3 ‐ 1 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
B
B
A
A
B
B
I
I
I
I
I
I
P
P
R
R
O
O
F
F
I
I
L
L
S
S
A
A
N
N
I
I
T
T
A
A
S
S
I
I
W
W
I
I
L
L
A
A
Y
Y
A
A
H
H
K
K
A
A
B
B
U
U
P
P
A
A
T
T
E
E
N
N
T
T
U
U
L
L
A
A
N
N
G
G
B
B
A
A
W
W
A
A
N
N
G
G
B
B
A
A
R
R
A
A
T
T
1.1. Wilayah Kajian SanitasiDalam usahanya untuk melestarikan dan mengembangkan kemampuan lingkungan hidup di Kabupaten Tulang Bawang Barat pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan tetap berupaya untuk menjaga kelestarian alam dan kualitas lingkungan serta permukiman. Salah satu aspek yang penting dalam menjaga kualitas lingkungan adalah denganmenjaga kondisi lingkungan yang meliputi sektor sanitasi dan air bersih di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Ada 5 (lima) Profil Sanitasi yang akan dibahas pada Buku Putih sanitasi Kabupaten Tulang Bawang Barat yaitu; Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan terkait sanitasi, Pengelolaan air limbah domesti, Pengelolaan persampahan, Pengelolaan drainase lingkungan dan Pengelolaan komponen terkait sanitasi.
Dalam penyusunan perencanan pembangunan sanitasi tidak dapat dilakukan secara parsial, baik dilihat dari wilayah kerja maupun subsector yang akan dilakukan. Oleh karena itu pelaksanaan wilayah kajian dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) maupun Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah di seluruh wilayah administrasi Kabupaten Tulang Bawang Barat yang terdiri dari 8 Kecamatan dan 82 kampung. Penentuan wilayah kajian ini diambil berdasarkan penilaian dan kesepakatan SKPD.
Dengan dilakukannya kajian disemua desa/kelurahan diharapkan dapat memberikan gambaran yang utuh mengenai kondisi risiko sanitasi di masing‐masing wilayah, sehingga data yang diperoleh nantinya akan dapat digunakan untk menyusun kebijakan pembangunan dibidang sanitasi atau kebijakan pembangunan lainnya.
3 ‐ 2 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Peta 3.1 Wilayah Kajian Sanitasi Peta 3.1 Wilayah Kajian Sanitasi
Sumber Peta : Asumsi disepakati Pokja PPSP Kab. Tulang Bawang Barat, 2014
3 ‐ 3 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
3.2 Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS) terkait Santasi
Salah satu misi pembangunan kesehatan di Indonesia adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). PHBS dapat diterjemahkan sebagai sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran dari hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan mampu berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat (pengunjung puskesmas) adalah penyakit pernafasan dimana hal itu berkaitan dengan adanya asap kebakaran hutan dan ladang yang selalu terjadi setiap tahunnya. dimana hal itu sangat berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungannya, yang juga terkait erat dengan kebiasaan PHBS masyarakatnya.
Cakupan penduduk yang menggunakan sarana air bersih, rumah sehat, jamban sehat, dan cakupan SPAL di Kabupaten Tulang Bawang Barat masih dibawah target.
3.2.1 Tatanan Rumah Tangga
Kondisi PHBS dan Promosi Higiene di dalam tatanan rumah tangga diperoleh dari studi EHRA di beberapa desa dengan 400 (empat ratus) responden. Pengambilan sampel responden ini diawali dengan pengklusteran desa yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Penetapan klaster dilakukan berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Program PPSP Aspek PHBS dan Promosi Higiene yang dibahas adalah perilaku buang air sembarangan, cuci tangan pake sabun di lima waktu pentng, pengelolaan sampah, penggunaan air bersih.
Sesuai dengan warisan budaya masa lalu, orientasi hidup masyarakat Kabupaten Tulang Bawang Barat sebagian masih berada di daerah aliran sungai. Segala aktivitas dilakukan disana. Mereka mendirikan rumah di bantaran sungai sehingga hampir semua aktivitas masyarakat dilakukan di sungai tersebut, mulai dari mandi dan mencuci hingga buang air besar disana. Selain itu, karena badan rumah ada yang berada di atas air maka apabila mereka membuat kakus/ jamban di dalam rumah, tinjanya juga secara langsung maupun tidak langsung dibuang ke badan air tersebut.
Berdasarkan studi EHRA, Prosentase orang dewasa yang buang air besar dijamban sebesar 87,6% di Jamban pribadi dan 1,5% di MCK, akan tetapi permasalahan disini adalah masih adanya orang dewasa yang Buang Air Besar Sembarangan di Sungai (1,5%), di kebun (4,7%) dan kelubang galian (3,5%), hal ini terkait dengan profesi masyarakat dewasa di
3 ‐ 4 | Profil Sanitasi kabupat buruh, m untuk BA jamban sembara jamban sebesar 1. Cuci Salah pakai sa yang pri Berd terhada tangan Selebihn waktu p 5 wa member setelah Wilayah Kabupate B ten Tulang B misalnya pen AB di Jamban juga, hanya angan sepert Kabupaten se 89,8%. Tangan Paka h satu perilak abun (CTPS). nsipnya men asarkan Hasi p 400 respo pakai sabun nya yaitu 91,1 enting. aktu penting rsihkan anak memegang h Sumb n Tulang Bawang B BUKU PUTIH SAN
Bawang Barat nyadap karet
n pribadi. ha a 26% saja ti di kebun,
ebesar 67% d i Sabun (CTP ku higiene at CTPSmerupa cuci tangan d l Studi EHRA nden dapat n pada 5 w 15% masyarak cuci tangan buang air be ewan. Gambar 3.1 ber : Dinas Kese
CT
Barat NITASI KABUPA t yang mana yang beralas al ini tidak di tinja bayi sungai dan l dan perilaku r S) tau perilaku kan pilar ke dengan air me A yang dilaksdiketahui ba waktu penting kat belum me n pakai sabu esar, sebelum 1 : Grafik CTPS ehatan Kab. Tu 91.15 8.85%
PS di lim
pent
ATEN TULANG BA a sebagian b san tidak sem iikuti kesadar yang dibua lain‐lain. Hal rumah tangga hidup bersih 2 Sanitasi To engalir dan sa sanakan di K ahwa kebiasa g baru dilak elakukan prak n antara lain m menyiapkan di lima waktu ulang Bawang B 5%ma waktu
ing
AWANG BARAT esar Masyar mpat bila harran ibu mem ng ke jamb ini didukung a yang masih h dan sehat otal Berbasis abun. abupaten Tu aan masyara kukan oleh ktek cuci tang n : setelah k n makanan, s penting Barat 2014
u
Tidak Ya rakat adalah rus puang ke buang tinja b ban sisanya g oleh kepem BABS di kab adalah cuci Masyarakat ( ulang Bawang kat untuk m 8,85% masy gan pakai sab ke jamban, s sebelum mak 2014 petani erumah bayi ke masih milikan upaten tangan (STBM) g Barat mencuci arakat. bun di 5 setelah an dan3 ‐ 5 | Profil Sanitasi 2. Buan Berd bahwa d masih d praktik B melaksa penyulu 3. Peng Berds Bawang minumn penyimp air minu Wilayah Kabupate B ng Air Besar S asarkan hasil di Kabupaten ilakukan oleh BABS sebesar nakan BAB han lagi. Gambar Sumber gelolaan Air B sarkan hasil s Barat masi nya memiliki panan air min um.
n Tulang Bawang B BUKU PUTIH SAN
Sembarangan l studi EHRA n Tulang Baw h sekitar 54,2 r 45,80% mas di jamban m r 3.2 : Grafik P r : Dinas Keseh Bersih Rumah studi EHRA ya h ada sekita potensi terc num. Sement 46% Barat NITASI KABUPA n (BABS) yang dilakuk wang Barat pe 20% masyara syarakat.Hal in masih renda Persentase pe hatan Kab. Tula h Tangga ang dilakukan ar 12.79% m cemar pada tara 87.21%
Perilaku
ATEN TULANG BA kan terhadap erilaku Buang kat. Sedangk ni menunjukk h sehingga enduduk yang ang Bawang Ba n dapat diketa masyarakat y saat penang masyarakat s 54%u BABS
AWANG BARAT 400 respond g Air Besar Se kan yang suda kan kesadara perlu dilakuk g melakukan arat 2014 ahui bahwa d yang memilik ganan air ma sudah aman Ya, BA Tidak den dapat dik embarangan ah tidak mela n masyarakat kan pemicua BABS di Kabupaten ki pengeloola aupun pada dalam penge ABS 2014 ketahui (BABS) akukan t untuk an dan Tulang aan air wadah elolaan3 ‐ 6 | Profil Sanitasi Gamba 4. Peng Berd Tulang melakuk pengola Wilayah Kabupate B ar 3.3 : Grafi pena Sumber : gelolaan Sam asarkan hasi Bawang Bar kan pengola han sampah. G Sumb n Tulang Bawang B BUKU PUTIH SAN
ik pengelolaa nganan air) Dinas Kesehat pah Rumah T l studi EHRA rat diketahu han sampah Gambar 3.4 : G ber : Dinas Kese 87.
Pen
penyimp
10.40%Pengel
Barat NITASI KABUPA n air minum tan Kab. Tulan TanggaA yang dilaku i bahwa ha h, sedangka Grafik Pengel ehatan Kab. Tu 12 21%
ncemaran p
panan dan
89.60 %olaan Sam
ATEN TULANG BA (pencemaran g Bawang Bara ukan terhada nya 10,39% n 89,60% m olaan Sampa ulang Bawang B 2.79%pada wada
penangan
0%mpah Setem
AWANG BARAT n pada wadah at 2014 p 400 respo saja masya masyarakat h Setempat Barat 2014ah
nan air
Ya,Tercema Tidak tercemmpat
Tidak diolah diolah h penyimpananden di Kab arakat yang belum mela ar mar h 2014 an dan upaten sudah akukan
3 ‐ 7 3. | Profil Sanitasi 5. Siste Berd 61,89% sedangk .2.2 Tatanan U mengka dan pali Tangan pemerin Pemerin selalu m Se Sekolah sumber dapat m Barat. Be Kabupat jumlah s fasilitas Wilayah Kabupate B m Pengolaha asarkan hasi telah menge kan 38,10% m S n Sekolah ntuk PHBS t mpayekan Cu ing prioritas y Pakai Sabun ( ntah daerah y ntah Kabupate mengkampaye ekolah yang d Dasar, dan daya manus menggambark erdasarkan h ten Tulang Ba siswa denga cuci tangan y n Tulang Bawang B BUKU PUTIH SAN
an Air Limbah
il Studi EHRA lola air limba masyarakat be Gambar 3. umber : Dinas tatanan seko uci Tangan Pa yang dihadap (CTPS) sebelu yang terbatas en Tulang Ba ekan pentingn disurvey untu Madrasah Ibt sia, waktu da kan kondisi s hasil survey awang Barat an sarana sa yaitu sebanya 38,10%
Pence
Barat NITASI KABUPA h (SPAL) A diketahui ah dari dapur elum mengelo 5 : Grafik kar Kesehatan Kabolah di Kabup akai Sabun di pi adalah kem um jajan mau s untuk mem wang Barat u nya CPTS. uk buku putih tidayah. Pem an biaya. Na sekolah‐sekol layanan sa belum mem nitasi yang a ak 98.8 %
emaran
ATEN TULANG BA bahwa seba r, kamar man ola air limbah ena Pencema b. Tulang Bawa paten Tulang itingkat sekol mauan dan ke upun makan y mbangun sara untuk mengat h ini hanya te milihan sekola mun diasum lah yang adanitasi sekola iliki sarana sa ada. Sebagian 61.89%
karena S
AWANG BARAT agian masyar di dan tempa tersebut den aran SPAL ang Barat 2014 g Bawang Ba lah dasar. Pe esadaran sisw yang masih re na dan prasa tasi masalah t erdiri dari ma ah ini berdas sikan ke dua a di Kabupatah, hampir anitasi yang p n besar seko
SPAL
Ya Tid rakat atau s at cuci degan ngan benar. 4 arat masih s rmasalahan s wa/siswi untu endah dan an arana CTPS Re tersebut anta sing‐masing 2 arkan keterb a sekolah ini ten Tulang B semua seko proporsional olah sudah m ak 2014 sebesar n benar sebatas spesifik uk Cuci ggaran encana ara lain 2 (dua) batasan cukup Bawang olah di antara memiliki
3 ‐ 8 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah/ pesantren terkait dengan ketersediaan air bersih, ketersediaan dan kebersihan toilet serta ketersediaan tempat cuci tangan dapat dilihat pada Tabel 3.1. Untuk toilet ada beberapa sekolah yang tidak memisahkan antara siswa laki‐laki dan perempuan.
Pendanaan untuk sarana sanitasi kebanyakan didanai oleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sementara itu petugas yang melakukan pembersihan terhadap sarana sanitasi untuk tingkat sekolah dasar belum ada petugas sendiri, kebanyakan yang melakukan pembersihan fasilitas tersebut adalah siswa itu sendiri baik laki‐laki maupun perempuan.
Untuk kondisi sarana sanitasi sekolah yang disurvey adalah yang terkait dengan pengetahuan sanitasi, pengelolaan sampah, fasilitas cuci tangan dan lain‐lain dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Untuk pengetahuan tentang hegiene dan sanitasi di sekolah diperoleh siswa dari mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Agama dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hampir 98 % sekolah belum melakukan proses pengolahan sampah, sampah disekolah kebanyakan di kumpulkan dan dibakar. Tabel 3.1 : Rekapitulasi Jumlah Sarana Air Bersih dan Sanitasi Sekolah Tingkat Dasar/MI No Status Sekolah Dasar Jumlah Sekolah Jumlah
Siswa Jumlah Guru Sumber Air Bersih*) Toilet Guru**) Siswa***) Toilet Fas CuciTangan Fas Pengolaha n Sampah Saluran Drainas e L P L P P D A M SPT/ PL SGL T L/P L &
P T L/P L & P T Y T Y T Y T 1 Sekolah Dasar Negeri 27 2495 1512 97 227 ‐ ‐ 27 23 5 18 9 21 6 18 9 16 11 2 Sekolah Dasar Swasta 3 176 118 9 12 ‐ ‐ 3 3 ‐ 4 ‐ 2 1 3 ‐ 2 1 3 MI ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Total 30 2671 1630 106 239 30 26 5 22 9 23 7 21 9 18 12 Keterangan: Sumber : Survey Sekolah Dasar/MI hanya di desa/kelurahan yang menjadi target studi EHRA *) Sumber air bersih diisi jumlah sekolah yang menggunakan sumber air dari PDAM, Sumur Pompa Tangan/Pompa Listrik (SPT/PL), sumur Gali (SGL) dan berfungsi. Pada kolom T diisi jumlah sekolah yang tidak mempunyai sumber air bersih ataupun sumber airnya tidak berfungsi. **) Toilet guru : • Kolom L/P diisi dengan jumlah sekolah yang sudah menyediakan toilet untuk guru bersatu antara laki‐laki dan perempuan • Kolom L dan P diisi dengan jumlah sekolah yang menyediakan toilet guru terpisah untuk laki‐laki dan perempuan • Kolom T diisi dengan jumlah sekolah tidak mempunyai toilet untuk guru ***) Toilet siswa : • Kolom L/P diisi dengan jumlah sekolah yang sudah menyediakan toilet untuk siswa bersatu antara laki‐laki dan perempuan • Kolom L dan P diisi dengan jumlah sekolah yang menyediakan toilet siswa terpisah untuk laki‐laki dan perempuan • Kolom T diisi dengan jumlah sekolah tidak mempunyai toilet untuk siswa
3 ‐ 9 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Dari hasil survey sanitasi sekolah yang telah dilakukan di Kabupaten Tulang Bawang Barat terlihat bahwa kondisi toilet guru dalam kondisi sngat baik sebesar 16,3%, kondisi baik sebesar 76,5% dan yang dalam keadaan kurang baik sebesar 7,2%. Keadaan ini berbeda dengan kondisi toilet siswa yang kondisi sangat baik sebesar 8.4%, kondisi baik sebesar 26% dan kondisi kurang baik sebesar 65,6%.Untuk fasilitas cuci tangan pakai sabun (CTPS) di sekolah dasar/MI sebesar 42% dalam kondisi kurang baik (tidak memiliki fasilitas CTPS), 30.5% kondisi baik dan sisanya sebesar 27,5% dalam kondisi sangat baik.
Sarana air bersih di sekolah di Kabupaten Tulang Bawang Barat pada umumnya sangat baik terlihat dari hasil survey yang dilakukan sebesar 67% kondisi sangat baik (tersedia Sumber air PDAM/SPT/PL/SGL), 30% dalam kondisi baik dan 3% kondisi kurang baik (tidak tersedia Sumber Air).
Tabel 3.2 : Kondisi Sarana Sanitaasi Sekolah Dasar (MI)
No Kondisi Sarana Sanitasi % Sangat
Baik % Baik % Kurang Baik 1 Toilet Guru 16.3 76.5 7.2 2 Toilet Siswa 8.4 26 65.6 3 Fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) 27.5 30.5 42 4 Saran Air Bersih 67 30 3 5 Pengelolaan Sampah 25 30 45 6 Saluran Drainase 0 40 60 7 Ketersediaan dana untuk kegiatan Higiene dan sanitasi 30 5 65 8 Pendidikan Higien dan Sanitasi 25 35 40 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat 2014 Tabel 3.3 : PHBS terkait sanitasi di Sekolah Dasar/MI
No Perilaku Higiene dan Sanitasi % Baik
% Kurang Baik 1 Cuci tangan pakai sabun 3.8 94.5 2 Penggunaan toilet/jamban 81.5 18.5 3 Perilaku buang sampah 98.3 1.7 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat 2014 3.3 Pengelolaan Air Limbah Domestik
Limbah adalah sisa atau buangan dari suatu usaha dan/ atau kegiatan manusia. Limbah dapat juga diartikan sebagai bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Dalam Buku Putih ini yang dibahas adalah air limbah
3 ‐ 10 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
domestik yaitu air limbah yang dihasilkan dari rumah tangga, bangunan perdagangan, perkantoran, dan sarana sejenisnya. Contoh dari air limbah domestik ini dapat berupa air cucian, air sabun, tinja, dan lain‐lain. 3.3.1 Kelembagaan Landasan Hukum dalam pengelolaan Air Limbah Domestik antara antara lain: 1. Undang‐Undang Republik Indonesia a. Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene
b. Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
3. Keputusan Menteri Republik Indonesia
a. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.
b. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
4. Petunjuk Teknis
a. Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan.
b. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air Sistem Berpindah‐pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik.
c. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara Penoperasian Dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Non Kakus.
d. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK 5. Peraturan Daerah
Hingga saat ini Kabupaten Tulang Bawang Barat tidak memiliki instansi khusus yang menangani pengelolaan air limbah domestik. Akan tetapi, secara tidak langsung
3 ‐ 11 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
pengelolaan air limbah ditangani oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD). sedangkan Dinas Pekerjaan Umum membangun MCK umum.
Sejauh ini pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan air limbah domestik adalah Pemerintah Kabupaten. Saat ini memang tidak ada keterlibatan pihak swasta maupun masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik (Tabel 3.4.). Namun, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat melalui oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pekerjaan Umum akan berusaha untuk melibatkan pihak swasta dan masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan air limbah domestik.
Masyarakat yang tidak tergolong masyarakat berpenghasilan rendah masih mampu untuk membuat tangki septik di rumahnya masing‐masing. Akan tetapi, pembangunan tangki septik yang sesuai standar seperti jarak dan desainnya masih banyak masyarakat yang belum mengetahuinya.
3 ‐ 12 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Tabel 3.4 : Daftar Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan air limbah domestik
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah
Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat
PERENCANAAN BPLHD • Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota √ • Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target √ • Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target √ PENGADAAN SARANA • Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestic PU • Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik) √ • Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja) √ • Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor) √ • Membangun sarana IPLT dan atau IPAL BPLHD PENGELOLAAN • Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja ‐ • Mengelola IPLT dan atau IPAL √ √ • Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja ‐ • Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah domestic √ • Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB √ PENGATURAN DAN PEMBINAAN • Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, personil, peralatan, dll) √ • Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestic √ • Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestic √ MONITORING DAN EVALUASI • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota BPLHD • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestic √ • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestic √ • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestic √ Sumber : Pokja PPSP Kab. Tulang Bawang Barat 2014
3 ‐ 13 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Tabel 3.5 : Daftar peraturan terkait air limbah domestik Kabupaten Tulang Bawang Barat Peraturan Ketersediaan Pelaksanaan Keterangan Ada (Sebutkan) Tidak Ada Efektif Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan AIR LIMBAH DOMESTIK • Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di Kab/Kota ini √ √ • Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestic √ √ • Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestic √ √ • Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah √ √ • Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha √ √ Perbup No.2 Thn 2014 • Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha √ √ • Kewajiban penyedotan air limbah domestik untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septik √ √ • Retribusi penyedotan air limbah domestik √ √ • Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestik bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran √ √ √ Perbup No.2 Thn 2014 Sumber : Pokja PPSP Kab. Tulang Bawang Barat 2014
3 ‐ 14 3. | Profil Sanitasi .3.2 Sistem d Ko satu ind Pengola setempa Be tetapi se menyalu 0.7%, la mengeta pengeta diadakan Sum Be dimiliki suspek t sudah d Wilayah Kabupate B dan Cakupan ondisi sanitas dikator kuali han Air Lim at/onsite dan erdasarkan h ebagian besa urkan tinjany ngsung ke dr ahui kemana ahuan masya nya penyuluh mber : Dinas Ke erdasarkan h masyarakat tidak aman da ibangun lebih Langsung k drainase 1% Sunga
Kem
n Tulang Bawang B BUKU PUTIH SANPelayanan si lingkungan itas lingkung mbah (SPAL), belum mem hasil studi EH ar menyalurka ya ke tangki rainase 1%, p a penyaluran arakat tentan han atau pem Gambar 3. esehatan Kab. T hasil EHRA d aman. Ini te an 78,66% ta h dari 5 tahun Cubluk/l tana 46% ke i/danau/panta i 1% T
ana temp
Barat NITASI KABUPA dan sistem p gan permuki , di Kabupa iliki sistem ja HRA diketahu an tinjanya ti septik selebi ipa sewer 0.7 akhir tinja s ng pengelola micuan terhad .6 : Grafik Tem Tulang Bawang dapat diketah erlihat denga ngki septik su n atau lebih te obang ah % Tidak tahu 10%pat penya
tinj
ATEN TULANG BA pengolahan li man. Dalam ten Tulang ringan air lim i bahwa mas idak ke tangk hnya ke cub 7%, dan masi sebesar 10.4 aan air limb ap pengelolampat Penyalu
g Barat 2014
hui bahwa t an masih ada
uspek aman. etapi belum p Tangki s 41% Pipa 1
aluran bu
ja?
AWANG BARAT mbah masya m penangana Bawang Ba mbah terpusat syarakat suda ki saptik, han luk 45.8%, su h banyak ma 4%. Ini menu bah domestik an air limbah uran Tinja idak semua a sebesar 21 Hal ini dikare pernah dikura septik % sewer 1%uangan ak
rakat menjad an masalah rat masih b t. ah memiliki j nya 41.3% saj ungai/danau/ asyarakat yan unjukkan kura k. Untuk itu h domestik. tangki septi 1,33% tangki enakan tangki as.khir
2014 di salah Sistem bersifat amban ja yang /pantai g tidak angnya u perlu k yang saptik i septik3 ‐ 15 | Profil Sanitasi Ai tinja) da tangga tercamp melalui Selain it berada masyara Oleh ka pembina mereka. Pe akan me bau yan desain u (drainas memilik saluran. karena s U sanitasi (binanta Wilayah Kabupate B Gambar 3.7 : Sumb
ir limbah rum an grey wate
ada yang me pur. Untuk p saluran menu tu juga ada ru di sekitar ru akat terhadap arena itu, sa aan dan pera enyaluran gre enimbulkan d g tidak sedap untuk menya e). Jika salur i sistem pen
Di Kabupate sistem penge ntuk penyalu lainnya. Jika ang penyebar n Tulang Bawang B BUKU PUTIH SAN
: Grafik Prese ber : Dinas Kese mah tangga d er (limbah ma emisahkan a pembuangan uju selokan, s umah tangga umah merek p sanitasi ata angat diperl an aktif masy ey water ke s dampak seca p. Namun, ru alurkan air lim
an tersebut m nggelontor se en Tulang Baw lolaan air lim uran grey wa disalurkan k r penyakit sep 78.66%
Tangki
Barat NITASI KABUPA entase Tangki ehatan Kab. Tu dapat dibeda andi dan cuc antara grey wyang terpis sungai atau la
hanya meng ka. Hal ini b u ketidak tah ukan peran yarakat untuk saluran tertut ara langsung mah tangga p mbah atau h merupakan s ehingga dap wang Barat ti bah belum be ater selain ke ke lahan terb perti lalat), ba 21 %
i septik s
ATEN TULANG BA Septik Suspe ulang Bawang B akan menjad ci). Sistem pe water dan b ah biasanya aut yang mele galirkannya b bisa disebabk huan masyara pemerintah k meningkatk tup yang ada pada pengh perlu menget anya untuk m saluran draina at terjadi pe dak ada salu ersifat offsite e tangki sep buka akan m au dan kotor .33%suspek a
AWANG BARAT ek Aman dan T Barat 2014i black wate embuangan a lack water, d grey water ewati atau de egitu saja ke kan oleh ku akt itu sendiri kabupaten an sanitasi d di sekitar ru uni sekitarny tahui apakah menampung ase maka sal engendapan ran untuk pe e.
tik akan men menimbulkan . Sedangkan
aman
Tida Ya Tidak Aman r (limbah da air limbah di dan ada juga langsung d ekat dengan r lahan koson rangnya kes i mengenai sa dalam mela i lingkungan umah mungki ya, misalnya saluran terse limpasan air uran tersebu dan pendan enyaluran air nimbulkan m bau, sarang untuk pembu ak 2014 ri WC/ rumah a yang ibuang rumah. ng yang adaran anitasi. akukan rumah n tidak timbul ebut di r hujan ut tidak ngkalan limbah masalah vector uangan
3 ‐ 16 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
black water dan grey water yang langsung di buang ke sungai atau laut akan menimbulkan pencemaran.
Untuk mengetahui kondisi pengelolaan air limbah rumah tangga di Kabupaten Tulang Bawang Barat, digunakan metode dengan menggunakan alat bantu Diagram Sistem Sanitasi (DSS). Adapun hasil dari pemetaan kondisi sanitasi terkait dengan pengelolaan air limbah rumah tangga, baik black water maupun grey water di Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat dilihat pada tabel berikut : Gambar 3.8 : Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan Air Limbah Domestik Dari tabel di atas terlihat bahwa kondisi sistem pengelolaan air limbah di Kabupaten Tulang Bawang Barat masih menggunakan system setempat (on‐site). Air limbah berupa grey water (air cuci dan mandi) yang berasal dari kamar mandi dan/atau tempat pencucian rumah tangga ada sebagian masyarakat membuangnya ke lubang galian/kolam rembesan dan langsung meresap ke dalam air tanah. Sedangkan sebagian masyarakat lagi ada yang membuang air limbah grey water langsung ke system saluran drainase. Kondisi ini berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan terutama pencemaran air tanah.
3 ‐ 17 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Peta 3.2 : Peta Cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik Peta 3.2 : Peta Cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik
B
B
B
B
B
B
B
B
3785 KK 80,28 % dari penduduk 3785 KK 80,28 % dari penduduk 3785 KK 80,28 % dari penduduk 3785 KK 80,28 % dari penduduk 4792 KK 85,54 % dari penduduk 3785 KK 80,28 % dari penduduk 3785 KK 80,28 % dari penduduk 3785 KK 80,28 % dari penduduk Sumber : Data diolah Pokja PPSP Kab. Tulang Bawang Barat
3 ‐ 18 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Tabel 3.6 : Cakupan Layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat No Kecamatan/Puskesmas Nama BABS* Sarana Tidak Layak Sarana Layak
Onsite System System Offsite Individual Berbasis Komunal Kawasan/ Terpusat
(KK) Cubluk, Tengki Septik tidak aman** (KK) Jamban Keluarga dgn Tengki Septik aman (KK) MCK Umum /Jamban Bersama (KK) MCK++ (Unit) Tengki Septik Komunal (Unit) IPAL Komunal (KK) Sambungan Rumah (KK)
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) (x)
1 Tulang Bawang Udik 7,592 417 6,636 3 - - - -
2 Tumijajar 10.548 425 8,370 3 - - - -
3 Tulang Bawang Tengah 20.357 410 7,534 2 - - - -
4 Pagar Dewa 14.27 760 344 1 - - - - 5 Lambu Kimbang 5.602 598 2,367 4 - - - - 6 Gunung Terang 7,955 693 2,843 2 - - - - 7 Gunung Agung 7.082 5,589 3,244 3 - - - - 8 Way Kenanga 4.715 6,233 2,255 2 - - - - Keterangan : Dinas Pekerjaan Umum Kab.Tulang Bawang Barat, 2014 * Data tidak tersedia Keterangan : (200 KK/Unit) * Yang termasuk BABS: (i) mempunyai jamban keluarga (individual) tanpa tangki septik (black water disalurkan ke badan air atau lingkungan; (ii) BAB langsung di kebun, kolam, laut, sungai, sawah/ladang, dsb. ** Aman: sesuai kriteria SNI
Kondisi sarana dan prasarana air limbah di Kabupaten Tulang Barat masih sangat minim. Saat ini Kabupaten Tulang Bawang Barat belum memiliki sarana dan prasarana air limbah domestik setempat (onsite) komunal maupun system terpusat (offsite). Kabupaten Tulang Bawang Barat juga belum memiliki sarana Truk tinja dan IPLT.
3 ‐ 19 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014 Tabel 3.7 : Kondisi Prasarana dan Sarana Air Limbah Domestik*
No Jenis Satuan Kapasitas Jumlah/ Berfungsi Kondisi Tdk Keterangan Berfungsi
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
Sistem Onsite - - - - -
1 Berbasis Komunal - - - - -
- IPAL Komunal Unit - - - -
- MCK++ Unit - - - -
- Tengki Septik Komunal Unit - - - -
2 Truk Tinja Unit - - - -
3 IPLT : kapasitas M3/hari - - - -
Sistem Offsite - - - - 4 IPAL Kawasan/Terpusat - - - - - Kapasitas M3/hari - - - - - Sistem - - - - Keterangan :sarana belum tersedia (Dinas Pekerjaan Umum Kab.Tulang Bawang Barat, 2014) IPLT : Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah 3.3.3 Peran Serta Masyarakat
Kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air limbah domestik dirasa masih kurang karena sampai saat ini masih ada masyarakat yang belum atau tidak mengetahui pentingnya pengelolaan air limbah domestik dan dampaknya terhadap kesehatan serta kesejahteraan masyarakat. Kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan air limbah menjadi salah satu alasan minimmnya pengelolaan air limbah domestik di kabupaten Tulang Bawang Barat.
Untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan perlu dikembangkan adanya sikap dan perilaku yang arif terhadap lingkungan, yang intinya adalah kesadaran bahwa alam mempunyai daya dukung yang terbatas. Untukmenanamkan sikap pembangunan yang arif terhadap lingkungan, harus dipertimbangkan empat faktor yaitu :
1. Kesadaran terhadap lingkungan hidup harus dikembangkan sampai setiap individu mengetahui peranyang dimilikinya sebagai anggota masyarakat di dunia,
2. Dikembangkannya etika baru dalam penggunaan sumber daya alam, 3. Sikap terhadap alam lingkungan dikembangkan berdasarkan keharmonisan,
4. Manusia mengembangkan pemikiran bahwa untuk generasi yang akan datang perlu diwariskankeuntungan bukan malapetaka.
Perilaku berwawasan lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan dipengaruhi oleh banyak faktor sepertitingkat pendidikan, status sosial, keinovatifan, pengetahuan tentang lingkungan, sikap terhadap kebersihan lingkungan dan sebagainya. Untuk itu perlu adanya upaya peningkatan kesadaran melalui program pemberdayaan masyarakat. Dalam
3 ‐ 20 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
pelaksanaan pemberdayaan hendaknya masyarakat dilibatkan sejak awal, sehingga mereka merasa menjadi bagian penting dalam sistem lingkungan. Tabel 3.8 : Daftar program/kegiatan layanan air limbah domestik berbasis Masyarakat No Nama Program/ Kegiatan Pelaksana / PJ Lokasi Tahun Program/ kegiatan **) Penerima Manfaat** *) Jumlah Sarana Kondisi Sarana Saat Ini ****) L P Berfungsi Tidak Berfungsi 1 On Site individual : ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2 On Site komunal : MCK Dinas PU 1. Kp Karta Raharja 2. Daya sakti 3. Kibang Budi Jaya 4. Setia Bumi 5. Marga Jaya 6. Mulya Sari 7. Pagar Jaya 8. Candra Kencana 9. Mulya Jaya 10. Agung Jaya 11. Gunung Menanti 12. Kartasari 13. Kagungan Ratu 14. Mekar Jaya 15. Marga Jaya Indah 16. Gunung Sari 17. Margo Mulyo 18. Mercu buana 19. Marga Sari 20. Mekar Sari Jaya 2011 2012 2013 2014 ‐ ‐ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Berfungsi ‐ Total 20 Sumber: Data Dinas Pekerjaan Umum Tulang Bawang Barat 2014 Keterangan : * Program/Kegiatan Air Limbah Domestik berbasis masyarakat: seluruh program/kegiatan air limbah domestik yang menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat mulai dari tahap persiapan masyarakat, perencanaan, pembangunan, sampai operasi dan pemeliharaan. Contohnya: bila ada kegiatan STBM juga dimasukkan ke dalam tabel karena STBM menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat. ** Tahun program/kegiatan diisi program/kegiatan 3‐5 tahun sebelumnya *** Penerima Manfaat diisi jumlah laki‐laki dan perempuan yang menerima manfaat di setiap lokasi **** Kondisi berdasarkan keterangan SKPD dan kunjungan lapangan terhadap beberapa lokasi yang telah ditentukan
3 ‐ 21 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Tabel 3.9 : Pengelolaan sarana air limbah domestik oleh masyarakat
No Jenis Sarana Tahun Sarana Dibangun Lokasi Pengelola
Biaya Operasi dan Pemeliharaan Pengosongan tangki septik/IPAL Lembaga Kondisi Waktu Layanan
1 MCK 2011
Karta raharja Masyarakat Baik Swadaya - - Daya sakti Masyarakat Baik Swadaya - - Kibang Budi Jaya Masyarakat Baik Swadaya - - Setia Bumi Masyarakat Baik Swadaya - -
2012
Marga Jaya Masyarakat Baik Swadaya - - Mulya Sari Masyarakat Baik Swadaya - - Pagar Jaya Masyarakat Baik Swadaya - - Candra Kencana Masyarakat Baik Swadaya - - Mulya Jaya Masyarakat Baik Swadaya - - Agung Jaya Masyarakat Baik Swadaya - - Gunung Menanti Masyarakat Baik Swadaya - - Karta Sari Masyarakat Baik Swadaya - - 2013
Kagungan Ratu Masyarakat Baik Swadaya - - Mekar Jaya Masyarakat Baik Swadaya - - Marga Jaya Indah Masyarakat Baik Swadaya - - 2014
Gunung Sari Masyarakat Baik Swadaya - - Margo Mulyo Masyarakat Baik Swadaya - - Mercu buana Masyarakat Baik Swadaya - - Marga Sari Masyarakat Baik Swadaya - - Mekar Sari Jaya Masyarakat Baik Swadaya - -
2 MCK++ - - - -
3 IPAL Komunal - - - - - - -
4 Septik tank Komunal - - - -
Sumber : Dinas PU Tulang Bawang Barat
3.3.4 Komunikasi dan Media
Peran media dalam pengelolaan air limbah adalah sangat penting, karena sebagai salah satu bentukkampanye kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Berdasarkan kajian komunikasi media sampai dengan saat ini, Kabupaten Tulang Bawang Barat belum pernah melakukan penyuluhan atau sosialisasi tekait sanitasi.
Gambar 3.9 : Penyuluhan atau sosialisasi yang pernah diikuti di Kabupaten Tulang Bawang Barat tidak tersedia (BPLHD Kab. Tulang Bawang Barat 2014).
3.3.5 Peran Swasta
Berdasarkan kajian dalam studi Penyedia Layanan Sanitasi (Sanitation Supply Assessment/SSA) sampai dengan saat ini, Kabupaten Tulang Bawang Barat belum mempunyai penyedia layanan air limbah domestik.
3 ‐ 22 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Tabel 3.10 : Peran swasta dalam penyediaan layanan air limbah domestik* No Nama Provider/Mitra Potensial Tahun mulai operasi/
Berkontribusi Jenis kegiatan/ Kontribusi Terhadap Sanitasi Volume Potensi Kerjasama - - - - - - - - - - - - - - - *Belum ada (BPLHD Kab. Tulang Bawang Barat 2014) 3.3.6 Pendanaan dan Pembiayaan
Untuk mengetahui profil pendanaan dan pembiayaan APBD bidang sanitasi, Pokja Sanitasi Kabupaten Tulang Bawang Barat telah melakukan study keuangan dan perekonomian. Study ini diperlukan untuk mengetahui profil keuangan dan perekonomian di Kabupaten Tulang Bawang Barat dalam mendukung pembangunan khususnya di sektor sanitasi serta pola penyerapannya untuk kemudian digunakan mendukung pembiayaan / pendanaan sanitasi Kabupaten Tulang Bawang Barat di masa depan. Pemetaan keuangan diperlukan untuk mengukur ketepatan alokasi pendanaan / pembiayaan sanitasi dan kesinambungan pelayanan sanitasi di masa depan.Pendanaan dan pembiayaan dari sub sektor pengelolaan air limbah selama ini sesuai dengan hasil studi keuangan, berasal dari pemerintah yaitu APBD sebagaimana yang tertera pada tabel 3.11 berikut ini.
Tabel 3.11 : Rekapitulasi realisasi pendanaan sanitasi Komponen air limbah domestik Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2010 – 2014
No Komponen Belanja (Rp) Rata-rata mbuhaPertu
n (%)
2010** 2011** 2012** 2013 2014
1 Air Limbah (1a+1b) 1.280.000.000 3.334.800.000 1.637.2575.000 2.062.757.500 5.762.533.125 36,57 1.a Pendanaan Investasi air
limbah 0
1.280.000.000 3.029.250.000 824.750.000 1.140.000.000
1.568.500.000 1.b Pendanaan OM yang dialokasikan
dalam APBD 0 0 305.550.000 812.507.500 922.757.500 510.203.750 1.c Perkiraan biaya OM berdasarkan infrastruktur terbangun** 0 0 0 0 0 0 *) Sumber : BPLHD Kabupaten Tulang Bawang Barat 2014 **) data tidak tersedia
3 ‐ 23 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Tabel 3.12 : Realisasi dan potensi retribusi sanitasi komponen air limbah domestik tahun 2010 – 2014*
No SKPD Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumbuhan
(%) 2010** 2011** 2012** 2013 2014 1 Retribusi Air Limbah 1.a Realisasi retribusi ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1.b Potensi retribusi ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ *) Sumber : BPLHD Kab. Tulang Bawang Barat 2014 **) data tidak tersedia 3.3.7 Permasalahan Mendesak Kabupaten Tulang Bawang Barat saat ini kondisi pengelolaan air limbah masih sangat minim. Untuk itu memerlukan perhatian serius untuk peningkatan sarana dan prasarana yang layak.
Dalam mencapai sasaran dari pengelolaan air limbah di Kabupaten Tulang Bawang Barat terdapat kendala dan permasalahan‐permasalahan baik teknis maupun non teknis. Masalah teknis berkaitan dengan sistem pengelolaan dan cakupan layanan air limbah serta peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah. Sedangkan masalah nonteknis diantaranya adalah masalah sosial ekonomi masyarakat, sumber daya manusia (SDM) serta operasional yang muncul kemudian ketika pelaksanan di lapangan.
Kabupaten Tulang Bawang Barat diperkirakan dalam jangka waktu 1‐3 tahun mendatang memerlukan penyediaan IPAL Komunal dan IPLT berdasarkan perkembangan perkotaan dan industri.
Tabel 3.13 : Permasalahan mendesak
No Permasalahan Mendesak
1 Belum adanya instalasi pengolahan air limbah baik IPAL Komunal maupun IPLT 2 Kurangnya sarana dan prasarana MCK, MCK ++ dan truk tinja.
3 Kurangnya kesadaran masyarakat tentang PHBS. 4 Pembiayaan daerah yang belum mampu mengakomodir seluruh kebutuhan 5 Kesulitan dalam pemenuhan Readyness criteria (lahan, pembangunan, OM) Keterangan : Asumsi disepakati Pokja PPSP Kab. Tulang Bawang Barat 2014 3.4 Pengelolaan Persampahan
Permasalahan di sektor persampahan merupakan salah satu masalah yang kruisial. Dibeberapa kota di Indonesia penanganan sampah masih sangat memprihatinkan dan perlu mendapatkan perhatian serius. Persampahan merupakan salah satu permasalahan yang cukup penting dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur permukiman. Masalah
3 ‐ 24 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
persampahan di Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan permasalahan lingkungan yang perlu mendapat perhatian.
Kabupaten Tulang Bawang Barat saat ini telah memiliki TPA di desa Panumangan kecamatan Tulang Bawang Tengah. TPA dibangun tahun 2012 memiliki luas 2 Ha dengan system operasi controlled landfill. Pengelolaan persampahan di Kabupaten Tulang Bawang Barat dilaksanakan oleh Dinas Tata Kota Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Secara umum sistem penggelolaan persampahan terpadu di Kabupaten Tulang Bawang Barat baru dilaksanakan pada wilayah perkotaan dan lingkungan pasar. Sedangkan sistem pengelolaan persampahan pada kawasan permukiman penduduk masih secara tradisional, yaitu dengan cara dibakar, dibuang ke lubang, dibuang ke kebun/lahan kosong ataupun dibuang ke saluran drainase/sungai.
3.4.1 Kelembagaan
Saat ini Kabupaten Tulang Bawang Barat belum memiliki Peraturan atau regulasi tentang pengelolaan persampahan. Secara struktural, instansi yang menangani pengelolaan persampahan di Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah Dinas Tata Kota.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai pengelolaan persampahan di Kabupaten Tulang Bawang Barat, terutama untuk mengidentifikasi stakeholder yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan persampahan, maka Pokja Sanitasi Kabupaten Tulang Bawang Barat melakukan study kelembagaan dan kebijakan dengan tujuan :
a. Mendeskripsikan peran dan tanggungjawab pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan persampahan di Kabupaten Tulang Bawang Barat. b. Mendeskripsikan kelengkapan dan kondisi pelaksanaan kebijakan sanitasi di
Kabupaten Tulang Bawang Barat.
3 ‐ 25 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Tabel 3.14 : Daftar pemangku kepentingan yaang terlibat dalam pengelolaan persampahan
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah
Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat
PERENCANAAN • Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota, Dinas Tata Kota • Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target Dinas Tata Kota • Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target Dinas Tata Kota PENGADAAN SARANA • Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah Dinas Tata Kota, BPLHD • Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) Dinas Tata Kota • Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) Dinas Tata Kota • Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Dinas Tata Kota • Membangun sarana TPA Dinas Tata Kota • Menyediakan sarana composting BPLHD PENGELOLAAN • Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS Dinas Tata Kota 9 • Mengelola sampah di TPS Belum ada • Mengangkut sampah dari TPS ke TPA Dinas Tata Kota • Mengelola TPA Dinas Tata Kota • Melakukan pemilahan sampah* Belum ada • Melakukan penarikan retribusi sampah Dinas Tata Kota • Memberikan izin usaha pengelolaan sampah Belum ada PENGATURAN DAN PEMBINAAN • Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) Dinas Tata Kota • Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah Dinas Tata Kota • Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah Belum ada MONITORING DAN EVALUASI • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota Dinas Tata Kota • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan Dinas Tata Kota • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan Dinas Tata Kota Sumber: Dinas Tata Kota Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2014
3 ‐ 26 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Tabel 3.15 : Daftar peraturan terkait sanitasi Peraturan Ketersediaan Pelaksanaan Keterangan Ada (Sebutkan) Tidak Ada Efektif Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan PERSAMPAHAN • Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini 9 • Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah 9 • Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah 9 • Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS 9 • Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS 9 • Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA 9 9 SK Kepala Dinas Tata Kota • Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah 9 • Retribusi sampah atau kebersihan 9 Perda Kab. Tulang Bawang Barat Sumber: Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2014
3 ‐ 27 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
3.4.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan
Timbulan sampah yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat sebagian besar merupakan sampah dari kegiatan rumahtangga, pertokoan, perkantoran, industri, fasilitas pendidikan, pasar, jalan, taman serta area – area publik lainnya. Pengelolaan persampahan di sebagian wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat belum semua terlayani. Secara umum sistem penggelolaan persampahan terpadu di Kabupaten Tulang Bawang Barat baru dilaksanakan pada lingkungan pasar. Sedangkan sistem pengelolaan persampahan pada kawasan permukiman penduduk masih secara tradisional, yaitu dengan cara dibakar, dibuang ke lubang, dibuang ke kebun/lahan kosong ataupun dibuang ke saluran drainase/sungai. Gambar 3.10 : Grafik pengelolaan sampah Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tulang Bawang Barat 2014
Sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Tulang Bawang Barat dimulai dari sumber timbulan sampah sampai dengan pemprosesan akhir di TPA adalah sebagai berikut:
A. Pewadahan
Pewadahan sampah adalah suatu cara penampungan sampah sementara di sumbernya baik individu maupun komunal. Pewadahan merupakan bagian dari sistem
0.31% 68.42% 2.16% 8.36% 11.6% 0.43% 8.7% Bagaimana Sampah Rumah Tangga Dikelola? Dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang Dibakar Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah Dibuang ke sungai/kali/laut/danau Dibiarkan saja sampai membusuk Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk
3 ‐ 28 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
pengelolaan setelah mengadakan kegiatan identifikasi dan inventarisasi sumber sampah. Kabupaten Tulang Bawang Barat terdapat 159 unit pewadahan berupa tong sampah yang tersebar di beberapa titik lokasi di Kabupaten Tulang Bawang Barat antara lain : pasar, perkantoran, sarana pendidikan, tempat wisata dan lain sebagainya. Foto : Fasilitas pewadahan berupa tong sampah B. Pengumpulan Setempat
Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak sampah dari sumber timbulan sampah ke TPS terdekat. Dari TPS petugas kebersihan mengangkut sampah ke TPA. Saat ini Kabupaten Tulang Bawang Barat hanya memiliki 1 unit dump truk dan 1 unit truk sampah.
Berdasarkan hasil studi EHRA untuk layanan persampahan kawasan permukiman di Kabupaten Tulang Bawang Barat layanan pengangkutan sampah tidak ada.
Gambar 3.11 : Grafik pengangkutan sampah tidak tersedia
C. Pengumpulan Sementara
Pengumpulan sementara di Kabupaten Tulang Bawang Barat berupa bak beton yang tersebar di beberapa kecamatan. Tempat Pengumpulan sementara (TPS) ini berfungsi mengumpulkan sampah dari sumber timbulan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
a. Pengangkutan
Pengangkutan sampah ke TPA menggunakan kendaraan pengangkut sampah. Sarana pengangkutan yang dimiliki oleh Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah 1 unit dump truk dan 1 truk sampah dengan masing‐masing memiliki kapasitas 4 m³. Perhitungan sampah yang terangkut ke TPA Kabupaten Tulang Bawang Barat per hari : 2 dump truk x 4 m³/hari = 8 m³/hari.
3 ‐ 29 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Foto : Armada pengangkutan sampah berupa dump truk/truk sampah – 2 unit Sumber : Dinas Tata Kota Kab. Tulang Bawang Barat 2014 b. Pemrosesan Akhir Pemrosesan akhir sampah belum dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kabupaten Tulang Bawang Barat saat ini memiliki 1 unit TPA. Di TPA Penumangan sudah memiliki sarana pendukung operasional yaitu excapator 1 unit. Berikut disajikan data eksisting TPA Penumangan : No TPA Penumangan 1 Controlled landfill 2 Tahun Pembangunan : 2012 3 Luas TPA : 2 Ha 4 Luas terpakai : 1 Ha 5 Kapasitas TPA : 8‐10 m³/hari Sumber : Dinas Tata Kota Tulang Bawang Barat tahun 2014
Untuk mengetahui kondisi saat ini mengenai pengelolaan persampahan dan teknologi yang digunakan maka perlu dilakukan identifikasi dengan menggunakan alat diagram sistem sanitasi. Diharapkan dengan mengunakan metode ini, dapat diketahui berbagai sistem saat ini yang masih digunakan oleh pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Sehingga nantinya dapat dijadikan rekomendasi perbaikan sistem pengelolaan persampahan dimasa yang akan datang. Untuk lebih jelasnya tentang cakupan layanan eksisting pengelolaan persampahan di Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat dilihat pada sistem 3.16, sistem 3.17 berikut ini :
3 ‐ 30 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Gambar 3.12 : Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan persampahan
Tabel 3.16 Cakupan layanan persampahan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat
No Kecamatan/ Nama Kelurahan
Volume terlayani Tidak
Terlayani Jumlah
Penduduk Timbulan Sampah 3R Pengelola Institusi TPA
(orang) (M3) (%) (M3) (%) (M3) (%) (M3) (%) (M3) 1 Tulang Bawang Udik 30.577 3 ‐ ‐ ‐ ‐ 100 3 ‐ ‐ 2 Tumijajar 41.899 4,5 ‐ ‐ ‐ ‐ 100 4,5 ‐ ‐ 3 Tulang Bawang Tengah 80.186 6 ‐ ‐ ‐ ‐ 100 6 ‐ ‐ 4 Pagar Dewa 5.493 1,5 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 100 1,5 5 Lambu Kibang 22.466 3 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 100 3 6 Gunung Terang 31.497 1,5 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 100 1,5 7 Gunung Agung 28.639 3 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 100 3 8 Way Kenanga 18.918 1,5 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 100 1,5 Sumber: Dinas Tata Kota Kab. Tulang Bawang Barat, 2014
3 ‐ 31 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Peta 3.3 : Peta cakupan layanan persampahan (Uk.A3) Peta 3.3 : Peta cakupan layanan persampahan (Uk.A3)
B
A
Sumber : Data diolah Pokja PPSP Kab. Tulang Bawang Barat 2014
3 ‐ 32 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
Tabel 3.17 Kondisi Prasarana dan Sarana Sampah yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat No Jenis Prasarana / Sarana Satuan Jumlah Kapasitas Ritasi/hari Kondisi Keterangan Berfungsi Tdk Berfungsi
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii)
1 Pengumpulan Setempat ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ - Gerobak unit 89 ‐ 9 ‐ ‐ - Becak/becak motor unit ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 2 Penampungan Sementara ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ - Bak Biasa 16 9 ‐ ‐ - Container unit ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ - Transfer Depo unit ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 3 Pengangkutan - Dump Truck unit 2 1 9 - Arm Roll Truck unit ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ - Compaction Truck unit ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 4 (Semi) Pengolahan Akhir Terpusat ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ - TPS 3R unit ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ - SPA (Stasiun Peralihan Antara) unit ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 5 TPA/TPA Regional 1 ‐ 9 ‐ ‐ - Ssanitary landfill Ha ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ - Controlled landfill Ha 1 ‐ 9 ‐ ‐ - Open Dumping Ha 2 ‐ 9 ‐ ‐ 6 Alat Berat - Buldozer Unit ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ - Whell/truck loader Unit ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ - Excavator / backhoe Unit 1 9 Bantuan pusat 7 IPL ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ - Sistem ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ Sumber: Dinas Tata Kota Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2014
3 ‐ 33 | Profil Sanitasi Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014
3.4.3 Peran Serta Masyarakat Saat ini di Kabupaten Tulang Bawang Barat ada beberapa program/kegiatan layanan persampahan berbasis masyarkat seperti terlihat dalam table 3.18: Tabel 3.18 : Daftar Program/Kegiatan Layanan Persampahan Berbasis Masyarakat No Nama
Program/kegiatan Pelaksana/PJ Lokasi
Tahun Program/ kegiatan**) Penerima manfaat ***) Jumlah sarana Kondisi sarana saat ini **) L P Berfungsi Tdk Berfungsi 1 Pembangunan rumah atap pengelola sampah (composting sekolah adiwiyata) BPLHD SMK Tulang Bawang Tengah 2014 ‐ ‐ 1 9 Total Sumber : Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kab. Tulang Bawang Barat, 2014 Tabel 3.19 : Pengelolaan sarana persampahan oleh masyarakat* No Jenis Kegiatan Lokasi Pengelola
Kerjasama dengan pihak lain keterangan Lembaga Kondisi ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ * Data tidak tersedia (Pokja PPSP Kab. Tulang Bawang Barat, 2014)
Belum ada kegiatan persampahan yang diselenggarakan bersama masyarakat dalam pengelolaan persampahan.
3.4.4 Komunikasi dan Media
Berdasarkan kajian komunikasi media sampai dengan saat ini, Kabupaten Tulang Bawang Barat belum pernah melakukan penyuluhan atau sosialisasi tekait sanitasi. Gambar 3.13 : Kegiatan Penyuluhan atau sosialisasi yang pernah diikuti di Kabupaten Tulang Bawang Barat tidak tersedia (Dinas Tata Kota Kab. Tulang Bawang Barat, 2014)