• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

A. PROGRAM POKOK

3.1 Judul Kegiatan Program Bidang Sosial dan Budaya: “Atraksi Wisata Edukasi Sapi Bali” 3.1.1 Deskripsi Program Divisi Sosial dan Budaya

Desa sobangan terletak di kecamatan Mengwi kabupaten Badung, Provinsi Bali. Secara geografis, desa ini terletak persis ditengah pulau bali. Desa sobangan letaknya cukup strategis karena berdekatan dengan obyek wisata Taman Ayun dan satu arah dengan jalan menuju obyek wisata Kebun Raya Eka Karya. Desa sobangan memiliki lahan pertanian yang cukup luas seperti sawah, dan kebun bunga karena mayoritas mata pencaharian penduduk desa Sobangan adalah sebagai petani. Selain itu, desa Sobangan juga memiliki keindahan alam seperti tebing-tebing dan memiliki banyak sumber mata air pancuran yang sangat menarik.

Lebih jauh, desa Sobangan juga identik dengan masyarakatnya yang berprofesi sebagai peternak sapi Bali. Menurut data yang diperoleh dari sensus tahun 2016, terdapat sekitar 175 kepala keluarga yang memelihara sapi Bali dengan total jumlah mencapai 310 ekor. Selain diternakkan oleh masyarakat secara individu, sapi Bali juga diternakkan oleh masyarakat secara kelompok yang tergabung dalam Simantri. Peternakan sapi Bali terbesar di desa Sobangan berpusat di UPT Pembibitan Sapi Bali dengan jumlah sapi mencapai 288 ekor indukan dan 119 ekor anakan. UPT Pembibitan Sapi Bali merupakan pusat pembibitan dan budidaya sapi Bali yang dikelola oleh pemerintah kabupaten Badung bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Univesitas Udayana.

Sebenarnya kedua sektor ini bisa dikembangkan lebih jauh lagi menjadi sektor pariwisata. Namun Sampai saat ini, sektor pertanian dan peternakan di desa Sobangan hanya dimanfaatkan sebagai mata pencaharian oleh masyarakat setempat. Tujuan dari program kerja mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana adalah memberdayakan masyarakat setempat supaya lebih mengenal potensi yang dimiliki oleh desa Sobangan dengan mengemas sektor pertanian, peternakan, dan keindahan alam desa Sobangan

(2)

menjadi objek wisata edukasi sapi Bali. Kedepannya, diharapkan objek wisata ini dapat menjadi alternatif wisata baru di provinsi Bali, khususnya di Kabupaten Badung.

Program pertama kami yaitu mengadakan Atraksi Wisata Edukasi Sapi Bali, dimana kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Desa Sobangan sebagai destinasi wisata di Bali khususnya dalam bidang pertanian dan peternakan. Program ini juga bertujuan untuk membangkitkan kesadaran generasi muda terhadap lingkungannya khususnya siswa-siswi SD di desa Sobangan. Selain itu, Atraksi Wisata Edukasi Sapi Bali diadakan guna membuka potensi wisata yang ada di Desa Sobangan. Sehingga diharapkan masyarakat Desa Sobangan dapat memanfaatkan potensi yang ada sebagai lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatannya disamping pekerjaan utama yang sebagian besar masih bertani.

Program kedua kami yaitu pembuatan dan pengenalan paket wisata sapi Bali melalui media massa. Program ini bertujuan agar informasi dapat disampaikan dengan mudah dan dapat diakses oleh masyarakat luas sehingga desa Sobangan bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas baik melalui facebook, blog maupun media cetak seperti koran dan brosur.

Program ketiga kami yaitu paruman pengembangan wisata sapi Bali. Program ini bertujuan untuk memberi informasi kepada masyarakat mengenai atraksi wisata edukasi sapi Bali yang sudah kita jalankan karena masyarakat setempat yang akan mengembangkannya kembali dan untuk menyadarkan masyarakat akan potensi yang dimiliki oleh desa sobangan sehingga masyarakat dapat mengelolanya dengan baik dengan bantuan dari Pemerintah yang terkait.

3.1.1 Jadwal Pelaksanaan

No Hari dan Tanggal Waktu Kegiatan Hasil

1 Rabu, 27 Juli 2016 10.00 - 12.00 WITA

Sesi pertama mengajar cara memperkenalkan diri dan mempelajari nama-nama hewan dalam bahasa inggris, sesi kedua memperkenalkan

(3)

mengenai sapi Bali kepada anak-anak SD N 1 Sobangan kelas V dan VI

2 Jumat, 29 Juli 2016 09.00-11.00 WITA

Sesi pertama mengajar cara memperkenalkan diri dan mempelajari nama-nama hewan dalam bahasa inggris, sesi kedua memperkenalkan mengenai sapi Bali kepada anak-anak SD N 2 Sobangan kelas V dan VI

Terlaksana

3 Sabtu, 30 Juli 2016 10.00-12.00 WITA

Sesi pertama mengajar cara memperkenalkan diri dan mempelajari nama-nama hewan dalam bahasa inggris, sesi kedua memperkenalkan mengenai sapi Bali kepada anak-anak SD N 3 Sobangan kelas V dan VI

(4)

4 Kamis, 11 Agustus 2016

11.30 – 15.30 WITA

Sesi pertama memperjelas keunikan dan fungsi sapi Bali kepada anak-anak SD N 1,2 dan 3 Sobangan

sesi kedua memperkenalkan keindahan alam Desa Sobangan kepada wisatawan mancanegara (tracking)

sessi ketiga atraksi wisata edukasi sapi Bali

Terlaksana

5 Sabtu, 13 Agustus 2016

10..00-12.00 WITA

Membahas hasil atraksi wisata edukasi sapi Bali

Terlaksana

6 Sabtu 20 Agustus 2016

16.30-21.00 Mengaktifkan kembali account facebook dan blog Desa

Sobangan Terlaksana 7 Sabtu - Senin, 20 Agustus 2016 – 22 Agustus 2016 10.00-17.00 WITA

Menyebar brosur ke agent pariwisata, LPPM Universitas Udayana, Dinas Perikanan, Peternakan dan Kelautan Kabupaten Badung, dan kantor desa Sobangan. Terlaksana 8 Rabu, 3 Agustus 2016 – Kamis, 4 Agustus 2016 07.00 – 09.00 WITA

Mengenalkan nama nama hewan dalam bahasa ingris, melatih kecerdasan motorik anak dengan mengikuti titik – titik yang membentuk garis, mewarnai, dan bernyanyi.

(5)

3.1.2 Pelaksanaan, Hasil, dan Kendala Kegiatan KKN PPM 1) Persiapan

a. Persiapan untuk Program Atraksi Wisata Edukasi Sapi Bali dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah persiapan untuk program pengajaran bahasa inggris kepada siswa-siswi SD yang dilakukan pada tanggal 24 Juli 2016 – 26 Juli 2016. Persiapan yang dilakukan antara lain pembuatan surat ijin mengajar dan persiapan materi penggajaran. Sesi kedua adalah persiapan untuk program atraksi wisata edukasi sapi Bali yang dilakukan pada tanggal 31 Juli 2016 – 10 Agustus 2016. Persiapan yang dilakukan antara lain membuat konsep acara atraksi wisata edukasi sapi Bali, persiapan materi pengenalan sapi Bali kepada siswa-siswi SD, membuat dan mengurus ijin penggunaan jalur tracking, membuat dan mengurus surat undangan ke dinas peternakan, perikanan dan kelautan, karang taruna, PKK, LPPM, beberapa dosen Universitas Udayana, Bali Post dan perangkat Desa Sobangan

b. Persiapan selanjutnya untuk program Pembuatan dan Pengenalan Paket Wisata Sapi Bali Melalui Media Massa dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2016 – 22 Agustus 2016. Persiapan yang dilakukan antara lain mempersiapkan materi untuk diunggah pada account media sosial desa Sobangan yaitu facebook dan blog, mengkoordinasikan berita yang akan diterbitkan oleh Bali post, pembuatan paket wisata dan penyebaran brosur ke agent pariwisata baik itu travel ataupun penginapan. c. Persiapan untuk Sosialisasi Melalui Wadah Paruman Mengenai Wisata Edukasi

Sapi Bali dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2016. Persiapan yang dilakukan antara lain pembuatan materi dan pembuatan surat undangan kepada perangkat Desa Sobangan.

2) Pelaksanaan

a. Program Atraksi Wisata Edukasi Sapi Bali dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama adalah pengajaran yang dimulai pada tanggal 27, 29, dan 30 Juli 2016 yang dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yaitu hari Rabu, Jumat, dan Sabtu. Sesi kedua yaitu program Atraksi dilaksanakan pada Kamis, 11 Agustus 2016.

b. Program Sosialisasi Melalui Wadah Paruman Wisata Edukasi Sapi Bali diadakan pada hari Sabtu, 13 Agustus 2016.

(6)

c. Program Pembuatan dan Pengenalan Paket Wisata Sapi Bali diwujudkan melalui media massa dilakukan pada tanggal 20-22 Agustus 2016.

Berikut ini kami jabarkan tahap pelaksanaan program-program kami secara lebih rinci: a. Program mengajar bahasa Inggris untuk kelas V dan VI

Tanggal pelaksanaan : 27, 29 dan 30 Juli 2016 Waktu pelaksanaan : 09.00-11.00 WITA

Lokasi : SDN 1, 2, dan 3 Sobangan

Kelompok Sasaran : Siswa-siswi kelas V dan VI

Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN Udayana, siswa-siswi kelas V dan VI, guru.dan kepala sekolah

b. Program atraksi edukasi wisata sapi bali

Tanggal pelaksanaan : 11 Agustus 2016 Waktu pelaksanaan : 11.30-15.30 WITA

Lokasi : Jalur Trecking dan UPT Pembibitan Sapi Bali

Kelompok Sasaran : Siswa-siswi SD 1 dan 3 Sobangan, masyarakat desa sobangan, dan wisatawan asing.

Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN Udayana dan siswa-siswi SD N 1 dan 3 Sobangan beserta wisatawan asing. c. Program paruman hasil atraksi

Tanggal pelaksanaan : 13 Agustus 2016 Waktu pelaksanaan : 10.00 – 12.00 WITA

Lokasi : Wantilan Pura Puseh

Kelompok Sasaran : Masyarakat dan tokoh masyarakat

Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN Udayana

d. Program pembuatan dan pengenalan paket wisata sapi bali Tanggal pelaksanaan : 20 – 22 Agustus 2016 Waktu pelaksanaan : 10.00-17.00 WITA

Lokasi : Posko KKN Desa Sobangan, Travel Agent, dan

(7)

Kelompok Sasaran : Masyarakat luas

Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN Udayana

Kegiatan mengajar merupakan program bidang sosial budaya dimana dalam pelaksanaannya dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dilakukan pukul 09.00 – 10.00 WITA untuk kelas V dan VI dan sesi kedua dilakukan pukul 10.00 – 11.00 WITA untuk kelas V dan VI di SDN 1, 2 dan 3 Sobangan. Kegiatan mengajar bahasa inggris dilakukan dengan memberikan materi tentang cara memperkenalkan diri dan juga mempelajari nama-nama hewan dalam bahasa inggris. Dalam kegiatan tersbut siswa-siswi SD 1, 2 dan 3 Sobangan dituntut untuk bisa memperkenalkan diri dalam bahasa inggris sehingga saat bertemu dengan wisatawan asing, mereka mampu berkomunikasi dengan para wisatawan tersebut. Kegiatan sosialisasi sapi Bali yang dilakukan pada sesi kedua dilakukan dengan cara memberikaan materi tentang sapi yang meliputi ciri-ciri dari sapi Bali. Sosialisasi ini dilakukan guna memperkaya ilmu siswa-siswi SD 1, 2 dan 3 Sobangan tentang sapi Bali serta memberikan pemahaman bahwa sapi Bali dapat dijadikan suatu obyek wisata yang ada di Desa Sobangan.

Kegiatan atraksi edukasi wisata sapi Bali merupakan program utama dimana di dalam pelaksanaannya dilakukan pada pukul 11.30-15.30 WITA. Dalam kegiatan tersebut, kami mengajak siswa-siswi SD 1 dan 3 Sobangan, masyarakat desa sobangan serta wisatawan asing untuk berinteraksi langsung dengan Sapi Bali seperti memberi makan sapi-sapi Bali yang berada di farm.

Kegiatan sosialisasi melalui wadah paruman wisata edukasi sapi bali dilakukan pukul 10.00 – 12.00 WITA dengan mengundang perangkat Desa Sobangan. Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi kegiatan atraksi wisata edukasi yang telah berlangsung dan keberlanjutan atraksi wisata edukasi sapi Bali ini kedepannya.

Kegiatan pembuatan dan pengenalan paket wisata sapi Bali melalui media massa. Program ini dilaksanakan pada pukul 10.00-17.00 WITA. Kegiatan ini diawali dengan pembuatan paket wisata dan mencetak brosur yang kemudian akan kita sebarkan ke travel agent dan penginapan. Kegiatan ini bertujuan agar atraksi wisata edukasi sapi Bali bisa lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas.

(8)

Terdapat beberapa permasalahan yang kami hadapi selama pelaksanaan program, permasalahan untuk program kami yaitu :

a. Atraksi Wisata Edukasi Sapi Bali adalah ketika pelaksanaan kegiatan cuaca pada saat itu hujan sehingga jalur tracking menjadi licin dan menyebabkan salah satu wisatawan mancanegara terpeleset di jalur tersebut, di UPT Sentra Pembibitan Sapi Bali juga belum memiliki sarana prasarana yang cukup sehingga kegiatan atraksi kami tidak terlaksana dengan baik, dan untuk peserta dari SDN 2 Sobangan tidak mengikuti kegiatan ini karena dari pihak sekolah tidak mengizinkan dengan alasan jarak sekolah ke UPT pembibitan sapi Bali lumayan jauh. Pada program pengajaran kami mengalami kendala pada kurangnya waktu pengajaran yaitu hanya sekali di masing-masing sekolah sehingga kurang efektif bagi anak-anak dalam menerima materi.

b. Pembuatan Dan Pengenalan Paket Wisata. Pada program ini kami memiliki permasalahan pada pengelolaan media sosial untuk kedepannya agar facebook dan blog dapat tetap di berdayakan.

c. Program ketiga yaitu paruman memiliki permasalahan pada pelaksanaan kegiatan atraksi setelah program KKN, meskipun warga desa menyambut baik dan antusias terhadap program atraksi yang diadakan tapi dikhawatirkan atraksi ini tidak dapat dikelola dengan baik dan diteruskan oleh warga karena keterbatasan SDM dan modal.

4) Solusi

Berdasarkan permasalahan yang ada kami memiliki beberapa solusi untuk masing-masing program tersebut yaitu:

a. Program Atraksi Wisata Edukasi Sapi Bali, karena memiliki kendala di jalur tracking yang licin apabila cuaca hujan maka solusi yang dapat kami berikan adalah memberikan fasilitas keamanan berupa pegangan untuk di tangga jalur tracking karena di lokasi tersebut sangat rawan jika basah, selain itu untuk kendala yang ada di UPT Sentra Pembibitan Sapi Bali bisa diatasi dengan meningkatkan sarana dan prasarana yang diperuntukan untuk wisatawan yang ingin berinteraksi langsung seperti sarung tangan, sepatu boat, dll. Untuk program pengajaran solusinya adalah

(9)

menambah jam mengajar bahasa inggris agar kegiatan belajar mengajar bisa lebih efektif.

b. Program Pembuatan Dan Pengenalan Paket Wisata Sapi Bali memiliki kendala pada pengelolaan lebih lanjut dari media massa tersebut oleh karena itu solusi yang dapat kami berikan adalah dengan meningkatkan pengelolaan media massa khususnya dalam mengiklankan potensi wisata di desa Sobangan.

c. Program ketiga kami yaitu Sosialisasi Melalui Wadah Paruman, akan berjalan lebih baik apabila SDM di Desa Sobangan bisa lebih ditingkatkan lagi pengetahuannya dalam mempersiapkan diri untuk keberlanjutan program ini.

5) Hasil dan Pembahasan

a. Program pokok kami yaitu Atraksi Wisata Edukasi Sapi Bali memiliki tujuan memberikan edukasi mengenai sapi bali secara lebih mendalam. Berdasarkan hasil dari program, kami mengambil sampel anak SD sebanyak 20 orang dari SDN 1, SDN 2, dan SDN 3 Sobangan. Sebelum dimulainya atraksi wisata edukasi sapi bali, kami memberikan pertanyaan mengenai karakteristik dari sapi bali, 20 orang siswa SD yang ikut berpartisipasi hanya 5 orang yang memahami karakteristik sapi bali. Setelah dilakukannya edukasi terjadi peningkatan pemahaman karakteristik sapi Bali sebesar 100% dari awalnya yaitu 25%. Berdasarkan hal tersebut dapat kami simpulkan bahwa edukasi sapi Bali yang kami lakukan untuk siswa sekolah dasar mengalami peningkatan pemahaman sebesar 75%. Pada awalnya UPT Pembibitan Sapi Bali hanyalah pusat penelitian pembudidayaan sapi Bali. Setelah diadakannya atraksi wisata edukasi sapi Bali yang dihadiri oleh 10 wisatawan yaitu 4 wisatawan asing dan 6 wisatawan domestik, mereka memperoleh pengetahuan mengenai sapi Bali beserta karakteristiknya yang awalnya tidak mengetahui sapi Bali.

b. Program kami yang kedua adalah Pengenalan dan Pembuatan Paket Wisata, hal ini bertujuan agar atraksi wisata edukasi yang kami buat dapat dikenal oleh masyarakat luas ataupun setempat. Media yang kami pergunakan adalah media massa berupa koran, facebook, blog dan brosur. Dalam pelaksanaan pemberdayaan media massa, dalam tahapan awal kami berkontak langsung dengan wartawan Bali Post yang ikut terlibat dalam atraksi wisata edukasi sapi Bali untuk meliput acara

(10)

kami dimana hasil yang diperoleh adalah acara kami diterbitkan oleh harian Bali Post sehingga menyebabkan masyarakat luas lebih mengetahui potensi Desa Sobangan. Tahapan kedua kami menggunakan brosur dan menyerahkannya pada 5 agen travel yang ada disekitar Denpasar dan Badung sebagai tahapan dalam mempromosikan desa Sobangan sebagai salah satu objek wisata yang ada di Badung dan memperoleh hasil datangnya beberapa wisatawan mancanegara ke lokasi tracking kami. Selain ke agent travel, kami juga menyerahkan brosur ke kantor desa Sobangan, LPPM Universitas Udayana, Dinas peternakan, perikanan dan kelautan kabupaten Badung. Tahapan ketiga kami mengaktifkan media sosial, facebook resmi milik desa Sobangan yang memperoleh hasil antusiasme dari masyarakat setempat ataupun masyarakat luas mengenai unggahan foto-foto kami terkait kegiatan atraksi wisata edukasi sapi Bali dimana dalam 18 jam mendapatkan like ratusan serta apresiasi dari Bapak Kades Sobangan terkait unggahan foto kami.

c. Melihat kesadaran masyarakat yang terlibat dalam Program Sosialisai Melalui Paruman Mengenai Atraksi Wisata Edukasi Sapi Bali dapat dilihat bahwa 35-40% masyarakat paham akan potensi dari yang dimiliki oleh desa, akan tetapi mengingat kesibukan warga masih terpaku pada lahan pertanian dan menggarap ladang masing-masing jadi potensi yang ada ini dirasa kurang bisa berjalan dengan optimal. Sebelum program atraksi yang kami lakukan, masyarakat sudah sering melihat dan mengetahui adanya wisatawan yang menikmati potensi-potensi yang bisa dijadikan wisata di desa ini berupa UPT atau ternak sapi, pemandian pancoran solas yang berada dibawah dan bisa disebut tebing terbuka (hidden canyon). Tetapi selain itu, kami juga memberikan pemahaman bahwa subak yang berada di desa ini bisa dijadikan potensi wisata alami bagi wisatawan yang menyukai keindahan desa dan jalur tracking yang berada di areal subak dan akhirnya berakhir di sekitaran pemandian tersebut. Melalui program yang kami buat dan melibatkan langsung wisatawan asing dan juga anak-anak SD sebagai sarana menambah edukasinya, kami melihat ketertarikan mereka dan antusias dalam program yang kami jalankan. Kami berharap lebih, begitu juga masyarakat akan sadar dengan keberadaan potensi ini. Melalui paruman kami dapat menggugah hati warga untuk ikut serta sebagai peserta paruman yang mencapai angka 90% dan sangat diharapkan juga kedepannya warga

(11)

bisa meneruskan program kami. Mengingat sudah adanya potensi dan hanya perlu meningkatkan SDMnya serta menyusun secara lebih rinci hal-hal yang berkaitan untuk menjadikannya sebagai referensi wisata.

6. Hambatan dan Saran

a. Program pokok kami yaitu Atraksi Wisata Edukasi Sapi Bali memiliki hambatan dalam pelaksanaan atraksi wisata saat cuaca atau musim hujan. Karena jalur tracking akan menjadi tidak aman untuk dilewati dan licin. Selain hambatan cuaca, infrastruktur jalur tracking juga belum maksimal karena kondisi jalur pinggiran jalur di beberapa titik ada yang rusak.

Saran yang bisa kami berikan untuk menyempurnakan Atraksi Wisata Edukasi Sapi Bali adalah supaya jalur tracking di perbaiki agar setiap wisatawan dapat merasa nyaman saat menikmati keindahan sawah dan pemandangan sepanjang jalan. Selain itu saat musim hujan agar diadakan kegiatan alternatif sehingga tracking bisa diganti dengan kegaiatan lain yang menarikminat wisatawan.

b. Program kami yang kedua adalah Pengenalan dan Pembuatan Paket Wisata. Kendala yang kami hadapi dalam melaksanakan program ini adalah cuaca yang kurang mendukung, sehingga hal ini berpengaruh terhadap hasil foto dan peliputan saat atraksi wisata sapi bali berlangsung. Foto yang di gunakan dalam brosur menjadi kurang menarik karena cuaca yang mendung. Selain itu hambatan yang kami rasakan adalah belum adanya kegiatan alternatif yang dapat menggantikan kegiatan tracking saat musim hijan tiba.

Saran yang kami dapat berikan adalah supaya pengenalan paket wsata lebih di tingkatkan supaya paket edukasi wisata sapi bali lebih dikenal dan ramai dikunjungi wisatawan. Selain itu pengenalan paket wisata sedapat mungkin dipromosikan lewat media sosial karena penggunaan media sosial yang kian meningkat dari waktu ke waktu.

c. Melihat kesadaran masyarakat yang terlibat dalam Program Sosialisai Melalui Paruman Mengenai Atraksi Wisata Edukasi Sapi Bali, terdapat beberapa hambatan dalam program ini yakni masih kurangnya kesadaran masyarakat desa akan potensi yang dimiliki oleh desa ini. Selain itu partisipasi masyarakat dalam paruman masih rendah sehingga masih perlu ditingkatkan demi perkembangan

(12)

dan kemajuan desa khususnya di bidang pariwisata. Saran yang dapat diberikan adalah perlu diadakan sosialisasi ke masyarakat desa supaya masyarakat desa aktif dan mempunyai motivasi untuk turut berperan dalam pengembangan paket edukasi wisata sapi bali.

(13)

3.1.4 Lampiran Foto Kegiatan

Gambar 1. Foto saat menjelaskan Bahasa Inggris di SDN 1 Sobangan.

Gambar 2. Foto saat menjelaskan Bahasa Inggris di SDN 2 Sobangan.

Gambar 3. Foto antusias siswa-siswi SDN 3 Sobangan saat menjawab pertanyaan

Gambar 4. Foto saat menjelaskan bahasa Inggris kepada salah seorang siswa di SDN 1 Sobangan

Gambar 5. Foto atraksi wisata edukasi sapi Bali saat di UPT Sentra Pembibitan Sapi Bali saat memberikan makan sapi Bali.

Gambar 6. Foto atraksi wisata edukasi sapi Bali, saat wisatawan asing

memetik bunga pacar di jalur trecking menuju UPT Pembibitan Sapi Bali

(14)

Gambar. 7. Tampilan Blogspot Resmi Desa Sobangan dan Artikel tentang Edukasi Wisata Sapi Bali.

(15)

Gambar. 8. Tampilan Video Atraksi Wisata Edukasi Sapi Bali yang Diunggah di akun Facebook desa Sobangan.

(16)

(17)

Gambar 10 : Dokumentasi Wisatawan Asing Saat Melintasi Jalur Tracking

Gambar 11. Foto Majalah Post berisi berita atraksi NN

(18)

Gambar 13. Foto Penyerahan Brosur Paket Wisata Desa Sobangan kepada Pacific World And Travel

Gambar 14. Foto Penyerahan Brosur Paket Wisata Desa Sobangan kepada Tanjung Sari Inn

Gambar 15. Foto Penyerahan Brosur Paket Wisata Desa Sobangan kepada Varia Tour and Travel

Gambar 16. Foto Penyerahan Brosur Paket Wisata Desa Sobangan kepada The Lagas Hostel

Gambar 17. Foto Penyerahan Brosur Paket Wisata Desa Sobangan kepada Kememai Hostel.

Gambar 12. Foto Koran Bali Post Berisi Berita Atraksi

(19)

Gambar. 18. Foto penyerahan brosur paket wisata desa Sobangan ke Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan, Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Badung.

Gambar. 19. Foto Penyerahan Brosur Paket Wisata Desa Sobangan ke LPPM Universitas Udayana dan Kantor Kepala Desa Sobangan

(20)

Gambar. 20. Tampilan Brosur Atraksi Wisata Edukasi Sapi Bali.

(21)

3.2 Judul Kegiatan Program Bidang Prasarana Fisik: “Jalur Trackimg Wisata Edukasi Sapi Bali”

3.2.1 Deskripsi Program Divisi Prasarana Fisik

Desa Sobangan memiliki obyek wisata yang bisa digunakan untuk perencanaan paket wisata baru selain potensi wisata Sapi Bali juga memiliki panorama alam, budaya, keindahan alam pedesaan, sawah, canyon atau tebing, udara yang sejuk, lintasan atau jalur yang cukup strategis, yang mana nantinya mampu dijadikan wisata altenatif untuk mengundang arus wisatawan datang ke Bali khususnya Desa Sobangan dan salah satu pendukungnya adalah infrasutruktur yang ada didalamnya.

Infrastruktur merupakan sarana dan prasarana fisik yang merupakan bagian sangat penting dalam sistem pelayanan masyarakat. Bagian dari fasilitas fisik merupakan hal yang harus ada untuk mendukung gerak roda pemerintahan, perekonomian, industri dan berbagai kegiatan sosial dimasyarakat Desa Sobangan. Beberapa fasilitas memerlukan infrastruktur yang layak, seperti sistem energi, transportasi, jalan raya, bangunan-bangunan perkantoran,sekolah, telekomunikasi, papan informasi, rumah peribadatan dan jaringan layanan air bersih.

Sarana dan prasarana bangunan merupakan salah satu fasilitas infrastruktur yang banyak digunakan. Untuk mempertahankan kinerjanya, maka sarana dan prasarana bangunan perlu dikelola sedemikian rupa, sehingga kondisinya dapat terpelihara semaksimal mungkin dengan pendanaan yang minimum. Beberapa diantaranya meliputi pembuatan papan petunjuk arah pada jalur tracking beserta perbaikannya, pengadaan papan informasi serta bak sampah dan yang terakhir yakni pembuatan papan mengenai peta lokasi jalur tracking.

Program kerja pertama yang kami buat yaitu perbaikan jalur tracking serta pengadaan papan penunjuk arah. Wisata tracking merupakan suatu aktivitas perjalanan yang dilakukan di suatu daerah, baik itu, pedesaan, sawah, dan panorama lainnya, dengan tujuan untuk menikmati potensi yang ada di daerah tersebut. Alasan kami memilih jalur tracking serta pengadaan papan penunjuk arah yaitu sebagai pengembangan pariwisata di Bali khususnya di Desa Sobangan yang mempunyai potensi wisata dan masih bisa dikembangkan menjadi beberapa objek wisata tracking, serta papan penunjuk arah sebagai pendukung dalam mempermudah akses di jalur tracking.

(22)

Program kerja kedua yang kami buat yaitu pengadaan papan informasi edukasi wisata Sapi Bali. Alasan kami memilih UPT. Pembibitan Sapi Bali sebagai lokasi penempatan papan informasi tersebut karena kurangnya sebuah informasi yang mendukung di lokasi tersebut terutama dalam pengembangannya sebagai wisata Sapi Bali.

3.2.2 Jadwal Pelaksanaan

No Hari dan Tanggal Waktu Kegiatan Hasil

1 Sabtu, 23 Juli 2016 10.00 – 13.00 WITA

16.00 – 18.00 WITA

Pembeliaan bahan dan perlengkapan program kerja (papan informasi, papan penunjuk arah trekking, denah informasi jalur trekking dan tempat sampah).

Survei lokasi jalur trekking Terlaksana Terlaksana 2 Minggu, 24 Juli 2016 07.00 – 08.30 WITA 10.00 – 11.00 WITA 16.00 – 18.00 WITA 19.30 – 21.30 WITA

Gotong royong di Pura Dalem Sobangan

Pembuatan cetakan penanda tempat sampah Survei lokasi jalur trekking

Pembuatan desain papan informasi Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana 3 Senin, 25 Juli 2016 09.30 – 12.30 WITA 18.00 – 19.00 WITA 18.00 – 22.00 WITA Pembuatan papan penunjuk arah trekking Pembuatan desain papan informasi Pembuatan desain perlengkapan Tempat Sampah Terlaksana Terlaksana Terlaksana

(23)

4 Selasa, 26 Juli 2016 09.00 – 10.00 WITA 10.00 – 11.30 WITA 13.00 – 14.30 WITA 15.30 – 18.30 WITA Pembuatan desain perlengkapan Tempat Sampah

Pembuatan desain papan peta lokasi trekking Pembuatan papan penunjuk arah tracking Pemasangan papan penunjuk arah tracking

Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana 5 Rabu, 27 Juli 2016 13.00 - 15.30 WITA 16.00 - 17.00 WITA Pembuatan penambahan papan penunjuk arah tracking

Pemasangan penambahan papan penunjuk arah tracking Terlaksana Terlaksana 6 Jumat, 29 Juli 2016 17.30 – 19.30 WITA Pembuatan Kerangka untuk Papan Informasi di UPT. Pembibitam Sapi Bali

Terlaksana

7 Sabtu, 30 Juli 2016 08.00 – 09.00 WITA

Gotong royong di Pura Dalem Sobangan Terlaksana 8 Minggu, 31 Juli 2016 12.00 – 13.00 WITA 15.00 – 18.00 WITA

Varnish Papan Informasi untuk nantinya dipasang di UPT. Pembibitan Sapi Bali Pembersihan Jalur tracking Terlaksana Terlaksana 9 Senin, 1 Agustus 2016 09.00 – 10.00 WITA 10.00 – 12.00 WITA

Pembuatan desain papan peta lokasi trekking Pengurusan ijin pemasangan papan

Terlaksana

(24)

14.0 – 15.00 WITA

15.00 – 16.30 WITA

penunjuk arah di jalur tracking, papan informasi di UPT. Pembibitan Sapi Bali, papan peta lokasi trekking dan

Pembuatan papan slogan pada Tempat Sampah Pembersihan Jalur tracking Terlaksana Terlaksana 10 Sabtu, 6 Agustus 2016 08.30 – 12.30 WITA Pembersihan Jalur tracking dengan Petugas Kebersihan Sobangan Terlaksana 11 Selasa, 9 Agustus 2016 17.00 – 19.00 WITA

Pembuatan Kerangka untuk papan peta lokasi jalur trekking Terlaksana 12 Rabu, 10 Agustus 2016 09.00 - 10.00 WITA 15.00 – 17.00 WITA 17.00 - 18.30 WITA

Varnish Papan Peta Lokasi jalur Trekking

Pemasangan Papan Informasi di UPT. Pembibitan Sapi Bali Pemasangan Papan Informasi Jalur Trekking

Terlaksana Terlaksana Terlaksana 13 Kamis, 11 Agustus 2016 07.00 – 10.00 WITA Pemasangan dan penempatan Tempat Sampah Terlaksana

3.2.3 Pelaksanaan, Hasil, dan Kendala Kegiatan KKN PPM 1. Jalur Trekking

(25)

Tahap persiapan dilakukan pada tanggal 23 – 24 Juli 2016 dimana dilakukan pembeliaan bahan dan perlengkapan jalur tracking serta survei lokasi yang akan dijadikan jalur tracking dalam pelaksanaan program.

2) Pelaksanaan

Program perbaikan jalur tracking dan pengadaan papan penunjuk arah berlangsung dari tanggal 25 s/d 27 Juli 2016. Pengurusan ijin pemasangan papan penunjuk arah di jalur tracking dan pembersihan jalur tracking berlangsung dari tanggal 31 Juli 2016, 1 Agustus 2016 dan 6 Agustus 2016. Berikut ini kami jabarkan tahap pelaksanaan program-program kami secara lebih rinci:

a. Program perbaikan jalur tracking dan pengadaan papan penunjuk arah Tanggal pelaksanaan : 25 Juli 2016 – 27 Juli 2016

Waktu pelaksanaan : 10.00 – 18.30 WITA

Lokasi : Jalur tracking, Posko KKN

Kelompok Sasaran : Masyarakat di Desa Sobangan, wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.

Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN Udayana

b. Program Pengurusan ijin pemasangan papan penunjuk arah di jalur tracking dan pembersihan jalur tracking

Tanggal pelaksanaan : 31 Juli 2016, 1 Agustus 2016 dan 6 Agustus 2016 Waktu pelaksanaan : 08.30 – 18.00 WITA

Lokasi : Rumah pekaseh (Kepala Subak), Jalur tracking

Kelompok Sasaran : Masyarakat di Desa Sobangan

Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN Udayana, Petugas Kebersihan

Sobangan 3) Permasalahan

Terdapat beberapa permasalahan yang muncul ketika kami melaksanakan program, diantaranya:

a) Cuaca yang kurang mendukung seperti hujan ketika melakukan perbaikan jalur tracking dengan pembuatan dan pemasangan papan penunjuk arah yang menyebabkan waktu pengerjaan yang memakan waktu lama.

(26)

b) Terbatasnya peralatan kerja di lapangan yang menyebabkan pengerjaan papan penunjuk arah menjadi kurang efektif.

c) Medan jalan yang cukup sulit dilalui karena licin dan menanjak di jalur tracking. d) Kondisi sampah yang menumpuk di lokasi tracking yang susah dibersihkan

memerlukan waktu yang lama dalam pembersihan. 4) Solusi

Dari permasalahan dan dampak yang ditimbulkan, solusi yang dapat kami lakukan diantaranya:

e) Waktu pengerjaan di lapangan lebih dimaksimalkan pada saat cuaca sedang bagus f) Perlunya persiapan membawa peralatan kerja sebelum melakukan atau mengadakan

program kerja papan penunjuk arah

g) Lebih berhati-hati dalam melalui perjalanan di jalur tracking, agar tidak terjatuh ataupun terpleset.

h) Memberdayakan tenaga bantuan dari masyarakat sekitar untuk mempercepat proses pembersihan di jalur tracking

5) Hasil atau Dampak yang Diharapkan

Pelaksanaan program ini diharapkan dapat lebih mengeksistensikan potensi wisata dalam memperkenalkan objek wisata di Desa Sobangan kepada masyarakat, wisatawan domestik dan mancanegara. Menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan merawat alam sekitarnya. Hasil dari evaluasi kinerja nantinya diharapkan dapat memberikan motivasi bagi masyarakat Desa Sobangan untuk ikut menjaga serta melestarikan potensi wisata tersebut.

Pembuatan papan penunjuk arah diharapkan dapat membantu baik warga maupun wisatawan untuk mempermudah akses jalur tracking yang hendak dikunjungi dalam hal ini adalah canyon atau tebing-tebing, wisata religi dengan adanya Pura Puseh Jagat dan Pura Puseh Gunung Agung serta UPT Pembibitan Sapi Bali yang ada di sobangan.

Kegiatan pembersihan di jalur tracking dilakukan karena di sepanjang jalur tracking ditemukan berbagai macam sampah terutama sampah plastik, yang diharapkan dapat menjaga kebersihan lingkungan disekitar area jalur tracking.

(27)

2. Papan Informasi 1) Persiapan

Tahap persiapan dilakukan pada tanggal 23 Juli 2016 dimana dilakukan pembelian bahan - bahan untuk pembuatan papan informasi dan survey lokasi pemasangan papan informasi.

2) Pelaksanaan

Program Pengadaan Papan Informasi serta pengurusan ijin pemasangan berlangsung dari tanggal 25 Juli 2016 s/d 10 Agustus 2016. Pembuatan papan informasi mulai dari pembelian bahan sampai pemasangan papan berlangsung dari tanggal 25 Juli 2016 s/d 10 Agustus 2016. Berikut ini kami jabarkan tahap pelaksanaan program-program kami secara lebih rinci:

a. Program pengadaan, pengurusan ijin dan pemasangan Papan Informasi Edukasi Wisata Sapi Bali

Tanggal pelaksanaan : 25 Juli 2016 - 10 Agustus 2016 Waktu pelaksanaan : 10.00 - 21.30 Wita

Lokasi : Posko KKN Sobangan, Rumah Pakaseh dan UPT.

Pembibitan Sapi Bali Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa Sobangan

Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN Udayana

3) Permasalahan

Terdapat beberapa permasalahan yang muncul ketika kami melaksanakan program, diantaranya:.

(28)

b) Terbatasnya peralatan kerja di lapangan yang menyebabkan pengerjaan Papan Informasi menjadi kurang efektif.

4) Solusi

Dari permasalahan dan dampak yang ditimbulkan, solusi yang dapat kami lakukan diantaranya:

a. Mencari refrensi mengenai design dan informasi atau materi dalam pembuatan Papan Informasi.

b. Perlunya pesiapan membawa peralatan kerja sebelum melakukan atau megadakan program kerja Papan Informasi.

5) Hasil atau Dampak yang Diharapkan

Pelaksanaan program ini diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Sobangan untuk pengadaan papan informasi edukasi wisata Sapi Bali, sehingga masyarakat Desa Sobangan memiliki Papan Informasi yang dapat membantu dalam pengembangan potensi desa tersebut. Hasil dari evaluasi kinerja n a n t i n ya diharapkan dapat memberikan motivasi bagi masyarakat Desa Sobangan untuk melestarikan dan memelihara keaslian dari Sapi Bali itu sendiri

(29)

3.2.4 Foto Kegiatan

Gambar 2. Foto Saat Proses Pembutan Papan Penunjuk Arah

Gambar 3. Foto Saat Pemasangan Papan Penunjuk Arah di Jalur Tracking

Gambar 4. Foto Papan Penunjuk Arah yang Sudah Berhasil Dipasang

(30)

Gambar 5.Foto Pembersihan Jalur Tracking

Gambar 8. Proses Pembuatan Kerangka dari Papan Informasi

Gambar 7. Proses Pembuatan Kerangka dari Papan Informasi

Gambar 6. Design dari Papan Informasi

Gambar 9. Foto Papan Informasi yang Sudah Dipasang di UPT. Pembibitan Sapi Bali

Gambar 10. GotongRroyong di Dalam Pura Dalem Sobangan

(31)

3.3 Judul Kegiatan Program Bidang Produksi “Sensus Jumlah Ternak Sapi Bali, Pelatihan Pembuatan Kripik Pisang, Kripik Ketela, dan Nugget Ayam, dan Pelatihan Pengolahan Limbah Ternak Sapi Bali”

3.3.1 Deskripsi Program Divisi Produksi

Desa Sobangan merupakan desa yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata. Banyak sektor yang dapat dikembangkan untuk menjadi daya tarik dan dapat meningkatkan penghasilan masyarakat desa. Pada sector pertanian Desa Sobangan memiliki hasil tani berupa pisang dan ketela yang cukup besar sehingga hal tersebut sangat potensial untuk diubah menjadi produk yang memiliki nilai jual serta dapat dijadikan produk penunjang tujuan wisata di Desa Sobangan.

Selain sektor pertaniannya Desa Sobangan juga memiliki potensi pada sektor peternakan. Potensi ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang berternak sapi. Desa Sobangan juga dijadikan Sentra Pembibitan Sapi Bali yang dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah wawasan masyarakat mengenai Sapi Bali. Melihat jumlah ternak Sapi yang banyak tentunya banyak limbah ternak sapi yang dihasilkan, akan tetapi masyarakat desa belum mengoptimalkan limbah ternak sapi yang ada, oleh karena itu di perlukannya wawasan mengenai pengolahan limbah ternak suntuk dijadikan produk yang lebih bermanfaat. Dengan alasan inilah kami melakukan beberapa program diantaranya sensus pendataan ternak sapi Bali di desa Sobangan, pelatihan pembuatan kripik pisang, kripik ketela, dan nugget ayam serta pelatihan pengolahan limbah ternak Sapi Bali untuk meningkatkan kualitas hasil tani pada masyarakat dan kelompok simantri di desa Sobangan untuk menunjang kegiatan pariwisata yang berbasis wisata edukasi sapi Bali.

Program pertama kami yaitu sensus jumlah ternak Sapi Bali di desa Sobangan. Sebagai Desa yang dijadikan sentra pembibitan sapi Bali terbesar di Badung, perlunya data dasar yang efektif tentang jumlah ternak yang ada di Desa Sobangan sangat penting untuk meminimalisir kendala peternak sehingga perencanaan pengembangan kesejahteraan peternak dapat diatasi. Dengan demikian tidak hanya sapi yang terdapat di Sentra Pembibitan Sapi Bali Desa Sobangan yang terjamin kualitasnya, namun sapi Bali yang dipelihara oleh

(32)

warga Desa Sobangan pun juga dapat ditingkatkan kualitas dan produktifitasnya dalam menunjang terlaksananya wisata edukasi Sapi Bali di Desa Sobangan, yang nantinya dapat dikenal sebagai icon pengembangan Sapi Bali yang berkualitas di Bali. Gambaran pelaksanaan sensus jumlah ternak Sapi Bali di Desa Sobangan yaitu dengan membuat kuisioner pendataan ternak yang meliputi identitas peternak, identifikasi ternak, manajemen reproduksi, dan manajemen pakan sapi. Sensus dilakukan dengan mendatangi rumah warga satu per satu kemudian dimulai dengan bertanya kepada responden dan mengisi kuisioner. Setelah sensus selesai dilaksanakan, dilakukan perekapan kuisioner yang dibuat kedalam bentuk tabel

Program kedua kami yaitu, pelatihan pembuatan kripik pisang, kripik ketela, dan nugget ayam. Melihat potensi yang di miliki desa seperti berlimpahnya hasil kebun pisang dan ketela maka kami melakukan pelatihan yang ditujukan kepada anggota PKK di desa Sobangan. Gambaran pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan mengumpulkan anggota PKK desa Sobangan di Wantilan lalu dilakukan pemaparan tentang bahan, cara pengolahan serta pengemasannya setelah itu dilanjutkan dengan praktek langsung pengolangan pisang, ketela, dan daging ayam yang dilakukan oleh anggota PKK desa Sobangan agar selain materi yang di serap anggota PKK juga mendapat pengalaman langsung tentang pengolahan produk tersebut.

Untuk program ketiga kami yaitu, Pelatihan Pengolahan Limbah Ternak Sapi Bali. Melihat mayoritas masyarakat Desa Sobangan yang beternak sapi dan terdapat dua Simantri yaitu Simantri Manik Eka Nadi dan Amerta Jaya. Di Desa Sobangan juga terkenal dijadikan sebagai sentra pembibitan Sapi Bali. Jumlah ternak Sapi Bali yang banyak secara langsung menghasilkan limbah ternak yang tidak sedikit. Namun limbah ternak sapi tersebut kurang dioptimalkan dengan baik oleh masyarakat Desa Sobangan. Dari hal tersebut maka kami melakukan pelatihan pembuatan limbah ternak sapi yang dijadikan sebagai pupuk organik. 3.3.2 Jadwal Pelaksanaan

No Hari Tanggal Waktu Kegiatan

1 Rabu – Jumat 27 - 29 Juli 2016 09.00 - 17.00 WITA Sensus ternak sapi yang dilaksanakan di wilayah

(33)

Br. Selat, Br. Tengah, Br Tegalnarungan dan Br.

Dukuh Moncos Desa

Sobangan

2 Rabu 10 Agustus 2016 13.00 - 16.00 WITA Pelatihan pembuatan

keripik singkong, keripik pisang dan chicken nugget dengan Ibu PKK Desa Sobangan keripik pisang dan chicken nugget dengan Ibu PKK Desa Sobangan

3 Jumat 19 Agustus 2016 14.00-17.00 WITA Pelatihan pengolahan

limbah ternak Sapi Bali di Simantri Amerta Jaya dan Manik Eka Nadi

3.3.3 Pelaksanaan, Hasil, dan Kendala Kegiatan KKN PPM 1) Persiapan

Persiapan sensus ternak sapi di Desa Sobangan dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2016. Persiapan sensus ternak tersebut seperti permohonan izin untuk melakukan sensus kepada Kelian Dinas Br. Selat, Br. Tengah, Br. Tegalnarungan, dan Br. Dukuh Moncos. Persiapan Pelatihan pembuatan kripik singkong, kripik pisang, dan chiken nugget dilakukan pada tanggal 8 Agustus dan 9 Agustus 2016. Persiapan tersebut meliputi pengiriman surat izin peminjaman Wantilan dan Wireless, pengiriman surat undangan kepada Kepala Desa dan Ketua PKK, serta mempersiapkan alat dan bahan pelatihan. Pelatihan pengolahan limbah ternak Sapi Bali dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2016. Persiapan tersebut meliputi peminjaman tempat di Simantri Amerta Jaya, pengiriman surat undangan ke kelompok SIMANTRI Amerta Jaya dan SIMANTRI Manik Eka Nadi.

(34)

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan sensus ternak sapi dilaksanakan Rabu, 27 Juli 2016, Kamis, 28 Agustus 2016, dan Jumat, 29 Juli 2016. Pelatihan pembuatan kripik singkong, kripik pisang, dan chiken nugget dilaksanakan Rabu, 10 Agustus 2016. Pelatihan pengolahan limbah ternak Sapi Bali dilaksanakan Jumat, 19 Agustus 2016. Berikut ini kami jabarkan tahap pelaksanaan program-program kami secara lebih rinci:

a. Sensus ternak Sapi Bali

Tanggal pelaksanaan : 27 Juli 2016 - 29 Juli 2016 Waktu pelaksanaan : 09.00-17.00 WITA

Lokasi : Wilayah Br. Selat, Br. Tengah, Br Tegalnarungan dan Br.

Dukuh Moncos Desa Sobangan Kelompok

Sasaran : Keluarga yang memelihara ternak Sapi maupun Babi

Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN Udayana

b. Pelatihan pembuatan kripik singkong, kripik pisang, dan chiken nugget Tanggal pelaksanaan : 10 Agustus 2016

Waktu pelaksanaan : 13.00 - 16.00 WITA

Lokasi : Wantilan Banjar Selat-Tengah Desa Sobangan

Kelompok Sasaran : Ibu-ibu anggota PKK Desa

Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN Udayana, dan anggota PKK Desa c. Pelatihan pengolahan limbah ternak Sapi Bali menjadi pupuk

Tanggal pelaksanaan : 19 Agustus 2016 Waktu pelaksanaan : 14.00 – 17.00 WITA

Lokasi : SIMANTRI Amerta Jaya

Kelompok Sasaran : Anggota SIMANTRI Amerta Jaya dan SIMANTRI Manik Eka Nadi

Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN Udayana, dan anggota kelompok SIMANTRI Amerta Jaya dan SIMANTRI Manik Eka Nadi

Kegiatan diatas merupakan program bidang peningkatan produksi, dimana kami memiliki tiga program. Program pertama, kami melaksanakan sensus jumlah ternak sapi bali yang ada di Wilayah Desa Sobangan, karena kurangnya data yang akurat mengenai

(35)

jumlah ternak Sapi Bali yang ada di Desa Sobangan. Pada sensus yang kami lakukan didapat hasil sebanyak 310 ekor sapi yang di pelihara oleh masyarakat Desa Sobangan. Dari 4 banjar yang terdapat di Desa Sobangan peternak Sapi Bali rata-rata berumur 40 tahun. Pengalaman berternak masyarakat Desa Sobangan berkisar kurang lebih selama 30 tahun. Rata-rata sistem perkawinan ternak Sapi Bali yang digunakan masyarakat Desa Sobangan adalah sistem inseminasi buatan (IB). Sebagian besar sumber bibit sapi diperoleh di Pasar Beringkit. Umumnya pakan Sapi Bali yang diberikan yaitu rumput gajah. Masalah penyakit yang sering dihadapi oleh Peternak sapi di Desa Sobangan ini seperti diare dan demam.

Program kedua, kami memberikan pelatihan pembuatan kripik singkong, kripik pisang, dan chiken nugget kepada ibu-ibu PKK Desa Sobangan mengingat singkong dan pisang merupakan komoditas unggulan di Desa Sobangan. Oleh karena itu, kami berupaya untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada PKK Desa Sobangan untuk mengolah singkong dan pisang menjadi kripik.

a. Bahan-bahan untuk membuat keripik pisang manis: 1) Pisang setengah matang 1 sisir

2) Kapur sirih 1 sdt 3) Air 1 liter

4) Garam secukupnya 5) Gula pasir secukupnya 6) Daun pandan

7) Minyak goreng

8) Cara membuat keripik pisang manis:

9) Kupaslah kulit pisang, lalu iris pisang menjadi tipis-tipis 10) Rendam pisang dalam air larutan kapur sirih selama 45 menit 11) Jika sudah 45 menit, cuci bersih dan tiriskan

12) Masukkan kedalam wadah, lalu taburi garam dan aduk hingga merata 13) Gorenglah pisang hingga matang dan kering

(36)

15) Jika sudah mendidih masukkan pandan dan gula, dan aduk terus hingga gula larut dan mengental. Untuk tahap ini gunakan api kecil saja.

16) Masukkan semua keripik pisang, lalu aduk hingga merata. Jika sudah merata, angkat dan dinginkan keripik pisang hingga gulang mengering

17) Keripik pisang sudah siap dihidangkan. b. Bahan- bahan untuk membuat keripik ketela :

1) 1 kg singkong yang masih segar 2) 1 sendok makan kapur sirih 3) 1 buah kunyit

4) 250 ml air

5) Minyak untuk menggoreng secukupnya 6) Cara Membuat Kripik Singkong Renyah:

7) singkong dikupas terlebih dahulu lalu dicuci dengan air sampai benar-benar bersih

8) singkong diiris tipis-tipis dengan alat pemotong supaya hasilnya sama dan seukuran

9) masukkan kapur sirih dan kunyit yang sudah dihaluskan kedalam air

10) rendam singkong yang sudah diiris tipis kedalam rendaman air, diamkan selama 20 menit

11) singkong yang sudah direndam angkat lalu tiriskan sampai benar-benar kering tanpa dijemur dibawah sinar matahari

12) panaskan minyak diatas api sedang lalu goreng singkong yang yang sudah kering tunggu sampai matang sambil sedikit diaduk, angkat tiriskan 13) masukkan singkong yang sudah matang kedalam toples dan siap disajikan c. Bahan-bahan untuk membuat chikken nugget :

1) 500 gram daging ayam giling 2) 1 sendok teh garam

3) ½ sendok teh lada bubuk 4) Air Matang

5) Penyedap rasa

(37)

7) 5 siung bawang putih 8) Minyak goreng

Bahan Panir:

1) 150 gram tepung roti 2) 2 butir telur, kocok lepas 3) Minyak untuk menggoreng

Cara Membuat Chicken Nugget:

a. Campur semua bahan diatas, kemudian aduk hingga rata, kemudian tuang ke dalam loyang persegi berukuran 20 cm yang telah diolesi minyak dan dialasi plastik terlebih dahulu.

b. Kukus adonan nugget tersebut selama 20 menit, angkat dan dinginkan.

c. Potong kotak 2×2 cm atau sesuai selera sahabat. Lalu celupkan potongan nugget ke dalam telur, setelah itu gulingkan ke dalam tepung roti, ulangi 1 x lagi hingga adonan rata.

d. Goreng nugget dalam minyak panas hingga matang, angkat dan dinginkan. e. Chicken nugget siap untuk dihidangkan

Ketiga kami mengadakan Pelatihan pengolahan limbah ternak Sapi Bali menjadi pupuk. Hal ini karena SIMANTRI di Desa Sobangan kurang mampu dalam mengoptimalkan kotoran sapi, sehingga kotoran tersebut hanya dijual kepada pabrik pengolahan pupuk. Kami ingin memberikan pengetahuan mengenai pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk agar para anggota SIMANTRI dapat mengolah kotoran sapi tersebut sendiri.

3) Permasalahan

a. Permasalahan dalam sensus jumlah ternak sapi yakni masih ada beberapa warga yang belum mengetahui secara pasti umur ternak sapinya, hal ini dapat mempengaruhi hasil dari jumlah sapi yang masih produktif di desa sobangan, sehingga data yang

(38)

diperoleh hanya bisa diperkirakan dan kurang akurat, kurang terbukanya masyarakat terhadap orang baru sehingga kami membutuhkan waktu yang lama untuk berkomunikasi.

b. Dalam pelatihan pembuatan kripik ketela, pisang dan nugget ayam permasalahan yang kami temui yaitu kurang antusias nya Ibu PKK dalam rangkaian acara yang diselenggarakan, karena Ibu-ibu PKK lebih tertarik untuk mengobrol dengan teman satu sama lain. Selain itu waktu penyelenggaraan acara pelatihan bertepatan dengan pelaksanaan arisan sehingga konsentrasi ibu-ibu PKK terbagi antara arisan dengan acara yang kami selenggarakan

c. Permasalahan dalam menguatkan persepsi masyarakat dalam mengolah dan menerapkan hasil limbah Sapi Bali, masih banyak masyarakat yang belum mau menggunakan pupuk organik karena, dilihat dari penggunaan awal pupuk organik belum menunjukkan perubahan yang dapat mendukung peningkatan kualitas hasil tani. Selain itu juga usia dari anggota salah satu kelompok SIMANTRI sudah tidak optimal lagi dalam mengolah hasil limbah ternak Sapi Bali tersebut.

4) Solusi

a. Solusi dari permasalahan mengenai sensus ternak sapi yaitu masing-masing dari klian banjar seharusnya lebih mengkoordinasi ke masyarakat mengenai akan diadakannya sensus ternak yang akan dilakukan mahasiswa KKN Universitas Udayana.

b. Pada pelatihan pembuatan kripik ketela, pisang dan nugget ayam solusi yang kami berikan yaitu ibu PKK harus bersedia untuk diberikan pilihan hari lain selain jadwal arisan agar terfokus pada kegiatan pelatihan.

c. Permasalahan masyarakat dalam mengolah dan menerapkan hasil limbah Sapi Bali terdapat pada masalah waktu, dimana masyarakat harus bersedia untuk mencoba menggunakan pupuk organic dan dipantau secara berkala dari pihak mahasiswa sehingga masyarakat dapat tetap menggunakan pupuk organic dan melihat hasilnya secara langsung, yang mana dalam hal ini tidak cukup hanya dalam waktu satu bulan penggunaan pupuk organik.

5) Hasil atau dampak yang diharapkan

Hasil atau dampak yang diharapkan dari program-program bidang ini yaitu agar masyarakat dapat lebih terpacu untuk mengembangkan potensi wisata yang dimiliki desa

(39)

Sobangan melalui mayoritas masyarakat yang memelihara Sapi Bali beserta dengan keberadaan peternakan pembibitan Sapi Bali yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Badung. Adapun hasil dari sensus ternak Sapi Bali yang kami lakukan pada tabel berikut: Tabel Hasil Sensus

Terlampir

Selain itu masyarakat juga diharapkan mampu mengolah dan menggunakan hasil olahan limbah ternak Sapi Bali sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil tani yang kemudian akan meningkatkan daya jual hasil tani. Dari kegiatan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengolah serta menerapkan hasil limbah ternak sapi bali, salah satu SIMANTRI sudah mampu mengolah limbah ternak Sapi Bali, sehingga Desa Sobangan sudah mampu memproduksi hasil dari olahan limbah ternak Sapi Bali, yakni produksi pupuk organik.

Dengan meningkatnya kualitas hasil tani, masyarakat juga diharpkan dapat mengolah serta memasarkan olahan dari hasil tani seperti membuat keripik pisang, keripik ketela, dan nugget ayam sebagai oleh-oleh khas desa Sobangan yang sebelumnya sudah diberikan pelatihan melalui program kami yakni “Pelatihan Pembuatan Keripik Pisang, Keripik Ketela, dan Nugget Ayam”. Dari program kegiatan tersebut didapatkan hasil dari yang awalnya hanya 25% ibu-ibu PKK Desa yang mengetauhi bahan dan cara membuat keripik pisang, keripik ketela, dan nugget ayam, setelah kami beri pelatihan 75% ibu-ibu PKK Desa sudah mengetahui bahan dan cara membuat olahan hasil tani tersebut, hal ini dapat dilihat dari antusias Ibu-ibu PKK Desa ikut berkontribusi dalam praktik memasak keripik pisang, keripik ketela, dan nugget ayam.

6) Tujuan

- Tujuan diadakannya sensus pendataan jumlah ternak Sapi Bali di Desa Sobangan yaitu untuk mendapatakan data dasar yang pasti mengenai jumlah ternak yang

(40)

dipelihara di masyarakat Desa Sobangan, sehingga perencanaan pengembangan kesejahteraan peternak dapat diatasi.

- Tujuan diadakannya pelatihan pembuatan kripik pisang, kripik ketela, dan nugget ayam yaitu untuk menumbuhkan dan meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha, sehingga nantinya produk yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas Desa Sobangan.

- Tujuan diadakannya pelatihan pengolahan limbah ternak sapi yaitu agar dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan limbah kotoran sapi, sehingga kotoran tersebut dapat dijual ke pabrik pengolahan pupuk, dan juga dapat menjadi penghasilan tambahan bagi peternak.

3.3.4 Foto Kegiatan

(41)

Gambar 5. Foto Pelatihan Pengolahan Limbah

Ternak Sapi Bali Gambar 6. Foto Pelatihan Pengolahan Limbah

(42)

3.4 Judul Kegiatan Program Bidang Kesehatan Masyarakat ““Penyuluhan Osteoporosis dan Alat Perlindungan Diri (APD)”

3.4.1 Deskripsi Program Divisi Kesehatan Masyarakat

Program bidang kesehatan masyarakat disusun berdasarkan komunikasi dengan pihak kepala desa dan kepala puskesmas pembantu Desa Sobangan. Program yang kami sudah laksanakan yaitu penyuluhan osteoporosis dan APD (Alat Perlindungan Diri) pada lansia dan petani serta peternak di Desa Sobangan.

Program penyuluhan osteoporosis dan APD dilakukan dengan metode penyuluhan kepada lansia serta petani dan peternak dari banjar Tengah dan Selat, yang dilaksanakan pada Minggu, 07 Agustus 2016 bertempat di wantilan pura Desa lan Puseh Desa Sobangan pada pukul 08.00 Wita – selesai. Peserta yang hadir dalam acara ini berjumlah sekitar 80 orang. Tujuan dari program ini agar para lansia serta petani dan peternak lebih mengetahui atau lebih memahami tentang osteoporosis, gejala-gejala osteoporosis, dan cara pencegahan osteoporosis serta alat perlindungan diri saat bekerja. Acara penyuluhan ini dihadiri oleh Bapak Kepala Desa Sobangan, Kepala Dusun Banjar Tengah dan Selat, dan didampingi perwakilan dari Puskesmas I Mengwi.

3.4.2 Jadwal Pelaksanaan

No Hari dan Tanggal Waktu Kegiatan Hasil

1 Minggu, 24 Juli 2016 10.00-12.00 Wita Pembuatan surat administrasi dan undangan kegiatan. Terlaksana 2 Selasa, 26 Juli 2016 11.00- 13.00 Wita

Pembuatan poster dan leaflet osteoporosis Terlaksana 3 Rabu, 27 Juli 2016 10.00-14.00 Wita

Diskusi dengan masing-masing kepala dusun Desa Sobangan Terlaksana 4. Kamis, 28 Juli 2016 10.00-13.00 Wita Distribusi surat ke Kepala Desa, Kepala Dusun masing-masing banjar, serta Puskesmas I

(43)

Mengwi 5 Jumat, 29 Juli

2016

10.00-13.00 Wita

Pencetakan leaflet dan poster osteoporosis Terlaksana 6 Jumat, 29 Juli 2016 14.00-16.00 Wita Penyiapan dan pembuatan materi penyuluhan Terlaksana 7 Sabtu, 06 Agustus 2016 08.00-09.00 Wita

Bertemu dengan kepala desa untuk meminjam sound system dan mic

Terlaksana 8 Sabtu, 06 Agustus 2016 11.00-12.00 Wita Mengkonfrimasi ke kelian banjar, bendesa, perwakilan dari

puskesmas untuk menghadiri penyuluhan pada hari minggu tanggal 07 Agustus 2016. Terlaksana 9 Sabtu, 06 Agustus 2016 13.00-14.00 Wita

Bertemu dengan Bapak Bendesa untuk

peminjaman karpet untuk penyuluhan pada hari minggu. Terlaksana 10 Sabtu, 06 Agustus 2016 16.00-18.00 Wita Pembersihan wantilan Pura Desa lan Puseh serta persiapan penyuluhan Terlaksana 11 Minggu, 07 Agustus 2016 08.00-11.00 Wita Penyuluhan tentang osteoporosis dan APD (alat perlindungan diri) pada lansia di Desa Sobangan, Mengwi.

Terlaksana

(44)

Agustus 2016 Wita

3.4.3 Pelaksanaan, Hasil, dan Kendala Kegiatan KKN PPM 1) Persiapan

Tahap persiapan program bidang kesehatan masyarakat dilakukan pada minggu pertama dilaksanakannya KKN. Jadwal pelaksanaan penyuluhan sudah dikomunikasikan dengan DPL, Kepala Desa, Kelian Banjar, dan perwakilan dari Puskesmas.

2) Pelaksanaan

Program penyuluhan tentang osteoporosis dan APD dilaksanakan pada Minggu, 07 Agustus 2016 pukul 08.00-selesai yang bertempat di Wantilan Pura Desa lan Puseh. Berikut ini kami jabarkan tahap pelaksanaan program kami secara lebih rinci:

Nama Program : Penyuluhan tentang Osteoporosis dan APD

Hari / tanggal pelaksanaan : Minggu, 07 Agustus 2016 Waktu pelaksanaan : 08.00 – 11.00 Wita

Lokasi : Wantilan Pura Desa lan Puseh, Desa Sobangan, Mengwi,

Badung.

Kelompok Sasaran : Semua lansia serta petani dan peternak di banjar Tengah dan Selat

Pihak Terlibat : Kepala Desa Sobangan, Kepala Dusun Br. Tengah dan Selat, serta perwakilan dari Puskesmas I Mengwi. Persiapan penyuluhan dilaksanakan mulai seminggu serta sehari sebelum penyuluhan dilakukan. Persiapan yang dilakukan berupa pembuatan surat-surat yang berkaitan dengan administrasi kegiatan ini, pembuatan leaflet serta poster osteoporosis, pendistribusian surat kepada kepala desa, kepala dusun, serta Kepala Puskesmas I Mengwi, penyiapan dan pembuatan materi penyuluhan, dan pembersihan tempat kegiatan. Minggu, 7 Agustus 2016 pelaksanaan penyuluhan dimulai dengan persiapan alat penyuluhan seperti LCD, layar proyektor, sound system, dan mic. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan mulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 11.00 Wita. Materi penyuluhan diberikan oleh A.A. Ngurah Agung Krisna Aditya, dimana penyuluhan yang diberikan mengenai osteoporosis dan APD. Kegiatan ini didampingi oleh ibu Ni

(45)

Wayan Murtini A.Md.Keb. beliau merupakan perwakilan dari Puskesmas I Mengwi. Penyuluhan yang dilaksanakan mendapat respon positif dari masyarakat terutama lansia serta petani dan peternak, hal tersebut terbukti dari banyaknya peserta yang menghadiri kegiatan ini. Setelah pemberian materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, pada sesi ini banyak masyarakat mengajukan pertanyaan seputar osteoporosis, selain itu beberapa masyarakat ada yang menanyakan mengenai penyakit yang mereka derita. Pelaksanaan kegiatan ini sudah baik dikarenakan respon masyarakat yang antusias terhadap kegiatan penyuluhan ini.

3) Permasalahan

Adapun beberapa masalah yang kami hadapi saat menjalankan program-program bidang kesehatan masyarakat yaitu:

a. Waktu pemberian penyuluhan sangat terbatas.

b. Pada awal persiapan kegiatan sulitnya bertemu dengan bapak kepala dusun pada pagi dan siang hari karena beliau sebagian besar berkerja.

c. Transportasi untuk membawa perlengkapan ke lokasi penyuluhan kurang memadai d. Peserta penyuluhan banyak yang tidak bisa berbahasa Indonesia

4) Solusi

Solusi yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahn tersebut yaitu:

a. Mempergunakan waktu yang diberikan dengan seefektif mungkin sehingga materi yang diberikan bisa bermanfaat bagi para peserta

b. Pertemuan denga kepala dusun dilakukan pada malam hari

c. Membawa peralatan dengan menggunakan sepeda motor secara sedikit demi sedikit d. Penyuluhan diberikan dalam bahasa bali

5) Hasil dan pembahasan

Masyarakat Br. Tengah dan Selat yang hadir dalam kegiatan penyuluhan ini belum mengetahui tentang penyakit osteoporosis. Materi yang diberikan saat penyuluhan sangat memberikan dampak yang positif bagi lansia yang berada di Br. Tengah dan Selat, materi yang diberikan berkaitan dengan apa itu osteoporosis, penyebab osteoporosis, gejala osteoporosis, pengobatan osteoporosis serta pencegahan osteoporosis. Peserta yang hadir sangat antusias mendengarkan materi penyuluhan yang

(46)

diberikan, hal tersebut terbukti dengan banyak peserta yang bertanya seputar osteoporosis, ada pula yang bertanya tentang penyakit yang mereka alami. Pemberian materi dilakukan selama kurang lebih 2 jam, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, pertanyaan pertama di ajukan oleh Ibu Desak Ketut Mayun dengan pertanyaan makanan apa yang perlu dikurangi untuk penyakit diabetes, pertanyaan langsung dijawab oleh pembicara yaitu kurangi makan nasi panas karena kadar gulanya tinggi dan kurangi konsumsi daging. Pertanyaan kedua dilanjutkan oleh Ibu Wayan Karti dengan pertanyaan apa penyebab dari tensi tinggi, jawaban dari pertanyaan tersebut adalah usia, berat badan, asupan garam, keturunan, dan psikologi. Pertanyaan ketiga tentang lebih sering buang air besar merupakan tanda dari penyakit apa, pertanyaan ini diajukan oleh Ibu Sutini yang langsung ditanggapi oleh pendamping kegiatan ini yaitu Ibu Ni Wayan Murtini, A.Md. Keb. dengan jawaban minum air sehari hanya sebanyak 8 gelas, penyakit yang berhubungan dengan kencing ada berbagai macam seperti polyuria, polifagi, sehingga untuk mengetahui penyakit yang diderita harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia. Selain pemberian materi tentang osteoporosis diberikan juga materi mengenai Alat Perlindungan Diri (APD), mengenai materi ini sebagian besar dari peserta sudah mengetahuinya.

Setelah mendapat penyuluhan ini pengetahuan dari para peserta tentang penyakit osteoporosis lebih meningkat dari 0% menjadi 40%, peningkatan yang terjadi sudah baik karena peserta memahami pentingnya menjaga kesehatan tulang untuk mencegah penyakit osteoporosis. Pemberian materi APD juga menambah pengetahuan peserta dari 60% menjadi 85%. Pemberian penyuluhan ini diharapkan memberiakan manfaat yang baik bagi peserta terutama lansia, petani dan peternak yang hadir untuk dapat lebih menajaga kesehatan tulang dan diri sendiri, agar dapat lebih optimal dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Selain itu, diharapkan masyarakat menjadi lebih mengerti mengenai penyakit osteoporosis dan masyarakat akan lebih menjaga kesehatan tulang, agar nantinya tidak ada masyarakat Desa Sobangan yang terjangkit penyakit osteoporosis.

(47)

3.4.4 Foto Kegiatan

(48)

B. PROGRAM BANTU

3.1 Program Bantu Bidang Sosial Budaya 3.1.1 Program Bantu Non Tema 1. Program Input Data Monografi

a) Deskripsi Kegiatan

Program bantu tema kami adalah pengumpulan data administrasi desa sobangan. Program ini bertujuan untuk membantu desa mendata kembali warganya sehingga administrasi desa yang ada bisa tertata menjadi lebih baik.

b) Tempat dan Pelaksanaan

Persiapan untuk Input Data Admiistrasi Desa Sobangan dilakukan tanggal 24 Juli 2016 dengan melakukan koordinasi dengan perangkat desa mengenai software yang digunakan dan koordinasi mengenai data-data yang akan diinput ke software terkait. Program Input Data Monografi dilakukan pada tanggal 25 Juli 2016 – 12 Agustus 2016 yang dilakukan pada hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan, Jumat setiap minggunya.

Tanggal pelaksanaan : 25 Juli – 12 Agustus 2016 Waktu pelaksanaan : 09.00-14.00 WITA

Lokasi : Kantor Desa Sobangan

Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa Sobangan

Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN Udayana dan Pegawai kantor desa Sobangan

Kegiatan input data administrasi Desa Sobangan dilakukan pada pukul 09.00-14.00 WITA. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu desa dalam menginput data warga agar bisa tertata lebih baik lagi.

c) Permasalahan

Program bantu kami yaitu input data administrasi desa memiliki kendala pada pengumpulan data yang valid. Hal ini dikarenakan Kelihan Banjar Dinas setempat tidak mengetahui sebagian informasi kependudukan yang ada di masing-masing banjarnya.

(49)

d) Solusi

Solusi untuk program bantu kami yaitu Input Data Administrasi Desa adalah berkoordinasi dengan aparat desa mengenai data-data yang ada, selain itu disarankan pula agar diadakan penyebaran kuisioner.

e) Hasil dan Saran

Keberhasilan dalam program pokok tambahan ini sekitar 85% dari Pemahaman pada Data Monografi sebelumnya yaitu sekitar 45-50%. Dari peningkatan presentase keberhasilan dalam mendata monografi desa ini khususnya di Desa Sobangan maka hasil yang didapatkan ini bisa dikatakan berhasil dengan peningkatan yang cukup signifikan, dibantu dengan keterlibatan oleh masyarakat dan aparat desa yang mendukung dan juga peran serta dari teman-teman mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana periode XIII. Berdasarkan hasil pendataan monografi desa ini, maka diperoleh data yang cukup akurat untuk setiap keluarganya dari segi pekerjaan dan lainnya yang menyangkut keberadaan keluarga itu sendiri. Aparat desa lebih mudah untuk mengontrol dan juga mencari ketika dibutuhkan secara cepat dan kondisi yang terdesak bila dilihat pada data monografi desa yang berbasis online.

Pemahaman pada Data Monografi memiliki hambatan yakni masih kurangnya perangkat yang dimiliki oleh desa untuk menginput data monografi. Sehingga waktu dan tenaga yang ada tidak dapat dimanfaatkan secara efisien.

Saran yang dapat diberikan adalah diharapkan adanya peningkatan perangkat komputer untuk mempermudah proses penginputan data monografi. Selain untuk mempermudah proses penginputan, ketersediaaan perangkat yang cukup dapat mengefisienkan waktu dan tenaga kerja yang ada.

2. Mengajar di TK a) Deskripsi Kegiatan

Program bantu non tema kami adalah pengajaran PAUD / TK BUDHI KUMARA. Program ini bertujuan untuk mengenalkan bahasa inggris kepada anak anak TK dan menstimulasi kecerdasan motorik anak sejak dini.

(50)

b) Tempat dan Pelaksanaan

Persiapan untuk program bantu non tema kami yaitu Pengajaran di PAUD/ TK BUDHI KUMARA dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2016. Persiapan yang dilakukan antara lain menyiapkan materi dan alat pembelajaran berupa lembar mewarnai, kosakata dalam bahasa inggris dan lembar latihan sistem motorik. Program Pengajaran di PAUD / TK BUDHI KUMARA dilakukan pada hari dan tanggal Rabu, 3 Agustus 2016 sampai Kamis, 4 Agustus 2016.

Program Pengajaran di PAUD / TK BUDHI KUMARA Tanggal pelaksanaan : 3 Agustus – 4 Agustus 2016 Waktu pelaksanaan : 07.00 – 09.00 WITA

Lokasi : TK BUDHI KUMARA

Kelompok Sasaran : Anak – anak PAUD / TK BUDHI KUMARA

Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN Udayana dan anak anak PAUD / TK BUDHI KUMARA

Kegiatan pengajaran di PAUD / TK BUDHI KUMARA dilakukan pada pukul 07.00 – 09.00 WITA. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan bahasa inggris dan melatih kecerdasan motorik anak sejak dini. Kegiatan ini diisi dengan pengenalan bahasa inggris menggunakan kosakata nama nama hewan, mewarnai, dan mengikuti titik – titik membentuk garis.

c) Permasalahan

Program bantu non tema kami yaitu pengajaran di PAUD / TK BUDHI KUMARA memiliki kendala pada menarik perhatian anak anak untuk mendengarkan apa yang disampaikan.

d) Solusi

Solusi untuk program bantu non tema kami yaitu pengajaran di PAUD / TK BUDHI KUMARA adalah agar dilakukan pendekatan yang lebih lama supaya anak anak terbiasa untuk mendengarkan apa yang diucapkan oleh tim pengajar dari pihak mahasiswa.

e) Hasil dan Saran

Keberhasilan dalam program bantu non tema ini adalah sekitar 65% dari pemahaman terhadap kosakata dalam bahasa inggris sebelumnya sekitar 35 – 40%. Dari

(51)

peningkatan presentase keberhasilan dalam mengenalkan kosakata dalam bahasa inggris hasil yang didapatkan ini bisa dikatakan berhasil dengan peningkatan yang cukup signifikan dibantu dengan keterlibatan orang tua anak dalam memberi pengertian kepada anak anaknya.

3.2 Program Bantu Bidang Fisik 3.2.1 Program Bantu Tema

1. Pengadaan Papan Peta Lokasi Tracking a) Deskripsi Kegiatan

Program kerja bantu tema pertama yang kami buat yaitu pengadaan papan peta lokasi trekking wisata edukasi Sapi Bali. Papan peta lokasi tersebut ditempatkan di pos awal trekking, alasannya untuk memberikan gambaran awal kepada wisatawan mengenai potensi wisata yang dimiliki Desa Sobangan.

b) Tempat dan Tanggal Pelaksanaan

Tahap persiapan dilakukan pada tanggal 23 Juli 2016 dimana dilakukan pembelian bahan - bahan untuk pembuatan papan informasi jalur trekking dan survey lokasi pemasangan papan informasi.jalur trekking. Program Pengadaan Papan Informasi Jalur Trekking serta pengurusan ijin pemasangan berlangsung dari tanggal 1 Agustus 2016 s/d 10 Agustus 2016. Pembuatan papan informasi mulai dari pembelian bahan sampai pemasangan papan informasi jalur trekking berlangsung dari tanggal 25 Juli 2016 s/d 10 Agustus 2016. Berikut ini kami jabarkan tahap pelaksanaan program-program kami secara lebih rinci:

Program pengadaan, pengurusan ijin dan pemasangan Papan Informasi Jalur Trekking Edukasi Wisata Sapi Bali

Tanggal pelaksanaan : 25 Juli 2016 - 10 Agustus 2016 Waktu pelaksanaan : 10.00 - 21.30 Wita

Lokasi : Posko KKN Sobangan, Rumah Pakaseh dan Pos Awal

Trekking

Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa Sobangan dan Wisatawan

Gambar

Gambar 2. Foto saat menjelaskan  Bahasa Inggris di SDN 2 Sobangan.
Gambar 9 : Foto Hidden Canyon Sobangan yang Diunggah di akun Facebook Desa Sobangan
Gambar 10 : Dokumentasi Wisatawan Asing Saat Melintasi Jalur Tracking
Gambar 13. Foto Penyerahan Brosur  Paket Wisata Desa Sobangan kepada  Pacific World And Travel
+6

Referensi

Dokumen terkait

Data hasil penelitian dihimpun dengan menggunakan teknik wawancara dan analisis data secara deskriptif verifikatif melalui pola pikir deduktif yaitu mengemukakan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja kesulitan- kesulitan yang dihadapi dalam menyelesaikan soal matematika bentuk cerita oleh siswa kelas

Kognisi sosial pada pelacur terdiri dari tiga tahap, tahap pertama yaitu pemberian pengertian dimana para pelacur tersebut mendefinisikan penyakit menular seksual sebagai penyakit

[r]

[r]

Skripsi ini membahas studi tentang kegiatan ekstrakurikuler keagamaan (pengajian) dalam pengembangan wawasan keagamaan peserta didik di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren

Salah satu kemampuan krusial dari cognitive radio adalah spectrum sensing yang berfungsi mendeteksi sinyal primary user dan mampu mendeteksi celah kosong ( spectrum

Beberapa faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil pertama (primigravida) antara lain : a. Faktor internal, yaitu 1) Umur. Batasan yang relatif paling