• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rektor dalam Obrolan Isu-Isu Publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rektor dalam Obrolan Isu-Isu Publik"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Rektor dalam Obrolan Isu-Isu

Publik

UNAIR NEWS – Suasana hall lantai empat kantor manajemen UNAIR

tidak seperti biasanya. Pasalnya, Rektor UNAIR, Prof. Dr. Moh. Nasih., SE., MT.,Ak., CMA, bersama beberapa pakar media sosial turut serta melangsungkan diskusi yang diliput langsung oleh televisi milik pemerintah, Selasa (26/7). Diskusi dalam acara obrolan isu-isu publik tersebut dipandu oleh Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR, Drs. Suko Widodo, M.Si.

Diskusi yang juga dihadiri perwakilan mahasiswa dan pegawai di lingkungan kantor manajemen UNAIR tersebut membahas mengenai dampak dan implikasi teknologi informasi. Suko membuka diskusi dengan menyinggung kasus demam permainan Pokemon Go yang kini tengah melanda publik dunia.

“Dampak berkembangnya teknologi informasi ini memang sulit dibendung, salah satunya yang kini sedang digandrungi. Demam Permainan pokemon Go,” ujarnya.

Dalam paparannya, Prof. Nasih juga menjelaskan bahwa perkembangan teknologi informasi tidak bisa lepas dari sebuah nilai. Baginya teknologi informasi yang berkembang saat ini juga memiliki tujuan bisnis dan mengambil beragam keputusan. “Ke depan, perkembangan ini harus kita dorong agar memberikan manfaat yang lebih luas. Dalam hal bisnis, misalnya dengan membantu pengembangan UKM kita,” papar Prof.Nasih.

Selaku pengamat sekaligus praktisi sosial media yang turut hadir, Agung menjelaskan bahwa dampak baik dan buruk dari perkembangan teknologi informasi sulit dibendung. Bagi Agung, individu atau pelaku dari teknologi menjadi penentu dari dampak yang ada.

(2)

bagaimana untuk memanfaatkannya,” terang Agung.

Senada dengan Agung, dosen Ilmu Komunikasi, Kandi Aryani, S.Sos., M.A., menuturkan bahwa teknologi informasi menunjukkan betapa antusias individu untuk terlihat di dalam ranah publik. Pengamat sosial media tersebut juga menambahkan, dengan hadirnya teknologi informasi yang semakin canggih ini, masing-masing individu mampu memproduksi dan mengonsumsi beragam informasi.

“Yang perlu menjadi perhatian saat menggunakan sosial media, harus tahu mana ruang privasi dan mana ruang publik,” tegasnya. (*)

Penulis: Nuri Hermawan Editor: Dilan Salsabila

Istri Prof. Fasich Rektor

UNAIR Ke-12 Tutup Usia

UNAIR NEWS – Rektor Universitas Airlangga periode 2004 – 2015

Prof. Fasich, Apt., tengah berduka. Pada Jumat pagi (22/7) pukul 05.10 WIB, istri Prof. Fasich, Mughnijah Fasich, meninggal dunia di Rumah Sakit UNAIR, dalam usia 64 tahun. Almarhumah meninggal dunia setelah dirawat di RS UNAIR kurang lebih selama empat bulan. Sebelum akhirnya dirawat di ruang ICU, almarhumah menjalani operasi gigi. Enam jam pascaoperasi, almarhumah mengalami serangan jantung dan mengalami koma. Sejak saat itu almarhumah dirawat di ruang ICU sampai akhirnya tutup usia.

(3)

disalatkan di Aula Dharmawangsa lantai delapan RS UNAIR. Selepas salat jumat, jenazah dibawa ke Masjid Ulul Azmi untuk kembali disalatkan. Setelah disalatkan, jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman umum di daerah Sepanjang, Sidoarjo.

Almarhumah Mughnijah meninggalkan satu orang suami dan empat orang anak. Semasa kuliahnya, almarhumah aktif bergabung dengan organisasi Senat Mahasiswa Fakultas Farmasi UNAIR sebagai ketua umum, dan Dewan Mahasiswa UNAIR sebagai sekretaris umum.

Ditemui di tempat persemayaman, Direktur RS UNAIR, Prof. Dr. Nasronuddin mengungkapkan bahwa pihaknya telah berusaha dengan m a k s i m a l u n t u k m e m b e r i k a n p e l a y a n a n y a n g t e r b a i k bagi almarhumah.

“Bahwa kami sudah memberikan pelayanan dan perawatan medis terbaik, dibantu dengan doa-doa. Ternyata, Tuhan berkehendak lain,” tutur Prof. Nasron.

Dijumpai di tempat yang sama, Tjietjiek Tjajahandarie, Ph.D, selaku Manajer Perencanaan dan Pengembangan RS UNAIR, merupakan salah satu sivitas UNAIR yang dekat dengan Prof. Fasich dan almarhumah. Bahkan, pada tahun 2011, ketiganya p e r n a h m e l a k s a n a k a n i b a d a h u m r a h b e r s a m a d i T a n a h Suci. Menurut Tjietjiek, almarhumah merupakan sosok perempuan yang menjadi teladan bagi dirinya.

“Beliau merupakan sosok yang ideal sebagai istri dan ibu rumah tangga. Kemanapun Pak Fasich melangkah, selalu ada doa yang dipanjatkan dari beliau, baik dalam keadaan senang, bahagia, dan berbagai tantangan. Beliau pernah berkata, Pak Fasich adalah mata saya, dan saya adalah tongkatnya,” tutur Tjietjiek.

Saat prosesi persemayaman, Rektor UNAIR Prof. Nasih mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah membantu selama proses perawatan almarhumah hingga meninggal

(4)

dunia.

“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu, semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT,” terang Nasih. Sebelum memulai salat jenazah, Nasih juga mengajak para pelayat untuk mendoakan almarhumah. (*)

Penulis: Defrina Sukma Satiti Editor: Nuri Hermawan

Cegah Praktik Percaloan Jalur

Mandiri,

UNAIR

Adakan

Sayembara

UNAIR NEWS – Terkait dengan informasi “miring” yang sering

beredar di masyarakat yang menganggap masuk Universitas Airlangga (UNAIR) itu mahal, Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., menebar sayembara. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya praktik illegal yang biasa disebut calo dalam penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri.

”Kepada siapa pun yang menangkap pelaku calo dan melaporkannya kepada kami, UNAIR akan memberikan hadiah. Sedangkan pelaku calo akan kami proses secara tegas sesuai aturan,” tegas Rektor UNAIR, Prof. M. Nasih, kepada wartawan usai buka puasa bersama, Rabu (15/6) malam.

Pihaknya masih sering mendengar pernyataan yang menganggap masuk UNAIR itu mahal. Sayangnya kemudian, yang dikatakan mahal itu tidak sesuai dengan SK Rektor.

“Itu yang ingin kita clear–kan,” tegas Rektor, seraya menjelaskan karena Jalur Mandiri masuk UNAIR itu masih dalam

(5)

tahap pendaftaran. Tegasnya, pihak UNAIR ingin banyak pihak yang membantu untuk mereduksi kejadian seperti itu, yakni menangkap keberadaan calo.

Terkait sayembara tersebut, dikatakan sebagai bentuk penghargaan kepada pihak yang memiliki itikad baik tersebut, pihaknya akan menyediakan hadiah kepada siapapun yang dapat menginformasikan dan atau menangkap calo atau jasa perantara, untuk diproses melalui Badan Pengawas Internal (BPI).

”Kami akan sediakan hadiah bagi siapa saja yang bisa menangkap dan menginformasikan kepada kami, tentunya informasi data yang valid tentang adanya praktek percaloan,” serunya.

Mengenai nominal hadiahnya, pihak UNAIR akan mendiskusikan terlebih dahulu. Rancangannya, jumlah hadiah yang diberikan i t u a k a n d i t e n t u k a n o l e h t i n g k a t t r a n s a k s i y a n g dilakukan/dijanjikan oleh si calo.

“Hadiahnya tergantung transaksinya, kalau yang ketangkep kelas empat jutaan, ya hadiahnya disesuaikan. Artinya tidak sama dengan yang transaksinya ratusan juta,” tutur Prof. Nasih didampingi Ketua PIH UNAIR, Drs. Suko Widodo, M.Si.

Bagi korban calo yang punya inisiatif untuk melaporkan diharapkan informasinya itu valid dan tidak asal lapor. Calon mahasiswa korban calo pun, untuk bisa masuk kuliah di UNAIR harus tetap memenuhi syarat passing grade. Pasalnya penerimaan jalur mandiri di UNAIR daya tampungnya terbatas. Artinya walaupun seorang peserta tes bisa memenuhi passing grade, namun belum tentu lolos masuk UNAIR.

“Misalnya daya tampung Fak kedokteran 75 orang dari 2000 pendaftar, bisa jadi yang memenuhi passing grade itu mencapai 800-an. Jadi yang kami terima ya yang menempati urutan 1 sampai 75 saja. Jadi kalau korban calo ada di posisi itu, maka akan kami bantu untuk difasilitasi masuk UNAIR, dengan catatan laporannya valid dan itikadnya baik,” terangnya.

(6)

Sedangkan untuk pelaku calo, pihak UNAIR akan memproses dengan tegas. Ditegaskan juga oleh Rektor bahwa UNAIR tidak akan memandang bulu siapapun yang melakukan praktek illegal tersebut.

”Untuk calo-nya akan kita proses. Kalau dia karyawan atau dosen UNAIR misalnya, maka akan kami berikan sanksi tegas juga. Nanti bisa dilaporkan ke BPI kami supaya diproses,” imbuhnya.

Menjawab pertanyaan terkait isu “jatah” pihak tertentu dalam proses seleksi, Prof. Nasih menegaskan bahwa pembagian jatah seleksi UNAIR kepada siapapun, itu tidak ada. Karena penerimaan jalur mandiri ini merupakan murni dari hasil tes, tanpa melihat jumlah pembayaran Sumbangan Pembinaan dan Peningkatan Pendidikan (SP3) oleh calon mahasiswa.

”Tidak ada jatah itu, baik untuk para Guru Besar ataupun karyawan, tidak ada jatah-jatahan sama sekali, termasuk juga Rektor. Kita murni hanya melihat hasil nilainya,” ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR ini. (*)

Penulis : Dilan Salsabila Editor : Bambang Bes

Ramadhan, Momentum Penyadaran

Diri

UNAIR NEWS – Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. H.

Mohammad Nasih, MT., SE., Ak., mengajak kepada kita, khususnya jemaah Masjid Ulul ‘Azmi Kampus C UNAIR untuk benar-benar bisa memanfaatkan bulan suci Ramadhan 1437 H ini untuk meningkatkan ibadah dan kecintaan kepada Allah SWT. Mengapa hal itu

(7)

ditekankan, karena yang bisa memuliakan diri kita ini selain kita sendiri juga Allah yang memberi kesempatan.

“Allah memberikan kesempatan kepada kita melalui bulan Ramadhan ini harus bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin,” kata Rektor dalam “Kultum” (Kuliah tujuh menit) perdana di Masjid “Ulul ‘Azmi” Kampus C UNAIR, Senin (6/6). Kultum ini merupakan kesempatan pertama mengawali tradisi Ramadhan di UNAIR setelah masjid bantuan Alumni UNAIR itu diresmikan Jumat (27/5) lalu.

Menurut Guru Besar Bidang Akuntansi FEB UNAIR ini, kalau ingin mulia di hadapan Allah maka tidak ada jalan lain selain harus memanage nilai-nilai kecintaan kita kepada Allah. Misalnya rela berkorban untuk tidak terlalu mencintai dunia (hubbud

dunya), menjaga kehormatan untuk tidak berbuat tercela semisal

menjadi koruptor, dan tidak melakukan perbuatan hina.

“Karena itu mari kita kelola cinta kita kepada Allah secara sadar bahwa kita ini hamba-NYA, dan bukan hamba dunia. Sebab

hubbud dunya secara berlebihan bisa merusak kemuliaan kita

dihadapan Allah,” lanjut Rektor.

Disebutkan bahwa hal diatas merupakan satu dari dua hal yang harus bisa kita atasi, setidaknya momentum itu dimulai pada Ramadhan bulan yang penuh hikmah ini. Hal yang kedua adalah posisi kita sebagai konsumen pada dunia yang mengarah pada kapitalistik dan sosialisme, dimana kedua paham tersebut tidak berkembang sesuai ajaran Islam.

”Kapitalisme itu mengarah kepada kepentingan dunia, yang merangsang untuk cinta dunia secara berlebihan,” tambahnya. Peringatan itu sudah terjadi, yakni sebanyak 20% penduduk Indonesia sudah menguasai 80% kekayaan alam Indonesia. Harta kekayaannya tidak saja tidak habis untuk tujuh turunan, tetapi mungkin juga untuk belasan turunan. Artinya, hanya 20% kekayaan alam Indonesia saja yang harus dibagi untuk 80% penduduk Indonesia lainnya. Inilah yang juga mengakibatkan

(8)

ketimpangan sosial ekonomi dan jurang kaya-miskin yang semakin lebar.

”Karena itu di bulan Ramadhan inilah sebenarnya kita diajarkan dan diharapkan untuk tahu diri, dan melalui puasa sesungguhnya Allah mengajarkan keseimbangan antara dunia dan akhiratnya. Harta benda dan kekayaan bukan segala-galanya, dan puasa mengajarkan kita untuk tidak menjadi hamba dunia,” demikian Prof. Moh Nasih dalam ceramah kultumnya. (*)

Penulis : Bambang Bes Editor : Nuri Hermawan

Ujian SBMPTN CBT dan PBT di

UNAIR Berjalan Lancar

UNAIR NEWS – Untuk kali pertama Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dilangsungkan dengan berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT). Universitas Airlangga ikut dipercaya sebagai tempat diselenggarakannya SBMPTN CBT. Sebanyak 160 siswa mengikuti ujian yang dilangsungkan di Airlangga Medical Education Center (AMEC), FK UNAIR, Selasa (31/5).

Rektor UNAIR Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak, CMA., melakukan sidak untuk memastikan ujian SBMPTN CBT berjalan dengan lancar.

“Ujian berjalan lancar. Peserta konsentrasi dengan soalnya masing-masing. Nampaknya soal memang acak penuh. Tadi saya lihat tidak ada yang sama antara satu komputer dengan komputer yang lain. Ini yang menurut saya jauh lebih fair,” ujar Prof Nasih.

(9)

Tidak ada gangguan teknis pada saat ujian berlangsung. “Saya lihat lancar dan tidak ada gangguan teknis. Tidak ada gangguan karena kita sudah persiapkan sebelumnya,” ujar guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR tersebut.

Menurutnya, ujian dengan berbasis CBT ini dapat meminimalisir terjadinya kecurangan. Masing-masing peserta diberikan soal ujian yang berbeda-beda, sehingga tidak dimungkinkan terjadi kecurangan antara peserta satu dengan peserta yang lain.

“Masing-masing orang tidak mungkin melakukan kecurangan dengan melihat pekerjaan temannya. Dalam CBT ini kita tidak ada bocoran jawaban, karena urutan masing-masing soal berbeda-beda. Master jawabannya pasti juga akan berbeda-beda,” imbuhnya.

Ujian SBMPTN CBT terbagi menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama, kelompok ujian Saintek dengan materi ujian TKPA dan TKD Saintek. Gelombang kedua, kelompok ujian Soshum dengan materi ujian TKPA dan TKD Soshum. Dan gelombang ketiga, kelompok ujian Campuran dengan materi ujian TKPA, TKD Saintek, dan TKD Soshum. Pengumuman ujian akan diinformasikan secara resmi pada 28 Juni 2016 mendatang.

Selain ujian SBMPTN CBT, UNAIR juga menjadi lokasi penyelenggaraan ujian SBMPTN PBT (Paper Based Test) atau sering disebut dengan ujian tulis. Baik ujian SBMPTN CBT maupun PBT semuanya berjalan dengan lancar, tanpa kendala yang berarti.

Untuk menghindari kecurangan dalam ujian SBMPTN PBT, panitia telah memasang Jammer (perangkat pengacak sinyal) di beberapa lokasi tempat penyelenggaraan SBMPTN PBT. Guna pemasangan perangkat tersebut adalah untuk meminimalisir kecurangan peserta, terkait penggunaan media seluler dalam pengerjaan ujian.

“Kita tadi sudah coba di handphone kita, memang mati tidak ada sinyal,” ujar Purkan, salah satu panitia penyelenggara SBMPTN

(10)

PBT di FISIP UNAIR. (*) Penulis : Binti Q. Masruroh

Editor: Dilan Salsabila dan Nuri Hermawan

Pimpinan UNAIR Bahas Capaian

dan Target Universitas

UNAIR NEWS – Sebagai bentuk evaluasi kerja yang telah

dilakukan komponen universitas selama triwulan I 2016, Rektor Universitas Airlangga menggelar rapat pimpinan (rapim). Rapim yang digelar pada Kamis (26/5) bertempat di Aula Kahuripan UNAIR, dihadiri oleh pimpinan, dekan, wakil dekan, ketua pusat, badan, dan lembaga, ketua departemen, serta ketua program studi di lingkungan UNAIR. Dalam rapim tersebut, berbagai capaian universitas serta target-target yang ingin diraih, dibahas oleh peserta rapat.

Pada kesempatan ini, Rektor UNAIR Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak, CMA., memaparkan seluruh capaian universitas, baik yang dihasilkan oleh fakultas, badan, dan lembaga. Capaian tersebut baik yang bersumber dari penelitian, pengabdian, maupun kegiatan lain yang diselenggarakan dalam rangka meningkatkan prestasi universitas.

“Kita memiliki tantangan besar dalam bidang publikasi internasional, akreditasi A hingga akreditasi internasional. Kita juga memiliki tantangan besar agar proses hasil penelitian bisa jadi produk dan hak atas kekayaan intelektual (HAKI),” ujar Prof Nasih.

Prof. Ir. M. Amin Alamsjah, M.Si., Ph.D., selaku Wakil Rektor III UNAIR mengajak pimpinan fakultas untuk lebih mendorong

(11)

seluruh sivitas dalam meningkatkan prestasi dan menciptakan berbagai terobosan.

“Kita perlu kerja keras dan terobosan yang lebih cerdas agar bisa menggerakkan dosen dan mahasiswa. Kami sangat berharap, dekan dan wakil dekan, khususnya Wakil Dekan III terus mendorong hal tersebut,” kata Prof. Amin.

Pihaknya juga mendorong agar fakultas lebih memperketat pengawasan mengenai jurnal publikasi internasional yang dihasilkan mahasiswa. Ia menegaskan bahwa setiap lulusan S-2 dan S-3 harus menghasilkan jurnal publikasi internasional.

Selain itu, Wakil Rektor IV UNAIR Junaidi Khotib, S.Si, Apt., M.Kes, Ph.D., juga mengatakan agar hilirisasi produk akademik dan produk penelitian terus dikembangkan dan ditingkatkan. Hilirisasi produk akademik universitas adalah bukti bahwa universitas memiliki kebermanfaatan bagi masyarakat luas.

“Harapannya, penelitian dosen dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat dimanfaatkan masyarakat. Sehingga produk perguruan tinggi dapat berkontribusi dan dikenali masyarakat. Kita harus dapat mengubah produk lingkungan akademik yang hanya berhenti di fakultas,” ujar Junaidi.

Junaidi yang membawahi bidang university holding dan jejaring alumni juga mengatakan, UNAIR harus meningkatkan kerjasama yang baik dengan para alumni. Saat ini sedang dirancang laman resmi alumni UNAIR yang rencananya akan diluncurkan Juni 2016 nanti. Laman resmi itu merupakan kerjasama antara Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) UNAIR dan alumni. (*)

Penulis : Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S.

(12)

Berkat Vaksin Flu Burung,

UNAIR Raih Penghargaan PWI

Jatim

UNAIR NEWS – Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., MCA menerima penghargaan sebagai tokoh pendidikan terpilih dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Jawa Timur dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 dan HUT ke-70 PWI. Prestasi itu diberikan karena lembaga yang dipimpinnya dalam penelitiannya berhasil menemukan vaksin flu burung (Avian Influenza/AI), dimana vaksin tersebut hingga saat ini masih banyak dibutuhkan di dalam negeri dan bahkan dipesan oleh luar negeri, diantaranya Amerika.

”Prestasi UNAIR ini sudah dicatat oleh sejarah sebagai prestasi yang luar biasa, dimana di dalam negeri vaksin flu burung ini masih sangat dibutuhkan, dan bahkan sekarang ini luar negeri yang diantaranya Amerika sudah memesan kepada UNAIR,” kata Ketua PWI Jawa Timur H. Akhmad Munir dalam sambutannya mengawali peringatan HPN 2016 di di Gedung Grahadi Jl. Pemuda Surabaya, Rabu (30/3) malam.

Selain diterima oleh UNAIR, PMI Jatim juga memberikan award serupa dalam berbagai kategori. Penghargaan untuk kategori tokoh nasional diberikan kepada Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kapolri Jenderal Pol. Drs. Badrodin Haiti, dan tokoh pengembangan sepakbola di “Pulau garam” Madura yaitu Achsanul Qosasi yaitu CEO Madura United. Kategori tokoh korporasi nasional diberikan kepada Dirut PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Suparni dan Dirut PTPN X (Persero) Ir. Subiyono, MMA.

(13)

Diantara penerima Penghargaan dari PWI Jatim, yaitu Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar (kedua dari kiri), Kepala Pelaksana BPBD Drs. Ec. Sudarmawan, MM., Rektor UNAIR, dan D Zawawi Imron, diapit Sekretaris dan Ketua PWI Jatim (paling kanan). (Foto: Bambang Bes)

Tokoh daerah terpilih diberikan kepada Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Drs. Ec. Sudarmawan, MM. Tokoh Seni dan Budaya diberikan kepada budayawan “Celurit Emas” KH. D. Zawawi Imron, dan tokoh pers Budiono Darsono, perintis media online di Indonesia bersama detik.com., serta kepada tokoh Lifetime Achievement Prof. Dr. Ir. Johan Silas yang terkenal dengan program Kampung Improvement Program (KIP) yang dilaksanakan untuk perkampungan di Surabaya.

Selain itu juga disampaikan Hadiah Prapanca karya jurnalistik kepada wartawan di Jatim, yakni Piala Prapanca untuk kategori Karya Jurnalistik (cetak), jurnalistik radio, jurnalistik media online, dan jurnalistik foto.

Kepada wartawan, Prof. Moh Nasih atas nama UNAIR menyampaikan terima kasih kepada PWI Jawa Timur dan pers Jatim yang ternyata juga melakukan pengamatan terhadap karya-karya penelitian di UNAIR. Ia berharap dengan penghargaan ini

(14)

menambah motivasi untuk lebih giat dan bekerja keras lagi untuk menghasilkan karya-karya yang berguna untuk bangsa dan negara. (*)

Penulis: Bambang Bes

Berkolaborasi Adalah Kunci

Membangun Surabaya Lebih Baik

UNAIR NEWS – Sebagai langkah menuju perguruan tinggi kelas

dunia, Universitas Airlangga tak ingin dikenal sebagai menara gading. Terlebih, bila sampai dicap acuh tak acuh dengan persoalan masyarakat Jawa Timur. Khususnya, di Surabaya.

Untuk itulah, UNAIR menggelar acara silaturahmi dengan

Komunitas Rek Ayo Rek, Tokoh Masyarakat, dan Media. Puluhan

tamu undangan hadir dalam kegiatan yang digelar di selasar lantai empat, Kantor Manajemen UNAIR, Kampus C, Rabu (30/3). Dalam kesempatan itu, masing-masing pihak undangan menyampaikan uneg-uneg tentang kondisi sosial, ekonomi dan IPTEK. Berformat gelar wicara (talkshow), event itu dipandu Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Drs. Suko Widodo, M.Si Tiga pimpinan tertinggi UNAIR turut hadir dalam acara silaturahmi itu. Mereka adalah Rektor Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, Wakil Rektor I Prof. Djoko Santoso, dr., Sp.PD., K-GH, FINASIM, Wakil Rektor III Prof. M. Amin Alamsjah, Ph.D. Tampak pula para direktur dan ketua lembaga serta para dekan.

Dalam sambutannya, Rektor Prof Nasih berharap, forum ini bisa diselenggarakan secara rutin. Dengan demikian, setiap

(15)

perwakilan perangkat dinas, komunitas, wakil rakyat, dapat berdialog untuk merumuskan solusi dan menguraikan masalah. “UNAIR akan terus bersinergi dengan stakeholder dan warga untuk membangun Surabaya. Meski berbeda latar belakang, kita punya visi yang esensinya sama,” tutur Prof. Nasih.

Wakil Rektor I Prof Djoko Santoso menambahkan, UNAIR ingin lebih dekat dan memiliki dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dengan demikian, Prof. Djoko merasa memiliki dan bangga terhadap kampus ini.

Dia juga mengatakan, UNAIR siap bekerjasama untuk membangun Surabaya menjadi kota yang lebih baik. Guru Besar bidang Ilmu Penyakit Dalam FK itu menggarisbawahi, UNAIR memiliki pekerjaan rumah untuk membangun pemerintah dan masyarakat. Termasuk, di bidang kesehatan dan kebangsaan. “Mari kita saling bergandengan tangan untuk membangun dan menjaga tradisi warga Surabaya. Juga, memberdayakan masyarakat di semua level,” tutur Djoko. (*)

Penulis: Defrina Sukma S Editor: Rio F. Rachman

Diskusi Gayeng dan Gerrr

Antara UNAIR dan Elemen

Masyarakat Surabaya

UNAIR NEWS – Suasana hangat melingkupi ajang diskusi bertajuk Silaturahmi Rektor Universitas Airlangga Bersama Komunitas Rek Ayo Rek (RAR), Tokoh Masyarakat, dan Media di selasar lantai 4

(16)

para dekan, tampak bersahabat saat berinteraksi dengan Ketua RAR Herman Riva’i, Ketua DPRD Surabaya Armudji, dan semua masyarakat yang ada di sana. Termasuk, para awak media yang antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Perwakilan dan pengurus Ikatan Alumni UNAIR juga datang untuk menyemarakkan diskusi.

Acara tersebut tambah terasa akrab karena dipandu oleh pakar komunikasi Drs Suko Widodo MSi. Pria yang juga Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) tersebut acap melontarkan joke segar di hadapan puluhan hadirin yang duduk melingkar di hadapan meja-meja bundar. Tak ayal, atmosfer gerrr-gerrr-an pun mewarnai suasana.

Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak., CMA. mengaku senang bisa berkumpul dengan semua elemen masyarakat lintas bidang. Ada yang memiliki latar belakang akademisi, politisi, birokrat, polisi, tentara, pengusaha, dan lain sebagainya. “Ini langkah awal. Setelah ini, pasti akan ada diskusi dan pertemuan lain yang tujuannya mencari solusi tiap masalah,” ungkap guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu.

Dia menyatakan, pintu kampus selalu terbuka untuk siapa saja. Khususnya, bagi mereka yang ingin mendapat saran dan masukan dari perspektif ilmiah tentang ragam topik. “Kami punya pakar di segala bidang. Yang kami tidak punya cuma uang. Makanya, kalau butuh uang jangan datang pada kami. Datang saja pada Pak Jamhadi (Pengusaha yang juga Ketua Kadin Surabaya, Red),” seloroh Rektor yang disambut tawa para hadirin. Kebetulan, Jamhadi waktu itu tepat duduk di hadapannya. Ditegaskan Nasih, Surabaya tidak hanya punya Tugu Pahlawan, Kenjeran, dan

tetenger lainnya. Namun juga, ada UNAIR yang berlokasi di

pusat kota. Maka itu, sudah sepantasnya para wakil rakyat dan pemkot memaksimalkan potensi UNAIR.

Sementara itu, Herman berharap, komunitas RAR dan UNAIR dapat memberi perubahan pada kondisi sosial di Surabaya. “Segala

(17)

masalah hanya bisa terselesaikan bila kita bersinergi. Di RAR ada banyak pakar atau “dekan”. Ada “dekan” urusan Pasar Turi seperti Pak Kemas, ada “dekan” urusan bisnis seperti Pak Jamhadi. Ada “dekan” urusan politik dan pemerintahan seperti Pak AH Thony. Makanya, sinergi kita bisa komplit,” urai dia diiringi tepuk tangan hadirin.

Event ini diapresiasi oleh pemerintah pusat. Kasubbag

Komunikasi dengan Lembaga Biro Kerjasama & Kompublik Setjen Kemristekdikti Neni Herlina mengaku kagum dengan gagasan dicetuskannya diskusi ini. “Apa yang dilakukan UNAIR mematahkan persepsi yang banyak beredar dan menyebut kalau kampus adalah menara gading. Hari ini, terbukti jelas kalau kampus benar-benar bisa menyatu dengan masyarakat,” ungkap dia.

Wakil Rektor I UNAIR Prof. Djoko Santoso, dr., Sp.PD-KGH., Ph.D., FINASIM mengatakan, kampus memang harus memberi sumbangsih kongkret di masyarakat. Kegiatan kali ini hanyalah satu di antara sekian banyak program UNAIR untuk bisa menyentuh semua elemen. “Percuma ada universitas di suatu kota bila kota itu tidak merasakan manfaatnya,” tegas Djoko. (*) Penulis: Rio F. Rachman

Gandeng Semua Elemen, UNAIR

Gelar Diskusi Lintas Lapisan

Masyarakat

UNAIR NEWS – Pada Rabu 30 Maret 2016, UNAIR akan menggelar

diskusi dan silaturahmi dengan tokoh masyarakat. Termasuk, dengan Camat, Kapolsek, dan semua elemen yang selama ini sudah

(18)

bekerjasama dengan kampus tersebut. Kegiatan itu sedianya dilaksanakan di Kampus C, lantai 4, pukul 09.00 sampai 12.00. “Banyak pihak yang selama ini sudah membantu UNAIR di bidang keamanan, ketertiban, sosialisasi, dan lain-lain. Silaturahmi kali ini pasti akan mengakrabkan hubungan yang sudah terjalin baik. Insya Allah Pak Rektor (Prof Moh. Nasih, Red) beserta jajaran akan hadir,” kata Drs Suko Widodo MSi, ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH).

Yang menarik, akan hadir pula Komunitas Peduli Surabaya Rek

Ayo Rek (RAR), pejabat pemerintah, ketua serta anggota DPRD

Surabaya, para awak media, dan eksponen lainnya. Diharapkan, hasil dari pertemuan ini akan berdampak positif bagi kampus. Bakal ada banyak masukan, saran, dan kritik yang sifatnya membangun untuk UNAIR. “Seperti yang sudah sering kami dengungkan selama ini, kami sedang berupaya mengejar mimpi menjadi 500 kampus terbaik di dunia. Menjadi World Class

University,” urai Suko.

Tak hanya itu, yang tak kalah penting adalah menjadikan pertemuan ini solusi dari segala problem baik di tingkat kota maupun nasional. Harapannya, akan dilangsungkan diskusi rutin semacam ini. Dengan tujuan, mencari penyelesaian masalah-masalah lintas bidang.

Nantinya, akan diambil topik atau tema yang sesuai dengan isu terkini. Pihak eksekutif, legislatif, akademisi, dan lain-lain, akan diminta hadir dan urun rembug. Selanjutnya, dapat dihasilkan rekomendasi yang bisa dibuat sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan.

Sementara itu, Ketua Komunitas RAR Herman Rifa’I mengatakan, pihaknya selama ini sangat bangga dengan UNAIR. ”Kampus ini bisa menjadi contoh baik dalam membangun sikap egaliter dan peduli lingkungan sekitar. Terbukti, dalam acara dialog yang digelar kali ini, Pak Rektor UNAIR akan menghadirkan seluruh jajarannya untuk bisa bertemu dan berdialog dengan

(19)

masyarakat,” kata dia.

RAR sendiri berisi orang-orang dari ragam latar belakang. Mulai tokoh masyarakat, tokoh agama, pengusaha, pecinta lingkungan, pengamat pendidikan, dan lain sebagainya.

Moch Machmud, anggota DPRD dari fraksi Demokrat mengungkapkan, apa yang dilakukan UNAIR nantinya pasti menjadi modal penting bagi pembangunan. Sebab, ada upaya menyatukan akademisi, kalangan bisnis, dan pemerintah. “Silaturahmi dan diskusi semacam ini mesti selalu dilangsungkan dengan istikomah,” ungkap dia. (*)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat pengaruh latihan permainan target terhadap

perubahan iklim global terhadap kehidupan, dan Lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data cuaca dan iklim di Indonesia, Peserta didik kemudian diberi

Tujuan:Untuk mengetahui perbedaan nilai saturasi oksigen dan tekanan darah pada pasien gagal jantung sebelum dan sesudah diberikan pengaturan posisi fowler di RSUD

Hasil pengujian dalam basis data kedipan menunjukkan sistem yang diajukan dapat mendeteksi durasi kedipan mata dengan tingkat keakuratan 99,4% dan 1% false

Menurut Vincent Gaspersz (2005, p203), kapasitas produksi merupakan suatu kemampuan dari fasilitas produksi untuk mencapai jumlah kerja tertentu dalam periode waktu tertentu

Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Tahun Anggaran 2010 Tingkat D.III Kebawah sebanyak 1633 (seribu enam ratus tiga puluh tiga) CPNS telah diserahkan

Bilangan proton di dalam nukleus sesuatu atom. Juga dikenali sebagai nombor atom. Juga dikenali sebagai nombor jisim. 3 Nuklid Suatu proses nuklear yang mempunyai bilangan proton

Lebih lanjut Garofalo menilai beberapa kategori yang mereka konsepsikan lebih relevan dengan "khawatir tentang pencurian (worry about theft)" daripada "takut