• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK YANG DIHASILKAN P.T. BRAMBANG DELIMA, AMBARAWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK YANG DIHASILKAN P.T. BRAMBANG DELIMA, AMBARAWA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK YANG

DIHASILKAN P.T. BRAMBANG DELIMA, AMBARAWA

Oleh : Leonardo Raymon Zebe

Program Magister Manajemen

Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan e-mail : [email protected]

Abstrak

Background that underlie this research being held, is because this research object, Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, is not yet able to identify rightly, all company’s customers’s needs and expectations. Offcourse, this is cause all the company’s customers’s needs and expectations, can not yet be able to fulfilled, by the products, that produced by this company. Quality Function Deployment (QFD) is a method/ tool, that is used by writer in this research, to identify rightly, all company’s customers’s needs and expectations. Therefore, this company can possible to fix and adjust, all it’s technique characteristics, to create products with characteristics, that can fulfill all company’s customers’s needs and expectations.

Descriptive research is type of research, that is used by writer in this research, where research’s object, the situation, and condition, that are faced by this research’s object, can be depicted, as their. Datas that are needed in this research, are consist of primary data and secondary data. Primary data is contained from performing interview with company it’s self, as interviewees. Meanwhile, secondary data is contained from performing observation, to all company’s data.

Based on HOQ analysis, as performing data activity, that is held in this research, can be concluded, that all company’s customers’s need and expectation’s characteristic, that are covered inside product’s quality dimension Performance, Reliability, Conformance, Durability, and Perceived Quality, are not yet match with all company’s product’s characteristic. Because of that, this company must repair and adjust all it’s technique characteristics, with standards which exist. This must be done, in order to make sure, that all products that are created by this company, have characteristic that are matched with all company’s customers’s need and expectation’s characteristics, that are covered inside all product’s quality dimension, that mentioned above.

Keyword : Quality Function Deployment (QFD), technique characteristic, need and expectation’s characteristic, HOQ

(2)

A. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia bisnis, menjadi semakin sengit. Untuk dapat terus bertahan, bahkan memenangkan persaingan tersebut, setiap perusahaan yang ikut ambil bagian, di dalam persaingan tersebut, tidak cukup hanya dengan berkonsentrasi pada produk-produk, yang mereka hasilkan saja, yang belum tentu dapat memenuhi kebutuhan dan harapan, dari konsumen-konsumen yang dimiliki oleh setiap perusahaan tersebut. Setiap perusahaan tersebut dituntut untuk mencari tahu, apa saja yang menjadi kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen yang dimiliki oleh setiap perusahaan tersebut, yang terdiri dari karakteristik-karakteristik, yang dapat dikelompokan ke dalam beberapa dimensi kualitas barang. Informasi tersebut akan sangat berguna bagi setiap perusahaan, sehingga setiap perusahaan tersebut sangat dimungkinkan untuk menterjemahkan semua kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen yang dimiliki oleh setiap perusahaan tersebut, ke dalam karakteristik dari produk-produk, yang dihasilkan oleh setiap perusahaan tersebut, melalui pelaksanaan dan pemenuhan semua karakteristik teknik, yang dimiliki oleh setiap perusahaan tersebut.

Kondisi semacam ini pun berlaku bagi setiap perusahaan, yang bergerak dalam industri penetasan telur ayam. Banyaknya kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen perusahaan-perusahaan penetasan telur ayam, terhadap terhadap bibit ayam pedaging, yang merupakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut, merupakan tantangan tersendiri, yang harus diidentifikasi dengan tepat, oleh setiap perusahaan penetasan telur ayam tersebut. Salah satu perusahaan yang

(3)

bergerak di dalam industri ini adalah Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa. Permasalahan yang terjadi, adalah sampai saat ini, perusahaan tersebut masih belum dapat mengidentifikasi dengan tepat, semua kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen perusahaan tersebut, terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Sebagai akibatnya, banyak konsumen dari perusahaan tersebut, yang merasa kecewa dengan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Dengan demikian, konsumen-konsumen perusahaan tersebut, secara berkala melakukan pengurangan pembelian mereka, terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Dengan diimplementasikannya Quality Function Deployment (QFD), dengan alat bantu House of Quality (HOQ), dalam Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, diharapkan perusahaan tersebut dapat dimungkinkan untuk mengidentifikasi dengan tepat, semua kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen perusahaan tersebut. Dengan demikian, perusahaan tersebut juga dapat dimungkinkan, untuk memperbaiki dan menyesuaikan karakteristik-karakteristik teknik yang dimilikinya, sehingga dapat menghasilkan produk-produk dengan karakteristik, yang sesuai dan dapat memenuhi semua kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen perusahaan tersebut. Sehingga kedepannya, diharapkan Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, dapat meningkatkan kembali kepuasan dari semua konsumen yang dimilikinya, terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, penulis mencoba merumuskan masalah penelitian, sebagai berikut ini :

(4)

Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa belum dapat mengidentifikasi dengan tepat, apa saja yang menjadi kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen perusahaan tersebut. Hal ini tentu saja dapat mengakibatkan perusahaan tersebut masih belum dapat dimampukan, untuk menghasilkan produk-produk, dengan karakteristik, yang sesuai dan dapat memenuhi semua kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen perusahaan tersebut, melalui pelaksanaan dan pemenuhan semua karakteristik teknik, yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan Permasalahan yang sudah disebutkan di atas, secara umum, tujuan yang hendak dicapai dengan dilaksanakannya penelitian ini, adalah

Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa dapat menghasilkan produk-produk dengan karakteristik, yang sesuai dan

dapat memenuhi semua kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen perusahaan tersebut.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, ada beberapa hal penting, yang perlu diidentifikasi terlebih dahulu, dengan tepat dalam pelaksanaan penelitian ini, diantaranya adalah :

1. Karakteristik-karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen, yang dinilai penting, oleh konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa.

2. Tingkat kepuasan konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, terhadap kinerja perusahaan tersebut, dalam memenuhi tiap-tiap karakteristik harapan dan kebutuhan konsumen yang ada.

3. Perbandingan antara nilai yang diberikan oleh konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa,

(5)

terhadap kinerja perusahaan tersebut, dengan nilai yang diberikan oleh konsumen-konsumen perusahaan tersebut, terhadap kinerja perusahaan-perusahaan pesaing, dalam memenuhi tiap-tiap karakteristik harapan dan kebutuhan konsumen yang ada.

4. Karakteristik-karakteristik teknik yang dimiliki oleh Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, dalam memenuhi semua kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen perusahaan tersebut.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut J.Stevenson (Stevenson, 2005 : 381), kualitas dapat didefinisikan sebagai “The ability of a product or service to consistently meet or exceed

customer expectations“. Philip Kotler dan Gary Armstrong (Kotler and

Armstrong, 2010 : 253) memiliki definisi lain mengenai kualitas, mereka mendefinisikan kualitas sebagai “ The characteristic of a product or

service, that bear on its ability to satisfy stated or implied customer need “.

Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa kualitas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu barang atau jasa, dalam memenuhi semua kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen setiap perusahaan, atau bahkan melebihi semua kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen tersebut.

Setiap kebutuhan dan harapan konsumen, memiliki karakteristik-karakteristik, yang dapat dikelompokan ke dalam 8 dimensi kualitas barang. Tiap-tiap karakteristik kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen perusahaan ini, harus diidentifikasi secara tepat, dan wajib dijadikan salah satu perhatian utama oleh setiap perusahaan. Tujuannya adalah agar setiap perusahaan tersebut dimungkinkan, untuk dapat menghasilkan produk dengan karakteristik, yang sesuai dan dapat memenuhi semua kebutuhan dan harapan konsumen tersebut. Ariani D.W (Ariani D. W, 2003 : 14) menyebutkan, bahwa ada 8 dimensi kualitas barang, yaitu:

1. Performance 2. Features

(6)

3. Reliability 4. Conformance 5. Durability 6. Serviceability 7. Asthetics 8. Perceived Quality

Untuk dapat mengetahui dan kemudian menyesuaikan antara karakteristik produk, yang dihasilkan oleh setiap perusahaan, dengan karakteristik-karakteristik kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen, dari setiap perusahaan, setiap perusahaan dapat menggunakan Quality

Function Deployment (QFD). Menurut Lou Cohen (Cohen, 1995 : 11) Quality Function Deployment (QFD) memiliki definisi sebagai “ A method for structured product planning and development, that enables a development team to specify clearly, the customer’s wants and needs, and then to evaluate each proposed product or service capability systematically, in terms of its impact on meeting those need “. Dari definisi

tersebut, secara lebih sederhana, Quality Function Deployment (QFD) dapat diartikan sebagai suatu metode yang dapat digunakan oleh setiap perusahaan, untuk mengetahui secara tepat dan juga menterjemahkan, semua kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen dari setiap perusahaan, ke dalam spesifikasi dan karakteristik dari produk-produk, yang akan dihasilkan oleh setiap perusahaan tersebut.

Dalam pelaksanaannya, Quality Function Deployment (QFD) dilengkapi oleh alat bantu, yang bernama House of Quality (HOQ). Secara umum

House of Quality (HOQ) dapat didefinisikan sebagai matriks, yang dapat

digunakan oleh setiap perusahaan, untuk menggambarkan struktur dari

Quality Function Deployment (QFD). Secara lebih spesifik, Jay Heizer dan

Barry Render (Heizer and Render, 2011 : 191) mendefinisikan House of

(7)

between customer desires and product (or service) “. Artinya dengan

menggunakan House of Quality (HOQ), setiap perusahaan dimungkinkan untuk mengetahui dan mengidentifikasi, hubungan yang terjadi antara karakteristik-karakteristik harapan dan kebutuhan dari konsumen-konsumen, dari setiap perusahaan, dengan karakteristik-karakteristik teknik, yang dimiliki oleh setiap perusahaan tersebut. Selain daripada itu, keberadaan House of Quality (HOQ), juga memungkinkan setiap perusahaan yang melaksanakan pengimplementasian Quality Function

Deployment (QFD), untuk dapat melakukan perbandingan kinerja yang

sudah dilaksanakannya, dengan kinerja yang sudah dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan pesaingnya (benchmarking). House of Quality (HOQ) terdiri dari 6 bagian, dimana masing-masing bagiannya berisi penjelasan sebagai berikut ini :

Bagian A : Matriks kebutuhan pelanggan (Customer Needs and Benefits)

Matriks ini berisikan daftar karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen.

Bagian B : Matriks perencanaan (Planning Matrix)

Matriks ini merupakan alat yang dapat digunakan untuk memprioritaskan kebutuhan dan harapan konsumen. Matriks ini berisi :

o Tingkatan kepentingan yang diberikan oleh setiap konsumen, terhadap semua karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen.

o Tingkat kepuasan dari setiap konsumen, terhadap kinerja setiap perusahaan, dalam memenuhi setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen tersebut.

o Perbandingan kinerja dari setiap perusahaan, dengan kinerja perusahaan-perusahaan pesaing, dalam memenuhi setiap setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen, berdasarkan penilaian dari setiap konsumen tersebut.

o Target pencapaian kinerja (Goal), yang harus dicapai oleh setiap perusahaan, dalam memenuhi setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen.

(8)

Nilai improvement ratio didapatkan dengan membagi target pencapaian kinerja (Goal) dengan nilai kinerja dari setiap perusahaan, juga berdasarkan penilaian dari setiap konsumen perusahaan tersebut.

Bagian C : Matriks Respon Teknis (Technical Response)

Rangkaian karakteristik teknik yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan, dalam menghasilkan produk-produk, dengan karakteristik untuk dapat memenuhi setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen.

Bagian D : Matriks hubungan (Relationship)

Berisi penilaian tentang hubungan antara karakteristik- karakteristik teknik (bagian C), dengan setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen (bagian A).

Bagian E : Matriks korelasi karakteristik teknik (Technical Correlation)

Berisi penjelasan mengenai hubungan yang terjadi diantara karakteristik- karakteristik teknik.

Bagian F : Matriks teknis (Technical Matrix)

Berisi rangking yang diperoleh dari pengalian, antara nilai tingkat kepentingan tiap-tiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen (bagian B), dengan nilai hubungan yang terjadi antara karakteristik- karakteristik teknik, dengan setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen, yang terdapat di dalam bagian D.

Ada beberapa langkah yang wajib dilaksanakan oleh setiap perusahaan, ketika melaksanakan penyusunan House Of Quality (HOQ). Menurut Lou Cohen (Cohen, 1995:12), ada 8 langkah yang harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan, dalam pelaksanaan penyusunan House Of Quality (HOQ). Berikut ini adalah penjelasan mengenai ke-8 langkah tersebut :

 Mengidentifikasi semua karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen (Hasilnya dipetakan pada bagian A dalam House Of Quality (HOQ)).

 Melakukan penilaian tingkat kepentingan, dari setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen (Hasilnya dipetakan pada bagian B dalam House Of Quality (HOQ)).

(9)

 Menterjemahkan setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen tersebut, ke dalam karakteristik teknik perusahaan (Hasilnya dipetakan pada bagian C dalam House Of Quality (HOQ)).

 Menentukan hubungan antara setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen tersebut, dengan karakteristik teknik yang dimiliki perusahaan (Hasilnya dipetakan pada bagian D dalam House Of Quality (HOQ)).

 Menentukan target dari masing-masing karakteristik teknik perusahaan (Hasilnya dipetakan pada bagian F dalam House Of Quality (HOQ))

 Menentukan hubungan diantara karakteristik-karakteristik teknik perusahaan (Hasilnya dipetakan pada bagian E dalam House Of Quality (HOQ)).

 Menentukan tingkat kesulitan yang dihadapi perusahaan, dalam melaksanakan dan mencapai setiap target pencapaian karakteristik-karakteristik teknik perusahaan, serta penilaian perusahaan terhadap pelaksanaan karakteristik tekniknya saat ini.

 Melakukan penyusunan penelitian berdasarkan tingkat kepentingan absolut dan tingkat kepentingan relatif, dari setiap karakteristik teknik perusahaan.

Structure House of Quality

Sumber : Lou Cohen

( Quality Fuction Deployment : How to make QFD Work For You, 1995 : 12 – 13 )

E Technical Correlations C C Technical Response A

Customer Needs and Benefits

B

Planning Matrix

(Marketing Research and Strategic Planning)

D

Relationship (impact of Technical Response on Customer Needs and Benefits)

F

Technical Matrix (Technical Response Prioritie Competitive Technical Benchmarks, Technical

(10)

C. METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian studi kasus, dengan tujuan untuk memberikan penjelasan, mengenai perlunya pengimplementasian Quality Function Deployment (QFD), dalam setiap perusahaan, berikut cara-cara yang harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan, dalam melaksanakan pengimplementasian Quality Function

Deployment (QFD) tersebut, melalui pelaksanaan penyusunan House Of Quality (HOQ). Disamping itu, pemilihan jenis penelitian deskriptif,

ditujukan untuk mendapatkan gambaran yang sejelas mungkin, mengenai permasalahan, situasi dan kondisi, yang sedang dialami oleh perusahaan yang sedang diteliti, guna memungkinkan terciptanya cara-cara penyelesaian masalah, yang tepat dan akurat.

Jenis Data

Data yang diharuskan untuk dapat terkumpul, sehingga kelancaran pelaksanaan penelitian ini dapat ditingkatkan, terdiri dari data primer dan data sekunder. Data-data, yang termasuk dalam jenis data primer, yang harus dikumpulkan dalam penelitian ini, diantaranya adalah :

 Karakteristik- karakteristik kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa.

 Tingkat kepentingan dari setiap karakteristik kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa.

 Harapan dari setiap konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, terhadap pemenuhan tiap-tiap karakteristik harapan dan kebutuhan konsumen.

 Penilaian dari setiap konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, terhadap kinerja dari perusahaan tersebut, dan juga kinerja dari perusahaan-perusahaan pesaing, dalam pemenuhan tiap-tiap karakteristik harapan dan kebutuhan konsumen.

(11)

Sementara itu, data-data, yang termasuk dalam jenis data sekunder, yang harus dikumpulkan dalam penelitian ini, diantaranya adalah diantaranya adalah :

 Data-data seputar karakteristik-karakteristik teknik, yang dimiliki oleh Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, untuk memenuhi semua karakteristik kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen perusahaan tersebut.

 Data-data hasil produksi dan penjualan, yang dimiliki oleh Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa.

Untuk dapat mengumpulkan data-data tersebut, ada beberapa teknik pengumpulan data, yang dapat digunakan oleh perusahaa, seperti dijelaskan di bawah ini.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data perlu direncanakan dengan matang, dan kemudian dilaksanakan, untuk mendapatkan data primer dan data-data sekunder, yang dapat berguna dalam meningkatkan kelancaran pelaksanaan penelitian ini. Untuk mendapatkan data-data primer, teknik pengumpulan data yang dilaksanakan adalah wawancara, pembagian kuesioner, dan observasi lapangan. Sementara itu untuk mendapatkan data-data sekunder, teknik pengumpulan data yang dilaksanakan adalah melakukan pengamatan dan pencatatan ulang, terhadap data-data yang dimiliki oleh Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, yang juga memiliki keterkaitan dengan pengimplementasian

Quality Function Deployment (QFD) dalam perusahaan tersebut. Dalam

penelitian ini, narasumber yang dipilih, dalam pelaksanaan aktivitas wawancara, diantaranya adalah kepala pabrik dan konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa. Untuk pelaksanaan pengumpulan data melalui pembagian kuesioner,

(12)

konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, kembali diposisikan sebagai narasumber. Sementara untuk observasi lapangan, pengamatan dilaksanakan pada proses produksi, berikut faktor-faktor produksi yang ada di dalam setiap proses produksi yang dimiliki oleh Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa.

Teknik Analisa dan Pengolahan Data

Semua data-data yang sudah berhasil dikumpulkan, baik data primer, dan juga data sekunder, keduanya akan dianalisa dan diolah dengan menggunakan House Of Quality (HOQ). Ketika semua data sudah tersedia, barulah aktivitas analisa data dapat dilaksanakan, tentunya dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan House Of Quality (HOQ), menurut Lou Cohen (Cohen, 1995:12), yang sudah dijelaskan sebelumnya. Secara garis besar, analisa data dilaksanakan dengan mengidentifikasi, keterkaitan antara data yang satu dengan data yang lain. Dari keterkaitan tersebut, barulah dapat disimpulkan hal-hal apa saja, yang masih tidak tepat, dan masih harus diperbaiki oleh Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, dalam hubungannya dengan penyediaan produk yang sesuai, dan dapat memenuhi semua kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen perusahaan tersebut.

Objek Penelitian

P.T. Brambang Delima, Ambarawa adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penetasan telur ayam. Produk utama yang dihasilkan dari aktivitas-aktivitas produksi, yang ada di perusahaan ini, adalah bibit ayam pedaging, atau yang lebih dikenal dengan nama Day Old Chiken (DOC). Atas dasar itulah, perusahaan ini dapat dikategorikan sebagai salah satu perusahaan penghasil bahan baku, bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di dalam bidang peternakan ayam pedaging.

(13)

Perusahaan ini didirikan tahun 1985 lalu, sekaligus menandai dimulainya kegiatan bisnis perusahaan ini. P.T. Brambang Delima, Ambarawa memiliki kapasitas produksi sebanyak 207.360 butir telur, yang siap ditetaskan menjadi bibit ayam pedaging, atau Day Old Chiken (DOC), setiap minggunya. Dengan didukung peralatan-peralatan yang canggih dan terkini, serta didukung tenaga kerja yang sudah sangat terampil di bidangnya masing-masing, P.T. Brambang Delima, Ambarawa siap untuk bersaing dan meramaikan bisnis penetasan telur ayam, khususnya di daerah Jawa Barat.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dimulai dengan mencari data-data yang berisikan informasi, mengenai semua karakteristik kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, khususnya karakteristik-karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen, yang dianggap penting oleh konsumen-konsumen dari perusahaan tersebut. Seperti sudah dijelaskan oleh Ariani D.W (Ariani D. W, 2003 : 14), kesemua karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen tersebut, dapat dikelompokan ke dalam 8 dimensi kualitas barang. Informasi tersebut juga perlu dilengkapi, dengan tingkat kepentingan dari tiap-tiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen tersebut.

Informasi seputar tingkat kepentingan dari tiap-tiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen, dapat diperoleh berdasarkan Modus of Customer

Importance. Nilai yang terdapat di dalam Modus of Customer Importance,

terdiri antara 1 sampai dengan 5, dimana nilai = 1 mewakili nilai “Sangat Tidak Penting”, sementara nilai = 5 mewakili nilai yang “Sangat Penting”. Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data, yang sudah dilaksanakan dalam penelitian ini, berikut ini penulis dapat menyajikan

(14)

informasi-informasi seputar karakteristik-karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen, yang dianggap penting oleh konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, berikut tingkat kepentingan dari tiap-tiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen tersebut.

Performance

 DOC/ anak ayam mampu mencapai berat 2,469 kg pada hari ke 40, dimana masa panen tiba (Tingkat kepentingan = 5)

 Kenaikan berat badan mencapai 83-84 gram menjelang masa panen tiba (Tingkat kepentingan = 5)

 DOC/ anak ayam memiliki FRC kurang dari 1.7 (Tingkat kepentingan = 4)

Features

DOC/ anak ayam yang sudah tervaksinasi (Tingkat kepentingan = 4)

Reliability

 98% DOC/ anak ayam mampu tumbuh secara normal selama 40 hari masa pembesaran (Tingkat kepentingan = 4)

Conformance

 DOC/ anak ayam yang dihasilkan perusahaan memiliki berat badan sekitar 37 gram-42 gram (Tingkat kepentingan = 5)

 DOC/ anak ayam yang dihasilkan perusahaan memiliki fisik sehat (Tingkat kepentingan = 4)

 DOC/ anak ayam yang dihasilkan perusahaan memiliki fisik tegap (Tingkat kepentingan = 4)

 DOC/ anak ayam yang dihasilkan perusahaan memiliki pusar bersih (Tingkat kepentingan = 4)

 DOC/ anak ayam yang dihasilkan perusahaan memiliki kaki dan paruh bagus (Tingkat kepentingan = 4)

 DOC/ anak ayam yang dihasilkan perusahaan memiliki kaki dan paruh lembab (Tingkat kepentingan = 4)

(15)

Durability

 DOC/ anak ayam dapat tetap bertahan hidup selama 40 hari masa pembesaran (Tingkat kepentingan = 5)

Serviceability

 Terdapat asuransi kematian DOC/ anak ayam dalam jangka waktu 3 hari (Tingkat kepentingan = 4)

Terdapat customer service yang mudah dihubungi oleh konsumen (Tingkat kepentingan = 3)

Asthetics

 Kemasan berisi informasi mengenai produk (Jumlah ekor, kode kandang, tanggal penetasan) (Tingkat kepentingan = 3)

 Tulisan yang menjelaskan informasi produk pada kamasan mudah dibaca (Tingkat kepentingan = 3)

Perceived Quality

 Perusahaan memiliki citra yang baik di mata konsumen, sehingga konsumen pun merasa aman dalam menggunakan produk perusahaan (Tingkat kepentingan = 4)

Untuk memenuhi setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen, setiap perusahaan perlu dilengkapi dengan karakteristik-karakteristik teknik. Melalui aktivitas pengumpulan data dalam penelitian ini, didapatkanlah informasi yang berisikan karakteristik-karakteristik teknik, yang dimiliki oleh Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, untuk memenuhi setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen, yang terdapat di atas. Ada 17 karakteristik teknik yang dimiliki oleh Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, sebagai berikut :

Pemilihan telur yang sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.

Menjaga temperatur Incubator 1/ Setter.

(16)

Menjaga temperatur Incubator 2/ Hatcher.

Menjaga kelembaban Incubator 2/ Hatcher.

Menjaga agar turning telur tetap berjalan setiap 1 jam sekali.

 Menjaga sudut kemiringan telur.

 Melakukan penyuntikan pada setiap ekor anak ayam (Vaksin ND dan IBD).

Melakukan penyemprotan vaksin ND Life.

Menyediakan Line Telepon yang bisa dihubungi konsumen.

 Menyediakan jadwal kunjungan konsumen untuk memeriksa produk yang di

complaint.

 Menyediakan persediaan untuk melakukan penggantian jumlah ekor yang di

complaint.

 Melakukan pencatatan setiap informasi yang dibutuhkan.

Melakukan complaint pada perusahaan percetakan apabila tulisannya tdk terbaca.

 Melakukan seleksi terhadap perusahaan percetakan.

 Melakukan ujicoba pemeliharaan terhadap ayam jenis baru.

 Melakukan seleksi pada setiap tahap produksi

Hal yang tidak kalah penting, dari pengidentifikasian karakteristik-karakteristik teknik yang dimiliki oleh setiap perusahaan, adalah pengidentifikasian kinerja setiap perusahaan tersebut, dalam melaksanakan semua karakteristik teknik yang dimilikinya. Tingkat kepuasan konsumen terhadap kinerja Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, dalam

pemenuhan setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen yang ada, dapat dijadikan gambaran terkait kinerja perusahaan tersebut dalam melaksanakan semua karakteristik teknik yang dimilikinya. Tingkat kepuasan konsumen dapat diperoleh dengan membandingkan antara harapan dari konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, terhadap pemenuhan tiap-tiap karakteristik harapan dan kebutuhan konsumen yang ada, dengan penilaian konsumen-konsumen perusahaan tersebut terhadap kinerja

(17)

perusahaan tersebut, dalam pemenuhan setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen yang ada, dimana keduanya dapat terdiri dari nilai, yang berkisar antara 1 sampai dengan 5, dimana nilai = 1 mewakili nilai “Sangat Tidak Baik”, sementara nilai = 5 mewakili nilai “Sangat Baik”.

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data, khususnya melalui perbandingan antara harapan dengan penilaian konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, terhadap kinerja perusahaan tersebut, dalam pemenuhan setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen yang ada, dapat diketahui bahwa konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa sudah merasa puas, dengan kinerja perusahaan tersebut, dalam memenuhi kebutuhan dan harapan mereka, khususnya pada karakteristik harapan dan kebutuhan konsumen “Kemasan berisi informasi mengenai produk (Jumlah ekor, kode kandang, tanggal penetasan, dll)”, yang juga termasuk ke dalam dimensi kualitas barang Asthetic. Disamping itu, konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa belum merasa puas, dengan kinerja perusahaan tersebut, dalam memenuhi kebutuhan dan harapan mereka, khususnya pada karakteristik-karakteristik harapan dan kebutuhan konsumen, yang termasuk ke dalam dimensi kualitas barang Asthetic, Performance, Durability, Features, Realiability, Conformance, Serviceability, dan Perceived Quality.

Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data, khushusnya melalui perbandingan antara penilaian yang diberikan oleh konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa terhadap kinerja perusahaan tersebut, dengan nilai yang diberikan oleh konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa terhadap kinerja perusahaan-perusahaan pesaing, dalam pemenuhan setiap karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen

(18)

yang ada, dapat diketahui bahwa kinerja Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa sudah dapat menandingi kinerja dari perusahaan-perusahaan pesaing, dalam memenuhi harapan dan kebutuhan dari konsumen-konsumen perusahaan tersebut, pada karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen yang termasuk dalam dimensi kualitas barang Features, Serviceability, dan Asthetics. Disamping itu, kinerja Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa belum dapat menandingi kinerja dari perusahaan-perusahaan pesaing, dalam memenuhi harapan dan kebutuhan dari konsumen-konsumen perusahaan tersebut, pada karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen yang termasuk dalam dimensi kualitas barang Performance, Realiability, Conformance, Durability, dan Perceived Quality.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan dalam penelitian ini, bahwa Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa sebaiknya lebih memperhatikan dan memprioritaskan perbaikan pemenuhan kebutuhan dan harapan dari konsumen-konsumen perusahaan, khushusnya pada karakteristik-karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen, yang termasuk ke dalam dimensi kualitas barang Performance, Realiability, Conformance, Durability, dan Perceived Quality.

Alasan penulis menyimpulkan demikian adalah karena selain bertindak sebagai bahan pertimbangan utama bagi konsumen-konsumen dari perusahaan-perusahaan penetasan telur ayam, dalam melakukan pembelian terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh

(19)

perusahaan-perusahaan penetasan telur ayam, karakteristik-karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen, yang termasuk ke dalam ke-5 dimensi kualitas barang tersebut juga masih dianggap sangat tidak memuaskan, oleh konsumen-konsumen Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, dalam pemenuhannya oleh perusahaan tersebut. Masih kurangnya kinerja Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa dibandingkan dengan kinerja perusahaan-perusahaan pesaing, dalam memenuhi karakteristik-karakteristik kebutuhan dan harapan konsumen, yang termasuk ke dalam ke-5 dimensi kualitas barang tersebut, yang ditunjukan dengan tingginya nilai

improvement ratio dari karakteristik-karakteristik kebutuhan dan harapan

konsumen tersebut, juga merupakan alasan lain mengapa Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa perlu lebih memperhatikan dan memprioritaskan perbaikan pemenuhan ke-5 dimensi kualitas barang tersebut.

SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, serta berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat diberikan penulis kepada Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa, terkait dengan pemenuhan setiap kebutuhan dan harapan konsumen perusahaan, berikut karakteristik-karakteristik dari setiap kebutuhan dan harapan tersebut. Berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis :

Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa sebaiknya melakukan tindakan-tindakan inspeksi. Tindakan-tindakan inspeksi yang dapat dilakukan oleh perusahaan tersebut, dapat mencakup Inspeksi kualitas bahan baku, inspeksi proses produksi, dan inspeksi kualitas produk akhir. Inspeksi kualitas bahan baku dapat dilakukan

(20)

perusahaan, dengan pemilihan terhadap telur, agar dapat sesuai dengan kriteria telur yang layak ditetaskan. Inspeksi proses produksi dapat dilakukan perusahaan, dengan melakukan seleksi pada setiap produk yang ada di setiap tahapan produksi, dan juga pemantauan terhadap setiap mesin, selama mesin-mesin tersebut dioperasikan, secara rutin. Inspeksi kualitas barang jadi dapat dilakukan perusahaan, dengan memisahkan antara produk akhir yang memiliki kriteria yang baik dan layak untuk dijual kepada konsumen, dengan produk akhir yang tidak memenuhi kriteria tersebut.

Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa sebaiknya memberikan pelatihan kepada tenaga-tenaga kerja yang ada, dengan tujuan agar tenaga-tenaga kerja tersebut menjadi terapil pada bidang pekerjaan mereka masing-masing. Pelatihan dapat diberikan oleh perusahaan, dengan memberikan teori seputar karakteristik bahan baku dan produk akhir yang baik, serta seputar proses produksi, standar yang ditetapkan pada tiap-tiap proses produksi, dan mesin-mesin yang dimiliki perusahaan, berikut cara pengoperasian mesin-mesin tersebut. Pelatihan dapat dilakukan dengan metode praktek lapangan, dimana tenaga-tenaga kerja tersebut diharuskan mencoba melaksanakan kegiatan produksi, khususnya bidang pekerjaan mereka masing-masing, dengan didampingi tenaga-tenaga kerja senior, yang sudah lebih mahir dan berpengalaman.

Untuk meningkatkan kepuasan konsumen, sebaiknya Perusahaan Penetasan Telur Ayam P.T. Brambang Delima, Ambarawa juga menyertakan value added pada produk-produk yang dihasilkan, dan akan dijual oleh perusahaan tersebut, kepada konsumen-konsumen perusahaan. Salah satu contoh Value added dapat dilakukan oleh perusahaan, adalah dengan membuka line telephone yang tersedia bagi konsumen, untuk menyampaikan keluhan-keluhannya, seputar produk yang mereka beli dari perusahaan tersebut. Contoh Value added lain,

(21)

yang dapat diberikan oleh perusahaan tersebut, adalah dengan memberikan asuransi, pada produk-produk yang dijual kepada para konsumen-konsumen perusahaan. Asuransi produk, dapat dilakukan dengan penggantian produk-produk yang dikeluhkan oleh konsumen-konsumen perusahaan, dengan produk-produk yang memiliki kualitas yang jauh lebih baik, dan dalam waktu yang cepat. Dengan demikian maka kepuasan konsumen akan tercapai, dan konsumen pun akan merasa aman dalam menggunakan produk yang diberikan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Doro Theo Wahyu. (2003). Manajemen Kualitas. Chalia Indonesia

Cohen, L. (1995). Quality Fuction Deployment – How to make QFD Work For You. Massachusetts : Addison – Wesley Publishing Company

Heizer, J. and Barry Render. (2011). Edisi 10. Operation Management. New Jersey. Prentice-Hall International, Inc.

Kotler, Philip & Gary Amstrong. (2010).13th edition. Principles of

Marketing. Pearson, 2010

Stevenson, William J. (2005). 8 TH EDITION. Operation Management. New York : Mc Graw-Hill, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

Optimasi pada proses delignifikasi tandan kosong kelapa sawit menggunakan ozon dilakukan dengan variasi waktu, untuk mendapatkan waktu optimum dengan kondisi tanpa penambahan asam

Berdasarkan pandangan ini tujuan dari sistem pembelajaran adalah terjadinya proses belajar pada diri peserta didik, sehingga perhatian utama perancang pembelajaran

Spesifikasi penelitian ini adalah termasuk penelitian yang bersifat deskriptif analisis, dikatakan deskriptif karena penelitian ini diharapkan mampu memberi gambaran secara

Kecerdasan emosional (emotional intelligence) perawat sangat berpengaruh dan menunjang dalam pemberian asuhan keperawatan Hal ini dapat dilihat dari penelitian yang

Dari implementasi dan pembahasan yang sudah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan faktor kredit tidak tepat waktu dan tepat

Metode Quality Function Deployment (QFD) merupakan metode yang mampu menentukan kebutuhan konsumen dan menerjemahkan kebutuhan tersebut ke dalam respon

Pada skala 20m ini, hasil segmentasi menggunakan metode yang diusulkan menunjukkan bahwa objek-objek dalam citra dapat disegmentasi lebih baik dari hasil segmentasi

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Integritas, Objektivitas, Motivasi dan Etika