• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstrak. Kata kunci: Sistem, Keputusan, Gaji, Karyawan, Simple Addictive Weight. Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Abstrak. Kata kunci: Sistem, Keputusan, Gaji, Karyawan, Simple Addictive Weight. Abstract"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

11 | Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Industri (EBI) Vol. 1. No. 1 September 2019 APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN GAJI KARYAWAN

MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING BERBASIS WEB ( STUDI KASUS : UD. MONAS BAKERY)

Siti Harum Sari1, Chandra Lukita2, Agus Sevtiana3

1,2,3Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC) Cirebon

e-mail: sitiharumsari97@gmail.com1, chandralukita@yahoo.com2, A.sevtiana@gmail.com3

Abstrak

UD. Monas Bakery adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi roti tawar. Penentuan kenaikan gaji masih dilakukan secara subjektif seperti keputusan berdasarkan kekerabatan dan belum didasarkan pada kebijakan yang berlaku umum yang berlaku berdasarkan peraturan pemerintah.hal ini menyebabkan sering terjadi kesalahan dalam prosesnya, untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang mampu mengambil keputusan. Penilaian dilakukan dengan menggunakan sistem pendukung keputusan kenaikan gaji karyawan menggunakan metode Simple Additive Weighting, dalam pembuatan sistem pendukung keputusan ini ada beberapa tahap yang dilakukan diantaranya yaitu : pengumpulan data, menentukan kriteria, menentukan bobot tiap kriteria, menghitung proses rating kecocokan, menghitung proses normalisasi, dan menghitung rekapitulasi kenaikan gaji karyawan.Dalam perancangan sistem pendukung keputusan kenaikan gaji karyawan menggunakan metode Simple Additive Weighting ini dibangun dengan menggunakan alat bantu seperti Flowchart, Flowmap, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan bahasa pemograman php dan Mysql. Hasil implementasi sistem pendukung keputusan kenaikan gaji karyawan dengan metode Simple Additive Weighting ini menunjukan bahwa proses perhitungan kenaikan gaji karyawan ini lebih cepat dan tepat dibandingkan sebelum adanya aplikasi sistem pendukung keputusan kenaikan gaji karyawan.

Kata kunci: Sistem, Keputusan, Gaji, Karyawan, Simple Addictive Weight

Abstract

UD. Monas Bakery is a company engaged in the production of white bread. Determination of salary increases is still done subjectively as decisions based on kinship and have not been based on generally accepted policies that apply under government regulations. This causes frequent errors in the process, for that we need a system that is capable of making decisions. The assessment is carried out using a decision support system for employee salary increases using the Simple Additive Weighting method, in making this decision support system there are several stages being carried out including: collecting data, determining criteria, determining the weight of each criterion, calculating the compatibility rating process, calculating the normalization process, and calculate recapitulation of employee salary increases. In designing decision support systems for employee salary increases using the Simple Additive Weighting method, it is built using tools such as Flowcharts, Flowmaps, Data Flow Diagrams, Entity Relationship Diagrams, and php and Mysql programming languages. The results of the decision support system implementation of employee salary increases with the Simple Additive Weighting method show that the process of calculating employee salary increases is faster and more precise than before the application of the employee salary decision decision support system.

Key words: System, Decision, Salary, Employee, Simple Addictive Weight

1. PENDAHULUAN

UD. Monas Bakery adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi roti tawar yang berdiri sejak tahun 1991 yang didirikan oleh

Johan Chandra Oey. UD. Monas Bakery berlokasi di Jalan Jagasatru No. 77 Kota Cirebon. Pada proses bisnisnya UD. Monas Bakery memiliki 20 karyawan yang bekerja di

(2)

UD. Monas Bakery. Dalam manajemen penentuan gaji karyawan UD. Monas Bakery selama ini belum memenuhi standar pada proses penggajian yang diberikan tiap bulan. Penentuan kenaikan gaji masih dilakukan secara subjektif seperti keputusan berdasarkan kekerabatan dan belum didasarkan pada kebijakan yang berlaku umum yang berlaku berdasarkan peraturan pemerintah. Oleh karena itu, seringkali hasil dari penentuan kenaikan gaji dari masing-masing karyawan terlihat ketidakadilan, serta belum sesuai dengan standar kriteria kenaikan gaji. Maka dari itu perlu adanya suatu sistem yang dapat mendukung pemberian keputusan kenaikan gaji tiap karyawan yang berada di UD. Monas Bakery.

Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Gaji Karyawan Menggunakan Metode Simple

Additive Weighting, menghasilkan besaran

kenaikan gaji karyawan secara objektifitas menggunakan kriteria yang telah ditentukan, dapat membantu bagian Personalia dalam proses rekapitulasi kenaikan gaji karyawan menggunakan aplikasi berbasis website, aplikasi ini dapat mencetak laporan rekapitulasi kenaikan gaji karyawan yang dilakukan oleh bagian personalia, dan aplikasi ini dapat menampilkan grafik kenaikan gaji karyawan oleh bagian personalia dan pemilik, agar mengetahui berapa persen kenaikan dari gaji karyawan tersebut.

2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Aplikasi

Menurut Ibisa dalam bukunya yang berjudul Evaluasi Paket Sistem Aplikasi : Sistem Evaluasi dan Auditing Sistem Aplikasi bagi Perusahaan (2010), menyebutkan Aplikasi adalah alat bantu untuk mempermudah dan mempercepat proses pekerjaan dan bukan merupakan beban bagi para penggunanya [1]. 2.2 Sistem Pengambilan Keputusan

Menurut Febrina Sari dalam bukunya Metode dalam Pengambilan Keputusan (2017), menyebutkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS) merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen berbasis komputer yang dirancang sedemikian rupa sehingga

bersifat interaktif dengan pemakainya [2]. Dalam pengambilan keputusan, pengolahan data dan informasi perlu dilakukan yang bertujuan untuk menghasilkan alternatif keputusan yang dapat diambil [3].

Sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem interaktif berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu dalam pembuatan keputusan dengan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang bersifat tidak terstruktur [4]. Sifat interaktif memudahkan integrasi antara berbagai komponen dalam proses pengambilan keputusan seperti prosedur, kebijakan, teknik analisis, serta pengalaman dan wawasan manajerial guna membentuk suatu kerangka keputusan yang bersifat fleksibel. 2.3 Kenaikan Gaji

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Upah Minimum (“Permenaker 7/2013”) juga mengatur bahwa besaran kenaikan upah di perusahaan yang upah minimumnya telah mencapai kebutuhan hidup layak atau lebih, ditetapkan secara bipartit di perusahaan masing-masing.

2.4 Kenaikan Gaji

Menurut Yustinus Prastowo, dkk dalam bukunya Buku Pintar Menghitung Pajak Profesi, Badan Usaha dan Peristiwa Khusus (2011), menyebutkan Karyawan adalah orang pribadi yang bekerja disuatu perusahaan atau lembaga, bertugas untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu dengan memperoleh imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu.

2.5 Simple Addictive Weighting

Menurut Febrina Sari dalam bukunya Metode dalam Pengambilan Keputusan (2017),

Simple Additive Weighting (SAW) sering juga

dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode Simple Additive Weighting adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode Simple Additive Weighting

membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif

(3)

13 | Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Industri (EBI) Vol. 1. No. 1 September 2019 yang ada [2]. Adapun langkah-langkah dalam

proses SAW adalah sebagai berikut : a. Menentukan kriteria dan nilai kriteria. b. Menentukan alternatif dan nilai alternatif. c. Menghitung matriks keputusan.

Menghitung matrik keputusan diperoleh dari nilai alternatif setiap kriterianya. Adapun bentuk umum dari matrik keputusan adalah sebagai berikut:

d. Menghitung nilai Normaliasasi

Untuk memperoleh nilai normalisasi, maka dapat menggunakan rumus berikut:

Rij = Xij / Max Xij ...(1) Dimana :

rij = rating kinerja ternormalisasi Maxij = nilai maksimum dari setiap baris

aaaaaaaadan kolom

Minij = nilai minimum dari setiap baris dan

aaaaaa kolom

Xij = baris dan kolom dari matriks

e. Menghitung nilai Preferensi untuk setiap alternatif

Untuk memperoleh nilai preferensi setiap alternatif, maka digunakan rumus :

Dimana :

Vi = nilai akhir dari alternatif Wj = bobot yang telah ditentukan

rij = Normalisasi matriks, Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Proses Metode SAW 3.1.1 Menentukan Kriteria (ci)

Sumber kriteria awal yaitu 4 kriteria kinerja pegawai, pendidikan, kehadiran lama bekerja berdasarkan skripsi Suni (2018), dan 1 kriteria Status Pernikahan berdasarkan Skripsi Eka Riska Hadia (2016) , setelah melakukan observasi maka dilakukan seleksi terhadap kriteria yang telah diambil menjadi 3 kriteria, alasan mengambil 3 kriteria saja karena disana memang melakukan kenaikan gaji berdasarkan Kinerja Karyawan, Kehadiran dan Lama bekerja. Seperti Tabel 1.

Tabel 1. Tabel Kriteria dan Pembobotan

Kode Nama Kriteria Cost / Benefit Nilai Bobot

C1 Kinerja Karyawan Benefit 0,4

C2 Kehadiran Karyawan Benefit 0,3

C3 Lama Bekerja Benefit 0,3

Total 1

Tabel 2. Aturan Rekomendasi Kenaikan Gaji Karyawan

No. Ketentuan

1. Jika Nilai Total = 1 , maka jumlah kenaikan gajinya 3,75% dari gaji pokok. 2. Jika Nilai Total 0,50 – 0,99 , maka jumlah kenaikan gajinya 3,50% dari gaji pokok. 3. Jika Nilai Total 0,10 – 0,49 , maka jumlah kenaikan gajinya 3,25% dari gaji pokok.

Tabel 3. Indikator Nilai

No. Kriteria Indikator Nilai Rating

Kecocokan 1. Kinerja Karyawan (Adonan) 5 Adonan 5 4 Adonan 4 3 Adonan 3 2 Adonan 2 1 Adonan 1

(4)

(Pemanggangan) 711 Bungkus – 860 Bungkus 4 561 Bungkus – 710 Bungkus 3 411 Bungkus – 560 Bungkus 2 250 Bungkus – 410 Bungkus 1 3. Kinerja Karyawan (Pemotongan) 1126 Bungkus – 1280 Bungkus 5 971 Bungkus – 1125 Bungkus 4 816 Bungkus – 970 Bungkus 3 661 Bungkus – 815 Bungkus 2 500 Bungkus – 660 Bungkus 1 4. Kinerja Karyawan (Packing) 721 Bungkus – 800 Bungkus 5 641 Bungkus – 720 Bungkus 4 561 Bungkus – 640 Bungkus 3 481 Bungkus – 560 Bungkus 2 400 Bungkus – 480 Bungkus 1 5. Kinerja Karyawan (Sales) 1386 Bungkus – 1480 Bungkus 5 1291 Bungkus – 1385 Bungkus 4 1196 Bungkus – 1290 Bungkus 3 6. Kinerja Karyawan (Supir) 37 Pengiriman – 40 Pengiriman 5 33 Pengiriman – 36 Pengiriman 4 29 Pengiriman – 32 Pengiriman 3 25 Pengiriman – 28 Pengiriman 2 20 Pengiriman – 24 Pengiriman 1 7. Kehadiran Karyawan 24 Hari – 26 Hari 5 21 Hari – 23 Hari 4 18 Hari – 20 Hari 3 15 Hari – 17 Hari 2 11 Hari – 14 Hari 1 8. Lama Bekerja 61 Bulan – 72 Bulan 5 49 Bulan – 60 Bulan 4 37 Bulan – 48 Bulan 3 25 Bulan – 36 Bulan 2 12 Bulan – 24 Bulan 1 3.1.2 Studi Kasus

Berikut ini ditentukan 5 data karyawan yang akan digunakan sebagai alternatif dalam studi

kasus. Adapun alternatif tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 berikut :

Tabel 4. Data Peniliaian Kriteria Karyawan No. NIK Nama Rata-rata Kinerja

Karyawan/bulan Rata-rata Kehadiran Karyawan/tahun Lama Bekerja (Bulan)

1. A-110 Dedi 5 Adonan 24 Hari 52 Bulan

2. A-111 Mustakim 5 Adonan 24 Hari 9 Bulan

3. A-112 Anggis 4 Adonan 24 Hari 15 Bulan

4. A-113 Wamono 3 Adonan 21 Hari 23 Bulan

5. A-114 Musafak 3 Adonan 21 Hari 23 Bulan

3.1.3 Rating Kecocokan Alternatif

Dari data penilaian kriteria karyawan

dirubah menjadi nilai rating kecocokan yang ada pada tabel nilai indikator pada Tabel 5 berikut : Tabel 5. Nilai Rating Kecocokan

No. NIK Nama Rata-rata Kinerja Karyawan/bulan Rata-rata Kehadiran Karyawan/tahun Lama Bekerja (Bulan) 1. A-110 Dedi 5 5 4 2. A-111 Mustakim 5 5 0

(5)

15 | Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Industri (EBI) Vol. 1. No. 1 September 2019

3. A-112 Anggis 4 5 1

4. A-113 Wamono 3 4 1

5. A-114 Musafak 3 4 1

3.1.4 Matrik Keputusan Berdasarkan Kriteria Untuk memperoleh nilai normalisasi, maka dapat menggunakan rumus berikut:

Rij = Xij / Max Xij ...(1) Maka dengan menggunakan rumus diatas dapat dilakukan proses perhitungan normalisasi setiap kriteria sebagai berikut:

3.1.4.1 Menghitung Normalisasi Kriteria Kinerja Karyawan (C1)

Dari kolom C1 nilai maksimalnya adalah ‘5’, maka tiap baris dari kolom C1 dibagi oleh nilai maksimal kolom C1. Adapun proses perhitungan dapat dilihat sebagai berikut :

r11 = 5 = 5 = 1 Max {5;5;4;3;3} 5 r21 = 5 = 5 = 1 Max {5;5;4;3;3} 5 r31 = 4 = 4 = 0,8 Max {5;5;4;3;3} 5 r41 = 3 = 3 = 0,6 Max {5;5;4;3;3} 5 r51 = 3 = 3 = 0,6 Max {5;5;4;3;3} 5

3.1.4.2 Menghitung Normalisasi Kriteria Kehadiran Karyawan (C2)

Dari kolom C2 nilai maksimalnya adalah ‘5’, maka tiap baris dari kolom C2 dibagi oleh nilai maksimal kolom C2. Adapun proses perhitungan dapat dilihat sebagai berikut :

r12 = 5 = 5 = 1 Max {5;5;5;4;4} 5 r22 = 5 = 5 = 1 Max {5;5;5;4;4} 5 r32 = 5 = 5 = 1 Max {5;5;5;4;4} 5 r42 = 4 = 4 = 0,8 Max {5;5;5;4;4} 5 r52 = 4 = 4 = 0,8 Max {5;5;5;4;4} 5

3.1.4.3 Menghitung Normalisasi Lama Bekerja Karyawan (C3)

Dari kolom C3 nilai maksimalnya adalah ‘4’, maka tiap baris dari kolom C3 dibagi oleh nilai maksimal kolom C3. Adapun proses perhitungan dapat dilihat sebagai berikut :

r13 = 4 = 4 = 1 Max {4;0;1;1;1} 4 r23 = 0 = 0 = 0 Max {4;0;1;1;1} 4 r33 = 1 = 1 = 0,25 Max {4;0;1;1;1} 4 r43 = 1 = 1 = 0,25 Max {4;0;1;1;1} 4 r53 = 1 = 1 = 0,25 Max {4;0;1;1;1} 4 3.1.5 Matrik Ternormalisasi

Selanjutnya dari hasil normalisasi yang diperoleh, dilakukan matrik ternormalisasi seperti pada Tabel 6 berikut :

Tabel 6. Matriks Ternormalisasi NIK Nama Rata-rata Kinerja Karyawan /bulan Rata-rata Kehadiran Karyawan /tahun Lama Bekerja (Bulan) A-110 Dedi 1 1 1 A-111 Mustakim 1 1 0 A-112 Anggis 0,8 1 0,25 A-113 Wamono 0,6 0,8 0,25 A-114 Musafak 0,6 0,8 0,25

Dari matriks tersebut, selanjutnya ditentukan nilai preferensi. Untuk menentukan nilai preferensi ditentukan nilai bobot untuk setiap kriteria. Adapun nilai bobot kriteria dapat ditentukan sebagai berikut:

WC1 = 0,4 WC2 = 0,3 WC3 = 0,3 Dengan bobot yang telah ditentukan, selanjutnya hitung nilai preferensi untuk setiap

alternatif. Maka nilai preferensi dapat diperoleh sebagai berikut : VA1 = (1 x 0,4) + (1 x 0,3) + (1 x 0,3) = 1 VA2 = (1 x 0,4) + (1 x 0,3) + (0 x 0,3) = 0,7 VA3 = (0,8 x 0,4) + (1 x 0,3) + (0,25 x 0,3) = 0,695 VA4 = (0,6 x 0,4) + (0,8 x 0,3) + (0,25 x 0,3) = 0,555 VA5 = (0,6 x 0,4) + (0,8 x 0,3) + (0,25 x 0,3) = 0,555

(6)

3.1.6 Daftar Rekapitulasi Kenaikan Gaji Berdasarkan hasil nilai preferensi maka dapat diurutkan kenaikan gaji karyawan. Untuk perolehan kenaikan gaji karyawan diperoleh dari Gaji Pokok * kenaikan(%) = Rekomendasi

kenaikan (Rp.), dan Total gaji = Rekomendasi kenaikan (Rp.) + Gapok. Untuk perolehan kenaikan gaji pokok karyawan berdasarkan alternatif dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:

Tabel 7. Daftar Rekapitulasi Kenaikan Gaji Karyawan NIK Nama Gapok Nilai Kenaikan

(%)

Rekomendasi

Kenaikan (Rp.) Total Gaji

A-110 Dedi Rp.1.800.000 1 3,75 % Rp. 67.500 Rp.1.867.500 A-113 Wamono Rp.1.800.000 0,555 3,50 % Rp. 63.000 Rp.1.863.000 A-112 Anggis Rp.1.800.000 0,695 3,50 % Rp. 63.000 Rp.1.863.000 A-114 Musafak Rp.1.800.000 0,555 3,50 % Rp. 63.000 Rp.1.863.000 A-111 Mustakim Rp.1.643.000 0,7 3,50 % Rp. 57.505 Rp.1.700.505 3.2 Perancangan Flowmap

Bagian personalia yang menghitung kenaikan gaji setiap karyawan menggunakan

metode simple additive weighting, kemudian dilaporan ke pemilik berbentuk laporan dan grafik.

FLOWMAP USULAN KENAIKAN GAJI KARYAWAN PADA UD. MONAS BAKERY

PERSONALIA PEMILIK

DATABASE

INPUT DATA PENILAIANKRITERIA KARYAWAN DATA PENILAIAN KRITERIA KARYAWAN DATA NILAI RATING KECOCOKAN DATA NORMALISASI LAPORAN REKAPITULASI KENAIKAN GAJI KELOLA DATA PENILAIAN KRITERIA KARYAWAN KELOLA DATA NILAI RATING KECOCOKAN DATA NILAI RATING KECOCOKAN DATA NORMALISASI KELOLA DATA NORMALISASI KELOLA DATA REKAPITULASI KENAIKAN GAJI DATA REKAPITULASI KENAIKAN GAJI DATA PENILAIAN KRITERIA KARYAWAN LAPORAN REKAPITULASI KENAIKAN GAJI MENCETAK LAPORAN REKAPITULASI KENAIKAN GAJI DATA PENILAIAN KRITERIA KARYAWAN GRAFIK KENAIKAN GAJI KARYAWAN DATA REKAPITULASI KENAIKAN GAJI KELOLA GRAFIK KENAIKAN GAJI KARYAWAN GRAFIK KENAIKAN GAJI KARYAWAN KLIK TOMBOL PADA

LEFT MENU PENILAIAN KRITERIA

KARYAWAN

KLIK TOMBOL PADA LEFT MENU RATING KECOCOKAN

KLIK TOMBOL PADA LEFT MENU NORMALISASI

KLIK TOMBOL PADA LEFT MENU REKAP.KENAIKAN

GAJI

KLIK TOMBOL PADA LEFT MENU GRAFIK KENAIKAN GAJI

LAPORAN REKAPITULASI KENAIKAN GAJI

KLIK TOMBOL PADA LEFT MENU REKAP.KENAIKAN

GAJI

KLIK TOMBOL PADA LEFT MENU GRAFIK KENAIKAN GAJI KLIK TOMBOL PADA

LEFT MENU PENILAIAN KRITERIA

KARYAWAN

Gambar 1. Perancangan Flowmap 3.3 Perancangan Diagram Konteks

Diagram konteks adalah gambaran secara

umum yang menjelaskan mengenai aliran input dan output data-data yang diolah.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN GAJI KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE

ADDITIVE WEIGHTING PADA UD. MONAS BAKERY

PERSONALIA PEMILIK

DPKK

DPKK

DATA NILAI RATING KECOCOKAN DATA NORMALISASI LAPORAN REKAPITULASI KENAIKAN GAJI LAPORAN REKAPITULASI KENAIKAN GAJI KETERANGAN :

DPKK : DATA PENILAIAN KRITERIA KARYAWAN

GRAFIK KENAIKAN GAJI KARYAWAN

GRAFIK KENAIKAN GAJI KARYAWAN

(7)

17 | Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Industri (EBI) Vol. 1. No. 1 September 2019 3.4 Perancangan Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) level-0 adalah

tahap yang menggambarkan secara rinci input, proses dan output dari data-data yang diolah pada

sistem, serta database yang digunakan untuk menyimpan data yang telah diolah terdapat pada Gambar 3. 1.0 KELOLA DATA KRITERIA KARYAWAN 2.0 KELOLA DATA NILAI RATING KECOCOKAN PERSONALIA PEMILIK DPKK DPKK PENILAIAN KARYAWAN DPKK DATA NILAI RATING KECOCOKAN RATING KECOCOKAN DATA NILAI RATING KECOCOKAN 3.0 KELOLA DATA NORMALISASI NORMALISASI DATA NORMALISASI DATA NILAI RATING KECOCOKAN DATA NORMALISASI 4.0 KELOLA LAPORAN REKAPITULASI KENAIKAN GAJI KENAIKAN GAJI DATA REKAPITULASI KENAIKAN GAJI DATA NORMALISASI DPKK DATA REKAPITULASI KENAIKAN GAJI LAPORAN REKAPITULASI KENAIKAN GAJI DATA NILAI RATING KECOCOKAN DATA NORMALISASI DPKK LAPORAN REKAPITULASI KENAIKAN GAJI KETERANGAN :

DPKK : DATA PENILAIAN KRITERIA KARYAWAN

5.0 KELOLA GRAFIK KENAIKAN GAJI KARYAWAN DATA REKAPITULASI KENAIKAN GAJI GRAFIK KENAIKAN GAJI KARYAWAN

GRAFIK KENAIKAN GAJI KARYAWAN

DPKK

Gambar 3. Perancangan Data Flow Diagram 3.5 Perancangan Data Flow Diagram

Entity Relational (ER) Modeling adalah

sebuah pendekatan top - bottom dalam perancangan basis data yang dimulai dengan

mengidentifikasikan data-data terpenting yang disebut dengan entitas dan hubungan antara entitas-entitas tersebut yang digambarkan dalam suatu model. Berikut dalam Gambar 4.

PERSONALIA 1 MENDATA N KARYAWANPENILIAIAN 1 MENGHASILKAN

RATING KECOCOKAN MENGHASILKAN 1 NORMALISASI MENGHASILKAN KENAIKAN GAJI 1 1 1 1

iduser username password bagian idkaryawan nik Nama

karyawan bagian c2 c3 gapok c1 Idrating kecocokan nik r1 r2 r3 nik n1 n2 n3 Idnormalisasi naik nik Kenaikan gaji totalgaji

(8)

4. IMPLEMENTASI SISTEM

Implementasi tampilan program merupakan hasil dari perancangan tampilan program yang sebelumnya sudah dilakukan pada tahap perancangan sistem.

a. Tampilan Menu Utama

Form Menu Utama yaitu form yang berisikan menu-menu yang dapat diakses oleh user berdasarkan hak aksesnya.

Gambar 5. Halaman & Menu Utama b. Form Data Rekapitulasi Kenaikan Gaji

Karyawan

Form Data rekapitulasi kenaikan gaji karyawan merupakan hasil yang dibuat oleh

bagian personalia yang diurutkan berdasarkan rekomendasi (Rp.) dan dapat dicetak oleh bagian personalia.

Gambar 6. Form Data Rekapitulasi Kenaikan Gaji Karyawan c. Laporan Hasil Cetak Rekapitulasi Kenaikan

Gaji Karyawan

Hasil laporan rekapitulasi kenaikan gaji

karyawan yang dicetak oleh bagian personalia.

(9)

19 | Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Industri (EBI) Vol. 1. No. 1 September 2019 Gambar 7. Laporan Hasil Rekapitulasi Kenaikan Gaji Karyawan

d. Grafik Kenaikan Gaji Karyawan

Grafik kenaikan gaji karyawan dapat dilihat oleh bagian personalia, dalam form grafik kenaikan gaji karyawan dapat dilihat

perbagian bila di klik tombol bagian seperti adonan, packing, pemanggangan, pemotongan, sales dan supir.

Gambar 8. Grafik Kenaikan Gaji Karyawan 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama membangun aplikasi sistem pendukung keputusan kenaikan gaji karyawan dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting berbasis WEB (Studi kasus : UD.

Monas Bakery), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Dengan adanya kriteria penilaian karyawan dapat memberikan penilaian secara objektif dan sesuai dengan kinerja karyawan disetiap bagian, sistem ini menghasilkan perhitungan kenaikan gaji tiap karyawan dan laporan rekapitulasi kenaikan gaji yang disajikan

(10)

secara otomatis, dengan dibuatkannya sistem pendukung keputusan kenaikan gaji beserta kriteria seperti kinerja karyawan, kehadiran karyawan, dan lama bekerja karyawan dapat membantu mempercepat proses rekomendasi penentuan besaran persentase kenaikan gaji karyawan sesuai dengan kinerja karyawan, sistem kenaikan gaji yang diterapkan merupakan sistem yang dirancang menggunakan aplikasi web dengan perhitungan metode Simple Additive Weighting, aplikasi ini dapat mencetak laporan rekapitulasi kenaikan gaji karyawan yang dilakukan oleh bagian personalia dan menampilkan grafik kenaikan gaji karyawan. 5.2 Saran

Dari kesimpulan yang telah disebutkan diatas, maka penulis memberi saran untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem pendukung keputusan untuk penentuan kenaikan gaji karyawan sebagai berikut :

Gunakan sebuah metode untuk penentuan indikator nilai untuk setiap kriteria untuk perhitungan menggunakan metode Simple Additive Weighting, melakukan perbandingan dengan dua metode, bisa dikembangkan dengan multikriteria sesuai kebijakan perusahaan, perancangan sistem menggunakan Unified Modeling Language (UML).

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ibisa. (2010). Evaluasi Paket Sistem

Aplikasi : Sistem Evaluasi dan Auditing

Sistem Aplikasi bagi Perusahaan.

Yogyakarta: Andi Offset.

[2] C. Lukita, C. Nas and W. Ilham, (2019) "

Analisis Pengambilan Keputusan

Penentuan Prioritas Utama Dalam

Peningkatan Kualitas Mata Pelajaran

Dengan Menggunakan Metode

Perbandingan WASPAS dan MOORA"

Jurnal Nasional TEKNOSI, vol. 5, pp. 130-137, 2019, ISSN 2476-8812.

[3] C. Nas, S. Defit and J. Santoni, (2018) "Evaluasi Mutasi Jabatan Anggota Kepolisian Menggunakan Metode Profile Matching dan Multi Attribute Utility Theory" Jurnal Sains, Teknologi dan

Industri, vol. 16, pp. 30-36, 2018, ISSN 1693-2390.

[4] Sari, F. (2017). Metode dalam Pengambilan Keputusan . Yogyakarta:

Deepublish.

[5] Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Upah Minimum (“ Pemenaker 7/2013”).

[6] Yustinus Prastowo, d. A. (2011). Buku

Pintar Menghitung Pajak Profesi, Badan Usaha dan Peristiwa Khusus. Raih Asa Sukses. Depok: Penebar Swadaya Grup.

Gambar

Tabel 4. Data Peniliaian Kriteria Karyawan
Tabel 6. Matriks Ternormalisasi
Gambar 1. Perancangan Flowmap  3.3  Perancangan Diagram Konteks
Gambar 3. Perancangan Data Flow Diagram  3.5  Perancangan Data Flow Diagram
+3

Referensi

Dokumen terkait

SMEP Negeri Nahdlatul Ulama (NU) 2 Andi Achmad Kahu Kantor BKDH Sinjai Nahdlatul Ulama (NU) 3.. Abdullah Achmad

didapatkan hasil dari simulasi dan dapat di analisa dalam bentuk grafik perbandingan perubahan kecepatan sudut rotor antara sistem yang menggunakan PSS

Jika Penawar yang Berjaya ingkar dalam mematuhi mana-mana syarat di atas atau membayar apa-apa wang yang harus dibayar, maka Pihak Pemegang Serahhak/Pemberi Pinjaman boleh (tanpa

Hasil ini membuktikan bahwa dengan reduksi dimensi menggunakan variasi metode filter pada algoritma ALOFT untuk pengelompokan dokumen memiliki hasil yang terbaik jika

Pada umumnya tujuan pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi pada industri lebih menekankan pada tingkat pengurangan kesalahan dalam memproses transaksi yang selama

Sulistiowati Irianto, (Ed), Perempuan & Hukum; Menuju Hukum yang Berperspektif Kesetaraan dan Keadilan , Jakarta: Penerbit Obor, 2008, hlm.. feminis seperti gerakan anti

[r]

Laporan mengenai jenis hama dan kerusakan pada pertanaman belimbing di Kabupaten Blitar masih belum dilaporkan, sehingga perlu dilakukan untuk memperoleh data tentang hama