NEONATAL JAUNDICE / HIPERBILIRUBINEMIA
Definisi
Peningkatan kadar bilirubin dalam darah yang ditandai dengan perubahan warna kulit dan mukosa, menjadi kuning (akibat pigmen bilirubin). Terjadi 24-36 jam setelah kelahiran dan akan turun (biasanya) pada hari ke7.
Etiologi
Tingginya kadar Hb pada fetus
Karena waktu intrauteri, janin mendapat O2 bukan dari parunya, melainkan dari sirkulasi plasenta. Disana PaO2nya rendah, sehingga perlu banyak Hb (HbF) untuk mengikat O2. Ketika lahir, paru2 janin bekerja, PaO2 meningkat, sehingga HbF yang banyak tadi tidak diperlukan lagi. HbF dipecah → bilirubin meningkat.
Flora usus yang masih minimal
Menyebabkan feses kurang terbentuk, sehingga banyak bilirubin yang diserap lagi ᵝ-glukuronidase di usus bayi
Mampu mengubah bilirubin terkonjugasi menjadi tidak terkonjugasi, sehingga dapat diserap kembali
Fungsi hati yang belum sempurna
Membuat konjugasi bilirubin terhambat. Sintesis albumin juga menurun sehingga tidak ada carrier yang dapat mengikat bilirubin.
Epidemiologi
Faktor Resiko
Hampir semua neonatus yang matur. Yang prematur lebih beresiko.
Anatomi & Fisiologi (lampiran 1)*
Pada bayi yang diberi ASI, terdapat 2 bentuk neonatal jaundice yaitu : Early, disebabkan penurunan intake ASI yang menyebabkan
1) Peningkatan sirkulasi enterohepatik karena bayi dehidrasi
2) Peningkatan pemecahan brown fat yang menghasilkan asam lemak yang kemudian berkompetisi untuk mencapai reseptor (punya bilirubin) di albumin
(breast feeding jaundice) → muncul di usia 3-4 hari Late, diduga karena adanya
1) Faktor spesifik pada ASI yakni 2α-20ᵝ-pregnanediol yang mempengaruhi : - aktivitas glukuronil transferase
- pelepasan bilirubin konjugasi dari hepatosit
- peningkatan lipoprotein lipase yang kemudian melepaskan asam lemak bebas ke usus halus
- penghambatan konjugasi akibat asam lemak unsaturated
2) ᵝ-glukuronidase yang mengubah bilirubin menjadi bentuk unconjugated sehingga dapat diabsorpsi kembali
(breast milk jaundice)
→ muncul di usia 14 hari (20-30 mg/dL), lalu turun perlahan di usia 2 minggu, kembali normal di usia 4-12 minggu
Manifestasi klinis Kulit, mukosa kuning.
Rutenya adalah sefalo-kaudal.
Kramer Klinis Kadar Bilirubin
( mol )
1 Kuning di wajah 100
2 Kuning di dada dan punggung 150
3 Kuning di perut dan paha 200
4 Kuning di tangan dan kaki 250
5 Kuning di telapak tangan dan telapak kaki > 250
Diagnosis
Anamnesis : riwayat keluarga, perinatal, neonatusnya sendiri.
(lampiran 2)**
DD
Pathologic jaundice – ada penyakit atau kelainan yang menyertai
Tatalaksana
Bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi, yaitu acute bilirubin encephalopathy dan kernikterus.
Fototerapi
Bilirubin → Fotobilirubin → dari jaringan masuk ke darah → di darah, berikatan dengan albumin → ke hati, tidak dikonjugasi → ke duktus bilier → duodenum → feses.
Komplikasi yang mungkin terjadi :
Perubahan Perubahan spesifik
Suhu - Hipertermia
- ↑ konsumsi O2 - Takipnea - Vasodilatasi
KV ↓ curah jantung
Cairan - Insensible water loss
GIT ↑ jumlah dan frekuensi BAB
Fese cair, hijau kecokelatan ↓ waktu transit usus
↓ absorpsi
Perubahan aktivitas laktosa, riboflavin
Aktivitas - Letargi
- Gelisah
BB ↓ nafsu makan
Kulit - Tanning karena ↑ produksi
melanin
- Rash karena pelepasan histamin oleh sel mast
- Burns karena paparan berlebihan dari sinar
- Bronze baby syndrome karena retensi hasil pemecahan bilirubin
Transfusi tukar
Komplikasi yang mungkin terjadi : - Hipokalsemia dan hipomagnesia - Hipoglikemia
- Gangguan keseimbangan asam basa - Hiperkalemia
- Gangguan KV→ perforasi pembuluh darah, emboli, aritmia, arrest - Pendarahan ← trombositopenia, defisiensi faktor pembekuan - Infeksi
- Hemolisis
- Graft-versus host disease
- Lain2 : hipo/hipertermia, necrotizing enterocolitis
Prognosis
Selama tidak ada faktor resiko dan dilakukan penanganan yang tepat, prognosisnya baik.
Preventif
ASI segera
Fenobarbital karena dapat meningkatkan produksi ligandin dan meningkatkan konjugasi bilirubin
Tin protoporphyrin (SnPP) dan Tin mesoporphyrin (SnMP) karena dapat menghambat heme oksigenase.
Daftar Pustaka
- Schaffer and Avery’s Disease of the Newborn - Nelson Textbook of Pediatrics
- Buku Ajar Neonatologi
KERNIKTERUS
Definisi
Suatu bilirubin encephalopathy yang disebabkan adanya deposit bilirubin di otak. Bagian2 yang sering kena antara lain: ganglia basal (globus palidus), nucleus subtalamikus, hipokampus (sector CA2,3), substansia nigra, saraf cranial (occulomotor, vestibulocochlear), formasio retikularis, kompleks oliva.
Etiologi
Pembentukan bilirubin yang berlebihan
1. Penyakit2 hemolitik : inkompatibilitas Rh → Ag Rh menginduksi pembentukan Ab ibu (IgG) yang akan menembus plasenta, masuk ke sirkulasi fetus. Ag Rh ini akan bereaksi dgn eritrosit fetus sehingga eritrosit dikenal sebagai sel yang abnormal dan didestruksi olen lien.
2. Anemia hemolitik herediter : kelainan membran, kelainan morfologi (sferositosis, eliptositosis), defisiensi G6PD.
3. Polisitemia dengan umur eritrosit yang lebih pendek (70-90 hari). 4. Pendarahan intracranial
5. Peningkatan sirkulasi enterohepatik : pada penyakit2 yang menyebabkan mekonium tidak bisa keluar.
Sekresi bilirubin yang terlalu rendah
1. Penurunan pengambilan bilirubin oleh hepar : perfusi sinusoid hepar yang tidak adekuat – thrombosis vena portal, duktus venosus yang persisten atau defisiensi protein carrier.
2. Penurunan konjugasi bilirubin karena defisiensi glukuronil transferase : Crigler-Najjar syndromes I(komplit) dan II(parsial), Gilbert syndrome(inefektif).
3. Pengeluaran bilirubin dari hepar tidak adekuat : Dubin-Johnson syndrome, Rotor syndrome.
4. Obstruksi bilier Kombinasi
1. Infeksi bakteri (sepsis neonatorum) 2. Infeksi virus intrauteri
Faktor Resiko
J Jaundice in first 24 hours of life
A A sibling who was jaundiced as a neonate (riwayat keluarga) U Unrecognized hemolysis (inkompatibilitas Rh ato ABO)
N Nonoptimal sucking or nursing (breast feeding or breast milk jaundice) D Disorder genetic (defisiensi G6PD)
I Infection
C Cephalohematoma or bruising (pendarahan intracranial) E East Asian or Mediteranian descent
Patogenesis / Patofisiologi
Hiperbilirubinemia yang berlebihan memungkinkan bilirubin dapat menembus BBB. Beberapa hipotesis yang ada antara lain :
Adanya bilirubin bebas (bukan indirek dan bukan direk), akibat perubahan binding bilirubin dan albumin, yang bersifat lipid soluble
BBB mengalami defek sehingga lebih mudah ditembus bilirubin Kapasitas BBB untuk menahan bilirubin sudah melewati batas
Pada pH rendah, kemampuan binding menurun dan menyebabkan peningkatan uptake bilirubin oleh sel2 sehingga menyebabkan prepitasi bilirubin di sel
Bilirubin yang masuk ke otak menyebabkan berbagai gejala dengan berbagai mekanisme yang juga masih hipotesis, antara lain :
Bilirubin menempel di astrosit. Astrosit yang “kelainan” ini jadi bisa menghasilkan sitokin2 seperti TNF-α dan IL-1ᵝ yang dapat mengganggu transport glutamat dan perubahan gradien ion. Hal ini pada akhirnya menyebabkan gangguan pada tonus otot. Disfungsi mitokondria yang menyebabkan tidak cukupnya energi untuk melakukan
aktivitas sel dan pelepasan sitokrom C yang menginduksi apoptosis sel neuron. Jika banyak neuron2 yang hilang, fungsi penghantaran impuls akan menurun.
Mengganggu fungsi ganglia basal yang merupakan prosesor impuls sistem
ekstrapiramidal → hipertonus sampai gerakan2 involunter (athetosis, chorea, tremor). Mengganggu fungsi cerebellum yang mengatur tonus otot, sikap selanjutnya dan
Manifestasi klinis
Kernikterus ada yang akut, ada yang kronis. Manifestasi akut antara lain :
1) Fase inisial (1-2 hari pertama): poor sucking, stupor, hipotonus, seizure
2) Fase intermediet (pertengahan minggu pertama) : hipertonus otot2 ekstensor, opistotonus, retrocolis, fever
3) Fase advans (lewat satu minggu) : hipertonus Manifestasi kronis antara lain :
1 tahun pertama : hipotonus, active deep tendon reflex, obligatory tonic neck reflex, kemampuan motorik terlambat
Lewat 1 tahun : gangguan gerakan (chorea, tremor, athetosis, balismus), gangguan gerak bola mata, gangguan mendengar
Diagnosis
Jaundice dikatakan patologis jika :
Jaundice terjadi sebelum usia 24 jam
Konsentrasi total serum bilirubin (TSB) meningkat lebih dari 5 mg/dL per hari Konsentrasi TSB > 12,9 mg/dL pada bayi matur atau > 10-14 mg/dL pada prematur Jaundice tetap bertahan sampai 8 hari pada bayi matur atau sampai 10-14 hari pada
prematur
Disertai gejala2 lain seperti muntah, letargi, nafsu makan menurun, dll.
Selain itu dilakukan pemeriksaan tambahan seperti imaging (MRI) karena dapat melihat deposit di otak. DD Tatalaksana Hidrasi Fototerapi Transfusi tukar
Obat2an untuk meningkatkan konjugasi bilirubin : fenobarbital Obat2an yang memblok reabsorpsi bilirubin : agar
Obat2an yang menghambat produksi bilirubin : metaloporfirin Prognosis
Preventif
Screening isoimunisasi Ig anti-Rh
Tiap 2-3 hari control
Edukasi orang tua untuk memperhatikan tumbuh kembang anak Kasi pedoman/guideline sederhana untuk dipelajari orang tua
Daftar Pustaka
- Schaffer and Avery’s Disease of the Newborn - Nelson Textbook of Pediatrics