• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada Januari 2015 terjadi deflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,21 lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan Desember 2014 yang mengalami inflasi sebesar 2,00 persen dengan IHK sebesar 117,36.

 Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks untuk beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,16 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 3,98 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,85 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,25 persen; kelompok sandang 1,27 persen; kelompok kesehatan 0,46 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,32.  Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah bensin, cabai

merah, cabai rawit, cabai hijau dan kacang panjang.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah tarip kereta api, nasi dengan lauk, telur ayam ram, daging ayam ras dan mie.

 Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2015 sebesar -0,13 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2015 terhadap Januari 2014) sebesar 6,08 persen.

No. 71/Th. IX, 2 Februari 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

DI

KOTA

PURWOKERTO

JANUARI 2015 DEFLASI 0,13 PERSEN

(2)

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks untuk beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,16 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 3,98 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,85 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,25 persen; kelompok sandang 1,27 persen; kelompok kesehatan 0,46 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,32.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Januari 2015 antara lain : bensin, cabai merah, cabai rawit, cabe hijau, kacang panjang, buncis, solar, televisi berwarna, ketimun, bayam, kayu balokan, mujair, telepon seluler, kelapa, lele, jagung muda, ikan keranjang, hand body lotion, gula pasir, cumi-cumi, nangka muda, daging ayam kampung, daging sapi, kentang, bawang putih, kompor, bandeng/bolu, jamur, apel, emping mentah, kemeja pendek katun, bedak bayi dan sepeda motor

Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah : tarip kereta api, nasi dengan lauk, telur ayam ras, daging ayam ras, mie, beras, rokok kretek filter, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, wortel, bawang merah, tahu mentah, kopi bubuk, kangkung, rokok kretek, es, laptop/notebook, labu siam/jipang, rekreasi, gula merah, terong panjang, baju kaos berkerah, pampers, semen, tarip listrik, mobil, rokok putih, tarip laboratorium, kerupuk udang, baju kaos tanpa kerah/t-shirt, pasta gigi, sabun cair/cuci piring, jagung manis, gado-gado, udang basah, jambu batu, semangka, sawi putih, tomat sayur, tas tangan wanita, daun bawang, pare, majalah berkala/dewasa, teh, anggur, lada/merica, daster, gurame, gulai, sabun mandi, peda, tongkol/ambu-ambu, sabun cream detergen, sabun mandi cair, pisang, sawi hijau, bakso, kembung/gembung, tas sekolah, parfum, jeruk, vitamin, kulkas/lemari es, pir, melon, majalah remaja, mie kering instant, sandal, modem internet, celana dalam anak, pembersih lantai, pembasmi nyamuk bakar, minyak goreng, kacang tanah, susu untuk balita, salak, bh katun, sabun detergen bubuk/cair, kol putih/kubis, kemeja panjang batik, pembasmi nyamuk spray, bawal, celana panjang jeans, buku tulis bergaris, sarung katun, pensil hitam, sabun wajah, celana dalam wanita, kecap (isi), garam, pelembab, sepatu, celana panjang jeans, kapas, tomat buah, susu bubuk, susu rendah lemak, handuk, tissu, penyegar ruangan, papan, tauge/kecambah, susu kental manis, tongkol pindang, ikan dalam kaleng, tepung terigu, tepung beras, sikat gigi, semir rambut, baju kaos berkerah, obat flu, susu untuk wanita hamil, kacang hijau, mie telor, tabloid, deodorant, keramik, bandeng pindang, kakap merah, makanan bayi dan susu untuk tulang/manula.

Andil/sumbangan deflasi per kelompok pengeluaran pada Januari 2015, yaitu: kelompok bahan makanan 0,04 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,64 persen. Sedangkan untuk andil inflasi per kelompok pengeluaran adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,06 persen; kelompok sandang 0,07 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03.

(3)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Januari 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran Januari IHK 2014 IHK Desember 2014 Inflasi Januari 20151) Laju Inflasi Tahun Kalender 20152) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) U m u m (Headline) 110.49 117.36 117.21 -0.13 6.08 1 Bahan Makanan 116.44 126.66 126.46 -0.16 8.61

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 110.22 114.11 116.22 1.85 5.44 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 108.85 113.76 114.05 0.25 4.78

4 Sandang 100.80 102.69 103.99 1.27 3.16

5 Kesehatan 100.93 106.47 106.96 0.46 5.97

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 109.19 113.32 113.68 0.32 4.11 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 113.06 126.43 121.40 -3.98 7.38 1)

Persentase perubahan IHK Januari 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya 2)

Persentase perubahan IHK Januari 2015 terhadap IHK Desember 2014 3)

Persentase perubahan IHK Januari 2015 terhadap IHK Januari 2014

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwokerto (2012=100) Januari 2015 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M -0,13

1. Bahan Makanan -0,04

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0,37 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0,06

4. Sandang 0,07

5. Kesehatan 0,02

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0,03

(4)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Purwokerto (2012=100), Desember 2014 – Januari 2015

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwokerto (2012=100) Januari 2015 -0.80 -0.60 -0.40 -0.20 0.00 0.20 0.40

1

A n di l (% )

Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor

Umum 1 2 3 4 5 6 7 100.00 102.00 104.00 106.00 108.00 110.00 112.00 114.00 116.00 118.00 120.00 122.00 124.00 126.00 128.00 Dec-14 Jan-15 IH K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Januari 2015 mengalami deflasi 0,16 persen atau terjadi penurunan indeks dari 126,66 pada Desember 2014 menjadi 126,46 pada Januari 2015. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 8 subkelompok diantaranya mengalami inflasi dan 3 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 10,55 persen dan terendah terjadi pada subkelompok lemak dan minyak 0,16 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi terbesar adalah subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 3,12 persen.

Kelompok ini pada Januari 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar -0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara

lain : cabai merah 0,28 persen; cabai rawit 0,04 persen; cabe hijau, kacang panjang dan buncis masing-masing sebesar 0,03 persen; ketimun dan bayam 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu : telur ayam ras 0,1 persen; daging ayam ras 0,07 persen; beras 0,04 persen; wortel dan bawang merah 0,03 persen; tahu mentah dan kangkung 0,02 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada Januari 2015 mengalami inflasi 1,85 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 114,11 pada Desember 2014 menjadi 116,22 pada Januari 2015.

Dari tiga subkelompok yang yang ada di kelompok ini, semuanya mengalami perubahan harga positif. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi yaitu subkelompok makanan jadi sebesar 2,13 persen, Kelompok ini pada Januari 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,37 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu : nasi dengan lauk 0,20 persen; mie 0,06 persen; rokok kretek filter 0,04 persen; kopi bubuk, rokok kretek dan es masing-masing sebesar 0,02 persen; rokok putih 0,01 persen.

Tabel 3

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan Bulan Januari 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

BAHAN MAKANAN -0.16 -0.04

Padi2an, Umbi2an dan Hasilnya 0.82 0.04 Daging dan Hasil-hasilnya 2.64 0.07

Ikan Segar 0.48 0.01

Ikan Diawetkan 0.24 0.00

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 3.12 0.10

Sayur-sayuran -0.86 -0.02

Kacang – kacangan 1.62 0.02

Buah – buahan 1.06 0.02

Bumbu – bumbuan -10.55 -0.29

Lemak dan Minyak -0.16 0.00

Bahan Makanan Lainnya 2.05 0.01

Tabel 4

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Makanan Jadi Minuman, Rokok dan Tembakau

Bulan Januari 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK

DAN TEMBAKAU 1.85 0.37

Makanan Jadi 2.13 0.28

Minuman yang Tidak Beralkohol 1.12 0.04 Tembakau dan Minuman Beralkohol 1.47 0.06

(6)

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Januari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,25 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,76 pada Desember 2014 menjadi 114,05 pada Januari 2015.

Subkelompok yang ada pada kelompok ini di bulan Januari 2015 keseluruhannya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,02 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,82 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga 0,07 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,44 persen.

Pada Januari 2015 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah : bahan bakar rumah tangga 0,03 persen; semen dan tarip listrik masing-masing sebesar 0,01 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Januari 2015 mengalami inflasi 1,27 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 102,69 pada Desember 2014 menjadi 103,99 pada Januari 2015.

Semua subkelompok di kelompok sandang ini mengalami perubahan kenaikan harga pada Januari 2015 ini, yaitu: subkelompok sandang laki-laki 0,61 persen, subkelompok sandang wanita 0,99 persen, subkelompok sandang anak-anak 0,87 persen dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 2,59 persen.

Kelompok ini pada Januari 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,07 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan sebesar 0,03 persen; baju kaos berkerah, pampers dan baju kaos tanpa kerah masing-masing sebesar 0,01 persen.

Tabel 5

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Bulan Januari 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS &

BAHAN BAKAR 0.25 0.06

Biaya Tempat Tinggal 0.02 0.00

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0.82 0.04 Perlengkapan Rumahtangga 0.07 0.00 Penyelenggaraan Rumahtangga 0.44 0.01

Tabel 6

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang Bulan Januari 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

SANDANG 1.27 0.07

Sandang Laki-laki 0.61 0.01

Sandang W anita 0.99 0.01

Sandang Anak-anak 0.87 0.01

Barang Pribadi dan Sandang Lain 2.59 0.04

(7)

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Januari 2015 mengalami inflasi 0.46 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,47 pada Desember 2014 menjadi 106,96 pada Januari 2015.

Pada Januari 2015 semua subkelompok yang ada di kelompok kesehatan mengalami inflasi, yaitu : subkelompok jasa kesehatan 0,33 persen, subkelompok obat-obatan 0,20 persen, subkelompok jasa perawatan jasmani

sebesar 0,07 persen serta subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,83 persen.

Kelompok ini pada bulan Januari 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarip laboratorium dan pasta gigi masing-masing sebesar 0,01 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Januari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,32 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,32 di bulan Desember 2014 menjadi 113,68 di bulan Januari 2015.

Subkelompoknya yang mengalami inflasi pada bulan Januari 2015 adalah subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 1,62 persen dan subkelompok rekreasi sebesar 0,42 persen. Sedangkan subkelompok jasa pendidikan, subkelompok kursus-kursus/pelatihan dan subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Januari 2015 memberikan sumbangan inflasi 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah laptop/notebook dan rekreasi masing-masing sebesar 0,01 persen.

Tabel 7

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan Bulan Januari 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

KESEHATAN 0.46 0.02

Jasa Kesehatan 0.33 0.01

Obat-obatan 0.20 0.00

Jasa Perawatan Jasmani 0.07 0.00 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 0.83 0.01

Tabel 8

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Bulan Januari 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

PENDIDIKAN, REKREASI, DAN

OLAHRAGA 0.32 0.03 Jasa Pendidikan 0.00 0.00 Kursus-kursus/Pelatihan 0.00 0.00 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 1.62 0.02 Rekreasi 0.42 0.01 Olahraga 0.00 0.00

(8)

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Januari 2015 mengalami deflasi 3,98 persen atau terjadi penurunan indeks dari 126,43 pada Desember 2014 menjadi 121,40 pada Januari 2015.

Subkelompok yang mengalami deflasi, yaitu : subkelompok transpor 5,84 persen dan subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,10 persen. Sedangkan subkelompok sarana dan penunjang transpor serta subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Januari 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar -0,64 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil inflasi, yaitu : bensin -0,85 persen, solar sebesar -0,01 persen.

Tabel 9

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Bulan Januari 2015

Komoditas Inflasi Sumbangan

(1) (2) (3)

TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA

KEUANGAN -3.98 -0.64

Transpor -5.84 -0.64

Komunikasi dan Pengiriman -0.10 0.00 Sarana dan Penunjang Transpor 0.00 0.00

(9)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari) 2015 sebesar -0,13 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2015 terhadap Januari 2014) sebesar 6,08 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2013 dan 2014 masing-masing 1,63 persen dan 0,82 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Januari 2013 terhadap Januari 2012 dan Januari 2014 terhadap Januari 2013 masing-masing 5,72 persen dan 7,20 persen.

Tabel 10

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2013–2015

Inflasi 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4)

1. Januari 1,63 0,82 -0,13

2. (Januari) tahun kalender 1,63 0,82 -0,13

3. Januari terhadap Januari (year on year)

(tahun n) (tahun n-1) 5,72 7,20

6,08

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender 2013–2015

Jan -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 In fl a s i (% ) 2013 2014 2015

(10)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun, 2013–2015

Jan-Jan 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 In fl a s i (%) 2013 thd 2012 2014 thd 2013 2015 thd 2014

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan yang ingin di capai yaitu untuk membangun sebuah sistem informasi penerimaan santri baru pada Pondok Pesantren Al-Barokah Poncowarno Kecamatan

Desa Umpanga Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali dengan keterlibatan masyarakat Desa Umpanga pada pengukuran kembali areal lokasi transmigrasi, pembukaan

Namun dalam pembuatannya tersebut diperlukan suatu analisa yang mana diperlukan untuk mengetahui kelayakan produk melalui beberapa pengujian terkait produk pangan

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional dan subjek penelitian sejumlah 36 orang guru dan karyawan SMA Negeri 1

Hasil pengkajian menunjukkan bahwa penerapan teknologi budidaya sesuai anjuran memberikan pertumbuhan bawang merah yang lebih baik dibanding dengan pertumbuhan

(a) Panel Pemeriksa diberikan 5 minit untuk berbincang tentang prestasi pelajar semasa peperiksaan (long case & short case). (b) Pada akhir perbincangan,

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah dasar, (2) Kandungan nilai karakter gotong royong pada

Penerimaan ganti rugi atas kerugian negara (tuntutan ganti rugi dan tuntutan bendaharawan). Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah. Penerimaan