• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan M6_Penentuan Posisi Absolut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan M6_Penentuan Posisi Absolut"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM SURVEI GNSS

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM SURVEI GNSS

PENENTUAN POSISI ABSOLUTE

PENENTUAN POSISI ABSOLUTE

((

 A

 AB

BSOL

SOLUTE

UTE POSI

POSI TI

TI ONI

ONI N

NG

G

))

MENGGUNAKAN GNSS GEODETIK & GNSS NAVIGASI

MENGGUNAKAN GNSS GEODETIK & GNSS NAVIGASI

Dosen Pengampu : Anindya Sricandra P. ST., M.Eng Dosen Pengampu : Anindya Sricandra P. ST., M.Eng

Di susun oleh : Di susun oleh : KELOMPOK 3 A KELOMPOK 3 A

1.

1. ADJI ADJI DWI DWI NUGROHO NUGROHO ( ( 16/401670/SV/121716/401670/SV/12174 4 )) 2.

2. APRILIA APRILIA NUR NUR EKAWATI EKAWATI ( ( 16/401674/SV/121716/401674/SV/12178 8 )) 3.

3. ARY ARY WIDIYANTI WIDIYANTI ( ( 16/396858/SV/110416/396858/SV/11042 2 )) 4.

4. LIA LIA MAULANI MAULANI ( ( 16/396623/SV/108416/396623/SV/10845 5 )) 5. RIFQI MIFTAKHUL MA’RUF

5. RIFQI MIFTAKHUL MA’RUF ( 16/396643/SV/10856 )( 16/396643/SV/10856 ) 6.

6. VITASARI VITASARI HIDAYANTI HIDAYANTI ( ( 16/396860/SV/110416/396860/SV/11044 4 ))

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK GEOMATIKA PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK GEOMATIKA

DEPARTEM

DEPARTEMEN EN TEKNOLOGI KEBUMIANTEKNOLOGI KEBUMIAN SEKOLAH VOKASI

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2018 2018

(2)
(3)

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM SURVEI GNSS

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM SURVEI GNSS

PENENTUAN POSISI ABSOLUTE

PENENTUAN POSISI ABSOLUTE

(ABSO

(ABSOLUTE P

LUTE PO

OSI

SI TI

TI O

ONI

NI NG)

NG)

MENGGUNAKAN GNSS GEODETIK & GNSS NAVIGASI

MENGGUNAKAN GNSS GEODETIK & GNSS NAVIGASI

Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas dan nilai

Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas dan nilai semestesemester 4r 4 setelah melaksanakan praktikum Penentuan Posisi Absolute

setelah melaksanakan praktikum Penentuan Posisi Absolute (Absolute Positioning)(Absolute Positioning) dengan menggunakan GNSS Geodetik dan GNSS Navigasi

dengan menggunakan GNSS Geodetik dan GNSS Navigasi mata kuliah Praktikum Survei GNSS

mata kuliah Praktikum Survei GNSS Program Studi Diploma Teknik

Program Studi Diploma Teknik GeomatikaGeomatika Sekolah Vokasi

Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada

2018 2018 Di susun oleh : Di susun oleh : KELOMPOK 3 A KELOMPOK 3 A 1.

1. ADJI ADJI DWI DWI NUGROHO NUGROHO ( ( 16/401670/SV/121716/401670/SV/12174 4 )) 2.

2. APRILIA APRILIA NUR NUR EKAWATI EKAWATI ( ( 16/401674/SV/121716/401674/SV/12178 8 )) 3.

3. ARY ARY WIDIYANTI WIDIYANTI ( ( 16/396858/SV/110416/396858/SV/11042 2 )) 4.

4. LIA LIA MAULANI MAULANI ( ( 16/396623/SV/108416/396623/SV/10845 5 )) 5. RIFQI MIFTAKHUL MA’RUF

5. RIFQI MIFTAKHUL MA’RUF ( 16/396643/SV/10856 )( 16/396643/SV/10856 ) 6.

6. VITASARI VITASARI HIDAYANTI HIDAYANTI ( ( 16/396860/SV/110416/396860/SV/11044 4 ))

PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK GEOMATIKA PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK GEOMATIKA

DEPARTEM

DEPARTEMEN EN TEKNOLOGI KEBUMIANTEKNOLOGI KEBUMIAN SEKOLAH VOKASI

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2018 2018

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PENGESAHAN

TUGAS PRAKTIKUM SURVEI GNSS T.A. 2017/2018

TUGAS PRAKTIKUM SURVEI GNSS T.A. 2017/2018

Laporan ini disusun dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya oleh Kelompok 3A pada Laporan ini disusun dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya oleh Kelompok 3A pada tanggal 28 Maret 2018 untuk memenuhi salah tugas pada Mata Kuliah Praktek Survei GNSS tanggal 28 Maret 2018 untuk memenuhi salah tugas pada Mata Kuliah Praktek Survei GNSS T.A. 2017/2018. Laporan ini disusun berdasarkan pembagian tugas kepada anggota T.A. 2017/2018. Laporan ini disusun berdasarkan pembagian tugas kepada anggota kelompok dengan susunan sebagai berikut :

kelompok dengan susunan sebagai berikut : Bagian Laporan :

Bagian Laporan :

--  Bab IV Hasil dan Pem Bab IV Hasil dan Pembahasanbahasan Adji Dwi NugrohoAdji Dwi Nugroho 16/401670/SV/12174 16/401670/SV/12174 Bagian Laporan :

Bagian Laporan :

--  Bab IV Hasil dan Pem Bab IV Hasil dan Pembahasanbahasan

-- Bagian Awal LaporanBagian Awal Laporan Aprilia Nur EkawatiAprilia Nur Ekawati 16/401674/SV/12178 16/401674/SV/12178 Bagian Laporan :

Bagian Laporan :

--  BAB I Pendahu BAB I Pendahuluanluan Ari WidiyantiAri Widiyanti

16/396858 /SV/11042 16/396858 /SV/11042 Bagian Laporan :

Bagian Laporan :

--  BAB III Pelaksanaan Kegiatan BAB III Pelaksanaan Kegiatan --  BAB II Dasar Teori BAB II Dasar Teori

Lia Maulani Lia Maulani 16/396632/SV/10845 16/396632/SV/10845 Bagian Laporan : Bagian Laporan : -

- BAB BAB II II Dasar Dasar TeoriTeori Rifqi Miftakhul MRifqi Miftakhul M 16/396643/SV/10856 16/396643/SV/10856 Bagian Laporan :

Bagian Laporan :

--  BAB V Penutup BAB V Penutup Vitasari HidayantiVitasari Hidayanti 16/396860/SV/10860 16/396860/SV/10860

Laporan ini diterima sebagai syarat memenuhi tugas Laporan ini diterima sebagai syarat memenuhi tugas

 pada MK Praktikum Survei GNSS  pada MK Praktikum Survei GNSS

 pada tanggal

 pada tanggal 1 April 20181 April 2018

Anindya Sricandra Prasidya, S.T., M.Eng. Anindya Sricandra Prasidya, S.T., M.Eng.

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobil’alamin. Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkah rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik tanpa ada kendala yang berarti.

Laporan Berjudul “

Penentuan Posisi Absolute (Absolute Positioning) dengan

menggunakan GNSS Geodetik dan GNSS Navigasi 

” dibuat setelah melaksanakan  praktikum penentuan posisi absolute, pengamatan terhadap halangan yang dapat menhalangi  penjalaran sinyal GPS download data dan konversi data RAW ke data RINEX yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2018 yang dilakukan secara mandiri oleh setiap mahasiswa dan melatih kemampuan mahasiswa dalam menyusun suatu laporan, serta merupakan bentuk tanggungjawab dari mahasiswa setelah melakukan praktikum.

Atas tersusunnya laporan ini, tidak lepas dari bantuan dan dari pihak  –   pihak yang  bersangkutan, maka dari itu kami ucapkan terimakasih kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan hidayah-Nya sehingga pada saat kami mengerjakan laporan tidak ada kendala yang berarti.

2. Orang tua kami yang telah mendukung dan memberikan doa restu sehingga kami dapat selamat dalam praktikum ini dan telah memberikan fasilitas/sarana prasarana yang mendukung dalam pembuatan laporan ini.

3. Bapak Ir. Waljiyanto, M.Sc. selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Geomatika

4. Bapak Anindya Sricandra P., ST., M.Eng selaku dosen pengampu mata kuliah Praktik Survei GNSS

5. Mas Rifael selaku asisten dosen yang telah membimbing ketika praktikum .

6. Dan semua pihak yang membantu dalam melakukan praktikum serta pembuatan laporan praktikum ini.

Laporan ini disusun berdasarkan data dan keadaan sesungguhnya yang penulis dapatkan selama melakukan praktikum. Oleh karena itu penulis berusaha memberikan yang terbaik dalam pembuatan laporan ini.

(6)

Penulis sadar bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna maka penulis sangat berharap adanya kritik, saran serta komentar dari para pembaca agar dalam laporan selanjutnya penulis dapat menyusun dengan lebih baik lagi.

Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Yogyakarta, 28 Maret 2018

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Penentuan Posisi Absolute (Absolute Positioning) ... 1

C. Maksud dan Tujuan ... 2

D. Manfaat Praktikum... 2

E. Keselamatan Kerja ... 2

F. Pelaksanaan Kegiatan ... 3

G. Metodologi ... 4

H. Peserta Praktikum ... 5

BAB II DASAR TEORI ... 6

A. Penentuan Posisi Dengan GNSS ... 6

B. Gangguan Sinyal Satelit ... 6

C. Menentukan / Memilih Posisi Titik Control Geodetik ... 7

D. Pengukuran Titik Control Geodetic dan Standar Patok ... 9

E. Karakteristik Survei GNSS ... 10

F.

GPS (Global Positioning System) ... 10

G.

Metode Penentuan Posisi Dengan GPS ... 12

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ... 14

(8)

B. Pelaksanaan di Lapangan ... 14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 16

BAB V PENUTUP ... 26

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi bagi kehidupan seharihari memang sudah tidak asing lagi. Teknologi tersebut di buat untuk menunjang dan mepermudah aktivitas manusia, sebagai contoh adalah GPS. GPS atau Global Positioning System adalah salah satu sistem yang akan membantu kita untuk mengetahui  posisi kita berada saat ini. GPS bekerja dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke  perangkat GPS (handphone atau Blackberry yang dilengkapi teknologi GPS misalnya).

Untuk memperoleh detil posisi yang seakurat mungkin, GPS sebaiknya digunakan di ruang terbuka. Penggunaan GPS di dalam ruangan, hutan ataupun di tempat yang banyak gedung-gedung tinggi, akan membuat GPS bekerja kurang akurat. Dalam pemilihan lokasi titik-titik dalam suatu jaringan GPS salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah seberapa luas titik tersebut dalam mengamat/memandang ke satelit di luar angkasa. Semakin luas pandangan titik ke angkasa, makin banyak sinyal satelit yang bisa direkam. Ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu lokasi dan ketinggian dari objek-objek yang dapat menghalangi penerimaan sinyal. Lokasi dan ketinggian objek tersebut biasanya digambarkan dalam bentuk diagram yang sering disebut diagram obstruksi.

Maka dari itu pada tanggal 14 Maret 2018, mahasiswa D3 Teknik Geomatika melakukan praktikum penentuan posisi absolut, pengamatan terhadap lokasi objek dan ketinggian objek disekitar titik BM lalu digambarkan langsung di diagram obstruksi. Dengan dilaksanakan praktikum ini diharapkan terjadi kesinambungan antara teori dan  praktik. Sebagai bentuk pertanggungjawaban setelah melakukan praktikum tersebut, kami

susun laporan ini sebagai hasil akhir praktikum dengan sebaik –  baiknya. B. PENENTUAN POSISI ABSOLUTE ( ABSOLUTE POSITIONING)

Sub Materi :

a. Pengukuran posisi absolut dengan GNSS Tipe Geodetik  b. Pengukuran posisi absolut dengan GNSS Tipe Navigasi

(10)

d. Konversi data RAW ke RINEX

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dilaksanakan praktikum tersebut a dalah

1. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran posisi absolute dengan GNSS Tipe Geodetik

2. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran posisi absolute dengan GNSS Tipe  Navigasi.

3. Mahasiswa mampu melakukan download data dan konversi data dari raw ke RINEX

4. Mahasiswa mampu membandingkan hasil posisi absolute GPS Navigasi tertimbang dan GNSS Tipe Geodetik

D. MANFAAT PRAKTIKUM

Hasil praktikum diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teknis atau  praktis maupun teoritis. Sejalan dengan tujuan praktikum maka manfaat yang didapat

setelah melakukan praktikum tersebut adalah :

1. Dapat melakukan pengukuran posisi absolute dengan GNSS Tipe Geodetik 2. Dapat pengukuran posisi absolute dengan GNSS Tipe Navigasi.

3. Dapat melakukan download data dan konversi data dari raw ke RINEX

4. Dapat membandingkan hasil posisi absolute GPS Navigasi tertimbang dan GNSS Tipe Geodetik

E. KESELAMATAN KERJA

Hal terpenting dalam praktikum adalah keselamatan. Jadi, dalam praktikum ini keselamatan kerjalah yang diutamakan. Keselamatan kerja yang paling penting pada saat  praktikum kali ini adalah keselamatan pribadi dan alat. Berikut adalah rinciannya.

E.1 Keselamatan pribadi

Demi keselamatan kerja dan juga untuk memperlancar praktikum, setiap anggota diwajibkan mematuhi SOP di dalam Laboratorium maupun di lingkungan kampus yang telah ditentukan seperti memakai pakaian yang sopan, memakai sepatu dan menjaga  barang bawaan ketika di praktikum.

(11)

E.2 Keselamatan alat

Setiap alat- alat yang digunakan dalam praktikum harus digunakan seefisien dan seefektif mungkin, harus dijaga, dirawat dengan baik, dan jangan sampai rusak.

F. PELAKSANAAN KEGIATAN F.1 Waktu Pelaksanaan Praktikum

F.1.1 Praktikum

Praktikum penentuan posisi absolute dilakukan oleh tiap-tiap kelompok pada tanggal 14 Maret 2018 mulai pukul 13.00 WIB –  16.00 WIB.

F.1.2 Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan dilakukan oleh tiap kelompok sebagai bentuk pertanggung  jawaban setelah melakukan praktikum pada tanggal 15 Maret 2018 –  28 Maret 2018. F.2 Tempat Pelaksanaan Praktikum

F.2.1 Praktikum

Praktikum penentuan posisi absolute dilakukan oleh tiap-tiap kelompok di sekitar UGM dimana terdapat titik-titik BM. Pada praktikum tersebut kami memilih titik BM di selatan Gedung Grha Sabha Pramana.

F.2.2 Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan dilakukan oleh tiap kelompok di Kantor Pusat Fakultas Teknik dan rumah mahasiswa.

F.3 Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum tersebut adalah 1. GPS Tipe Navigasi

2. GNSS Tipe Geodetik 3. Rol meter

(12)

G. METODOLOGI

Dalam praktikum tersebut dilakukan beberapa metodologi penelitian. Berikut adalah rinciannya :

G.1 Briefing

Briefing dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah praktik survei GNSS yaitu Bapak Anindya Sricandra P., ST., M.Eng. Briefing yang disampaikan terkait dengan praktikum yaitu prosedur penentuan posisi absolute, download data hingga konversi data ROW ke data RINEX.

G.2 Kegiatan Praktikum

Dalam praktikum ini, kegiatan dilakukan oleh tiap-tiap kelompok. Kegiatan  praktikum dimulai dengan memilih titik BM yang akan diamati. Lalu mengamati objek-objek yang ada disekitar titik BM. Setelah itu penentuan posisi absolute, download data hingga konversi data ROW ke data RINEX.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lebih lanjut pada Bab III mengenai Pelaksanaan Kegiatan.

G.3 Pengolahan data

Data  –   data yang diperlukan dalam praktikum untuk dilakukan pengolahan data adalah data RAW yang selanjutnya di konversi menjadi data RINEX.

G.4 Penyusunan laporan

Tahap selanjutnya adalah mengolah rekapitulasi data menjadi suatu laporan. Isi laporan tidak hanya data ukuran praktikum, tapi juga ditambah dengan studi literatur yang dapat dijadikan dasar teori penulisan data tersebut

Studi literature meliputi studi pustaka yang dilakukan berdasarkan pada  publikasi dari praktikum  –   praktikum terdahulu yang dipublikasikan. Studi literatur dilakukan terhadap hal - hal yang terkait dengan pemahaman konsep penentuan posisi absolute, download data, dll. Studi pustaka dan literatur ini kemudian dijadikan sebagai bahan acuan bagi penulis dalam pembuatan laporan. Sumber literatur di dapat dari buku dan internet.

(13)

H. PESERTA PRATIKUM

Praktikum pengenalan dan pengaplikasian alat GNSS tipe navigasi dan tipe Geodetik diikuti oleh mahasiswa D3 Teknik Geomatika angkatan 2016 kelas A yang berjumlah 33 orang dengan jumlah kelompok sebanyak 6 kelompok. Selain itu juga diikuti oleh asisten dosen yang bertugas membimbing selama proses praktikum

(14)

BAB II

DASAR TEORI

A. PENENTUAN POSISI DENGAN GPS

Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPS adalah pengukuran jarak secara-bersama sama ke beberapa satelit (yang koordinatnya tidak diketahui) sekaligus. Untuk menentukan koordinat suatu titik di bumi, receiver setidaknya membutuhkan 4 satelit yang dapat ditangkap sinyalnya dengan baik. Secara default posisi atau koordinat yang diperoleh bereferensi ke global datum yaitu world Geodetic 1984 atau disingkat

WGS‟84.Metode penentuan posisi dengan GPS terbagi dua, yaitu metode absolute dan metode diferensial atau metode relatif. Metode absolute atau dikenal juga sebagai  point positioning, menentukan posisi hanya berdasarkan pada satu pesawat penerima (receiver) saja. Ketelitian posisi dalam beberapa meter (tidak berketelitian tinggi) dan umumnya hanya diperuntukan bagi keperluan NAVIGASI.

Metode relatif atau disebut differential positioning, menentukan posisi dengan menggunakan lebih dari sebuah receiver. Satu GPS dipasang pada lokasi tertentu di muka  bumi dan secara terus menerus menerima sinyal dari satelit dalam jangka waktu tertentu

dijadikan referensi bagi yang lainnya. Metode ini menghasilkan posisi berketelitian tinggi (umumnya kurang dari 1 meter) dan diaplikasikan untuk keperluan survei geodesi ataupun  pemetaan yang memerlukan ketelitian tinggi.

Pada prinsipnya, penentuan posisi dengan menggunakan GPS yaitu menggunakan metode reseksi (pengikatan ke belakang) dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui.

Pada pengukuran GPS, memiliki empat parameter yang harus ditentukan yaitu : 3  parameter koordinat X,Y,Z atau L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidak sinkronan jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS, oleh karena itu diperlukan minimal pengukuran jarak ke empat satelit

B. GANGGUAN SINYAL SATELIT

Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada

(15)

gangguan pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit :

1. Kondisi geografis, seperti yang diterangkan di atas. Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.

2. Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima. 3. Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.

4. Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.

5. Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.

6. Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di dalam gedung, berada di antara 2 buah gedung tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.

7. Sinyal yang memantul, misal bila berada di antara gedung-gedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan  posisi yang salah atau tidak akurat.

C. MENENTUKAN / MEMILIH POSISI TITIK KONTROL GEODETIK 1.1 Titik kontrol geodetik

Titik yang dimanifestasikan di lapangan dalam bentuk monumen, dan koordinatnya ditentukan dengan metode pengukuran geodetik serta dinyatakan dalam sistem referensi koordinat tertentu.

1.2 Titik kontrol horizontal

Titik kontrol yang koordinatnya dinyatakan dalam sistem koordinat horizontal yang sifatnyadua-dimensi. Dalam hal ini ada dua jenis koordinat horizontal yang umum digunakan : koordinat geodetik dua-dimensi, yaitu ϕ (lintang) dan λ (bujur), serta koordinat dalam bidang proyeksi peta, yaitu E (Timur) dan N (Utara).

Sebelum pelaksanaan survei untuk pengadaan jaring titik kontrol, ada dua  pekerjaan penting yang perlu dilakukan, yaitu rekonaisans (kaji lapangan) dan monumentasi. Pekerjaan rekonaisans dimaksudkan untuk mencari lokasi yang terbaik untuk penempatan titik-titik kontrol di lapangan serta mengumpulkan informasi terkait yang diperlukan nantinya untuk proses monumentasi maupun pengukuran /  pengamatan. Proses monumentasi dimaksudkan untuk membuat monumen (tugu)

(16)

yang merepresentasikan titik kontrol di lapangan. Lokasi titik kontrol yang dipilih sebaiknya memenuhi persyaratan berikut:

1. Distribusinya sesuai dengan desain jaringan yang telah dibuat; 2. Kondisi dan struktur tanahnya yang stabil ;

3. Mudah dicapai (lebih baik dengan kendaraan bermotor) dan ditemukan kembali; 4. Tidak mengganggu (terganggu oleh) fasilitas dan utilitas umum;

5. Ditempatkan pada lokasi sehingga monumen tidak mudah terganggu atau rusak,  baik akibat gangguan, manusia, binatang, ataupun alam;

6. Titik-titik harus dapat diikatkan ke beberapa titik yang telah diketahui koordinatnya dari orde yang lebih tinggi, untuk keperluan perhitungan,  pendefinisian datum, serta penjagaan konsistensi dan homogenitas dari datum

dan ketelitian titik-titik dalam jaringan;

7. Mempunyai ruang pandang langit yang bebas ke segala arah di atas elevasi 15°; 8. Jauh dari objek-objek reflektif yang mudah memantulkan sinyal gps, untuk

meminimalkan atau mencegah terjadinya multipath;

9. Jauh dari objek-objek yang dapat menimbulkan interferensi elektris terhadap  penerimaan sinyal gps.

Dalam proses pelaksanaan reconnaissance ini, untuk setiap lokasi titik tim lapangan harus mengisi secara lengkap semua informasi yang diminta pada formulir reconnaissance titik pada saat berada di lokasi, termasuk :

1. diagram lokasi yang akurat;

2. diagram aksesibilitas (pencapaian) lokasi; 3. diagram obstruksi.

Berkaitan dengan ketinggian objek yang juga digambarkan pada diagram obstruksi, maka ada satu parameter yang penting diketahui, yaitu yang biasa dinamakan mask angle. Mask angle ini, yang merupakan salah satu parameter yang harus ditentukan oleh pengguna dalam pengoperasian receiver GPS, adalah sudut elevasi minimum dari satelit yang akan diamati oleh receiver GPS. Satelit dengan elevasi lebih kecil dari mask angle, tidak akan diamati oleh receiver GPS, seperti yang diilustrasikan pada Gambar dibawah. Dalam pencarian lokasi untuk titik GPS yang tepat, besarnya mask angle yang akan digunakan tersebut harus dipertimbangkan

(17)

menyebabkan obstruksi sinyal pada lokasi yang bersangkutan. Berkaitan dengan multipath, maka lokasi dari titik GPS sebaiknya dijauhkan dari objek-objek yang dapat memantulkan sinyal sehingga menyebabkan multipath, seperti jalan raya, gedung, danau, tambak, dan kendaraan. Multipath adalah fenomena dimana sinyal dari satelit tiba di antena GPS melalui dua atau lebih lintasan yang berbeda. Dalam hal ini satu sinyal merupakan sinyal langsung dari satelit ke antena, sedangkan yang lainnya merupakan sinyal-sinyal tidak langsung yang dipantulkan oleh benda-benda di sekitar antena sebelum tiba di antena. Perbedaan panjang lintasan menyebabkan sinyal-sinyal tersebut berinteferensi ketika tiba di antena yang pada akhirnya menyebabkan kesalahan pada hasil pengamatan. Lokasi yang akan dipilih untuk titik-titik GPS juga sebaiknya juga relatif dijauhkan dari objek objek yang dapat menimbulkan interferensi elektris terhadap penerimaan sinyal GPS, seperti stasion  pemancar gelombang mikro,radio repeater, dan kabel listrik tegangan tinggi.

D. PENGUKURAN TITIK KONTROL GEODETIK DAN STANDAR PATOK D.1 Metode dan strategi pengamatan

Untuk pengadaan jaring titik kontrol orde-00 sampai dengan orde-4 (GPS) yang  berbasiskan pada pengamatan satelit GPS, maka spesifikasi teknis untuk metode dan

strategi pengamatan yang sebaiknya digunakan, sebagaimana pada Tabel berikut. Berkaitan dengan pengamatan satelit untuk pengadaan jar ing titik kontrol geodetik, maka disamping spesifikasi teknis yang diberikan pada tabel diatas, ada beberapa spesifikasi lainnya yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Pengamatan satelit GPS minimal melibatkan penggunaan 3 (tiga) penerima (receiver) GPS secara bersamaan;

2. Setiap penerima GPS yang digunakan sebaiknya dapat menyimpan data minimum untuk satu hari pengamatan;

3. Pada setiap titik, ketinggian dari antena harus diukur sebelum dan sesudah  pengamatan satelit, min imal tiga kali pembacaan untuk setiap pengukurannya. Perbedaan antara data-data ukuran tinggi antena tersebut tidak boleh melebihi 2 mm;

4. Minimal ada satu titik sekutu yang menghubungkan dua sesi pengamatan, dan akan lebih baik jika terdapat baseline sekutu;

5. Di akhir satu hari pengamatan, seluruh data yang diamati pada hari tersebut harus diungguhkan (download) ke komputer dan disimpan sebagai cadangan (backup);

(18)

6. Setiap kejadian selama pengamatan berlangsung yang diperkirakan dapat mempengaruhi kualitas data pengamatan yang harus dicatat.

D.2 Monumentasi

Setelah lokasi titik di lapangan ditentukan, maka proses monumentasi selanjutnya dilaksanakan. Dalam monumentasi ini ada beberapa hal yang perlu di spesifikasikan, yaitu sebagai berikut :

1. Setiap monumen pada setiap titik harus dilengkapi dengan tablet logam dan marmer yang dipasang pada tugu beton;

2. Monumen harus dibuat dari campuran semen, pasir, dan kerikil (1:2:3), sesuai dengan desain dan ukuran yang dispesifikasikan, yang ditunjukkan pada lampiran B

3. Untuk membedakan jenis monumen dari setiap Orde jaring titik kontrol dan untuk sistemisasi pengarsipan, titik-titik kontrol harus diberi nomor berdasarkan suatu sistem yang baku. Nomor titik harus merefleksikan Orde jaringan serta lokasi (propinsi dan kabupaten) dari titik tersebut;

4. Untuk setiap monumen yang dibangun harus dibuatkan sketsa lapangan dan deskripsinya. Foto dari empat arah (utara, timur, selatan, dan barat) juga harus dibuat, sehingga bisa didapatkan gambaran latar belakang lokasi dari setiap arah. Spesifikasi untuk formulir-formulir deskripsi titik, sketsa lokasi serta foto monumen diberikan pada lampiran C.

E. KARAKTERISTIK SURVEI GPS

Survei penentuan posisi dengan pengamatan satelit GPS (survei GPS) secara umum dapat didefinisikan sebagai proses penentuan koordinat dari sejumlah titik terhadap  beberapa buah titik yang telah diketahui koordinatnya, dengan menggunakan metode  penentuan posisi diferensial (differential positioning) serta data pengamatan fase (carrier  phase) dari sinyal GPS. Pada survei GPS, pengamatan GPS dengan selang waktu tertentu

dilakukan baseline per baseline dalam suatu jaringan dari titik-titik yang akan ditentukan  posisinya.

F. GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

GPS adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit.Sistem yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca ini, didesain untuk

(19)

memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti, dan juga informasi mengenai waktu, secara teliti di seluruh dunia (Abidin, 2007).

Pada dasarnya konsep dasar penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi jarak, yaitu  pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit yang koordinatnya diketahui (Abidin, 2007).Ilustrasi dari prinsip penentuan posisi dengan GPS dapat dilihat pada Gambar di  bawah ini

Gambar .Prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS (Abidin, 2007)

Ketelitian posisi yang didapat dengan pengamatan GPS secara umum akan tergantung  pada empat faktor yaitu: metode penentuan posisi yang digunakan, geometri dan distribusi

dari satelit-satelit yang diamati, ketelitian data yang digunakan, dan strategi/ metode  pengolahan data yang diterapkan. Masing-masing faktor tersebut mempunyai beberapa  parameter yang berpengaruh pada ketelitian posisi yang akan diperoleh dari GPS (Abidin,

2007). Contoh beberapa parameter tersebut

Faktor Parameter

Ketelitian data  Tipe data yang digunakan (pseudorange, fase)  Kualitas receiver GPS

 Level dari kesalahan dan bias Geometri satelit  Jumlah satelit

 Lokasi dan distribusi satelit  Lama pengamatan

(20)

Metode penentuan posisi

 Absolut & differential positioning

 Static, rapid static, pseudo-kinematic, stop-and-go, kinematic

 One & multi station referensis Strategi

pemrosesan data

 Real time & post processing

 Strategi eliminasi dan pengkoreksian kesalahan dan  bias

 Metode estimasi yang digunakan

 Pemrosesan baseline dan perataan jaringan  Kontrol kualitas

G. METODE PENENTUAN POSISI DENGAN GPS

Pada dasarnya tergantung pada mekanisme pengaplikasiannya metode penentuan  posisi dengan GPS dapat dikelompokkan atas beberapa metode yaitu: absolute,

differential, static, rapid static, pseudo-kinematic, dan stop-and-go

G.1 Metode Penentuan Posisi Absolut

Penentuan posisi secara absolut adalah metode penentuan posisi yang paling mendasar dari GPS.Bahkan dapat dikatakan bahwa metode ini adalah metode  penentuan posisi dengan GPS yang direncanakan pada awalnya oleh pihak militer Amerika untuk memberikan pelayanan navigasi terutama bagi personil dan wahana militer mereka. Metode enentuan posisi ini, dalam moda statik dan kinemati, diiliustrasikan pada gambar berikut:

(21)

Berkaitan dengan penentuan posisi secara absolut, ada beberapa catatan yang  perlu diperhatikan yaitu (Abidin, 2007):

 Metode ini kadang dinamakan juga metode  point positioning, karena  penentuan posisi dapat dilakukan per titik tanpa tergantung pada titik

lainnya.

 Posisi ditentukan dalam sistem WGS-84 terhadap pusat massa bumi.

 Prinsip penentuan posisi adalah reseksi jarak ke beberapa satelit secara simultan.

 Untuk penentuan posisi hanya memerlukan satu recceiver GPS, dan tipe receiver yang umum digunakan untuk keperluan ini adalah tipe navigasi atau kadang dinamakan tipe genggam (hand held ).

 Titik yang ditentukan posisi bisa dalam keadaan diam (moda statik) maupun dalam keadaan bergerak (moda kinematik) seperti ditunjukan  pada gambar 1.2.

 Biasanya menggunakan data psudeorange. Perlu juga dicatat bahwa dalam moda statik, meskipun jarang sekali digunakan, data fase sebenarrnya juga bisa digunakan yaitu dengan mengestimasi ambiguitas fase bersama-sama dengan posisi.

 Ketelitian posisi yang diperoleh sangat tergatung pada tingkat ketelitian data serta geometri satelit.

 Metode ini tidak dimaksudkan untuk penentuan posisi yang teliti.

 Aplikasi utama dari metode ini adalahuntuk keperluan navigasi atau aplikasi- aplikasi lain yang memerlukan informasi posisi yang tidak  perlu terlalu teliti tapi tersedia secara instan (real-time), seperti untuk

(22)

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Persiapan di Laboratorium

1. Melakukan peminjaman alat GPS tipe Navigasi dan GNSS tipe Geodetik dengan mengisi bon peminjaman

2. Melakukan pengecekan kelengkapan alat GPS navigasi dan geodetik. Memastikan semua dalam kondisi baik

3. Memastikan baterai dalam kondisi terisi

B. Pelaksanaan di Lapangan

1. Mendatangi lokasi yang telah disurvei pendahuluan atau yang sudah dibuat diagram obstruksinya

2. Melakukan pemasangan alat atau instalasi alat di atas titik 3. Melakukan sentering dan sumbu I vertikal pada titik

4. Mengukur tinggi alat secara slant menggunakan rol meter

5. Melakukan setting alat untuk mode survey statik,dengan spesifikasi : a. Interval = 15 detik

Untuk mengatur interval pengukuran selama 15 detik dengan klik menu Instrument Connection GS Connection Wizard Raw Data Logging atur  pada bagian Rate

(23)

 b. Lama pengamatan = 30 menit c. Minimum satelit = 4 satelit

d. Pengukuran tinggi antena = slant

Pengukuran tinggi antena menggunakan rol meter dengan metode slant didapatkan tinggi sebesar 107,43 cm

e. Elevation mask = 15°

6. Melakukan pengamatan 30 menit pada titik tersebut

7. Setiap 2 menit ,mencatat koordinat yang muncul pada controller alat. Catat pada form yang ada pada lampiran

8. Melakukan pengamatan pada titik yang sama dengan meletakkan GPS Navigasi

9. Melakukan inisialisasi hingga akurasi cukup baik (<10 meter) ,lalu melakukan proses marking setiap 2 menit dan catat datanya pada tabel seperti pada bagian KELUARAN. Di bawah ini contoh perekaman data pada GPS Navigasi

10. Melakukan download data GNSS Geodetik sesuai dengan GNSS masi ng-masing

11. Melakukan proses konversi bila diperlukan,misal untuk Javad perlu konversi dengan JPS2RIN

(24)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DATA RINEX HASIL PEREKAMAN A.1 HEADER

(25)

B. DATA KOORDINAT SETIAP INTERVAL WAKTU

 Data Koordinat GPS Geodetik

ID Akurasi

(meter) Elevasi Easting Northing

GPS001 0.9 160.755 431286.578 9140655.073 GPS002 0.9 161.019 431286.625 9140655.068 GPS003 0.9 161.915 431286.444 9140655.118 GPS004 0.9 162.387 431286.622 9140655.072 GPS005 0.9 162.206 431286.824 9140655.015 GPS006 0.9 161.947 431286.732 9140655.067 GPS007 0.9 161.388 431286.77 9140655.095 GPS008 0.9 158.761 431286.099 9140655.606 GPS009 0.9 159.525 431286.453 9140655.435 GPS010 0.9 158.471 431286.51 9140655.474 GPS011 0.9 158.107 431286.65 9140655.421 GPS012 0.9 157.215 431286.074 9140655.706 GPS013 0.9 157.547 431286.318 9140655.614 GPS014 0.9 157.7 431286.571 9140655.52 GPS015 0.9 157.615 431286.746 9140655.477 GPS016 0.9 157.497 431286.842 9140655.479

 Data Koordinat GPS Navigasi

ID Akurasi Elevasi Easting Northing

GPS001 10 156 431285 9140655 GPS002 10 156 431284 9140655 GPS003 9 144 431284 9140655 GPS004 9 154 431286 9140655 GPS005 9 152 431285 9140655 GPS006 9 149 431284 9140654 GPS007 9 153 431285 9140655

(26)

GPS008 9 151 431282 9140655 GPS009 9 148 431286 9140656 GPS010 9 152 431284 9140654 GPS011 8 152 431284 9140655 GPS012 8 150 431284 9140655 GPS013 8 150 431284 9140655 GPS014 8 153 431283 9140654 GPS015 8 149 431284 9140655

(27)

 Laporan Praktik Survei GNSS –  Penentuan Posisi Absolut  19

C. ANALISIS HITUNGAN PADA HASIL GNSS GEODETIK DAN GPS NAVIGASI C.1 GNSS GEODETIK

Tabel 4.1

Hasil Pengukuran dan Analisa Perhitungan GPS Geodetik Titik BM 2003-5

ID Akurasi Elevasi Lintang Bujur Perhitungan

Bobot (P) ⱷ x P λ x P Elevasi x P GPS001 0.9 1 60.755 431286.578 9140655.073 1.234567901 532452.5654 11284759.35 198.462963 GPS002 0.9 161.019 431286.625 9140655.068 1.234567901 532452.6235 11284759.34 198.7888889 GPS003 0.9 161.915 431286.444 9140655.118 1.234567901 532452.4 11284759.4 199.8950617 GPS004 0.9 162.387 431286.622 9140655.072 1.234567901 532452.6198 11284759.35 200.4777778 GPS005 0.9 1 62.206 431286.824 9140655.015 1.234567901 532452.8691 11284759.28 200.254321 GPS006 0.9 161.947 431286.732 9140655.067 1.234567901 532452.7556 11284759.34 199.9345679 GPS007 0.9 161.388 431286.77 9140655.095 1.234567901 532452.8025 11284759.38 199.2444444 GPS008 0.9 158.761 431286.099 9140655.606 1.234567901 532451.9741 11284760.01 196.0012346 GPS009 0.9 159.525 431286.453 9140655.435 1.234567901 532452.4111 11284759.8 196.9444444 GPS010 0.9 158.471 431286.51 9140655.474 1.234567901 532452.4815 11284759.84 195.6432099 GPS011 0.9 158.107 431286.65 9140655.421 1.234567901 532452.6543 11284759.78 195.1938272 GPS012 0.9 157.215 431286.074 9140655.706 1.234567901 532451.9432 11284760.13 194.0925926

(28)

 Laporan Praktik Survei GNSS –  Penentuan Posisi Absolut  20

C.2 GNSS NAVIGASI

Tabel 4.2

Hasil Pengukuran dan Analisa Perhitungan GPS Navigasi Titik BM 2003-5

ID Akurasi Elevasi Lintang Bujur Perhitungan

Bobot (P) ⱷ x P λ x P Elevasi x P GPS001 10 156 431285 9140655 0.01 4312.85 91406.55 1.56 GPS002 10 156 431284 9140655 0.01 4312.84 91406.55 1.56 GPS003 9 144 431284 9140655 0.012345679 5324.493827 112847.5926 1.777777778 GPS013 0.9 157.547 431286.318 9140655.614 1.234567901 532452.2444 11284760.02 194.5024691 GPS014 0.9 157.7 431286.571 9140655.52 1.234567901 532452.5568 11284759.9 194.691358 GPS015 0.9 157.615 431286.746 9140655.477 1.234567901 532452.7728 11284759.85 194.5864198 Jumlah 6469298.016 137109829.8 18.51851852 7986787.674 169271394.8 2958.71358

Lintang Rata Rata 431286.5344

Bujur Rata Rata 9140655.317

Lintang Rata Rata Tertimbang 431286.5344 Bujur Rata Rata Tertimbang 9140655.317 Elevasi Rata Rata Tertimpang 159.7705333

(29)

 Laporan Praktik Survei GNSS –  Penentuan Posisi Absolut  21 GPS004 9 154 431286 9140655 0.012345679 5324.518519 112847.5926 1.901234568 GPS005 9 152 431285 9140655 0.012345679 5324.506173 112847.5926 1.87654321 GPS006 9 149 431284 9140654 0.012345679 5324.493827 112847.5802 1.839506173 GPS007 9 153 431285 9140655 0.012345679 5324.506173 112847.5926 1.888888889 GPS008 9 151 431282 9140655 0.012345679 5324.469136 112847.5926 1.864197531 GPS009 9 148 431286 9140656 0.012345679 5324.518519 112847.6049 1.827160494 GPS010 9 152 431284 9140654 0.012345679 5324.493827 112847.5802 1.87654321 GPS011 8 152 431284 9140655 0.015625 6738.8125 142822.7344 2.375 GPS012 8 150 431284 9140655 0.015625 6738.8125 142822.7344 2.34375 GPS013 8 150 431284 9140655 0.015625 6738.8125 142822.7344 2.34375 GPS014 8 153 431283 9140654 0.015625 6738.796875 142822.7188 2.390625 GPS015 8 149 431284 9140655 0.015625 6738.8125 142822.7344 2.328125 Jumlah 6469264 137109823 0.196890432 84915.73688 1799707.485 29.75310185

Lintang Rata Rata 431284.2667

Bujur Rata Rata 9140654.867

Lintang Rata Rata Tertimbang 431284.2222 Bujur Rata Rata Tertimbang 9140654.858 Elevasi Rata Rata Tertimpang 151.1150214

(30)

D. CONTOH PERHITUNGAN D.1 GNSS GEODETIK i. Perhitungan Bobot 2

1

 Akurasi

 P 

 2

9

.

0

1

 P 

1

1.23456790

 P 

∑ P =

18.51851852

ii. Lintang Rata- Rata (φ Rata-rata)

n

rata

 Rata

 

 

 

15

6

6469298.01

 

rata

 Rata

 

4

431286.534

rata

 Rata

 

iii. Bujur Rata rata( λ Rata-rata)

n

rata

 Rata

 

 

 

15

8

137109829.

 

rata

 Rata

 

7

9140655.31

rata

 Rata

 

iv. Lintang Rata rata Tertimbang

 

 P 

 P 

 x

tertimbang 

rata

 Rata

( 

)

 

(31)

2

18.5185185

4

7986787.67

 

rata

 

tertimbang 

 Rata

 

4

431286.534

rata

  tertimbang 

 Rata

 

v. Bujur Rata rata Tertimbang

 

 P 

 P 

 x

tertimbang 

rata

 Rata

( 

)

 

2

18.5185185

8

169271394.

 

rata

 

tertimbang 

 Rata

 

7

9140655.31

rata

  tertimbang 

 Rata

 

vi. Elevasi Rata Rata Tertimbang

 P 

 P 

 x

elevasi

tertimbang 

 Elevasi

(

)

2

18.5185185

2958.71358

tertimbang 

 Elevasi

3

159.770533

tertimbang 

 Elevasi

D.2 GPS NAVIGASI Contoh ID : GPS001 i. Penghitungan Bobot (P) 1   = 1 10 = 0,01

∑ P = 0.196890432

ii. Lintang Rata- Rata (φ Rata-rata)

∑  

(32)

= 6469264 15

= 431284.2667

iii.Bujur Rata rata( λ Rata-rata)

∑  

= 137109823 15

= 9140654.867

iv. Lintang Rata rata Tertimbang

∑(  ) ∑ 

= 84915.73688

0.196890432 = 431284.2222

v. Bujur Rata rata Tertimbang

∑(  ) ∑ 

= 1799707.485

0.196890432 = 9140654.858

vi. Elevasi Rata Rata Tertimbang

∑(  ) ∑ 

= 29.75310185 0.196890432 = 151.1150214

(33)

E. MEMBANDINGKAN HASIL GNSS GEODETIK DAN GPS NAVIGASI Berikut ini adalah hasil koordinat yang dihasilkan oleh kedua GPS.

Kordinat Easting Northing Elevation

GNSS Geodetik 431286.53 9140655.3 159.77053

GNSS Navigasi 431284.22 9140654.9 151.11502

Tabel diatas merupakan data koordinat hasil pengamatan penentuan posisi absolut menggunakan 2 GPS yaitu GPS Navigasi dengan merk Garmin 60Cx dan GPS Leica. Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat bahwa nilai koordinat yang dihasilkan oleh kedua alat GPS sangat berbeda. Hal ini dapat terjadi karena nilai ketelitian alat berbeda-beda. Pada saat praktikum berlangsung diketahui bahwa nilai akurasi dari GPS Geodetik lebih  baik daripada ketelitian dari GPS Navigasi. Ketelitian untuk GPS Navigasi berkisar

diangka 8-10 meter sdangkan ketelitian GPS Geodetik sebesar 0.9 meter. Perbedaan ketelitian inilah yang menjadi faktor utama terjadinya perbedaan hasil koordinat.

Berdasarkan data koordinat tersebut, apabila dilihat dari nilai ketelitiannya dapat disimpulkan bahwa GPS Geodetik memiliki nilai akurasi lebih tinggi untuk mendekati nilai koordinat yang sebenarnya daripada GPS Navigasi.

(34)

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Praktikum penentuan posisi absolut menggunakan GPS navigasi dan GPS Geodetik telah dilaksanakan pada 14 Maret 2018. Berdasarkan data dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Untuk memperoleh nilai koordinat perlu melakukan analisa hitungan : - Perhitungan bobot

- Lintang rata-rata - Bujur Rata-rata

- Lintang Rata-rata Tertimbang - Bujur Rata-rata Tertimbang - Elevasi Rata-rata Tertimbang

2. Berdasarkan perhitungan analisa di atas diperoleh data sebagai berikut : - GPS GEODETIK  Easting : 431286.53   Northing : 9140655.3  Elevasi : 159.77053 - GPS NAVIGASI  Easting : 431284.22   Northing : 9140654.9  Elevasi : 151.11502

3. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa nilai koordinat yang dihasilkan oleh kedua alat GPS sangat berbeda yang disebabkan nilai keteliti an alat berbeda. 4. Berdasarkan data koordinat tersebut, apabila dilihat dari nilai ketelitiannya dapat

Gambar

Gambar .Prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS (Abidin, 2007)

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan metode pengukuran rata- rata titik tengah untuk penentuan posisi pada jarak 1 meter antara titik pusat pertama dengan titik pusat kedua yang digeser

Atas kehendak Alloh sajalah, penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul ” Penentuan Posisi Kamera Terbaik Berbasis Viewpoint Entropy menggunakan

b) Dari hasil uji coba pada titik N0005 dapat disimpulkan bahwa solusi penentuan posisi dari sistem RTK yang dibuat jauh lebih baik dibanding sistem penentuan

Penentuan konsentrasi besi pada praktikum ini dilakukan dengan menggunakan spectronic-20 yang merupakan instrumen spektrofotometer dengan rentang panjang gelombang

Bab ini berisi tentang analisa dan perancangan sistem dalam pembuatan Tugas Akhir Robot Pengantar Makanan dengan Penentuan Posisi Meja Menggunakan Rotary Encoder