disertai dengan pengamatan kegiatan guru dan kegiatan siswa, masih ada kekurangan selama proses belajar mengajar berlangsung. Terutama pada siswa, saat guru menjelaskan materi pembelajaran siswa belum memperhatikan. Dalam diskusi kelompok masih ada siswa yang tidak ikut melakukan diskusi dan malah mengobrol dengan teman lain sehingga kelas menjadi agak ramai dan hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi siswa yang lain.

Dari kekurangan tersebut maka peneliti melakukan refleksi dengan guru kelas 4 untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat di siklus 1. Agar siswa lebih berkonsentrasi maka guru memberikan pengertian dan pengarahan kepada siswa saat berdiskusi hendaknya jangan mengobrol dengan teman lain.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 2

4.1.2.1 Perencanaan

Pada perencanaan siklus 2 masih menggunakan metode yang sama yaitu metode Numbered Heads Together berbantuan Mind mapping. Setalah berdiskusi dengan guru kelas 4 maka diperoleh kesepakatan bahwa penelitian pada siklus 2 akan dilaksanakan tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama akan dilaksanakan hari Senin tanggal 31 Maret 2014, pertemuan kedua akan dilaksanakan hari Kamis tanggal 3 April 2014, dan pertemuan ketiga akan dilaksanakan hari Senin tanggal 7 April 2014.

Perencanaa pada siklus 2 sama seperti siklus 1 yaitu setelah mendapat materi dari guru kelas 4 kemudian dilanjutkan dengan membuat indikator dan menyusun soal evaluasi. Untuk soal evalusai sebelum diujicobakan terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Setelah disetujui dosen pembimbing kemudian soal tersebut diuji validitasnya. Dari 30 soal yang dinyatakan valid ada 21 soal. Kemudian soal yang dinyatakan valid akan digunakan untuk evaluasi pembelajaran pada siklus 2. Soal tersebut diuji validitas di kelas yang lebih tinggi yaitu di kelas 5 SD Negeri 3 Pingit dengan jumlah siswa 31 anak.

(6)

Hasil uji validitas dinyatakan sudah mewakili setiap indikator. Jadi instrumen tersebut bisa digunakan untuk soal evaluasi siklus 2. Selanjutnya penyusunan RPP siklus 2 dilakukan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus 1 dengan menggunakan Standar Kompetensi dan Kompetendi Dasar, dan indikator yang sudah ditentukan oleh guru kelas 4. Di dalam RPP tersebut masih menggunakan metode Numbered Heads Together berbantuan media Mind mapping. Sebelum pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan terlebih dahulu mempersiapkan media yang akan digunakan saat pembelajaran.

4.1.2.2 Pelaksanaan dan Pengamatan

Pertemuan pertama pembelajaran pada siklus 2 akan dilaksanakan pada hari Senin tangal 31 Maret 2014.Kegiatan awal pembelajaran yang dilakukan guru adalah berdoa, mengucapkan salam, presensi siswa dan meneliti apakah siswa sudah siap untuk menerima pelajaran. Kemudian guru bertanya kepada siswa saat berlatih drumband, bagaimana cara memainkan setiap alat musik seperti pianika, bass, timbal dan minor. Setelah bertanya jawab kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan pertama.

Setelah menjelaskan materi tentang perubahan bunyi yang terjadi pada alat musik petik, tiup dan tekan, kemudian guru membentuk kelompok dengan anggota satu kelompok berjumlah 4 orang. Setiap anggota kelompok diberi nomor kemudian guru memberikan lembar kerja siswa kepada setiap kelompok untuk didiskusikan bersama anggota kelompoknya.

Diskusi yang dilakukan dengan menampung pendapat anggota kelompok kemudian baru hasil diskusi yang sudah disepakati ditulis dilembar kerja siswa, sehingga semua anggota mengetahui dan paham tentang jawaban dari tugas yang diberikan guru. Setiap anggota kelompok diminta mempersiapkan hasil diskusi.Hasil diskusi kemudian dibuat dengan cara menggambar Mind mapping dengan mengikuti langkah-langkah pembuatan Mind mapping yang sudah dijelaskan. Dalam mempresentasikan hasil diskusi guru akan memanggil acak nomor yang sudah diberikan kepada siswa.

Setelah diskusi kelompok selesai kemudian guru memanggil salah satu nomor untuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi dengan

(7)

kelompoknya. Kemudian siswa yang lain diminta menanggapi hasil diskusi kelompok yang sedang dipresentasikan. Setelah itu guru memanggil lagi nomor secara acak lagi begitu seterusnya.

Setelah salah satu nomor dipanggil kemudian siswa tersebut mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya. Sementara siswa yang lain diminta memperhatikan dan bertanya jika ada materi tersebut belum jelas. Setelah selelsai mempresentasikan hasil diskusi kemudian dilanjutkan dengan memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang baru diajarkan.

Pertemuan siklus 2 pertemuan pertama diakhiri dengan guru mengucapkan salam.

Kemudian dilanjutkan dengan siklus 2 pertemuan kedua, dimana pada siklus ini merupakan materi lanjutan dari siklus 2 pertemuan pertama. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, presensi siswa dan menanyakan apakah siswa sudah siap untu menerima pembelajaran yang akan dilaksanakan hari tersebut. Guru memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah pembelajaran selesai.

Dalam pembelajaran ini langkah yang digunakan masih sama dengan pelaksanaan siklus 1 yaitu guru menyampaikan pebelajaran di awal pembelajaran. kemudian guru membentuk kelompok yang setiap kelompok berjumlah 4 orang. Setiap kelompok diberi tugas untuk dikerjakan secara bersama-sama dengan anggota kelompoknya. Kemudian siswa yang lain memperhatikan dan menanggapi hasil diskusi yang dilaksanakan secara berkelompok.

Guru memanggil nomor secara acak, kemudian nomor yang dipanggil maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi dan begitu seterusnya. Siswa yang lain diminta memperhatikan dan menanyakan hal-hal yang kurang jelas.

Pada kegiatan akhir, pertemuan kedua guru menutup pelajaran yang kemudian mengucapkan salam

Siklus 2 pertemuan ketiga siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Terlihat bahwa sudah tidak ada yang ramai mengobrol sendiri. Siswa sudah memperhatikan teman yang sedang

(8)

menyampaikan pembelajaran maka kekurangan dalam pembelajaran siklus 1 sudah terpenuhi pada siklus 2.

4.1.2.3 Refleksi

Setelah pembelajaran siklus 2 berakhir maka akan dilakukan refleksi terhadapa pembelajaran yang dilakukan pada siklus 2. Bersama dengan guru kelas 4, peneliti membahas pembelajaran yang telah dilakukan. Setelah diamati pembelajaran yang menggunakan metode dan media yang sesuai membuat siswa tertarik untuk mengkuti pembelajaran dan lebih bisa menghargai pendapat orang lain saat pelaksanaan diskusi kelompok dilakukan.

4.2 Hasil Penelitian

Dari uraian pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 maka akan dibahas mengenai hasil penelitian yang akan disajikan dengan menggunakan deskriptif data dan analisis data. Deskriptif data hanya akan menyajikan data hasil penelitian yang sudah dilaksanakan.

4.2.1 Deskripsi Data

4.2.1.1 Data Hasil Belajar Siklus 1

Penelitian yang dilakukan pada siklus 1, data yang diperoleh adalah hasil belajar siswa dengan mata pelajaran IPA. Hasil belajar siklus 1 terdapat nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40. Dari hasil belajar siklus 1 tersebut akan dibuat secara sederhana dengan menggunakan tabel destribusi frekuensi dari (Nar Herrhyanto:2008) :

Banyak kelas K = 1 + (3,3).(log 16) = 1 + (3,3). (1,2041) = 4,973

Banyak kelas yang digunakan bisa 4 atau bisa 5. Disini peneliti akan mengambil banyak kelas yaitu 5.

Range = (n.maks – n.min) + 1 K

(9)

= (80 – 40) + 1 5 = 41 = 8,22 = 9 5 Rentang = (80 – 40)+ 1= 41 Panjang kelas = 41 = 8,22 = 9 5

Agar lebih jelas data hasil evaluasi siklus 1 akan disajikan dalam bentuk Tabel 8 berikut ini:

Tabel 8

Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa kelas 4 SD Negeri 3 Pingit

Semester 2/2013-2014

No Interval Frekuensi Persentase

1 40-48 3 18,8 2 49-57 4 25 3 58-66 6 37,5 4 67-75 2 12,5 5 76-84 1 6,2 Jumlah 16 100 Rerata 5,8 Maksimum 80 Minimum 40

Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa pada siklus 1 rerata yang diperoleh adalah 5,8. Dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40. Hal ini dapat diketahui dari interval 40-48 dengan persentase 18,8% didapat ada 3 siswa. Interval 49-57 dengan persentase 25% didapat ada 4 siswa. Interval 58-66 dengan persentase 37,50% didapat ada 6 siswa. Interval 67-75 dengan persentase 12,5% didapat ada 2 siswa. Interval 76-84 dengan persentase 6,25% didapat ada 1 siswa.

Agar lebih jelas tentang Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 1 data akan disajikan dalam bentuk grafik berikut ini:

(10)

Gambar 3 Grafik distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Pingit

4.2.1.2 Data Hasil Belajar Siklus 2

Data yang di gunakan adalah hasil belajar dari siklus 2 yang terdiri dari 3 x pertemuan. Data tersebut akan dibuat secara sederhana dengan menggunakan tabel destribusi frekuensi dari (Nar Herrhyanto:2008) :

Banyak kelas K = 1 + (3,3).(log n) = 1 + (3,3). (1,2041) = 4,973

Banyak kelas yang digunakan bisa 4 atau bisa 5. Disini peneliti akan mengambil banyak kelas yaitu 5

Range = (n.maks – n.min) + 1 K

= (100 – 55) + 1 5

= 46 = 9,2= 10 5

Agar lebih jelas tentang Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 2 data akan disajikan dalam bentuk grafik berikut ini:

0 1 2 3 4 5 6 7 40-48 49-57 58-66 67-75 76-84 Fr e kw e n si

(11)

Tabel 9

Destribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siswa Siklus 2 Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Pingit

Semester 2/2013-2014

No Interval Frekuensi Prosentase (%) 1 55-64 1 6,2 2 65-74 2 12,5 3 75-84 6 37,5 4 85-94 5 31,3 5 ≥95 2 12,5 Jumlah 16 100 Rerata 81 Maksimum 100 Minimum 55

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat pada siklus 2 rerata yang diperoleh adalah 81. Dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 55. Hal ini dapat diketahui dari interval 55-64 dengan persentase 6,2% didapat ada 1 siswa. Interval 65-74 dengan persentase 12,5% didapat ada 2 siswa. Interval 75-84 dengan persentase 37,5% didapat ada 6 siswa. Interval 85-94 dengan persentase 31,3% terdapat 5 siswa. Interval ≥ 100 dengan persentase 12,5% didapat ada 2 siswa.

Agar lebih jelas tentang Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 1 data akan disajikan dalam bentuk grafik berikut ini:

Gambar 4 Grafik distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Pingit

0 1 2 3 4 5 6 7 55-64 65-74 75-84 85-94 95-104 Fr e kw e n si

(12)

4.2.2 Analisis Data

Setelah data distribusi frekwensi hasil belajar IPA Kelas maka akan disajikan data dalam analisis ketuntasan. Analisis ketuntasan digunakan untuk mengetahui ketuntasan siswa pada tiap siklus. Sedangkan analisis komparatif digunakan untuk membandingkan antara Prasiklus, siklus 1 dan siklus 2.

4.2.2.1 Analisis Ketuntasan

Data hasil belajar yang sudah dideskripsikan akan di analisis dengan analisis ketuntasan belajar dengan membandingkan data mentah dengan skor KKM 60 untuk mata pelajaran IPA Kelas 4. Agar lebih jelas analisis ketuntasan tiap siklus akan disajikan dalam bentuk Tabel 10 berikut ini:

Tabel 10

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Pingit

Semester 2/2013-2014 No Ketuntasan Siklus 1 Frekuensi Persentase 1 Tidak Tuntas 7 44 2 Tuntas 9 56 Jumlah 16 100 Rerata 5,8 Skor Minimun 40 Skor Maksimum 80

Berdasarkan Tabel 10 terlihat bahwa Siklus 1 siswa yang belum tuntas ada 7 siswa dengan persentase 44% . Siswa yang sudah mengalami ketuntasan ada 9 siswa dengan persentase 56%. dari 16 siswa. Rererata 5,8 dengan skor maksimum 80 dan skor minimum 40. Siswa yang belum mencapai ketuntasan perolehan hasil belajarnya masih dibawah KKM yaitu 60. Dan siswa yang mencapai ketuntasan adalah siswa yang memperoleh hasil belajarnya lebih dari KKM 60.

Agar lebih jelas maka akan disajikan data Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1 sebagai berikut:

(13)

Gambar 5 Grafik Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Pingit

Analisis ketuntasan belajar siklus 2 akan disajikan dalam bentuk Tabel 11 berikut ini:

Tabel 11

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Pingit

Semester 2/2013-2014 No Ketuntasan Siklus 2 Frekuensi Persentase 1 Tidak Tuntas 1 6,3 Tuntas 15 93,7 Jumlah 16 100 Rerata 81 Skor Minimun 55 Skor Maksimum 100

Berdasarkan Tabel 11 terlihat bahwa Siklus 2 siswa yang belum tuntas ada 1 siswa dengan persentase 6,25% . siswa yang sudah mengalami ketuntasan ada 15 siswa dengan persentase 93,7%. Dengan perolehan nilai hasil belajar lebih dari KKM yang telah ditentukan yaitu 60. Hal tersebut membuktikan bahwa ada peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 43,75%. Rerata yang diperoleh sebesar 81 dengan skor maksimum 100 dan skor minimum 55. Pada siklus 2 terdapat 1 siswa yang belum tuntas.

Tidak Tuntas 44% Tuntas

(14)

Agar lebih jelas maka akan disajikan data Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 sebagai berikut:

Gambar 6 Grafik Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Pingit

4.2.2.2 Analisis Komparatif

Setelah melihat hasil belajar yang sudah dianalisis kemudian hasil belajar tersebut akan disajikan dalam analisis komparatif yaitu analisis yang membandingkan hasil belajar prasiklus, siklus 1, dan siklus 2. Data tersebut akan disajikan dalam bentuk Tabel 12 berikut ini:

Tabel 12

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Pingit

Semester 2/2013-2014

No Ketuntasan Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

f % f % f % 1 Belum Tuntas 8 50 7 44 1 6,25 2 Tuntas 8 50 9 56 15 93,75 Rerata 5,8 8,1 Maksimum 80 100 Minimum 40 55

Dari Tabel 12 dapat dilihat dari perbandingan hasil belajar dari prasiklus, siklus 1, dan siklus 2. Siswa yang belum tuntas pada prasiklus ada 50% dengan frekwensi 8, sedangkan siswa yang sudah tuntas ada 50% dengan frekwensi 8.

Tuntas 93,7% Tidak Tuntas 6,3%

(15)

Pada siklus 2 siswa yang belum tuntas ada 44% dengan frekwensi 7, sedangkan siswa yang sudah tuntas ada 56% dengan frekwensi 9. Sedangkan siklus 2 siswa yang belum tuntas ada 6,25% atau 1 siswa dan siswa yang sudah tuntas ada 93,75% atau 15 siswa. Rerata pada siklus 1 yaitu 5,8 dengan skor tertinggi 80 dan skor terendah 40. Rerata siklus 2 yaitu 8,1 dengan skor tertinggi 100 dan skor terendah 55. Hal tersebut membuktikan bahwa hasil belajar meningkat.

Agar lebih jelas data analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA akan disajikan dalam bentuk Tabel 16 berikut ini:

Gambar 7 Grafik Analisis Komparatif Prasiklus, siklus 1, dan siklus 2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Pingit 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Pingit Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung dengan siswa yang berjumlah 16 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Dari data yang diperoleh KKM mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang telah ditentukan di SD Negeri 3 Pingit adalah 60. Pada prasiklus di SD Negeri 3 Pingit hasil belajar siswa yang masih belum memenuhi ketuntasan belajar ada 50% atau masih terdapat 8 siswa yang belum tuntas. Sedangkan siswa yang sudah memenuhi ketuntasan sebesar 50% atau 8 siswa. Pada siklus 2 dalam penelitian ini sudah menunjukkan adanya peningkatan, hal tesebut ditunjukkan dengan peningkatan ketuntasan belajar yang sudah dilaksanakan. Ketuntasan belajar siswa pada siklus 2 mencapai 56% atau 9

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Fr e kw e n si tuntas belum tuntas

(16)

siswa sudah memenuhi ketuntasan sedangkan 44% atau 7 siswa belum memenuhi ketuntasan. Pada siklus 1 ini peningkatan belajar hanya mencapai 6,25 atau 1 siswa. Hal tersebut dapat dikatakan peningkatan belajar yang diharapkan belum maksimal. Hal itu dapat dilihat bahwa dalam sikus ini masih terdapat kekurangan, dan kekurangan tersebut akan dilaksanakan dengan memperbaiki pada pembelajaran yang akan dilaksanakan pada sikus 2.

Pada siklus 2 ketuntasan hasil belajar sudah mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat sebesar 9,7% atau 15 siswa. Hasil ketuntasan siklus 2 dikatakan berhasil karena ada peningkatan hasil belajar dari prasiklus 50% sedangkan pada siklus 2 mencapai 9,7%. Hal tersebut seiring dengan indikator kinerja yang sudah direncanakan sebelum penelitian ini dilaksanakan.

Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode dan media yang tepat akan membuat siswa merasa lebih senang dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Dengan menggunakan media yang tepat maka siswa akan lebih jelas dalam manerima pelajaran. Dengan menggunakan media Mind mapping maka pembelajaran yang dilakukan akan lebih mudah untuk diingat. Jika siswa mudah memahami pelajaran yang dipelajari maka hasil belajar siswa akan meningkat.

Dalam penelitian yang menggunakan metode Numbered Heads Together telah dilakukan oleh beberapa orang yang menunjukkan dari hasil belajar siswa meningkat. Peningkatan itu sering dengan keterlaksanaan sintak dari metode Numbered Heads Together berbantuan media Mind mapping.

Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh peneliti terdiri dari 2 siklus yang setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. dalam pelaksanaan selama 2 siklus masih ada 1 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 60. Berdasarkan informasi dari guru kelas 4 anak tersebut memang sering sakit-sakitan jadi sering tidak masuk sekolah sehingga ketinggalan pelajaran. Sebaiknya guru memberikan perhatian khusus kepada anak tersebut seperti diberi jam tambahan dalam belajar sehingga anak tersebut tidak ketinggalan pelajaran.

Gambar

Gambar 3 Grafik distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus 1   Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Pingit
Gambar 5 Grafik Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1  Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Pingit
Gambar 6 Grafik Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2   Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Pingit
Gambar  7  Grafik  Analisis  Komparatif  Prasiklus,  siklus  1,  dan  siklus  2    Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Pingit

Referensi

Dokumen terkait

Optimas( pembuatan "coated tube" dilakukan dengan memvariasikan volume larutan "coating", pengaruh pencucian,-peng;;'ruh penambahan BSA, pengaruh bufer pelarut dan

Penelitian ini difokuskan pada karakteristik dan spesifikasi standar dengan pengujian minyak solar terhadap sifat penguapan (uji distilasi dan uji flash point) dan

Kajian Ditinjau dari kekerabatan bahasa Jawa tersebut membagi bunyi konsonan dalam Yogyakarta, bahasa Jawa dan bahasa Indonesia bahasa Indonesia menjadi 23 konsonan yaitu

Salah satu jalan yang dilakukan adalah adalah mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumen yang telah ada, yang dapat dilakukan dengan penelitian secara mendalam

poliklinik, belum adanya daftar singkatan yang ditetapkan sebagai acuan dalam penulisan terminologi medis, dan sudah adanya Standar Operasional Prosedur (SOP)

Memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada ukuran yang dapat di filtrasi di ginjal, misel polimer dapat menghindari filtrasi di ginjal bahkan jika

Perlakuan Rootone-F memberikan pengaruh nyata pada 4 MST terhadap tolok ukur persentase stek hidup d m jumlah akar, sedangkan pada 8 MST berpengaruh sangat

Sebagai contoh, setelah memahami entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal dan risiko salah saji material yang telah dinilai, auditor dapat menentukan bahwa