• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Model Analisis

Pada penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Pada penelitian ini menggunakan

moderated regression analyses untuk menguji pengaruh money ethics (X1)

terhadap tax evasion (Y1) dengan intrinsic religiosity (Z1) dan extrinsic religiosity

(Z2) sebagai variable moderating.

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut :

H1

H2a-b

Gambar 3.1 Model Analisis Hipotesis

3.2. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

Setiap variabel yang muncul dalam sebuah penelitian harus dapat dijelaskan secara operasional. Definisi operasional dari sebuah variabel adalah sebuah konsep untuk membuat sesuatu menjadi lebih terukur, dengan melihat perilaku dimensi, aspek, atau properti yang dilambangkan oleh konsep tersebut (Sekaran, 2003). Dalam penelitian ini terdapat tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel moderating dan variabel terikat.

Variabel Bebas Money Ethics Variabel Moderating a. Intrinsic Religiosity b. Extrinsic Religiosity Variabel Terikat Tax Evasion

(2)

3.2.1 Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2007). Variabel bebas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah money ethics (X1).

- Definisi operasional money ethics adalah makna dan pentingnya uang dan perilaku personal seseorang terhadap uang (Tang dan Luna-Arocas, 2004). - Indikator :

 Importance. Uang dipandang sebagai faktor yang penting dan berharga dalam kehidupan manusia karena dapat meningkatkan gaya hidup, status sosial, dan kepuasaan individu. (P1 – P2)

 Success. Uang adalah simbol kesuksesan karena uang mewakili pencapaian kesuksesan, mencerminkan prestasi kerja seseorang, dan digunakan untuk membandingkan dengan orang lain. (P3 – P4)

 Motivator. Uang digunakan sebagai motivator karena dengan uang seseorang termotivasi untuk bekerja lebih keras. (P5 – P6)

 Rich. Setiap orang ingin menjadi kaya karena dengan menjadi kaya atau memiliki banyak uang, hidup menjadi lebih menyenangkan. (P7 – P8)

3.2.2 Variabel Moderating

Variabel moderating adalah interaksi yang menunjukkan seberapa kuat tingkat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen bila dipengaruhi oleh variabel lain. Fungsi dari variabel moderating ini adalah memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2012). Variabel moderat yang akan digunakan dalam penelitian adalah intrinsic religiosity (Z1) dan extrinsic religiosity (Z2).

- Definisi operasional intrinsic religiosity adalah komitmen seseorang memeluk agama dengan tujuan kerohanian atau spiritual (Allport & Ross, 1967).

- Indikator :

 Komitmen terhadap agama. Komitmen seseorang untuk melayani agama. (P9, P10, P11)

(3)

 Kepercayaan terhadap agama. Kepercayaan terhadap agama dapat mempengaruhi kehidupan pribadi sesorang. (P13, P14)

- Definisi operasional extrinsic religiosity adalah partisipasi seseorang untuk ikut beragama dengan tujuan untuk alasan pencarian jati diri (yang digunakan untuk mendukung kepentingan bisnis diri sendiri dan untuk menemukan cara bagaimana agama dapat melayani individu) (Allport & Ross, 1967).

- Indikator :

 Kehadiran di rumah ibadah. Kehadiran di rumah ibadah digunakan untuk membentuk hubungan sosialsepertimenambah teman dan relasi. (P15, P16)

 Penghargaan sosial. Tujuan dan manfaat seseorang beragama digunakan untuk mendapatkan status dan dukungan sosial. (P17,P18)

 Berdoa. Seseorang berdoa karena itu merupakan suatu ajaran yang dia peroleh dari agamanya. (P19)

3.2.3 Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007). Variabel terikat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tax evasion.

- Definisi operasional dari tax evasion ini adalah pandangan wajib pajak mengenai etis atau tidaknya praktik penggelapan pajak berdasarkan sistem pajak, pemanfaatan dana pajak, keadilan, dan kemungkinan terdeteksi (McGee dan Guo, 2007). Hasil skor yang rendah menunjukkan bahwa tindakan tax

evasion adalah tindakan yang dapat diterima, sedangkan hasil skor yang tinggi

menunjukkan ketidaksetujuaan terhadap tindakan tax evasion. - Indikator :

 Sistem perpajakan. Sistem perpajakan ini terkait dengan tinggi rendahnya tarif pajak. (P20 – P22)

 Keadilan. Prinsip kemampuan dalam membayar kewajiban pajak. (P23 –

P24)

(4)

 Pemanfaatan dana pajak. Penggelapan pajak dianggap beretika ketika dana pajak (penerimaan pajak) digunakan untuk proyek yang tidak memberikan manfaat atau adanya korupsi yang dilakukan pemerintah. (P26 – P30)

3.3 Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah skala pengukuran interval, di mana responden diminta untuk menentukan pilihan jawaban pada ranking sesuai dengan yang dipersepsikan oleh responden.

Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu fenomena sosial (Sugiyono, 2007). Skala Likert merupakan salah satu jenis dari itemized rating scales yang digunakan untuk menilai tingkat kesetujuan dan ketidak setujuan responden pada suatu pernyataan (Malhotra dan Birks, 2006). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 5 point skala Likert yang akan digunakan :

1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju

3 = Netral 4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

3.4 Jenis dan Sumber Data 3.4.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif, yaitu data yang diukur dengan skala numerik (angka). Penelitian dengan data kuantitatif akan dihitung dengan menggunakan rumus-rumus statistik dan biasanya dinyatakan dalam bentuk jumlah dan angka.

3.4.2 Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada wajib pajak orang pribadi di Surabaya. Sedangkan data sekunder diperoleh peneliti dari buku-buku, jurnal dan literatur lainnya.

(5)

3.5 Instrumen dan Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan penyebaran kuesioner. Studi pustaka ini memberikan landasan bagi perumusan hipotesis, penyusunan daftar pertanyaan, serta pembahasan teoritis. Peneliti mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian ini melalui beberapa artikel relevan yang bersumber dari literatur, jurnal, serta internet yang berkaitan dengan materi. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan secara langsung kuesioner yang telah dibuat kepada para responden. Kuisioner yang telah disebarkan langsung dikumpulkan pada saat itu juga atau kuisioner dijemput kembali sesuai dengan kesepakatan.

3.6 Populasi

Sekaran (2003) mendefinisikan populasi sebagai sekumpulan orang, kejadian, dan hal yang ingin diinvestigasi oleh peneliti. Populasi juga merupakan batasan objek penelitian dan batasan bagi proses induksi (generalisasi) dari hasil penelitian yang bersangkutan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua para wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di Surabaya Barat, dimana jumlahnya tidak diketahui.

3.7 Sampel dan Teknik Sampling 3.7.1 Sampel

Dalam sebuah penelitian biasanya akan digunakan sampel daripada populasi karena menurut Sekaran (2003) untuk dapat mengumpulkan data dari ribuan individu, merupakan hal yang mustahil karena terdapat faktor yang harus dipertimbangkan seperti waktu, biaya, dan sumber daya manusia yang sifatnya terbatas. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007). Roscoe (1975) dalam Sekaran (2003) mengatakan bahwa jumlah sampel yang ideal adalah antara 30 sampai 500 elemen. Selain itu, hal penting dalam menentukan sebuah sampel adalah bahwa sampel harus bisa mewakili karakteristik dari total populasi (Sekaran, 2003).

(6)

Dengan memastikan bahwa sekelompok sampel dapat mewakili populasi maka diharapkan dapat diperoleh hasil penelitian yang sama seperti pada saat penelitian menggunakan populasi.

3.7.2 Teknik Sampling

Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan nonprobability sampling, di mana tidak semua elemen mempunyai peluang terpilih sebagai sampel, namun berdasarkan pada kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Kategori

nonprobability sampling sendiri dapat dibagi lagi ke dalam empat jenis pemilihan

sampel. Hair, Money, Page dan Samouel (2007) membagi pemilihan sampel tersebut menjadi convenience sampling, judgment sampling, quota sampling, dan

snowball sampling. Teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah judgement sampling. Judgement sampling atau purposive sampling merupakan proses pemilihan sampel dari populasi yang didasarkan atas pertimbangan peneliti tersendiri (Malhotra dan Birks, 2006).

Adapun dalam penelitian ini, kriteria yang ditetapkan oleh peneliti adalah para wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dengan omzet di bawah Rp 4.800.000.000 per tahun di Surabaya Barat. Selain itu, peneliti juga akan menggunakan rumus Lemeshow (1997) untuk menentukan jumlah sampel minimal yang diperlukan ketika jumlah populasi tidak diketahui. Berikut rumus Lemeshow (1997) yaitu :

𝑛 =p (1 − p) (Z1−α/2)

2

𝐷2

Di mana :

n = jumlah sampel minimal yang diperlukan Z = tingkat kepercayaan

p = maximal estimation (0,5)

D = limit dari eror atau presisi absolut

Melalui rumus di atas, peneliti akan menentukan jumlah sampel dengan data yaitu Z = 95% maka nilainya 1,96; p = 0,5; D = 10%

(7)

𝑛 =p (1 − p) (Z1−α/2) 2 𝐷2 𝑛 =0,5 (1 − 0,5)(1,96 2) (0,12) = 96,04 = 100 3.8 Unit Analisis

Unit yang dianalisa dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dengan omzet di bawah Rp 4.800.000.000 per tahun di Surabaya barat.

3.9 Rancangan Kuesioner

Dalam merancang kuesioner, peneliti akan menggunakan rancangan sebelumnya dari peneliti terdahulu yang kemudian disusun dengan menggunakan skala Likert. Kuesioner ini akan dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

1. Money Ethics yang diadopsi dari Tang, 2002.

2. Intrinsic Religiosity yang diadopsi dari Allpot dan Rose, 1967

Extrinsic Religiosity yang diadopsi dari Allpot dan Rose, 1967

3. Tax Evasion yang diadopsi dari McGee dan Guo, 2007. Kuesioner yang telah dibuat akan dilampirkan.

3.10 Teknik analisa data

3.10.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013). Uji validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah melalui analisis butir-butir, dimana untuk menguji setiap butir maka skor total valid tidaknya suatu item dapat diketahui dengan membandingkan antara angka korelasi

product moment Pearson (r hitung) pada level signifikansi 0,05 nilai kritisnya.

Instrumen penelitian itu dikatakan valid jika nilai korelasinya lebih besar dari 0.3. Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

(8)

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2012). Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program SPSS, yaitu dengan uji statistic Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,7 (Nunnally, 1994) yang dikutip oleh Ghozali (2013).

3.10.2 Uji Asumsi Klasik 3.10.2.1 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2012). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multinolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2012).

3.10.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2012). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi ini, peneliti melakukan Uji Glejser. Jika probabilitas signifikansi masing-masing variabel independen > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.10.2.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2012). Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

(9)

Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan. Uji statistik yang digunakan untuk uji normalitas data dalam penelitian ini adalah uji statistic non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Apabila angka signifikansi (Sig) > α = 0,05, maka data berdistribusi normal.

3.10.3 Analisis Metode Regresi

3.10.3.1 Analisis Regresi Linear Sederhana

Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas). Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2012). Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh money ethics terhadap tax evasion (H1). Persamaan umum regresi linear sederhananya adalah :

Keterangan : Y = Tax Evasion

α = konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika X = 0

1 = arah koefisien regresi, yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi

perubahan nilai X X1 = Money Ethics

ε = error term

Jika koefisien β bernilai positif, maka dapat diartikan bahwa antara variabel independen dan variabel dependen terdapat korelasi positif atau searah. Dengan kata lain, peningkatan atau penurunan variabel independen diikuti dengan kenaikan atau penurunan variabel dependen. Sedangkan jika koefisien β bernilai negatif, maka menunjukan arah yang berlawanan antara variabel independen dan variabel dependen. Dengan kata lain, setiap peningkatan variabel independen akan diikuti dengan penurunan variabel dependen atau sebaliknya.

(10)

3.10.3.2 Analisis Regresi Moderasi (Moderated Regression Analysis)

Moderated Regression Analysis (MRA) atau uji interaksi merupakan

aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) (Ghozali, 2013). Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui efek interaksi antara variabel money ethics dan intrinsic religiosity sebagai variabel moderator, terhadap variabel tax evasion.

Untuk menguji intrinsic religiosity memoderasi hubungan diantara

money ethics dengan tax evasion (H2a) digunakan persamaan sebagai berikut:

Untuk menguji extrinsic religiosity tidak memoderasi hubungan diantara

money ethics dengan tax evasion (H2b) digunakan persamaan sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Tax Evasion

α = konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika X = 0

1 - 3 = arah koefisien regresi, yang menyatakan perubahan nilai Y apabila

terjadi perubahan nilai X X1 = Money Ethics

Z1 = Intrinsic Religiosity

Z2 = Extrinsic Religiosity

X1Z1 = Interaksi antara Money Ethics dengan Intrinsic Religiosity

X1Z2 = Interaksi antara Money Ethics dengan Extrinsic Religiosity

ε = error term

Variabel perkalian antara X1 dan Z1 disebut juga variabel moderat oleh

karena menggambarkan pengaruh moderating variabel Z1 terhadap hubungan X1

dan Y. Sedangkan variabel X1 dan Z1 merupakan pengaruh langsung dari variabel

X1 dan Z1 terhadap Y. Hal yang sama juga berlaku untuk Z2.

Y1 =  + 1X1 + 2Z1 +3 X1Z1 + 

(11)

Dalam peneltian ini Moderated Regression Analysis digunakan mencari pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Kemudian melihat apakah variabel Z mempengaruhi hubungan antara X terhadap Y.

3.10.4 Uji Hipotesis Penelitian 3.10.4.1 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2012). Nilai koefisien adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Semakin mendekati angka satu berarti variabel indepeden memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kemudian untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

KP = Nilai koefisien determinan r2 = kuadarat koefisien regresi

3.10.4.2 Uji Signifikan Parameter Individual ( Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas / independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2012).

Dasar pengambilan keputusan :

 Jika -t tabel  t hitungl  t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak

Jika -t hitung < t tabel atau t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima

 Dengan tingkat signifikansi (α) = 5%

Jika sig. penelitian < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima

Jika sig. penelitian > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak

(12)

Pengujian hipotesis digunakan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif antara variabel tersebut. Hipotesis nol (H0) yaitu

hipotesis tentang tidak adanya pengaruh antara variabel X dengan variabel Y dan hipotesis alternatif (Ha) yaitu hipotesis tentang adanya pengaruh variabel X dengan Y. Berdasarkan uraian di atas, rumusan hipotesis penelitian yang akan diuji adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh Money Ethics terhadap Tax Evasion

H01 = Tidak terdapat pengaruh positif signifikan money ethics terhadap tax evasion.

Ha1= Terdapat pengaruh positif signifikan money ethics terhadap tax

evasion.

2. Intrinsic Religiosity memoderasi hubungan diantara Money Ethics dengan

Tax Evasion

H02a = Intrinsic Religiosity tidak memoderasi hubungan diantara Money Ethics dengan Tax Evasion

Ha2a = Intrinsic Religiosity memoderasi hubungan diantara Money Ethics dengan Tax Evasion

3. Extrinsic Religiosity tidak memoderasi hubungan diantara Money Ethics dengan Tax Evasion

H02b = Extrinsic Religiosity tidak memoderasi hubungan diantara Money Ethics dengan Tax Evasion

Ha2b = Extrinsic Religiosity memoderasi hubungan diantara Money Ethics dengan Tax Evasion

Referensi

Dokumen terkait

Melalui pembelajaran matematika dengan pemecahan masalah siswa dilatih untuk menggunakan kemampuan berpikir kritis dalam setiap tahapan pemecahan masalah mulai dari

Dari keempat variabel bebas (bahan kemasan, daya tarik visual, daya tarik praktis, dan etika kemasan) yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel terikat (keputusan

Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan nilai tertinggi pada stasiun B karena banyak mengandung unsur unsur hara yang dibutuhkan oleh mikro organisme

Berdasarkan hasil analisis data penelitian ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup brand minded dengan kecenderungan perilaku konsumtif pada

a) Ketika pendapatan dari produk atau jasa yang saat ini dimiliki organisasi akan meningkat secara signifikan dengan penambahan produk baru yang tidak terkait. b) Ketika

- Pengalaman kerja diutamakan dibidangnya - Familiar dengan bidang pemasaran property - Memiliki kemampuan negosiasi/presentasi - Networking luas, berpenampilan menarik,

Provisi jangka pendek pelapisan jalan tol 255,300 236,940 Current provisions for overlay Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun. Current maturities of

Hasil penelitian yang dilakukan ini tidak sejalan dengan pendapat Gunadi (2004: 14) yang mengatakan bahwa “Seseorang yang bekerja lebih lama di bidang yang sama