• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Informatika, Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA BANDUNG 3. STMIK LPKIA BANDUNG, Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teknik Informatika, Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA BANDUNG 3. STMIK LPKIA BANDUNG, Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MEDODOLOGI STRUCTURAL EQUATION MODELING

(SEM) UNTUK ANALISA PENGARUH SISTEM INFORMASI

KEPEGAWAIAN TERHADAP PERENCANAAN SUMBERDAYA

MANUSIA (STUDI KASUS : DINAS ENERGI DAN SUMBERDAYA

MINERAL PROPINSI JAWA BARAT)

Heri Purwanto1, Dyas Firmansyah2

1,2 Teknik Informatika, Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA BANDUNG 3 STMIK LPKIA BANDUNG, Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266

1 heripurwanto@lpkia.ac.id, 2 dyas.firmansyah.df@gmail.com

Abstrak

Keberadaan sistem informasi pada sebuah organisasi tentu sangat penting peranannya dalam rangka mendukung visi dan misi organisasi. Begitupun keberadaan sistem informasi kepegawaian di Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Propinsi Jawa Barat harus mampu dimanfaatkan secara optimum peranannya sebagai enabler (pemampu) organisasi dalam menyelaraskan perencanaan sumberdaya manusia. Untuk mengetahui sejauhmana tingkat pengaruh sistem informasi tersebut maka dibutuhkan metode untuk mengukurnya, pada penelitian ini pengukuran dilakukan dengan menggunakan metodologi Structural Equation Modeling (SEM).

Kata kunci :

: SEM, Enabler, Sistem Informasi, perencanaan SDM

1. PENDAHULUAN

Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi sangat penting fungsi dan kedudukannya dalam mengantisipasi kebutuhan organisasi akan pengelolaan sumber daya manusia. Dalam pengelolaan sumberdaya manusia, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Barat telah memiliki sistem informasi yang khusus mengelola sumberdaya manusia, yakni Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG).

Yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah melakukan analisa pengaruh Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) terhadap perencanaan sumber daya manusia di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Barat dengan menggunakan metodologi Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan aplikasi Lisrel 8.80.

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Menghasilkan seberapa besar komposisi pengaruh Sistem Informasi Kepegawaian terhadap perencanaan SDM melalui hasil kuesioner yang dilakukan.

2. Mengetahui pengaruh Sistem Informasi Kepegawaian terhadap perencanaan SDM setelah dilakukan analisa pengaruh menggunakan metodologi structural equation modeling.

Terdapat dua penelitian rujukan yang di jadikan referensi komparatif dalam penelitian ini, yakni penelitian dari Dewi Andini (2015) dengan judul “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan” (Andini, 2015) dengan menggunakan metodologi regresi berganda, dimana menghasilkan kesimpulan bahwa untuk memperoleh kualitas laporan keuangan daerah sesuai SAP harus melalui penerapan sistem akuntansi keuangan daerah yang baik. Kedua, yakni penelitian dari Evy Septriani (2012) dengan judul “Pengaruh Kinerja Sistem Terhadap Kepuasan Pengguna pada PT. Bank Muamalat Indonesia (Tbk)” (Septriani, 2012) dengan menggunakan metodologi Regresi dan Pearson Product Moment dimana menghasilkan kesimpulan bahwa kepuasan pengguna pada PT. Bank Muamalat Indonesia (Tbk) sangat di pengaruhi oleh kinerja dari sistem informasi yang ada di PT. Bank Muamalat Indonesia (Tbk).

Berbeda dengan kedua penelitian diatas, maka penelitian ini lebih di titik beratkan pada analisa pengaruh sistem informasi kepegawaian (SIMPEG) terhadap perencanaan sumber daya manusia pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Barat dengan menggunakan metodologi Structural Equation Modeling (SEM) yang diharapkan dapat lebih memiliki akurasi dan optimal didalam melakukan analisa pengaruh sistem

(2)

informasi kepegawaian terhadap perencanaan sumber daya manusia.

II. DASAR TEORI

Pengertian Structural Equation Modeling Menurut Hengky Latan dalam buku yang berjudul “Structural Equation Modeling”, menyatakan bahwa “SEM merupakan suatu teknik analisis multivariate generasi kedua yang menggabungkan antara analisis faktor dan analisis jalur sehingga memungkinkan peneliti untuk menguji dan mengestimasi secara simultan hubungan antara multiple exogenous dan endogenous variable dengan banyak indikator. Jadi SEM dapat digunakan untuk menjawab berbagai masalah riset (research question) dalam suatu set analisis secara sistematis dan komprehensif.” (Latan, 2013)

Tahapan Structural Equation Modeling terdapat lima tahapan proses yaitu :

1. Spesifikasi model, 2. Identifikasi Model, 3. Estimasi Model, 4. Evaluasi Model dan

5. Respesifikasi Model. (Latan, 2013) III. PEMBAHASAN

Hasil rekap kuesioner pengaruh sistem informasi kepegawaian terhadap perencanaan sumber daya manusia di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Barat menghasilkan komposisi sebagai berikut seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Gaps atau kesenjangan yang ada antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diharapkan dalam permasalahan perencanaan sumber daya manusia dan sistem informasi kepegawaian pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Barat yaitu tergambar pada Tabel 3.

Pada permasalahan penelitian yang dilakukan ini telah didapat hasil dari proses rekap kuesioner yang kemudian diolah dengan bantuan aplikasi Lisrel 8.80 dan didapat hasil seperti pada Gambar 1.

Pada Gambar 1 diketahui bahwa Chi-Square yang didapat pada aplikasi Lisrel 8.80 yaitu sebesar 43,67 sementara df sebesar 32, maka jika di hitung dengan rumus

(3)

Diperoleh hasil 1,36 yang menunjukan bahwa nilai yang didapat < 2 karena nilai standar yang baik untuk hasil chi-square dibagi df menurut hengky latan dalam bukunya yang berjudul structural equation modeling yaitu < 2, maka nilai 1,36 dikatakan fit.

Untuk P-value nilai yang didapat adalah 0,08189 bila dibandingkan dengan nilai standar yang baik untuk P-value yaitu > 0,05 maka P-value dikatakan fit dan memenuhi syarat. Kemudian diketahui RMSEA pada Gambar 1 yaitu didapatkan nilai 0,046 bila dilihat dari nilai standar yang baik untuk RMSEA adalah < 0,05. Jika dilihat dari hasil nilai RMSEA yang diperoleh maka RMSEA dikatakan fit karena nilai RMSEA sebesar 0,046.

Indikator Y1 merupakan indikator pelatihan, nilai loading faktor pada indikator ini adalah 0,032 yang artinya indikator tersebut tidak signifikan karena nilai loading faktor yang baik yaitu > 0,50. Begitu juga dengan nilai t statistiknya mendapat nilai 0,32 maka indikator pelatihan tidak fit karena nilai fit nya yaitu harus > 1,96. Oleh karena itu indikator Y1 merupakan indikator pelatihan dan memerlukan suatu perbaikan atau pembenahan yaitu dengan cara membuat sistem data pelatihan.

IV. RENCANA IMPLEMENTASI

Jadual pelaksanaan untuk implementasi berdasarkan uraian usulan dari hasil kuesioner dan hasil perhitungan yang dilakukan oleh aplikasi Lisrel 8.80. dan implementasi Sistem Data Pelatihan yang dijadikan usulan untuk indikator pelatihan serta diharapkan berguna untuk memperbaiki persoalan pada indikator pelatihan pegawai. Penggambaran jadual implementasi digambarkan menggunakan Gantt Chart.

Berikut adalah gambaran proses dalam pengerjaan penelitian yang digambarkan oleh Gantt Chart:

Implementasi sistem data pelatihan pegawai yang diharapkan mampu untuk membantu mengatasi masalah yang ada pada indikator pelatihan di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Barat.

(4)

Tampilan ini merupakan tampilan awal ketika membuka Sistem Data Pelatihan Pegawai sebelum melakukan Login.

Tampilan ini adalah tampilan jika sudah melakukan login, maka akan langsung otomatis muncul ke beranda sistem.

Tampilan ini akan muncul ketika menu olah data pelatihan di pilih.

V. KESIMPULAN

Hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner terhadap 100 responden pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Barat telah didapatkan komposisi terhadap setiap indikator nya yaitu ≥75%

pada masing-masing komposisi indikator nya, tetapi pada indikator pelatihan pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Barat diketahui bahwa terdapat sedikit masalah didalam indikator pelatihan karena hanya mendapat komposisi sebesar 69%.

2. Hasil yang telah dilakukan pengolahan data menggunakan metodologi Structural Equation Modeling dan di bantu dengan aplikasi Lisrel 8.80 pun mempunyai nilai yang kurang signifikan terhadap indikator pelatihan pegawai yaitu mendapatkan nilai loading faktor 0,032 yang artinya indikator tersebut tidak signifikan karena nilai loading faktor yang baik yaitu > 0,50. Begitu juga dengan nilai t statistiknya hanya mendapat nilai 0,32 maka indikator pelatihan pegawai tidak fit karena nilai fit nya yaitu harus > 1,96.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Maolani, R (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. [2] Andini, D. (2015). Pengaruh Kompetensi

Sumber Daya Manusia dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 24(1), 65-82. [3] Darmawan, D. &. (2013). Sistem Informasi

Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. [4] Gunawan, I. (2016). Pengantar Statistika Inferensial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. [5] Hartono, B. (2013). Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

[6] Herujito, Y. M. (2006). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT. Grasindo.

[7] Hery. (2011). Soal Jawab Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara. [8] Hery. (2014). Pengendalian Akuntansi dan

Manajemen. Jakarta: Kencana.

[9] Irmawati, W. (2010). Pengaruh Sistem Informasi Kepegawaian terhadap Perencanaan Sumber Daya Manusia pada Sekretariat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. [10] Latan, H (2013). Structural Equation Modeling.

Bandung: Alfabeta.

[11] Maolani, R. A. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. [12] Murhadi, W. (2015). Pemodelan Structural

Equation Modeling.

[13] Priansa, D. J. (2016). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Alfabeta.

(5)

[14] Rivai, V. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktek. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

[15] Rusdiana, A. &. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV. Pustaka Setia. [16] Sarwono, J. (2015). Teori Structural Equation

Modeling.

[17] Septriani, E. (2012). Pengaruh Kinerja Sistem Terhadap Kepuasan Pengguna pada PT. Bank Muamalat Indonesia (Tbk).

[18] Siswanto, B. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

[19] Solihin, I. (2009). Pengantar Manajemen. Bandung: Penerbit Erlangga.

[20] Sutanto, E. (2003). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan bantuan perhitungan Waiting Line Method akan menghasilkan informasi tentang tingkat intensitas pelayanan dalam antrian yang dapat dijadikan pertimbangan untuk

Berdasarkan penjelasan sebelumnya maka pada penelitian ini Penulis akan mencoba membuat suatu sistem yang dibangun dari algoritma genetik dan tabu search untuk

Pengambilan 90 Ampere dimaksudkan sebagai pembanding dengan interval arus diatas.Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan penelitian mengenai analisa

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kelayakan rencana investasi pembangunan 2 (dua) tower gedung asrama mahasiswa Telkom University oleh perusahaan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa informasi tentang penyakit cerebral palsy dapat lebih mudah diperoleh dengan dibuatnya suatu sistem pakar yang berbasis